Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/24 |
|
Doa 40 Hari 2015 edisi 24 (1-7-2015)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 1 JULI 2015 PENUTUR BAHASA UZBEK DI KYRGYZSTAN BAGIAN SELATAN Terdapat kira-kira 800 ribu orang yang berbahasa Uzbec di Kyrgyzstan bagian selatan, yang mencakup orang Uyghur dan Turk, juga Uzbek. Sebagian besar dari mereka tinggal dekat perbatasan dengan Uzbekistan, termasuk wilayah lembah Fergana di Kyrgyzstan. Kawasan yang kaya hasil pertanian ini merupakan salah satu wilayah yang paling padat penduduk di seluruh Asia Tengah. Persaingan dagang, tanah, dan air sering kali menjadi pokok pertikaian, khususnya antarkelompok etnis yang berbeda. Sepanjang satu dekade yang lalu, telah terjadi kebangkitan nasionalisme Kyrgyz yang mengakibatkan kesulitan hidup bagi minoritas yang berbahasa Uzbec. Tekanan ini semakin meningkat semenjak terjadi kerusuhan antaretnis pada tahun 2010, disertai diskriminasi di bidang politik dan hukum, dan hilangnya kesempatan ekonomi. Hampir semua penutur bahasa uzbek mengidentifikasi diri sebagai umat Muslim, tetapi akhir-akhir ini pengaruh Islam telah berkembang, disertai meningkatnya fundamentalisme. Secara tampak luar, kebanyakan orang menemukan identitas diri mereka di dalam Islam, tetapi sebagian orang dengan tulus sedang mencari Tuhan. Nadim adalah seorang penutur bahasa Uzbek yang hidup di kawasan pedusunan Kyrgyzstan bersama istri dan lima anaknya. Selama lebih dari 20 tahun, ia menderita karena mimpi-mimpi buruk yang terus-menerus berulang, ia berusaha mencari penanganan pengobatan ke banyak dokter dan psikolog. Nadim merasa bahwa dibutuhkan sebuah mukjizat untuk menghentikan mimpi-mimpi buruknya, dan ia sedang mempertimbangkan untuk pergi ke Mekah ketika bertemu dengan orang-orang percaya yang mau berdoa bersamanya dan keluarganya. Mimpi-mimpi buruk itu terus-menerus datang dan pergi, tetapi setiap kali seseorang berdoa baginya di dalam nama Yesus, ia bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Kini, ia bebas sama sekali dari mimpi-mimpi buruk ini. Semenjak menerima sebuah kitab Perjanjian Baru, Nadim selalu membawanya di saku. Melalui ketekunannya belajar Alkitab, seluruh keluarga dan relasinya juga memiliki kesempatan untuk mendengar firman Tuhan. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |