Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/115 |
|
e-BinaAnak edisi 115 (26-2-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 115/Februari/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Ibu Bapa ... Bimbinglah Mereka o/ TIPS MENGAJAR (1) : Kebutuhan Akan Bimbingan o/ TIPS MENGAJAR (2) : Membimbing Anak o/ BAHAN MENGAJAR : Apakah Kamu Memerlukan Sebuah Perisai? o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Cerita/Naskah untuk Boneka Tangan ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam sejahtera, "Kebutuhan Anak untuk Dibimbing" merupakan pokok bahasan terakhir dari tema "Kebutuhan Anak" untuk bulan Februari ini. Kebutuhan mereka untuk dibimbing di sini bukan berarti mereka ingin terus menerus diikuti, diatur, dan dituntun dalam setiap detik kehidupan mereka. Yang dimaksud dengan kebutuhan dibimbing disini adalah menerima nasihat, pertolongan, motivasi, dll. dari orangtua maupun guru mereka. Dalam artikel yang disajikan minggu ini kami mengajak Anda untuk mengetahui beberapa metode bimbingan yang dapat kita berikan kepada anak-anak didik kita. Dalam Tips Mengajar pertama minggu ini akan disajikan prinsip- prinsip untuk menjadi pegangan dalam memenuhi kebutuhan anak untuk dibimbing. Sajian tips yang kedua adalah sharing pemikiran dari seorang anggota e-BinaAnak tentang bagaimana memberi bimbingan kepada anak. Bagi para pembaca sekalian yang memiliki tulisan/artikel yang bermutu, kami membuka kesempatan yang selebar-lebarnya untuk Anda berpartisipasi mengisi e-BinaAnak. Silakan kirim tulisan Anda ke : ==> staf-BinaAnak@sabda.org Selamat membimbing anak Anda! Tim Redaksi "Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku." (Mazmur 31:4) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+31:4 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL Kebutuhan untuk dibimbing merupakan hak seorang anak yang bisa ia dapatkan dari orangtua atau guru mereka. Untuk itu keluarga atau guru sangat perlu mempelajari metode-metode pembimbingan agar kebutuhan anak ini dapat terpenuhi dengan baik. Nah, artikel berikut ini mungkin akan menolong Anda melaksanakan tugas ini. IBU BAPA ... BIMBINGLAH MEREKA ============================== Keluarga adalah kesatuan dasar dalam masyarakat. Keluarga menjalankan pengaruh yang terbesar dalam hidup anak-anak, perkembangan moral, pendidikan, dan kekristenan. Meskipun kehidupan kekeluargaan sangat diutamakan dewasa ini, namun kehidupan ini terancam oleh "kecenderungan-kecenderungan zaman". Dikatakan bahwa hidup kekeluargaan sekarang ini sedang mengalami penghancuran dalam empat tahap yang menyedihkan seperti pada zaman Yunani-Roma. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya perceraian, kurangnya rasa tanggung jawab pada pihak orangtua, semakin menipisnya prinsip-prinsip moral, dan merosotnya penghargaan terhadap kekuasaan orangtua. Saat ini kita sedang berada dalam era dimana keahlian dalam tiap bidang sangat dipentingkan. Hal ini menyebabkan banyak orangtua merasa kurang cakap untuk memenuhi tugasnya. Akibatnya, mereka menyerahkan asuhan anak-anak mereka kepada para ahli atau spesialis. Dalam pemindahan tanggung jawab ini, keluarga kehilangan kesatuannya dan rasa tujuannya. Gereja sering kali membuat kesalahan dalam hal mengambil tanggung jawab penuh bagi pendidikan agama anak-anak, bukannya memberi instruksi dan bimbingan yang tepat mengenai bagaimana para orangtua dapat melakukan pekerjaan yang ditugaskan Allah kepadanya. Para orangtua dalam gereja kita harus ditolong dan diberi pengarahan bahwa mereka sendirilah yang harus memenuhi kebutuhan anak mereka untuk dibimbing. Orangtualah yang pertama-tama bertanggung jawab atas pendidikan Kristen anak-anak mereka. Tak ada perantara lain yang dapat melakukan tugas itu seefektif mereka. Pengertian, sikap, dan keyakinan lebih banyak berkembang dari pengalaman-pengalaman setiap hari, daripada 45 menit seminggu dalam ruang kelas Sekolah Minggu. Ketergantungan anak kepada orangtua dalam hal kasih, penerangan mengenai kehidupan, dan perkembangan jasmani dan sosial menyebabkan sang anak juga mengharapkan bimbingan rohani dari orangtuanya. Maka sasaran rumahtangga Kristen haruslah memberi hal-hal berikut ini kepada setiap anak: pendidikan, teladan, dan lingkungan yang akan mengarahkan si anak ke dalam hubungan yang pribadi dengan Kristus. Berikut ini adalah metode-metode praktis untuk membimbing anak kita dan untuk menolong orangtua mencapai sasaran rumahtangga Kristen. MENJADI TELADAN Seorang Kristen mengatakan bahwa ayahnya tidak berdoa bersama dia setiap malam akan tidur, tetapi hampir tiap hari ia melihat ayahnya berlutut dan berdoa. Tanpa disadarinya ayah ini telah menjadi teladan yang sangat besar dari hal doa yang sesungguhnya. Para orangtua dapat malakukan segala sesuatu yang patut dilakukan tapi masih saja belum dapat menjadi teladan yang saleh. Kata-kata dari 1Korintus 13:1 menyebut hasilnya: mereka menjadi "sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing". Pendidikan di rumah itu lebih bergantung pada teladan daripada pengajaran; apa yang dilakukan orangtua lebih berkesan daripada apa yang diucapkannya. "Orang benar yang bersih kelakuannya -- berbahagialah keturunannya" (Amsal 20:7). Saudara mungkin dengan tulus mengajarkan kejujuran sebagai sifat yang tertinggi, tetapi jika Saudara menyuruh anak Saudara untuk mengatakan bahwa Saudara tidak di rumah, jika ada seseorang yang mencari (menelpon), maka anak itu akan menganggap penipuan sebagai kejujuran. Beberapa ahli jiwa mengatakan bahwa percakapan orangtua sewaktu makan bersama adalah pengaruh yang terpenting dalam kehidupan anak. Gantilah percakapan yang tidak membangun dengan percakapan yang akan memuliakan Allah. MENERAPKAN DISIPLIN Disiplin mempunyai hubungan yang nyata sekali dengan perkembangan rohani seseorang. Tujuan disiplin adalah untuk mengembangkan rasa hormat akan kekuasaan, untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik dan untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Disiplin berbeda dengan hukuman. Disiplin berasal dari kata Latin yang berarti "mengajar". Prinsip-prinsip dasar dari disiplin akan menolong orangtua dalam "mengajar" anak-anaknya supaya takut kepada Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Ingat: 1. Disiplin harus dilaksanakan dalam kasih. 2. Berpendirian tetap, membuat peraturan rumahtangga dimengerti dengan jelas dan dengan tetap menegur/menghajar bila peraturan itu dilanggar. 3. Memelihara persatuan antara bapak ibu dalam hal disiplin. 4. Disiplin diri pada pihak orangtua adalah langkah pertama menuju anak yang berdisiplin. 5. Disiplin harus adil. Anak itu mengharapkan ketegasan, tetapi ia juga mengharapkan keadilan. Tolonglah dia mengerti alasan bagi teguran atau hukuman itu sesuai dengan tingkat pengertiannya. IBADAH KELUARGA Doa merupakan bagian yang penting dari pendidikan Kristen dan ibadat di rumah. Berdoa sebelum makan adalah salah satu kesempatan yang mula-mula bagi si anak untuk ikut serta dalam doa. Cerita sebelum tidur, doa yang diucapkan dalam bahasa anak-anak, dan ciuman selamat tidur dari orangtua akan menimbulkan rasa aman yang sangat dibutuhkan seorang anak. Saat-saat istimewa untuk doa harus wajar dan sering kali. Berdoa adalah bagian penting dari ibadah keluarga. Itu dapat dilakukan dalam beberapa bentuk: doa bersama, seseorang memimpin dalam doa, setiap orang mengatakan sekalimat doa, atau bahkan doa tanpa bersuara. Jangan bertele-tele; berdoalah untuk hal-hal tertentu. Sebutlah nama orang yang didoakan. Doakanlah permohonan-permohonan dan masalah-masalah pribadi dari tiap-tiap anggota keluarga. Pembacaan Alkitab akan memperkaya kehidupan rumahtangga dan orang- orangnya. Itu juga merupakan unsur yang perlu untuk ibadah keluarga. Para orangtua harus menerangkan ayat-ayat Alkitab yang sukar dimengerti. Bagi anak-anak kecil, buku-buku bergambar dan buku-buku cerita Alkitab akan lebih berarti daripada pembacaan Alkitab yang terlalu lama. (Namun demikian, anak-anak kecilpun dapat belajar menghargai Alkitab dan, dengan melihat pemakaiannya di rumah, ia akan mengenalnya sebagai pesan Allah kepada kita.) Penerbit Kalam Hidup telah menerbitkan buku cerita Alkitab yang baik dengan gambar-gambar berwarna. Buku itu berjudul "Cerita Alkitab Bergambar". Kegiatan-kegiatan lain, misalnya menghafalkan ayat-ayat Alkitab, sangat menambah perkembangan kekristenan si anak. Ada beberapa keluarga menghafalkan satu atau beberapa ayat setiap minggu sebagai satu usaha keluarga, sedangkan keluarga-keluarga lain menyertakan nyanyian dalam ibadah mereka. Kaset lagu-lagu rohani juga akan membantu memelihara kekristenan dalam rumahtangga. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 Judul Artikel Asli: Ibu Bapa .... Pimpinlah Mereka Pengarang : Badan Pembina DSM Gereja Sidang Jemaat Allah Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 255 - 257 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (1) Berikut ini kami sajikan satu tips yang bisa memberi masukan bagi kita semua, yaitu prinsip-prinsip yang dapat menjadi pegangan dalam memenuhi kebutuhan anak-anak akan bimbingan. KEBUTUHAN AKAN BIMBINGAN ======================== Anak perlu bimbingan, agar mereka tahu bagaimana hidup dalam kelompok. Ketika anak melakukan kesalahan, yang dibutuhkannya bukan teguran dan hukuman, melainkan nasihat. Anak menantikan bantuan orang dewasa atau guru untuk menyelesaikan pertengkaran atau masalah; inilah yang disebut "bimbingan". Sebenarnya tidak ada satu pun cara dan metode untuk mengetahui bagaimana membimbing anak-anak, tetapi ada beberapa prinsip yang bisa dijadikan sebagai pegangan: 1. Bimbingan terhadap setiap anak harus berbeda karena tidak ada dua anak yang sama. 2. Bantulah anak agar memperoleh lebih banyak pengalaman yang berhasil dilakukan. 3. Bantulah anak untuk mengenal bagaimana mereka bisa hidup di dunia ini dengan aman. 4. Bimbinglah mereka belajar bagaimana membangun hubungan di antara manusia. 5. Dalam mencoba melakukan sesuatu hal yang sulit, orang dewasa harus mendampingi mereka. 6. Berilah mereka teknik mengembangkan kemampuan mereka (misalnya: berjalan, menggunakan gunting, belajar). 7. Bantulah mereka dengan mengoreksi sewaktu mereka melakukan kesalahan. Janganlah lupa bahwa mereka masih anak-anak yang sangat lucu, polos, dan muda. Orangtua dan guru harus membimbing dan menuntun mereka di jalan yang benar. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Menerobos Dunia Anak Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2002 Halaman : 33 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (2) Salah satu rekan e-BinaAnak kita, Walsinur Silalahi, mensharingkan pemikiran dan pengalamannya tentang bagaimana membimbing anak. Kami yakin hal ini akan sangat bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca! MEMBIMBING ANAK =============== Oleh: Walsinur Silalahi Amsal 22:6 mengatakan: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Kesulitan yang sering dihadapi ialah banyak orangtua tidak pernah, secara sengaja, belajar bagaimana melatih anak-anaknya. Sebagai pedoman bagi orangtua, di bawah ini saya tuliskan beberapa rahasia dalam membina/membimbing anak-anak. 1. Perhatikan perkembangan tingkah laku anak-anak Anda terus- menerus. ---------------------------------------------------------- Bila Anda menginginkan anak-anak bertumbuh dan terbimbing dengan baik, janganlah peranan ibu diambil alih oleh babysitter. Babysitter yang paling baik pun tidak boleh menggantikan peranan seorang ibu. Seorang ibu harus ada di rumah pada saat anak- anaknya pulang dari sekolah, menjawab pertanyaan dan membantu mereka mengambil keputusan dengan benar. 2. Bimbing mereka sesuai Firman Tuhan. ----------------------------------- Dalam kitab Kejadian 18:19 Tuhan berfirman: "Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya." Disiplin sangat penting dan itu adalah bagian tanggung jawab orangtua. Dalam Efesus 6:1-3, Paulus berkata bahwa anak-anak memiliki kewajiban untuk taat kepada orangtuanya. Agar anak-anak taat kepada ibu bapaknya, maka orangtua perlu mendisiplin anak- anaknya melalui contoh dari orangtua itu sendiri. Orangtua harus membuat peraturan dalam rumahtangga. Diluar jam sekolah harus ada kegiatan anak-anak di rumah dengan jadual yang harus ditaati. Umpamanya jadual kebaktian keluarga antara orangtua dan anak pada waktu sebelum tidur atau doa bersama pada waktu subuh. Begitu peraturan sudah disepakati, maka seluruh anggota keluarga benar- benar melakukannya dengan konsekuen. 3. Perkenalkanlah anak-anak Anda sedini mungkin kepada Allah melalui pembacaan Alkitab atau artikel-artikel yang membantu pertumbuhan iman mereka. ----------------------------------------------------------------- Sangat banyak manfaatnya apabila anak dan orangtua setiap hari berkumpul membicarakan Firman Tuhan melalui peristiwa-peristiwa yang mereka alami di luar rumah maupun di sekolah. Bimbinglah mereka memohon kebutuhan mereka sendiri melalui Doa kepada Tuhan. 4. Jangan biarkan anak Anda melamun (pikiran kosong). -------------------------------------------------- Berikanlah kegiatan-kegiatan bagi mereka agar tidak ada waktu untuk melamun. Jangan berikan kesempatan bagi mereka untuk bermalas-malasan, karena orang malas dibenci Tuhan. Mereka dapat disuruh membersihkan lantai, mencuci piring, melap meja, memotong rumput, dll. tanpa mengharapkan bayaran. 5. Berilah mereka tanggungjawab. ----------------------------- Hal ini akan mengajar mereka untuk percaya diri dan dapat dipercaya. Adalah mudah memberikan sebuah pekerjaan kepada sang anak, tetapi yang paling sulit ialah apakah pekerjaan yang diberikan tsb. benar-benar dilakukan. Karena itu perlu pengawasan sehingga hal tsb. membangun karakternya. 6. Keterbukaan sangat diperlukan untuk menerima saran-saran anak Anda. ------------------------------------------------------------- Bila mereka mempunyai ide, orangtua harus mau menghargai dan menerima pendapat mereka. Dengan catatan pendapat itu dapat mengembangkan wawasan anak Anda. 7. Jadikanlah rumah tinggal sebagai pusat atraksi/kegiatan. -------------------------------------------------------- Rencanakan hal-hal yang dapat membuat anak-anak Anda bahagia. Sediakan waktu luang untuk bermain bersama mereka. Undanglah teman-temannya ke rumah, sehingga anak-anak merasa senang dalam keluarga. Buatlah anak-anak Anda merasa bahwa mereka dicintai dan dibutuhkan. Artikel diedit dari sumber: Penulis: Walsinur Silalahi ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR Ajarkan pada murid-murid SM Anda ataupun anak-anak Anda bahwa Tuhan selalu menjadi perisai mereka. Melalui renungan singkat di bawah ini diharapkan anak-anak secara sadar meyakini bahwa Allah akan menudungi dan melindungi mereka senantiasa, selama mereka bersandar penuh kepada kuasa Allah. APAKAH KAMU MEMERLUKAN SEBUAH PERISAI? ====================================== Ketika Daud pergi bertarung melawan Goliat, ia berhadapan dengan seorang yang bertubuh tinggi besar. Goliat membawa sebuah perisai yang besar. Bilamana seseorang memanahnya, Goliat menaruh perisai itu di depannya dan anak panah itu pun akan tertangkis. Jika seseorang mencoba memukul Goliat, ia menaruh perisainya di depannya sehingga ia tidak terpukul. Dia dapat menangkis semua serangan yang ditujukan kepadanya karena ada perisai yang melindunginya. Nah ... Daud yang pemberani dan "berperisaikan" Tuhan dapat mengalahkan Goliat, karena Daud menyerang bagian dahi dari Goliat yang tidak terlindungi oleh perisai. Perisai-perisai yang digunakan para prajurit pada zaman Alkitab agar tidak terluka adalah buatan manusia. Perisai buatan manusia dapat gagal melindungi manusia dari serangan musuh dan tidak dapat melindungi seluruh bagian tubuh manusia. Buktinya, Goliat dapat dikalahkan oleh Daud karena perisai itu tidak sempurna melindungi kepalanya. Tahukah kamu bahwa Allah adalah 'Perisai' kita yang sempurna? Allah, 'Perisai' kita yang akan melindungi seluruh tubuh kita dari ujung rambut sampai ujung kaki. 'Perisai' itu tidak pernah gagal melindungi kita. Renungan Singkat tentang Perlindungan Allah: -------------------------------------------- 1. Menurut kamu, bagaimana Allah dapat diumpamakan dengan sebuah perisai? Dari hal-hal apakah Ia melindungi kita? 2. Dapatkah kamu menyebutkan saat-saat di mana kamu memerlukan perlindungan Allah? Apakah kamu meminta Dia melindungimu? Allah berkata kepada Abraham, "Akulah perisaimu" (Kejadian 15:1). Beberapa tahun kemudian penulis kitab Mazmur berkata, "Tuhan Allah adalah matahari dan perisai" (Mazmur 84:12). Di bagian lain dalam Alkitab, Allah juga menjelaskan bahwa kebenaran-Nya melindungi kita dari panah api si iblis. Hal ini dinyatakan dalam Mazmur 91:4 dan Efesus 6:14. Maukah kamu membacanya? Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu: ---------------------------------------- 1. Apakah kamu tergoda untuk melakukan sesuatu yang salah minggu ini? Iblis selalu menggoda kita, bukan? Apakah kamu meminta Allah menolongmu? 2. Jika suatu waktu kamu tergoda untuk berbuat salah, mintalah Allah menjadi 'Perisai'mu untuk melawan si iblis. Bacaan Alkitab: --------------- Efesus 6:10-18 Kebenaran Alkitab: ------------------ Tuhan akan menudungimu dan melindungimu. Kebenaran-Nya akan menjadi 'Perisai'mu (Mazmur 91:4). Doa: ---- Ya Tuhan, seringkali saya tergoda untuk berbuat sesuatu yang seharusnya tidak boleh saya lakukan. Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah menjadi 'Perisai'ku yang melindungi saya dari anak-anak panah godaan si Iblis. Saya sangat senang karena saya dapat tinggal dekat-Mu sehingga Engkau dapat melindungi saya. Amin! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 38 - 39 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Haryono D. <hary2000@> >Saya memiliki beberapa boneka tangan. Saya rindu menggunakannya, >tapi tidak ada ide/naskah yang dapat saya jadikan bahan. Mungkin >BINA ANAK dapat memberikan satu sumber/buku yang berisi naskah >untuk boneka tangan. Terima kasih! >Haryono D. Redaksi: e-BinaAnak secara khusus pernah membahas mengenai "Boneka Tangan". Dalam edisi tersebut terdapat satu naskah cerita yang dapat digunakan untuk pementasan boneka tangan, yaitu dalam edisi e-BinaAnak no. 66/2002. Silakan simak arsipnya di: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/066/ atau ==> http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/066/ Buku Referensi yang dapat kami berikan adalah: 1. Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Gandum Mas, Malang 2. Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang Dalam kedua buku tersebut, ada beberapa naskah dan ulasan khusus mengenai boneka tangan. Anda dapat memperoleh buku-buku tersebut di toko-toko buku Kristen. Selain itu, dari e-JEMMi edisi 35/2000, 2 situs (berbahasa Inggris) berikut ini dapat juga menjadi sumber sangat bagus bagi Anda: 1. PUPPET SCRIPTS (Berisi naskah-naskah untuk panggung boneka.) ==> http://www.zbh.com/puppet/ 2. PUPPET PICKS (Pusat Informasi Boneka/Wayang yang memiliki banyak link ke Situs-situs Kristen maupun sekuler.) ==> http://fox.nstn.ca/~puppets/picks.html Bermacam-macam naskah drama yang sudah pernah muncul dalam e-BinaAnak dapat pula diadaptasi untuk dipakai sebagai ide dalam membuat satu naskah pementasan boneka tangan. Juga, bagi para pembaca e-BinaAnak yang memiliki naskah untuk pementasan boneka tangan, silakan kirimkan kepada Redaksi untuk dapat dibagikan/dimuat melalui e-BinaAnak. Thanks! ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Aris Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |