Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/121 |
|
e-BinaAnak edisi 121 (9-4-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 121/April/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Manusia dan Dosa o/ TIPS MENGAJAR : Mengajarkan tentang Dosa kepada Anak o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Pengaruh Dosa o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Dosa Adam dan Hawa o/ BAHAN MENGAJAR (3) : Manusia Menghapus Dosa ... Bisa Nggak Yaa? o/ BAHAN MENGAJAR (4) : Referensi untuk Mengajar tentang Doktrin Manusia dan Dosa o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ingin Subscribe ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam sejahtera, "Manusia dan Dosa" adalah doktrin Kristen yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Anak SM secara sederhana mendefinisikan dosa sebagai perbuatan yang nakal yang tidak disenangi oleh Tuhan Yesus. Jadi selama mereka tidak melakukan kenakalan apa-apa, mereka tidak merasa menjadi orang yang berdosa. Apakah memang benar demikian? Guru SM atau orang dewasa seharusnya tidak enggan membicarakan tentang dosa kepada anak-anak. Jangan menunggu sampai anak menginjak usia remaja, karena semakin cepat anak belajar tentang dosa semakin mudah kita mengajarkan kepada mereka tentang pengampunan dan keselamatan. Nah, agar Anda dapat lebih jelas dan tidak ragu-ragu mengajarkan tentang dosa kepada anak-anak, silakan pelajari artikel yang kami sajikan ini. Selain itu Redaksi juga memberikan tips bagaimana guru dapat mempersiapkan diri dalam "Mengajarkan tentang Dosa kepada Anak". Kemudian empat Bahan Mengajar, termasuk diantaranya daftar referensi mengenai doktrin Manusia dan Dosa juga telah kami siapkan untuk menolong Anda mengajarkan tentang dosa kepada anak-anak. Selamat Mengajar! Tim Redaksi "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+5:8 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL MANUSIA DAN DOSA ================ Kita sering kali mendengar orang mengatakan bahwa "manusia pada dasarnya baik". Meskipun kita mengakui bahwa tidak ada manusia yang sempurna, tetapi kejahatan manusia telah diremehkan. Apabila manusia pada dasarnya adalah baik, lalu mengapa dosa bersifat universal? Orang sering kali menganggap semua orang berdosa oleh karena pengaruh negatif dari masyarakat di sekitarnya. Orang melihat masalahnya terletak pada lingkungan bukan pada natur/sifat dasar kita. Penjelasan tentang universalitas dosa membuat kita bertanya, bagaimana asal mula manusia dapat tercemar? Apabila manusia lahir tanpa salah atau baik, maka kita berharap pada mereka, paling tidak sebagian dari mereka, meskipun minoritas tetap dalam keadaan baik. Dengan kata lain, seharusnya kita dapat menemukan masyarakat yang tidak tercemar, yaitu suatu lingkungan yang tanpa dosa. Namun pada kenyataannya, di suatu masyarakat yang paling bersih pun, kita tetap dapat melihat bahwa masyarakat tersebut tidak terlepas dari kesalahan oleh karena dosa mereka. Oleh karena buah yang dihasilkan adalah dosa, maka kita tentu melihat pada kondisi dari pohonnya. Yesus menyatakan bahwa pohon yang baik tidak akan menghasilkan buah yang buruk. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa nenek moyang kita, yaitu Adam dan Hawa, telah jatuh ke dalam dosa. Sebagai akibatnya, setiap manusia telah lahir dengan natur dosa dan tercemar. Apabila Alkitab tidak secara eksplisit menjelaskan tentang hal ini, kita harus menarik kesimpulan secara rasional dari fakta bahwa dosa itu bersifat universal. Namun, pada faktanya, masalah dosa ini bukan merupakan hal yang disimpulkan secara rasional dari fakta keuniversalan dosa, tetapi merupakan pernyataan ilahi. Hal ini disebut sebagai dosa asal. Dosa asal tidak hanya menunjuk pada dosa yang pertama kali dibuat oleh Adam dan Hawa, tetapi menunjuk pada akibat dari dosa yang pertama terhadap seluruh umat manusia, yaitu kerusakan dan ketercemaran umat manusia. Dengan kata lain, dosa asal menunjuk pada kondisi manusia yang sudah jatuh dalam dosa sejak manusia itu dilahirkan ke dalam dunia ini. Firman Tuhan secara jelas berbicara mengenai kejatuhan manusia ke dalam dosa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa merupakan hal yang sangat mencelakakan. Bagaimana terjadinya hal tersebut telah menjadi bahan perdebatan, bahkan di kalangan pemikir teologi Reformed. Pengakuan Westminster menjelaskan peristiwa "kejatuhan" itu sebagaimana yang dijelaskan dalam Firman Tuhan: "Orangtua kita yang pertama telah diperdaya oleh kelicikan dan pencobaan dari setan, sehingga jatuh ke dalam dosa dengan memakan buah terlarang. Kejatuhan mereka ke dalam dosa ini terjadi sesuai dengan izin dari Allah, sesuai dengan hikmat-Nya yang kudus dan untuk kemuliaan-Nya." Jadi, kejatuhan manusia telah terjadi. Akibatnya, bukan hanya dialami oleh Adam dan Hawa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa, bukan hanya telah menyentuh semua manusia, tetapi telah mencemari seluruh umat manusia. Kita semua adalah orang berdosa di dalam Adam. Kita tidak dapat bertanya: "Bilamana seseorang menjadi orang berdosa?" Sebab sebenarnya umat manusia pada waktu hadir di dunia ini sudah dalam keadaan berdosa. Semua manusia dilihat sebagai orang berdosa oleh Allah, oleh karena solidaritas mereka dengan Adam. Pengakuan Westminster dengan baik menyatakan akibat dari Kejatuhan sehubungan dengan manusia: "Oleh karena dosa ini, maka manusia telah jatuh dari kebenaran mereka yang semula dan dari persekutuan dengan Allah, dan telah mati di dalam dosa, dan seluruh bagian jiwa dan tubuh manusia telah tercemar. Adam dan Hawa adalah nenek moyang bagi semua umat manusia, oleh karena itu, kesalahan dari dosa mereka telah diturunkan, dan kematian di dalam dosa, dan natur yang telah rusak dan tercemar, juga telah diturunkan pada semua keturunannya. Berdasarkan pada kerusakan dan ketercemaran yang semula itu, maka kita semua telah tercemar, lumpuh, dan melawan semua yang baik, dan secara keseluruhan cenderung pada kejahatan, dan yang dihasilkan adalah pelanggaran-pelanggaran." Kalimat yang terakhir penting. Kita semua orang berdosa bukan karena kita telah berdosa, tetapi kita berdosa oleh karena kita adalah orang berdosa. Seperti yang telah diratapkan oleh Daud: "Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku." {Mazmur 51:5} Ayat-ayat Alkitab untuk Bahan Referensi: ---------------------------------------- 1. Kejadian 3:1-24 2. Yeremia 17:9 3. Roma 3:10-26 4. Roma 5:12-19 5. Titus 1:15 Sumber: Judul Buku : Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen Pengarang : R.C. Sproul Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1997 Halaman : 193 - 195 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR MENGAJARKAN TENTANG DOSA KEPADA ANAK ==================================== Sebagai guru SM, siapkah kita mengajarkan tentang dosa kepada anak- anak? Walaupun kita sudah membekali diri dan "melalap" teori-teori mengenai dosa, mungkin masih saja ada keragu-raguan dan perasaan tidak mampu untuk mengajarkan mengenai hal "keberdosaan manusia" kepada anak-anak SM. Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat diterapkan seorang guru dalam mempersiapkan dan memantapkan diri ketika akan mengajarkan tentang dosa kepada anak-anak SM. 1. Berdoa. ------- Guru perlu berdoa meminta agar diberikan hikmat dan kebijaksanaan untuk mengerti sejauh mana kemampuan anak-anak dalam memahami pelajaran yang diberikan. Tuhan mengetahui pikiran anak-anak SM. Mengapa guru tidak berbicara dengan Dia mengenai mereka? Guru perlu berdoa memohon bimbingan dalam menyusun persiapan, agar Tuhan menyiapkan hati anak-anak dan juga hati guru sendiri. Perlu diingat, doa adalah satu kunci untuk berkerja/melayani, tetapi Roh Kuduslah yang memberi keyakinan/pengertian kepada anak-anak SM Anda. 2. Instropeksi diri. ----------------- Jika kita mengajar tentang dosa, itu berarti guru ingin anak-anak dapat mengerti mengenai hal tersebut dan agar mereka menyerahkan diri pada Tuhan untuk ditebus dosanya. Selain itu sebagai guru SM, kita juga ingin agar dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak dapat menghindari perbuatan-perbuatan dosa yang tidak sesuai dengan Firman Allah. Nah, agar terhindar dari keraguan dan mantap dalam mengajarkan tentang dosa, instropeksilah dulu diri kita sendiri. Apakah masih terlalu sering kita melanggar Firman Tuhan? Dosa apakah yang masih harus kita bereskan dengan Tuhan? Sudahkah kita menerapkan pelajaran-pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari? Sehebat apapun seorang guru membekali dirinya dengan teori-teori mengenai dosa, tetapi apabila dia belum dapat menerapkan teori-teori tersebut dalam kehidupannya sehari-hari, pelajaran yang dia berikan itu "mungkin" tidak dapat menjadi berkat bagi anak-anak didiknya. Pertobatan Anda merupakan jalan bagi anak-anak untuk mengerti tentang dosa. 3. Berdiskusi dengan Rekan-rekan Sepelayanan. ------------------------------------------ Diskusikanlah dengan rekan-rekan sepelayanan/guru SM yang lain mengenai keraguan dan masalah Anda dalam mengajarkan doktrin dosa kepada anak-anak SM. Timbalah pengalaman mereka ketika mereka mengajar tentang dosa. Dari diskusi tersebut, kita dapat mengetahui pertanyaan-pertanyaan apa saja yang biasa dilontarkan anak-anak mengenai dosa, kesulitan-kesulitan apa saja yang menjadi kendala ketika seorang guru mengajar mengenai doktrin dosa, persiapan-persiapan apa saja yang rekan Anda lakukan, dll. Dalam diskusi tsb. kita juga dapat saling belajar/berbagi mengenai metode yang paling efektif untuk mengajar mengenai dosa. 4. Mengajarlah dengan Menggunakan Gaya Bahasa dan Perbendaharaan kata Anak-anak. ------------------------------------------------------------- Menggunakan perbendaharaan kata anak-anak, bukan berarti kita harus berbicara dengan gaya yang kekanak-kanakan. Selidikilah gaya bahasa dan bendahara kata yang sering digunakan dan dimengerti oleh anak-anak. Gantilah istilah-istilah yang sulit dengan istilah-istilah yang dimengerti oleh anak. Guru perlu berhati-hati untuk tidak menggunakan terlalu banyak ungkapan/ istilah baru dalam mengajarkan tentang dosa. Berlatihlah untuk menerangkan dengan sederhana semua pikiran, kata, dan ide yang mungkin asing bagi mereka. Untuk catatan, jika seorang guru betul-betul ingin memahami/mengerti gaya bahasa dan perbendaharaan kata anak-anak, biasakanlah untuk bergaul dan bersahabat dengan mereka. Jangan lupa untuk menggunakan banyak contoh, ilustrasi, alat peraga, agar anak-anak lebih tertarik dan apa yang Anda ajarkan itu dapat terekam dalam hati mereka. Sumber: Tim Redaksi ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) PENGARUH DOSA ============= Persiapan: ---------- Bawalah seketul roti dan bila mungkin sebungkal adonan yang dibuat dari tepung dan air. Penyampaian: ------------ Alat peraga kita pagi ini adalah sesuatu yang sudah sering kalian lihat, yaitu seketul roti. Roti ini dibuat di pabrik roti. Apakah ibumu pernah membuat roti di rumah? Sangat sedikit wanita yang suka membuat roti sendiri, karena hal itu membutuhkan banyak waktu dan juga karena lebih mudah untuk membelinya saja. Untuk membuat roti diperlukan tepung, susu, telur, garam dan beberapa bahan lain. Harus juga diberi ragi untuk membuat roti itu mengembang sehingga menjadi ringan dan empuk. Kalau adonan itu tidak diberi ragi maka roti itu tidak mengembang dan tidak bisa dimakan sebab keras. Manusia telah membuat roti sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Pada waktu itu mekarnya roti itu merupakan sesuatu yang ajaib. Sekarang kita tahu bahwa ragi mengubah zat tepung menjadi gula dan gula itu menjadi gas. Pada waktu gas itu mengembang maka adonan itu didorong makin lama makin tinggi. [sic.] Dalam jaman Alkitab, orang-orang tak dapat ke toko untuk membeli ragi guna mengembangkan roti mereka seperti yang kita lakukan sekarang. Setiap kali mereka membuat roti, mereka menyimpan sedikit adonan seperti ini (tunjukkan adonan itu) untuk dicampur dengan adonan roti berikutnya, begitu seterusnya. Alkitab memakai ragi sebagai lambang dosa, untuk mengajar kita mengenai dosa dan cara suatu dosa kecil menjalar ke seluruh hidup kita. Tiap tahun bangsa Israel merayakan Hari Paskah. Pada waktu itu Allah menyuruh mereka membuang semua adonan beragi yang lama yang biasa disimpan (lihat Keluaran 12:15). Untuk seminggu lamanya mereka harus makan roti yang tidak beragi. Dengan ini Allah mengajar mereka bahwa mereka harus membuangkan semua dosa dari dalam kehidupan mereka. Ketika Kristus berada di dunia, seringkali Ia menyebut tentang ragi sebagai lambang dosa. Tuhan Yesus menceritakan suatu perumpamaan tentang seorang perempuan yang menyembunyikan sedikit ragi dalam segumpal adonan dan tak lama kemudian ragi itu mengembang dan meluas sampai ke seluruh adonan itu (Matius 13:33). Kemudian Ia menasihatkan kita bahwa hal itu menggambarkan apa yang dapat terjadi bila kita membiarkan dosa apapun tinggal dalam hati kita. Ia menasihatkan kita mengenai ragi, untuk berhati-hati supaya jangan mengizinkan sesuatu dosa masuk ke dalam kehidupan kita (Matius 16:6-12). Bekerjanya ragi dalam adonan roti itu memberitahu kita mengenai apa yang akan terjadi jika kita membiarkan sesuatu dosa tinggal dalam hati kita. Dosa itu akan bertumbuh dan berkembang dan memimpin kita ke dalam dosa-dosa lain. Sebagaimana ragi itu dengan pelan-pelan merembet ke seluruh adonan, begitu juga dosa pelan-pelan akan mempengaruhi seluruh kehidupan kita. Dosa akan memutuskan persekutuan kita dengan Allah, menghalangi jawaban atas doa-doa kita, mendukakan Allah serta mempersukarkan kita untuk menang atas dosa-dosa lain. Firman Allah memberitahu apa yang harus kita lakukan bila orang Kristen berbuat dosa. (Bacalah 1Yohanes 1:9). Pada saat kita berdosa, kita harus memberitahu Allah apa yang telah kita lakukan dan Ia berjanji mengampuni kita karena Kristus telah mati untuk dosa itu. Jangan menunggu sampai malam tiba, karena mungkin kalian akan lupa apa yang telah kalian lakukan, hal mana juga berarti bahwa kalian memboroskan waktu sehari untuk bersekutu dengan Tuhan. Sumber: Judul Buku : Pelajaran dengan Alat Peraga Pengarang : D.H. Pentecost Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1960 Halaman : 73 - 75 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) DOSA ADAM DAN HAWA ================== Ayat Alkitab: ------------- Kejadian 3:1-7 Cerita: ------- Allah menciptakan tempat yang sangat indah, namanya Eden. Eden adalah tempat tinggal Adam dan Hawa. Mereka disuruh memelihara tempat yang indah itu. Di Eden ada bermacam-macam pohon buah-buahan dan makanan pun cukup. Tidak ada duri, tidak ada angin kencang, atau hujan lebat. Di situ ada embun untuk menyejukkan tanaman. Tidak ada penyakit atau maut. Binatang tidak takut akan orang dan ular pun tidak beracun. Allah menyuruh Adam dan Hawa mengurus semua ciptaan- Nya. Allah bercakap-cakap dengan Adam dan Hawa dan bercerita mengenai banyak hal yang sangat menarik. Allah berkata bahwa sebaiknya mereka mempunyai anak-anak supaya di dunia ini orang bertambah banyak. Adam dan Hawa sehati sepikir dengan Allah. Allah juga bercerita kepada Adam dan Hawa mengenai dua pohon yang ada di tengah Taman Eden. Pohon pertama disebut Pohon Kehidupan dan yang kedua disebut Pohon Pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Allah berkata bahwa mereka tidak boleh memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jika mereka memakannya mereka tidak boleh bersekutu lagi dengan Allah, dan mereka akan mati. Pada suatu hari, Iblis memasukkan seekor ular supaya dia dapat menipu Hawa. Iblis mengatakan kepada Hawa, "Kalian tidak akan mati, Allah mengatakan itu karena Dia tahu jika kalian makan buah itu, pikiran kalian akan terbuka; kalian akan menjadi seperti Allah dan mengetahui apa yang baik dan yang jahat." Akhirnya hawa mengambil buah itu dan memakannya. Lalu Hawa membagi buah itu dan memberikannya kepada Adam. Adam pun memakannya. Sesudah mereka memakan buah terlarang, Adam dan Hawa segera mengetahui bahwa mereka telanjang. Mereka langsung membuat pakaian dari dedaunan. Allah mengetahui bahwa Adam dan Hawa telah berdosa. Allah mengetahui segala sesuatu. Kemudian, Adam dan Hawa mendengar Allah berjalan di Taman Eden itu dan mereka takut. Mereka menyembunyikan diri. Allah memanggil mereka, "Adam, di manakah engkau?" Adam menjawab, "Saya mendengar Engkau di taman, saya takut, jadi saya bersembunyi karena telanjang." Lalu Allah bertanya, "Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau memakan buah yang Kularang engkau makan itu?" Adam berkata, "Perempuan yang Engkau berikan untuk menemani saya, telah memberi buah itu kepada saya, lalu saya memakannya." Hawa berkata, "saya ditipu ular, sehingga saya makan buah itu." Adam dan Hawa telah berdosa terhadap Allah oleh sebab mereka memberontak perintah-Nya. Mereka sama seperti iblis, tidak taat kepada Firman Allah. Tanyakan kepada Murid-murid: ---------------------------- Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita? Bagaimana sifat-sifat itu di jelaskan? Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini: ----------------------------------- 1. Allah itu Mahakasih -- Allah membuat Taman Eden untuk Adam dan Hawa. Allah ingin supaya Adam mengurus semuanya. Allah dan Adam sehati sepikir. 2. Allah itu Mahatahu -- Allah tahu bahwa Adam itu sudah berdosa. Allah tahu di mana Adam bersembunyi. Pertanyaan: ----------- 1. Allah mengingatkan Adam dan Hawa kalau mereka memakan buah dan pohon pengetahuan baik dan yang jahat mereka akan mati. Mengapa Allah mengingatkan mereka? (Jawaban: Oleh sebab Allah mengasihi mereka dan ingin tetap bersekutu dengan mereka.) 2. Apakan dosa Adam dan Hawa? (Jawaban: Mereka tidak menaati Allah.) 3. Mengapa Adam dan Hawa takut akan Allah sesudah mereka berdosa? (Jawaban: Oleh sebab mereka tahu bahwa mereka tidak taat dan mereka akan dihukum.) 4. Menurut Anda apakah Allah dapat bertemu dengan Adam dan Hawa waktu mereka menyembunyikan diri? (Jawaban: Tentu saja! Allah melihat kita setiap waktu. Allah melihat segala perbuatan kita. Allah mengetahui perbuatan Adam dan Hawa sama seperti Allah mengetahui perbuatan kita -- walaupun di tempat yang gelap sekali.) 5. Apakah akibat dosa Adam dan Hawa? (Jawaban: Mereka tidak lagi sehati sepikir dengan Allah. Tubuh mereka akan menjadi tua dan mereka akan meninggal.) 6. Jika kita berdosa, apakah kita harus takut terhadap Allah? (Jawaban: Ya, Allah membenci dosa.) Alat Peraga: ------------ Pakailah gambar Adam dan Hawa di Taman Eden. Boleh juga pakai secarik kertas yang agak besar dengan kata "memberontak" ditulis dengan huruf besar. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan: Menyatakan Sifat-sifat Allah dan Kebenaran-Nya Pengarang : Dell dan Rachel Schultz Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994 Halaman : 27 - 29 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (3) MANUSIA MENGHAPUS DOSA ... BISA NGGAK YAA? ========================================== Tak seorang pun ingin mati dan masuk neraka ... ya kan?? Kakak juga tidak mau dong. Sebab itu ada orang-orang yang berusaha menghindari hukumannya dengan cara berbuat baik. Mereka rajin ke gereja, berpuasa, memberikan kesaksian bahwa mereka adalah orang Kristen dan sering beramal. Tapi tak satu pun dari perbuatan- perbuatan ini dapat menghapus dosanya. Kalian dan kakak tidak dapat melunasi hutang dosa kita. Amal baik yang dilakukan oleh manusia, tidak akan menghapuskan dosa manusia dan hukuman karena dosa itu. Yang dapat menghapus dan menebus dosa kita hanyalah Tuhan Yesus, bahkah Dialah yang menanggung semua dosa kita dengan mati di kayu salib. Ayo ... kita buka Alkitab kita, dalam Yesaya 64:6 dikatakan, "kami sekalian seperti seorang najis [jahat] dan segala kesalehan [kebaikan] kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin." Pertanyaan: ----------- 1. Apa yang harus dilakukan manusia untuk meniadakan hukuman karena dosanya? 2. Dapatkah manusia menanggung hukuman karena dosanya sendiri? 3. Mengapa manusia tidak akan bisa menanggung hukuman karena dosanya sendiri? Ayat hafalan: ------------- "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24) Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Renungan Anak "SYEDA", Jilid 1 Penerbit : Kids 33, Jakarta dan Yayasan Sumber Sejahtera, Jakarta Halaman : 21 - 24 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (4) REFERENSI UNTUK MENGAJAR TENTANG DOKTRIN MANUSIA DAN DOSA ========================================================= Seperti edisi minggu lalu, minggu ini kami juga akan memberikan referensi buku-buku yang dapat Anda gunakan untuk mengajarkan doktrin "Manusia dan Dosa" kepada anak-anak. 1. Judul Buku: Mengenali Kebenaran Pengarang : Bruce Milne Penerbit : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993 CD-SABDA : 2Topik 201135 ... ; Buku = Topik 201000-201393 Bab 11-14 membahas secara detail mengenai Doktrin Manusia dan bab 12 khusus tentang "Manusia Berdosa" yang membahas a.l. tentang Kejatuhan Manusia; Sifat Serta Jangkauan Dosa; Pengaruh Dosa; dll. 2. Judul Buku: Dasar yang Teguh Pengarang : J. W. Brill Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung CD-SABDA : 2Topik 200532 ... ; Buku = Topik 200500-200831 "Asas Pengajaran" tentang Manusia ada dalam Bab 18-24 dan mengenai dosa terdapat dalam bab 19 -- termasuk Asal Mula Dosa; Keadaan/Keterangan Dosa; Dosa dalam PL/PB; Akibat Dosa; Hukuman Dosa; Penciptaan, Kejatuhan, dan Keselamatan Manusia; dll. 3. Judul Buku: Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen Pengarang : R.C. Sproul Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1997 Bab IV: Manusia dan Kejatuhan -- a.l. berisi tentang Manusia yang Terdiri dari Daging dan Roh; Roh Jahat; Dosa; Dosa Asal; Kecemaran Manusia; Hati Nurani Manusia; Dosa yang Tidak Dapat Diampuni; dll. 4. Judul Buku: Teologi Sistematika 1 : Manusia Pengarang : Louis Berkhof Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1994 Seluruh buku ini memuat mengenai Doktrin Manusia, tetapi yang secara khusus mengenai Manusia dan Dosa terdapat dalam bagian kedua (halaman 81-170). Isinya adalah mengenai Asal Mula Dosa; Karakter Esensial Dosa; Transmisi Dosa; Dosa dalam Kehidupan Umat Manusia; dan Hukuman atas Dosa. 5. Judul Buku: Penerapan Praktis Pola Hidup Kristen Penerbit : Kerjasama antara Penerbit Gandum Mas, Malang, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, dan YAKIN, Surabaya, 2002 Dalam bab 20 buku ini, Anda dapat membaca mengenai Dosa dan Orang Kristen (halaman 765-803). Masih banyak lagi referensi yang lain. Jika Anda berminat untuk mendapatkan referensi dari kami, silakan kirimkan e-mail Anda ke: ==> staf-BinaAnak@sabda.org ==> Subject: Pustaka Doktrin Manusia dan Dosa Tim Redaksi ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Fina <flinan23@> >Dear Moderator, > >Saya baru saja membentuk milis untuk guru2 sekolah minggu di gereja >saya. Saya berkeinginan untuk subscribe milis ini ke i-kan- >binaanak, supaya para guru bisa juga menerima bulletin binaAnak. >Apakah bisa dibantu? Saya tidak lihat bagaimana caranya agar milis >bisa disubscribe ke milis yang lainnya. Terima kasih sebelumnya. Redaksi: Congratulation ya untuk milis baru yang Anda bentuk! Kami sangat mendukung dan berharap agar milis ini dapat mengembangkan pelayanan SM di gereja Anda menjadi lebih maju. Cara berlangganan e-BinaAnak untuk milis atau perorangan/pribadi sama, yaitu dengan mengirim email kosong ke alamat: ==> subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org Anda juga dapat berlangganan melalui situs dengan alamat URL: ==> http://www.sabda.org/gratis/002/ Kami selalu menyediakan kesempatan untuk pembaca yang ingin mensharingkan pelayanan mereka di e-BinaAnak ini. Oleh karena itu kami akan sangat senang jika Anda bersedia mensharingkan tentang milis Anda yang baru ini, misalnya visi/misinya dan bagaimana milis ini membantu pelayanan SM di gereja Anda. Nah, kirimkan sharing Anda ke: ==> staf-BinaAnak@sabda.org Sekali lagi kami ucapkan selamat, Tuhan memberkati pelayanan Anda. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |