Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/36 |
|
e-BinaSiswa edisi 36 (2-6-2014)
|
|
e-BinaSiswa -- Remaja dan Pemuridan (2) Edisi 36/Juni 2014 DAFTAR ISI: KIAT PEMBINA: TIP UNTUK PEMIMPIN KELOMPOK PEMUDA/REMAJA BAHAN MENGAJAR: MENJADI MURID KRISTUS STOP PRESS: BIO-KRISTI, SITUS BIOGRAFI KRISTIANI Shalom, Menjadi murid Kristus merupakan perjalanan seumur hidup. Oleh karena itu, dalam pemuridan, dibutuhkan orang-orang yang berkomitmen tinggi untuk membagikan hidup mereka dengan orang-orang yang dimuridkan agar mereka dapat terus bertumbuh semakin serupa Kristus. Edisi e-BinaSiswa kali ini menyajikan kiat dan bahan mengajar bagi para pembina siswa, yang dapat digunakan untuk memperlengkapi kita semua dalam pelayanan pemuridan. Selamat melayani dan selamat bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa, Adiana < ade(at)in-christ.net > < http://remaja.sabda.org > KIAT PEMBINA: TIP UNTUK PEMIMPIN KELOMPOK PEMUDA/REMAJA Tidak ada panggilan yang lebih tinggi daripada menuntun anak-anak muda kepada Yesus. Itu merupakan suatu kehormatan dan sukacita yang hanya akan diketahui oleh sedikit orang. Para pemimpin kelompok anak-anak muda memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak remaja dalam suatu lingkungan yang aman dan menantang mereka untuk hidup dengan berani bagi Kristus. Dalam kesempatan pelayanan tersebut, hal-hal berikut ini dapat menolong Anda untuk membawa mereka hidup bagi Kristus. 1. Pastikan bahwa Yesus adalah Figur utama dalam pelayanan Anda. 2. Investasikan waktu Anda dengan bijaksana. Karena pelayanan pemuda adalah tentang menginvestasikan waktu di dalam diri orang-orang, buatlah keputusan cerdas tentang menjaga dan menginvestasikan waktu Anda. Remaja membutuhkan orang-orang dewasa yang berarti dalam hidup mereka, lebih dari waktu-waktu lainnya. 3. Tajamkan "pedang" Anda. Anda harus tetap sehat secara rohani. Kelilingi diri Anda dengan keunggulan dan hargai orang-orang yang tahu lebih banyak daripada Anda. Mintalah pendeta senior atau rekan pemimpin untuk menjaga Anda tetap bertanggung jawab. 4. Kembangkan diri Anda. Pelayanan pemuda yang sehat memiliki aliran sukarelawan yang abadi. Menginvestasikan waktu di dalam diri orang- orang ini akan membuat perbedaan besar dalam pelayanan Anda. Rekrut pemimpin untuk jangka waktu enam tahun. Mintalah mereka untuk tetap memimpin anak-anak yang sama dari kelas 7 sampai kelas 12. 5. Belajarlah untuk mendengar cerita. Ketika Anda memahami pengalaman hidup di usia remaja, Anda akan lebih dekat untuk memahami perilaku mereka. 6. Beri ruang bagi pasangan Anda. Jangan biarkan gereja mengharapkan pasangan Anda untuk ikut membantu pelayanan Anda bagi remaja, kecuali jika pasangan Anda terpanggil untuk itu. 7. Jagalah api (semangat) keluarga tetap menyala. Jangan pernah abaikan keluarga Anda demi pelayanan Anda. 8. Jadilah seorang pemain tim. Bahkan, jika Anda bekerja lebih keras daripada staf lain, tetaplah menampilkan semangat kebersamaan, serta hormatilah mereka yang memberi Anda hak istimewa untuk melayani di samping mereka. 9. Melebihi harapan. Ketika Anda memimpin dengan sikap ini, orang memperhatikan, mengagumi, dan mengikuti. Jagalah reputasi Anda. 10. Perbanyaklah jenis pengalaman hidup Anda. Cari hobi yang tidak terkait dengan pelayanan, yang membawa Anda terhubung dengan orang- orang di luar dunia pelayanan Anda. Bacalah buku-buku yang tidak berhubungan dengan pelayanan Anda. 11. Jangan "menemukan kembali rodanya" (berputar dengan ide-ide yang sudah ada--red.). Berbaurlah dengan para pelayan pemuda lain yang Anda kagumi. Mintalah izin untuk menggunakan ide-ide mereka. Kebanyakan dari mereka akan menganggap ini suatu kehormatan. Tunggulah empat atau lima tahun untuk mengulang suatu kegiatan. Tetapkan untuk mengembangkan materi baru. 12. Simpan ide-ide Anda. Ketika Anda membaca buku atau artikel, tandai cerita-cerita, kutipan-kutipan, dan statistik yang ingin Anda simpan, kemudian salin semuanya dalam kartu berukuran 3 x 5 cm, dan simpan berdasarkan topik. 13. Satukan remaja Anda ke dalam gereja. Hindari jebakan untuk mengisolasi anak-anak didik Anda dari anggota keluarga gereja mereka. Waktu di luar kelembagaan memang penting, tetapi jika terlalu banyak akan menciptakan putusnya hubungan yang merusak. 14. Berteman dengan orang tua anak didik Anda. Temukan berkat dari hubungan yang dekat dengan para orang tua. Pandang mereka sebagai rekan kerja, bukan musuh. 15. Hadirlah dalam kegiatan masyarakat. Pelayanan Anda harus berkembang di luar tembok gereja. Membantu melatih tim softball, menjadi relawan di perpustakaan sekolah, atau menjadi pembimbing seorang anak. 16. Jangan membeda-bedakan. Biarlah anak-anak didik dan para orang tua mengetahui bahwa mereka semua sama pentingnya bagi Anda. 17. Bersikaplah transparan. Karena anak-anak dapat melihat adanya kemunafikan dan ketidaktulusan, Anda tidak memiliki pilihan, kecuali bersikap apa adanya. 18. Siapkan jaring pengaman. Anda membutuhkan sebuah rencana untuk hampir setiap skenario -- kehamilan, perkosaan, bunuh diri, pembunuhan, kekerasan, dan sebagainya. Tanya orang-orang profesional penting dalam gereja Anda untuk membantu Anda membuat sebuah rencana untuk hal-hal yang bersifat darurat bagi kelompok pemuda. 19. Bertanyalah kepada Allah untuk memastikan panggilan Anda. Jika Allah memanggil Anda untuk keluar dari pelayanan pemuda, ikuti Dia. Jika Ia meminta Anda untuk bertahan, ambil sisi baik dari penegasan tersebut. 20. Jangan terperangkap dalam perasaan bahwa Anda harus menghibur anak-anak didik Anda, atau mereka akan pergi ke tempat lain. Tantang mereka dengan pelayanan dan perjalanan misi. 21. Perlakukan para remaja senilai dengan kemampuan dan kepercayaan Anda. Jangan memandang rendah kemampuan atau hasrat mereka untuk hidup teguh dan tulus bagi Yesus. 22. Jangan pernah membuat seorang anak muda menjadi bahan tertawaan. 23. Berdoalah untuk hal-hal besar. Ajarlah remaja Anda cara berdoa dan berikan mereka banyak waktu untuk berlatih doa. 24. Jadilah teman bagi remaja didikan Anda, tetapi jangan pernah mengompromikan pelayanan Anda untuk dijadikan sama seperti mereka. Anda mungkin adalah satu-satunya orang dewasa yang pernah berbicara tentang Yesus dalam kehidupan mereka. (t/N. Risanti) Diterjemahkan dan disunting dari: Nama situs: Crosswalk Alamat URL: http://www.crosswalk.com/560480/ Judul asli artikel: Tips for Youth Group Leaders Penulis artikel: Lee Milam Tanggal akses: 5 Februari 2014 BAHAN MENGAJAR: MENJADI MURID KRISTUS Ditulis oleh: Amidya I. LANDASAN ALKITAB Matius 19:16-26 < http://alkitab.mobi/?Matius+19:16-26 > II. TUJUAN Mendorong remaja untuk menjadi murid-murid Kristus yang setia dan memiliki identitas Kristus yang tercermin dalam perilakunya setiap hari. III. REFLEKSI Murid-murid Kristus adalah sebutan yang sering kali digunakan untuk menerangkan 12 murid, 70 murid, dan semua orang yang percaya kepada Kristus. Penggunaan kata "murid" akan mengingatkan kita kepada dunia pembelajaran. Sebab, proses belajar mengajar melibatkan dua subjek, yaitu guru dan murid. Guru adalah seorang yang memberikan ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kepada murid. Sedangkan, murid adalah orang yang menerima ajaran yang telah disampaikan oleh guru. Menjadi murid Kristus merupakan sebuah proses yang panjang karena tidak mudah untuk menjadi seorang murid yang dituntut setia kepada Kristus. Apabila dalam proses pembelajaran formal ada ujian dan kenaikan kelas, untuk menjadi murid Kristus kita akan mendapat "ujian" dalam berbagai hal, tujuannya bukan untuk naik kelas, melainkan untuk mengetahui seberapa besar iman kita saat kita menghadapi berbagai permasalahan, dan bisakah iman kita terus bertumbuh melalui berbagai hal yang terjadi dalam hidup kita. Dalam bahasa Yunani, kata yang digunakan untuk "murid" adalah "didaskalos", yang artinya orang-orang yang sedang diajar. Menjadi murid Kristus berarti menjadi orang-orang yang diajar oleh Kristus sebagai Guru Agung, dan melakukan kebenaran Alkitab karena Alkitab adalah firman Allah yang hidup dan yang kudus. Seorang murid akan mengenal siapa gurunya, berguru dengan rajin dan setia, dan meneladani ajaran gurunya. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadi murid- murid Kristus? Sudahkah kita memiliki identitas Kristus dalam hidup kita sehari-hari? Dan, sudah siapkah kita menjadi murid-murid-Nya yang setia? IV. DISKUSI 1. Menurut Anda, apakah perbedaan antara murid di sekolah dan murid Kristus? 2. Adakah syarat khusus untuk menjadi seorang murid Kristus? 3. Berdasarkan nas yang diambil dari Matius 19:16-26 tentang pemuda kaya yang sukar masuk ke dalam kerajaan surga, mengapa pemuda itu kecewa setelah mendengar perkataan Tuhan Yesus? Menurut kamu, apakah sulit bagi seseorang untuk menjadi murid Kristus? 4. Apa saja kesulitan yang kamu hadapi untuk menjadi murid Kristus? 5. Hal-hal apa saja yang harus kamu "lepaskan" untuk menjadi murid Kristus? Daftarkan hal-hal tersebut! V. APLIKASI Sebagaimana yang sudah dipelajari tentang menjadi murid Kristus, kita akan semakin mengenal dan mengerti bahwa murid akan mengikuti atau meneladani apa yang diajarkan oleh gurunya, dan hasil dari pembelajaran yang berhasil adalah perubahan hidup. Oleh sebab itu, dalam pelajaran ini kita akan belajar untuk: 1. Menjadi murid Kristus yang memiliki identitas Kristus. 2. Mengaplikasikan kebenaran firman Tuhan dalam hidup sehari-hari. 3. Menjadikan Yesus sebagai Tuhan dengan menjadikan-Nya teladan utama dalam hidup kita, serta memiliki tujuan untuk menjadi semakin serupa dengan Yesus Kristus. 4. Memuridkan orang lain supaya mereka mengenal siapa Yesus dan menjadi murid-murid Kristus yang baru dan diperbarui oleh Roh Kudus. Sumber bacaan: 1. Homrighausen dan Enklaar. 1993. "Pendidikan Agama Kristen". Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2. Wahono, Ayub. 2011. "Growing Up!". Bandung: Visi Anugerah Indonesia. STOP PRESS: BIO-KRISTI, SITUS BIOGRAFI KRISTIANI Situs-situs apa saja yang pernah Anda kunjungi untuk mengakses informasi lengkap tentang tokoh-tokoh Alkitab ataupun tokoh-tokoh Kristen di dunia? Berkunjunglah segera ke situs Bio-Kristi! Situs yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > ini mengajak pengunjungnya untuk mengenal lebih dalam para tokoh dunia dan karya-karya mereka di bidang masing-masing. Inspirasi, pelajaran hidup, ide-ide, dan pengenalan akan Tuhan dalam setiap pengalaman hidup para tokoh Kristen akan menjadi berkat bagi setiap pengunjung situs Bio-Kristi. Kunjungi situs Bio-Kristi < http://biokristi.sabda.org/ > sekarang juga dan mari terus belajar dari jejak-jejak para peneladan Kristus! Tuhan Yesus memberkati. Kontak: binasiswa(at)sabda.org Redaksi: Adiana, Bayu, dan Amidya Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |