Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/152 |
|
e-BinaAnak edisi 152 (13-11-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 152/November/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Bagaimanan Mengevaluasi o/ ARTIKEL (2) : Beberapa Teknik Evaluasi Belajar o/ BAHAN MENGAJAR : Kepatuhan Abraham Mengikuti Firman Allah o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Info Taman Bermain di Jakarta ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam damai Kristus, Ada banyak cara yang dapat dipilih guru untuk melakukan evaluasi. Untuk sebagian besar guru Sekolah Minggu, mungkin cara yang dibutuhkan adalah cara yang sederhana. Namun, sesederhana apapun, evaluasi tetap akan membutuhkan kerja keras, ketekunan dan kesungguhan. Itu sebabnya seringkali guru SM atau guru Kristen enggan melakukan evaluasi karena dianggap menambah-nambah pekerjaan saja, padahal tugas pelayanan maupun mengajar kita sangat padat. Nah, dalam edisi ini kami mencoba untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang bagaimana melakukan evaluasi. Dua Artikel yang masing-masing berjudul "Bagaimana Mengevaluasi" dan "Beberapa Teknik Evaluasi Belajar", kami harap dapat menolong, sekaligus mendorong semangat rekan-rekan sekalian untuk mengadakan evaluasi. Buah dari kerja keras Anda dalam melakukan evaluasi adalah Anda akan melihat SM Anda bertumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Sekalipun kelihatannya lambat dilihat, namun jika Anda melakukannya dengan setia maka cepat atau lambat Anda akan melihat buktinya. Nah, selamat mengevaluasi! Tim Redaksi "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain." (Galatia 6:4) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Galatia+6:4 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) BAGAIMANA MENGEVALUASI ====================== Pada waktu menetapkan alasan-alasan untuk mengevaluasi program dalam pelayanan SM yang kita lakukan, kita perlu menentukan metode-metode yang pasti untuk menjalankan proses tersebut. Kita harus mempunyai metode-metode yang jelas untuk mencari data-data yang kita perlukan dalam proses evaluasi tersebut. 1. Dua jenis evaluasi. ------------------- Pendekatan dapat dibatasi menjadi dua jenis evaluasi yang berbeda yaitu: "PROSES dan HASIL". Di edisi sebelumnya telah dibahas tentang bagaimana menjangkau tujuan yang telah ditetapkan. Contohnya, kita bisa memperhatikan bagaimana seorang guru mengajarkan materinya. Bagaimana ia memperkenalkan pelajaran itu? Bagaimana ia berusaha agar murid-muridnya memahami Alkitab? Bagaimana ia membimbing murid-muridnya untuk menerapkan Alkitab dalam kehidupan mereka? Bagaimana ia bisa melibatkan anak-anak dalam proses belajar mengajar? Bagaimana ia mengakhiri pelajaran? Semua pertanyaan tersebut berhubungan dengan proses. Kita memperhatikan tentang proses atau metode dengan tujuan untuk menemukan cara-cara agar dapat mengerjakan tugas tersebut dengan lebih baik. Jika tugas tersebut telah dikerjakan dengan baik, kita ingin mensharingkan tentang ide-ide bagus tersebut kepada orang lain. Kita memberikan perhatian kepada proses, tetapi kita juga perlu memperhatikan hasil akhir dari proses tersebut. Tak peduli betapa efektifnya seorang pemimpin pujian, jika ia tidak bisa memimpin orang-orang untuk menyembah Allah melalui pujian-pujian yang dinaikkan, maka segala usahanya tidak menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan. Seorang guru kemungkinan besar adalah seorang yang pandai bercerita atau seorang yang ahli dalam menggunakan audiovisual, tetapi jika kehidupan murid-muridnya tidak berubah setelah mendengar ajarannya, pasti ada sesuatu yang salah. Dengan demikian, kita juga harus mengukur hasil dari apa yang kita kerjakan dalam kehidupan orang-orang yang kita layani. Apakah jumlah jemaat yang hadir dan partisipasi dalam beragam program gereja mengalami peningkatan? Jika ya, maka biasanya hal ini menandakan bahwa ketertarikan dan komitmen jemaat semakin meningkat. Apakah gereja memberikan perhatian yang lebih besar tentang misi dan aktivitas amal? Jika ya, maka hal ini mungkin menandakan bahwa pengajaran kita mengakar dalam kehidupan orang- orang yang kita ajar. Pada jenis evaluasi ini, kita mengukur hasil yang diperoleh. 2. Buatlah tujuan yang dapat diukur. --------------------------------- Jika menginginkan evaluasi ini bermanfaat, kita harus mulai dengan tujuan-tujuan yang menciptakan dasar untuk perbandingan. Tujuan-tujuan statistik (jemaat yang hadir, persembahan, jumlah orang yang dibaptis) dapat diukur dengan mudah selama data-data akuratnya tersimpan. Setiap organisasi dalam gereja harus mempunyai seseorang yang bertugas menyimpan data-data tersebut. Data-data ini sebaiknya diperiksa secara teratur untuk menjamin keakuratannya. Bentuk kolom yang standar/umum akan sangat menolong untuk mengelola data-data ini tetap dalam bentuk yang sama dari tahun ke tahun meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda. Duplikat dari data ini harus disimpan dalam suatu file di kantor direktur pendidikan Kristen atau orang yang bertanggung jawab pada program pendidikan gereja. Tidak semua tujuan penting dalam pendidikan Kristen dapat dimasukkan dalam statistik. Pembelajaran kognitif -- sistem belajar yang berhubungan dengan penguasaan terhadap informasi faktual -- dapat diukur melalui banyak tes. Namun pembelajaran afektif -- sistem belajar yang berhubungan dengan perubahan perilaku dan emosi -- tidak dapat diukur dengan mudah. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mengukur perubahan perilaku orang-orang tersebut atau perubahan-perubahan yang tertulis pada laporan perilaku para murid. Kita akan menyusun tujuan-tujuan yang dapat mengukur perubahan-perubahan perilaku ini. Tujuan- tujuan seperti itu dapat membantu kita dalam mengevaluasi tahap- tahap tertentu dari program pendidikan kita. 3. Tanggapan perorangan. --------------------- Satu teknik yang sangat membantu dalam mengevaluasi program pendidikan Kristen adalah dengan mengajak para guru dan pemimpin yang terlibat didalam pelayanan SM ikut/terlibat langsung dalam proses evaluasi tersebut. Dapatkah mereka melihat bukti yang jelas bahwa murid-murid dilibatkan dan belajar dengan sungguh- sungguh? Apakah para guru puas dengan cara mengajar mereka sendiri? Dapatkah mereka menemukan cara untuk memperbaiki cara mereka dalam mengajar? Adakah persediaan dan peralatan yang cukup untuk melakukan tugas ini? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas akan sangat membantu, tidak hanya untuk para guru dan pemimpin yang terlibat tetapi juga untuk mereka yang merencanakan dan mengatur program pelayanan SM. 4. Tanggapan murid-murid. ---------------------- Murid-murid sendirilah yang lebih tahu bagaimana kebutuhan iman dan pendidikan mereka daripada orang lain. Tanggapan murid-murid dapat dilihat dalam beberapa cara yang berbeda. Kehadiran dan perilaku mereka di kelaslah yang biasanya di gunakan. Interview atau pertanyaan-pertanyaan dapat juga memberikan informasi yang sangat membantu. Misalnya, kehadiran di kelas besar mengalami penurunan yang sangat tajam selama beberapa bulan terakhir ini. Permasalahannya dibicarakan dengan guru, yang mulai mengajar di kelas itu selama satu tahun yang lalu. Menurutnya hal itu terjadi karena kurangnya perhatian anak dan meningkatnya masalah kedisiplinan (kedua hal ini biasanya terjadi secara bersama-sama). Kemudian kita mewawancarai beberapa murid. Mereka menunjukkan kurangnya perhatian pada pelajaran, situasi ini diketahui dari laporan para guru. Kemudian salah satu murid mengatakan bahwa guru selalu membaca pelajaran itu, tidak ada diskusi kecil, dan penerapan pada pelajaran kurang, sehingga suasananya tidak hidup. Pengevaluasian dengan cara meminta tanggapan murid ini menolong kita untuk menunjukkan sumber permasalahannya. Setelah kita tahu bahwa permasalahannya terletak pada penyampaian pelajarannya, kita bisa memberikan beberapa saran yang bijaksana yang bisa dilakukan oleh guru, agar dalam menyampaikan pelajaran menjadi lebih menarik. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Introduction to Christian Education Judul Artikel Asli: Evaluating Christian Education Pengarang : Eleanor Daniel, John W. Wade, Charles Gresham Penerbit : Standard Publishing, Cincinnati, Ohio, 1980 Halaman : 240 - 243 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (2) BEBERAPA TEKNIK EVALUASI BELAJAR ================================ Sebelum membicarakan teknik-teknik evaluasi, berikut ini beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru dalam merencanakan evaluasi. 1. Objektivitas ------------ Guru harus merencanakan alat evaluasi secara objektif dalam arti benar-benar ingin mengetahui apa yang perlu diketahuinya. Dengan demikian alat evaluasi bentuk soal atau angket harus berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar mencakup: metode, bahan pengajaran, dll. Guru tidak boleh menyusun bahan evaluasi terhadap materi pengajaran yang belum pernah dipelajari oleh peserta didik. Hal demikian bersifat subjektif dan merugikan. Guru juga harus belajar mengesampingkan aspek emosinya (sentimen) dalam relasi dengan peserta didik (kejengkelan atau keakrabannya). Kalau tidak, masalah sentimen ini dapat mempengaruhi proses evaluasi. 2. Kegunaan dan Relevansi ---------------------- Guru harus menetapkan alat evaluasi yang betul-betul absah (valid) untuk mengukur kemajuan belajar ataupun program pengajaran. Guru juga harus bersikap adil dalam memberikan jumlah soal atau pertanyaan yang akan dijawab peserta didik, sesuai dengan alokasi waktu. Pengerjaan soal ujian hendaknya tidak melampaui waktu yang dipakai dalam pengajaran. 3. Menyeluruh ---------- Sebaiknya evaluasi yang dilakukan guru jangan bersifat sepihak, dalam arti hanya mengukur kemajuan atau kegagalan peserta didik. Ia juga harus berusaha menilai segi-segi lain yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar. Misalnya saja masalah kehadiran dan keaktifan diskusi dalam semua pertemuan, serta munculnya kreativitas dan kebersamaan dalam kerja kelompok. BEBERAPA TEKNIK Kita dapat melaksanakan evaluasi belajar ataupun program melalui berbagai teknik/pendekatan. Tentu saja setiap pendekatan memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Di bawah ini beberapa teknik evaluasi yang perlu kita singgung. 1. Evaluasi melalui tugas-tugas (PR). ---------------------------------- Tugas yang diberikan dengan baik dan jelas dapat membantu peserta didik untuk menampilkan kemampuan belajarnya termasuk spiritualitas, pengetahuan dan pengertian, keterampilan serta orisinalitasnya. Oleh karena itu, guru juga harus memberitahukan prosedur penilaian terhadap tugas yang diberikannya, antara lain: - Segi kegunaan tugas harus jelas diketahui oleh peserta didik. - Kesesuaian dengan beban studi. - Prosedur penilaian dan kriterianya. - Prosedur atau teknik kerja. - Perundingan segi waktu pekerjaan (berapa lama). - Kesiapan guru dalam memberikan bimbingan. 2. Evaluasi melalui bantuan rekan. ------------------------------- Sering rekan pengajar lainnya dapat memberitahukan dengan baik sisi-sisi kekuatan dan kelemahan kita sendiri dalam banyak segi, seperti kerohanian, watak dan sikap, minat, pengetahuan dan keterampilan. Guru dapat merencanakan "alat" bagi keperluan ini, dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas. Sepatutnyalah guru memandang peserta didiknya (khususnya remaja, pemuda dan orang dewasa) sebagai "rekan sekerja" yang dapat membantu dirinya sendiri dalam meningkatkan wawasan dan keterampilan keguruannya. 3. Evaluasi berdasarkan ujian. --------------------------- Alat yang sering dipakai dalam kesempatan semacam ini disebut tes. Ada dua jenis utamanya, yakni: a. Tes objektif meliputi pilihan berganda, benar-salah, isian (menjodohkan). Sangat tepat untuk menilai segi-segi kognitif secara cepat dan menyeluruh. Tetapi jenis tes ini tidak dapat melihat segi kreativitas peserta didik dengan tepat. b. Tes esai tertutup disajikan dengan cara memberikan soal untuk dikaji atau dipikirkan berdasarkan bahan pengajaran yang diterima murid. Bentuk ujian semacam ini sangat baik dan mungkin tepat untuk menilai kemampuan belajar, kedalaman, dan ketajaman pengertian peserta didik. Namun, untuk menilainya diperlukan lebih banyak waktu. c. Tes esai terbuka. Yang sangat dipentingkan dalam hal ini adalah kemampuan memahami, aplikasif, analisis, sintesis serta evaluatif peserta didik, dengan menggunakan fakta tertulis (ide, angka-angka, dll.). 4. Evaluasi berdasarkan pengamatan. -------------------------------- Hal ini penting dalam rangka mengukur keterampilan dan sikap yang dituntut berkembang dalam diri peserta didik. Karena itu, guru harus menetapkan segi-segi kualitas yang akan diukur (items) termasuk aspek pengetahuan, penguasaan materi, pengertian, kemampuan menggunakan alat, keterampilan kerja, komunikasi, dll. 5. Evaluasi berdasarkan interview, termasuk ujian lisan komprehensif. ---------------------------------------------------- Guru dapat mengukur kemajuan peserta didik dengan cara mengajaknya berbincang-bincang mengenai pokok tertentu. Kemudian guru memberitahu kemajuan dan kelemahan peserta didik berdasarkan hasil wawancara itu. Harus disadari bahwa bentuk semacam ini sering pula mengundang debat emosional dan pembicaraan yang tak tentu arahnya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Menjadi Guru Profesional: Sebuah Perspektif Kristiani Judul Artikel Asli: Sekitar Evaluasi Belajar Pengarang : B.S. Sidjabat, Ed.D. Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1994 Halaman : 117 - 119 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR KEPATUHAN ABRAHAM MENGIKUTI FIRMAN ALLAH ======================================== Bahan Alkitab: -------------- Kejadian 21:1-7, 22:1-19 Tujuan Umum: ------------ Anak memahami dan mengakui serta taat kepada Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab sebagai pedoman hidup sehari-hari. Tujuan Khusus: -------------- Anak dapat: 1. Menjelaskan alasan Abraham yang rela mengorbankan anaknya kepada Allah. 2. Menjelaskan hal yang dilakukan Allah setelah melihat kepatuhan Abramah terhadap Firman Allah. 3. Menyatakan akan lebih rajin mempelajari dan mematuhi Firman Allah. Ayat Hafalan: ------------- "Karena iman maka Abraham, mempersembahkan Ishak." (Ibrani 11:17) Cerita: ------- PERMINTAAN ALLAH YANG BERAT Setelah Sara Istri Abraham melahirkan Ishak, maka dalam tenda Abraham dan Sara rasanya hanya ada kebahagiaan. Bagi Abraham, Ishak adalah seluruh kekayaannya, seluruh kebahagiaan dalam hidupnya. Bagi Abraham, Ishak itulah tanda kasih Allah dan kesetiaan Allah. Tiba-tiba pada suatu hari, Allah mendatangi Abraham dan berkata: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak. Pergilah ke tanah Moria dan persembahkan dia di sana sebagai korban bakaranmu kepada-Ku." Abraham tidak percaya akan apa yang dia dengar itu. Mengorbankan anaknya tunggal, anak yang diberikan Alah sendiri kepadanya? Anak keturunannya? Anak yang sangat ia kasihi? Lalu apakah yang akan dilakukan Abraham? PERJALANAN YANG SUKAR Abraham bangun pagi-pagi. Keledainya disiapkan, roti dan air, persediaan untuk beberapa hari. Ia juga mengikat kayu bakar. Dua orang hambanya ia panggil untuk mengikutinya dan kemudian ia mengajak Ishak mengikutinya. Setelah siap semuanya, mereka permisi kepada Sara, lalu pergi. Berempat mereka berjalan. Tidak ada yang berbicara. Masing- masing dengan pikirannya sendiri. Ishak dan kedua hambanya itu berpikir: "Kita akan memberikan korban bakaran. Tetapi di manakah anak dombanya?" Mereka tidak berani menanyakan kepada Abraham. Abraham sendiri sedang berpikir, "Aku harus melakukan apa yang Allah minta dari padaku. Mengorbankan Ishak, anakku." Setelah dekat gunung Moria, Abraham berhenti dan berkata kepada hambanya, "Tinggallah di sini. Aku akan meneruskan perjalanan bersama anakku Ishak." Abaraham dan Ishak melanjutkan perjalanan. Mula-mula tidak ada yang berbicara. Tetapi tiba-tiba Ishak bertanya, "Ayah, katanya kita akan memberikan korban bakaran kepada Allah, kayu dan api kita bawa. Tetapi dimanakah domba yang akan dikorbankan?" Bapak Abraham tersentak. Apa yang harus ia katakan. Tidak mungkin ia berkata kalau Ishaklah yang akan dikorbankan. Bapak Abraham kemudian menjawab, "Anakku, Allah yang akan menyediakan anak domba itu!" Lalu mereka meneruskan perjalanan, sampai ke tempat yang ditentukan Allah. Di sana sudah ada batu-batu yang besar. Bersama dengan Ishak, Bapak Abraham menyusun batu-batu itu menjadi mezbah. Kemudian kayu bakar diletakkan di atas mezbah itu. Kemudian Bapak Abraham mengikat tangan Ishak keduanya, lalu meletakkannya ke atas kayu bakar pada mezbah. Ishak tidak berontak. Ia membiarkan bapaknya melakukan itu. Ia tidak bertanya apa-apa lagi. Kemudian Abraham siap untuk melakukan apa yang dikatakan Allah. MERASA LEGA Tetapi tiba-tiba terdengar suara dari surga memanggil Abraham. Bapak Abraham menjawab, "Disinilah aku." Lalu malaikat Tuhan berkata, "Jangan kau apa-apakan anakmu Ishak. Sekarang aku mengetahui bahwa engkau benar-benar takut dan patuh kepada Allah sehingga bersedia mengorbankan anakmu yang sangat kamu kasihi kepada Allah." "Ah, puji Tuhan!" Jadi tidak usah Abraham mengorbankan anaknya. Segera Abraham melepaskan tali pengikat Ishak lalu anaknya itu dipeluknya. Rasanya mendapat kembali anaknya yang sudah mati. Ishak pun merasa lega. Rasanya baru hidup kembali. Kemudian mereka mendengar suara gemerisik di dekat mereka. Mereka menoleh lalu melihat seekor domba tersangkut di semak-semak. Maka mereka pun mengetahui bahwa itulah domba yang disediakan Allah untuk dikorbankan. Dan Allah pun mengulangi perjanjian-Nya dengan Abraham, "Aku akan memberkatimu dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Oleh keturunanmu semua bangsa di bumi mendapat berkat, karena engkau mendengar firman-Ku." Maka Abraham dan Ishak kemudian pulang dengan bahagia. Ishak juga mendapat pelajaran yang baik sekali, yakni kita harus mematuhi Firman Allah sebagaimana dilakukan Abraham, bapaknya. Dan pelajaran itupun berlaku bagi kita, mematuhi Firman Allah, pasti bahagia, dan Firman Allah dapat kita baca dalam Alkitab. Evaluasi: --------- 1. Siapakah yang menerima perintah dari Allah untuk meninggalkan kampung halamannya, serta sanak keluarga? 2. Siapakah nama anak perjanjian itu, dan siapakah nama ibunya? 3. Janji-janji apakah yang diterima oleh Abraham? 4. Mengapa Abraham mau mengorbankan anaknya? 5. Apa yang dilakukan Allah ketika melihat Abraham benar-benar akan mengorbankan Ishak kepada-Nya? 6. Dari mana kita mengetahui apa yang Allah kehendaki dari kita? Aktivitas: ---------- Mintalah anak-anak menulis karangan pendek dengan judul "Yang Tuhan Inginkan." Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil Umur 7-9 Tahun: Tahun III Jilid II Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1992 Halaman : 71 - 75 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: <Franky.Titus@> >Ytk rekan-rekan sepalayanan dalam Tuhan Yesus kristus, > >Menjelang bulan desember ini kan anak-anak kita akan liburan dan >kami dari beberapa pengajar akan mengajak anak2 tsb untuk rekreasi >di beberapa tempat bermain, untuk itu mohon informasi tempat >rekreasi/bermain dari rekans baik yang di bandung ataupun yg di >jakarta. > >Di tunggu dan terima kasih >Tuhan memberkati. >Tim Gerbang Indah. >=frank= Redaksi: Tim Redaksi tidak mengetahui informasi mengenai taman bermain dan tempat rekreasi yang berada di Jakarta maupun Bandung. Apakah ada dari rekan-rekan pembaca e-BinaAnak yang tahu? Nah, bagikan informasinya ke Sdr. Frank dong..... kami yakin akan memberi berkat untuk Sekolah Minggunya. Silakan kirimkan informasi Anda ke: ==> staf-binaanak@sabda.org ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |