Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/124 |
|
e-BinaAnak edisi 124 (30-4-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 124/April/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Wahyu Khusus dan Alkitab o/ TIPS MENGAJAR (1) : Memulai Penggunaan Alkitab o/ TIPS MENGAJAR (2) : Membawa Murid untuk Memiliki Hubungan dengan Alkitab o/ BAHAN MENGAJAR : Referensi untuk Mengajar tentang Doktrin Alkitab o/ AKTIVITAS : Pembacaan Alkitab dengan Kreasi Dialog o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Usul untuk Memuat Profil Sekolah Minggu ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam damai dalam kasih Kristus, Sebagai edisi terakhir untuk tema "Mengajarkan Doktrin kepada Anak", maka minggu ini e-BinaAnak akan membahas tentang "Doktrin Alkitab". Alkitab adalah Firman yang datang dari Allah sendiri, dan sejak kecil anak-anak sudah harus diberi pengertian mengenai hal itu. Jangan biarkan mereka menganggap bahwa Alkitab hanyalah "buku kumpulan cerita kuno" yang biasa digunakan guru SM di kebaktian SM. Beritahukan kepada mereka apakah Alkitab itu dan apa yang diajarkannya. Gunakanlah cara-cara sederhana dalam mengajar, yaitu yang pengertian sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual mereka. Untuk membantu Anda mengajar memperkenalkan Alkitab kepada anak- anak, simaklah sajian-sajian kami edisi ini. Selain sebuah Artikel untuk guru-guru SM, kami sajikan juga dua Tips Mengajar yang akan menolong guru mengerti bagaimana "Memulai Penggunaan Alkitab" serta langkah-langkah untuk "Membawa Murid untuk Memiliki Hubungan dengan Alkitab". Sebelum mengajar mengenai Alkitab ada baiknya jika Anda mempelajari terlebih dahulu beberapa hal seputar Alkitab melalui buku-buku yang kami referensikan dalam Bahan Mengajar minggu ini. Satu ide/contoh aktivitas berupa "Pembacaan Alkitab dengan Kreasi Dialog" juga sangat tepat dipakai untuk lebih menarik minat anak dalam membaca Alkitab. Oke, kiranya sajian-sajian tersebut dapat membantu Anda mengajarkan tentang Alkitab secara lebih mendalam kepada anak-anak SM Anda. Semakin banyak Anda mengajarkan Alkitab kepada mereka, semakin besar kesempatan anak-anak SM untuk dekat dengan Allah. Selamat melayani! Tim Redaksi "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+119:105 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) Sebelum mengajarkan doktrin tentang Alkitab kepada anak-anak, simaklah terlebih dahulu artikel berikut ini, karena sebelum Anda mengajar, baiklah jika Anda lebih dahulu memiliki bekal yang cukup. Selamat belajar! WAHYU KHUSUS DAN ALKITAB ======================== Pada waktu Tuhan Yesus dicobai oleh setan di padang gurun, Ia menghardik setan dengan perkataan: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Secara historis, gereja telah meneruskan pengajaran Tuhan Yesus dengan meneguhkan bahwa Alkitab merupakan "vox Dei" (yaitu "suara Allah") atau "verbum Dei" (yaitu "Firman Allah"). Menyebut Alkitab sebagai Firman Allah tidak menyatakan bahwa Alkitab ditulis oleh tangan Allah sendiri atau Alkitab itu jatuh dari sorga dengan parasut. Alkitab itu sendiri menyatakan ada banyak penulis manusia yang menulis Alkitab. Apabila kita mempelajari Firman Allah dengan teliti, maka kita dapat melihat bahwa setiap manusia yang menulis memiliki gaya bahasa masing-masing, perbendaharaan bahasa sendiri, penekanan sendiri, perspektif sendiri dan lain sebagainya. Apabila Alkitab dinyatakan sebagai hasil karya manusia, bagaimana Alkitab dapat dikatakan sebagai Firman Allah? Alkitab disebut sebagai Firman Allah oleh karena pengakuan dari Alkitab yang menyatakan bahwa penulis tidak sekedar menyatakan pemikiran mereka. Perkataan mereka diinspirasikan oleh Allah. Rasul Paulus menulis: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2Timotius 3:16). Kata inspirasi diterjemahkan dari kata Yunani "dinafaskan oleh Allah". Allah menafaskan Alkitab, sama halnya dengan kita mengeluarkan nafas dari mulut kita pada waktu kita berbicara, jadi dapat dikatakan bahwa Allah berbicara melalui Alkitab. Meskipun Firman Tuhan datang kepada kita melalui penulisan tangan manusia, tetapi sumber utamanya adalah Allah. Sebagaimana halnya para nabi berkata: "Demikianlah Firman Tuhan". Dan Tuhan Yesus juga berkata: "firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17b), dan Firman Tuhan tidak dapat dibatalkan (Yohanes 10:35). Kata inspirasi juga berkaitan dengan proses, dimana Roh Kudus membimbing penulisan Firman Tuhan. Roh Kudus membimbing para penulis sehingga kata-kata mereka merupakan Firman Allah. Kita tidak tahu bagaimana cara Allah membimbing penulisan pertama dari Alkitab. Tetapi yang pasti inspirasi tidak berarti bahwa Allah mendikte pesan- pesannya pada mereka yang menulis Alkitab. Apa yang terjadi adalah Roh Kudus mengkomunikasikan Firman Allah kepada penulis manusia. Orang Kristen mengakui ketidaksalahan dari Alkitab oleh karena Allah merupakan Penulis utama dari Alkitab, dan oleh karena itu, Allah tidak mungkin menginspirasikan hal yang salah. Firman-Nya adalah benar dan dapat dipercaya. Setiap literatur yang secara normal dihasilkan oleh manusia ada kemungkinan salah, tetapi Alkitab bukan merupakan hasil produksi manusia secara normal. Apabila Alkitab diinspirasikan dan dibimbing proses penulisannya oleh Allah, maka Alkitab tidak dapat salah. Ini tidak berarti bahwa terjemahan Alkitab yang kita miliki sekarang ini tanpa kesalahan, tetapi yang dimaksudkan di sini adalah manuskrip yang asli secara mutlak adalah benar. Ini tidak berarti juga bahwa setiap pernyataan di Alkitab adalah benar. Misalnya: penulis dari kitab Pengkhotbah menyatakan bahwa "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." (Pengkhotbah 9:10). Penulis berbicara dari sudut pandang keputusasaan manusia. Apabila kita melihat bagian lain dari Firman Tuhan maka kita mengetahui bahwa pernyataan itu tidak benar. Namun dalam hal ini Alkitab berbicara tentang kebenaran, yaitu kebenaran tentang pemikiran yang salah dari seseorang yang putus asa. Bahan diedit dari sumber: Judul buku : Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen Pengarang : R.C. Sproul Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1997 Halaman : 17 - 18 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (1) MEMULAI PENGGUNAAN ALKITAB ========================== Sekalipun anak-anak belum belajar membaca, mereka dapat diberi pengalaman yang menyenangkan dengan Alkitab. Maka pada saat mereka mulai dapat membaca, mereka dapat mulai membaca Alkitab sendiri. Ketrampilan dasar membaca Alkitab dapat diajarkan kepada setiap anak yang mulai belajar membaca. Meskipun Alkitab merupakan buku yang tebal, dan tampak menyeramkan, pembaca pemula perlu dimotivasi untuk menguasai ketrampilan membaca Alkitab sehingga mereka akan sepenuhnya menikmati kemungkinan-kemungkinan untuk "menemukan" sendiri. Anak-anak yang lebih besar, yang memiliki kesukaran dalam membaca juga memperoleh manfaat dari pengalaman ini, sejauh mereka tidak tertekan atau merasa tidak mampu melakukannya. Untuk lebih mendorong anak-anak mulai menggunakan Alkitab, simaklah petunjuk berikut ini: 1. Melihat ayat-ayat bersama orang dewasa. --------------------------------------- Ajaklah anak untuk sejenak membuka bagian Alkitab yang memuat ayat-ayat atau kisah tersebut, bukan hanya membacakan kutipan atau mengulang ayat-ayat itu dengan kata-kata sendiri. Tunjukkan ayat atau paragraf sambil memberitahu anak itu, "Di sinilah terdapat apa yang Alkitab katakan ..." Sebagian orangtua dan guru merasakan manfaat menggarisbawahi atau mewarnai ayat-ayat yang mereka rujuk. Jika anak tertarik pada huruf, kata dan nama, tunjukkan beberapa kata kunci di halaman itu. "Ini nama Yesus. Nama Yesus dimulai dengan sebuah huruf 'Y', seperti pada nama Yanto dan Yanti. Lihat persis di bawah jari saya dan lihat apakah kamu dapat menemukan nama Yesus lagi. Baik sekali!", 2. Temukan kata-kata yang akrab bagi anak. --------------------------------------- Dengan mengacu pada satu perikop, kebanyakan pembaca pemula dapat menemukan paling sedikit satu atau bahkan lebih kata yang akrab baginya. Bahkan jika yang diketahui anak hanya "di," "ke" atau "dari," ia tetap merasa berhasil berbuat sesuatu. Jika perlu, beri sedikit petunjuk untuk menolongnya menemukan kata atau nama yang lebih berarti: "Lihat pada nama Daud. Daud dimulai dengan sebuah huruf besar 'D'.", 3. Perhatikan judul kitab. ----------------------- Sambil melihat sebuah perikop, perhatikan nama kitab pada bagian atas halaman tersebut. Bahkan jika nama itu terlalu sukar untuk dibaca anak, tunjuklah pada tulisan judul itu saat Anda membacanya keras-keras. Hal ini membantunya membangun perasaan akrab pada Alkitab, dan membiasakan anak mengacu pada nama-nama kitab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat. 4. Perhatikan kitab-kitab yang mendahului dan mengikuti. ----------------------------------------------------- Biasakan untuk memperhatikan kitab-kitab yang berdekatan dengan kitab yang sedang kita baca. Ini membantu anak memperoleh pengertian mengenai urutan kitab dan pada saatnya amat membantunya membaca dengan cepat halaman-halaman yang ada di Alkitab. 5. Tentukan letak kitab itu. ------------------------- Kebanyakan anak-anak usia enam tahun ke atas dapat belajar memakai daftar isi di halaman depan Alkitab untuk menentukan letak sebuah kitab. Akan lebih menolong jika Alkitab anak itu memiliki daftar isi sesuai urutan halaman menurut abjad, tidak hanya urutan standar seperti yang ada selama ini. 6. Sebuah jalan pintas. -------------------- Untuk menemukan kitab-kitab tertentu, pertama-tama mintalah anak memegang Alkitab erat-erat, kemudian suruh ia membukanya sebisa mungkin bagian tengah Alkitab. Pada kebanyakan Alkitab, anak akan menemukan kitab Mazmur atau Amsal. (Alkitab yang memiliki konkordansi pada bagian belakang dapat sedikit menolong.) Teknik ini amat menolong, karena banyak ayat Alkitab yang akrab dengan anak-anak dapat ditemukan dalam Mazmur atau Amsal. Berikutnya, suruh anak itu memegang separuh bagian pertama dan membaginya menjadi dua. Pada kebanyakan Alkitab, anak akan sampai pada kitab 1Samuel atau didekatnya. Beberapa halaman di depannya akan membawa anak pada cerita Hakim-hakim (Debora, Gideon, Samson dan sebagainya) dan Rut. Dan dengan segera tampil kisah-kisah Samuel, Saul dan Daud, diikuti cerita raja-raja dan nabi-nabi. Akhirnya, suruh anak itu membagi paruh kedua Alkitab. Pada kebanyakan Alkitab, anak akan sampai pada kitab Matius, dan ini adalah cara yang paling mudah untuk mengetahui lokasi cerita- cerita kehidupan Yesus. 7. Menentukan letak ayat. ---------------------- Hanya perlu waktu sebentar untuk mengajarkan kepada anak bagaimana kitab-kitab dibagi dalam pasal-pasl dan ayat-ayat untuk mempermudah menemukan sebuah ayat atau kisah. Tunjukkan pembagian pasal, dan juga nomor pasal, pada bagian atas halaman. Dalam sebuah pasal, mintalah anak menemukan angka-angka yang lebih kecil yang menandai permulaan ayat. 8. Temukan jawabannya. ------------------- Saat ketrampilan membaca meningkat, anak-anak dengan cepat mampu membaca sebagian besar kata dalam ayat-ayat Alkitab. (Nama-nama dan kata-kata berhuruf besar terkadang mendatangkan kesukaran bagi mereka.) Tetapi bagi pembaca pemula mereka seringkali harus memusatkan banyak energi hanya untuk "membaca" kata-kata, sehingga jarang terjadi mereka dapat memahami arti kata-kata itu. Bahkan bagi yang sudah pandai membaca, mereka tidak secara otomatis membaca guna memperoleh informasi, khususnya ketika hal itu ditugaskan oleh guru atau orangtua. Untuk mendorong anak mencari arti dari apa yang ia baca, ajukan pertanyaan, dan biarkan anak itu menemukan jawaban melalui ayat- ayat yang dibaca. Respon anak mula-mula mungkin hanyalah membaca ayat itu, kemudian mendongak ke atas dengan ekspresi yang mengatakan, Saya kira jawabannya ada di situ. Ibu pasti tahu. Dorongan lebih lanjut seringkali dibutuhkan untuk membuat anak meneliti ayat itu lagi, kali ini untuk mencari kata atau kata- kata yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. 9. Menceritakan kembali sebuah ayat. --------------------------------- Salah satu cara terbaik untuk menguji pemahaman anak akan sebuah ayat atau pernyataan adalah meminta ia mengutarakannya kembali dengan kata-katanya sendiri. Cara yang baik untuk meminta mereka melakukan hal ini adalah dengan bertanya, "bagaimana kamu menyampaikan arti ayat ini kepada anak yang lebih kecil?" atau "Bagaimana kamu menjelaskan kisah ini kepada seorang teman yang belum pernah mendengarnya?", 10. Terapkan pokok pikirannya. -------------------------- Terlepas dari anak itu belum dapat membaca, baru belajar membaca atau sudah pandai membaca, sediakanlah selalu waktu untuk memikirkan bersama bagaimana isi Alkitab itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak akan pernah cukup hanya belajar apa yang dikatakan Alkitab atau bahkan apa maknanya. Kita harus terus-menerus mendorong anak untuk mencari apa yang harus kita lakukan berkaitan dengan apa yang kita baca. Mengajukan pertanyaan merupakan cara efektif untuk merangsang pemikiran tentang implikasi yang telah didengar atau dibaca: - "Menurutmu apa pentingnya kita mengetahui ayat/kisah ini?" - "Apa yang dapat kita lakukan agar dapat menunjukkan bahwa kita sudah belajar hidup sesuai dengan yang diajarkan ayat/kisah ini?" - "Siapa yang kamu kenal yang dapat menjadi contoh yang baik bagi ayat/kisah yang tadi diajarkan?" Sumber: Judul Buku: Mengenalkan Allah kepada Anak Pengarang : Wes Haystead Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1998 Halaman : 106 - 108 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (2) BAGAIMANA MEMBAWA MURID UNTUK MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN ALKITAB ============================================================== "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105) Memiliki hubungan yang dekat dengan Firman Allah merupakan suatu kewajiban tidak tertulis yang harus dilakukan oleh anak-anak Tuhan, termasuk murid-murid Anda yang masih berusia belia. Sebagai guru, Anda mempunyai hak istimewa dan tanggung jawab untuk memimpin murid- murid Anda sehingga mereka mengerti bahwa Alkitab yang adalah Firman Tuhan begitu berharga dan dapat dijadikan bahan pelajaran sepanjang hidup mereka. Firman Tuhan harus diberi sebuah tempat yang paling utama, baik dalam kelas maupun di rumah dalam pembacaan Alkitab yang telah ditentukan. Sikap Anda terhadap Firman Tuhan akan tercermin dalam kehidupan murid-murid Anda. Bahkan guru yang mengajar anak-anak kecil harus memegang Alkitab sementara ia membawakan satu cerita. Ia harus sering mengulangi, "Kita membaca ini dari Alkitab kita." Sedikit demi sedikit anak-anak belajar bahwa memang ada sesuatu yang sangat istimewa dari Kitab itu. Pimpinlah murid-murid Anda untuk menjadi para penemu kebenaran sementara mempelajari Alkitab bersama-sama. Suruh mereka menyelidiki Alkitab untuk mendapat jawaban. Beritahukanlah bahwa mereka dapat menemukan pemecahan bagi persoalan sehari-hari mereka di dalam Alkitab. Jadikanlah kelas Anda sebuah kelas pemahaman Alkitab yang dapat membawa murid-murid Anda memiliki hubungan yang dekat dengan Alkitab, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Ajarlah setiap murid untuk menghargai dan menerima Alkitab sebagai Firman Allah yang diilhamkan melalui Roh Kudus. 2. Pimpinlah dia untuk mempelajari, mengenal, dan menyenangi Alkitab. 3. Tolonglah dia supaya dapat menggunakan Alkitab dengan kecakapan yang semakin bertambah sebagai satu pedoman praktis untuk kehidupan sehari-hari, dan dengan demikian menjadikan ajaran- ajarannya sebagai dasar filsafat kehidupan mereka. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Pola Mengajar Sekolah Minggu Judul Asli Artikel: Membawa Murid Memiliki Hubungan dengan Alkitab Penulis : Mavis L. Anderson Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993 Halaman : 23 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR REFERENSI UNTUK MENGAJAR TENTANG DOKTRIN ALKITAB ================================================ Berikut ini referensi buku-buku yang dapat Anda gunakan untuk melengkapi pengetahuan terhadap doktrin "Alkitab" agar Anda dapat lebih baik lagi mengajarkan doktrin ini kepada anak-anak. 1. Judul Buku: Mengenali Kebenaran Pengarang : Bruce Milne Penerbit : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993 CD-SABDA : 2Topik 201039 ... ; Buku = Topik 201000-201393 Bab 3 membahas secara detail mengenai Alkitab yang membahas a.l. mengenai Alkitab: Bentuk Nyata dari Penyataan Khusus; Alkitab sebagai firman Allah yang Tertulis; Pengilhaman Alkitab; Penafsiran Alkitab, dll. 2. Judul Buku: Dasar yang Teguh Pengarang : J. W. Brill Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung CD-SABDA : 2Topik 200508 ... ; Buku = Topik 200500-200831 "Asas Pengajaran" tentang Alkitab ada dalam Bab 1. Beberapa bahasan yang dapat Anda pelajari yaitu mengenai Perjanjian Lama dan Penulisnya Menyatakan; Alkitab Diilhami dan Diwahyukan Allah; Perjanjian Baru dan Penulisnya Menyatakan; Alkitab Diilhami dan Diwahyukan Allah; Kekanonan di dalam Alkitab. 3. Judul Buku: Penerapan Praktis Pola Hidup Kristen Penerbit : Kerjasama antara Penerbit Gandum Mas, Malang, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, dan YAKIN, Surabaya, 2002 Bab 16 (Alkitab: Firman Allah) -- Berisi a.l. mengenai Mempercayai dan Menafsirkan Alkitab; Pentingnya Pendalaman Alktab, Lima Kunci untuk Mempelajari Alkitab; Menghidupkan Kiasan-kiasan Alkitab, dll. Masih banyak lagi referensi yang lain. Jika Anda berminat untuk mendapatkan referensi dari kami, silakan kirimkan e-mail Anda ke: ==> staf-BinaAnak@sabda.org ==> Subject: Pustaka Doktrin Alkitab Tim Redaksi ********************************************************************** o/ AKTIVITAS PEMBACAAN ALKITAB DENGAN KREASI DIALOG ====================================== Penjelasan/Persiapan: --------------------- 1. Karena kreasi ini bersifat dialog, maka hanya tepat untuk perikop dalam Alkitab yang berupa dialog. 2. Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah tokoh yang terlibat dalam dialog tersebut ditambah satu kelompok narator. 3. Pada kreasi ini, guru SM dapat berperan sebagai narator. 4. Sebelum kreasi ini dipraktekkan, guru terlebih dulu memberi penjelasan bahwa anak-anak harus membaca dengan penghayatan dan memberi contoh singkat. Akitvitas: --------- Contoh Bacaan : Matius 21:23-27 Narator : Guru Yesus : Kelompok I Imam-imam kepala : Kelompok II Narator : Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: Imam kepala : "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Narator : Jawab Yesus kepada mereka: Yesus : "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Narator: Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: Imam kepala : "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." Narator : Lalu mereka menjawab Yesus: Imam kepala : "Kami tidak tahu." Narator : Dan Yesus pun berkata kepada mereka: Yesus : "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu." Silakan Anda mencoba dengan perikop yang lain dalam Alkitab. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Metode Anak Aktif dalam Bercerita dan Membaca Alkitab Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 2002 Halaman : 78 - 79 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Hermawan <herman@> >Saya mau usul, gimana kalau e-BinaAnak membahas secara berkala, >mungkin 1 atau 2 bulan sekali mengenai kegiatan/profil sebuah SM. >Misalnya tentang gurunya, programnya, muridnya, kegiatannya, dll. >Redaksi bisa meminta data dari para pembaca yang ingin SM nya >ditampilkan dalam e-BinaAnak. Itu saja usul saya, semoga bisa >menjadi berkat bagi kita semua. Selamat melayani! Redaksi: Kami sangat berterimakasih atas usulan Anda yang sangat menarik itu. Jika ada SM yang ingin menampilkan profilnya dalam e-BinaAnak, tentu saja hal itu akan dapat menjadi ajang pertukaran ide. Kami yakin banyak guru-guru SM akan tertarik untuk saling belajar dari pelayanan SM masing-masing. Dalam kesempatan ini kami ingin minta tanggapan dari para rekan pembaca e-BinaAnak mengenai usulan dari Saudara Hermawan ini. Apakah Anda setuju dan apa alasannya? Silakan kirimkan respon Anda ke: ==> staf-BinaAnak@sabda.org ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |