Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/136 |
|
e-BinaAnak edisi 136 (23-7-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 136/Juli/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Buah-buah dalam Pelayanan Guru SM o/ ARTIKEL (2) : Menjadikan Murid o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Mengampuni Sesama Kita o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Beri Tempat Bagi yang Baru o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Memesan Buku Pendidikan Anak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Syalom, Setiap orang yang terjun dalam sebuah pelayanan tentunya ingin agar pelayanannya bisa membuahkan hasil. Begitu juga dengan pelayanan seorang guru SM, salah satu prioritas yang harus dicapai guru adalah "Berbuah dalam Pelayanan". Sebagai seorang guru kerinduan untuk melihat atau paling tidak merasakan buah pelayanannya pasti ada. Jika tidak ada hasil yang dapat kita lihat atau rasakan, evaluasilah cara mengajar Anda, motivasi pelayanan Anda, atau kesungguhan Anda dalam pelayanan yang Anda jalankan ini. Atau jika Anda merasa sudah mengerahkan seluruh kemampuan Anda tapi tidak melihat hasil yang nyata, jangan kecewa! Mungkin saja anak-anak yang kita layani telah menyimpan dalam hati dan pikirannya benih yang telah Anda taburkan, dan pada waktunya Tuhan nanti benih-benih itu akan bertumbuh dan menghasilkan buah .... Buah-buah apa saja yang dapat kita hasilkan dalam pelayanan seorang guru SM? Untuk itu simaklah sajian-sajian kami dalam edisi minggu ini. Banyak hal yang dapat Anda pelajari dan ketahui dalam artikel- artikel kami yang berjudul "Buah-buah Pelayanan Guru SM" dan "Menjadikan Murid". Jika Anda dengan sungguh-sungguh menggunakan dua Bahan Mengajar dalam edisi ini di kelas SM Anda, maka itu berarti Anda sudah mulai menyiapkan jalan untuk menghasilkan pelayanan yang berbuah. Selamat Melayani! Tim Redaksi "Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:8) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+15:8 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) BUAH-BUAH DALAM PELAYANAN GURU SM ================================= Tujuan kita dalam pelayanan SM tentunya untuk menghasilkan sesuatu. Pelaksanaan berbagai tujuan dalam pelayanan SM diarahkan kepada pencapaian tujuan tersebut. Pelayanan yang berbuah adalah pelayanan yang sudah dapat mencapai tujuan dalam pelayanan SM. Berikut ini diuraikan hal-hal apa saja yang dapat dihasilkan dalam pelayanan SM dimana hal-hal tersebut merupakan tujuan-tujuan utama pelayanan SM. 1. Keselamatan ----------- Keselamatan merupakan tujuan terutama yang harus dihasilkan dari segala sesuatu yang kita lakukan serta kita ajarkan melalui bahan pelajaran dan pelayanan kita di SM. Kita ingin membawa masing- masing anak SM ke dalam pengalaman kelahiran baru. Kita ingin agar mereka mengerti bahwa mereka itu orang berdosa dan hukuman menantikan mereka. Mereka juga harus tahu bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri, tetapi Kristus yang sudah matilah yang dapat menyelamatkan. Sebagai guru kita pasti ingin agar pelayanan kita dapat membuat mereka sadar dan datang kepada Allah untuk memohon pengampunan, berbalik dari dosa- dosanya, dan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. 2. Pengetahuan Alkitab ------------------- Melalui pelayanan yang guru SM lakukan hasil terbesar lainnya yang ingin dicapai adalah bertambahnya pengetahuan Alkitab anak- anak SM kita, dimana hal itu akan menghasilkan orang-orang Kristen yang matang rohaninya. Melalui pelayanan dalam SM, kita ingin anak-anak itu mengerti, percaya, dan mematuhi Alkitab sebagai Firman Allah yang diilhami yang tidak dapat salah dan berkuasa. Kita ingin agar mereka mengetahui prinsip-prinsip dan perintah-perintah Alkitab yang memberi petunjuk dalam masalah- masalah tingkah laku. Buah lain dalam hal pengetahuan Alkitab ini adalah melihat anak-anak didik kita mencintai Alkitab, mau membaca dan mempelajarinya dengan cara teratur, sistematis, disertai doa, serta menjadikan Alkitab itu sebagai pedoman hidup. 3. Pertumbuhan Kristen ------------------- Pertumbuhan Kristen merupakan salah satu buah yang besar dalam pelayanan kita sebagai guru. Kita ingin menolong semua orang percaya termasuk anak-anak SM kita bertumbuh menuju kematangan Kristen. Kita ingin agar mereka tahu bahwa tidak saja mereka harus dilahirkan kembali, tetapi mereka juga harus bertumbuh secara rohani, dan hal menjadi seperti Kristus itulah sasaran utama kehidupan Kristen. Kita ingin agar anak-anak didik kita mengetahui dan memanfaatkan cara-cara yang digunakan Roh Kudus untuk memimpin orang-orang Kristen kepada kematangan: Alkitab, doa, ibadah, disiplin diri, pelayanan Pribadi, dan persekutuan dengan orang-orang percaya lainnya. 4. Penyerahan Pribadi ------------------ Penyerahan pribadi merupakan satu hasil penting dalam pelayanan seorang guru SM. Penyerahan pribadi akan menolong anak-anak didik kita menjadi orang-orang Kristen yang sesuai dengan kehendak Allah. Kita ingin memimpin mereka untuk senantiasa menyerahkan hidupnya kepada kehendak Allah. Kita ingin agar mereka mengerti tanggung jawabnya sebagai anak-anak Allah dan mengakui-Nya sebagai Tuhan atas hidup mereka. Sebagai guru kita pasti ingin agar melalui pelayanan kita anak-anak dengan sukarela memilih kehendak Allah dan membuatnya sebagai faktor yang menentukan semua keputusan; menggunakan semua yang Allah telah percayakan kepada mereka dengan bijaksana; dan menemukan serta memenuhi rencana Allah. 5. Pelayanan Kristen ----------------- Hasil berikutnya yang harus dicapai dalam pelayanan kita adalah pelayanan Kristen. Dalam setiap pelayanan kita, tekankanlah bahwa pelayanan Kristen secara luas mencakup setiap perbuatan dan aktivitas yang membantu pertambahan, perkembangan, dan kesejahteraan tubuh Kristus. Anak-anak akan memiliki semangat yang menyala-nyala dalam pelayanan Kristen apabila mereka memiliki guru yang juga punya semangat yang sama, dan itu berarti Anda harus siap menjadi teladan bagi mereka. 6. Kehidupan Kristen ----------------- Dengan memperhatikan kehidupan anak-anak SM kita, dapat dilihat apakah pelayanan kita selama ini sudah menjadi berkat bagi kehidupan mereka. Tujuan kita mengajar mereka tentunya karena kita ingin menolong mereka menerapkan prinsip-prinsip Kristen dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin agar mereka memuliakan Kristus dalam kehidupan mereka melalui sikap dan sifat mereka, seperti sikap tengggang rasa, kejujuran, kasih, dapat dipercaya, dll. Pendek kata, kita ingin agar melalui apa yang kita ajarkan mereka dapat mengenal untuk kemudian mematuhi prinsip-prinsip Kristen untuk dilakukan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dari 6 hal di atas, Anda sebagai seorang pelayan dalam sebuah SM dapat menilai apakah selama ini pelayanan Anda sudah mencapai tujuan yang diharapkan, dan apakah pelayanan Anda sudah menghasilkan buah- buah rohani dalam kehidupan anak-anak didik Anda. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Sekolah Minggu yang Berhasil Judul Artikel Asli: Tujuan-tujuan Pekerjaan Sekolah Minggu Pengarang : Ralph M. Riggs Penerbit : Gandum Mas, Malang 1978 Halaman : 6 - 9 ********************************************************************* o/ ARTIKEL (2) Sehubungan dengan topik "Berbuah dalam Pelayanan" berikut ini kami uraikan salah satu buah yang dapat Anda hasilkan dalam pelayanan Anda di Sekolah Minggu. MENJADIKAN MURID ================ Kalau saya diminta untuk memilih antara keberhasilan dan kegagalan, dengan segera saya akan memilih keberhasilan. Saya telah mengalami kedua hal itu dan percayalah, keberhasilan adalah lebih indah. Akan tetapi menginginkan keberhasilan dan mengetahui apakah arti dari keberhasilan itu merupakan dua hal yang berbeda. Orang-orang yang mencari sukses mengetahui bahwa kesuksesan itu ada. Kita yakin mengenai adanya keberhasilan dan kita tahu pasti bahwa bila kita menemukannya kita akan sangat beruntung. Tetapi bagaimanakah bentuknya? Di manakah menemukannya? Bagaimana mengukurnya? Saudara telah mendengar pepatah,"Tidak semua yang gemerlapan itu emas". Kita dapat juga mengatakan, "Tidak semua yang berseri-seri adalah keberhasilan". Ada semacam logam yang warnanya seperti emas, namun bukan emas. Demikian pula ada keberhasilan semu yang lebih mengecewakan kita, karena itu tidak berharga dan kita tertipu olehnya. Kita yang bekerja dengan jiwa-jiwa manusia yang abadi harus menyadari tanggung jawab yang luar biasa untuk mengerti apakah keberhasilan rohani itu, agar kelak kita tidak akan menangis di hadirat Allah, pada waktu kita mendengar bahwa apa yang kita sangka adalah keberhasilan sebenarnya hanya kegagalan yang tersamar. Keselamatan atau kebinasaan jiwa-jiwa bergantung pada usaha kita. Sebab itu kita harus sungguh-sungguh berhasil dalam tugas kita. JUMLAH ADALAH PENTING --------------------- Dalam hal menentukan apa keberhasilan itu, kita harus belajar menilik kenyataan-kenyataannya dan mengerti bahwa semua kenyataan itu harus membuktikan hal yang sama. Misalnya, jumlah kehadiran anak dalam SM adalah berharga dalam hal mengukur keberhasilan pelayanan kita, tetapi angka-angka itu hanyalah salah satu bukti, bukannya bukti yang menentukan. Perubahan sifat dalam kehidupan orang-orang yang hadir di Sekolah Minggu juga harus menunjukkan keberhasilan, jika tidak maka ada sesuatu yang salah dengan penilaian kita. Statistik sekolah Minggu sering kali kurang dipercayai karena ada orang yang menyalahgunakan angka-angka. Tetapi ingatlah, angka-angka itu sendiri tidak salah. Orang yang menyalahgunakan angka-angka itulah yang salah. Bodoh sekali untuk mengesampingkan angka-angka sebagai alat yang berguna dalam mengukur keberhasilan hanya karena beberapa orang menambah pada jumlah yang terdapat di daftar atau hanya menaksir- naksir ketika membuat daftar kehadiran mereka. Berbuat demikian adalah sama halnya dengan menolak memegang uang karena para penjahat telah membayar uang tunai untuk menyogok seorang hakim. Pada Hari Pentakosta ada yang menghitung dan mencatat bahwa 3000 orang telah bertobat sebagai hasil dari Injil yang diberitakan itu. Jadi, angka merupakan alat yang berharga untuk menilai keberhasilan. Tetapi pada waktu Saudara membaca Kisah Para Rasul, saya yakin Saudara sependapat dengan saya, bahwa yang ditekankan bukanlah jumlah yang bertobat tetapi pertobatannya. MENJADIKAN MURID itulah yang terutama. Perhitungan hanya menolong menentukan berapa banyak yang telah dicapai melalui pelayanan mereka. MENJADIKAN MURID ADALAH TUGAS KITA ---------------------------------- Keberhasilan mempunyai arti yang lebih dalam daripada hanya menghitung jumlah yang hadir. Hal menjadikan murid pada akhirnya menjadi patokan keberhasilan. Kita mendefinisikan hal menjadikan murid sebagai "pemberitaan Injil Yesus Kristus melalui pernyataan dan disiplin yang mengakibatkan peneguhan dan pemeliharaan hubungan antara Yesus dan seorang murid." Filsafat yang memimpin pelayanan pendidikan Kristen kita menyatakan: "Karena mempercayai bahwa hal menjadikan murid itu menggenapi Amanat Agung, kita telah menentukan bahwa hal menjadikan murid harus merupakan sasaran yang memimpin segala usaha kita." "Kita percaya bahwa pemuridan lebih merupakan soal hubungan daripada peraturan, dan kita akan berusaha membawa orang ke dalam satu perhubungan dengan Kristus yang akan menghasilkan perubahan kelakuan dan watak." "Kita percaya hal ini dicapai dengan menggunakan cara-cara Tuhan kita dan dengan bersandarkan kuasa Roh-Nya." "Inspirasi, pengajaran dan keterlibatan adalah cara-cara yang dipergunakan oleh Yesus dalam menjadikan murid-murid. Kita percaya bahwa cara-cara ini tetap berlaku dan menyediakan satu pola bagi kita dewasa ini dalam hal menjadikan murid." Setelah menentukan bahwa hal menjadikan murid adalah pusat sasaran kita, maka usaha-usaha kita diukur menurut berapa dekatnya kita mengena pusat sasaran itu. Adakalanya akan lebih mudah untuk mengukur keberhasilan kita hanya dari segi jarak, tetapi kita mengetahui bahwa arah juga penting. Karena, apa artinya jumlah orang yang datang jika Kristus tidak ditunjukkan kepada mereka? Penulis lain mengatakan begini: "Keberhasilan Sekolah Minggu! Apakah itu sesungguhnya? Adakalanya kita menemukan kata berhasil disamakan dengan jumlah kehadiran yang memuncak, fasilitas-fasilitas lengkap, anggaran yang tidak terbatas, pekerja-pekerja yang terdidik, pengangkutan yang teratur, dan lain sebagainya. Pada hakekatnya, semua itu bukanlah faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan, melainkan akibat- akibat keberhasilan itu! Sebenarnya, suatu Sekolah Minggu dapat mempunyai semuanya itu dan masih tidak sungguh-sungguh berhasil!" Keberhasilan pelayanan seorang guru SM yang sesungguhnya tercapai bila Roh Kudus sedang mengubah kehidupan orang-orang melalui pengajaran Firman Allah. Sebab itu hitunglah jumlah yang hadir, tetapi jangan lupa untuk memikirkan tiap-tiap pribadi pada waktu menilai keberhasilan Sekolah Minggu Saudara. Keputusan untuk menerima Kristus dan pendewasaan harus menjadi tujuan dalam hal menjadikan murid. Perhatikanlah apakah ada perubahan sifat dan perkembangan watak dalam kehidupan setiap pelajar. Pada waktu Saudara melihat hal-hal itu, bersukacitalah karena Saudara sungguh-sungguh telah berhasil dan berbuah dalam pelayanan. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 1 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 173 - 174 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) Melihat anak-anak didik kita memiliki sikap taat kepada Firman Tuhan adalah satu buah yang ingin kita hasilkan melalui pelayanan kita. Cara yang dapat kita lakukan agar anak-anak dapat memiliki sikap itu adalah dengan mengajarkan hal-hal yang tercatat dalam Firman Tuhan. Selamat Mengajar! MENGAMPUNI SESAMA KITA ====================== Cerita: ------- Edi bangga akan model kapal terbangnya yang baru saja diselesaikannya. "Waduh, saya sungguh bekerja keras untuk membuat ini," dia mengatakan kepada temannya, Gunawan. Kemudian dia berbangga-bangga sedikit, sambil berkata: "Ayah mengatakan, dia sendiri tak dapat membuat yang lebih baik daripada ini." Gunawan mengambil model yang rapuh itu untuk menelitinya lebih cermat. Tiba-tiba model itu terlepas dari tangannya dan jatuh berhamburan di lantai, "Maaf!" dia berteriak. Dia berlutut untuk mengumpulkan keping-kepingan itu. "Saya akan membantu untuk memperbaikinya. Barangkali kita dapat memperbaikinya sehingga kelihatan seperti baru," dia menyarankan dengan penuh harap. Edi menyepak kapal terbang yang rusak itu. "Tidak!" dia menjerit. "Kita tak dapat memperbaikinya! Dan saya sama sekali tidak akan memaafkan kamu." Pernahkah kalian berkata seperti itu? Tahukah kalian apa yang dikatakan Firman Allah mengenai hal mengampuni orang lain? 1. Alkitab mengatakan mengapa kita harus mengampuni. Penting bagi kita untuk mengampuni karena Allah mengatakan kita harus melakukan itu (Baca Efesus 4:32). Kemudian juga, kita harus bersedia untuk mengampuni supaya Allah dapat mengampuni kita. Dengarkanlah ayat-ayat ini: (Bacalah Lukas 6:37 dan Matius 6:14,15). 2. Alkitab juga mengajarkan bagaimana kita harus mengampuni. Kita harus mengampuni sebagaimana Allah telah mengampuni kita (Efesus 4:32). Betapa bersyukurnya kita bahwa Allah dengan segera mengampuni dosa kita apabila kita mohon pada-Nya. Walaupun kita tidak layak menerima pengampunan-Nya itu, Dia mengampuni kita dengan kemurahan dan dengan kasih-Nya yang besar. Dan Dia telah berjanji bahwa Dia tidak akan mengingat dosa kita lagi setelah Dia mengampuni kita. Apabila kita mengampuni orang lain sebagaimana Allah telah mengampuni kita, kita akan melakukannya dengan segera. Juga kita akan melakukannya dengan kasih dan kemurahan. Dan kita akan mengampuni semua kesalahan mereka. Pengampunan yang sejati berarti kita akan berusaha untuk melupakan segala perbuatan orang lain terhadap diri kita. Kita harus mengampuni sesering orang memohon pengampunan kepada kita. Agaknya ada orang yang sering sekali memerlukan pengampunan, namun pikirkanlah betapa sering kita memerlukan pengampunan Allah juga. Pada suatu hari Petrus bertanya kepada Yesus, berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah pada kita? Yesus menjawab bahwa kita harus mengampuni sebanyak yang diperlukan walaupun itu sebanyak 70 kali 7! 3. Alkitab mengatakan bahwa Yesus akan menolong kita untuk mengampuni. Sering kali sukar untuk mengampuni seseorang yang telah bersalah terhadap kita, kalau kita mau meminta pada-Nya (baca Filipi 4:13). Yesus akan menolong kita untuk mengampuni sebagaimana seharusnya kita melakukan. Doa: ---- Berdoalah mohon Allah membantu kita untuk mengampuni. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 114 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) Seorang guru SM yang berbuah dalam pelayanannya pasti berorientasi pada perubahan hidup murid-muridnya. Mereka akan selalu rindu agar anak-anak yang mereka didik dapat meninggalkan hidup lamanya dan masuk dalam kehidupan baru bersama Yesus Kristus. Ajaklah anak-anak untuk menerima kehidupan baru dalam Yesus melalui bahan mengajar berikut ini. BERI TEMPAT BAGI YANG BARU ========================== Alat Peraga: ------------ Sepasang sepatu baru. Ayat Alkitab: ------------- Yohanes 3:1-17 Tema: ----- Kebiasaan atau hal-hal lama harus pergi agar yang baru boleh datang. Cerita: ------- [Saya menggunakan sepatu dalam kegiatan ini. Namun, Anda juga dapat menggunakan topi, sarung tangan, atau benda-benda lain yang memberikan ilustrasi bahwa kita harus meninggalkan cara lama dan memberi tempat bagi cara hidup yang baru.] SELAMAT PAGI! MINGGU LALU saya membeli sepasang sepatu baru. Saya sangat menyukai sepatu ini, tetapi saya belum pernah memakainya. Sepatu saya yang lama harus diganti. Saya telah memakainya lama sekali, dan bahkan sekarang sudah berlobang. Saya sangat menyukai sepatu baru ini, sehingga saya ingin sekali menunjukkannya kepadamu bagaimana rupanya kalau saya pakai. Mari kita lihat. Hmmm ... mudah-mudahan ukurannya tidak salah. [Pakailah sepatu itu tanpa melepaskan sepatu lama Anda.] Lho kenapa sempit? Apakah menurutmu ukuran kaki saya membesar? Apa yang salah? Oh, ternyata saya harus melepaskan sepatu lama saya dulu. Benar! Saya tidak dapat memakai sepatu yang baru tanpa melepaskan sepatu yang lama. Begitu pun dengan hidup kita. Kita harus melepaskan yang lama dan memakai yang baru. Sering kali, dalam hidup ini, kita harus melepaskan yang lama dan menambahkan yang baru. Kamu semua sudah tidak lagi merangkak dan mulai berjalan. Setiap tahun di sekolah, kamu meninggalkan kelas yang lama dan maju ke kelas yang baru. Demikian juga dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita dapat melepaskan yang lama dan menjadi baru setelah kita percaya dan berserah kepada Tuhan. Setelah kita mengaku di hadapan Tuhan bahwa kita percaya dan berserah kepada-Nya, maka hidup kita menjadi baru. Kebiasaan dan kesalahan kita yang lama dapat kita tinggalkan, dan kita berusaha sekuat tenaga menjalankan hidup kita agar dapat menyenangkan Tuhan. Sepanjang hidup kita, hubungan kita dengan Tuhan berubah. Kita tahu bahwa Tuhan selalu bersama kita. Setelah kita bertumbuh dan lebih mengenal Tuhan, maka hubungan kita dengan Tuhan juga bertumbuh. Siap-siaplah untuk tumbuh dan mempelajari hal-hal baru! Doa: ---- Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah menjadikan kami manusia baru, setelah kami percaya dan berserah kepada-Mu. Kiranya teruslah memimpin kami supaya semua perbuatan kami selalu menyenangkan hati-Mu. Amin! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Ceritakan Untuk Anak-anak Sekolah Minggu: Sebuah Sumber Ibadah Pengarang : Donna McKee Rhodes Penerbit : Gospel Press, Batam Center, 2002 Halaman : 105 - 107 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Andreas Lagimpu <andreas_yth2001@> >Bagaimana memesan buku anda yang berisi sekitar pendidikan anak. >Kami sangat membutuhkannya untuk staf pengasuh Panti Asuhan yang >kami bina. >Terima kasih atas informasinya. >Salam >Andreas Lagimpu >Direktur Program Redaksi: Terima kasih untuk surat Anda .... :) Dalam pelayanan ini, kami tidak mencetak/memproduksi buku apapun. Sebagian besar bahan tulisan yang kami masukkan dalam e-BinaAnak maupun PEPAK merupakan kutipan, saduran, rangkuman, atau terjemahan dari banyak buku (lihat informasi sumber yang tercantum di akhir setiap tulisan yang kami sajikan). Untuk buku-buku tersebut Anda dapat membelinya di toko-toko buku Kristen terdekat di kota Anda. Tulisan-tulisan yang dibuat oleh Tim Redaksi, tidak kami cetak dalam bentuk buku, hanya kami sajikan dalam media elektronik ini. Untuk mendapatkannya, Anda dapat cetak dan meng-copynya. Tapi jangan lupa mencantumkan publikasi e-BinaAnak/PEPAK sebagai sumber elektroniknya. Selamat Melayani! ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |