Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/103 |
|
e-BinaAnak edisi 103 (27-11-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 103/Nopember/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Alat Peraga Sebagai Fasilitas dalam Sekolah Minggu o/ TIPS MENGAJAR : Petunjuk Pemakaian Alat Peraga o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Anggota-anggota Tubuh Kristus o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Pemeliharaan Allah o/ BAHAN MENGAJAR (3) : Perlindungan di Bawah Sayap o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Surat dari Anggota Baru ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih dalam Yesus Kristus, Sebagai edisi terakhir dari tema "Fasilitas Sekolah Minggu", kami akan menyajikan topik "Alat Peraga". Mengingat pentingnya penggunanan alat peraga dalam proses belajar mengajar di Sekolah Minggu, maka sudah sepantasnya jika setiap gereja (Sekolah Minggu) mengusahakan keberadaan alat-alat tsb. e-BinaAnak sudah beberapa kali membahas secara khusus tentang alat peraga, karena topik ini memang tidak akan habis dibicarakan. Dari waktu ke waktu guru-guru SM perlu mengembangkan diri agar dapat belajar membuat dan menggunakan alat peraga dengan lebih kreatif. Nah, untuk itu silakan simak Artikel dan Tips Mengajar di edisi e-BinaAnak ke 103 ini. Kami yakin Anda akan mendapat pengetahuan yang lebih luas tentang penggunaan alat peraga di kelas Anda. Sebagai pelengkap, kami sajikan tiga Bahan Mengajar yang menggunakan alat peraga untuk bisa dipraktekkan di Sekolah Minggu Anda. Selamat mempraktekkan! Tim Redaksi "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu." (Kolose 3:16) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kolose+3:16 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL ALAT PERAGA SEBAGAI FASILITAS DALAM SEKOLAH MINGGU ================================================== Alat peraga merupakan fasilitas penting dalam Sekolah Minggu karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan alat peraga, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas alat peraga yang dimiliki Sekolah Minggu Anda minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode anak aktif, maka efektifitas pengajaran akan semakin baik. Jadi dalam melengkapi alat peraga Sekolah Minggu Anda, imbangi pula dengan kreasi-kreasi yang meningkatkan keaktifan murid- murid SM Anda. Alat peraga atau alat bantu mengajar adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar. Alat peraga sering dipakai saat guru bercerita, oleh karena itu usahakan untuk selalu mengadakan dan memperbarui alat-alat peraga dalam Sekolah Minggu Anda. Alat peraga bukan hanya dipakai untuk bercerita, tetapi dapat pula dipakai untuk memimpin pujian, memimpin doa, dan kegiatan Sekolah Minggu lainnya. Artinya, seorang guru dapat (bahkan perlu) menggunakannya dalam memimpin bagian demi bagian kegiatan dalam Sekolah Minggu. Jadi alat peraga penting sebagai salah satu fasilitas wajib dalam Sekolah Minggu karena: 1. Dengan alat peraga, pelajaran akan disajikan lebih menarik. 2. Mengarahkan perhatian anak (anak perlu alat bantu untuk berkonsentrasi dalam mendengarkan pengajaran). 3. Membantu pengertian (menjelaskan cerita), karena pengertian anak akan sesuatu hal bisa berbeda dengan apa yang guru maksudkan. Sementara tidak semua guru dapat menceritakan dengan baik detail- detail ceritanya. Jadi Alat peraga adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya: a. Untuk menjelaskan usia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripada dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan. b. Untuk menjelaskan situasi sebuah tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya, dengan gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja. c. Untuk menjelaskan alur cerita. d. Untuk menjelaskan letak sebuah tempat, setting waktunya, budaya, dan situasi kondisi sebuah tempat pada waktu tertentu dalam situasi tertentu. Misal: menceritakan situasi kota Yerusalem pada zaman Yesus jauh lebih mudah dengan gambar daripada dengan kata-kata. e. Untuk menggambarkan hubungan keluarga (bila menceritakan silsilah). f. Untuk menjembatani budaya yang berbeda dengan keadaan hidup anak-anak pada masa kini dengan setting cerita yang diceritakan oleh guru. 4. Alat peraga adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat pelajaran. Alat peraga dapat menimbulkan kesan di hati sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan ingatan anak akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru. 5. Semakin kecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat peraga) yang dapat disentuh, dilihat, dirasakan, dan didengarnya. Alat-alat peraga yang wajib tersedia sebagai fasilitas Sekolah Minggu diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Gambar-gambar dan poster sering muncul dalam setiap cerita yang kita sampaikan. Misalnya gambar pemandangan, rumah, Yesus, murid- murid Yesus, orang -- wanita, pria, dan anak-anak --, binatang, dll. 2. Papan planel (minimal satu buah) dan flash card -- jangan lupa untuk memperbarui flash card Anda. 3. Papan tulis lengkap dengan kapur dan penghapusnya. Sediakan kapur berwarna juga sebagai variasi dalam gambar atau tulisan Anda agar lebih menarik. 4. Peta lokasi, peta kota, dan peta dunia yang ukurannya disesuaikan dengan banyaknya jumlah anak. Semakin banyak jumlah anak, usahakan juga untuk membuat peta dengan ukuran yang lebih besar. 5. Audio visual, bisa berupa film, video/VCD, sound slide, overhead projector (OHP), tape/kaset, dll. HAMBATAN UTAMA PENGGUNAAN ALAT PERAGA ===================================== 1. Guru malas menyediakan alat peraga (biasanya dengan alasan: saya tidak punya waktu/dana, gereja belum memiliki perlengkapannya, dll.) 2. Guru beralasan "saya tidak bisa/tidak berpengalaman/saya tidak pandai membuat alat peraga", dan sebagainya. 3. Alasan guru "Begini saja 'kan cukup ... mau apa lagi?" (hal ini biasanya diucapkan guru yang merasa pandai berbicara). 4. Keterbatasan dana. Mengingat sangat pentingnya alat peraga dalam kelas Sekolah Minggu, hal berikut dapat dilakukan, yaitu: 1. Komisi Anak/Komisi Sekolah Minggu membuat tim kreatif, agar guru- guru merasa tidak sendiri dalam mempersiapkan alat peraga. Alat peraga dipersiapkan bersama-sama sehingga dapat disimpan sebagai koleksi Sekolah Minggu. 2. Membuat alat peraga yang murah namun menarik, misal: a. Kostum dapat dibuat dari koran/barang bekas. b. Memanfaatkan barang bekas, misal: gambar dari koran/majalah, muppet dari kertas bekas. Bahan diedit/diringkas dari sumber: Judul Buku : Metode Anak Aktif dalam Bercerita dan Membaca Alkitab Judul asli Artikel: Penggunaan Alat Peraga Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 2001 Halaman : 63 - 66 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR PETUNJUK PEMAKAIAN ALAT PERAGA ============================== Semua alat peraga akan berguna, hanya kalau mencapai tujuan yang sesungguhnya yaitu membantu atau menolong guru agar membuat muridnya mudah belajar. Ikutilah petunjuk-petunjuk untuk memakai alat peraga dengan bijaksana: 1. Persiapkanlah diri dan latihlah sebelum datang ke kelas. 2. Pakailah alat peraga itu pada saat yang tepat. 3. Alat peraga itu hendaknya cukup besar, cukup tinggi dan cukup jelas agar semua dapat melihatnya. 4. Jangan berdiri di depan alat peraga, supaya tidak menghalangi pandangan anak. 5. Jangan membuatnya terlalu rumit. 6. Pastikan bahwa alat peraga itu mudah dimengerti dan membantu dalam mengajar. Ada suatu perintah bagi guru-guru SM -- "Pakailah alat peraga dalam setiap kelas Sekolah Minggu!" -- Saudara akan mematuhi peraturan ini jika Saudara ingin menjadi guru yang berhasil. Pakailah pintu gerbang mata/indera agar murid belajar lebih banyak! Sumber: Judul Buku: Pola Dasar Perkembangan Sekolah Minggu Pengarang : AGLC - Teaching Ministries ACCRA, Ghana Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1987 Halaman : 44 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) ANGGOTA-ANGGOTA TUBUH KRISTUS ============================= Alat peraga: ------------ Sebuah palu. Penyampaian: ------------ Ini adalah sebuah palu. Digunakan untuk memukul paku bila memaku sesuatu, misalnya peti. Apa yang terjadi bila jari yang kena palu? Pasti akan sakit sekali dan akhirnya bengkak. Sekarang saya hendak mengangkat palu ini dan saya akan meletakkan tangan saya yang lain di bawahnya. Jika saya mengatakan kepada kalian bahwa saya akan memukul ibu jari saya sekeras mungkin, percayakan kalian? Kalian benar. Mengapa kalian tidak percaya bahwa saya akan memukul ibu jari saya? Tentu saja itu akan sakit sekali. Tangan saya dihubungkan pada lengan saya, dan lengan itu dihubungkan pada tubuh saya. Walaupun ibu jari adalah anggota tubuh yang kecil sekali, namun ia akan merasa sakit. Tidak ada orang yang dengan sengaja akan menyakiti tubuhnya sendiri, bukan? Dalam 1Korintus 12:12-31 Firman Allah memberitahukan bahwa pada saat kita menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, maka Dia menjadikan kita anggota-anggota tubuh-Nya. Kalian adalah anggota dari tubuh Kristus dan saya juga anggota dari tubuh Kristus. Semua orang Kristen adalah anggota-anggota dari Kristus (bacalah 1Korintus 12:12,13,27). Kita tidak tahu menjadi bagian apakah kita ini, namun Alkitab mengatakan bahwa kita semua sama penting bagi Dia. Alkitab mengatakan bahwa bila seorang Kristen menderita, maka kita semua menderita karena kita semua berada dalam satu Tubuh (1Korintus 12:26). Jika salah seorang di antara kita berbuat sesuatu yang menyakiti orang Kristen lain, sesungguhnya kita menyakiti Kristus dan diri kita sendiri, sama seperti palu itu akan menyakiti seluruh tubuh saya walaupun yang kena pukul hanya ibu jari saya. Mungkin kalian berpikir bahwa kalian tidak pernah menyakiti orang Kristen lain karena kalian tidak pernah meninju dia atau melemparinya dengan batu atau menyebabkan dia tersandung. Kita sekalian sudah pernah menyakiti satu sama lain, yaitu dengan lidah kita. Surat Yakobus (pasal 3) mengatakan, betapa banyak kesusahan yang dapat dibuat oleh lidah kita terhadap orang-orang Kristen lain. Pernahkah kalian berdusta tentang orang Kristen lain? Pernahkah kalian mengatakan hal-hal yang jahat dan tidak baik kepada orang Kristen lain sehingga menyakiti hatinya? Pernahkah kalian tidak dapat mengendalikan amarah kalian dan mengatakan apa saja yang ada dalam pikiran kalian? Ada banyak cara lagi untuk melukai hati orang Kristen dengan kata-kata yang tidak benar atau tidak baik, yang seharusnya tidak boleh kalian ucapkan. Firman Allah mengatakan bahwa lidah itu seperti api dan penuh dengan kejahatan atau dosa (Yakobus 3:6). Hanya Tuhan Yesus Kristus sajalah yang dapat mengontrol lidah kita dan menahan kita dari berkata-kata yang tidak baik. Ingatlah, bila kali berikutnya kalian dicobai untuk mengatakan sesuatu yang tidak benar tentang seorang Kristen, maka kalian tidak saja menyakiti dia tetapi kalian juga menyakiti Kristus dan diri sendiri, karena kita sekalian adalah anggota-anggota tubuh Kristus. Sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 189 - 190 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) PEMELIHARAAN ALLAH ================== Alat Peraga: ------------ 1. Burung mainan atau gambar burung. 2. Bunga liar. 3. Sehelai rambut yang Saudara cabut dari kepala Saudara sementara pelajaran berlangsung. Penyampaian Cerita: ------------------- Ketika Tuhan Yesus masih berada di dunia, Dia memakai tiga macam benda yang tidak berarti dan tidak berharga guna menunjukkan kepada kita bahwa Dia selalu memelihara manusia. Pagi ini saya bawa tiga macam benda itu. Banyak ayat dalam Kitab Suci mengajar kita untuk tidak kuatir. Hampir semua orang yang kita kenal sering kuatir. Banyak orang, bahkan orang Kristen pun, kadang-kadang kuatir. Tetapi, walaupun semua orang lain kuatir, ini tidaklah berarti bahwa kita juga harus kuatir. Allah tahu bahwa kita semua cenderung sekali menjadi kuatir. Sebab itu Dia memberi banyak janji yang amat indah dalam Firman-Nya, untuk meyakinkan kita bahwa tak ada alasan bagi kita untuk kuatir tentang apapun. [Perlihatkanlah burung mainan atau gambar burung.] Kristus berkata bahwa apabila kita melihat burung-burung di langit yang tidak pernah bekerja ataupun menyimpan makanan, maka kita harus teringat bahwa Allah juga memelihara mereka. (Matius 6:26). Dia berkata bahwa lima ekor burung pipit dijual hanya untuk dua duit saja, tetapi tidak seekor pun dilupakan Allah dan Allah tahu apabila satu ekor jatuh ke tanah (Lukas 12:6). Pernahkah kalian menghitung semua burung yang kalian lihat? Allah memelihara mereka semuanya; dan kita adalah jauh lebih penting daripada burung-burung itu, sehingga pastilah Dia akan memelihara kita juga. [Cabutlah sehelai rambut dari kepala Saudara.] Ini adalah sehelai rambut yang baru saja saya cabut. Allah berkata bahwa Dia memeliharakan kita sedemikian baiknya, sehingga jumlah rambut di kepala kita diketahui-Nya (Lukas 12:7). Kalau Allah sedemikian telitinya sehingga Dia tahu jumlah rambut di kepala kita, maka kita pun harus yakin bahwa setiap hari Dia juga akan selalu menyediakan apa yang kita perlukan. [Perlihatkan gambar bunga liar.] Kristus meminta kita memperhatikan hal bunga bakung yang tumbuh di padang. Bunga bakung di Palestina adalah bunga yang tumbuhnya liar. Di sana terdapat padang-padang yang penuh dengan bunga bakung itu. Tidak ada yang memeliharanya, mereka tumbuh sendiri (Matius 6:28-30). Lalu Dia berkata, kalau Allah memeliharakan bunga-bunga yang tumbuh liar itu dan Dia juga memberikan warna-warni yang indah meskipun bunga-bunga itu segera layu, maka kalian harus percaya bahwa Dia pasti akan memeliharakan kalian. Kalau kita selalu kuatir, itu berarti bahwa kita kurang iman. Kristus berkata, apabila kita selalu kuatir, maka kelakuan kita sama dengan orang yang tidak kenal Kristus. Allah tahu apa yang kita perlukan, malahan sebelum kita memintanya Dia sudah tahu. Allah mempunyai satu rencana untuk kehidupan kita masing-masing (bacalah Matius 6:33). Allah berkata bahwa kita harus terlebih dahulu mencari Dia serta kebenaran-Nya. Sesudah itu barulah Dia akan mencukupi semua kebutuhan kita. Bukankah itu indah? Itulah janji Allah. Kristus memakai tiga macam benda itu untuk mengajar kita agar kita tidak kuatir, dan untuk memperlihatkan kepada kita bahwa tak usah kita kuatir mengenai apapun yang kita perlukan. Kita selamanya berada dalam pemeliharaan Allah, dan Dia berkata bahwa kita harus bersandar kepada-Nya, karena Dia sangat mencintai kita sehingga Dia akan selalu mempedulikan kita (1Petrus 5:7). Sumber: Judul Buku: Pelajaran dengan Alat Peraga Pengarang : D.H. Pentecost Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 49 - 51 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) Untuk alat peraga yang memerlukan gambar binatang, Anda cukup membeli satu buku khusus berisi gambar-gambar binatang sehingga buku tersebut dapat dipakai berulang-ulang. Seperti cerita di bawah ini yang alat peraganya hanya memerlukan gambar Burung Pipit Berbulu Putih yang dapat Anda temukan dalam buku mengenai pengenalan unggas. PERLINDUNGAN DI BAWAH SAYAP =========================== Alat Peraga: ------------ Gambar seekor Burung Pipit Berbulu Putih. Ayat Alkitab: ------------- Mazmur 57:1 Tema: ----- Tuhan Menyediakan Perlindungan. Penyampaian Cerita: ------------------- Lihatlah gambar di tangan saya. Ini adalah gambar seekor burung di Afrika yang bernama Burung Pipit Berbulu Putih. Induk burung ini sangat menyayangi anak-anak mereka. Mereka tinggal di Afrika, dan kadang mereka sulit mencari makanan untuk bertahan hidup. Untuk menemukan makanan, induk burung harus kerja keras. Ada saat-saat di mana anak-anak mereka ditinggal seharian penuh, sementara induknya mencari makanan. Untuk menjamin anak-anaknya terlindungi selama mereka pergi, induk burung memiliki suatu cara yang unik dalam membangun sarangnya. Sarang itu selalu dibangun di sebelah barat pohonnya. Letak ini sangat baik bagi anak-anak burung. Sang induk dapat menjaga anak-anaknya tetap hangat pada saat matahari belum tinggi. Tetapi pada saat induk burung pergi, pada saat itu sinar matahari menghangatkan sarang burung itu. Burung-burung memiliki naluri untuk membangun sarang seperti ini. Tuhan menyediakan pemeliharaan bagi anak-anak burung itu dari kehangatan sinar matahari. Dalam kehidupan burung-burung Pipit Berbulu Putih ini, mereka tidak selalu dapat terus menerus memelihara anak-anaknya. Tuhan menolong mereka dengan menyediakan pemeliharaan melalui kehangatan sinar matahari. Demikian juga halnya dengan manusia. Orangtua menyediakan pemeliharaan penuh bagi anak-anaknya, tetapi mereka juga percaya bahwa Tuhan selalu menolong mereka. Tuhan memberikan hikmat, tuntunan, dan kemampuan kepada orangtua untuk membesarkan anak-anak mereka. Tuhan juga menyediakan suatu keluarga jemaat gereja, di mana anak-anak dapat dibesarkan. Kami semua, di dalam gereja ini, sangat menyayangi kalian semua. Kamu semua adalah bagian dari keluarga jemaat gereja sepanjang hidupmu. Tuhan akan terus memimpin jemaat gereja ini, orangtuamu -- dan juga kamu. Ingatlah bahwa Tuhan selalu ada dalam hidupmu, menuntun, menolong, dan melindungi. Doa: ---- Ya Tuhan, terima kasih telah menyediakan orangtua yang menyayangi kami, keluarga jemaat gereja yang memperhatikan kami, dan pimpinan- Mu, serta perlindungan-Mu yang kekal bagi kami. Amin. Sumber: Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu: Sebuah Sumber Ibadah Pengarang : Donna McKee Rhodes Penerbit : Gospel Press, Batam Centre Halaman : 39 - 41 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Margaretha <mareta@> >Syalom, >Puji Tuhan untuk telah dikirimkannya e-BinaAnak ke alamat e-mail >saya. Saya sebenarnya sama sekali tidak mendaftarkan diri, tetapi >teman saya yang mengetahui bahwa saya sangat membutuhkan milis >seperti ini mendaftarkan alamat e-mail saya ke redaksi e-BinaAnak. >Terima kasih untuk pengirimannya .... >Tuhan memberkati! > >Margaretha W. Redaksi: Saling mendukung dalam pelayanan memang memberikan sukacita yang luar biasa -- Puji Tuhan dan Selamat Melayani!! Teman Anda dengan penuh sukacita mendaftarkan (atau mengirimkan) alamat e-mail Anda sebagai pelanggan e-BinaAnak, dan kami dengan sukacita menyambut Anda menjadi anggota e-Publikasi ini! (Juga ada Forum Diskusi Elektronik bernama e-BinaGuru, apakakah Anda tertarik untuk bergabung?) Kiranya edisi-edisi e-BinaAnak dapat menjadi berkat bagi pelayanan Anda. Apakah Anda juga ingin mengajak teman lain untuk ikut berlangganan e-Binaanak?? :) ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni dan Davida Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |