Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/23 |
|
Doa 40 Hari 2015 edisi 23 (30-6-2015)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SELASA, 30 JUNI 2015 DUNIA PERSIA -- BAGAIMANA SAYA BERTEMU DIA "Yesus telah menopang saya. Yesus telah memberikan kepada saya damai yang luar biasa." Semenjak bangkitnya Republik Islam oleh Ayatollah pada tahun 1979, hampir 100 juta orang Muslim Shi`ite diidentifikasi pihak Barat sebagai anggota dari "poros kejahatan" di dunia ini. Akan tetapi, ada sebuah kisah lain terbentang di Ruangan Persia di dalam Rumah Islam, itulah kisah tentang penebusan dan kelahiran kembali. Semenjak Ayatollah bangkit berkuasa, ratusan ribu pengungsi Iran telah melarikan diri ke negara-negara lain di seluruh dunia. Di setiap tempat mereka pergi, gereja-gereja rumah yang baru, yang terdiri atas pengikut Yesus Kristus berlatar belakang Muslim Iran, bertumbuh dan mengakar. Selama dua dekade terakhir, Tuhan telah menggunakan apa yang dirancang manusia untuk kejahatan, diubah untuk menghasilkan kebaikan. Keruntuhan ekonomi, kecanduan obat bius yang merajalela, perang yang menghancurkan dengan Irak dan Barat, seiring kesaksian orang-orang Kristen yang berani rupanya telah menarik ribuan orang Iran untuk beriman kepada Yesus Kristus. Nadia dan keluarganya melarikan diri dari Iran dua tahun yang lalu dan diterima dengan hangat oleh komunitas Kristen di negeri mereka yang baru. Ia dan suaminya menghadiri sebuah retret pernikahan Kristen bagi imigran berlatar belakang Iran, yang dirancang untuk membantu pasangan suami istri berlatar belakang Islam supaya perkawinan mereka diteguhkan berdasarkan prinsip-prinsip Kristen, dan supaya mereka terus bertumbuh dalam pemahaman kristiani tentang kasih antara suami istri. Salah satu yang harus dipraktikkan suami adalah bagaimana mengungkapkan kasih kepada istrinya. Suami Nadia bersedia dengan sukarela. Ia menggandeng Nadia dan di hadapan seluruh kelompok yang ada, ia berkata dengan keras, "Nadia, aku mencintaimu", dan kemudian menciumnya di hadapan orang yang hadir. Nadia mengenang peristiwa itu dengan wajah memerah, "Itulah pertama kalinya di dalam perkawinan kami, suami saya mengatakan kepada saya bahwa ia mencintai saya." Tak lama setelah itu, suami Nadia meninggal tak terduga. Ketika ditanya bagaimana ia bisa mengatasi kehilangan dan kesedihan yang begitu dalam, ia menjawab, "Itulah janji Yesus," katanya, "'Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.' Yesus telah menopangku. Yesus telah memberiku suatu kedamaian yang luar biasa." POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |