Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/32 |
|
Doa 40 Hari 2018 edisi 32 (7-6-2018)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- KAMIS, 7 JUNI 2018 ORANG-ORANG GIPSI DOM Saya bertemu "Tara" di tenda kaum Gipsi Dom saat dia berusia dua belas tahun. Pada pertemuan pertama kami, dia bertanya kepada saya, "Apakah Anda berdoa?" dan saya menganggap dia sebagai orang yang menjunjung tinggi iman. Awalnya, ada penolakan terhadap hal-hal yang menyinggung salib, tetapi ketika dia membaca tentang kisah kematian dan kebangkitan Yesus, dia berkata, "Saya ingin menjadi murid Yesus." Dia punya banyak pertanyaan, tetapi kami dengan sabar menanti buah iman yang pertama setelah bertahun-tahun berdoa dan bekerja. -- Tulisan seorang pekerja di Timur Tengah. Tara hanyalah satu dari tiga juta orang Dom yang tinggal di Timur Tengah, seperti Irak, Suriah, Yordania, Lebanon, Israel, dan Palestina. Lebih dikenal sebagai "Gipsi", orang-orang Dom berasal dari India Utara. Mereka berbicara dalam bahasa Domari dan bahasa lokal, seperti bahasa Arab. Selama berabad-abad, orang Domari telah dikecualikan secara sosial dan memilih untuk menyembunyikan identitas mereka karena citra buruk mereka terkait dengan tindakan mengemis atau mencuri. Karena hidupnya yang nomaden dan miskin, pendidikan tidak mudah diakses dan tingkat serapan tenaga kerja rendah, walaupun banyak orang Dom adalah pandai besi berbakat dan pemusik hebat. Kondisi hidup yang buruk juga menyebabkan penyakit meluas di antara mereka. Banyak budaya Gipsi mengakui simbol roda, yang menggambarkan gaya hidup nomaden dan, bagi sebagian orang, mencerminkan lingkaran kemiskinan yang mereka terjebak di dalamnya. Orang Dom telah mengadopsi agama utama di tempat mereka tinggal, dan banyak yang berasal dari latar belakang Muslim. Namun, ini bercampur dengan takhayul dan dongeng rakyat. Tindakan-tindakan kasih di antara kelompok yang belum terjangkau ini mulai membuka pintu bagi Injil. Berdoa untuk mereka
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |