Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/127 |
|
e-BinaAnak edisi 127 (21-5-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 127/Mei/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Belajar Seni Berkawan o/ TIPS MENGAJAR : Menolong Anak Mengembangkan Ketrampilan untuk Bersahabat o/ BAHAN MENGAJAR : Memulai Persahabatan yang Baru o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Pengumuman/Penawaran dari Moderator e-BG: Materi Pengajaran untuk Balita ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, "Bersahabat" merupakan salah satu ketrampilan yang perlu Anda ajarkan pada anak-anak SM, karena Alkitab berkata bahwa "Pergaulan yang buruk merusakan kebiasaan yang baik" (1Korintus 15:33). Oleh karena itu dengan mengajarkan apa artinya persahabatan yang baik maka kita sekaligus menolong anak untuk belajar cara mencari teman-teman, baik yang menguntungkan untuk pertumbuhan rohani atau yang dapat dimenangkan bagi Kristus. "Belajar Seni Berkawan" merupakan judul artikel menarik yang kami sajikan untuk topik "Bersahabat" minggu ini. Didalamnya Anda akan mengetahui cara apa yang dapat ditempuh oleh orangtua dan guru jika ingin mengajarkan seni berkawan kepada anak-anak. Tips Mengajar minggu ini mengajak kita untuk "Menolong Anak Mengembangkan Ketrampilan untuk Bersahabat". Selain itu kami juga menyajikan satu Bahan Mengajar yang akan sangat tepat dijadikan acuan untuk mengajar anak mengenai persahabatan. Bahan Mengajar yang berjudul "Memulai Persahabatan yang Baru" sangat bagus untuk menolong anak meluaskan wawasannya dalam berteman dan sekaligus untuk mengembangkan ketrampilan memenangkan jiwa di masa yang akan datang. Demikian sajian kami minggu ini. Kami harap apa yang kami sajikan ini dapat memacu semangat Anda, sebagai guru SM untuk membawa anak- anak memiliki suatu hubungan persahabatan yang indah dengan teman-teman yang Tuhan ijinkan hadir dalam hidup mereka. Selamat bersahabat! Tim Redaksi "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+17:17 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL BELAJAR SENI BERKAWAN ===================== Di antara berbagai ketrampilan yang penting di dalam kehidupan ini, tidak banyak yang lebih penting daripada mengerti bagaimana membina dan memelihara persahabatan yang baik. Baik persahabatan dengan Allah maupun dengan mereka yang ada di sekeliling kita; dari persahabatan ini kita mengukir harga diri dan suatu kehidupan yang berbahagia. Hal-hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan kepribadian kita, dan merupakan perekat yang mempersatukan keluarga dalam ikatan yang kuat. Tetapi apa sebenarnya yang menjadi ciri dari seni membina persahabatan atau seni menjadi seorang sahabat itu? Dan bagaimana caranya agar anak Anda dapat mempelajarinya? Baik penelitian sosiologi maupun pemikiran akal yang sehat, keduanya menunjukkan bahwa hal itu sebagian besar diawali dengan cara bagaimana Anda sebagai orangtua sudah memberikan teladan kepadanya -- yaitu mutu persahabatan yang dilihatnya ada pada Anda, maksudnya bagaimana Anda memperlakukan kawan hidup Anda dan sebaliknya, dan bagaimana Anda memberi respons terhadap perlakuannya itu atau sebaliknya. Bagaimana caranya Anda menangani perselisihan dan menyatakan sukacita Anda? Apakah anak dapat merasakan bahwa Anda berdua sangat akrab bersahabat? Namun demikian, menjadi teladan bukanlah satu-satunya cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan kepada anak Anda tentang bagaimana menjalin persahabatan. Berikut ini terdapat beberapa cara yang lain: 1. Enam tahun pertama dalam kehidupan anak Anda akan dipergunakannya untuk berangsur-angsur memisahkan diri dari orangtuanya, terutama dari ibunya. Ini merupakan pemisahan yang sehat. Titik fokus untuk tahun-tahun ini ialah pada bagaimana caranya menguasai dirinya sendiri dan lingkungannya. Biasanya kawan-kawannya hanya dipandang sebagai manusia yang seperjalanan, dan hal ini menerangkan mengapa anak sering tidak menaruh perhatian pada orang lain. Selama masa ini, kebutuhan anak itu untuk dapat memiliki harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum ia dapat dengan tulus membagikan atau menikmati sesuatu bersama orang lain. Sifat mementingkan diri harus berangsur- angsur diganti dengan sifat memperhatikan kepentingan orang lain. 2. Masa prasekolah merupakan masa untuk belajar. Di dalam masa ini masih dapat diterima jika anak menanggapi sesuatu dengan kecenderungan hatinya yang alami atau wajar; Anda juga dapat secara aktif terlibat dalam proses belajar itu. Bawalah anak Anda yang berumur tiga atau empat tahun untuk pergi bersama-sama dua atau tiga kawannya. Perhatikanlah cara bagaimana mereka mengungkapkan baik secara lisan maupun dalam bentuk tindakan bahwa mereka itu sangat mementingkan dirinya sendiri saja. Lalu, dengan sikap lembut dan positif, kemukakanlah beberapa gagasan agar mereka bersedia mengubah sikap itu. Dalam usia mereka ini mereka sangat suka bermain, jadi permainan dapat merupakan sarana utama bagi Anda untuk mengajarkan kepada mereka seni untuk belajar berkawan. 3. Jika anak Anda sudah mulai semakin merasa enak dengan otonomi yang diberikan kepadanya, maka ia pun akan semakin tertarik kepada orang lain. Selama usia sekolah dasar, seringlah bercakap- cakap dengan anak Anda tentang kawan-kawannya. Tolonglah anak Anda mengungkapkan bagaimana sifat teman-teman itu, dan apa yang mereka suka lakukan. Buatlah cerita-cerita petualangan dan buatlah gambar-gambar mengenai teman-teman ini juga. Sekarang mulailah membicarakan tentang akibat-akibat yang negatif karena memilih teman yang tidak baik. 4. Ikut serta dalam permainan yang memerlukan kerjasama akan menolong dia untuk mempelajari hal yang sangat penting untuk membina persahabatan. Undanglah teman-teman untuk ikut keluar bersama keluarga atau untuk datang makan bersama di rumah atau di rumah makan. Ajaklah anak Anda untuk ke toko membeli hadiah untuk ulangtahun teman-temannya, atau tolonglah dia membuat mainan sederhana atau sesuatu pekerjaan tangan untuk hadiah. Sementara Anda berbelanja atau bekerja, bicarakanlah tentang bagaimana perasaan kasih sayang Anda terhadap orang-orang yang Anda kenal, baik yang di dalam maupun yang di luar lingkungan keluarga. 5. Pada tahun-tahun praremaja, pusat perhatian anak Anda berangsur- angsur beralih kepada hubungan dengan teman sebaya yang sejenis dan kepada orang dewasa yang di luar lingkungan keluarga. "Kelompok" atau "geng" ini menolongnya untuk mengetahui apa artinya merasa dimiliki atau diakui sebagai anggota kelompok dan mempunyai keyakinan bahwa diri mereka dapat menyumbangkan sesuatu yang berarti. Kepramukaan dan perkumpulan anak-anak yang lainnya juga merupakan tempat mengungkapkan keinginan mereka untuk menjadi anggota sesuatu kelompok. 6. Selama masa praremaja ini, tolonglah anak Anda untuk bertumbuh dengan mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan dengan mempunyai pengertian yang lebih baik tentang dirinya sendiri. Hal ini dapat diperoleh dengan jalan pergi keluar, ikut dalam kelompok untuk berkemah, atau berkunjung dan menginap di rumah keluarga kawan. Menikmati masa libur singkat bersama keluarga atau kelompok lain juga dapat menyenangkan sekali. Jika anak remaja Anda merasa bahwa ia disukai oleh kawan-kawannya maka kalau perlu dan kalau keadaan mendesak ia akan mampu untuk berdiri sendiri. Anak Anda harus senantiasa belajar untuk dapat mengetahui bagaimana caranya memilih teman yang baik. 7. Kadang-kadang Anda perlu menolong anak Anda untuk mengevaluasi dan menghindari kawan-kawan yang memberikan pengaruh negatif terhadap dirinya. Dan mungkin Anda perlu menolong anak Anda untuk belajar menghargai dan mengikutsertakan di dalam lingkungannya seseorang yang kelihatannya tidak menarik atau yang kurang disukainya. 8. Sepanjang masa praremajanya ini, Anda merupakan tempat perlindungan anak dari orang-orang yang tidak mau bersahabat dengan dia. Anda juga terus merupakan teladan baginya untuk dapat menjangkau orang lain. Jangan lupa untuk membicarakan dengan anak Anda syarat dasar dari suatu persahabatan yang baik, seperti umpamanya bersedia mendengarkan dan bersedia memperhatikan orang lain, mencari mereka, menghargai dan memuji sifat-sifat mereka yang baik, ikut merasakan perasaan hati mereka, dan menjaga rahasia. 9. Dalam masa remaja ini, anak-anak sedang melalui suatu proses untuk menilai kembali dirinya sendiri. Pada mulanya hal ini terjadi melalui partisipasinya di dalam kelompoknya dan bagaimana kelompok itu menerima dirinya, dan kemudian dengan melakukan sesuatu sendiri dan secara lebih mandiri. Selama masa pertumbuhan anak Anda menuju kedewasaan, Anda mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan bahwa ia itu diterima sebagaimana adanya dan tanpa syarat apa pun dan dengan demikian Anda juga memberi teladan mengenai ciri-ciri dari suatu persahabatan yang sejati. Di dalam ciri-ciri ini masuk juga soal keterbukaan, maksudnya ialah menanggalkan segala kedok yang dipakai untuk menyembunyikan perasaan-perasaan Anda yang sebenarnya terhadap orang lain. 10. Sediakanlah cukup banyak waktu untuk meninjau perasaan pribadi Anda dan perasaan anak Anda. Bicarakan tentang sifat-sifat yang Anda cari dalam diri seorang kawan. Utamakan hal-hal ini dan kajilah hubungan-hubungan Anda yang ada sekarang dalam sorotan terang daftar sifat-sifat tersebut ini. Ketahui dan akuilah bersama-sama bahwa persahabatan itu menyangkut soal memberi dan menerima. Sediakanlah waktu untuk saling memperagakan sifat atau ciri yang merupakan kunci dari suatu persahabatan yang baik seperti komunikasi, nasihat, pujian, kesetiaan, dan kepercayaan. Bicarakan juga tentang segi yang tidak menyenangkan dari persahabatan, seperti iri hati, pertengkaran di antara dua orang sahabat, permintaan maaf, dan berakhirnya suatu persahabatan. 11. Jika pada tahap ini Anda dan anak Anda bukan kawan akrab, ambillah langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan ini. Hal ini harus dimulai dengan kerendahan hati yang tulus, kesediaan untuk mengampuni, dan berdamai kembali. Saat-saat demikian memang merupakan saat-saat yang sulit dalam suatu persahabatan yaitu pada saat suatu kesalahan harus diakui dan kebenaran diungkapkan dalam kasih. Sekali proses pemulihan sudah dimulai, bicarakanlah tentang kenyataan bahwa dalam menghadapi kesulitan, celakanya, pola yang paling lazim ialah mengakhiri tali persahabatan itu dan bukannya mengatasi masalahnya. Keahlian anak dalam memulai dan memelihara persahabatan yang baik sangat bergantung pada teladan dan pengalaman-pengalaman belajar yang Anda berikan kepadanya. Ini merupakan tanggung jawab yang besar, namun buahnya yang menyenangkan merupakan harta sepanjang hidup yaitu dengan mengetahui bahwa anak Anda adalah seorang kawan yang sejati. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 40 Cara Mengarahkan Anak Pengarang : Paul Lewis Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1997 Halaman : 32 - 36 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR MENOLONG ANAK MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN UNTUK BERSAHABAT ======================================================== Kadang-kadang orangtua mendengar anak-anak mereka mengeluh, "Tak ada yang mau bermain denganku." Guru dapat mengobservasi perasan kesepian atau perasaan ditolak oleh teman-temannya yang tidak diungkapkan oleh seorang anak. Pada saat kita tidak bisa melindungi anak-anak kita dari pengalaman dan perasaan yang tidak menyenangkan, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh para orangtua dan guru untuk menolong anak-anak mengembangkan ketrampilan persahabatan mereka. 1. Berbicaralah dengan anak-anak dan dengarkanlah mereka. ------------------------------------------------------ Ketika seorang anak di rumah atau di sekolah mengeluh tentang perbuatan temannya, pahamilah sebanyak mungkin situasi dan perasaan anak. Mulailah dengan meminta anak untuk menceritakan apa yang terjadi. Memberikan pertanyaan yang spesifik akan sangat membantu, misalnya "Kamu ada dimana pada waktu itu?" atau "Siapa yang berkata seperti itu?" Ketika anak memberikan informasi, dia juga bisa dengan mudah mengungkapkan perasaannya. Untuk para orangtua, jika Anda merasa bahwa anak Anda merasa "kehilangan" tapi enggan untuk mengatakan perasaannya, Anda bisa menanyakan pada gurunya di sekolah atau di gereja tentang bagaimana anak tersebut bergaul dengan teman-temannya. 2. Pahamilah perasaan anak. ------------------------ Berikan ungkapan rasa simpati pada anak, yang menunjukkan bahwa rasa sedih karena perbuatan teman yang tidak menyenangkan adalah hal yang wajar. "Aku tahu sangat menyedihkan jika seorang teman tidak mau bersamamu." Anda bisa menceritakan dengan singkat sebuah pengalaman masa kecil Anda sendiri atau menjelaskan bagaimana perasaan Anda sekarang ketika seorang teman mengacuhkan Anda. Penjelasan Anda akan membuat anak tahu bahwa Anda ada di pihaknya. Jagalah agar diskusi ini berjalan seimbang. Mengacuhkan perasaan anak bisa membuat mereka merasa bahwa perasaanya yang seperti itu adalah salah; tetapi terlalu bersimpati dan terlibat jauh dalam situasi yang mereka alami dapat membuat anak menjadi takut dan menganggap bahwa masalahnya akan semakin menjadi besar. 3. Lakukan tindakan yang spesifik. ------------------------------- Untuk orangtua: a. Mintalah anak Anda untuk menunjuk seseorang yang disukai dan kepada siapa ia mau bersahabat. Doronglah anak Anda untuk memikirkan kegiatan yang disenangi oleh teman-temannya. Lalu ajaklah anak yang disenangi anak Anda itu untuk berakhir pekan di rumah Anda atau pergi bersama keluarga Anda. Lebih baik lagi jika anak Anda "mengatakan" bahwa ia akan mengundang teman-teman kelasnya. b. Libatkan anak Anda dalam kelompok kegiatan yang baru, misalnya program setelah selesai sekolah, kelompok kelas, dll, dimana anak Anda akan mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan beberapa orang yang berpeluang menjadi teman barunya. c. Jika anak Anda mengeluh bahwa anak yang lain masih saja menggoda dan menjadikannya bahan tertawaan, bantulah anak Anda untuk menyadari bahwa dengan tidak menanggapi godaan biasanya adalah cara yang terbaik untuk menghadapi si penggoda. Selesaikan diskusi itu dengan memberikan kesimpulan bahwa jika dengan mengabaikan perilaku yang menyakitkan ini tidak membantu, Anda dengan senang hati akan menolong anak Anda membuat rencana lain. d. Jika Anda merasa bahwa anak Anda secara terus menerus dan tetap saja tidak disenangi oleh teman-teman sekelasnya, pertimbangkanlah untuk menghubungi seorang konselor anak yang direkomendasikan oleh pendeta Anda atau seorang psikolog anak. Anak Anda mungkin perlu mengikuti program kemampuan bersosialisasi. Campur tangan Anda pada anak dapat mencegah berkembangnya kebiasaan atau perilaku-perilaku negatif yang dimilikinya. Untuk para guru: a. Buatlah rencana kegiatan yang diadakan di luar kelas. Anak- anak di SM minggu berasal dari sekolah atau lingkungan yang berbeda, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk berkumpul yang sangat terbatas (hanya seminggu sekali). Kegiatan di luar kelas, misalnya ke sebuah taman bermain, sangat membantu untuk membangun tali persahabatan diantara mereka. b. Ketika anak-anak sedang melakukan kegiatan di kelas, buatlah kegiatan dengan berpasangan atau bertiga-tiga. Bentuklah kelompok ini secara acak, contohnya: anak-anak bisa mengambil kertas berwarna kecil dalam sebuah tas kecil dan yang mengambil warna yang sama merupakan satu kelompok. Tapi jangan lupa untuk sering mengubah kelompok agar anak dapat bersosialisasi dengan lebih banyak teman. c. Buatlah satu acara perkenalan untuk menyambut anak-anak baru yang baru pindah ke kelas baru. Contohnya, Anda bisa membuat permainan mencari kata-kata dengan menggunakan nama-nama anak yang ada di kelas Anda. Atau buatlah kelompok yang terdiri dari tiga orang; setiap kelompok secara bersama-sama membuat kata-kata sebanyak mungkin dari huruf-huruf yang tersusun dari nama depan mereka. Ide lainnya: Tulislah beberapa kalimat yang tidak lengkap di beberapa kartu. Anak-anak secara bergantian memilih kartu dan melengkapi kalimat-kalimat tersebut. Kalimat-kalimat tersebut misalnya, "Pelajaran kesukaanku di sekolah adalah..."; "Aku senang bermain..."; "Ruangan kesukaanku di rumah adalah... karena....", 4. Berdolah. --------- Luangkan waktu untuk berdoa secara pribadi atau bersama dengan anak Anda atau anak-anak di kelas Anda. Mintalah kebijaksanaan dari Tuhan dalam berbicara dengan anak-anak tentang teman-teman mereka. Tekankan bahwa tidak ada masalah yang terlalu kecil untuk didoakan. Ingatkanlah pada anak-anak bahwa Tuhan tetap mengasihi mereka. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Sunday School Smart Pages Judul Artikel Asli: Making Friends -- A Lifetime Skill Editor : Wes and Sheryl Haystead Penerbit : Gospel Light, USA, 1992 Halaman : 171 - 172 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR MEMULAI PERSAHABATAN YANG BARU ============================== Persiapan: ---------- Buatlah seperangkat kunci-kunci besar berwarna-warni dari karton Tuliskan pada kunci-kunci itu kata-kata sebagai berikut: Kunci Persahabatan: Keramahan, Baik Hati, Kerapian, Suka Menolong. Renungan: --------- Cerita hari ini berjudul "Kunci-kunci Persahabatan" (selama cerita gunakan kunci-kunci karton itu untuk memikat perhatian anak). Setiap orang menginginkan teman. Dengan dimulainya tahun ajaran baru ini, maka kita sekarang memasuki kelas yang baru dengan guru-guru dan teman-teman sekelas yang baru juga. Kita ingin berkenalan dengan kawan-kawan yang baru, tetapi bagaimana caranya? Ceritakan kepada mereka tentang persabahatan antara Daud dan Yonatan yang terdapat dalam pasal 1Samuel 20. Kita semua ingin memiliki seorang sahabat atau teman karib. Tuhan Yesus menginginkan supaya kita mempunyai kawan-kawan dan supaya kita memenangkan mereka untuk Dia. Nah, bagaimana kita mendapat kawan- kawan itu? Mungkin mereka itu teman sekelas kita, tetangga-tetangga kita, dan siapa saja yang kita jumpai. Bicaralah tentang kunci-kunci persabahatan itu. [Gunakan "Kunci-kunci Persahabatan" yang sudah disiapkan.] 1. Untuk mendapatkan teman kita harus bersikap ramah. 2. Kita harus baik hati dan mengindahkan perasaan orang. 3. Kita harus rapi, baik dalam keadaan kita, tingkah laku kita maupun tutur kata kita. 4. Kita harus suka menolong. Akhirilah renungan ini dengan memberanikan/mengajak anak-anak untuk berusaha mendapatkan teman-teman baru dalam tahun ajaran ini dan memenangkan mereka untuk Tuhan! Doa: ---- Berdoalah agar Tuhan menolong anak-anak menjadi anak yang baik sehingga bisa memenangkan temannya untuk Tuhan. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 60 - 61 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Meilania <meilania@> >Rekan-rekan, > >Di SM tempat saya melayani saat ini sedang melakukan pembenahan >kurikulum. Kebetulan saya kebagian tugas menyusun draft awal >materi, dan kemudian setelah didiskusikan dalam persiapan, saya >juga yg melakukan arsip ide-ide cerita, peraga, aktivitas, dan >berbagai hal lain yg perlu diperhatikan. > >Nah ... daripada jadi "arsip" di komputer saya, sekalian saja saya >bagikan pada rekan-rekan semua. Mohon masukan dan tanggapan juga >yach! > >Terima kasih dan Tuhan memberkati, >Moderator (meilania). Redaksi: Surat di atas adalah surat dari moderator e-BinaGuru yang menawarkan Materi Pengajaran untuk Balita kepada para anggota milis diskusi e-BinaGuru. Jika Anda juga tertarik, silakan Anda subscribe untuk bergabung menjadi anggota milis tersebut ke alamat: ==> subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org Semoga informasi ini dapat menjadi berkat bagi Anda :) ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |