Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/116 |
|
e-BinaAnak edisi 116 (5-3-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 116/Maret/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Perspektif Kristen tentang Kematian o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Bagaimana Setelah Meninggal? o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Mereka Ada di Sana o/ AKTIVITAS : Kreasi Cerdas Tangkas Alkitab o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Informasi "Pelayanan Tumbuh Bersama" ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Selamat berjumpa lagi di bulan yang baru! Dalam rangka menyambut hari PASKAH 2003, maka selama bulan Maret ini, e-BinaAnak akan mengulas sebuah tema khusus berseri, yaitu tentang "Kematian". Ada orang yang tidak senang membicarakan hal-hal seputar kematian, khususnya mereka yang belum mengakui Yesus sebagai Juruselamat mereka. Tetapi bagi orang yang di dalam Kristus, kematian adalah suatu kemenangan. Adapun topik-topik yang akan diulas adalah sepanjang bulan Maret ini adalah sebagai berikut: 1. Perspektif Kristen tentang Kematian 2. Mengajarkan Anak tentang Kematian 3. Melayani Anak yang Menghadapi Kematian 4. Menghadapi Masalah Kematian Di minggu pertama bulan Maret ini, Artikel yang kami sajikan adalah mengenai "Perspektif Kristen tentang Kematian" dan juga satu Bahan Mengajar yang berjudul "Bagaimana Setelah Meninggal?". Sesuai dengan tema khusus PASKAH kita yang membahas "Kematian" ini, maka kami juga akan menyajikan banyak ide-ide kreatif seputar PASKAH untuk menambah koleksi materi pengisi acara PASKAH di SM Anda. Untuk minggu ini kami sajikan satu Bahan Mengajar khusus untuk PASKAH yang berjudul "Mereka Ada di Sana". Sedangkan kolom Aktivitas berisi ide untuk acara cerdas tangkas PASKAH. BTW, PASKAH tahun ini jatuh pada tanggal 20 April, dan itu berarti Anda harus segera merencanakan dan mempersiapkan acara-acara PASKAH di SM kita masing-masing. Selamat melayani! Tim Redaksi "Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah." (Roma 6:10) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+6:10 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL PERSPEKTIF KRISTEN TENTANG KEMATIAN =================================== Seorang ayah yang putranya terbunuh pada usia lima belas tahun menulis begini, "Tahukah Anda apa yang saya rasakan? Rasanya seperti ada lubang yang menganga di tengah-tengah dada saya, yaitu perasaan yang kosong. Tidak seorang pun dapat hidup dengan luka jasmani yang seperti itu, dan saya hampir tidak dapat hidup dengan luka perasaan seperti itu. Lubang yang dalam tersebut tidak terisi juga, tidak ada suatu apa pun yang dapat mengisinya. Meskipun saya beriman, saya merasakan kekosongan perasaan yang terasa sangat hambar." Sebagai orang Kristen kita percaya, dan kita tahu, bahwa kematian bukan akhir dari suatu keberadaan, namun hal itu tetap merupakan suatu perpisahan. Itu adalah akhir dari suatu hubungan yang mempunyai arti istimewa bagi kita dalam kenidupan ini. Kematian tidak pernah indah bagi semua makhluk hidup. Bunga mawar yang kemarin mekar dan indah seperti beludru, sekarang telah menjadi layu. Seekor burung yang masih muda yang bulu-bulunya masih halus, lembut dan baru, sekarang menjadi kusut dan penuh lumpur. Anjing peliharaan yang semula bersinar-sinar matanya, gempal bulunya dengan ekor yang suka dikibas-kibaskan menunjukkan perasaannya, sekarang menjadi sesosok tubuh yang kaku dan berlumuran darah. Tubuh seorang anak yang telah menjadi kurus kering, akibat leukimia selama satu tahun, tidaklah sedap untuk dipandang. Pikiran-pikiran apakah yang berkecamuk dalam benak seorang ibu saat ia memperhatikan tubuh anaknya yang masih kecil telah dingin dan tak bernyawa lagi? Kematian adalah akibat dosa di dalam dunia kita ini, dan tidak ada keindahan di dalamnya. Kematian seseorang selalu merupakan kejutan bagi orang-orang yang mengasihinya. Tidak diduga-duga sebelumnya, tidak ada tanda-tanda peringatan lebih dulu, tidak ada persiapan yang benar-benar bisa memperingan goncangan, goncangan dan ketidakpercayaan merupakan reaksi-reaksi yang wajar terhadap kehilangan seseorang yang dikasihi. Hal seperti itu memang benar jika orang itu telah meninggal secara tiba-tiba atau tak terduga. Namun, sekalipun kita tahu bahwa penyakit yang dideritanya membawa kematian, orang tetap merasa sukar untuk percaya bahwa orang itu telah benar-benar tiada. Goncangan itu akan menjadi berlipat ganda bila yang meninggal adalah seorang kanak-kanak. Bagaimanakah perasaan kita tentang kematian dan keadaan menjelang kematian? Bagaimanakah sikap kita sebagai seorang Kristen? Dapatkah kita berpikir tentang kematian dengan akal yang jernih dan penuh pengertian, ataupun pikiran itu memuakkan dan asing? Apakah kita lebih suka menyingkirkan hal itu dari pikiran kita secepat mungkin? Musuh Terakhir -------------- Memang benar bahwa Kristus telah menaklukkan maut, seperti yang dikatakan Paulus dalam 1Korintus 15:54-57, namun juga benar bahwa kita belum menaklukkannya. Kematian merupakan musuh terakhir yang harus diatasi, sebagaimana yang kita baca dalam 1Korintus 15:26. Apakah saya mengharapkan kehidupan yang sesungguhnya, yang baru mulai sesudah tubuh ini mati, atau apakah kehidupan di dunia ini menjadi pusat pikiran saya? Kita dapat bersukacita bahwa orang-orang yang berlari ke kuburan Yesus pada pagi pertama minggu itu tidak menemukan "malaikat maut" namun seorang malaikat. Sungguhpun demikian, dapatkah saya, atau apakah saya, menghadapi kematian tanpa rasa takut? Apa yang dapat saya katakan kepada seorang anak yang sudah mendekati ajalnya? Bagaimanakah saya dapat melayani seseorang yang sedang menghadapi kematian, jika saya takut? Apakah saya berani mengambil waktu untuk mengungkapkan perasaan- perasaan saya yang paling dalam dan mempertimbangkan dengan bijaksana apa yang dikatakan Alkitab tentang kematian? Kebanyakan orang Kristen tidak takut terhadap kematian itu sendiri, meskipun kematian merupakan sebuah terowongan gelap yang tidak diketahui, sehingga besar kemungkinan hal itu amat tidak menyenangkan untuk direnungkan. Namun ketakutan yang sesungguhnya adalah saat menjelang kematian. Penderitaan, perasaan yang hancur, kesepian atau pergumulan ekonomi apakah yang akan tercakup ketika itu? Bagaimana halnya dengan orang-orang yang dikasihi? Pikiran- pikiran ini, yang berkecamuk dalam benak, harus diatasi jika saya harus memandang kematian seorang anak dengan cara yang akan menolong orang lain. Saya harus terlibat secara emosi jika saya sungguh mempedulikan seorang anak dan keluarganya. Namun saya tidak dapat membiarkan diri saya terlalu terbawa perasaan sehingga karenanya saya tidak akan mampu menolong atau berbagi perasaan pada saat yang strategis dalam kehidupan mereka. Di manakah garis pemisahnya? Langkah pertama dalam memperoleh perspektif yang tepat ialah dengan mengakui bahwa Allah berdaulat dalam semua masalah kehidupan dan kematian. Ini adalah tempat berpijak untuk memulai jika saya bersedia dan mau menolong orang lain. Joseph Bayly dalam bukunya berjudul "The View from a Hearse" (Pemandangan dari Kereta Jenazah) mengingatkan kami, bahwa "Allah itu berdaulat. Berdasarkan itulah kita mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan. Kedamaian kita bukanlah dalam hal mengerti segala sesuatu yang terjadi, melainkan dalam hal mengetahui bahwa Ia berkuasa atas penyakit, kesehatan dan kematian itu sendiri. Kita menerima misteri-misteri dan penderitaan- penderitaan hidup yang tidak dapat dijelaskan karena hal-hal tersebut diketahui oleh Allah, dan kita mengenal Dia." Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Kebutuhan Rohani Anak Judul Artikel Asli: Pelayanan terhadap Anak yang Mendekati Ajalnya dan Keluarga Mereka Pengarang : Judith Allen Shelly Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1982 Halaman : 133 - 135 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) BAGAIMANA SETELAH MENINGGAL? ============================ Tujuan: ------- Anak memahami bahwa setiap manusia akhirnya akan MENINGGAL, dan bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus kematian itu tidak menakutkan, karena dengan kematian kita kembali kepada Allah Pencipta yang mengasihi kita. Kreasi cerita: "Selamat Malam David" ------------------------------------ Guru bercerita tentang Pak Anton, yang terbaring lemah di ruang ICU. (Sebuah ruangan di rumah sakit yang dikhususkan untuk pasien yang sangat parah keadaan kesehatannya. Biasanya mereka ini adalah orang yang dapat dikatakan hampir meninggal). Pak dokter memanggil seluruh keluarga Pak Anton ke rumah sakit, namun mereka hanya diizinkan bertemu dengan Pak Anton satu demi satu. Pertama yang masuk adalah istri Pak Anton. Dengan menangis terisak ibu ini menemui suaminya. Tetapi anehnya Pak Anton tidak menangis, justru ia tersenyum dan berkata "Ibu, jangan menagis ya, Bapak pulang dulu kepada Tuhan Yesus di surga. Selamat malam ya, Bu." Ibu Anton heran mengapa Pak Anton berkata "Selamat malam". Kemudian Pak Anton menjelaskan, "Selamat malam, besok kita akan ketemu lagi di surga, artinya perpisahan kita hanya sementara saja. Bapak pulang lebih dulu kepada Tuhan Yesus, tetapi kelak kita akan ketemu lagi di surga. Jadi kematian Bapak ini cuma perpisahan sementara saja ..., Selamat malam." Kemudian masuk anak tertua Pak Anton, yaitu Johan, kemudian disusul Meri dan selanjutnya anak terbungsu (nomor 4) yaitu Susi. Kepada mereka masing-masing juga dipesankan hal yang sama yaitu "Selamat malam, esok kita ketemu lagi di surga". Artinya perpisahan sementara dengan bapak mereka, sehingga mereka tidak perlu menangis. Selama pembicaraan dengan istri dan ketiga anak tersebut Pak Anton tidak menangis, melainkan tersenyum dan berkata, "Selamat malam." Tetapi keadaan berubah seketika, ketika anak ketiga yaitu David masuk menemui ayahnya. Pak Anton menangis tersedu-sedu dan berkata, "David, selamat tinggal." Dan itu diucapkannya berkali-kali dengan menangis. David memprotes ayahnya, "Bapak kenapa hanya dengan David, Bapak menangis dan berkata selamat tinggal, sementara dengan yang lain Bapak hanya mengatakan selamat malam?" Dengan sedih Pak Anton menjelaskan, "David, dengan Ibu, kedua kakakmu dan adikmu Susi, Bapak memang hanya berpisah sementara sehingga Bapak berkata selamat malam. Itu karena mereka seorang Kristen yang baik dan taat. Mereka suka berdoa, hidup dengan baik, tertib dan saling mengasihi. Tetapi dengan kamu, Bapak sedih, karena terpaksa Bapak akan berpisah dengan kamu selamanya. Karena itulah Bapak berkata selamat tinggal kepada engkau, karena engkau tidak pernah berdoa, malas ke sekolah Minggu dan hidup semaumu." Pak Anton mengatakan hal itu sambil menangis tersedu-sedu. David tertegun mendengar penjelasan ayahnya, maka ia menangis dan berkata, "Bapak, David ingin bertemu lagi dengan Bapak di surga." David mengatakan hal itu berkali-kali. Pak Anton menengok dia dan berkata, "David, jika kamu mau percaya Yesus dan hidup dengan baik, kamu akan bertemu lagi dengan Bapak di surga." David berkata, "Bapak, David mulai sekarang mau setia kepada Yesus, dan tidak nakal lagi." Pak Anton lalu mengajak David berdoa bersama. Setelah itu Pak Anton berkata sambil tersenyum, "David, selamat malam," dan Pak Anton pun meninggal. Sejak itu David berubah menjadi David yang setia kepada Yesus, karena ia ingin kelak dapat bertemu kembali dengan bapaknya di surga, yaitu tempat bagi setiap orang yang baik dan percaya kepada Yesus. Guru mengakhiri ceritanya dengan menjelaskan, bagi orang kristen, kematian adalah "tidur" sementara yang tidak perlu kita takutkan, karena sesungguhnya kematian mempertemukan kita dengan Yesus, dan juga dengan semua orang beriman lainnya. Jadi jangan takut mati, yang penting percayalah kepada Yesus Juruselamat hidup kita. Kepada anak yang di antara anggota-anggota keluarganya ada yang meninggal, guru dapat memberikaan penghiburan ini hanya "perpisahan sementara". Guru dapat mengajak anak berdoa untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya dan mengajak anak berjanji hidup dengan baik. Sesudah itu guru berkata, "Bagi kita yang sungguh-sungguh percaya dan taat kepada Yesus dengan hidup lebih baik, jangan takuti kematian. Selamat malam". Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999 Halaman : 125 - 127 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) Ide untuk PASKAH Minggu ini menggunakan pelakonan interview radio. Guru SM berperan sebagai seorang penyiar yang sedang mewawancarai tamu-tamunya dalam sebuah program interview di radio. Selamat mempratekkan! MEREKA ADA DI SANA ================== Persiapan: ---------- 1. Siapkan 3 orang anak dan latihlah mereka untuk memerankan tokoh-tokoh dalam cerita di bawah ini. 2. Persiapkan kartu-kartu dengan tulisan Kayafas, Pilatus, Petrus. Ikatkan pada leher si pembawa peran. 3. Guru sendiri berperan sebagai "penyiar". Nyanyian Bersama: ----------------- YESUS DISALIBKAN ---------------- Yesus disalibkan karena cinta-Nya Kepadaku ... kepadaku .... Yesus disalibkan karena cinta-Nya Dosa dihapuskan .... Penyajian: ---------- (Cara interview di radio) Penyiar: Anak-anak, pagi ini kita akan menginterview beberapa tamu yang memegang peranan dalam Cerita PASKAH, yaitu kematian dan kebangkitan Yesus. Tamu kita yang pertama mempunyai nama yang tidak lazim bagi kita. Siapa nama Saudara? Peranan apa yang Saudara mainkan? Kayafas: Nama saya Kayafas. Sayalah yang menyuruh agar Yesus ditangkap, mengadili-Nya, dan akhirnya menyuruh untuk Menyalibkan Yesus. Sayalah yang menghasut orang banyak untuk berteriak, "Salibkan Dia." Penyiar: Mengapa Saudara melakukan hal itu? Kayafas: Sebab saya yakin bahwa saya benar. Tetapi tidak lama sesudah itu Ia mati, tirai Bait Allah yang tebal itu terbelah mulai dari atas sampai ke bawah. Cuaca menjadi gelap dan perkara-perkara ajaib terjadi. Setelah mengingat kembali peristiwa-peristiwa itu, maka saya tahu bahwa saya telah berbuat salah. Saya tahu Yesus adalah anak Allah. Penyiar: Kayafas, kamu merasa berbuat yang benar padahal kamu berbuat salah. Dewasa ini banyak orang yang beranggapan bahwa apa yang mereka percaya itu benar, tetapi mereka itu sebetulnya salah seperti kamu. Inilah tamu berikutnya. Pilatus: Saya Pilatus. Sayalah yang mengadili Yesus. Saya tidak ingin menjatuhkan hukuman mati atas Yesus. Tetapi apa yang dapat saya perbuat? Saya takut dengan orang banyak itu. Penyiar: Pilatus, dewasa ini banyak yang seperti kamu. Mereka ingin mempercayai bahwa Yesus dapat menyelamatkan mereka, tetapi mereka takut dengan apa yang akan dikatakan oleh teman-teman mereka. Tamu yang berikutnya sudah disini. Namanya? Petrus: Nama saya Petrus. Penyiar: Oh ya, kami pernah mendengar tentang Saudara. Saudara adalah salah satu murid Yesus. Petrus: Ya, saya adalah salah satu murid-Nya walaupun pada malam sesudah mereka membawa Yesus ke pengadilan saya tidak mau mengakui hal itu. Udara saat itu begitu dingin dan seorang hamba perempuan kecil membuat api. Saya mendekatinya supaya badan saya bisa hangat. Mereka mulai menanyai saya. Saya begitu takut. Saya katakan, "Tidak, saya bukan murid-Nya." Penyiar: Boleh dikatakan bahwa kamu mengecawakan Yesus justru pada saat Ia membutuhkan kamu. Dewasa ini banyak anak yang mengecewakan Yesus dengan tidak memberitahukan teman-teman mereka bahwa mereka orang Kristen. Doa: ---- Ucapan terima kasih karena Yesus mau dan rela menderita bagi kita. Bersyukur karena Dia masih mau menerima kita, walaupun kita sering mengecawakan Dia. Berdoa agar kita lebih berani lagi memberitakan injil dan mengenalkan Yesus kepada teman-teman kita.. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 28 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS Aktivitas yang dapat dilakukan dalam rangka kegiatan PASKAH adalah mengadakan "Cerdas Tangkas". Kreasi dalam mengadakan kegiatan Cerdas Tangkas dapat Anda lihat dari artikel di bawah ini .... :) KREASI CERDAS TANGKAS ALKITAB ============================= 1. Cerdas Tangkas Umum: -------------------- Hal ini diatur seperti dalam kuis televisi. Pilihlah beberapa regu yang terdiri dari empat orang untuk melawan regu-regu yang lain. Pertanyaan diajukan kepda regu demi regu dan masing-masing regu memperoleh angka. Regu yang menang akan melawan regu lain sampai pemenang akhir keluar. Permainan ini dapat digunakan untuk acara yang teratur pada hari Minggu sore sebelum kebaktian malam atau dapat juga digunakan bila ada perayaan khusus seperti PASKAH. 2. Cerdas Tangkas Gelembung Sabun: ------------------------------- Pertanyaan diajukan kepada seorang peserta lomba, kemudian gelembung sabun ditiup ke udara. Orang itu harus memberi jawaban sebelum gelembung itu pecah. Jawaban yang betul diberi angka lima. Peserta boleh beregu, boleh juga perorangan. 3. Cerdas Tangkas Jam: ------------------- Untuk mengadakan permainan ini harus ada seorang yang bertugas sebagai penjaga waktu. Setiap pertanyaan harus dijawab selambat- lambatnya dalam 10 detik. Satu regu mulai diberi waktu menjawab lebih dahulu. Sepuluh detik selanjutnya tetap menjadi milik regu pertama itu kalau jawabannya benar. Bila regu pertama gagal, maka regu kedua mengambil alih waktu. Regu yang mampu menjawab lebih banyak pertanyaan, ataupun yang menggunakan waktu lebih sedikit untuk menjawab pertanyaan, itulah yang menang. Dalam permainan ini dua regu atau lebih dapat ikut serta. 4. Cerdas Tangkas Warna: --------------------- Masukkanlah sejumlah kelereng ke dalam sebuah mangkuk. Tiap-tiap peserta mengambil sebuah. Para peserta yang mendapat warna putih tidak usah menjawab pertanyaan. Peserta yang memperoleh warna cerah menjawab pertanyaan lebih mudah sedangkan warna tua berarti pertanyaan yang rumit. Regu yang berhasil menjawab pertanyaan- pertanyaan rumit diberi nilai 10, pertanyaan ringan masing-masing nilainya 5. 5. Cerdas Tangkas Bulu: -------------------- Pilihlah beberapa regu untuk memainkan cerdas tangkas ini. Masing-masing regu mempunyai seorang jurubicara yang menjawab pertanyaan. Ketika pemimpin bertanya kepada jurubicara tadi, maka teman seregunya meniup sehelai bulu ke udara. Wakil regu itu hanya boleh menjawab pertanyaan selama bulu tersebut melayang di udara tanpa menyentuh benda. Jika bulu itu menyentuh tembok, langit-langit, orang, atau apa saja, maka waktu untuk menjawab habis. Sepanjang bulu masih bebas terbang, si jurubicara berhak menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Jika ia gagal atau kehabisan waktu, tibalah giliran regu lain. Angka yang diberikan besarnya berbeda-beda. Misalnya: jawaban yang benar untuk pertanyaan pertama mendapat 5, yang kedua 10, yang ketiga 15, dan seterusnya. 6. Cerdas Tangkas Kurir: --------------------- Bentuklah dua buah kelompok. Masing-masing kelompok memegang Alkitab. Ketika aba-aba diberi, masing-masing kelompok saling memberi pertanyaan kepada kelompok lain melalui seorang kurir (jadi kelompok A membuat pertanyaan yang disampaikan oleh kurirnya kepada kelompok B, demikian juga sebaliknya). Dalam jangka waktu 20 detik kelompok yang ditanyai harus memberi jawaban kepada kelompok yang bertanya. Bila jawabannya salah, maka kelompok yang gagal itu harus menyerahkan satu orang anggotanya kepada kelompok penanya. Demikianlah juga seterusnya. Pada akhir permainan (misalnya setelah empat atau lima menit), maka kelompok yang memperoleh anggota paling banyak, itulah yang menang. [Red.: Dalam rangka merayakan PASKAH, buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kematian ataupun kebangkitan Tuhan Yesus.] Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Belajar Alkitab Melalui Permainan Pengarang : Ronald F. Keeler Penerbit : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1997 Halaman : 14 - 16 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: From: Lisa Veronika >Shallom, >Bagi rekan-rekan yang membutuhkan materi ajaran untuk sekolah >minggu serta berbagai peraganya, dapat menghubungi kami "Pelayanan >Tumbuh Bersama" di ==> thtlisa@rad.net.id > > Terima kasih, > Tuhan memberkati Redaksi: Terima kasih untuk informasinya. Bagi rekan-rekan e-BinaAnak yang berminat silakan langsung menghubungi informasi di atas. Pasti informasi ini sangat bermanfaat bagi para pelayan anak. Jika ingin mengetahui no telepon dari Pelayanan Tumbuh Bersama ini, silakan hubungi ==> staf-BinaAnak@sabda.org atau dapat langsung menghubungi e-mail yang telah disebutkan di atas. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, Poer, dan Aris Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |