Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/132

e-BinaAnak edisi 132 (25-6-2003)

Bekerja di Rumah

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                        Edisi 132/Juni/2003
-----------
  o/ SALAM DARI REDAKSI
  o/ ARTIKEL              : Pembagian Kerja di Dalam Rumah
  o/ TIPS MENGAJAR (1)    : Mengajarkan Anak untuk Membantu Orang Tua
  o/ TIPS MENGAJAR (2)    : Hal-hal yang perlu Diwaspadai ketika
                                Membantu Pekerjaan di Rumah
  o/ BAHAN MENGAJAR       : Apakah Kamu Suka Mencuci Piring?
  o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Bersyukur Atas Kehadiran e-BinaAnak

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih dalam Kristus Yesus,

  Menolong anak untuk ikut ambil bagian dalam melakukan pekerjaan
  rumah merupakan hal yang sangat bermanfaat. Dengan mengajarkan
  bagaimana mengerjakan pekerjaan di rumah, berarti kita telah ikut
  menanamkan sikap-sikap positif dalam diri anak-anak, misalnya sikap
  bertanggung jawab, melayani, menolong, rajin, taat, dan lain
  sebagainya. Anak yang sejak kecil tidak diajak untuk membantu
  mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga cenderung bertumbuh
  menjadi anak yang kurang trampil dan malas. Nah, gunakanlah masa
  liburan ini untuk membangun sikap-sikap positif dalam diri anak
  dengan cara membantu orang tua mereka di rumah.

  Edisi yang kami beri judul "Bekerja di Rumah" ini merupakan edisi
  terakhir dalam rangkaian pembahasan mengenai aktivitas anak untuk
  mengisi hari libur. Satu Artikel mengenai "Pembagian Kerja di Dalam
  Rumah" merupakan wacana apik bagi para orang tua maupun para
  pendidik. Selain itu kami sajikan juga dua Tips Mengajar dan satu
  Bahan Mengajar seputar kegitan membantu orang tua di rumah yang
  dapat digunakan untuk mengajar di kelas. Kami yakin bahan-bahan yang
  kami sajikan ini akan menolong Anda, sebagai guru-guru SM, untuk
  dapat lebih terlibat dalam kehidupan anak dan memberi pengaruh yang
  positif untuk hari depan mereka.

  Selamat bertemu lagi di bulan Juli dengan tema yang baru!

  Tim Redaksi

             "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
          yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
       Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
                           (Matius 28:20)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:20 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                    PEMBAGIAN KERJA DI DALAM RUMAH
                    ==============================

  Kalau seorang anak kecil demikian asyiknya mencuci piring, jangan
  selalu Anda kira ia sedang membuat piring atau gelas benar-benar
  bersih. Anak itu lebih asyik dengan gelembung atau busa sabun serta
  gelas-gelasnya yang begitu saja tenggelam dan hilang dalam air. Sama
  halnya kalau si kecil bekerja dengan pipa selang air. Lebih banyak
  air yang tersembur-sembur keluar daripada yang menyiram ke tanaman.
  Si anak kemudian akan berpikir, bagaimana air itu bisa memancar
  sampai begitu jauh? Apa yang membuatnya demikian? Baginya, hal ini
  merupakan sesuatu yang perlu diselidiki lebih lanjut. Di lain pihak
  ia merasa bangga, dengan hanya memencet sebagian dari mulut
  selangnya, pancaran air jadi semakin deras dan jauh. Dengan
  kemampuan semacam ini, perasaan anak berkembang. Dan ini sebaiknya
  kita rangsang lagi dengan mengajaknya melakukan berbagai tugas
  kecil.

  Memang tidak dapat disangkal lagi, bahwa pekerjaan rumah tangga yang
  biasa dilakukan sehari-hari, sangat banyak ragamnya. Dari mulai
  mencuci pakaian, menyetrika, membersihkan rumah, memasak serta
  menyediakan makanan sampai mencuci piring, semuanya menyita banyak
  waktu. Karena itu jika semua pekerjaan ini dikerjakan seorang diri,
  mungkin akan baru selesai larut malam. Walaupun sudah ditolong
  dengan adanya alat rumah tangga listrik, tetap saja tugas-tugas
  rutin ini baru dapat diselesaikan, paling tidak lebih dari delapan
  jam. Berdasarkan kenyataan ini, masuk akallah jika pekerjaan ini
  tidak mungkin dapat kita selesaikan sendiri. Tentu akan lain jadinya
  jika setiap anggota keluarga mau turun tangan untuk membantu
  meringankan beban Anda semua. Pekerjaan mungkin dapat selesai dalam
  waktu yang lebih singkat, dan Anda masih mempunyai waktu untuk
  beristirahat.

  Pada dasarnya hampir semua jenis pekerjaan di dalam rumah dapat
  dilakukan anak, kecuali tentu saja yang berbahaya. Anda bisa
  menimbang sendiri pekerjaan apa saja yang boleh dikerjakannya.
  Kemudian perlu diperhatikan bahwa pemberian tugas ini sebaiknya
  dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia anak. Semakin tua usia
  anak, semakin mampu ia mengerjakan pekerjaan yang lebih sukar. Hal
  ini berarti anak yang masih kecil sebaiknya jangan diberi tugas yang
  berbahaya baginya, misalnya untuk anak tiga tahun tugas mencuci
  piring tidaklah tepat, karena ada kemungkinan piring akan
  tergelincir dan pecah. Pecahannya bisa melukai, sehingga menjadi
  cidera. Tugas ini lebih cocok jika diberikan kepada anak yang lebih
  besar, misalnya 11-12 tahun. Anak sudah mampu lebih berhati-hati dan
  ia pun sudah lebih trampil.

  Pada tahap permulaan, latihan-latihan yang bisa dilakukan anak
  adalah membereskan alat permainan sesudah mereka puas bermain.
  Setelah anak agak besar, ia bisa diajarkan jenis pekerjaan yang agak
  sulit seperti membantu ibu membereskan rumah, misalnya merapikan
  tempat tidur, menyapu lantai, melap kaca dan lain-lain. Juga ia bisa
  dibiasakan untuk selalu menyimpan baju kotor langsung ke keranjang
  cucian.

  Menurut para pendidik dan psikolog, banyak sekali keuntungan yang
  dapat diperoleh dengan memberikan tugas, berupa pekerjaan rumah-
  tangga kepada anak. Pertama-tama adalah latihan 'mengingat',
  misalnya saja setiap bangun tidur anak diwajibkan untuk melipat
  selimut dan membereskan tempat tidur. Atau bisa juga diberi tugas
  untuk memberi makan binatang peliharaan. Pada mulanya mungkin ia
  harus diingatkan setiap hari, tetapi lama-kelamaan ia dengan
  otomatis akan menyelesaikan tugasnya. Di samping itu pemberian tugas
  kepada anak di samping dapat meringankan beban Anda juga secara
  tidak langsung menolong anak untuk melatih diri dalam bertanggung
  jawab dan bergotong-royong.

  Pada umumnya anak belum sepenuhnya mengerti bahwa setiap orang itu
  harus melakukan sesuatu yang ada manfaatnya. Tetapi satu hal yang
  dituntutnya dari diri sendiri, pekerjaan sekecil apa pun yang sudah
  dimulainya harus diselesaikannya sendiri. Hal ini hampir-hampir bisa
  disebut sebagai rasa tanggung jawab akan tugas yang mulai timbul
  pada seorang anak. Kebebasan seperti yang dialaminya dulu, yang
  bersifat main-main dan asal sibuk, lambat laun menghilang dan
  berganti dengan kesungguhan. Artinya anak telah siap untuk
  melaksanakan tugas-tugas kecilnya atau bekerja dengan bermacam-macam
  alat dan bahan sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

  Selanjutnya dalam hal mengatur pembagian kerja, terkadang dijumpai
  kesulitan. Pekerjaan dalam rumah tangga memang beraneka ragam. Ada
  yang menarik untuk anak-anak; tetapi banyak juga yang membosankan.

  Karena ada pekerjaan yang agak menarik dan ada yang kurang disukai,
  pembagian tugas perlu dilakukan dengan hati-hati. Kalau pembagian
  kurang adil, bisa-bisa nanti ada yang menerima tugasnya dengan
  marah-marah. Agar pembagian tugas dirasa adil, ada orang tua yang
  memberi tugas secara bergilir. Misalnya minggu ini anak yang tertua
  tugasnya menyapu halaman. Minggu berikutnya ia bertukaran tugas
  dengan si adik yang biasanya menyirami tanaman di kebun.

  Untuk merangsang anak bekerja, ada orang tua yang memberi upah
  berupa kue atau uang. Tetapi rasanya lebih baik bila Anda meniru
  beberapa orang tua lainnya yang berusaha untuk menciptakan suasana
  bermain. Misalnya dengan mengatakan "Ayo, siapa yang lebih dulu
  selesai membereskan kamar?" Cara ini kelihatannya lebih berhasil
  daripada bila orang tua memerintah anak-anak dengan cara yang kaku.
  Anak-anak yang masih kecil itu belum begitu merasakan "sakitnya"
  mata melihat ruangan yang tidak rapi, dan juga belum terbiasa dengan
  pekerjaan semacam itu. Karenanya, orang tua tidak perlu berharap
  terlalu banyak dari mereka.

  Suatu kenyataan, kebanyakan orang tua cenderung untuk melibatkan
  anak perempuan saja dalam pekerjaan rumah tangga sehari-hari.
  Bagaimana pun juga hal ini sangat disayangkan, karena pada kurun
  usia 2-4 tahun justru dasar rasa tanggung jawab dan penyesuaian diri
  sedang tumbuh. Bila anak sejak kecil terbiasa dilibatkan dalam
  pekerjaan rumah tangga, kelak dapat diharapkan ia akan tumbuh jadi
  orang yang bertanggung jawab dan mampu menyesuaikan diri dalam
  berbagai situasi. Karena itu, berikan pada anak, baik yang laki-laki
  maupun perempuan, tugas-tugas kecil yang menjadi tanggung jawabnya
  sendiri. Anak akan menerimanya dengan wajar dan senang, sedangkan
  orang tua akan merasa kagum tentang betapa banyaknya hal-hal yang
  dapat dipelajari anak-anak mereka. Dan yang paling penting dari
  semuanya adalah penghargaan orang tua atas itikad baik si anak.

  Sumber:
  Judul Buku : Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga
  Penulis    : Alex Sobur
  Penerbit   : BPK Gunung Mulia, Malang, 1987
  Halaman    : 261 - 264


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)

               MENGAJARKAN ANAK UNTUK MEMBANTU ORANG TUA
               =========================================

  Pekerjaan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab orang tua. Hal ini
  perlu ditekankan oleh para guru SM kepada anak-anak didiknya.
  Bekerja di rumah merupakan salah satu kewajiban setiap anak. Satu
  hal yang perlu diingat oleh guru-guru bahwa ada anak-anak yang
  memang sudah dibiasakan untuk membantu orang tua mereka di rumah,
  tetapi ada juga anak-anak yang tidak dibiasakan karena sudah ada
  pembantu rumah tangga. Walaupun demikian, dalam diri setiap anak
  haruslah ditanamkan sikap mau menolong/membantu untuk melakukan --
  paling tidak -- sebuah pekerjaan kecil di rumah. Misalnya merapikan
  tempat tidur sendiri, menjaga kebersihan kamar mereka sendiri,
  mengatur barang-barang pribadi mereka, dan lain-lain. Mengajarkan
  anak untuk membantu pekerjaan di rumah akan menolong anak untuk
  belajar bertanggung jawab dan mengerti kewajiban sebagai anggota
  keluarga. Kebiasaan baik ini akan menolong anak untuk juga memiliki
  tanggung jawab ketika mereka berada di luar rumah, misalnya ketika
  ada di Sekolah Minggu.

  Tentunya tidak akan ada kesulitan untuk mengajarkan mengenai hal ini
  kepada anak-anak yang sudah terbiasa membantu orang tua mereka di
  rumah. Tapi bagaimana dengan mereka yang memang tidak dituntut orang
  tua mereka untuk membantu mengerjakan pekerjaan di rumah karena
  banyaknya fasilitas yang mereka miliki? Mereka tetap harus diajarkan
  mengenai hal tersebut. Tidak salah jika kita, sebagai seorang guru
  SM, untuk mengajarkan ha-hal ini kepada mereka, karena hal ini akan
  bermanfaat untuk membangun karakter yang baik dalam diri anak.
  Berikut ini cara-cara yang dapat Anda lakukan:

  1. Pada masa liburan ini berikan satu pelajaran khusus mengenai
     bekerja di rumah dalam ibadah di SM. Nasehat yang disampaikan
     melalui cerita biasanya akan melekat dalam hati anak-anak karena
     lebih mudah didengar dan diingat oleh anak-anak daripada pidato
     panjang yang bertele-tele. [Dalam edisi ini kami selipkan satu
     Bahan Mengajar yang dapat Anda gunakan untuk menolong anak
     mengerti pentingnya melakukan pekerjaan rumah.]

  2. Buat satu program liburan SM yang dapat memberikan contoh kepada
     anak-anak tentang pekerjaan-pekerjaan apa saja yang dapat mereka
     lakukan di rumah. Salah satu program yang bisa dilakukan pada
     waktu liburan adalah dengan mengajak anak-anak (khusus untuk
     Kelas Besar) untuk menginap di ruangan kelas SM atau di tempat
     yang memungkinkan untuk ditinggali selama satu hari satu malam.
     Jadikan ruangan tersebut betul-betul seperti di rumah mereka dan
     Anda sebagai guru berperan sebagai orang tua mereka. Selain
     belajar Firman Tuhan dan memuji Tuhan, ajak mereka untuk menyapu,
     menyiram tanaman, merapikan tempat tidur/alas tidur mereka
     sendiri, membantu menyiapkan makanan, membantu memasak, dan lain
     sebagainya. Jangan lupa untuk menekankan maksud daripada program
     ini yaitu untuk menunjukkan pada mereka hal-hal kecil yang dapat
     mereka lakukan untuk membantu orang tua mereka dan untuk
     menanamkan dalam diri mereka bahwa sebenarnya membantu orang tua
     itu adalah tugas yang sangat menyenangkan. Program ini adalah
     kegiatan liburan yang sangat menyenangkan dan akan berkesan dalam
     hati mereka. Setelah program berakhir dorong mereka berkomitmen
     untuk membantu orang tua mereka dengan senang hati dalam
     mengerjakan pekerjaan rumah.

  3. Buat satu daftar pekerjaan ringan dan bagikan daftar itu kepada
     mereka. Minta mereka memilih pekerjaan yang paling menyenangkan
     bagi mereka. Daftar pekerjaan itu harus mereka bawa pulang untuk
     ditunjukkan kepada orang tua mereka sehingga orang tua juga tahu
     bahwa anak-anak mau membantu mereka. Daftar pekerjaan harus
     berisi pekerjaan yang ringan dan mampu dilakukan oleh anak-anak
     seusia mereka, misalnya merapikan tempat tidur, merapikan kamar,
     menjaga adik, menyapu halaman, menyiram bunga, memberi makan
     binatang peliharaan, dll.

  4. Buat daftar piket untuk kelas SM. Yang mendapatkan tugas piket
     harus datang lebih awal setiap hari Minggu untuk membersihkan
     ruangan, misalnya membersihkan papan tulis, merapikan tempat
     duduk, menyapu, dll. Dengan membiasakan mereka melakukan
     pekerjaaan tersebut di SM, lambat laun mereka juga dapat
     menerapkannya di rumah. Jangan lupa bahwa harus ada juga seorang
     guru SM yang ikut melakukan piket bersama-sama dengan mereka.

  Itulah beberapa tips yang dapat Tim Redaksi bagikan. Jika anak-anak
  terlihat tidak terlalu bersemangat dengan hal-hal tersebut, tidak
  masalah! Jangan mudah menyerah, berdoalah dan tetap berikan teladan
  kepada mereka. Selamat mengajar!
                                                               /Davida


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)

  HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI KETIKA MEMBANTU PEKERJAAN DI RUMAH
  ================================================================

  Senang rasanya jika anak-anak didik kita menanggapi dengan antusias
  pelajaran mengenai membantu pekerjaan orang tua di rumah. Kita akan
  lebih bersukacita lagi apabila mereka betul-betul mempraktekkan hal
  tersebut di rumah mereka. Namun, dibalik rasa sukacita itu, kita
  tidak boleh lupa bahwa ada hal-hal penting yang harus diingatkan
  oleh guru kepada anak-anak yaitu kewaspadaan.

  Satu hal yang harus kita waspadai adalah adanya resiko yang dapat
  membahayakan anak ketika mereka membantu pekerjaan rumah. Anak-anak
  cenderung meniru apa saja yang dilakukan orang tua mereka. Melihat
  ibu mereka sedang menyetrika, mengepel, atau memasak, maka anak-anak
  perempuan juga ingin melakukan hal tersebut. Melihat sang ayah
  sedang memakukan paku ke dinding, membetulkan mesin mobil,
  memperbaikan peralatan rumah tangga, maka seorang anak laki-laki
  pasti akan mencoba-coba hal yang sama. Keinginan yang timbul dari
  seorang anak untuk membantu orang tua mereka merupakan hal yang
  positif, tetapi waspadailah juga bahaya yang dapat ditimbulkan.

  Selain orang tua, kita sebagai guru dapat pula memperingatkan anak-
  anak akan bahaya-bahaya yang dapat mencederai mereka ketika
  melakukan pekerjaan di rumah. Ingatkan mereka untuk selalu berhati-
  hati dan sebaiknya menghindari pekerjaan berat yang memiliki resiko
  tinggi, seperti menyetrika baju, membakar sampah, dll. Jelaskan
  kepada mereka resiko-resiko apa saja yang dapat terjadi dan solusi
  untuk menghindari hal-hal tersebut. Berikut ini hal-hal berbahaya
  yang dapat terjadi pada anak-anak -- khususnya anak usia SD --
  ketika membantu orang tua mereka, dan penjelasan yang dapat Anda
  berikan agar anak-anak dapat bekerja dengan lebih hati-hati.

  1. Jatuh
     -----
     Resiko yang paling mungkin terjadi ketika anak-anak sedang
     membantu orang tua adalah terjatuh/terpleset. Misalnya ketika
     mereka ingin membantu mengepel lantai, nasehatilah agar jangan
     menggunakan air dan sabun yang terlalu banyak agar mereka tidak
     mudah terpeleset. Atau ketika sedang menggunakan peralatan-
     peralatan tertentu untuk membantu ayah mereka memperbaiki
     sesuatu, anjurkan mereka untuk langsung menyimpannya di tempat
     yang sudah ditentukan agar kaki mereka tidak tersandung atau
     terjatuh oleh alat-alat yang berserakan itu. Atau jika mereka
     membantu membersihkan rumah sehingga mengharuskan mereka untuk
     berdiri di atas kursi atau meja, ingatkan untuk berhati-hati dan
     tidak sembarangan berdiri agar tidak jatuh.

  2. Terluka
     -------
     Ketika bekerja, jangankan anak-anak, orang dewasa pun sering
     terluka. Entah itu teriris pisau, tertusuk paku, terpukul oleh
     palu, terjepit pintu, tertusuk pecahan gelas/piring dll. Anak-
     anak yang tingkat kehati-hatiannya masih rendah perlu diingatkan
     mengenai hal ini. Lebih baik Anda menjelaskan bahwa pekerjaan
     yang menggunakan benda-benda tajam bukanlah pekerjaan mereka.
     Mereka boleh belajar dengan memperhatikan bagaimana orang tua
     mereka bekerja dengan menggunakan alat-alat tersebut tetapi
     jangan menggunakannya sendiri tanpa pengawasan orang tua. Ajarkan
     mereka untuk selalu berhati-hati dalam bekerja, khususnya jika
     mereka memegang/membersihkan benda-benda yang dapat pecah, agar
     terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

  3. Terbakar/Kebakaran
     -------------------
     Anak-anak sangat suka bermain dan bekerja dengan hal-hal yang
     dianggapnya penuh dengan tantangan. Membantu orang tua memasak,
     membakar sampah, menyalakan lilin, menyulut korek api,
     menyalakan/mematikan barang-barang elektronik, dll. bisa jadi
     merupakan hal-hal yang mereka sukai. Namun resiko kebakaran/
     terbakar sangat besar. Oleh karena itu anak-anak harus betul-
     betul waspada akan bahaya yang bisa menimpa mereka/rumah mereka.
     Sebagai guru lebih baik anjurkan agar murid-murid Anda tidak
     mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan api dan alat-alat
     listrik kecuali ada orang tua/dewasa yang mengawasinya atau
     mendampinginya. Jika mereka ingin mengunakan barang-barang
     elektronik, ingatkan mereka untuk menggunakan alas kaki yang
     terbuat dari karet untuk mencegah mereka tersengat oleh aliran
     listrik.

  4. Keracunan
     ---------
     Tanpa disengaja anak-anak bisa saja mengalami keracunan saat
     membantu orang tua mereka. Obat nyamuk, cairan pembersih lantai,
     minyak tanah, sabun, dll. merupakan benda-benda yang dapat
     meracuni kita. Walaupun sebagai guru kita tidak dapat mengawasi
     secara langsung bagaimana tingkah anak-anak itu di rumah, namun
     paling tidak kita dapat memberi peringatan kepada mereka untuk
     selalu berhati-hati dengan cairan-cairan tersebut. Ingatkan
     untuk selalu mencuci tangan setelah mereka selesai bekerja,
     khususnya jika tangan mereka telah menyentuh cairan-cairan atau
     benda-benda yang dapat meracuni mereka. Lebih baik meminta
     petunjuk orang tua agar mereka bisa lebih waspada dalam
     menggunakannya.

  Uraian yang Tim Redaksi tuliskan di atas, tidak dapat dijadikan
  alasan untuk malah melarang anak membantu pekerjaan orang tua mereka
  di rumah. Justru melalui tulisan ini kami harapkan para pendidik
  dapat memberitahukan kepada anak-anak tentang bahaya dan resiko yang
  dapat terjadi ketika bekerja membantu pekerjaan rumah, sekaligus
  mengajarkan kepada mereka bagaimana cara menghindari bahaya/resiko
  tersebut. Selain itu anak-anak juga perlu diingatkan bahwa semangat
  mereka untuk membantu orang tua tidak berarti bahwa mereka dapat
  mengerjakan semua pekerjaan yang mereka inginkan. Mereka masih perlu
  banyak belajar, mintalah mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
  memiliki resiko kecil dan aman bagi mereka.
                                                               /Davida

**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

  Untuk menolong anak-anak mengerti pentingnya melakukan pekerjaan di
  rumah, pakailah Bahan Mengajar berikut ini. Berdoalah terlebih
  dahulu agar Anda diberi hikmat oleh Tuhan sehingga apa yang Anda
  ajarkan dapat tertanam dalam hati anak-anak.

                    APAKAH KAMU SUKA MENCUCI PIRING
                    ===============================

  "Saya tidak mau membantu Ibu mencuci piring!" teriak Mega. "Mencuci
  piring sungguh tidak menyenangkan dan saya tidak mau melakukannya!"

  Ibu tersenyum kepada Mega. "Baiklah, mengapa kamu tidak keluar saja
  dan bermain-main?" kata ibu.

  Pada malam harinya Mega duduk menghadap meja makan. Ia sangat lapar
  dan bersiap-siap untuk menyantap salah satu masakan ibunya yang enak
  itu. Lalu ia melihat pada piringnya. Piring itu kotor, persis
  seperti ketika ia meninggalkannya tadi pagi. Ada sisa telur dan
  selai di atasnya. Juga masih ada sepotong kecil roti yang tersisa.

  Renungan Singkat tentang Kebersihan:
  ------------------------------------

  1. Apakah kamu suka makan pada piring yang kotor?
     Mengapa tidak?

  2. Mengapa mencuci piring yang telah kita pakai itu penting?
     Mengapa mencuci tangan, pakaian, handuk, sprei dan sarung bantal
     kita juga penting?
     Mengapa kamu harus mencuci mobilmu atau mengepel lantai rumahmu
     atau membersihkan karpetmu?

  "Bolehkah saya meletakkan makananmu pada piringmu, Mega?" tanya ibu.

  "Oh tidak, terima kasih," kata Mega. "Bolehkah saya mencuci piring
  saya dulu, Bu?"

  "Tetapi saya kira kamu tidak suka mencuci piring ," kata ibu.

  "Saya tidak akan pernah berkata seperti itu lagi Bu!" kata Mega.
  "Saya tidak mau makan pada piring yang kotor, karena itu mulai
  sekarang saya akan senang menolong Ibu mencuci piring-piring yang
  kotor."

  Menurut kamu, apakah Mega akan mengeluh lagi kalau mencuci piring?

  Renungan singkat tentang Tuhan Yesus dan kamu:
  ----------------------------------------------

  1. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan Yesus akan menghapuskan dosa-dosa
     kita. Ia akan menyucikan kita. Bacalah 1Yohanes 1:9.

  2. Mengapa Mega mau mencuci piringnya yang kotor?
     Bagaimanakah caranya piring-piring kita yang kotor dapat
     mengingatkan kita kepada dosa di dalam kehidupan kita?
     Mengapa kamu ingin agar Tuhan Yesus menghapuskan dosa-dosamu?

  3. Sudahkah kamu meminta Tuhan Yesus menghapuskan dosa-dosamu?
     Kalau belum, maukah kamu melakukannya sekarang juga?

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Mazmur 51:1-4

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Jika kita mengakui dosa-dosa kita yang kotor kepada Allah, dan
  meminta Dia menghapuskannya, maka Ia akan menyucikan kita.
  (1Yohanes 1:9)

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah mati bagi dosa-dosa
  saya. Hapuskanlah dosa-dosa saya dan sucikanlah hati saya. Amin!

  Bahan diedit dari sumber
  Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Penulis    : V. Gilbert Beers
  Penerbit   : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman    : 116 - 117


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Aswin Widjaja <ixtus@>
  >Saya bersyukur untuk kehadiran Bina Anak. Terus berjuang untuk
  >menangkan anak bagi Kristus di jaman yang semakin sulit ini...
  >
  >GBU,
  >Aswin

  Redaksi:
  Terima kasih untuk pesan yang Anda kirim lewat Guest Book situs
  kami PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen) di alamat:
==>   http://www.sabda.org/pepak/
  Terima kasih juga untuk dukungan Anda yang semakin menyemangati dan
  mengobarkan semangat pelayanan segenap Tim Redaksi e-BinaAnak ... :D
  Maju terus dalam pelayanan Anda .... Tuhan Memberkati!


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
               Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org