Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/40 |
|
e-BinaSiswa edisi 40 (6-10-2014)
|
|
e-BinaSiswa -- Dunia Remaja (2) Edisi 40/Oktober 2014 DAFTAR ISI: MENGENAL REMAJA: LIMA PERBEDAAN MENDASAR BAHAN MENGAJAR: MENJADI TERANG DI TENGAH DUNIA STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA Shalom, Sebagai seorang Pembina Remaja, kita semua sepakat bahwa sudah terjadi perubahan budaya dan gaya hidup di tengah dunia remaja saat ini. Apa yang terjadi dengan dunia remaja masa kini? Artikel e-BinaSiswa kali ini akan mengupas beberapa perbedaan mendasar antara remaja pada masa kini dan remaja pada masa silam yang akan semakin menolong kita memahami dunia remaja. Pada kolom Bahan Mengajar, redaksi mengajak Pelanggan untuk mendorong adik-adik yang kita layani untuk senantiasa memantulkan terang Kristus di tengah dunia ini. Kami berharap sajian e-BinaSiswa ini dapat memperlengkapi para Pembina Siswa di mana pun berada. Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa, Adiana < ade(at)in-christ.net > < http://remaja.sabda.org > MENGENAL REMAJA: LIMA PERBEDAAN MENDASAR Diringkas oleh: Adiana Ada sebuah teluk yang sangat besar di antara remaja sekarang dan remaja masa silam; teluk ini adalah kebudayaan modern, tempat remaja menghadapi tantangan-tantangan pada masanya. Apa sajakah perbedaan kebudayaan itu? 1. Teknologi Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah bahwa remaja modern telah dibesarkan dalam dunia teknologi yang sangat maju. Orang tua mereka dibesarkan dengan telepon, radio, dan televisi jaringan, tetapi bagi remaja modern, televisi kabel serta satelit telah menciptakan dunia yang jauh lebih global. Remaja modern telah dibesarkan bersama- sama dengan komputer. Jutaan remaja telah memiliki komputer pribadinya sendiri. Jalan tol super, yaitu internet, telah menjadi lalu lintas yang sangat besar, dengan pengaruh yang positif ataupun negatif terhadap remaja modern. Selain memberi remaja kita akses menuju pendahuluan dari film-film yang akan datang, siaran radio di seluruh penjuru negara, dan kemampuan mengunduh musik mutakhir, internet juga memungkinkan remaja modern berkomunikasi melalui "chat rooms" serta "instant messaging" yang menjadi metode bagi remaja modern untuk berkomunikasi dengan teman-teman serta mendiskusikan ide-ide. 2. Pengetahuan serta Eksposur tentang Kekerasan Perbedaan kebudayaan kedua adalah bahwa anak remaja sekarang dibesarkan dengan pengetahuan yang jauh lebih banyak tentang perilaku keras manusia. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemajuan teknologi yang lebih banyak melaporkan kasus kekerasan melalui media massa. Bukan hanya film-film, lagu-lagu, dan novel-novel kita yang sering kali memuat adegan kekerasan, tetapi banyak remaja modern yang telah mengalami kekerasan pada tingkat pribadi. Beberapa remaja bahkan menjadi pelaku kekerasan, termasuk pembunuhan. Di Amerika Serikat, pembunuhan di kalangan muda-mudi terus meningkat. Kini, anak remaja Anda jauh lebih terekspos dengan kekerasan, baik secara intelektual maupun secara emosional, daripada generasi yang sudah-sudah. 3. Keluarga yang Terpecah Belah Faktor kebudayaan ketiga yang memengaruhi remaja modern adalah sifat keluarga modern Amerika yang terpecah-belah. Kasus-kasus yang sering terjadi adalah kita memiliki ayah yang bekerja, sementara ibu mengurus rumah tangga; ayah dan ibu sama-sama bekerja di luar rumah; orang tua tunggal; pernikahan kedua yang menyatukan anak-anak dari latar belakang yang berbeda; pasangan anak-anak; pasangan-pasangan tidak menikah dengan ataupun tanpa anak; dan orang tua homo atau lesbian. Dengan mobilitas yang makin maju, semakin banyak keluarga inti yang hidup berjauhan dari keluarga jauh mereka dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Sementara itu, tetangga yang dahulu berfungsi sebagai wakil orang tua dan saling mengawasi anak satu sama lain, sekarang sibuk dan jarang sekali dapat melakukannya lagi. Dahulu, sekolah setempat lebih homogen dan komunitas memberikan lingkungan yang aman bagi muda-mudi untuk berhubungan dengan orang lain. Namun sekarang, semua pengaruh positif di luar rumah semakin cepat menghilang. Dahulu, remaja dapat mengandalkan keluarga jauh, lingkungan sehat, gereja, dan kelompok komunitas. Kini, remaja modern sering kali tidak memiliki jaringan pendukung seperti itu. 4. Pengetahuan serta Eksposur tentang Seksualitas Saat ini, remaja-remaja dibesarkan dengan suasana seksualitas yang terlalu terang-terangan. Remaja pada masa silam ingat apa saja aturan seksual itu, bahkan merasa bersalah ketika melanggar aturan-aturan tersebut. Namun, remaja modern telah dibesarkan di dunia tanpa aturan seksual. Film, media massa, dan musik menyamakan seks dengan kasih dan menggambarkan seks sebagai bagian yang sudah dapat diperkirakan dari suatu hubungan pacaran yang berarti. Remaja yang tidak aktif secara seksual bergumul dengan pikiran-pikiran seperti: Apakah aku melewatkan sesuatu yang penting? Adakah sesuatu yang tidak beres pada diriku? Sementara itu, remaja-remaja yang aktif secara seksual memiliki perasaan negatif lainnya: Mereka sering merasa digunakan, dilecehkan, dan hampa. Hidup bersama sebelum menikah semakin umum di dunia remaja modern dan hubungan homoseksual dipromosikan sebagai gaya hidup alternatif. Sungguh, kata biseksual dan banci semakin umum bagi remaja modern. 5. Moral Netral dan Nilai-Nilai Religius Akhirnya, remaja modern dibesarkan di dunia yang benar-benar pascakekristenan. Di bidang agama serta moral, tak ada kata yang pasti. Kebanyakan orang Amerika pada generasi silam dapat membedakan perilaku bermoral dan perilaku tidak bermoral karena penilaian ini didasarkan pada Kitab Suci Yahudi-Kristen. Namun, generasi modern tidak memiliki definisi yang jelas tentang benar dan salah. Nilai- nilai sering kali netral dan relatif. Barna Research Group menemukan bahwa 91 persen remaja sependapat dengan pernyataan "Apa yang benar bagi seseorang dalam situasi tertentu belum tentu benar bagi orang lain dalam situasi serupa". Delapan puluh persen lainnya sependapat dengan ide, "Dalam soal moral dan etika, kebenaran berbeda-beda artinya bagi orang yang berbeda; tak seorang pun dapat bersikap mutlak positif bahwa mereka mengenal kebenaran". Dan, di masyarakat yang pernah menghargai kebenaran dan integritas, 57 persen dari remajanya percaya bahwa "terkadang bohong itu perlu". Agama itu penting bagi remaja modern. Namun, remaja sekarang ini lebih tertarik kepada sifat kelompok agama yang mengutamakan pengalaman dan hubungan, ketimbang kepercayaan yang abstrak. Kalau kelompok menerima, peduli, serta mendukung, mereka akan tertarik dengan kelompok rohani tersebut walaupun mereka tidak sependapat dengan banyak kepercayaan kelompok tersebut. ORANG TUA BISA MEMBIMBING Inilah dunia tempat anak remaja Anda bertumbuh. Kabar baiknya adalah bahwa remaja modern mengharapkan bimbingan orang tua. Dalam survei baru-baru ini, remaja melaporkan bahwa orang tua lebih berpengaruh daripada sesama mereka dalam bidang-bidang yang menyangkut sekolah, pelayanan, pekerjaan, atau rencana karier mereka. Sementara, teman- teman lebih berpengaruh dalam soal-soal seperti membolos atau tidak, siapa yang sebaiknya dikencani, bagaimana sebaiknya gaya rambutnya, atau pakaian apa yang sebaiknya mereka kenakan. Survei menemukan bahwa keputusan remaja yang lebih dipengaruhi orang tua adalah keputusan-keputusan yang berdampak besar dalam hal menjadi orang seperti apa mereka nantinya. Diringkas dari: Judul asli buku: The Five Love Languages Judul buku terjemahan: Lima Bahasa Kasih untuk Remaja Judul bab: Memahami Remaja Modern Penulis: Gary Chapman Penerjemah: Drs. Arvin Saputra Penerbit: Interaksara, Batam 2003 Halaman: 20 -- 27 BAHAN MENGAJAR: MENJADI TERANG DI TENGAH DUNIA Ditulis oleh: Amidya I. LANDASAN ALKITAB Matius 5:14-16 II. TUJUAN Mendorong remaja untuk menjalankan panggilannya sebagai terang dunia di mana pun mereka berada. III. REFLEKSI Kita semua adalah murid Kristus yang meneladani dan terus berjalan bersama Kristus sehingga kita memiliki pola hidup seperti Kristus. Tentu saja, sebagai terang dunia, kita seharusnya dapat memberikan dampak yang positif di tempat kita berada. Kita memiliki gaya hidup yang berbeda dan tidak mengikuti arus dunia yang sering kali tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Terang dunia adalah Kristus sendiri, tetapi sebagai murid, kita harus memantulkan cahaya Terang itu. Apabila dunia penuh dengan kejahatan, iri hati, dendam, tidak mengasihi, dan lain sebagainya, sebagai anak- anak terang, kita seharusnya dapat menyatakan kasih Kristus di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi teladan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, serta memiliki gaya hidup yang berbeda. Di dunia remaja, kita sering mengenal istilah "coba-coba", seperti mencoba merokok, menonton film porno, narkoba, dan lain sebagainya. Murid Kristus seharusnya tidak melakukan hal yang sama. Sebaliknya, kita harus bercahaya, seperti kota yang bercahaya di atas gunung, yang dari kejauhan pun sinar itu terlihat. Terang tidak pudar dalam kegelapan, tetapi terang itu justru membuyarkan kegelapan. Oleh sebab itu, sebagai remaja Kristen, terang Kristus harus nyata dalam hidup kita. Sebagaimana yang dituliskan dalam Matius 5:16, "... supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Siapkah kita menjadi terang dunia? Sudahkah hidup kekristenan kita memberi dampak bagi orang-orang di sekitar kita? IV. DISKUSI 1. Apa yang dimaksud dengan terang dunia? 2. Seberapa besar arti panggilan kita sebagai terang dunia? 3. Terang akan menerangi kegelapan. Ketika terang hadir, terang itu tampak bersinar dalam kegelapan. Sebagai terang dunia, perbedaan apa saja yang seharusnya kita hadirkan di tengah dunia yang gelap ini? 4. Mengapa kita harus hidup berbeda dengan dunia ini? 5. Bagaimana kita dapat menjadi terang: - di rumah? - di sekolah? - di gereja? - di dalam komunitas? V. APLIKASI Sebagai murid-murid Kristus yang sudah menerima terang ilahi, kita harus hidup di dalam terang itu. Kita seharusnya tidak hidup secara eksklusif atau menyendiri. Namun, bukan berarti kita mengikuti arus dan menjadi sama dengan dunia ini. Terang ini bersumber dari Kristus dan kita harus memantulkan terang itu ke tempat kita berada, yaitu di rumah, di sekolah, di gereja, dan di mana pun. Ketika hidup kita berbeda dari dunia ini, kehidupan kita akan disorot dan diperhatikan banyak orang. Oleh karena itu, kita harus hidup dengan lebih berhati- hati, khususnya di dalam menjaga sikap dan tindakan kita. Sumber Bacaan: 1. Gunadi, Paul, dkk. 2013. "Memahami Remaja dan Pergumulannya". Bandung: Visi Press. Hlm. 13. 2. Wahyono, Ayub. 2011. "Bahan KTB Remaja `Impact`". Bandung: Visi Press. Hlm. 55. STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA Di situs Natal < http://natal.sabda.org/ >, Anda bisa mendapatkan banyak bahan seperti: Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Situs ini sangat interaktif karena semua pengunjung bisa mendaftarkan diri, berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada pengunjung yang lain. Mari persiapkan Natal Anda bersama SABDA di situs Natal Indonesia < http://natal.sabda.org/ >! Kontak: binasiswa(at)sabda.org Redaksi: Adiana, Bayu, dan Amidya Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |