Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/101 |
|
e-BinaAnak edisi 101 (12-11-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 101/Nopember/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Keadaaan Ruangan o/ TIPS MENGAJAR (1) : Ruangan Kelas Indria dan Pratama o/ TIPS MENGAJAR (2) : Kreasi Tempat yang Menarik o/ TIPS MENGAJAR (3) : Suasana Kelas dan Pekabaran Injil o/ BAHAN MENGAJAR : Apakah yang Harus Dilakukan dengan Kamar yang Berantakan? o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Minta Dukungan Doa ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Menjelang akhir tahun ini, alangkah baiknya jika guru-guru SM beserta pengurusnya mulai mengevaluasi bagaimana pelaksanaan dan perkembangan Sekolah Minggu selama ini. Melalui evaluasi kita dapat melihat hal apa yang masih kurang, dan bagaimana kekurangan tersebut dapat menjadi bahan acuan untuk diperbaiki di tahun mendatang. Salah satu hal yang perlu dievaluasi adalah fasilitas. Dengan menyediakan fasilitas yang memadai, potensi Sekolah Minggu akan dapat dikembangkan semaksimal mungkin Nah, pada kesempatan di bulan Nopember ini e-BinaAnak akan menyajikan tema "Fasilitas Sekolah Minggu". Salah satu tujuannya adalah untuk menolong guru-guru SM meninjau fasilitas Sekolah Minggu masing-masing dan memikirkan bagaimana mengembangkan atau menambah fasilitas yang ada di tahun mendatang. Harapan kami sajian ini dapat mendorong guru-guru SM mempersiapkan pelayanannya dengan lebih baik. Adapun topik-topik yang akan dibahas selama bulan Nopember ini adalah: 1. Ruang Kelas 2. Fasilitas Belajar dan Bermain 3. Alat Peraga Dalam tema "Ruang Kelas Sekolah Minggu" kali ini, kami menyuguhkan kepada Anda satu artikel dan tiga tips mengajar yang kami harap dapat menambah wawasan kita mengenai arti pentingnya sebuah ruangan Sekolah Minggu dalam mendukung pelayanan setiap guru SM. Sebaik apapun persiapan kita dalam mengajar, apabila ruangan yang digunakan tidak ditata sedemikian rupa, maka pengajaran yang Anda berikan tidak dapat menghasilkan secara maksimal. Selamat menata ruang Sekolah Minggu Anda! Tim Redaksi "Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan." (Efesus 2:21) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Efesus+2:21 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL Keadaan ruangan kelas yang baik merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan pengajaran di Sekolah Minggu. Mengapa? Karena dengan ruangan kelas yang nyaman maka penyampaian Firman Tuhan akan dapat dilakukan dengan baik dan murid-murid juga memiliki kenyamanan untuk menerimanya dengan lebih baik pula. Berikut ini adalah artikel yang akan menolong kita memikirkan seberapa jauhkah pengaruh keadaan ruangan dengan keberhasilan guru SM dalam pelayanan Sekolah Minggu. Silakan simak artikel berikut ini. KEADAAN RUANGAN =============== Pikirkanlah tentang keadaan ruangan dalam Sekolah Minggu Saudara. Mengapa ada ruangan-ruangan yang kelihatan sangat menarik, tapi ada yang tidak? Apa sebabnya satu ruangan mempunyai suasana yang sangat giat dan hidup, sedangkan ruangan yang lain suasananya suram dan melempem? Pernahkah Saudara berpikir tentang pengaruh suasana atas pikiran dan tingkah laku Saudara? Restoran dengan penerangan yang redup mempunyai suasana yang menyebabkan orang berbicara dengan suara lembut, meskipun tidak ada orang yang meminta dia berbuat demikian. Gedung gereja yang mewah dan indah membangkitkan rasa kagum dan khidmat tanpa ada yang menganjurkan. Rak-rak toko yang teratur rapi mempengaruhi pilihan dan jumlah barang yang Saudara beli. Barang-barang yang hendak diobral yang diletakkan dalam sebuah rak tanpa diatur rapi akan menerbitkan dorongan pada para pembeli yang sama sekali berbeda bila diatur rapi. Keadaan sedemikian berlaku juga di gereja. Ruangan yang penerangannya kurang menciptakan suasana yang sama sekali tidak membantu orang dalam mempelajari sesuatu. Barang-barang dan alat- alat yang tidak rapi, perabot yang berdebu, dan papan tulis yang belum dibersihkan, menceriterakan banyak hal tentang keadaan orang yang memimpin Sekolah Minggu tersebut. Meskipun kelihatan remeh, namun hal-hal ini sangat mempengaruhi suasana kelas. Hal lain yang kadang-kadang merusak suasana kelas yang baik adalah soal pengelompokan menurut usia. Dalam Sekolah Minggu kecil tidak mungkin diadakan pengelompokan usia sebagaimana seharusnya, namun harus ada usaha untuk mengatur Sekolah Minggu sedemikian rupa sampai dapat memanfaatkan pengelompokan usia yang sama. Bila perbedaan usia itu terlalu banyak, teristimewa di antara anak-anak, maka sukar bagi pengajar untuk memberikan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan bagi mereka yang termuda dan yang tertua dalam kelasnya. Pentinglah jika anak-anak maupun orang dewasa merasa senang dengan kelompok usia yang terdapat dalam kelas mereka. Perlu ditekankan bahwa "fasilitas yang memadai" tidak menuntut barang yang mewah atau baru, meskipun bangunan yang baru dan modern akan menolong banyak dalam hal ini. Banyak bangunan yang lama telah dihiasi dan diperlengkapi dengan biaya sedikit, agar menciptakan suasana belajar yang baik. Adalah seorang pendeta yang telah diminta untuk menggembalakan sesuatu jemaat. Setibanya di tempat pelayanannya yang baru itu, ia mencat bagian luar dan dalam gedung gereja itu. Pekerjaan ini dilakukan dengan hanya memakai beberapa kaleng cat. Sungguh mengherankan, bagaimana usaha yang tidak menuntut banyak biaya itu, dapat menciptakan kegiatan-kegiatan. Sepasang gorden baru, program pembersihan gereja yang lebih baik, lampu yang lebih terang akan merupakan bantuan yang sangat berharga untuk memperbaiki suasana dalam ruang-ruang kelas. Tetapi apakah sangkut pautnya dengan pekabaran Injil di Sekolah Minggu? Mungkin lebih banyak dari yang kita sangka sebelumnya. Orang yang sambil lalu meninjau Sekolah Minggu kita mungkin akan menarik kesimpulan bahwa kita tidak begitu mengasihi dia, karena kita tidak memperhatikan kesenangan dan kenikmatannya. Seorang lain mungkin akan menarik kesimpulan lain bahwa kelalaian dalam hal-hal ini menunjuk kepada kelalaian dalam hal-hal rohani. Apakah pendapat ini dapat dibenarkan atau tidak, gereja harus sebanyak mungkin menyingkirkan rintangan-rintangan yang ada agar dapat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk orang-orang terhilang. Bahan dikutip dari sumber: Judul Buku: Penginjilan di Sekolah Minggu Pengarang : Richard L. Dresselhaus Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 89 - 90 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (1) Tips mengajar berikut ini akan sangat menolong guru SM untuk dapat mengajar dengan baik. Silakan berkreasi dalam menata ruang SM Anda. RUANGAN KELAS INDRIA DAN PRATAMA ================================ Alangkah baiknya jika cukup tersedia ruang bagi murid-murid untuk bergerak. Mereka memerlukan ruang untuk berdiri dan berjalan di antara tempat-tempat kegiatan yang ada. Apabila ruangan terlalu penuh dengan peralatan mengajar dan perlengkapan, maka hal ini akan menghambat mutu pelajaran. Perlengkapan (kursi, meja, rak) perlu sesuai dengan ukuran tubuh anak-anak. Letak papan tempel, papan tulis, dan gambar-gambar juga perlu disesuaikan dengan pandangan lurus dari mata murid-murid. Kursi murid-murid diatur dengan bentuk setengah lingkaran pada waktu kegiatan kelompok besar/pelajaran Alkitab, agar tiap anak berada di dekat guru dan guru dapat memperhatikan tiap anak. Dengan cara ini, murid-murid dapat melihat guru serta alat peraga dengan jelas. Jika gereja tidak mempunyai kursi-kursi khusus anak-anak, bagian/kelas Indria maupun Pratama dapat memakai tikar pada waktu kegiatan- kegiatan kelompok besar/pelajaran Alkitab. Ruangan perlu bersih dan cukup penerangan. Tembok ruangan jangan sampai kelihatan suram, retak-retak di beberapa bagian serta berlumut. Agar ruangan tampak cerah, pilihlah cat berwarna terang tapi tidak menyolok. Pengaturan ruangan yang baik, memperhatikan faktor cahaya dan udara. Perlu adanya beberapa jendela yang dapat dibuka, sehingga memungkinkan terjadinya pergantian udara. Usahakan agar kegiatan belajar murid-murid tidak menghadap ke arah cahaya, sebab dapat mengganggu pandangan mata (silau). Lemari-lemari atau rak-rak diperlukan untuk menyimpan bahan dan alat-alat Sekolah Minggu, sehingga ruangan tampak luas, bersih, dan teratur. Bahan dikutip dari sumber: Judul Buku: Bagaimana Mengajar Anak Indria -- Pratama Pengarang : Doris Blattener Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1986 Halaman : 42 - 43 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (2) Selain ruangan yang bersih dan menarik, kita perlu memperhatikan juga setiap penataan dalam ruang Sekolah Minggu. Diantaranya ialah menata letak/formasi tempat duduk. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menata letak/formasi tempat duduk yang baik dalam sebuah ruang SM? Temukan jawabannya dalam tips berikut ini. KREASI TEMPAT YANG MENARIK ========================== Salah satu hal yang dapat mempengaruhi suasana kelas adalah "pengaturan tempat" atau "pengaturan kelas". Dengan hanya "mengubah" formasi/posisi duduk akan membuat suasana kelas Sekolah Minggu menjadi berbeda. Beberapa formasi tempat duduk: 1. Formasi melingkar, 2. Formasi U (membentuk tempat duduk seperti letter "U"), 3. Formasi setengah lingkar, 4. dll. Jika memungkinkan berikan sedikit dekorasi/gambar atau hiasan sederhana, yang dapat mengubah suasana kelas. Tentu saja, usaha semacam di atas tidak membutuhkan persiapan yang terlalu berat. Cukup hadirlah 30 menit sebelum acara dimulai dan persiapkanlah (tentu saja persiapan matang akan lebih baik). Harus diperhatikan beberapa hal berikut ini dalam mengatur formasi tempat duduk: 1. Jangan sampai seorang anak pun terhalangi pandangannya sehingga ia tidak dapat melihat gurunya dengan baik. 2. Posisi duduk jangan membuat anak cepat "lelah" misal karena harus menoleh terus selama acara. Jadi posisi duduk diatur agar pandangan anak lurus ke depan. 3. Berilah jarak yang cukup antar tempat duduk anak. Jika terlalu dekat kemungkinan ribut akan lebih besar. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif Pengarang : Drs. Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997 Halaman : 65 - 66 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (3) Walaupun bentuk fisik dari ruangan kelas kita sudah bagus dan sesuai dengan yang kita harapkan, jangan lupa bahwa kadang "suasana kelas" dapat memberi pengaruh yang negatif. Suasana kelas seperti apa yang harus kita ciptakan agar terjadi suasana yang menyenangkan dalam setiap ruang Sekolah Minggu kita? Simak tips berikut ini! SUASANA KELAS DAN PEKABARAN INJIL ================================= Sarana-sarana dalam pekabaran Injil bukan saja berupa sarana fisik, tetapi juga berupa sarana rohani untuk mendukung penyampaian Injil tersebut. Dalam proses pekabaran Injil, timbul suatu pertanyaan: Dalam hal apakah suasana kelas berhubungan dengan pekabaran Injil? Adakah hubungan antara suasana kelas yang patut dan keputusan yang sungguh untuk menerima Kristus? Adakah pelajar-pelajar yang menolak Kristus disebabkan karena suasana kelasnya membingungkan dan tidak wajar? Faktor-faktor apakah yang dapat membantu orang-orang tidak beriman untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat? 1. Kasih ----- Suasana yang penuh kasih dapat menarik orang yang belum selamat untuk datang kepada Kristus. Dalam dunia yang penuh dengan kebencian dan yang penuh dengan orang yang tawar hati dan kesepian, akan ada tanggapan yang positif bila orang-orang yang belum selamat merasakan kasih yang sejati dari orang-orang Kristen. Dan kasih itu harus yang sejati dari orang-orang Kristen. Dan kasih itu harus mengalir secara alamiah dari seorang kepada sesamanya. Orang-orang yang belum selamat tidak akan menanggapi kasih yang menjangkau ke bawah yakni yang seolah- olah menyatakan bahwa seseorang lebih baik dari orang lain. Tetapi bila kasih itu mengalir secara alamiah, bahwa setiap orang memerlukan anugerah Allah, maka orang yang tidak percaya itu akan diyakinkan tentang dosanya. Kelas yang memancarkan kasih semacam ini akan sangat disukai oleh orang-orang yang memerlukan Kristus. 2. Keramahan --------- Apakah suasana kelas Saudara penuh dengan keramahan? Kebanyakan orang sedang mencari semacam kasih yang menekankan keramahan dan penerimaan secara persahabatan. Karena tidak seorangpun dari kita yang dapat hidup sendiri, tetapi malah sangat bergantung pada hubungan baik dengan orang-orang di sekeliling kita, maka gereja harus menyediakan suasana yang menyebabkan orang merasa bahwa mereka termasuk dalam lingkungan persahabatan itu. Kadang-kadang mengadakan pertemuan ramah-tamah, saat-saat persekutuan sebelum jam pelajaran, dan kunjungan-kunjungan pribadi akan banyak membantu dalam hal menyatakan keramahan. Kesaksian orang-orang yang baru menerima Kristus seringkali menyatakan bahwa keterbukaan dan keramahan suatu kelas Sekolah Minggu telah dipakai oleh Roh Kudus untuk berbicara dalam hati mereka tentang keselamatan. 3. Hubungan yang cocok (relevan) ----------------------------- Adalah penting sekali bahwa apa yang terjadi dalam kelas tidak hanya bertalian dengan kehidupan, melainkan merupakan kehidupan itu sendiri. Sungguh menggembirakan bila pelajar-pelajar mengatakan: "Sekarang saya melihat cara untuk memecahkan persoalan saya -- pemecahan itu terdapat dalam Firman Allah!" Alkitab bukanlah buku yang hanya menceritakan tentang kehidupan -- Alkitab adalah kehidupan itu sendiri. Injil bukan hanya suatu cerita tentang kehidupan -- Injil adalah kehidupan itu sendiri. Yesus menjumpai kita pada keadaan apapun, dan kemudian ia memimpin kita untuk menjadi lebih seperti Dia. Pembicaraan Yesus baik dengan perempuan Samaria di dekat sumur atau dengan Nikodemus atau dengan penghulu muda yang kaya selalu terjadi pada saat yang genting dalam hidup mereka. Ia menjumpai mereka pada saat mereka membutuhkan pertolongan. Ia langsung membicarakan hal-hal yang memang tepat dengan kebutuhan mereka. 4. Kesempatan ---------- Suasana kelas hendaknya memberikan kebebasan kepada orang yang belum selamat untuk menyatakan tanggapannya. Jika suasana kelas ditetapkan menurut rencana pengajar sampai hal yang sekecil- kecilnya tanpa memperhatikan reaksi tiap pelajar, maka mungkin orang yang ingin menerima Kristus akan merasa tidak ada kesempatan untuk membuat keputusan yang terang dan pasti. Sebaliknya suasana kelas yang tidak ditetapkan seteliti- telitinya, akan lebih memperhatikan perhatian pribadi dan menyarankan kepada orang yang mencari keselamatan itu bahwa keperluannya dianggap penting oleh kelas. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Penginjilan di Sekolah Minggu Judul Artikel: Suasana Kelas dan Pekabaran Injil Pengarang : Richard L. Dresselhaus Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 96 - 98 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR Bahan mengajar berikut ini dapat membantu Anda untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kerapian sebuah ruangan, baik itu kamar tidur, rumah, bahkan juga ruang kelas Sekolah Minggu. Tunjukkan kepada mereka manfaat menjaga ruang kelas Sekolah Minggu agar selalu rapi dan bersih. APAKAH YANG HARUS DILAKUKAN DENGAN KAMAR YANG BERANTAKAN ======================================================== Pernahkah kamarmu berantakan? Hampir semua anak laki-laki dan anak perempuan mempunyai kamar yang berantakan. Tetapi ketika ibu masuk ke kamar Lani hari ini, ia melihat sebuah kamar yang luar biasa berantakannya. Mainan Lani berserakan di mana-mana, baju-bajunya tergeletak begitu saja di atas sebuah kursi, dan tempat tidurnya pun sama sekali tidak dibereskan. Apakah yang akan kamu katakan seandainya kamu adalah ibu Lani? Renungan Singkat tentang Menjaga Kebersihan: -------------------------------------------- 1. Apakah kamu biasanya bersih atau biasanya berantakan? 2. Apakah kamu suka mempunyai kamar yang bersih? Bagaimanakah caranya agar kamu mempunyai kamar yang bersih? Siapakah yang harus menjaga kamarmu agar tetap bersih? Ibu Lani tidak mengatakan apa-apa. Ia pergi ke dapur dengan tenang. Lani bertanya-tanya dalam hati mengapa ibu tidak memarahinya setelah melihat kamarnya yang berantakan. Kemudian Lani menyusul ibu ke dapur. Ketika ia masuk ke dapur, ia sangat terkejut. Lani melihat piring-piring, panci-panci serta wajan berserakan di mana-mana. Beberapa di antaranya ditumpukkan di depan lemari sehingga Lani tidak dapat membukanya untuk mengambil sepotong kue tart. Lani pergi ke ruang tamu untuk mencari ibunya. Tetapi ketika sampai di sana, ia bahkan lebih terkejut lagi. Buku-buku dilemparkan sembarangan di lantai, demikian juga pakaian ayah dan ibu. Ke ruangan mana pun Lani pergi, ia melihat semuanya berantakan. "Ibu! Ibu!" kata Lani ketika ia melihat ibunya. "Apa yang terjadi dengan rumah kita?" "Ada yang tidak beres?" tanya ibu. "Tidak ada yang tidak beres, Lani. Semuanya tampak seperti kamarmu." Ibu benar. Keadaan rumah kini persis seperti keadaan kamarnya. Lani merasa malu sekali. Lani segera pergi ke kamarnya. Ketika ibu masuk ke kamarnya beberapa menit kemudian, ia tersenyum. Kamar Lani tampak rapi sebagaimana mestinya. Dan ketika Lani kembali ke ruang tamu, sebagian rumah sudah tampak rapi, sebagaimana yang selalu dilakukan ibu setiap hari. "Mulai sekarang, mari kita menjaga semua ruangan di rumah ini agar selalu bersih dan rapi," kata Lani. "Ibu setuju dengan gagasanmu itu," kata ibu. Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu: ---------------------------------------------- 1. Keadaan rumah yang bagaimanakah yang kamu inginkan seandainya Tuhan Yesus akan berkunjung ke rumahmu sore ini? 2. Mengapa Tuhan Yesus ingin agar kita selalu rapi dan bersih? Bacaan Alkitab: --------------- 1Korintus 14:40 Kebenaran Alkitab: ------------------ Lakukanlah segala sesuatu dengan rapi dan teratur (1Korintus 14:40). Doa: ---- Tuhan Yesus, kiranya saya tidak akan pernah mempermalukan Engkau karena saya atau karena kamar saya atau karena hal-hal yang saya kerjakan. Amin. Sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Kalam Hidup, Bandung Halaman : 74 - 75 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Maria W. <mwendy@> >Syalom, >Tolong didoakan program SM saya untuk mengadakan natal gabungan SM >untuk gereja-gereja yang berada di sekitar daerah kami. Tujuannya >agar terbina hubungan yang erat di antara guru, anak-anak, dan >masing-masing Sekolah Minggu itu sendiri. Kiranya Tim Redaksi dapat >memasukkan dalam pokok doa Anda. >Terima kasih atas doanya. >Maria W. Redaksi: Wow pasti!! Sungguh bagus ide natal gabungan SM Anda. Kami akan mendoakan agar acara tersebut dapat berjalan dengan lancar sehingga baik Anda maupun guru-guru SM yang lain diberi kekuatan dalam mempersiapkannya. Boleh donk bagi-bagi cerita/kesaksiannya jika Anda sudah melaksanakan acara tersebut ... agar jadi ide dan berkat bagi rekan-rekan yang lain ... :) ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni dan Davida Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |