Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/141 |
|
e-BinaAnak edisi 141 (28-8-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 141/Agustus/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Komunikasi yang Efektif o/ TIPS MENGAJAR : Komunikasi dalam Mengajar o/ BAHAN MENGAJAR : Menaati Suara yang Benar o/ AKTIVITAS : Menyusun Kalimat o/ STOP PRESS! : Kebaktian Kebangunan Rohani Jakarta 2003 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tulisan-tulisan Seputar Kurikulum SM ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih dalam Kristus, Seringkali komunikasi yang terjalin dalam suatu proses belajar mengajar tidak seefektif yang kita harapkan. Seorang guru pasti pernah mengalami saat-saat yang tidak menyenangkan akibat dari proses komunikasi yang tidak efektif tersebut. Komunikasi memang merupakan satu komponen penting, bahkan tercapainya tujuan pelajaran juga sangat tergantung dari komunikasi yang Anda gunakan dalam mengajar. Edisi e-BinaAnak minggu ini akan membahas secara khusus topik mengenai "Komunikasi dalam Mengajar". Harapan kami para guru akan semakin memahami pentingnya ketrampilan berkomunikasi dan bertekad untuk mengaplikasikannya dalam kelas masing-masing. Artikel yang kami sajikan akan menolong pengajar untuk dapat menciptakan satu proses komunikasi yang efektif dalam kelas. Simaklah juga kolom Tips Mengajar yang memberikan petunjuk praktis kepada Anda bagaimana melakukan "Komunikasi dalam Mengajar". Selain dua sajian utama tersebut, ada pula Bahan Mengajar dan Aktivitas yang dapat Anda gunakan dalam mengajar di SM, khususnya untuk mengaplikasikan sejauh mana Anda menangkap apa yang diajarkan dalam edisi e-BinaAnak ini. Selamat mengajar! Tim Redaksi "Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu." (Lukas 21:15) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+21:15 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ======================= Coba baca pernyataan berikut ini: "Aku mengasihi kamu." Apakah arti kata-kata itu bagi Anda? Mungkin bagi beberapa orang kata-kata itu mempunyai arti yang tidak begitu penting. Tapi tahukah Anda, betapa pentingnya kalimat ini jika kita ucapkan pada orang yang kita kasihi. Kata-kata dalam kalimat ini adalah kombinasi kata-kata yang sangat sederhana seperti kata-kata lainnya. Tetapi komitmen dan perasaan yang terkandung di dalamnya dapat mengubah kehidupan. Dalam hal ini, mereka bukan hanya sekedar kata-kata. Mereka sudah menjadi suatu komunikasi. Komunikasi yang memadai itu penting dalam pengajaran Sekolah Minggu yang efektif. Oleh sebab itu kita harus melakukannya sebaik mungkin dengan meluangkan sedikit waktu untuk mempelajari faktor kunci ini. ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Seperti yang telah kita lihat, komunikasi tidak hanya sekedar menggabungkan rangkaian kata-kata. Berikut ini beberapa sisi komunikasi efektif yang sudah diidentifikasikan: 1. Perubahan nada suara. --------------------- Jika Anda mendengar saya mengatakan, "Aku sayang kamu," dengan sangat keras, seluruh elemen baru akan ditambahkan ke dalamnya. Perubahan nada suara saya, penekanan yang saya berikan pada kata- kata tertentu, dan emosi yang saya rasakan ketika saya mengucapkan kata-kata itu akan menjadi faktor yang saling berhubungan dalam menyampaikan kalimat tersebut. Dan, tergantung pada konteks dimana saya mengucapkan kata-kata tersebut, perubahan nada suara saya dapat memberikan pengaruh pada arti pentingnya pesan dari kata-kata tersebut bagi pendengarnya. Saya menulis kata-kata ini ketika saya sedang duduk di sebuah hotel di New Orleans. Pagi tadi, saya mengucapkan selamat tinggal kepada istri saya sebelum berangkat ke sini untuk suatu perjalanan bisnis yang singkat. Ketika saya melangkah keluar, saya mengatakan kepada Elaine bahwa saya menyayanginya. Ketika saya mengucapkan kata-kata tersebut, ada suatu kesedihan dan penyesalan dalam nada suara saya. Saya sudah tahu bahwa saya akan merindukannya, dan saya merasa sedih. Saya ingin meyakinkan Elaine bahwa saya menyayanginya meskipun saya tidak ada di sana untuk mengatakan kepadanya. Perubahan nada suara saya mungkin sudah menyampaikan perasaan saya tersebut. Sekarang anggaplah saya sudah kembali dari perjalanan saya. Ketika kami saling menyapa di bandar udara dan saling berpelukan, saya akan mengatakan lagi, "Aku sayang kamu." Tetapi sekarang perubahan nada suara saya menyiratkan kebahagiaan yang saya rasakan karena bisa berkumpul kembali dengan istri saya. Dalam mengajar, perubahan nada suara kita juga mempunyai peranan yang penting. Jika kita mengatakan, "Yesus adalah Tuhan," dengan biasa-biasa saja, nada suara yang datar, maka murid kita pun bisa mendengar dan merasakannya. Mereka tidak akan bisa menggabungkan makna yang sesungguhnya dari pesan ini. Kita harus memperhatikan secara terus-menerus bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan apa yang kita katakan, tetapi bagaimana kita menyampaikannya. 2. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh setiap orang. -------------------------------------------------------- Kata-kata yang kita gunakan adalah simbol-simbol; kita mengambilnya untuk mewakili benda-benda dan ide-ide. Dalam komunikasi sehari-hari, setiap manusia memiliki persepsi/konotasi tersendiri terhadap setiap kata yang diucapkan atau didengarkan. Kita harus mengakui fakta ini dalam komunikasi kita sehari-hari. Dalam mengajar, seorang guru pun harus memperhatikan fakta tersebut karena kita membawa pengalaman dan interpretasi pribadi kita dalam kata-kata yang kita gunakan, bahkan seringkali kita menggunakan istilah-istilah yang belum tentu dipahami oleh murid- murid kita. Contohnya ketika saya mengatakan bahwa Tuhan itu seperti seorang ayah. Pernyataan ini benar jika seorang pendidik juga memiliki anggapan yang akurat terhadap peran seorang ayah dan mengetahui bagaimana seorang ayah itu bertindak. Tuhan seperti seorang ayah. Tetapi bagaimana jika saya mengatakan hal itu kepada seorang anak yang ayahnya pulang dalam keadaan mabuk dan sering memukulinya? Tuhan sebenarnya tidak sama dengan ayah seperti itu. Seperti yang Anda lihat, kita tidak bisa menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya kepada pendengar kita karena setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menginterpretasikan kata yang sama. Jadi selain mengakui pentingnya dan dampak dari perubahan nada suara, kita juga harus pintar-pintar memilih kata-kata yang dapat dipahami secara universal dan tidak menimbulkan konotasi yang terlalu besar bagi seseorang. 3. Gunakan bahasa tubuh yang baik. ------------------------------- Kapan pun kita berkomunikasi, kita tidak hanya menyampaikan kata-kata atau suara dari kata-kata atau kalimat tersebut. Bahasa tubuh adalah satu istilah yang telah digunakan untuk mengekspresikan suatu bentuk komunikasi yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Telitilah dua orang yang terlibat dalam suatu komunikasi. Biasanya mereka menggunakan gerakan isyarat, sikap tubuh, dan berbagai teknik fisik lainnya untuk menguatkan dan menginterpretasikan kata-kata mereka. Para guru juga menggunakan bahasa tubuh, meskipun beberapa diantara mereka tidak menyadari hal itu. Seringkali, dengan memperhatikan cara guru Sekolah Minggu memulai kelasnya, seseorang bisa menilai apakah guru tersebut senang berada di kelasnya. Sikap tubuh dan posisi yang dia gunakan ketika mengajar adalah salah satu bagian dari bahasa tubuhnya. Seorang guru yang duduk dalam satu lingkaran bersama dengan murid-muridnya menandakan suatu keinginan untuk berbagi dan berdiskusi bersama-sama dengan murid-muridnya. Sebaliknya, seorang guru yang berdiri di belakang podium, mengenggam erat- erat ujung podium, mengajar muridnya agar duduk dalam barisan yang rapi, mungkin menyampaikan sesuatu yang semuanya berbeda. Dia mungkin akan dirasa sebagai orang yang ingin memegang kendali. Sebagai kesimpulannya, cara guru dalam berkomunikasi di dalam kelas akan memberikan pengaruh yang penting bagi hasil pengajaran/ pengalaman belajar seorang murid. Melalui ketrampilan kita dalam mengubah nada suara, pemilihan kata-kata yang tepat, dan bahasa tubuh yang baik, seorang guru yang bijaksana akan memodifikasi dan mengembangkan kata-kata yang mereka gunakan untuk mengajar. (Adakalanya, karena saya mengetahui fakta ini, ketika saya kembali dari perjalanan dan menyapa istri saya di bandara, saya akan mengucapkan kembali, "Aku sayang kamu," menggunakan bahasa tubuh dengan cara memeluk Elaine dan menciumnya!) Seorang guru yang cakap tidak hanya akan mengandalkan seutuhnya kata-kata yang dia gunakan untuk berkomunikasi dengan pendengarnya. Seperti yang kita tekankan pada bagian yang terakhir, mereka juga harus dapat menggabungkan berbagai teknik untuk menguatkan dan mendukung kata-kata yang diucapkan. Teknik ini lebih memberikan penekanan dalam rasa daripada hanya sekedar mendengarkan. Seorang guru yang berbakat mengakui bahwa Tuhan memberi kita panca indera, dan kelima panca indera ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Make Your Teaching Count! Judul Artikel Asli: Words and Beyond Pengarang : Wesley R. Willis Penerbit : Victor Books, Illinois, 1986 Halaman : 57 - 60 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR Ikutilah tips mengajar berikut ini. Kami yakin Anda akan memetik buahnya, yaitu Anda akan menjadi seorang guru yang komunikatif. KOMUNIKASI DALAM MENGAJAR ========================= 1. Belajarlah bahasa murid-murid Anda secara terus-menerus dan cermat untuk mengetahui kata-kata apa yang biasa mereka gunakan dan apa makna kata-kata itu bagi mereka. 2. Dapatkan dari anak-anak itu keterangan selengkap mungkin mengenai pengetahuan mereka tentang pokok pelajaran itu. Dengan demikian saudara akan mengetahui gagasan mereka dan cara-cara mereka mengungkapkannya supaya dapat membantu mereka mengoreksi pengetahuan yang sudah ada pada mereka. 3. Sedapat mungkin, bicaralah dengan bahasa yang lazim bagi murid- murid itu. Ingat-ingatlah untuk mengoreksi jika ternyata mereka salah mengerti kata-kata yang Saudara ucapkan. 4. Pakailah kata-kata yang sesedikit mungkin dan hanya yang paling sederhana untuk mengungkapkan maksud Saudara. Kata-kata yang tidak perlu hanya menambah kepusingan anak-anak dan memperbesar kemungkinan salah pengertian. 5. Pakailah kalimat-kalimat pendek yang paling sederhana bentuknya. Kalimat panjang lebih sulit untuk ditangkap maksudnya dan sering membuat murid-murid itu pusing. 6. Jika murid-murid itu ternyata tidak mengerti apa yang Saudara katakan, cobalah ulangi buah pikiran itu dengan kata-kata yang lain. Jika mungkin, secara lebih sederhana lagi. 7. Bantulah mereka mengerti kata-kata itu dengan memakai ilustrasi. Benda-benda alam dan gambar-gambar lebih cocok bagi anak-anak yang masih kecil. Sedapat mungkin, berikan gambaran berdasarkan pengalaman anak-anak itu sendiri. 8. Bila perlu untuk mengajarkan sebuah kata yang baru, berikan terlebih dahulu gagasan yang dimaksud sebelum memakai kata itu. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan memberi gambaran sederhana yang cocok dengan pengalaman anak-anak itu sendiri. 9. Cobalah memperbanyak kata-kata para murid dan pada waktu yang bersamaan menyempurnakan pengertian mereka akan maknanya. Dengan menambah perbendaharaan kata-kata murid, kita menambah pengetahuan serta kemampuannya. 10. Oleh karena menguasai bahasa merupakan salah satu sasaran utama dalam proses pendidikan, janganlah Saudara puas bila murid-murid terlalu lama duduk diam hanya mendengarkan walaupun kelihatannya mereka penuh perhatian terhadap apa yang dikatakan. Anjurkan mereka untuk memberi tanggapan dengan bebas. 11. Sebagaimana selalu harus terjadi pada waktu mengajar anak-anak kecil, di sini pun Saudara harus bertindak lambat-lambat asal selamat. Tiap kata harus dipelajari dengan seksama sebelum Saudara memperkenalkan kata yang baru lagi. 12. Sering-sering ujilah pengertian murid mengenai kata-kata yang digunakannya, untuk memastikan bahwa ia tidak memberikan makna yang keliru pada kata-kata itu dan agar ia melihat arti sebenarnya dengan sejelas-jelasnya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Tujuh Hukum Mengajar Pengarang : John Milton Gregory Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1954 Halaman : 71 - 73 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR MENAATI SUARA YANG BENAR ======================== Andi tidak mengerti mengapa ia dapat tersesat di sebuah toko swalayan. Beberapa menit yang lalu ia masih bersama ibunya, tetapi beberapa menit kemudian ia sudah tidak bersamanya lagi. Ia yakin bahwa ibunya pasti berada tidak jauh dari dia. Tetapi di mana? Tiba-tiba Andi mendengar suara memanggil. "Andi!" katanya. Suara itu kedengarannya seperti suara ibunya, tetapi Andi tidak begitu yakin. Haruskah ia menjawab? Renungan Singkat tentang Menaati Suara yang Benar: -------------------------------------------------- 1. Apakah yang akan kamu lakukan seandainya kamu adalah Andi? 2. Apakah kamu merasa senang bila mendengar suara seorang anggota keluargamu atau seorang temanmu di tempat yang asing? Mengapa? Mengapa suara itu jauh lebih baik daripada suara seorang yang tidak kamu kenal? "Ibu, apakah itu suara Ibu?" jawab Andi. "Di mana Ibu berada?" "Di sini!" ibunya memanggil. Ibu dan Andi terus bersahut-sahutan hingga mereka bersatu kembali. "Saya sangat senang mendengar suara Ibu," kata Andi. "Tetapi mula- mula saya ragu apakah saya harus menaatinya, sebab suara itu kedengarannya seperti bukan suara Ibu." "Itu karena kamu jarang mendengar suara Ibu di toko besar seramai ini," kata ibu. "Tetapi Ibu senang karena kamu mau menaati suara Ibu. Kalau tidak, mungkin Ibu tidak dapat menemukan kamu." Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu: ---------------------------------------- 1. Maukah kamu menaati suara orang yang tidak kamu kenal? Mengapa tidak? 2. Apakah kamu senang ketika Andi menaati suara ibunya? Apakah kamu senang bila kamu dapat menaati suara ibu atau suara ayahmu? 3. Allah berbicara kepada kita melalui Alkitab. Maukah kamu menaati suara-Nya? Bacaan Alkitab: --------------- Mazmur 29:3-9 Kebenaran Alkitab: ------------------ Para pengikut Tuhan Yesus mendengarkan Dia karena mereka mengenal suara-Nya (Yohanes 10:4). Doa: ---- Ya Tuhan Yesus, saya ingin mendengarkan Engkau berbicara melalui Firman-Mu. Dan saya juga ingin melakukan apa yang Engkau katakan kepada saya. Amin! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 56 - 57 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS MENYUSUN KALIMAT ================ Persiapan: ---------- 1. Kertas putih yang berukuran 5 x 6 cm. 2. Ballpoint. [Jumlah kertas dan ballpoint sesuai dengan jumlah peserta.] 3. Selotip. 4. Beberapa hadiah. 5. Permainan ini sebaiknya dilakukan di luar ruangan. Cara bermain: ------------- Semua peserta duduk membentuk lingkaran. Pemimpin memberikan penjelasan tentang permainan itu, kemudian meminta para peserta untuk berdiri. Jumlah peserta harus sebanyak jumlah kata yang terdapat dalam ayat Alkitab yang dipilih. Kemudian para peserta membentuk barisan, masing-masing diberi sehelai kertas kosong dan sebuah bolpoin. Kertas-kertas berukuran 5 x 6 cm yang telah ditulisi (setiap kertas hanya ditulisi satu kata) ayat Alkitab itu, ditempelkan pada punggung para peserta dengan memberitahu mereka terlebih dahulu bahwa kalimat itu adalah ayat Alkitab. Para peserta harus berusaha mencatat kata-kata yang terdapat pada punggung peserta lain, tetapi ia juga harus berusaha supaya pihak yang lain tidak dapat melihat kata yang tertempel di punggungnya dengan cara menghindar atau berlari ke sana kemari. Peserta permainan harus menyusun kembali kata-kata yang telah dicatat itu dan menebak kata-kata yang terdapat di punggungnya sendiri. Bila ia salah mengucapkannya, angkanya akan dikurangi. Penonton tidak boleh memberitahukannya kepada para peserta, dan peserta permainan juga tidak boleh menyontek tulisan yang ada pada kertas orang lain. Waktu yang diperlukan untuk permainan tersebut ialah 3 sampai dengan 5 menit, tergantung pada panjang atau pendeknya ayat Alkitab itu. Bila peluit dibunyikan, permainan dimulai dan bila waktu yang tersedia telah habis, peluit dibunyikan kembali untuk yang kedua kalinya. Semua peserta harus berhenti menulis dan menyerahkan kertasnya kepada pemimpin permainan. Peserta yang berhasil menyusun kalimat dengan benar menjadi pemenang dan mendapat hadiah. Tujuan: ------- Memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk mengingat kembali ayat-ayat Alkitab yang mudah untuk diketahui dan diingat. (Filipi 4:8) Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani dan Rahchmiati Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 135 - 136 ********************************************************************** o/ STOP PRESS! KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI JAKARTA 2003 ======================================== STEMI (Stephen Tong Evangelistic Ministries International) akan menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani Jakarta 2003. Tema : Yesus Kristus Juruselamat Dunia Pembicara : Dr. Stephen Tong Tanggal : 3 - 7 September 2003 Tempat : Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Sekretariat KKR Jakarta 2003 Jl. Tanah Abang III/1, Jakarta Pusat Telp. (021) 3855437 atau 3810912, Fax. (021) 3810920 e-mail: < kkrjkt2003@yahoo.com > Situs: http://www.kkr-online.com ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Anisa <anisa@> >Saya sangat membutuhkan bahan-bahan/artikel-artikel mengenai >kurikulum dalam SM. Apakah redaksi dapat mengirimkan atau >menginformasikan sumber yang baik? Terima kasih atas bantuannya. Redaksi: Sumber yang kami rekomendasikan adalah topik "Kurikulum - Pedoman Mengajar" yang ada dalam Situs PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen). Dalam topik tersebut, Anda akan menemui berbagai tulisan seputar kurikulum SM. Untuk lebih jelas lagi silakan akses alamatnya di: ==> http://www.sabda.org/pepak/topik/06/ Semoga informasi ini dapat menjadi berkat bagi Anda ... :) ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |