Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/131 |
|
e-BinaAnak edisi 131 (18-6-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 131/Juni/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Bermain o/ ARTIKEL (2) : Seputar Hal Bermain o/ TIPS MENGAJAR (1) : 10 Prinsip Kegiatan Bermain o/ TIPS MENGAJAR (2) : Bermain di Luar Ruangan o/ BAHAN MENGAJAR : Bermain "Ikutilah Pemimpin" o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Pengumuman Seputar Kegiatan Pelayanan Anak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih dalam Kristus Yesus, Liburan adalah waktu yang sangat baik bagi para guru Sekolah Minggu untuk mengadakan acara-acara bermain yang menarik bagi anak-anak, sebab pada saat-saat liburan biasanya orang tua memberi lebih banyak kelonggaran bagi anak-anak mereka untuk bermain. Namun sebagai pendidik kita menyadari bahwa jika permainan hanya bertujuan untuk sekedar bermain, maka maknanya tidaklah banyak. Tapi jika kita menjadikan waktu bermain menjadi waktu untuk belajar maka banyaklah manfaat yang bisa didapatkan. Nah, untuk mengetahui lebih banyak manfaat bermain bagi anak-anak, dan apa-apa saja yang bisa dipelajari anak pada waktu bermain, maka pada edisi ini Redaksi akan khusus menyajikan artikel-artikel, tips, dan bahan mengajar tentang "Bermain". Manfaatkan sajian ini untuk mengadakan program bermain di SM Anda. Daripada anak-anak hanya tinggal di rumah menonton TV/VCD atau bermain PS (play station), lebih baik undang mereka untuk bergabung dalam program bermain di SM Anda. Selain lebih aman, anak-anak juga dapat menikmati permainan sambil belajar prinsip-prinsip Firman Tuhan. Dan jika Anda berhasil mengadakan acara liburan dan program bermain yang menarik bagi anak- anak di Sekolah Minggu Anda, jangan lupa sharingkan kepada rekan- rekan pembaca e-BinaAnak yang lain .... Kami tunggu kiriman sharing Anda, ya! Selamat Bermain! Tim Redaksi "Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang bermain-main di situ." (Zakaria 8:5) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Zakaria+8:5 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) BERMAIN ======= "Berhenti bermain dan kerjakan tugasmu!" Itu adalah perintah yang sangat tidak baik untuk diberikan pada anak-anak. Bermain-main adalah tugas di masa kanak-kanak. Bermain-main adalah ekspresi dan hiburan, mencakup kesenangan dan tujuan, baik tubuh dan pikiran khususnya di masa-masa liburan. Bermain adalah suatu cara bagi anak- anak untuk belajar tentang benda-benda dan berhubungan dengan orang lain. Seorang psikologis dari Swiss, Piaget, mengatakan bahwa bermain adalah suatu cara bagi anak-anak dalam mengubah dunia untuk mendapatkan keinginannya. Dalam masa liburan, para guru bisa memberikan dukungan untuk bermain dengan menyediakan kesempatan, peralatan, dan ruangan bagi anak- anak. Mengapa guru harus memberikan dukungan dalam bermain? Bermain secara aktif melibatkan seluruh anak dan itulah yang harus dipelajari. Dengan merancang kesempatan untuk bermain dengan suatu tujuan -- biasanya dipadukan dengan satu atau dua kata penuntun -- guru dapat langsung memulai permainan dengan tujuan yang spesifik. Kesempatan untuk bermain dapat diterapkan dalam pelayanan anak. Dengan bermain "cilukba" bersama ibunya, seorang bayi belajar bahwa orang dewasa dapat dipercaya bahwa mereka akan muncul lagi meskipun untuk beberapa saat mereka menghilang. Seorang anak bisa belajar tentang kuasa Tuhan dengan kegiatan yang menggunakan pancaindera mereka, misalnya bermain dengan benda-benda yang mempunyai berbagai tekstur, warna, bentuk, dan suara. Meniru seekor bebek dan mendengar kotekannya/suaranya membuat anak merasa percaya diri terhadap kemampuannya. Untuk anak yang sudah besar, mereka dapat belajar dengan bermain drama berpura-pura menjadi orang dewasa. Untuk memberikan kesempatan bermain yang lebih menyenangkan lagi, suatu ruang kelas dapat disulap menjadi sebuah aula yang dilengkapi dengan perabot rumahtangga yang berukuran mini, sebuah boneka dan tempat tidur boneka, pakaian untuk "berdandan", dan sebuah meja kecil dengan beberapa kursi. Dengan beberapa tuntunan, para guru bisa membantu anak-anak untuk menerapkan ajaran Alkitab ke dalam kehidupan sehari-hari melalui permainan ini. Misalnya, selama dalam kegiatan berlangsung, berilah komentar: "Markus, dari caramu menggendong bayi, aku tahu bahwa kamu sudah tahu bagaimana cara menjaga bayi." Hal ini bisa dihubungkan dengan cerita dalam Alkitab: "Yusuf membantu Maria merawat Yesus. Markus, bisakah kamu tunjukkan pada kita bagaimana Yusuf akan menggendong bayi Yesus?" Jika ruangan kelas sempit, guru harus menyingkirkan meja guru, alat musik, atau lemari yang tidak digunakan dari dalam kelas. Ruangan ini harus dirancang agar bisa menjadi suatu aula atau diubah menjadi ruangan untuk kegiatan seni, bermain musik, bermain puzzle atau menyusun balok. Jika terdapat tempat di luar ruangan, hal itu tentu akan sangat menguntungkan. Program bermain membuat kemampuan untuk bersosialisasi akan lebih cepat terbentuk. Para guru bisa membantu anak yang minder untuk belajar bermain bersama-sama dengan anak yang lainnya. Di tahun- tahun berikutnya anak tersebut dapat dituntun untuk bermain dengan bekerjasama dalam suatu kelompok kecil. Anak yang sudah cukup dewasa untuk berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya bisa mulai belajar kemampuan yang biasa dimiliki oleh orang yang lebih dewasa, misalnya "Tunggu giliranmu!"; "Bermainlah dengan jujur!"; "Patuhi aturan!"; atau "Mengalahlah!" Guru-guru bisa menggunakan pilihan yang lebih luas lagi dalam memberi permainan ketika anak-anak yang berada dalam pengawasannya mempunyai perhatian yang lebih panjang, kemampuan untuk membaca, dan bersosialisasi. Permainan lain yang melibatkan anak secara individu bisa digunakan untuk mengajarkan tentang ayat hafalan, tetapi arti dari ayat tsb. akan lebih mudah untuk dimengerti jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya selama kegiatan berlangsung, guru dapat memberikan dorongan seperti: "Maria, apa kau bisa menggunakan balok-balok alphabet ini untuk mengeja kata-kata yang ada di ayat kita: 'Berbuatlah baik.'" Pada waktu bercerita, katakan: "Dorkas itu baik hati -- dan kamu juga baik hati, Maria, jika kamu bermain balok bersama Jean." Hiasan-hiasan yang menunjukkan gambar Yesus yang sedang dikelilingi oleh anak-anak biasanya menggambarkan anak-anak yang sedang duduk atau berdiri di dekat kaki-Nya dengan penuh perhatian. Gambaran ini akan lebih dekat lagi dengan kenyataan jika ditunjukkan dengan beberapa anak yang sedang bermain kejar-kejaran di sekeliling Yesus, atau anak lainnya sedang meminta kembali celengannya dan seorang gadis kecil merayu Yesus agar berpura-pura menjadi ayah dalam keluarganya. Begitulah yang dilakukan oleh anak-anak karena demikianlah Tuhan membentuk anak-anak untuk belajar! Isilah masa liburan ini dengan kegiatan bermain yang menyenangkan bagi anak, dan tentu saja yang dapat membawa mereka semakin dekat dengan Tuhan. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : The Complete Handbook for Children's Ministry Judul Artikel Asli: Play Pengarang : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson Penerbit : Thomas Nelson Publisher, USA, 1993 Halaman : 251 - 253 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (2) SEPUTAR HAL BERMAIN =================== Bermain sangat penting bagi anak sebab bermain adalah bekerja bagi anak. Bermain juga merupakan cara belajar yang bersifat alami. Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan melihat ibunya yang sedang memasak di dapur, anak dapat bermain dan belajar memasak dengan kompor kecilnya atau bermain meniru seperti dokter memeriksa pasien atau bermain membuka toko-toko dagangan, bahkan naik ke planet bulan pun bisa dijadikan permainan. Demikianlah anak belajar dalam bermain. Dengan bermain peran sebagai seorang dokter, mereka sebenarnya sedang belajar mengatasi ketegangan dan ketakutan terhadap dokter. FUNGSI DAN NILAI BERMAIN 1. Melatih fisik. -------------- Bermain merupakan latihan olahraga yang terbaik bagi tubuh. Karena bermain dapat membina kemampuan anak dalam berolahraga, kecerdasan, dan ketangkasan otak. 2. Belajar hidup bersama/berkelompok. ---------------------------------- Bermain adalah kesempatan yang baik bagi anak untuk terjun ke dalam kelompok dan belajar menyesuaikan diri dalam kehidupan yang harmonis di masyarakat. 3. Menggali potensi diri sendiri. ------------------------------ Dengan bermain, anak diberi kesempatan untuk menyelesaikan kesulitan dengan kemampuan dirinya sendiri. 4. Menaati peraturan. ------------------ Orang dewasa harus membantu anak bersikap sportif dalam bermain dan membimbing mereka untuk menaati peraturan. PRINSIP MEMILIH PERMAINAN 1. Beri permainan yang dapat mengembangkan fisik. 2. Perlu ada keseimbangan antara permainan yang bersifat tenang dan yang banyak bergerak dalam ruangan atau di luar ruangan. 3. Berikan macam-macam permainan untuk memusatkan perhatian mereka. 4. Sediakan permainan atau kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman belajar bagi mereka. 5. Pilihlah permainan yang sesuai dengan usia mereka. 6. Persiapkan seorang atau orang dewasa untuk memimpin mereka dalam bermain atau berekreasi. 7. Berikan kesempatan untuk menggunakan daya imaginasi dan kreativitas mereka. RENCANA BERMAIN DAN KEGIATAN Dalam merencanakan permainan atau kegiatan ada enam hal dasar yang harus dipertanyakan: 1. Siapa? -- Bagaimana sifat, kebutuhan, hobi, dan kemampuan peserta? 2. Mengapa? -- Apa tujuan permainan itu? 3. Apa? -- Apa inti dari permainan itu? Bagaimana jenis permainan itu? 4. Di mana? -- Apakah tempatnya sesuai dengan sifat permainan itu? Di dalam atau di luar ruangan? 5. Kapan? -- Setiap minggu atau setiap bulan? Berapa lama? 6. Bagaimana? -- Bagaimana merencanakannya? Bagaimana aturan permainannya, caranya, dan materinya? PERMAINAN YANG BERMAKNA PENDIDIKAN 1. Permainan kekeluargaan. ----------------------- Permainan ini membuat anak belajar tentang keadaan di rumah. Bagaimana hidup saling mengasihi dengan saudara yang lain dan belajar melakukan pekerjaan rumah tangga. 2. Permainan berjualan. -------------------- Permainan ini dapat membantu anak mengenal mata uang dan sopan santun sikap dalam berjualan, dapat mengenal perbedaan benda- benda dan bahan-bahan, serta belajar menghitung uang. 3. Permainan pesta/mengundang tamu. -------------------------------- Permainan ini dapat membantu anak mengenal sopan santun dalam pergaulan, menyiapkan makanan yang ringan, menata meja, piring dan lain-lain. Bagaimana menjadi tuan rumah yang menyambut tamu. 4. Permainan lalu-lintas. ---------------------- Melalui permainan ini anak dapat belajar tentang banyak peraturan dan tanda lalu-lintas atau tanggung jawab seorang polisi. Ia dapat pula mengenal fungsi setiap kendaraan: mobil pemadam kebakaran, ambulans, mobil polisi, mobil/truk barang. Memang permainan yang cocok mendatangkan manfaat yang baik dalam segi fisik maupun dalam segi psikis. John Dewey berkata, "Di luar sekolah anak selalu bermain dan bekerja, dan hasil didikan yang diperoleh tidak lebih adalah hasil dari bermain dan bekerja." Jean-Jacques Rousseau berkata bahwa pelajaran yang diperoleh anak di lapangan bermain jauh lebih besar 100 kali lipat dibandingkan dengan pelajaran yang dipelajari di kelas. Seorang ahli pendidikan, Karl Gross, juga mengatakan bahwa bermain merupakan suatu persiapan peranan dalam proses pertumbuhan. Sedangkan Martinus Jan Langeveld berpendapat bahwa dasar etika agama dapat bertumbuh melalui permainan. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Menerobos Dunia Anak Judul Artikel Asli: Cara Belajar -- Dengan Bermain Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2000 Halaman : 41 - 44 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (1) 10 PRINSIP KEGIATAN BERMAIN =========================== Banyak kebutuhan anak-anak yang dapat dipenuhi dalam kegiatan bermain jika kita mengadakan kegiatan bermain berdasarkan pada 10 prinsip berikut ini: 1. Dalam bermain berikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengembangkan kehidupan fisiknya secara normal dan alami. 2. Tegaskan keseimbangan antara permainan yang memerlukan keaktivan dan ketenangan serta bermain di dalam dan di luar ruangan. 3. Gunakan permainan yang bervariasi dengan durasi waktu yang singkat berdasarkan lamanya minat mereka. 4. Berikan kegiatan bermain yang bermanfaat dan ajarkan mereka untuk belajar serta mengambil manfaat dari pengalaman bermain mereka. 5. Pilihlah permainan yang sesuai dengan tingkat umur mereka. 6. Berikan pengawasan yang secukupnya dari orang dewasa dalam semua kegiatan bermain mereka. 7. Berikan contoh yang baik untuk ditiru. 8. Berikan petunjuk yang jelas dalam sebuah permainan, hati-hati; jika perlu peragaan apa yang harus dilakukan. 9. Sediakan kesempatan untuk mengekspresikan imaginasi dan kreativitas mereka. 10. Pilihlah guru-guru yang berjiwa muda dan menyenangkan untuk mendampingi, membimbing, dan menghadapi anak-anak selama kegiatan bermain diadakan. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Childhood Education in The Church Judul Artikel Asli: Meeting Age Group Needs Pengarang : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, Roy B. Zuck Penerbit : The Moody Bible Institute of Chicago, USA, 1986 Halaman : 310 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (2) BERMAIN DI LUAR RUANGAN ======================= Bermain di luar ruangan, khususnya untuk anak-anak prasekolah, biasanya lebih banyak menimbulkan suara dan lebih banyak membutuhkan kekuatan serta lebih bersemangat, dalam arti fisik. Dalam mengadakan acara bermain yang diselenggarakan di luar ruangan, simaklah beberapa tips berikut ini: 1. Tatalah sedemikian rupa alat-alat atau sarana bermain untuk kegiatan yang mengutamakan perkembangan gerakan kasar, sehingga tidak membahayakan anak-anak. Misalnya tempat bermain sepeda, sebaiknya disediakan jalan yang dapat dilewati bila anak sedang mengendarai sepeda. Perlu disediakan daerah yang aman untuk bermain pasir atau bila anak ingin menggali tanah. 2. Monitorlah keamanan anak. Guru harus menjadi penjaga untuk mengawasi masing-masing anak, jangan sampai ada yang terluka. 3. Alat-alat yang akan dipergunakan di luar ruangan harus dicek setiap kali sehingga yakin bahwa keadaan alat-alat dalam kondisi yang baik. Singkirkan peralatan yang sudah rusak dan berbahaya bagi anak. 4. Usahakan agar permukaan tanah tempat anak-anak bermain ditata sedemikian rupa, sehingga bila ada anak yang jatuh tidak akan mengalami luka yang berbahaya. Biasanya dicari permukaan tanah yang berumput. 5. Jika anak-anak boleh bermain pasir atau air sepuas mereka, buatlah peraturan. Misalnya anak tidak diperbolehkan melempari anak lain dengan pasir atau mengguyur air. Sepatu dan kaos kaki harus dilepaskan, dan setelah selesai bermain, anak perlu dibantu untuk membersihkan diri. Bahan dirangkum dari sumber: Judul Buku: Pendidikan Anak Prasekolah Pengarang : DR. Soemiarti Patmonodewo Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PT Rineka Cipta, Jakarta, 2000 Halaman : 112 - 114 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR Sesudah guru menceritakan bahan cerita di bawah ini, kembangkanlah permainan sesuai dengan situasi murid-murid Anda. Selamat bermain! BERMAIN "IKUTILAH PEMIMPIN" =========================== Di suatu hari libur di pantai, Wahyu dan Rani sedang bermain-main. "Mari kita main, 'Ikutilah Pemimpin,'" kata Wahyu. "Saya akan berjalan di pasir, dan kamu mengikuti jejak-jejak kaki saya. Setelah itu giliran kamu yang berjalan di pasir dan saya mengikuti jejak- jejak kakimu." "Kedengarannya menyenangkan," kata Rani. "Mari kita mulai dan saya akan mengikutimu begitu saya selesai menghitung sampai seratus." Ketika Rani selesai menghitung sampai seratus, ia pun mulai mengikuti jejak-jejak kaki Wahyu. Jejak-jejak itu tampak di sekeliling penginapan mereka di tepi pantai menuju ke sebuah gudang tua. Jejak-jejak kaki Wahyu juga tampak menuju ke sebuah tangga yang disandarkan pada dinding gudang tua itu. Ketika Rani memandang ke atas, ia dapat melihat jejak-jejak kaki Wahyu di atas atap gudang tua itu. "Wahyu! Bukankah Ayah melarang kita naik ke atap gudang ini!" teriak Rani. Rani ingin bermain 'Ikutilah Pemimpin', tetapi ia juga ingin menaati kata-kata ayahnya. Apa yang harus dilakukannya? Renungan Singkat tentang Ketaatan: ---------------------------------- 1. Mengapa Rani tidak mau menaiki atap gudang tua itu? Apakah yang akan kamu katakan kepada Rani seandainya kamu berada di tempat itu? 2. Mengapa tindakan Wahyu menaiki atap gudang tua itu salah? Apakah yang akan kamu katakan kepada Wahyu seandainya kamu adalah Rani? "Saya tidak mau naik!" kata Rani. "Bukankah Ayah melarang kita menaikinya." "Ah, ayolah naik," kata Wahyu. "Mungkin Ayah tidak akan marah kalau kita ke sini untuk bermain-main." "Saya mau main 'Ikutilah Pemimpin', asalkan kita tidak melanggar kata-kata Ayah atau Ibu," kata Rani. "Pokoknya kita harus taat." Wahyu menggerutu sebentar, tetapi ia masih ingin main "Ikutilah Pemimpin". Itulah sebabnya tidak lama kemudian ada banyak jejak kaki yang harus diikuti Wahyu dan Rani, tapi mereka berjalan hanya di tempat-tempat yang diizinkan ayah mereka saja. Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu: ---------------------------------------------- 1. Orang-orang yang bagaimanakah yang diinginkan Tuhan Yesus agar diikuti umat-Nya? 2. Menurut kamu, apakah yang dimaksud Tuhan Yesus ketika Ia berkata bahwa kita harus mengikut Dia? Bagaimanakah kita dapat mengikut Tuhan Yesus? Bacaan Alkitab: -------------- Matius 4:18-20 Kebenaran Alkitab: ------------------ Tuhan Yesus berkata, "Ikutilah Aku." (Matius 4:19) Doa: --- Ya, Tuhan Yesus, saya ingin pergi ke tempat yang Engkau kehendaki dan melakukan hal-hal yang Engkau kehendaki. Tunjukkan kepada saya yang harus saya lakukan. Amin. Bahan diedit dari sumber: Judul buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 156 - 157 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Verawati V. <vera-vinanto@> >Apakah e-BinaAnak bersedia untuk memuat pengumuman mengenai >kegiatan-kegiatan untuk pelayanan sekolah minggu. Apa saja >syaratnya? Terima kasih atas perhatiannya. >Regards, >Vera Redaksi: Tentu saja! Kami dengan senang hati akan memuat informasi kegiatan- kegiatan seputar pelayanan Sekolah Minggu, seperti misalnya seminar untuk guru atau KKR untuk anak, atau kegiatan-kegiatan serupa yang dapat memberi manfaat kepada para pembaca e-BinaAnak. Untuk itu silakan kirim informasinya kepada kami melalui alamat: ==> < staf-BinaAnak@sabda.org > ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |