Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/153 |
|
e-BinaAnak edisi 153 (20-11-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 153/November/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Hal yang Perlu Dievaluasi o/ ARTIKEL (2) : Mengevaluasi Guru dan Bahan Pelajaran o/ BAHAN MENGAJAR : Allah Membebaskan Bangsa Israel dari Mesir o/ AKTIVITAS : Permainan Cermin Ajaib o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Pertemuan KSM PGI Wilayah DKI Jakarta ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam damai dalam kasih Kristus, Setelah kita belajar tentang arti penting evaluasi dan bagaimana cara-cara mengevaluasi dalam dua edisi e-BinaAnak yang lalu, maka dalam edisi ini kita akan belajar hal-hal penting apa yang perlu dievaluasi. Ketika kita melakukan evaluasi, kita cenderung untuk berpikir bahwa yang perlu dievaluasi itu hanyalah guru SM-nya saja. Baik itu tentang caranya mengajar, keterampilannya dalam mengajar, penampilannya dalam mengajar dll. Padahal sebenarnya aspek-aspek yang menentukan keberhasilan SM secara keseluruhan bukan hanya semata-mata terletak di tangan guru SM. Ada aspek-aspek lain yang juga menentukan, baik itu aspek fisik atau nonfisik. Kalau begitu, apa saja yang harus/dapat dievaluasi dalam pelayanan SM? Silakan simak dua Artikel kami minggu ini dan dapatkan pengetahuan mengenai hal tersebut. Setelah mengajar sebaiknya Anda mengevaluasi pengajaran Anda dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar pelajaran yang Anda ajarkan. Sebagai contohnya, Anda dapat melihatnya dalam Bahan Mengajar minggu ini. Selain itu, ajaklah murid-murid Anda untuk bermain dengan sajian Akitvitas kami agar susana kelas Anda tidak monoton. Selamat melayani! Tim Redaksi "Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal." (Pengkhotbah 12:9) ********************************************************************** o/ ARTIKEL HAL YANG PERLU DIEVALUASI ========================= Jika tujuan dari pengevaluasian adalah untuk menemukan cara-cara untuk meningkatkan kinerja total program pelayanan SM, maka kita perlu mengevaluasi program tersebut secara menyeluruh. Tetapi seringkali hal ini menjadi terlalu besar, jika kita mencoba untuk melakukannya sekaligus. Aspek-aspek yang bervariasi dari program ini harus dievaluasi satu persatu dalam jangka waktu tertentu. Apa saja aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam pelayanan SM? 1. Tujuan-tujuan ------------- Suatu program pelayanan SM yang efektif dalam gereja lokal akan mempunyai tujuan yang umum, menyeluruh, dan lebih terperinci di tiap-tiap bagian. Tujuan-tujuan ini harus di periksa ulang sekurang-kurangnya sekali setahun (dalam beberapa keadaan tertentu harus lebih sering). Hampir di setiap jemaat, perlu untuk melakukan beberapa perubahan atau mengurai kembali sasaran- sasarannya. Pengevaluasian tujuan perlu dilakukan secara teratur agar tidak ketinggalan zaman atau menjadi tidak terpakai. 2. Program-program --------------- Pisahkan program-program yang perlu dievaluasi secara teratur dari keseluruhan program yang ada. Contohnya, liburan sekolah Alkitab seharusnya di evaluasi sesegera mungkin setelah selesai, ketika informasi dan perilaku masih segar dalam ingatan para peserta. Seorang guru kelas pelatihan harus dievaluasi tidak hanya ketika kelas sudah selesai tetapi juga beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian untuk menentukan keefektifitasannya dalam jangka panjang. 3. Organisasi ---------- Organisasi dalam gereja harus melakukan evaluasi yang teratur. Apakah para pengurus dalam organisasi melakukan fungsinya dengan benar? Dapatkah mereka dibuat agar menjadi lebih efektif? Apakah organisasi meniru suatu aktivitas yang akan menjadi lebih efisien jika dilakukan oleh organisasi lain? Susunan organisasi yang rumit dengan gambaran tugas yang detil akan menjadi tidak berguna tanpa pengevaluasian dan pembaharuan yang teratur. 4. Para Pekerja ------------ Setiap orang yang mengambil bagian dalam pelayanan SM harus selalu di evaluasi, setidaknya secara informal, oleh teman- temannya dan murid-muridnya. Banyak pengevaluasian yang dilakukan secara informal, dan mengakibatkan perbaikan -- yang dilakukan sebagai hasil evaluasi -- menjadi tidak berguna. Evaluasi secara formal sebaiknya dilakukan oleh para pekerja SM dan juga para pemimpinya. Tapi metode formal ini sering ditakuti dan dihindari, sehingga perlu metode yang tepat untuk melakukannya. 5. Fasilitas-fasilitas ------------------- Sejak fasilitas fisik yang tersedia memegang peranan yang besar dalam membentuk dan membatasi program pendidikan gereja, maka fasilitas dan peralatan tersebut harus dievaluasi dalam jangka waktu yang teratur. Peralatan dapat diperbaharui atau dirawat secara teratur sedang fasilitas dapat di bentuk dan digunakan secara lebih efisien lagi. 6. Data-data --------- Seluruh data-data Gereja, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan pendidikan, harus diperiksa secara teratur agar tetap "up to date" dan akurat. Karena itu tujuan dari pengevaluasian adalah membantu agar data-data tersebut tetap berada dalam satu lokasi dan dalam bentuk yang standar. 7. Kurikulum --------- Dalam pengertiannya yang luas, kurikulum memusatkan seluruh kegiatan dalam gereja sehingga membantu gereja mencapai sasaran pendidikannya. Tentu saja ini menjadi hal pokok dari proses evaluasi yang ada. Kadang orang-orang membatasi penggunaan kurikulum hanya untuk bahan-bahan pelajaran yang dicetak. Bahan- bahan seperti ini harus selalu berada dibawah penelitian yang ketat untuk menjaga kebenaran isinya, kekuatan pengajarannya, kegunaannya bila dihubungkan dengan pekerjaan guru, keterkaitan mereka dengan murid-murid, dan kecocokan mereka dengan tujuan pendidikan gereja. 8. Murid-murid ----------- Pada akhir penelitian, tidak ada yang lebih penting dari apa yang terjadi pada murid-murid dalam program pendidikan itu. Jika sampai tidak ada bukti-bukti yang jelas tentang pertumbuhan orang Kristen, dimana tiap-tiap orang menjadi lebih seperti Kristus dalam perbuatan dan tingkah lakunya, maka program itu telah gagal dalam mencapai sasaran utamanya. Menguji kesadaran untuk belajar merupakan hal yang lebih sederhana dan harus dilakukan lebih sering daripada kesadaran itu sendiri. Tak dapat disangkal bahwa ujian mempunyai satu konotasi negatif bagi beberapa orang, tetapi dengan pendekatan yang tepat ujian dapat dilakukan secara teratur di sekolah minggu dan lembaga pendidikan formal lainnya yang sejenis. Ujian untuk pertumbuhan iman jauh lebih sulit tetapi harus dilakukan jika bertujuan untuk membantu orang-orang menemukan kebutuhannya. Cara lain untuk melakukan evaluasi adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan program-program yang dilakukan di SM. Berikut ini adalah contoh pengevaluasian beberapa program yang diambil dari buku Handbook for Children's Ministry: 1. Perekrutan Guru SM ------------------ - Apakah saat ini sudah ada perekrutan yang dilakukan secara rutin? - Apakah sudah ada deskripsi tugas yang jelas untuk masing-masing guru? - Apakah dalam perekrutan, para calon guru diberi kesempatan untuk memikirkan/meneguhkan kembali keputusan mereka? - Apakah dalam setiap program rekruitisasi para calon guru diberi pelatihan, baik itu secara teori maupun praktek? 2. Pelatihan dan Perencanaan ------------------------- - Apakah pelatihan untuk semua guru yang diadakan dalam SM Anda sudah diberikan secara teratur dan terencana? - Apakah ada rapat-rapat untuk membicarakan pelatihan dan rencana- rencana dalam SM? 3. Pertumbuhan/Perkembangan Pelayanan SM ------------------------------------- - Sudah adakah rencana untuk membuka cabang pelayanan SM di lokasi dan tempat yang baru? - Apakah program penginjilan sudah dilakukan secara teratur? - Apakah SM sudah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani para anggotanya? Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: 1. Judul Buku : Introduction to Christian Education Judul Artikel Asli: Evaluating Christian Education Pengarang : Eleanor Daniel, John W. Wade, Charles Gresham Penerbit : Standard Publishing, Cincinnati, Ohio, 1980 Halaman : 240 - 243 2. Judul Buku : The Complete Handbook for Children's Ministry Judul Artikel Asli: Evaluations Pengarang : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson Penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nashville, 1993 Halaman : 133 - 134 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (2) MENGEVALUASI GURU DAN BAHAN PELAJARAN ===================================== EVALUASI TERHADAP GURU Hal ini biasanya enggan dilaksanakan guru karena hasilnya akan memperlihatkan kekuatan dan kelemahannya. Namun guru yang ingin maju dalam profesinya perlu meminta peserta didiknya memberi penilaian. Kita harus ingat bahwa penilaian peserta didik sangat bergantung kepada beberapa faktor di bawah ini: 1. Ketulusan guru untuk dievaluasi para peserta didik. Karena itu setiap guru harus mengembangkan diri dalam segi perumusan alat evaluasi yang tepat dan relevan. 2. Perasaan aman yang dimiliki peserta didik sekalipun ia mengemukakan hal-hal yang subjektif. Misalnya, nilai belajar atau kenyamanan dalam mengikuti ibadah SM terjamin karena hasil evaluasi yang dikemukakannya. 3. Relasi yang dikembangkan guru dengan peserta didiknya selama interaksi belajar mengajar berlangsung. EVALUASI BAHAN PELAJARAN Guru perlu merencanakan alat untuk mengukur sejauh mana relevansi atau kegunaan dari bahan pengajarannya bagi peserta didik. Hal itu dapat dilakukan dengan merancang bahan evaluasi tertulis, juga dapat disertai wawancara. Melalui evaluasi program pengajaran, guru harus mengajak peserta didik untuk melaksanakan dan mengetahui beberapa hal penting di bawah ini: 1. Menilai sejauh mana bahan yang dipelajari membawa manfaat positif. Hal-hal apa yang diperoleh? Bahan-bahan mana yang paling dan kurang menolong? 2. Menilai topik-topik mana yang kurang membawa manfaat selama kegiatan belajar berlangsung. 3. Memberi usulan terhadap topik yang dipandang perlu dibicarakan dalam program berikutnya. Hal ini menjadi masukan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pelayanan. 4. Bila perlu guru dapat meminta peserta didiknya membuat rencana pengajaran dari pengajaran yang akan ditempuhnya. Peserta didik remaja sudah bisa didorong untuk mewujudkan perkara ini. Bahan diringkas dari sumber: Judul Buku : Menjadi Guru Profesional: Sebuah Perspektif Kristiani Judul Artikel Asli: Evaluasi Belajar Pengarang : B.S. Sidjabat, Ed.D. Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1994 Halaman : 120 - 121 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR ALLAH MEMBEBASKAN BANGSA ISRAEL DARI MESIR ========================================== Untuk Pembina: -------------- 1. Bacakan Keluaran 7 - 13. 2. Pelajarilah bahan ini. 3. Ingat, anak domba yang disembelih waktu umat Allah keluar dari Mesir itu merupakan contoh korban suci dan tak tercela. Hal ini diperlukan, supaya dosa-dosa menusia diampuni. Anak domba yang dijadikan korban itu harus seekor anak domba jantan, berumur satu tahun, dan tak ada cacatnya. Katakan kepada Murid-murid: --------------------------- Carilah sifat-sifat Allah yang dinyatakan dalam cerita ini. Bacakan Keluaran 7:1-6 Cerita -- Allah Membebaskan Bangsa Israel dari Mesir: ----------------------------------------------------- Orang-orang Mesir menyembah banyak dewa: matahari bulan, sungai Nil yang besar, dan lain-lain. Mereka percaya bahwa ada binatang suci, seperti sapi dan buaya. Orang-orang Mesir menyembah ciptaan Allah, bukannya menyembah Allah, Sang Pencipta. Orang-orang Mesir memberontak terhadap Allah yang Mahabesar. Musa dan Harun pergi menemui raja dan memberitahu bahwa Allah ingin supaya umat Israel dibebaskan dari Mesir. Untuk menyatakan kuasa Allah yang ajaib kepada raja itu Harun melemparkan tongkatnya ke tanah di depan raja dan para pegawainya, lalu tongkat itu berubah menjadi ular. Para ahli sihir raja berbuat begitu juga dengan ilmu gaib mereka. Tongkat mereka juga menjadi ular. Tetapi Harun menelan tongkat mereka. Musa dan Harun melakukan berbagai keajaiban. Dengan demikian Allah menyatakan kepada raja-raja bahwa Allah bangsa Israel adalah Allah Yang Mahakuasa. Tetapi raja itu berkeras hati. Allah mengirim berbagai-bagai bencana kepada orang Mesir supaya hati raja yang keras mau memperdulikan kehendak Allah. Pada suatu saat air di Mesir, termasuk sungai Nil yang besar itu, berubah menjadi darah. Mereka tidak dapat menggunakan air. Allah juga mendatangkan bencana: penderitaan karena banyaknya lalat, atau katak, dan gangguan belalang. Allah juga mendatangkan penyakit bisul yang diderita binatang dan manusia, hujan es yang membinasakan segala sesuatu di ladang, termasuk manusia dan ternak. Hati raja masih saja keras dan tidak mengizinkan umat Israel keluar dari negeri Mesir. Allah mengirim bencana lagi -- selama tiga hari seluruh tanah Mesir diliputi kegelapan. Orang Mesir tidak dapat melihat apa- apa, tetapi raja masih menahan umat Israel. Lalu Allah memberitahu Musa bahwa pada hari yang ditentukan, Dia akan melewati negeri Mesir. Waktu itu seorang malaikat akan membunuh anak sulung dari semua orang Mesir, dan dari binatang juga. Allah menyuruh Musa memberi petunjuk secara khusus kepada umat Israel. Pada tanggal yang ditentukan, setiap orang laki-laki umat Israel harus memotong seekor anak domba dan untuk dimakan bersama-sama keluarganya. Anak domba itu harus jantan, berumur satu tahun, dan tidak bercacat. Semua daging domba harus dimakan malam hari sampai habis. Kalau anggota keluarga itu jumlahnya sedikit dan tidak dapat menghabiskan seekor domba, maka keluarga itu dapat makan bersama tetangganya. Pada suatu petang hari yang ditentukan, darah anak domba yang disembelih itu dioleskan pada tiang dan ambang pintu rumah mereka. Allah berkata bahwa jika Ia melihat tanda darah pada pintu rumah mereka, Dia akan melewati rumah itu dan orang-orang yang di dalam akan selamat. Darah itu merupakan bukti bahwa seekor domba sudah disembelih sebagai pengganti anak sulung keluarga itu. Setiap rumah yang pintunya diolesi darah domba akan diselamatkan dari hukuman Allah. Perintah Allah itu benar. Pada malam itu Allah melewati negeri Mesir. Tengah malam Allah membunuh semua anak laki-laki sulung bangsa Mesir, mulai dari anak raja sampai kepada anak orang tahanan di penjara. Dari umat Israel tidak ada satu orang pun yang meninggal. Allah selalu memenuhi janji-Nya. Raja yang jahat dikalahkan oleh kuasa Allah. Iblis dikalahkan oleh kuasa Allah. Iblis tidak dapat menghalangi rencana Allah. Tanyakan Kepada Murid-murid: ---------------------------- Sifat-sifat Allah yang mana yang dinyatakan dalam cerita ini? Bagaimana sifat Allah yang dijelaskan? Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini: ----------------------------------- 1. Allah itu Mahakuasa -- Allah menyatakan kuasa-Nya melalui keajaiban. 2. Allah itu Mahasuci -- Allah menghukum umat Mesir oleh karena mereka memberontak terhadap Allah. 3. Allah itu Sumber Rahmat -- Allah menyediakan rencana untuk umat- Nya supaya mereka luput dari hukuman kematian anak sulung mereka. Seekor domba yang sempurna dipakai untuk membebaskan umat Allah dari orang Mesir yang jahat. Umat Allah selamat. 4. Allah itu Pemenuh janji -- Allah membebaskan umat Israel dari negeri Mesir supaya janji-Nya terhadap Adam, Abraham, Ishak, dan Yakub dipenuhi. Evaluasi Pelajaran: ------------------- 1. Mengapa Allah mengirim bencana kepada orang-orang Mesir? [Jawaban: Karena orang Mesir tidak menyembah Allah yang benar.] 2. Apakah syarat seekor domba yang dapat disembelih sebagai korban kepada Allah? [Jawaban: Harus anak domba jantan, berumur satu tahun, dan tidak bercacat.] 3. Apakah yang akan terjadi jika umat Israel tidak taat terhadap perintah Allah? [Jawaban: Anak sulung akan dibunuh sama seperti dalam keluarga-keluarga orang Mesir.] 4. Siapakah yang memberi kuasa ajaib kepada para penyihir bangsa Mesir yang dapat mengubah tongkat menjadi ular? [Jawaban: Iblis.] 5. Bencana, atau hukuman yang amna yang berhasil memaksa raja mengizinkan umat Israel keluar dari negeri Mesir? [Jawaban: Kematian anak sulung.] 6. Mengapa Allah tidak membunuh anak-anak sulung dari orang Israel? [Jawaban: Mereka taat kepada perintah Allah.] 7. Apakah Iblis sanggup mengalahkan Allah di negeri Mesir? [Jawaban: Tidak.] 8. Apakah binatang yang disembelih pada zaman ini menyelamatkan manusia? [Jawaban: Tidak.] Alat Peraga: ------------ Bawalah kertas bekas kalender dan ajaklah murid-murid itu sendiri menulis bencana yang Allah kirimkan kepada orang-orang Mesir karena raja yang keras hati. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan Pengarang : Dell dan Rachel Schultz Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994 Halaman : 68 - 72 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS PERMAINAN CERMIN AJAIB ====================== Persiapan: ---------- 1. Sebuah cermin. 2. Sebuah saputangan. 3. Kapas yang telah ditaburi bedak atau arang. Cara Bermain: ------------- Seorang dari antara para peserta diminta maju ke depan. Setelah itu matanya ditutup dengan saputangan. Pemimpin permainan atau seorang peserta lain ditunjuk untuk menjadi iblis yang licik. Kemudian iblis itu berkata kepada orang yang matanya ditutup, "Hei, mukamu kotor dan perlu dibersihkan dengan kapas ini," sambil memberikan kapas yang telah ditaburi bedak/arang (sebelumnya kapas itu disembunyikan). Peserta yang tertutup matanya, lalu "membersihkan" wajahnya dengan kapas itu. Setelah orang itu mengotori mukanya dengan bedak, saputangan itu dilepaskan. Ia diberi sebuah cermin untuk melihat mukanya yang kotor itu karena telah dibohongi oleh si iblis. Kemudian ia diminta membacakan sebuah ayat firman Tuhan untuk menunjukkan kesalahannya sebab ia mau mendengarkan perkataan si iblis. Tujuan: ------- Mengajarkan kita bahwa firman Tuhan adalah cermin bagi kehidupan rohani kita. Oleh karena itu, tidak cukup hanya mendengarkan firman Tuhan, kita juga harus melakukannya agar terhindar dari godaan si iblis. (Yakobus 1:23) Sumber: Judul Buku: 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1994 Halaman : 20 - 21 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: <Fero.Nica@> >Syalom, >Rekan-rekan Guru Sekolah Minggu >Kami mengundang rekan-rekan Guru SM dalam pertemuan bulanan KSM PGI >Wilayah DKI Jakarta, pada bulan ini akan diadakan pada hari Minggu >tanggal 16 November 2003 waktu Pk. 14.00 WIB - 16.00 WIB bertempat >di GKPS Cililitan, Jl. Bakti (depan Mayasaribakti - Cililitan). >Pertemuan kali ini akan difokuskan pada Persiapan Natal Anak dan >Guru SM KSM PGI Wilayah DKI Jakarta. >Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatian rekan-rekan >Guru Sekolah Minggu, kami ucapkan terimakasih. >Salam, >Fero Redaksi: Terima kasih untuk infonya ... :) Bagi rekan-rekan yang berkepentingan yang ada di Jakarta, silakan hadiri pertemuan tersebut. Dapatkan berkat di dalamnya. Oh iya ... buat Sdri. Fero dan rekan-rekan lain yang mengikuti acara tersebut, jangan segan-segan membagikan berkat/sharing tentang hasil pertemuan tersebut yang juga bisa menjadi berkat bagi pembaca e-BinaAnak yang lainnya ... :)) Kami tunggu kabarnya ya ... ;) ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |