Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/3 |
|
Doa 40 Hari 2017 edisi 3 (19-5-2017)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 19 MEI 2017 SUKU ROTE Dirangkum oleh: Margaretha I. Kepulauan Rote, juga disebut Pulau Roti, adalah sebuah pulau di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Rote merupakan wilayah paling selatan Indonesia. Pulau ini terkenal dengan kekhasan budidaya lontar, wisata alam pantai, musik sasando, dan topi adat Ti?i Langga. Keseharian Suku Rote? Tanah yang berbukit-bukit dan bergunung menjadikan banyak penduduk yang menggunakan lahan untuk sawah dan kebun. Komoditi perkebunan di kabupaten Rote Ndao antara lain: kelapa, lontar, jambu mete, jarak, pinang, kapuk, dan jeruk nipis. Selain itu, Kepulauan Rote juga dikelilingi oleh lautan, yang menjadikan penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai nelayan. Rumput laut adalah komoditas unggulan sektor kelautan dan perikanan, yang berada di urutan teratas sektor pendongkrak pembangunan di Kabupaten Rote Ndao. Beberapa penduduk suku Rote juga mempunyai industri yang dapat membantu perekonomian mereka, seperti: tenun ikat, gula merah, makanan dari kedelai dan kacang-kacangan. Apa Keyakinan Mereka? Sistem kepercayaan lama masyarakat suku Rote mengenal adanya sang pencipta yang disebut Lamatuan atau Lamatuak. Lamatuan disimbolkan dengan sebuah tiang bercabang tiga yang diletakkan di dalam rumah, di sebelah kanan pintu masuk. Pada tahun 1700-an, para pedagang Portugis memperkenalkan Injil kepada suku Rote sehingga banyak pemimpin pemerintahan terdahulu, termasuk raja, sudah memakai nama baptis. Katolik Roma (55,85%) Saat ini sudah tersedia Audio Alkitab dalam bahasa Suku Rote yang bisa diunduh dan dibagikan. http://audio.sabda.org/download_audio_alkitab_bahasa_rote_full Apa Kebutuhan Mereka? Daerah Kepulauan Rote Ndao terdiri dari 96 buah pulau, 6 di antaranya berpenghuni dan 90 sisanya tidak berpenghuni. Pengolahan hasil dari setiap pulau perlu perhatian khusus dari pemerintah. Penanganan hasil perkebunan seperti serabut, tempurung, dan air kelapa juga belum maksimal. Lahan sawah juga masih perlu diusahakan pengerjaannya sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu, pemerintah juga perlu membantu para petani untuk mengelola sawah yang saat ini masih menggunakan sistem tadah hujan. Pokok Doa
Dirangkum dari:
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |