Berita YLSA 131/Juli -- Agustus 2017
|
Salam hangat untuk para Sahabat dan Pendukung YLSA,
Juli -- Agustus 2017 adalah bulan-bulan yang cukup sibuk untuk kami yang melayani di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Selain perjalanan dan pelayanan ke Amerika pada akhir Juli 2017, kami juga menyelenggarakan acara +TED @SABDA pada awal Agustus 2017, dan juga menolong enam mahasiswa Universitas Kristen PETRA menjalani proses magang di YLSA yang sudah dimulai sejak akhir Juni 2017. Kami sungguh mengalami penyertaan Tuhan sehingga oleh kekuatan-Nya kami bisa menyelesaikan pelayanan tersebut dan juga tugas rutin yang cukup banyak. Semoga pelayanan kami ini diberkati oleh Tuhan dan menghasilkan buah yang memuliakan Tuhan.
Secara khusus, kami mohon para Sahabat dan Pendukung YLSA mendoakan proyek Alkitab Pintar yang sudah dimulai pada Juli dan Agustus, dan akan terus kami kerjakan hingga akhir tahun ini. Kami sungguh membutuhkan hikmat Tuhan dan kemampuan dari Tuhan supaya kami bisa membuat rancangan yang bagus dan solid sesuai dengan yang Dia kehendaki. Doakan juga supaya Tuhan mengirimkan tambahan programmer yang andal supaya rencana ini bisa segera terwujud. Doa para Sahabat dan Pendukung YLSA sangat kami hargai. Karena itu, mari kita bekerja sesuai dengan porsi kita masing-masing. Soli Deo Gloria!!
|
Berita dan Pokok Doa
1. Roadshow SABDA ke USA
Pada Juli 2017, Tuhan memberikan kesempatan yang luar biasa kepada tim SABDA untuk mengadakan roadshow di luar Indonesia, tepatnya di wilayah Los Angeles (LA), Amerika Serikat. Dalam catatan kami, ada sembilan kali pelayanan yang dilakukan sejak 8 -- 15 Juli 2017 di beberapa persekutuan GII Hok Im Tong LA, GKI LA, GBI Asuza, dan LSI. Selain sharing tentang pelayanan YLSA, pelatihan #Ayo_PA!, dan Software SABDA, kami juga memberikan seminar, khotbah, presentasi bahan-bahan audio SABDA dan juga DVD Library Anak. Kami bersyukur karena banyak jemaat Indonesia di LA mendapat berkat dari pelayanan ini dan mendorong mereka untuk semakin giat belajar firman Tuhan dengan teknologi dan bahan-bahan digital yang ada. Kiranya nama Tuhan dimuliakan.
2. YLSA Menyelenggarakan +TED @SABDA: Pemuridan Abad 21
Pada 4 Agustus 2017, YLSA kembali menyelenggarakan +TED @SABDA dengan tema yang sangat menarik, yaitu "Pemuridan Abad 21 ". Kami bersyukur karena acara ini berjalan dengan lancar dan dihadiri kurang lebih 100 peserta. Hal yang membahagiakan adalah sebagian besar peserta adalah generasi muda dan tidak sedikit yang datang dari luar kota. Dari testimoni yang disampaikan, peserta mendapat berkat dari tujuh presentasi yang disampaikan dalam +TED kali ini. Doakan agar Tuhan menolong semua peserta untuk berkomitmen terlibat dalam pemuridan, baik di gereja maupun kampus mereka. Cerita lengkap mengenai acara ini dapat disimak dalam kolom Mengenal YLSA dan kesaksian beberapa peserta dapat dibaca dalam kolom Suara Sahabat YLSA.
3. Tim Penjangkauan YLSA Menyelenggarakan Lomba Vlog SABDA Space
Dalam rangka ulang tahun komunitas blogger Kristen SABDA Space (SS) ke-10, maka selama Agustus ini Panitia SS mengadakan lomba vlog bertema "Masa Depan Blog (Menurut Blogger) " -- Apa dampaknya bagi masyarakat Kristen? Kami berharap lomba ini bisa menjadi kesempatan bagi para blogger Kristen untuk membagikan video berdurasi maksimal 3 menit tentang tema yang diberikan. Dengan gembira, kami mengundang para blogger untuk menjadi bagian dari komunitas SS dan terlibat dalam lomba ini. Selamat berpartisipasi.
4. Tim Pembinaan YLSA Membuka Diskusi Daring Facebook Grup Doa
Pada Agustus 2017, Tim Pembinaan kembali membuka diskusi daring di Facebook (FB) Grup Doa. Dengan tema "Doa Pertobatan Daud ", diskusi ini diharapkan membuka wacana setiap peserta mengenai aspek pertobatan serta pemulihan dalam Tuhan melalui doa. Mari dukung dalam doa agar melalui diskusi ini peserta terdorong untuk memiliki kedewasaan rohani yang semakin matang dalam doa dan pelayanan doa. Anda juga dapat bergabung menjadi anggota komunitas doa kami di Fan page e-Doa, Twitter @sabdadoa, dan FB Grup diskusi Doa, dan menjadi bagian dari pendoa-pendoa bagi setiap orang percaya dan gereja Tuhan, di mana pun Tuhan tempatkan.
|
Mengenal YLSA: +TED @SABDA -- Pemuridan Abad 21
Tiga tahun terakhir dari masa hidupnya 33 tahun di dunia, Yesus memfokuskan pelayanannya untuk memuridkan 12 murid-Nya supaya mereka bisa melanjutkan tugas pelayanan yang telah dimulai-Nya di bumi. Sebelum Yesus naik ke surga, Dia memberikan perintah untuk menjadikan seluruh bangsa murid-Nya. Perintah ini berlaku bagi kita semua sampai hari ini, abad ke-21 ini. Sayangnya, masih banyak orang percaya dan gereja yang tidak melihat perintah ini sebagai panggilan utama orang percaya. Seiring perkembangan zaman, Amanat Agung Tuhan Yesus ini gaungnya semakin hilang dari pendengaran kita. Seorang yang sudah mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus dipanggil untuk menjadi murid-Nya supaya mereka pun bisa memuridkan orang lain. Seharusnya, ini menjadi hal yang alami terjadi dalam kehidupan pengikut Kristus sejati.
Melihat krisis pemuridan pada abad ke-21 ini, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) tergerak untuk menggaungkan kembali arti pemuridan dan bagaimana pemuridan dapat dilakukan dengan efektif pada era digital ini. Karena itu, pada 4 Agustus 2017, YLSA mengadakan +TED@SABDA dengan tema “Pemuridan Abad 21?. Sebelum diadakan event ini, YLSA sudah memulai dengan membuat infrastruktur untuk mengampanyekan pemuridan melalui situs Murid21 dan komunitas @pemuridan21 (Facebook, Twitter, dan Instagram). Melalui infrastruktur ini, tubuh Kristus dapat berkolaborasi untuk mencari jawaban atas krisis dan kesempatan yang dikandung dalam pemuridan pada abad ke-21 ini.
Ada tujuh presentasi yang disajikan dalam +TED@SABDA Pemuridan Abad 21, yang materinya bisa didapatkan dalam situs murid21. Berikut ini adalah topik, pembicara, dan ringkasan dari ketujuh presentasi tersebut:
1. Arti Pemuridan Era Digital (Yulia Oeniyati)
Arti pemuridan secara alkitabiah dimulai dari Yesus yang mengundang manusia untuk mengikut Dia, "Follow Me, " (Mat. 4:19). Lalu, Ia melanjutkan dengan perintah agar kita juga mengikut teladan-Nya, membuat murid (Mat. 28:19-20). Itulah perintah terakhir yang Ia berikan agar kita semua mengerjakan pemuridan hingga hari ini.
2. Hilangnya Seni Pemuridan pada Era Digital (Hudiman Waruwu)
Pemuridan sangat penting. Setiap pengikut Yesus Kristus dipanggil menjadi murid dan memuridkan. Namun, pada era digital ini, pemuridan tidak dilaksanakan atau diprioritaskan dalam kehidupan berjemaat dengan berbagai alasan. Padahal, ada kesempatan besar untuk memanfaatkan era digital untuk pelayanan pemuridan yang bisa menjangkau siapa saja dan di mana saja dengan model dan modul yang sesuai kebutuhan konteks saat ini.
3. Pemuridan ala Kambium (Novita Andriani)
Kambium adalah metode pemuridan berbasis kurikulum yang menggunakan presentasi di kelompok besar untuk pemaparan pengajaran dan sharing di kelompok kecil untuk pelatihan penerapan dan evaluasinya.
4. Pemuridan ala U.K. PETRA Surabaya (David Kristian)
Pengalaman pribadi ketika terlibat dalam pemuridan di Universitas Kristen PETRA. Dalam pemuridan, saya mengalami dimuridkan dan memuridkan.
5. Kualitas Hidup Murid Menjadi Dasar Pelayanan Digital (Haryo K.A.)
Bahwa pelayanan digital sangat besar potensinya untuk menjangkau banyak orang dan akhirnya bisa memuridkan. Karena itu, pelayan Tuhan harus mau dimuridkan terlebih dahulu supaya dapat menjangkau orang lain. Hal ini penting untuk memperlengkapi hidup seorang murid yang hendak melayani di bidang ini supaya memiliki kuasa dalam pelayanannya.
6. Tantangan Era Digital terhadap Pemuridan (Elizabeth Nathania W.)
Setiap tantangan selalu menawarkan tersedianya peluang/kesempatan. Teknologi yang berkembang pada era digital juga menawarkan kesempatan yang besar dalam memenuhi Amanat Agung.
7. Pemuridan untuk Digital Native (Davida)
Pemuridan untuk digital native adalah panggilan bagi murid Kristus pada era digital ini. Digital native tanpa pemuridan alkitabiah adalah ancaman bagi masa depan gereja.
Saya dan teman-teman bersyukur karena acara +TED@SABDA ini dihadiri oleh hampir 100 orang. Wow, suatu “sinyal” yang bagus bagi gerakan pemuridan abad 21. Ditambah lagi, separuh dari yang hadir adalah generasi digital native (usia 24 tahun ke bawah). Sungguh menggembirakan!! Kiranya mereka mendapatkan pemahaman yang benar mengenai makna pemuridan dan bagaimana mereka HARUS melakukannya. Pertanyaan, “Apakah kita sudah menjadi murid?” dan “Bagaimana teknologi yang ada di tangan dapat menolong kita untuk menjalani proses pemuridan dan memuridkan generasi selanjutnya. Saya sendiri belajar banyak dari materi-materi yang sudah disampaikan. Intinya, pemuridan tidak hanya berbicara tentang program, tetapi sesuatu yang hidup dan berlangsung secara alami di sepanjang hidup kita sebagai pengikut Kristus. Pemuridan adalah perintah Allah bagi setiap orang percaya, dan teknologi diciptakan Allah untuk menolong agar pemuridan lebih efektif dijalankan.
Tahun ini, sudah tiga kali SABDA mengadakan +TED@SABDA secara rutin setiap 3 bulan sekali, Penjangkauan yang Kreatif (Januari), Passion for Christ (April), dan Pemuridan Abad 21 (Agustus). Puji Tuhan! Pada Oktober 2017 yang akan datang, dalam rangka ulang tahun YLSA yang ke-23, SABDA akan mengadakan Seminar “Alkitab Pintar (Alkitab yang Terbuka)”. Nantikan informasi selanjutnya, dan saya mengundang Pembaca Blog SABDA untuk mendoakan serta hadir dalam acara tersebut. Terima kasih.
|
Suara Sahabat YLSA: Kesaksian Peserta +TED @SABDA -- Pemuridan Abad 21
Berikut ini adalah beberapa testimoni dari peserta +TED @SABDA: "Pemuridan Abad 21 ", yang diselenggarakan pada 4 Agustus 2017. Kiranya menjadi berkat bagi Sahabat dan Pendukung YLSA semua.
Acara ini sangat memberkati karena melaluinya saya diingatkan tentang pemuridan pada abad ke-21, yang melibatkan digital/teknologi. Saya juga belajar bahwa pemuridan bukan program, tetapi gaya hidup orang percaya. Setiap orang percaya harus punya gaya hidup memuridkan orang lain. Sebelum memuridkan, kita juga harus menjadi murid. Untuk teman-teman di luar sana, saya imbau untuk ikut menyadari pentingnya pemuridan. Mari kita lakukan Amanat Agung yang sudah dikerjakan oleh Tuhan Yesus, dan kita lakukan untuk kemuliaan nama Tuhan. (Kristin, Pati -- Jawa Tengah)
Saya makin menyadari bahwa teknologi yang diberikan Tuhan kepada manusia juga bermanfaat untuk melaksanakan firman Tuhan, yaitu Amanat Agung. Saya terdorong untuk menggunakan teknologi bagi kemuliaan nama Tuhan. Mari kita gunakan teknologi, yang juga adalah berkat Tuhan ini, untuk menjangkau lebih banyak jiwa. Kiranya acara yang baik ini bisa terus diikuti oleh banyak orang dan menjadi berkat. Untuk melakukan pekerjaan Tuhan ini, kita perlu kerja sama dengan rekan-rekan kita yang lain. Tuhan memberkati. (Suratman, Solo -- Jawa Tengah)
Acaranya sangat memberkati, terutama sesi terakhir [Pemuridan untuk Digital Native, Red.] karena mendorong saya untuk menjangkau generasi di bawahku. Namun, saya harus mau juga mengajari generasi di atas saya kalau mereka mau belajar tentang teknologi karena pada acara hari ini, kita belajar tentang bagaimana menggunakan teknologi dalam pemuridan. Saya berharap, acara ini makin menjangkau banyak orang, terutama orang-orang yang sudah Kristen agar makin bertumbuh dalam Tuhan dan ikut ambil bagian dalam rencana dan perintah Tuhan, yaitu Amanat Agung Tuhan untuk memuridkan. Hal itu adalah kerinduan Tuhan, dan kita harus punya kerinduan yang sama pula. Saya mengimbau untuk semuanya di mana pun mereka berada di Indonesia, kalau ada acara SABDA, bergabunglah karena ini sangat memberkati dan membekali, terutama untuk menjangkau jiwa-jiwa. (Nike, Pati -- Jawa Tengah)
Saya bersukacita karena bisa hadir dalam acara +TED @SABDA ini. Berbicara tentang pemuridan, hal ini adalah kebutuhan banyak orang, tetapi kurang disadari. Banyak orang juga yang merasa bahwa pemuridan itu hal yang sulit. Dari acara ini, saya kembali diingatkan untuk melakukan pemuridan karena saya sendiri sudah dimuridkan. Melalui pemuridan, Tuhan mengubah karakter maupun cara pandang saya, bagaimana saya harus hidup, dan siapa fokus hidup saya. Melalui pemuridan, kita diajar untuk makin bertumbuh dan hidup seperti Tuhan Yesus. Jangan lupa bahwa pemuridan tidak hanya dilakukan oleh 12 murid Yesus. Sekarang pun, kita harus melakukan pemuridan, apalagi ada teknologi. Medsos yang kita gunakan (Facebook, Instagram, dsb.) bisa menjadi media untuk mewartakan firman sehingga makin banyak yang mendengar firman-Nya dan menjadi murid Tuhan. Mari kita lakukan pemuridan melalui teknologi yang kita miliki dan melalui media sosial. Selamat memuridkan. (Clara, Yogyakarta)
|
Laporan Keuangan YLSA Juli 2017
Total Sumbangan Juli 2017: Rp82.157.629,00
Total Pengeluaran Juli 2017: Rp86.053.746,00
Puji Tuhan, para Sahabat dan Pendukung YLSA telah dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat sehingga kebutuhan dana YLSA dapat dipenuhi. Melayani bersama Tuhan sungguh memberikan sukacita. Biarlah pelayanan kita bersama mengharumkan nama Tuhan dan memuliakan nama-Nya.
Bagi pembaca Berita YLSA yang tergerak untuk memberikan sumbangan dana guna mendukung pelayanan YLSA, silakan mengirimkannya ke:
YAYASAN LEMBAGA SABDA
a.n. Yulia Oeniyati/ Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo No. Rekening: 0790266579
atau
Yayasan Lembaga SABDA/ Bank Panin Solo No. Rekening: 3005063355
|
|
|