Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/155 |
|
e-BinaAnak edisi 155 (4-12-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 155/Desember/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ TIPS MENGAJAR : Adakan Drama Natal o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Naskah Drama: Pujian Maria o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Naskah Drama: Andaikata Yesus Jadi Gubernur o/ KESAKSIAN NATAL : Pola Kasih o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanya tentang Edisi Natal ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam damai dalam lindungan kasih-Nya, Akhirnya kita memasuki bulan yang kita nanti-nantikan .... Yap! Bulan Desember ... bulan yang akan membuat kita bergembira untuk mempersiapkan dan merayakan Natal. Mungkin ada dari kita yang sudah mulai sibuk sejak beberapa bulan yang lalu untuk mempersiapkan acara-acara Natal yang kita rencanakan. Tapi bagaimana dengan yang masih santai-santai dan menunda-nunda pekerjaan? Ayoo... cepat bersiaplah, mari kita sambut hari kelahiran-Nya dengan penuh sukacita. Hari kelahiran Sang Raja memang harus dirayakan dengan penuh sukacita. Penuh sukacita bukan berarti dengan mengadakan perayaan yang mewah. Yang penting adalah sukacita dalam hati. Semewah apapun kita merayakan Natal, jika kita sedih, susah, penuh iri hati, dll, semua itu akan percuma saja. Kita tidak akan pernah merasakan makna Natal yang sesungguhnya. e-BinaAnak juga tidak ketinggalan membuat persiapan-persiapan Natal. Selama bulan Desember ini, kami akan sajikan bahan-bahan seputar Natal yang dapat Anda gunakan untuk menjadi ide Natal di SM Anda. Ada juga beberapa kesaksian Natal yang dapat dijadikan bahan renungan atau drama untuk Natal Anda. Khusus untuk minggu ini kami sajikan edisi Natal 1 yang membahas tentang "Drama Natal". Nah, simaklah sajian kami berikut ini: Satu Tips untuk membuat persiapan acara drama, dua buah naskah drama Natal, dan satu Kesaksian Natal yang dapat Anda ubah untuk menjadi naskah drama Natal. Silakan Anda mempersiapkan drama Natal sebaik mungkin dengan menggunakan bahan- bahan dalam edisi ini. Selamat berlatih drama dengan anak-anak! Tim Redaksi Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat." (Galatia 4:4) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Galatia+4:4 > ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR Salah satu acara Natal yang sangat disukai anak-anak adalah Drama Natal. Nah, untuk membuat anak-anak dapat terlibat lebih aktif dalam persiapannya, maka berikut ini kami ajak Anda memperhatikan hal-hal penting untuk mempersiapkan pementasan drama yang sederhana, baik untuk SM, keluarga, atau untuk tempat lain. ADAKAN DRAMA NATAL ================== Ubah rumah, atau sebuah ruangan di gereja menjadi teater dan panggung drama Natal. Bisa drama anak-anak, dewasa, atau acara untuk seluruh keluarga. SIAPKAN PESTA ANAK-ANAK Kalau Anda merencanakan membuat pesta anak-anak, undang beberapa murid SM atau teman anak-anak Anda untuk datang selama beberapa sore untuk membuat rencana dan berlatih. Dorong anak-anak itu untuk membuat drama sendiri dan menulis naskahnya, menyutradarainya, merancang panggung sendiri dan perlengkapan, dan menciptakan kostum sendiri. Tanyakan apakah mereka ingin menambahkan lagu-lagu dalam drama mereka. Kalau ya, putuskan lagu apa. Biarkan anak-anak merancang sendiri undangan ke drama itu, dan mungkin bahkan menciptakan program pertunjukan. Tentukan peran tiap anak dan adakan latihan yang lengkap. Bantu anak-anak membuat salinan naskah supaya tiap anak mempunyai naskah sendiri. Mungkin Anda ingin melakukan ini pada acara sore pertama dan kedua. Murid atau anak Anda mungkin ingin menggambar sampul program, atau biarkan tiap anak menggambar buku acaranya sendiri pada hari berikutnya. Pada hari gladi resik, biarkan anak- anak membantu Anda membuat kue, dekorasi ruangan, dll. Kemudian undang seluruh murid atau teman-teman anak Anda dan bisa juga orangtua anak-anak tersebut ke rumah atau ke SM Anda untuk menyaksikan pertunjukan anak-anak mereka dan menikmati kue yang sudah dibuat. Ajak semua menyanyi beberapa lagu. Anda akan membantu menciptakan kenangan Natal yang akan teringat selamanya. RENCANAKAN DRAMA NATAL KELUARGA Namun teater Natal Anda tidak selalu harus melibatkan anak-anak. Mungkin Anda ingin mengadakan pesta khusus orang dewasa untuk membacakan drama Natal. Cari naskah drama Natal terkenal di perpustakaan, atau bahkan bekerjasamalah dengan perpustakaan Anda untuk mendapatkan salinan skenario film favorit (mulailah mencari 2 bulan sebelum bulan Desember). Undang teman-teman, rekan sepelayanan Anda, dll untuk sebuah pesta, di mana mereka pasti menjadi bintang. Mungkin Anda ingin duduk santai dan membaca atau memeragakan peran masing-masing dengan gaya yang benar-benar dramatis. Tentu saja, jangan lupa sediakan makanan dan minuman bagi "para aktor dan aktris" setelah pertunjukan. Pesta Anda bisa saja hanya untuk keluarga Anda sendiri, atau seluruh kerabat. Cara yang sangat baik untuk menghabiskan sore atau malam musim hujan, adalah saling tampil untuk satu sama lain dalam kehangatan kasih keluarga. Tentukan peraturan nomor satu bagi semua pesta Natal Anda: Cuma boleh memuji. Ciptakan suasana perayaan di mana kesalahan bukanlah hal yang memalukan, dan semua penampilan dihargai dengan tulus sebagai sukacita Natal. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa Pengarang : Jan Dargatz Penerbit : Interaksara, Batam Centre, 1999 Halaman : 84 - 86 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) NASKAH DRAMA NATAL: PUJIAN MARIA ================================ PEMERAN: 1. Maria (Sebaiknya diperankan sebagai anak yang lebih besar). 2. Malaikat Gabriel. 3. Orang yang takut akan Tuhan (di atas pentas duduk dengan sikap doa dan membaca Firman Tuhan). 4. Orang yang congkak (berjalan dengan sombong). 5. Orang yang berkuasa (pakai mahkota raja). 6. Orang yang rendah hati (pakai pakaian sederhana dan membungkuk di hadapan raja). 7. Orang yang lapar (memegang perutnya yang sakit). 8. Orang yang kaya (kelihatannya sombong). 9. Israel -- diperankan oleh beberapa/semua anak yang sisa (duduk bergerombol di tengah pentas). 10. Suara wanita (bisa disuarakan oleh guru wanita). 11. Suara pria (bisa disuarakan oleh guru pria). KETERANGAN: 1. Teks yang ada dalam tanda kurung ( .... ) merupakan keterangan/instruksi gerakan yang harus dilakukan. 2. Semua pemain tidak perlu bersuara, hanya gerakan/ekspresi saja. Kecuali para pemeran "Israel" akan bersuara bersama-sama di akhir drama. 3. Semua kalimat/dialog disuarakan oleh suara wanita dan suara pria dari belakang panggung. 4. Latihlah anak-anak untuk menemukan gerakan dan ekspresi yang tepat sesuai dengan dialog yang disuarakan. 5. Siapkan satu lagu Natal yang akan dinyanyikan di akhir pementasan drama ini. NASKAH DRAMA: Suara Pria : Bangsa Israel masih saja dijajah oleh bangsa lain, tetapi Allah telah menjanjikan seorang Juruselamat. Kapan Ia datang ... ? Dengan penuh kerinduan Bangsa Israel menantikan janji Allah, begitu juga Maria. (Maria berjalan memasuki panggung, lalu duduk termenung. Tiba-tiba Malaikat Tuhan muncul. Maria tersentak kaget dan takut. Malaikat Tuhan beradegan seolah-olah sedang berbicara kepada Maria sambil mengangkat satu tangannya ke atas kepala Maria.) Suara Wanita: "Salam, hai engkau yang dikaruniakan, Tuhan menyertai engkau." Suara Pria : Maria terkejut melihat malaikat Gabriel, tetapi malaikat berkata lagi kepada Maria. (Malaikat mengangkat kedua tangannya ke atas kepala Maria.) Suara Wanita: "Jangan takut Maria, engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamakan Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi. Dan Ia akan menjadi raja atas Israel selama-lamanya. Kerajaan-Nya tidak akan berakhir. Anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." (Malaikat mundur ke belakang panggung perlahan-lahan.) Suara Pria : Maria sangat berbahagia, sebab Allah akan memberikan Yesus. Nama Yesus berarti keselamatan dari Allah. Yesus menjadi Juruselamat dan raja mereka. Sebab itu Maria memuji Allah. (Maria berdiri dan bersikap memuji Allah, sambil seluruh pemeran lainnya muncul di pentas dan beradegan seperti yang sudah disebutkan di atas.) Suara Wanita: "Hatiku memuji Allah dan jiwaku bersukaria karena Allah penyelamatku. Ia ingat daku, hamba-Nya yang hina. Ia melakukan hal-hal yang besar padaku. Sucilah nama-Nya. Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang yang takut kepada-Nya, yakin mereka yang melakukan perintah-Nya. (Maria menuju pada orang yang takut akan Allah dan merangkul dia dengan kasih, sambil mengantar dia ke luar pentas.) Dengan tangan-Nya yang perkasa, Allah mencerai- beraikan orang yang sombong dan mengacaukan rencana mereka. (Maria seolah memporak-porandakan apa yang ada di sekitar orang sombong itu dan mengusir dia keluar.) Raja-raja diturunkan dari tahtanya. (Maria menarik orang yang berkuasa dan menyuruhnya keluar.) Orang yang rendah hati ditinggikan oleh Allah. (Maria menuju ke orang lapar lalu merangkul dan membimbingnya dengan penuh kasih ke luar pentas.) Si kaya diusir dengan hampa. (Maria menuju ke orang kaya dan menyuruhnya keluar.) Allah menolong Israel hamba-Nya, menurut janji-Nya pada nenek moyang mereka. Ia akan bermurah hati pada Abraham dan keturunan-Nya selama-lamanya." (Maria menuju pada Anak-anak lain yang bergerombol di tengah pentas dan menyuruh mereka berdiri dengan gerakan yang lembut.) Israel serentak berkata: "Hatiku memuji Tuhan dan jiwaku bersukaria karena Allah penyelamatku. Ia memberi anak-Nya untuk menyelamatkan kita, sesuai dengan janji-Nya." Suara Pria : Mari kita menyanyi memuji Allah. (Semua anak yang sudah keluar pentas, masuk kembali dan menyanyikan sebuah lagu Natal yang sudah disiapkan oleh guru.) Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil (Umur 7-9 Tahun): Tahun III Jilid II Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1992 Halaman : 113 - 116 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) Naskah berikut ini merupakan wawancara antara seorang wartawan dengan Yesus yang diumpamakan saat itu sedang menjadi Gubernur di sebuah kota. Saat itu semua warga kota memperingati hari ulangtahun- Nya yang selalu dirayakan pada tanggal 25 Desember, khususnya warga gereja. NASKAH DRAMA: ANDAIKATA YESUS JADI GUBERNUR =========================================== Pagi tadi sejumlah wartawan ibukota menunggu kedatangan Gubernur di tangga Balai Kota. Seturunnya dari mobil Mercy hitam, Gubernur segera dikerumuni para wartawan yang mengucapkan selamat berkenaan dengan ulang tahunnya pada hari ini, tanggal 25 Desember. Dengan cepat pula para wartawan mengajukan pertanyaan kepada Gubernur yang tampaknya sudah tergesa-gesa ingin masuk. Wartawan kami merekam tanya jawab antara wartawan (W) dengan Gubernur (G) sebagai berikut: W : Pak Gub, kemarin malam dan hari ini semua Gereja di kota ini merayakan ulangtahun Bapak. Bagaimana perasaan Bapak? G : Biasa saja. W : Gereja-gereja mana saja yang kemarin malam Bapak kunjungi? G : Satu pun tidak saya kunjungi. Kemarin malam saya diam di rumah. W : Lho, bukankah Bapak tamu VIP? G : Saya tidak senang melihat mereka yang suka duduk di sofa yang empuk dan bagus di baris terdepan. W : Tapi Pak, mereka berdoa. G : Mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang, padahal mereka menelan rumah janda-janda dan menggusur rumah orang lain seenaknya. W : Jadi, Bapak tidak setuju orang beribadah? G : Saya tidak mengatakan begitu. Maksud saya, saya membenci segala kumpulan dan perayaan mereka. Jauhkan daripada Saya keramaian koor mereka, dan lagu-lagu nyanyian jemaat mereka, tidak mau Saya dengar. Yang penting biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir. W : Mengapa Bapak berkata begitu? G : Sebab Saya tahu, bahwa banyak perbuatan mereka yang jahat. Mereka menjadikan orang benar terjepit. Mereka menerima uang suap. Mereka mengesampingkan orang miskin di pintu pengadilan negeri. Mereka benci kepada yang memberi teguran di koran. Mereka menginjak-injak orang yang kedudukannya lemah dan mengambil pajak dengan cara memeras. Mereka rakus. W : Jadi, apa Bapak menganggap iman itu tidak berguna? G : Maksud Saya, iman harus disertai perbuatan. Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati. W : Apa Bapak setuju Natal dirayakan dengan pesta? G : Asal saja semua sampah bekas pesta itu dibuang pada tempatnya. Kota ini harus bersih. W : Ada gereja yang merayakan kelahiran Bapak (Natal) dengan anggaran lebih dari lima juta rupiah, padahal .... G : Peduli amat, itu uang mereka, asal saja uang halal, dan asal mereka ingat memberi kepada yang susah. W : Tapi Natal dengan biaya di atas 5 juta itu kan termasuk mewah, Pak! G : Ah, mengapa Saudara melihat selumbar di puncak Monas sedangkan bis bertingkat di dalam mata Saudara tidak Saudara ketahui. Jangan Saudara menghakimi orang lain mewah, padahal Saudara sendiri sekarang memakai baju safari yang begini mewah. W : Apa Bapak setuju orang-orang merayakan Natal dengan pohon terang? G : Mengapa tidak? Asal saja jangan menebang pohon cemara. Pakai saja pohon plastik. Kota ini perlu dihijaukan, sebab itu janganlah pohon cemara dikorbankan untuk Natal. W : Menurut Bapak, kegiatan apa yang paling positif pada hari-hari Natal ini? G : Ibadah yang murni di hadapan Allah ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka. Memberi bingkisan Natal kepada yang lapar, yang sakit, yang di dalam penjara. W : Tapi hadiahnya jadinya kan untuk mereka, bukan untuk Bapak. G : Segala sesuatu yang Saudara lakukan untuk salah seorang dari warga kota yang paling hina ini, Saudara telah melakukannya untuk saya. W : Tapi, kami -- wartawan -- tidak pernah menerima hadiah Natal, Pak. G : Adalah lebih bahagia memberi daripada menerima. W : Pak, akhir-akhir ini kota kita sering banjir. Apa ini tanda akan kiamat? G : Ah, Saudara ini sok beragama. Apa hubungan banjir dengan kiamat? Banjir ini karena kita suka buang sampah sembarangan, lalu sampah itu masuk ke got dan kali. Nah, got dan kali jadi dangkal. Akibatnya air meluap. W : Pak, bagaimana caranya supaya lalu lintas di kota ini jangan macet? G : Jangan ada yang naik mobil. Naik unta saja. W : Apa pendapat Bapak tentang .... G : Ah, sudah dulu. Marilah kita pergi ke tempat kerja kita masing- masing. Saya sekarang harus mendatangi beberapa kantor kelurahan di desa-desa tertinggal, karena untuk itu saya telah datang. Catatan: Sebagian dari ucapan-ucapan tersebut di atas diangkat dari ayat-ayat Matius 23:6,7,14; Amsal 5:7-13; Yakobus 2:17; Matius 7:3; Yakobus 1:27; Matius 25:31-40; Kisah Para Rasul 20:36; Markus 1:38 Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Selamat Natal: 33 Renungan tentang Natal Judul Naskah Asli: Andaikata Yesus Jadi Gubernur DKI Pengarang : Dr. Andar Ismail Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2002 Halaman : 75 - 78 ********************************************************************** o/ KESAKSIAN NATAL Kesaksian berikut ini juga dapat Anda jadikan sebuah konsep untuk membuat satu naskan drama Natal. Silakan Anda berkreasi dan ciptakan drama yang bisa memberikan berkat bagi semua orang. POLA KASIH ========== Saya tidak bertanya kepada Timmy, yang berumur sembilan tahun, atau kepada adiknya yang berumur tujuh tahun, Billy, mengenai kertas pembungkus warna coklat yang berkali-kali pindah tangan di antara mereka berdua setiap kali kami memasuki toko. Setiap tahun pada masa Natal, kelompok pelayanan kami mengajak anak- anak dari keluarga yang kurang mampu di kota kami untuk berbelanja ditemani oleh satu orang. Kebetulan saya harus menemani Timmy dan Billy, yang ayahnya sedang menganggur. Sesudah memberikan uang kepada mereka masing-masing empat dolar, kami mulai berkeliling. Di setiap toko saya memberikan usul, tetapi mereka selalu menjawab dengan gelengan kepala yang mantap. Akhirnya saya bertanya, "Kalian mungkin punya usul toko mana yang harus kita datangi?" "Bisakah kita pergi ke toko sepatu, Pak?" jawab Timmy. "Kami ingin memberikan sepasang sepatu kerja untuk ayah." Di sebuah toko sepatu, pramuniaga menanyakan apa yang mereka perlukan. Mereka mengeluarkan kertas coklat itu. "Kami memerlukan sepasang sepatu kerja yang pas untuk kaki ini," kata mereka. Billy menjelaskan gambar di kertas coklat itu adalah pola kaki ayah mereka. Mereka menggambarnya waktu ayahnya tertidur di sebuah kursi. Pramuniaga itu mencocokkannya dengan penggaris, lalu ia pergi. Tidak lama kemudian, ia datang dengan sebuah kotak yang terbuka. "Apakah sepatu ini cocok?" tanyanya. Timmy dan Billy memegang sepatu itu dengan sangat gembira. "Berapa harganya?" tanya Billy. Timmy melihat harga yang tertera di kotak sepatu itu. "Enam belas dolar sembilan puluh lima sen," katanya kaget. "Kita hanya mempunyai uang delapan dolar." Saya memandang pramuniaga itu dan ia berdehem, "Itu harga biasa," katanya, "tetapi sepatu itu sedang diobral; harganya menjadi tiga dolar sembilan puluh delapan sen, khusus untuk hari ini." Lalu, sambil memegang sepatu itu dengan gembira, mereka membelikan juga hadiah untuk ibu dan kedua adik mereka. Mereka sama sekali tidak memikirkan diri mereka sendiri. Sehari sesudah Natal, ayah anak-anak itu menghentikan saya di tengah jalan. Ia memakai sepatunya yang baru, dan di matanya terpancar rasa terima kasih. "Saya berterima kasih kepada Yesus karena ada orang- orang yang mau memperhatikan orang lain," katanya. "Dan saya berterima kasih kepada Yesus untuk kedua anak laki-laki Anda," jawab saya. "Mereka mengajarkan saya banyak hal tentang Natal dalam satu hari, lebih daripada yang sudah saya pelajari sepanjang hidup saya." - Jack Smith Seperti yang diceritakan kepada Raymond Knowles Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Kisah Nyata Seputar Natal Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1998 Halaman : 68 - 69 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Reina R. <reinarianto@> >Apakah binaanak yang menyiapkan edisi Natal untuk tahun ini? Tahun >lalu juga selama bulan Desember binaanak membahas tentang Natal, >dan beberapa bahannya saya gunakan untuk Natal tahun ini :) >Selamat Natal, >Reina Redaksi: Selamat mempersiapkan Natal kami ucapkan kepada Sdr. Reina. Untuk menjawab pertanyaan Anda, maka kami memberitahukan bahwa sajian e-BinaAnak bulan Desember ini adalah sajian khusus Natal. Kami juga sangat bersyukur bila bahan yang kami sajikan tahun lalu dapat dipakai dalam perayaan Natal di SM Anda. Dan jangan lupa bagikan pengalaman Anda mempersiapkan Natal kepada rekan-rekan sepelayanan di e-BinaAnak .... :)) Siapa tahu menjadi berkat bagi kita semua. Kami tunggu, ya... ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |