Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/137 |
|
e-BinaAnak edisi 137 (30-7-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 137/Juli/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Tanggung Jawab Guru o/ ARTIKEL (2) : Kewajiban-kewajiban Guru SM o/ ARTIKEL (3) : Tanggung Jawab Pengurus SM o/ BAHAN MENGAJAR : Menepati Janji o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Referensi Bahan PA Guru SM ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam damai dalam kasih Kristus, Prioritas kehidupan guru yang akan diulas dalam minggu terakhir bulan Juli ini adalah mengenai kesetiaan seorang guru dalam memenuhi tanggung jawabnya dalam pelayanan. Mungkin masih banyak guru SM yang menganggap bahwa tanggung jawabnya telah terpenuhi bila mereka sudah mengajar dengan baik dan jelas. Apakah hanya itu? Untuk menjawab pertanyaan di atas, silakan simak tiga Artikel yang kami sajikan minggu ini. Ketiga Artikel tersebut mengulas tentang tanggung jawab yang sebenarnya harus diemban oleh seorang guru serta pengurus SM. Kami yakin banyak berkat yang akan Anda dapatkan setelah membacanya. Sedangkan Bahan Mengajar minggu ini ditujukan untuk mengajar anak-anak agar bertanggung jawab dalam "Menepati Janji". Harapan kami, rasa tanggung jawab Anda terhadap pelayanan SM akan semakin bertumbuh dari hari ke hari, sehingga Anda bisa memberikan teladan yang baik untuk anak-anak didik Anda. Selamat melayani! Tim Redaksi "Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju," (1Raja-raja 2:3) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Raja-raja+2:3 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) TANGGUNG JAWAB GURU =================== Apa saja yang merupakan tanggung jawab seorang guru Kristen? 1. Menjadi penafsir iman Kristen. ------------------------------ Dialah yang menguraikan dan menerangkan kepercayaan Kristen itu, karena ia harus menyampaikan harta-harta dari masa lampau kepada para pemuda yang akan menempuh masa depan. Gurulah yang dapat mengambil harta benda "Kabar Kesukaan" itu dari perbendaharaan gereja, lalu membagikannya kepada murid-muridnya. Perkara-perkara yang lama itu dibuatnya menjadi baru. Ia membentangkan di hadapan angkatan muda jemaat segala kekayaan pernyataan Allah dalam Yesus Kristus sebagaimana tersimpan dalam Alkitab dan diamanatkan kepada Gereja. 2. Menjadi seorang gembala bagi murid-muridnya. -------------------------------------------- Ia bertanggung jawab atas hidup rohani mereka; ia wajib membina dan memajukan hidup rohani itu. Tuhan Yesus sudah menyuruh dia: "Peliharakanlah segala anak dombaKu, gembalakanlah segala dombaKu!" Sebab itu seharusnyalah seorang guru mengenal tiap-tiap muridnya; bukan hanya namanya saja, melainkan latar belakangnya dan pribadinya juga. Ia harus mencintai mereka dan mendoakan mereka masing-masing di depan takhta Tuhan. 4. Menjadi seorang pedoman dan pemimpin. ------------------------------------- Ia tak boleh menuntun muridnya masuk ke dalam kepercayaan Kristen dengan paksaan, melainkan ia harus membimbing mereka dengan halus dan lemah lembut kepada Juruselamat dunia. Sebab itu ia hendaknya menjadi teladan yang menarik orang kepada Kristus; hendaknya ia mencerminkan Roh Kristus dalam seluruh pribadinya. 3. Menjadi seorang penginjil, yang bertanggung jawab atas penyerahan diri setiap orang pelajarnya kepada Yesus Kristus. ------------------------------------------------------------- Belum cukup jikalau ia menyampaikan kepada mereka segala pengetahuan tentang Kristus. Tujuan pengajaran itu ialah supaya mereka sungguh-sungguh menjadi murid-murid Tuhan Yesus, yang rajin dan setia. Guru tak boleh merasa puas sebelum anak didikannya menjadi orang Kristen yang sejati. Seorang guru harus memiliki satu perasaan tanggung jawab di dalam sistem dan tugas pendidikan. Guru SM yang merasa sudah melayani Tuhan padahal kehadirannya tidak tetap dan tidak rajin, adalah guru yang sangat tidak bertanggung jawab. Jika seorang guru sudah menerima tanggung jawab dan rela menerima tugas sebagai guru, maka ia harus rela memikul tanggung jawab itu. Setiap kali Saudara menyebutkan status sebagai guru, harus Saudara sebutkan dengan sangat berat dan penuh beban tanggung jawab. Menjadi seorang guru harusnya memberikan suatu beban yang berat di dalam hati. Seorang guru bukanlah pekerjaan main-mainan, menjadi guru bukanlah hal permainan atau hal yang boleh dikerjakan secara sembarangan. Sebaliknya seorang guru haruslah masuk ke dalam seluruh kedalaman kebenaran dengan penuh tanggung jawab. Ini suatu hal yang sedemikian serius, karena membawa murid kepada kebenaran menuntut mereka untuk bertanggung jawab dan memberikan respon yang benar menurut kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu, seorang guru mempunyai tanggung jawab yang berat kepada murid-muridnya. Setiap tindak-tanduk Saudara, tawa Saudara, bergurau atau bersedih, harus mengandung tanggung jawab. Jangan sembarangan mengatakan hal-hal yang tidak berguna, dan jangan bergurau sedemikian rupa hingga kehilangan jarak dan hormat antara guru dan murid-murid. Jangan sembarangan memberikan janji-janji kosong, yang akhirnya Saudara sendiri tidak dapat memenuhinya, dan jangan melakukan gertakan- gertakan dan ancaman-ancaman yang tidak akan dilakukan. Itu semua akan mengakibatkan mereka tidak lagi hormat kepada Saudara dan tidak lagi memelihara jarak antara murid dan guru, yang akibatnya mereka akan menghina semua perkataan, tindakan dan semua ajaran yang Saudara lakukan. Kesimpulan kita ialah tugas guru dalam pendidikan agama sangat penting, dan tanggung jawabnya berat. Guru itu dipanggil untuk membagikan harta abadi. Dalam tangannya ia memegang kebenaran ilahi. Dan dalam pekerjaannya ia menghadapi jiwa manusia yang besar nilainya di hadapan Allah. Oleh karena itu jangan sekalipun kita menganggap pekerjaan guru agama itu rendah atau gampang; pada hakekatnya pekerjaan itu tak kurang pentingnya dari pada tugas pendeta. Guru itu juga menjadi seorang pelayan dalam Gereja Kristus yang harus dijunjung tinggi. Bahan dirangkum dari sumber: 1. Judul Buku: Pendidikan Agama Kristen Pengarang : Dr. E.G. Homrighausen dan Dr. I.H. Enklaar Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993 Halaman : 180 - 181 2. Judul Buku: Arsitek Jiwa II Judul Asli: Tanggung Jawab dalam Pendidikan Pengarang : Stephen Tong Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993 Halaman : 23 - 24 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (2) KEWAJIBAN-KEWAJIBAN GURU SM =========================== Seorang guru SM baru dapat dikatakan guru yang bertanggung jawab apabila dia sudah dengan sepenuh hati melaksanakan kewajiban- kewajibannya. Adapun tujuh kewajiban yang dituntut dari seorang guru SM adalah sebagai berikut: 1. Mengajar (Teaching) ------------------- 1Timotius 2:7 Yang disebut "mengajar" adalah suatu proses belajar mengajar (Teaching-Learning Proccess). Di dalam proses mengajar dan belajar, guru harus dapat mewujudkan suatu perubahan dalam diri murid, misalnya perubahan dalam pengetahuan, sikap maupun tingkah laku. Bila tidak terjadi proses perubahan, berarti telah terjadi ketidakberesan/kesalahan dalam proses mengajarnya. Melalui Alkitab Paulus menyebutkan, dalam kehidupannya sebagai pengajar, ia sanggup mewujudkan perubahan atas diri orang lain: yang tadinya tidak percaya menjadi percaya; juga perubahan pada pengetahuan: yang tadinya tidak memahami kebenaran berubah menjadi memahami kebenaran. 2. Menggembalakan (Shepherding) ---------------------------- Yehezkiel 34:2-6; Yohanes 10:11-18 Nabi Yehezkiel menegur gembala pada zaman itu yang tidak menunaikan kewajiban mereka. Hal itu merupakan suatu perbedaan yang nyata, bila dibandingkan dengan Tuhan Yesus, gembala yang baik itu. Guru SM harus meneladani Yesus dalam menggembalakan domba-domba kecil dengan sepenuh hati. Seorang gembala yang baik harus mempunyai hati yang rela berkorban, meskipun menghadapi kesulitan juga tidak akan meninggalkan dan membiarkan domba- dombanya; ia harus mengenal setiap dombanya, juga bersedia membawa domba yang berada di luar untuk masuk ke kandangnya; ia pun wajib untuk menyediakan dan mencukupi segala kebutuhan dombanya, termasuk kebutuhan intelektual, emosi, mental, dan rohani. 3. Kebapaan (Fathering) -------------------- 1Korintus 4:15 Paulus berkata, "Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus Yesus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu." Banyak kali seorang guru dapat mendidik dan menegur orang, namun sedikit di antara mereka yang dapat memeluk, membesarkan, dan memperhatikan murid didiknya dalam Injil, seperti yang layaknya dilakukan oleh seorang bapa terhadap anak kandungnya. Seorang guru bukan hanya dapat menggurui, tapi juga harus memiliki hati seorang bapa. 4. Memberikan Teladan (Modeling) ----------------------------- 1Korintus 11:1; Filipi 3:17; 1Tesalonika 1:5-6; 2Tesalonika 3:7; 1Timotius 4:11-13 Paulus, selaku guru, sering kali dengan berani menuntut orang Kristen untuk meneladaninya sebagaimana ia telah meneladani Kristus. Paulus menasihati Timotius, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." Seorang guru akan mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap muridnya karena murid mudah sekali meniru tutur kata dan tingkah laku gurunya. Oleh karena itu, seorang guru perlu selalu memperhatikan dirinya sendiri apakah ia sudah menjadi teladan yang baik bagi muridnya. 5. Menginjil (Evangelizing) ------------------------ 1Timotius 2:7 Selaku guru, Paulus mengajar orang untuk percaya Kristus; demikian juga sasaran yang terutama dari seorang guru Sekolah Minggu adalah mengajar muridnya untuk menerima Injil. Mengajar bukan hanya mengisi murid dengan kebenaran, tetapi yang lebih penting adalah memberitakan Injil, supaya jiwa mereka diselamatkan. 6. Mendoakan (Praying) ------------------- 2Tesalonika 1:11-12 Kewajiban lain dari seorang guru adalah mendoakan muridnya, mendoakan mereka satu per satu dengan menyebut nama dan sesuai kebutuhan mereka masing-masing. Karena setiap murid mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda, demikian juga sekolah dan masyarakat yang menjadi tempat pergaulan mereka mempunyai segi- segi keruwetan yang berlainan. Sebab itu mereka membutuhkan pertolongan Allah; apalagi soal pembinaan hidup bukanlah hal yang dapat dicapai hanya oleh kemampuan dan hikmat manusia saja. Itulah juga sebabnya guru harus mengajar melalui kuasa doa, agar Roh Kudus dapat bekerja dalam hati murid dengan leluasa. 7. Meraih Kesempatan (Catching) ---------------------------- 2Timotius 4:2 Satu kewajiban lagi yang harus dipenuhi oleh guru adalah meraih kesempatan. Setiap manusia hidup dalam kekekalan, dan kesempatan yang hanya sekejap dalam kekekalan itu telah dipaparkan Allah di hadapan guru. Bila guru SM sanggup memanfaatkannya, mungkin hanya melalui sepatah kata atau satu sikap, mungkin juga melalui doa syafaat, akan memberikan pengaruh yang berharga bagi muridnya. Oleh sebab itu, guru SM harus dapat meraih setiap kesempatan yang ada, sebagaimana perkataan Paulus yang berbunyi: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran". Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Pembaruan Mengajar Judul Artikel Asli: Tugas-tugas Seorang Guru SM Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Kalam Hidup, Bandung Halaman : 10 - 12 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (3) TANGGUNG JAWAB PENGURUS SM ========================== Dalam sebuah SM ada guru-guru yang juga merangkap sebagai pengurus SM. Selain harus bertanggung jawab terhadap tugas keguruannya, mereka juga harus bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai seorang pengurus SM. Jika mereka hanya memenuhi tanggung jawab mereka sebagai seorang guru SM dan melalaikan tanggung jawabnya sebagai pengurus, maka SM tersebut akan terhambat perkembangannya. Apa sajakah tanggung jawab para pengurus SM itu? Berikut ini kami paparkan tanggung jawab dari seorang Pemimpin dan Sekretaris SM. TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN SM Pemimpin inilah yang memimpin SM. Dia akan bekerja sama dengan gembala gereja, sekretaris, dan para guru sebagai suatu "team", agar mendapatkan sebuah SM yang mendatangkan kehormatan bagi Kristus. Dia akan mengatur agar para guru MENJANGKAU jiwa-jiwa yang terhilang dan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara hidup bagi Allah. Tanggung jawab pemimpin dibagi dalam tiga bagian: 1. Selama Jam SM ------------- a. Harus tiba 15 menit sebelum SM dimulai. b. Siap sedia untuk memulai SM tepat pada waktunya! Acara Pembukaan harus menarik. Bahan seperti "Kegiatan Sekolah Minggu" dapat memberi ide-ide dan petunjuk-petunjuk untuk acara pembukaan ini. Pakailah alat peraga yang disarankan. c. Mengunjungi berbagai kelas selama jam pelajaran, tetapi duduk pada tempat yang memudahkan dia untuk meninggalkan kelas tersebut tanpa menarik perhatian anak-anak. d. Dalam sebuah kelas, secara bergantian, tutuplah acara ibadah dengan memberikan sambutan singkat untuk anak-anak (khususnya yang baru) dan undang mereka untuk datang kembali minggu berikutnya. 2. Mempromosikan SM ---------------- a. Untuk menolong pertumbuhan SM, selenggarakan acara-acara istimewa pada Hari Paskah, Hari Kemerdekaan, Hari Natal, kenaikan kelas, dan sebagainya. Tentu saja saudara harus memakai bahan yang disediakan untuk usaha memenangkan jiwa baru dan evangelisasi anak-anak. Sarana tersebut berguna untuk menolong SM saudara. Undang anak-anak lain selain murid-murid Anda untuk menghadiri acara tersebut. b. Dalam setiap kebaktian gereja hendaknya diberikan pengumuman tentang SM. Ke mana pun saudara pergi berbicaralah tentang SM, dan undanglah orang untuk menghadirinya. Tunjukkan sikap yang gembira dan bersemangat tentang SM Anda! 3. Program Pendidikan ------------------ Program pendidikan secara keseluruhan bagi pekerja SM adalah tanggung jawab gembala, tetapi pemimpin SM itu yang harus menyelenggarakan sebagian besar dari kelas persiapan dan rapat panitia. Adakan kerja sama yang erat dengan gembala dalam "Kursus Pendidikan Guru SM", "Kelas Calon Guru", maupun program lain. SEKRETARIS SM Sekretaris yang menyelenggarakan semua catatan sekolah. Tanggung jawabnya meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Sebelum Jam SM -------------- a. Datang 15 menit sebelum SM dimulai dan mempersiapkan kantong- kantong persembahan, buku-buku catatan kelas, gambar-gambar, alat peraga, dll., untuk diberikan kepada guru. b. Berada di tempat pada Acara Pembukaan -- saudara bukan teladan yang baik kalau jalan kian ke mari. 2. Selama Jam SM ------------- a. Menghadiri jam pelajaran di suatu kelas, namun demikian duduklah dekat pintu. Jika SM sudah berjalan setengahnya, keluarlah dengan diam-diam. Apabila jumlah anggota SM itu banyak, sekretaris akan segera mulai dengan pekerjaannya setelah guru selesai mengabsen. Dengan demikian ia mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan pencatatan dalam "Buku Catatan Sekretaris" sebelum acara penutup. b. Mengumpulkan semua buku catatan kelas dan persembahan. Guru harus mengisi Buku Catatan Kelas dan memungut persembahan sebelum memulai pelajaran, kemudian meletakkannya pada tempat yang baik agar dapat dikumpulkan oleh sekretaris tanpa mengganggu kelas. Jangan bercakap-cakap dengan guru atau murid. c. Pergi ke suatu tempat yang agak terpisah; hitunglah uang persembahan; pindahkan semua jumlah dari buku catatan kelas ke buku catatan sekretaris. Catatlah jumlah yang hadir; tamu- tamu; persembahan; dan jumlah yang absen untuk setiap kelas. Hitunglah jumlah seluruhnya dan tuliskan pada papan pengumuman. d. Menandai kehadiran para pekerja pada kolom yang tersedia. Sisipkan selembar di dalam buku catatan sekretaris untuk mencatat kehadiran gembala dan anggota-anggota pengurus sepanjang tahun. f. Bersiap-siap untuk membacakan laporan jika diminta. Bacalah dengan jelas dan singkat. 3. Sepanjang Minggu ---------------- a. Menyerahkan persembahan SM kepada bendahara SM. Bila SM tidak mempunyai bendahara, persembahan itu harus diberikan kepada bendahara gereja. Uang SM harus dialokasikan untuk pembelian bahan dan peralatan SM saja. b. Membantu dalam pemesanan bahan pelajaran. Ketika bahan pelajaran yang baru itu tiba, simpanlah dengan baik agar tetap bersih dan siap untuk dipakai pada waktunya. Jagalah supaya gambar Sahabat Anak-anak dan Pratama yang dipakai itu tepat setiap Minggu. c. Mengambil rata-rata anak yang hadir setiap bulan, menjumlahkan persembahan setiap akhir bulan, dan tuliskan dalam buku catatan. Catatlah semua keterangan lainnya yang diperlukan. d. Menghadiri rapat pengurus. e. Menyediakan nota perkunjungan dan membantu dalam perkunjungan anak-anak yang absen dan para pengunjung. f. Pada akhir tahun, bekerja sama dengan gembala dan pemimpin untuk mengisi laporan tahunan. Jika buku catatan sekretaris telah diisi dengan tepat sepanjang tahun, maka di dalamnya terdapat keterangan yang diperlukan untuk laporan tahunan. Sungguh, pengurus SM itu penting! Jemaat memerlukan kepemimpinan saudara. Allah akan dipuji jika saudara memikul tanggung jawab untuk pelayanan ini! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Pola Dasar Perkembangan Sekolah Minggu Judul Artikel Asli: Tanggung Jawab Pengarang : AGLC -- Teaching Ministries Accra, GHANA Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1987 Halaman : 10 - 12 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR MENEPATI JANJI ============== "Besok setelah pulang sekolah, saya akan datang ke rumahmu. Ini janji saya," kata Maria kepada temannya, Debora. "Saya akan datang apa pun yang terjadi." "Bagaimana seandainya hujan turun lebat?" tanya ibu kepada Maria kemudian. "Atau bagaimana seandainya kamu jatuh sakit?" "Tentu saya tidak akan pergi," kata Maria. "Tetapi kamu telah berjanji bahwa kamu akan pergi," kata ibu. "Tahukah kamu apa artinya sebuah janji?" Renungan Singkat tentang Janji-janji: ------------------------------------- 1. Menurut kamu, apakah artinya sebuah janji? Bolehkah kamu berjanji dan kemudian mengingkarinya? Mengapa tidak? 2. Seandainya kamu adalah ibu, apakah yang akan kamu katakan kepada Debora? "Janji adalah sesuatu yang sangat istimewa," kata ibu. "Itu berarti bahwa seseorang dapat mempercayaimu. Banyak orang di dalam Alkitab yang mengucapkan janji-janji khusus kepada Allah, dan kemudian mereka mengingkarinya. Allah mengatakan bahwa lebih baik tidak berjanji daripada kemudian mengingkarinya." "Apakah Allah selalu menepati janji-janji-Nya?" tanya Maria. "Ya, menurut Alkitab, Allah selalu menepati janji-janji-Nya," kata ibu. "Itu berarti bahwa kamu dapat mempercayai-Nya. Jika Ia pernah mengingkari janji-Nya, kamu tidak akan percaya kepada-Nya. Tetapi Allah tidak pernah mengingkari satu pun dari janji-janji-Nya." "Kalau begitu, saya harus lebih berhati-hati bila membuat janji- janji," kata Maria. "Dan saya pun harus berhati-hati agar tidak sampai mengingkari janji-janji saya." Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu: ---------------------------------------- 1. Apakah kamu akan percaya kepada Allah jika Ia pernah mengingkari janji-janji-Nya? Mengapa tidak? 2. Apakah orang akan mempercayaimu jika kamu mengingkari janji- janjimu? Mengapa tidak? 3. Mengapa kita harus berhati-hati dengan janji-janji yang kita buat? Bacaan Alkitab: --------------- Yosua 23:14 Kebenaran Alkitab: ------------------ Allah selalu menepati janji-Nya. Ia tidak pernah mengingkari satu pun dari janji-janji-Nya (Yosua 23:14). Doa: ---- Tolonglah saya menepati janji-janji saya, ya Allah, supaya saya dapat seperti Engkau. Maka orang lain pun akan percaya kepada saya, seperti mereka percaya kepada-Mu. Dalam nama Yesus. Amin! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 46 - 47 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: From: Dina Margareth <Dina_Margareth@> >Shalom, >Saya lagi membutuhkan bahan diskusi untuk Pendalaman Alkitab untuk >Guru-guru Sekolah Minggu. Adapun tema yang akan didiskusikan adalah >Visi dan Misi Guru Sekolah Minggu. Saya sudah mencari mengenai >topik ini di toko buku Gandumas dan Imannuel, sepertinya tidak ada >yang pas. Mohon bantuannya ya.. Terima kasih atas atensinya. Tuhan >Yesus memberkati. > >Dina Redaksi: Kami sangat bersukacita mengetahui semangat Anda dalam mempersiapkan diskusi Pendalaman Alkitab di SM Anda. Saat ini sangat jarang ditemui adanya PA yang diadakan diantara guru SM. Biasanya selesai mengajar dan bertugas, mereka kembali lagi dengan kesibukan masing- masing, dan baru bertemu lagi pada Hari Minggu berikutnya. Sehubungan dengan pertanyaan Anda, Ibu Meilania (moderator e-BinaGuru) telah memberikan jawaban kepada Anda, tapi sebagai tambahan kami sangat sarankan agar Anda mengunjungi Situs PEPAK untuk mendapatkan bahan-bahan sehubungan dengan Pelayanan Sekolah Minggu. Beberapa bahan mungkin akan membantu misalnya: 1. Sekolah Minggu yang Memiliki Panggilan ==> http://www.sabda.org/pepak/000006/ 2. Mengapa Melayani dan Membina Anak-Anak? ==> http://www.sabda.org/pepak/000010/ 3. Tugas Guru Sekolah Minggu dalam Mengajar ==> http://www.sabda.org/pepak/000045/ 4. Menjadi Guru Sekolah Minggu ==> http://www.sabda.org/pepak/010088/ 5. Buah-buah dalam Pelayanan Guru SM ==> http://www.sabda.org/pepak/030181/ Masih banyak lagi tulisan-tulisan lain dalam situs PEPAK yang dapat Anda jadikan bahan untuk PA di Guru SM d gereja Anda. Kami harap informasi tersebut berguna dan bermanfaat dalam pelayanan Anda. Tuhan memberkati! ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |