Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/31 |
|
Doa 40 Hari 2017 edisi 31 (16-6-2017)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 16 JUNI 2017 KAUM GYPSI DOMARI DI TIMUR TENGAH Kaum Gypsi Domari tersebar di sekitar Timur Tengah: Lebanon, Yordania, Suriah, dan Palestina. Di kawasan ini mereka sering disebut dengan istilah hinaan "Nawar". Kaum Domari berasal dari India bagian utara, mereka bermigrasi ke Timur Tengah antara 700 dan 1.000 tahun yang lalu. Dulunya mereka adalah masyarakat nomaden, yang dikenal karena kecintaan mereka terhadap musik dan tarian. Meskipun sebagian besar kini menetap di tempat yang berbeda, banyak yang masih tinggal di tenda-tenda, yang sering kali terbuat dari bilah-bilah kayu dan barang-barang tua yang didaur ulang. Kaum Gypsi Domari dipandang rendah oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu, sering kali kaum Gypsi menyembunyikan identitas mereka. Mereka mengalami perlakuan diskriminasi dalam masyarakat luas, dan kekerasan dalam keluarga adalah hal yang umum. Banyak dari mereka tidak memiliki surat-surat resmi sehingga anak-anak mereka tidak dapat bersekolah atau menerima perawatan medis. Keluarga-keluarga cenderung berjumlah besar dan anak-anak perempuan menikah dalam usia yang sangat muda. Kaum perempuan banyak mengalami tekanan untuk menghasilkan uang, anak-anak gadis kadang-kadang dikirim oleh ayah mereka untuk bekerja sebagai penari atau pelacur, dan anak-anak kecil terlihat mengemis, sementara para pria dewasa berkumpul, berkelompok-kelompok, sambil minum kopi dan mengobrolkan segala sesuatu tentang komunitas mereka. Kaum Gypsi di Timur Tengah telah mengadopsi kepercayaan kaum Muslim setempat, tetapi mereka juga masih sangat percaya takhayul, dengan mempraktikkan Islam tradisional dan ilmu sihir dalam usaha mereka untuk mengendalikan dunia roh. Di saat orang Gypsi Domari telah menjadi Kristen di Timur Tengah, mereka menunjukkan keinginan yang mendalam untuk menyembah Tuhan melalui musik. Mereka adalah orang-orang yang berani dan penuh gairah, setia dan sangat tangguh. Mari kita berdoa:
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |