Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/12 |
|
e-BinaAnak edisi 12 (30-6-2000)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 012/Juni/2000 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Gembala Bagi Anak-Anak o/ TIPS MENGAJAR : Bagaimana Menolong Anak yang Selalu Berkata "Saya Tidak Bisa" o/ SERBA SERBI : Piknik Imajinatif o/ DARI ANDA UNTUK ANDA *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Tabita <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Shalom. Senang sekali bisa berjumpa anda lagi di e-BinaAnak Edisi 12 ini. Masih dalam rangkaian pembahasan tentang "tugas guru Sekolah Minggu", maka kali ini kita akan melihat sisi lain dari tugas utama guru yaitu menjadi GEMBALA bagi anak-anak. Kali ini kolom ARTIKEL dan SERBASERBI kami ambil dari Buletin EUNIKE, sebab kami ingin memperkenalkan pelayanan mereka yang juga mendukung pendidikan iman anak-anak. Selain itu, dalam surat terpisah kami telah umumkan bahwa sekarang telah diluncurkan Situs BinaAnak. Semua arsip Publikasi e-BinaAnak bisa anda dapatkan dengan mengunjungi alamat: http://www.sabda.org/binaanak/ Sekaligus kami juga mengundang para pembaca untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan Situs BinaAnak ini dengan mengirimkan artikel/ informasi-informasi/alamat Situs yang dapat menolong guru-guru SM untuk melayani lebih baik. Untuk itu sebelumnya kami mengucapkan terima kasih banyak. Selamat Membaca, Staf Redaksi, Tabita *********************************************************************** o/ ARTIKEL GEMBALA BAGI ANAK-ANAK "Yesus berkata: Akulah Gembala yang baik" (Oleh: Ev. ALS STh.) Seorang pembimbing guru Sekolah Minggu mengajukan pertanyaan, yang masih melekat dalam ingatan saya, kepada guru-guru Sekolah Minggu, Pertanyaannya: "Apakah tugas utama kita sebagai guru Sekolah Minggu?" Berbagai jawaban diberikan, tetapi tidak ada yg memuaskan. Akhirnya dikatakan bahwa panggilan yang tertinggi bagi guru Sekolah Minggu adalah sebagai gembala bagi anak-anak yang Tuhan percayakan di Sekolah Minggu. Setelah sekian tahun berlalu ...., saatnya kita renungkan panggilan apa yang Tuhan berikan secara khusus kepada kita sebagai orangtua Kristen? Di tengah segala krisis dan ketidak-pastian dunia ini, pertanyaan di atas mau tidak mau harus kita gumuli dengan serius - bukan lagi sebagai guru Sekolah Minggu terhadap muridnya, namun sebagai orangtua kepada anak-anaknya. Mungkinkah kita dapat menjadi gembala bagi anak-anak kita? Siapakah kita? Kuasa apakah yang kita miliki? Bahkan seringkali karena hal-hal yang sederhana telah mengganggu, kita dapat melukai hati anak-anak kita. Sebaliknya, bagaimana anak-anak kita mengerti dan mengenal Gembala Agung kita jikalau orangtua tidak menghadirkan dan mewakili Gembala Agung itu sendiri? Tetapi puji Tuhan! Ada iman yang memberi pengharapan di dalam Kristus. Kepada seorang Petrus yang pernah menyangkal Yesus tiga kali, Dia memberikan tugas dan panggilan yang mulia, "Gembalakan domba-dombaKu." (Yohanes 21:15-19) Sebagaimana kita mengenal Dia sebagai Gembala yang baik, ada tugas dan panggilan yang mulia untuk menjadi Gembala bagi anak-anak kita. Melalui iman kita sambut panggilan itu. Dengan meneladani Gembala Agung kita, kita akan mengerjakannya. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai wakil Gembala Agung untuk melewati tahun-tahun kehidupan mereka. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai gembala yang baik seperti Kristus, bukan orang upahan. Anak-anak kita, membutuhkan kita sebagai gembala yang belajar dan berjalan, bersama Allah yang menggembalakan umatNya... "Aku sendiri akan menggembalakan domba-dombaKu, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikian Firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya." (Yehezkiel 34:15,16). Orangtua yang dikasihi Kristus, belum terlambat bukan? Kita naikkan doa: Ya Bapa di surga, ajarlah kami menjadi gembala yang baik bagi anak-anak yang Engkau berikan, tambahkanlah iman, pengharapan dan kasih kami kepadaMu. Amin. [Sumber: Eunike Edisi 15] EUNIKE adalah buletin yang diterbitkan secara berkala dalam bentuk cetak kertas, isinya adalah pembahasan seputar pendidikan iman anak. Beberapa Edisi Eunike telah dipasang dalam bentuk elektronik di Situs Eunike, silakan berkunjung ke alamat berikut ini: http://www.geocities.com/~eunike-net ************************************************************************ o/ TIPS MENGAJAR Bagaimana Menolong Anak yang Selalu Berkata "SAYA TIDAK BISA"? -------------------------------------------------------------- Mengapa ada anak-anak yang memiliki kebiasaan selalu menjawab "saya tidak bisa", jika guru menyuruhnya melakukan sesuatu, khususnya jika ia disuruh melalukan hal-hal yang baru? Padahal belum tentu ia tidak bisa karena dicoba pun belum. Bagaimana guru dapat membantu anak yang demikian? Salah satu sebab utama adalah karena anak takut melakukan kesalahan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang guru bisa ketahui dan lakukan: 1. Guru perlu memberikan rasa aman, bahwa kalau anak melakukan kesalahan (gagal) anak tidak akan kehilangan harga diri atau merasa ditolak dan dihina. Oleh karena itu hindarkan kata-kata yang menyakitkan seperti: "Mengapa begitu saja tidak bisa?", "Anak-anak lain bisa, mengapa kamu tidak bisa?", "Kamu bodoh, kurang berpikir" atau "Ini seharusnya mudah sekali, mengapa kamu tidak bisa?" (dan kalimat-kalimat sejenisnya). 2. Guru perlu memberitahukan bahwa kegagalan adalah bagian dari belajar. Yakinkan bahwa setiap orang pernah berbuat salah, tapi dari situlah kita bisa belajar. Guru bisa menolong dengan berkata: "Coba dulu, kalau salah nanti coba lagi, pasti nanti lama-lama bisa" atau "Ini memang kelihatannya sulit, tapi kalau sudah dicoba kamu akan tahu bahwa sebenarnya kamu bisa." 3. Ketika anak berkata "Saya tidak bisa" sebenarnya anak ingin berkata: "Perhatikan saya, saya ingin bisa melakukannya, tapi anda bantu saya karena saya takut melakukan kesalahan." Oleh karena itu ada kalanya guru perlu mendampingi anak dalam melakukan tugas itu bersama-sama. Guru bisa berkata, "Oke, saya kerjakan bagian ini, kamu bagian itu, nanti kita selesaikan bersama-sama." atau "Saya coba dulu, kamu melihat, sesudah itu kamu ikuti saya, ya!" 4. Kalau anak pernah mengalami kegagalan yang sangat menyakitkan sering kali ia tidak lagi berani mencoba apapun, sehingga untuk menghindarkan diri ia akan berkata: "saya tidak bisa". Untuk itu guru perlu memberi dorongan yang lebih kuat, dan katakan: "Kamu tidak perlu memaksakan diri, lakukan apa yang kamu bisa. Yang kamu tidak bisa kita akan kerjakan bersama-sama", atau "Sekarang saat yang tepat untuk. Tidak ada orang lain yang akan menyalahkan atau mengkritik apa yang kamu lakukan." Saran-saran di atas secara prinsip bisa diterapkan untuk semua umur, tetapi untuk umur-umur balita, guru perlu memakai kata-kata yang lebih sederhana dengan kalimat yang pendek-pendek. Selamat Mencoba! /jb ************************************************************************ o/ SERBA-SERBI PIKNIK IMAJINATIF ----------------- Salah satu hari yang istimewa adalah ketika kami belajar tentang "Keluargaku". Setelah kepada anak-anak dijelaskan tentang apa yang disebut "Keluarga", kami mengajak anak-anak bermain peranan. Setiap anak mengambil peran yang berbeda, ada yang menjadi ayah dengan mengenakan topi koboi yang besar, sepatu papa yang besar. Anak perempuan menjadi ibu dengan baju yang besar, menggendong bayi sambil membawa payung. Kami menyiapkan makanan untuk dibawa piknik. Dengan dipimpin oleh ayah sebagai supir, kami pergi ke ruangan lain. Di sana sudah disiapkan beberapa kemah-kemah kecil, dihiasi pohon-pohonan yang memberikan gambaran suasana piknik. Dengan spontan, anak-anak berubah peran menjadi dokter ketika melihat peralatan dokter; menjadi petugas pemadam kebakaran, ketika salah satu anak berteriak: "kebakaran" di salah satu kemah, dan lain-lain. Pada saat jam makan, salah satu guru menggelar tikar, membuka keranjang piknik. Dengan dibantu beberapa anak perempuan, maka makanan kecil dan minuman disiapkan, dan kami makan bersama. Tiba-tiba seorang ibu berseru, "hujan, ayo masuk ke dalam kemah". Maka dengan spontan, anak-anak masuk ke dalam kemah. Lampu dimatikan, seolah-olah malam hari dan anak-anak tidur di dalam kemah. Beberapa menit kemudian lampu dinyalakan lagi ... Waktu untuk pulang kembali ke dalam kelas. Perjalanan piknik 20 menit yang menyenangkan. Tiba di kelas kami beristirahat di atas karpet. Gagasan acara "piknik" mempunyai tujuan untuk menyentuh aspek "affective" anak. "Sahabat Kristus" tidak hanya menyentuh "cognitive anak, melalui suasana yang bebas dan imaginatif, anak diajak untuk mengekspresikan diri. Sifat dan karakter anak terlihat dengan jelas sehingga mempermudah guru untuk mengarahkan. Setiap hal unik dan menarik yang kami lihat dalam diri anak, langsung didiskusikan dengan orangtua yang juga dengan setia menunggu anak sambil mereka sendiri belajar bersama "bagaimana menjadi orangtua yang bijaksana". [Sumber: Eunike Edisi 12] ************************************************************************ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Sudi >Informasi tentang training guru SM. PELAYANAN MEBIG INDONESIA >Jl.Kelapa Hijau CH I/22, Pondok Kelapa Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur >Tel.021-864-4511 >(pertanyaan atau permohonan informasi bisa lewat asudi@dnet.net.id) >Lembaga pelayanan ini di bawah bimbingan MEBIG (Memory, Bible, Game) >Pusat di Sapporo, Jepang. >MEBIG Indonesia dan Jepang bekerja sama pula dengan PAP YPPII untuk >pembinaan guru SM. >PAP bisa dihubungi lewat Lexy.P@malang.wasantara.net.id Redaksi: Terima kasih untuk Sdr. Sudi yang telah mengirimkan informasi ini. Bagi guru-guru SM yang berminat silakan menghubungi alamat di atas. Dari: Fiertra Cahya >Kami berencana untuk membenahi sistem pengajaran & koordinasi guru- >guru sekolah minggu di jemaat kami, dengan salah satu plan sbb : >Dari beberapa masukkan internal dan external (buku-buku, ringkasan >seminar, dll) akan dicoba untuk dirangkum kedalam sebuah buku >petunjuk "praktis" (cara bercerita yang efektif, memberi peringatan >yang membangun, variasi aktifitas anak, menyusun kurikulum, lama >kegiatan, alat peraga yang efektif, dst) khusus-nya bagi pedoman >guru-2 baru dan bahan masukkan bagi guru-2 sekarang. >Mohon bantuan bro-sister sekalian, sekiranya terdapat buku yang bagus >untuk bisa dijadikan pedoman awal kami menyusun bahan tersebut. >Trims sebelum-nya & God bless you... Redaksi: Tujuan dibangunnya Situs BINAANAK adalah untuk menjadi Pusat Informasi untuk menolong guru-guru SM yang mempunyai kebutuhan seperti Sdri. Fiertra ini. Oleh karena itu marilah kita berpartisipasi mengirimkan informasi supaya rencana Situs BINAANAK ini cepat terwujud dan banyak guru-guru SM bisa menikmati hasilnya, dan nama Tuhan dimuliakan! Silakan kirim ke alamat <situs-BinaAnak@sabda.org> . ************************************************************************ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ************************************************************************ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |