Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/5 |
|
Doa 40 Hari 2015 edisi 5 (12-6-2015)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 12 JUNI 2015 SUKU TOBELO Dirangkum oleh: Amidya Suku Tobelo adalah suku yang mendiami wilayah semenanjung utara pulau Halmahera dan beberapa wilayah di pulau Morotai. Sebagian dari suku Tobelo ada pula yang tinggal di wilayah Raja Ampat, Papua. Berdasarkan diferensiasi sosial, suku Tobelo diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu orang Tobelo, Galela, dan Tobaru. Jumlah populasi suku Tobelo adalah 20.000 jiwa. Orang Tobelo memiliki sistem patrilineal, yaitu menarik garis keturunan dari pihak ayah. Bahasa suku Tobelo adalah bahasa Tobelo yang termasuk dalam rumpun Austronesia. Kendati serumpun dengan Galela dan Tobaru, tetapi masing-masing suku memiliki dialek sendiri. Kegiatan sehari-hari suku Tobelo adalah bertani, menangkap ikan di laut, dan berburu. Selain itu, mereka juga meramu hasil hutan seperti rotan dan damar. Agama/Kepercayaan Suku Tobelo pada umumnya telah menganut agama Kristen sejak masa pendudukan Portugis di Maluku pada abad 16. Kekristenan di Tobelo adalah warisan dari pelayanan Fransiskus Xaverius dan Joseph Kam. Namun, banyak juga di antara mereka yang masih mempertahankan kepercayaan primitif dengan menyembah roh-roh yang disebut dengan "goma". Suku Tobelo percaya bahwa roh-roh nenek moyanglah yang menjadi perantara mereka dengan Tuhan. Oleh karena itu, mereka sampai sekarang masih menyembah para roh nenek moyang. Sementara itu, wilayah Halmahera yang berbatasan dengan Pulau Ternate, Tidore, dan Jailolo dihuni oleh suku Tobelo yang beragama Islam. Dengan demikian, dapat dikatakan ada tiga kepercayaan yang diimani oleh suku Tobelo, yaitu Kristen, Goma, dan Islam. Kebutuhan Suku Tobelo sebagian besar telah menganut agama Kristen, tetapi kita juga masih menjumpai banyak penduduk yang menganut kepercayaan primitif dan Islam. Suku Tobelo yang menganut kepercayaan lain memiliki kebutuhan untuk dapat menerima Injil. Karena itu, kita perlu menjangkau mereka. Terlebih lagi bagi suku Tobelo yang tinggal di daerah perbatasan dengan Ternate, Tidore, dan Jailolo. Harapannya, suku Tobelo dapat semakin terbuka kepada Injil Yesus Kristus. Selain masalah keyakinan iman, suku Tobelo juga memiliki kebutuhan berkenaan dengan peningkatan pendidikan. Taraf pendidikan di Tobelo dapat dikatakan masih tertinggal. Untuk itu, perlu pengajar-pengajar yang dapat memberikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan kepada suku Tobelo sehingga mereka menjadi suku yang lebih maju dan mengamalkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengenal lebih jauh tentang suku Tobelo dan menjangkau mereka bagi Tuhan, referensi berikut ini semoga dapat menolong Anda:
POKOK DOA
Dirangkum dari:
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |