Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/10

e-BinaAnak edisi 10 (15-6-2000)

Tugas Guru Sekolah Minggu (1)

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                        Edisi 010 Juni/2000
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL              : Tugas Guru Sekolah Minggu Dalam Mengajar
 o/ TIPS MENGAJAR        : Bagaimana Mengatasi Anak Yang Pemalu
 o/ SERBA SERBI          : Membuat Pohon Berdaun Tokoh Alkitab
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
 Tabita <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
 o/ SALAM DARI REDAKSI

  Syaloom,

  Pelayan anak dan guru-guru Sekolah Minggu memiliki beberapa tugas
  penting. Salah satu tugas utama guru yang akan dibahas dalam Edisi
  ini adalah tugas mengajar. Di dalam tugas mengajar ini hal yang harus
  dilakukan guru SM adalah meletakkan dasar iman kepada anak didiknya.
  Sebab segala sesuatu yang guru ajarkan kepada anak SM akan membawa
  pengaruh yang besar dalam sepanjang hidup anak-anak. Oleh karena itu
  guru harus memberikan kebenaran kepada anak didiknya dan guru harus
  tahu dengan jelas apa saja yang harus ia ajarkan.

  Silakan simak sajian artikel kami minggu ini.


  Tuhan Memberkati!

 "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa
  tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Amsal 22:6)

***********************************************************************
 o/ ARTIKEL

  [[Pengantar: Guru, secara umum, memiliki tugas yang cukup banyak.
  Namun pada kesempatan ini, kami hanya ingin membahas salah satu
  tugas utama guru, yaitu MENGAJAR. Diharapkan pada kesempatan
  lain kami juga akan membahas tugas-tugas guru yang lain.]]

        TUGAS GURU SEKOLAH MINGGU DALAM MENGAJAR (TEACHING)

  Meskipun sebagian besar guru SM tahu bahwa mengajar adalah bagian
  tugas yang paling utama dari seorang guru, namun banyak guru yang
  tidak memberikan perhatian dan waktu yang cukup, serta pemikiran
  yang serius dalam mengajar. Mengapa? Hal ini disebabkan karena
  sebagian guru masih belum tahu jelas apa artinya mengajar, juga
  karena sebagian guru mempunyai anggapan yang keliru tentang mengajar.
  Contoh: ada guru-guru SM yang merasa bahwa ia telah mengajar dengan
  baik karena ia dapat membuat anak-anak di kelasnya senang dan tidak
  bosan diajar olehnya. Ada juga guru SM yang mengira bahwa dengan
  memberikan banyak pengetahuan Alkitab kepada anak ia telah mengajar
  dengan baik. Oleh karena itu pembahasan berikut ini akan menolong
  guru SM untuk mengerti dengan lebih baik apa artinya MENGAJAR:

  1. Apa arti "mengajar"?
     --------------------
     Seluruh konsep mengajar dalam Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian
     Baru (PB) melibatkan tiga aspek paling penting bagi anak didiknya:
     a. Mendengar ajaran-ajaran/nasehat-nasehat yang diberikan oleh
        orang tua/orang yang lebih bijaksana. Dalam konteks bangsa
        Yahudi ajaran-ajaran itu berasal dari Firman Allah yang mereka
        dengar turun menurun dari nenek moyang mereka. Sedangkan fokus
        ajaran/nasehat itu adalah untuk pembentukan karakter yang saleh
        (godly life) dan takut akan Allah (Ul. 31:12-13).
     b. Merenungkan supaya apa yang didengar di atas, diproses di dalam
        hati anak untuk menjadi pengalaman hidup yang transformasional,
        yang membawa kepada perubahan hidup (Rom. 12:2).
     c. Hidup dalam komunitas orang percaya (Ef. 3:15-18), sehingga
        pengajaran berlangsung dalam konteks hubungan pribadi antara:
        => Tuhan dan guru - guru dan anak - anak dan Tuhan <=
        Gereja adalah komunitas orang percaya dimana orang dewasa dan
        anak-anak, sebagai saudara-saudara seiman, bersama-sama hidup dan
        bertumbuh. Oleh karena itu gereja yang sehat akan menjadi tempat
        yang kondusif bagi keberhasilan guru SM dalam mengajar.

     Pengajaran yang diberikan oleh guru untuk diterima oleh anak didik,
     dan tujuan yang ingin dicapai dalam mengajar menjadi faktor yang
     sangat membedakan antara guru SM dan guru umum biasa. Oleh karena
     itu tugas guru SM lebih dari sekedar mengajarkan pengetahuan
     Alkitab atau mengajarkan bagaimana hidup yang bermoral. Guru SM
     mengajarkan suatu kehidupan yang guru sendiri telah teladani dari
     Tuhan Yesus Kristus, karena proses pengajaran terjadi dalam konteks
     hubungan pribadi dengan Allah, dan dari sana mengalir kuasa yang
     mentransformasi kehidupan anak didik untuk menjadi hidup yang terus
     menerus diperbarui menjadi semakin seperti Kristus.

  2. Apa yang perlu diajarkan?
     -------------------------
     Melihat bahwa apa yang diajarkan dapat memberi dampak kepada
     transformasi hidup anak-anak SM, maka sangat penting kita membahas
     apa yang guru harus ajarkan kepada anak-anak SM?

     Mengajar anak sangat berbeda dengan mengajar orang dewasa. Pada
     orang dewasa, pada umumnya telah terbentuk cara berpikir dan
     pandangan/prinsip-prinsip hidup yang sudah mapan (permanen) dan
     hal itu sering kali sulit untuk diubah. Tetapi mengajar anak adalah
     seperti mengisi botol yang masih kosong, masih banyak hal yang
     dapat diisi dalam pikiran anak, dan belum terbentuk pola pikir dan
     pandangan-pandangan tertentu secara permanen. Oleh karena itu guru
     SM mempunyai banyak kesempatan emas untuk membangun suatu dasar
     yang kuat dan benar bagi kehidupan rohani anak-anak SM melalui
     apa yang diajarkannya.

     a. Alkitab adalah sumber utama dalam mengajar
        ------------------------------------------
        Memberikan pengajaran yang sesuai dengan Alkitab sangat penting
        supaya anak belajar mengenal Allah dengan benar. Guru harus
        belajar untuk senantiasa setia pada Alkitab, biasakan untuk
        menjadikan Alkitab sebagai buku sumber yang paling utama dalam
        mengajar. Pokok-pokok kebenaran yang diajarkan guru SM harus
        didukung oleh kebenaran dari ayat-ayat Firman Tuhan.

     b. Pokok-pokok Penting yang harus diajarkan
        ----------------------------------------
        Berikut ini adalah beberapa materi dasar yang guru perlu pelajari
        sehingga dapat menjadi pedoman penting dalam mengatur pokok-pokok
        materi yang perlu diajarkan kepada anak-anak SM:

        1) Mengajarkan anak tentang gambaran yang benar mengenai Allah.
           Pokok-pokok penting yang tercakup di dalamnya:
           - Sifat-sifat Allah
           - Karya Allah
           - Firman Allah/Alkitab
           - Hukum-hukum Allah
           - Rencana/Kehendak Allah
        2) Mengajarkan anak tentang gambaran yang benar mengenai Manusia.
           Pokok-pokok penting yang tercakup di dalamnya:
           - Penciptaan Manusia
           - Kejatuhan Manusia dalam Dosa
           - Hukuman Allah atas Manusia Berdosa
           - Rencana Keselamatan Allah untuk Manusia
           - Manusia sebagai Ciptaan Baru yang lahir dari Allah
        3) Mengajarkan anak tentang gambaran yang benar mengenai Alam.
           - Penciptaan Alam Semesta
           - Pemeliharaan Allah atas Alam
           - Kutukan Allah atas Alam setelah Kejatuhan Manusia dalam dosa

  Inilah beberapa pokok penting yang perlu diingat oleh guru SM dalam
  melaksanakan tugas mengajar. Sebagai kesimpulan marilah kita simak
  ayat Firman Tuhan berikut ini:

  "Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan
  orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya
  dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, dan mereka melakukan dengan
  setia segala perkataan hukum Taurat ini, dan supaya anak-anak mereka,
  yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan
  Tuhan, Allahmu," (Ulangan 31:12-13)

  Selamat Melayani!

************************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

 BAGAIMANA MENGATASI ANAK YANG PEMALU?
 -------------------------------------
 Seorang anak yang pemalu biasanya disebabkan karena ia merasa tidak
 aman atau karena takut tidak diterima oleh teman-temannya. Oleh karena
 itu untuk mengatasinya guru perlu memberikan rasa nyaman dan aman agar
 anak yang pemalu ini tidak takut dan merasa diterima dan dikasihi.
 Mengajak anak-anak lain untuk ikut menciptakan suasana yang akrab
 dan bersahabar di dalam kelas akan lebih bijaksana daripada hanya
 guru sendiri yang mengusahakannya.

 Beberapa tips yang perlu guru ketahui:
 1. Jangan mendorong anak yang pemalu untuk berbicara di kelompok yang
    besar. Anak yang pemalu lebih suka berbicara dan mengungkapkan
    pendapatnya di kelompok yang lebih kecil dimana setiap anak merasa
    lebih bebas untuk berpartisipasi. Setelah dia terbiasa berbicara di
    kelompok yang kecil, kemungkinan dia akan lebih berani untuk mencoba
    berbicara di kelompok yang lebih besar.
 2. Jika anak yang pemalu ini sudah mau berbicara di depan teman-temannya
    hindarkan untuk memberi kritikan-kritikan di depan anak-anak yang
    lain. Sebaliknya berikan pujian dan penghargaan serta semangat agar
    dia mau mencobanya lagi lain kali.
 3. Jika memberi pertanyaan kepada anak-anak pemalu di depan kelas,
    usahakan agar pertanyaan yang diberikan bukan pertanyaan yang
    membutuhkan jawaban yang panjang, karena dia akan memilih tidak
    menjawab.
 4. Anak yang pemalu kadang-kadang tidak suka menjadi perhatian umum,
    oleh karena itu hindarkan untuk memanggil namanya berkali-kali dengan
    keras di depan anak-anak yang lain. Juga jangan memberikan perhatian
    yang berlebihan karena ia akan merasa lebih malu lagi.

 Selamat Mencoba!

 Catatan: Bisa untuk anak semua umur.
 Sumber : Sunday School Smart Pages

*************************************************************************
o/ SERBA-SERBI

                POHON YANG BERDAUN TOKOH ALKITAB
                --------------------------------
    Untuk menolong anak-anak lebih mengenal tokoh-tokoh Alkitab, bawalah
 cabang pohon kering yang memiliki banyak ranting. Lalu buatlah banyak
 daun yang terbuat dari kertas manila atau kertas yang lain. Agar
 tampak lebih menarik pilihlah warna-warna kertas yang bermacam-macam:
 warna hijau, kuning, coklat dan merah. Rekatkan kertas berbentuk daun
 tadi dengan kawat yang halus sehingga daun itu dapat dipasang pada
 ranting pohon.
    Untuk memulai pelajaran tentang tokoh-tokoh Alkitab, mintalah anak-
 anak menyebutkan nama tokoh-tokoh Alkitab yang mereka tahu dan mintalah
 untuk menceritakan sedikit tentang tokoh tsb. Bagi anak yang berhasil
 menceritakan tokoh tsb. dengan informasi yang benar berilah sehelai
 daun kertas berwarna dan mintalah dia menulis nama tokoh Alkitab tsb.
 di atas daun tsb. dan nama anak yang menjawab betul itu di bawahnya.
 Lalu pasanglah daun kertas yang telah ditulis itu di pohon kering yang
 ada. Hal ini akan mendorong anak yang lain untuk menyebutkan tokoh
 Alkitab dan menceritakan apa yang mereka ketahui tentang tokoh Alkitab
 itu. Jika anak berhasil menceritakan dengan benar, maka ia akan
 mendapatkan sebuah daun dan menuliskan nama tokoh dan namanya sendiri
 di atas daun tsb. Lalu daun itu akan dipasang di pohon.

 Selamat mencoba!

 Catatan: Kegiatan ini bisa dilakukan untuk anak umur 7-12 tahun.
 Sumber : Diadaptasi dari "Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 1
************************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

 Dari: Dian
 >Saya ingin minta tips atau cara mengendalikan suasana di kelas batita.
 >Karena usia mereka saat ini baru bisa berjalan jadi tidak betah untuk
 >duduk... --cut--  suasana kelas sering ribut, memang kami tidak bisa
 >memaksakan mereka untuk tenang 100% dikarenakan usia mereka. Tapi
 >kami sering kewalahan untuk menenangkan suasana. Karena itu saya
 >minta tolong mungkin dari Admin Bina Anak atau teman-teman lain mau
 >berbagi pengalaman baik dalam penyampaikan cerita ke adik-adik
 >ataupun mengatasi suasana kelas Batita.
 >Saran saya, mungkin Admin Bina Anak dalam artikelnya boleh dijelaskan
 >bahwa artikel yang ditulis itu untuk anak kelas apa? Batita(0-3 thn),
 >Kelas Kecil (3-5thn), Kelas Sedang (5-10thn) atau Kelas Besar
 >(10-12thn)? Terimakasih, Tuhan memberkati pelayanan kita semua.

 Redaksi:
 Untuk pertanyaan tentang batita, mungkin ada teman-teman lain yang
 memiliki pengalaman mengatasi anak-anak batita yang bisa dibagikan
 kepada Dian dan teman-teman yang lain???  Silakan mengirimkan kepada
 redaksi.
 Tentang saran mencantumkan umur anak yang dimaksud, kami akan coba
 lakukan kalau bisa. Tapi untuk artikel sebagian besar adalah dasar-
 dasar yang ditujukan untuk guru SM yang mengajar semua level/umur.

************************************************************************
 Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
 Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
 Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
************************************************************************
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org