Kaum Syiah di Irak

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- MINGGU, 3 JUNI 2018

KAUM SYIAH DI IRAK

Pada hari kesepuluh dari bulan pertama kalender Islam, kaum Muslim Syiah memperingati kematian salah satu tokoh mereka yang paling dihormati, yaitu cucu Nabi Muhammad. Hussein dibantai bersama dengan sukunya di kota Karbala, Irak. Setiap tahun, kaum Muslim Syiah tumpah ruah ke jalan-jalan dan memukul-mukul diri mereka sendiri untuk mengenang penderitaan saudara-saudara mereka. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa Muslim Syiah berada dalam keadaan berkabung terus-menerus karena teologi penderitaan ini semakin merasuk ke dalam kultur keagamaan mereka.

Umat Muslim Syiah sujud seperti yang dilakukan Muslim Sunni, tetapi sebaliknya, mereka menempatkan dahi mereka di sebuah loh tanah liat kecil yang disebut turbah. Turbah terbentuk dari kotoran yang berasal dari kota Karbala, tempat Hussein dan keluarganya dibantai. Turbah serta tanda yang ditinggalkannya pada dahi orang Muslim Syiah berfungsi sebagai simbol kehormatan dan kenangan akan apa yang nenek moyang mereka derita.

Lebih dari setengah populasi Republik Irak terdiri dari Muslim Syiah. Bersamaan dengan menyusutnya penduduk Kristen setempat di Irak, hanya tersisa sejumlah kecil gereja di seluruh negeri itu. Dengan minimnya akses kepada orang Kristen, bagaimana mungkin kaum Muslim Irak akan mendengar tentang Dia yang akan mematahkan rantai penderitaan abadi mereka? Siapa yang akan menyampaikan kepada mereka bahwa Kristus telah menderita untuk mereka dan bahwa harapan itu tersedia bagi mereka?

Berdoa untuk mereka

• - Berdoa agar lebih banyak lagi pekerja yang akan menjawab panggilan untuk pergi kepada kaum Muslim Syiah di Irak. Berdoa bagi orang Kristen Irak yang tinggal di Irak untuk menjadi saksi Kristus yang berani.
• - Berdoa untuk kebebasan bagi warga Irak untuk hidup tenteram sebagai orang Kristen di negara mereka.
• - Berdoa agar gereja Irak setempat terus menjadi terang dalam gelapnya padang gurun Irak.