Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/15 |
|
Doa 40 Hari 2016 edisi 15 (10-6-2016)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 10 JUNI 2016 ANAK GARIBOU DI AFRIKA BARAT Apa yang pada awalnya dimaksudkan sebagai metode untuk melatih anak laki-laki dalam hal nilai-nilai keislaman dan dalam menghafal Alquran telah berubah menjadi program berbahaya untuk melakukan eksploitasi dan perbudakan anak di Afrika Barat. Garibou atau anak-anak Talibe bisa dijumpai di kota-kota Afrika Barat: di Mali, Senegal, Burkina Faso, atau Guinea Bissau. Mereka itu anak-anak laki-laki yang dikirim oleh orangtua mereka untuk menjalani pelatihan tentang Alquran di bawah bimbingan seorang guru atau disebut "marabout". Anak-anak itu diharapkan dapat menghafal seluruh isi Alquran dalam bahasa Arab (bahasa yang tidak mereka pahami) menjelang usia 19 tahun. Dengan mengemis makanan dan uang setiap hari (harus ada jatah yang diberikan kepada marabout), anak-anak tersebut juga harus belajar kesabaran, kerendahan, penderitaan, dan perbuatan baik. Selama musim tanam, anak-anak dipekerjakan untuk mendapat upah pada petani; dan maraboutlah yang menerima semua keuntungan keuangannya. Jika anak-anak gagal menyukakan hati gurunya, atau gagal melakukan tugasnya, mereka akan dihukum dengan siksaan fisik. Anak-anak itu hidup dalam ketakutan, sakit penyakit diderita tanpa penanganan, kekerasan seksual menjadi ancaman, mengemis di jalanan memperhadapkan mereka dengan risiko kecelakaan lalu lintas. Lalu lintas perdagangan anak juga terjadi di sana, di mana anak-anak dibawa oleh orang dewasa dari satu negara ke negara lainnya. Pada bulan Maret 2016, dua orang dewasa ditahan dari Guinea Bissau saat mereka membawa 54 anak untuk diperdagangkan ke Dakar. Data statistik bervariasi dan sulit untuk memastikan, tetapi sedikitnya ada 100.000 anak terdampak praktik perdagangan ini. Pemerintah, di bawah tekanan pemimpin agama, tidak mampu bertindak atas dasar hukum yang semestinya melindungi anak-anak tersebut. Anak-anak Garibou dirampas hak mereka dari masa kanak-kanak mereka. Jika mereka bisa melarikan diri dari pengawasan marabout, mereka biasanya memilih untuk hidup di jalanan. Karena mereka tahu, jika mereka kembali ke keluarganya, mereka akan dikembalikan ke tempat penderitaan yang telah mereka alami sebelumnya. Mari kita berdoa:
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |