Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/161 |
|
e-BinaAnak edisi 161 (23-1-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 161/Januari/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Kecil o/ TIPS MENGAJAR : Membuat Proses Belajar Berdoa Menjadi Menyenangkan o/ BAHAN MENGAJAR : Pertanyaan Doa Anak: Mengapa Menutup Mata Pada Saat Berdoa? o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Terima Kasih o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, Sulitkah mengajarkan anak umur 2 sampai 7 berdoa? Mungkin ada di antara pembaca yang menjawab mudah, tetapi ada juga yang mungkin menjawab sangat sulit. Artikel dan tips yang kita baca dalam edisi e-BinaAnak minggu ini akan membuktikan bahwa mengajarkan doa untuk anak-anak kelas kecil bukanlah hal yang sulit. Sebaliknya jika Anda berhasil menolong anak-anak kecil itu mengerti pentingnya doa maka saat-saat berdoa bisa menjadi saat-saat yang sangat menyenangkan. Nah, seperti yang sudah diuraikan di atas, artikel utama minggu ini akan membahas secara khusus hal-hal praktis dalam mengajarkan doa kepada anak-anak kelas kecil. Selain itu ada sebuah Tips Mengajar yang membawa kita kepada cara-cara "Membuat Proses Belajar Berdoa Menjadi Menyenangkan". Sebuah pertanyaan yang sering ditanyakan anak, adalah tentang sikap doa. Bagaimana menjawab pertanyaan anak ini? Silakan simak jawabannya di bagian terakhir dari sajian kami minggu ini. Dalam kesempatan ini kami juga ingin memperkenalkan satu kolom baru dalam e-BinaAnak. Ya, sejak awal bulan Januari, kolom e-BinaAnak bertambah satu yaitu kolom "MUTIARA GURU". Kolom ini berisi kata- kata bijak yang dapat memberikan motivasi dan semangat bagi para guru dalam mengemban tugas pelayanannya. Semoga kehadiran kolom baru dapat memberi semangat baru bagi Anda setiap minggunya dan menjadi berkat dalam kehidupan dan pelayanan Anda. Selamat mengajar dan berdoalah senantiasa! Tim Redaksi "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:6) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+6:6 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL MENGAJARKAN BERDOA UNTUK KELAS KECIL ==================================== Tujuan pengajaran tentang doa pada kelas kecil adalah untuk membentuk pengertian dasar pada setiap anak sehingga mereka dapat memahami: 1. Berdoa adalah saat di mana anak memohon "Bapanya yang di Surga" melindungi dia, menjaga dia dan memelihara dia, sehingga ia dapat hidup sehat, dalam keluarga yang sehat, dan ia dapat bertumbuh dengan baik. 2. Berdoa itu mudah dan menyenangkan, sehingga anak tidak perlu takut berdoa. 3. Bagaimana cara berdoa. Jadi, guru mengajarkan hal-hal yang sifatnya sangat mendasar dan melatih keberanian anak dalam berdoa, sehingga anak suka berdoa. Untuk itu guru perlu melakukan beberapa hal berikut secara bertahap, dengan masing-masing tahap kurang lebih 3 - 6 bulan (sesuaikan dengan keadaan anak di kelas SM masing-masing). Tentu saja tahap- tahap yang diusulkan berikut ini boleh diubah (disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelas/anak), tetapi tahap-tahap berikut sudah diuji oleh penulis dalam praktek, dan telah membawa hasil yang memuaskan. TAHAP I: 1. Mengulangi/menirukan doa guru: ------------------------------ Anak mengulangi setiap kalimat doa yang diucapkan oleh guru. Dalam tahap pertama ini kita melatih keberanian anak untuk berdoa dan untuk memberi kesan dasar pada anak bahwa berdoa itu adalah sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Setiap kali hendak berdoa (pada acara SM, misalnya: doa pembukaan, doa persembahan, doa sebelum cerita, doa penutup, dan lainnya), mintalah semua anak untuk mengulangi setiap kalimat doa yang diucapkan oleh guru. Ketika meminta anak menirukan doa guru, yang harus diperhatikan adalah: a. Guru harus mengucapkan dengan sepotong-potong atau 1 - 2 kata (yang mudah diikuti anak) dan dengan agak lambat, sehingga mudah didengar dan ditirukan anak. Pilihlah kata- kata yang sangat sederhana yang dimengerti oleh anak. b. Keseluruhan doa hendaknya jangan terlalu panjang, cukup 1 - 2 kalimat saja, sehingga anak dapat memahami maksudnya. Jangan lupa, "ringkasan isi" doa yang akan diucapkan guru harus dikatakan dulu kepada anak sebelumnya, sehingga anak-anak tahu mereka akan berdoa tentang apa. Dan akan lebih baik jika sesudah berdoa anak diminta mengulang lagi (seperti mengucapkan ayat hafalan) apa isi doa tadi. Karena hanya 1 - 2 kalimat saja, maka anak dapat mengulangnya dengan baik, tidak harus sama persis (tidak perlu dihafalkan), cukup anak memahami apa isi doa tersebut. Dengan cara ini guru dapat sedikit menjelaskan mengapa sebagai anak Tuhan kita harus berdoa. Perhatikan contoh berikut: a. Guru menjelaskan apa yang akan didoakan dan "ringkasan isi" doa tersebut. Misalnya guru mengatakan: "Adik-adik kita akan memulai Sekolah Minggu kita dengan berdoa. Kita akan memohon kepada Tuhan Yesus agar Ia menemani kita dalam acara Sekolah Minggu hari ini. Adik- adik silakan menirukan kata-kata yang akan kakak ucapkan." b. Guru mengucapkan 1 - 2 kalimat doa sepotong-potong dan ditirukan anak. Misalnya guru mengatakan: "Tuhan Yesus ..., kami anak-anak-Mu ..., ingin ber- Sekolah Minggu ..., temanilah kami Tuhan ..., agar kami bergembira hari ini ..., Amin." Selesai doa, guru bertanya, "Siapa yang masih ingat, apa isi doa kita tadi?", 2. Mengajarkan sikap doa: melipat tangan - menutup mata ---------------------------------------------------- Berilah contoh sikap yang baik dalam berdoa, yaitu dengan melipat tangan sambil menutup mata. Saya pribadi termasuk yang setuju, untuk membiarkan anak batita (1 - 3 tahun) berdoa dengan membuka mata saja, karena anak seusia itu biasanya masih takut pada kegelapan. Guru dapat membimbing agar anak-anak berani berdoa dengan menutup mata secara pelan-pelan. Anak yang berani berdoa dengan menutup mata, perlu dipuji sebagai anak "pemberani", karena ini akan membuat anak suka berdoa dengan menutup mata. Pada awal doa Anda bisa mengajak anak-anak berdoa dengan mata terbuka. Kemudian ulanglah doa sekali lagi dengan mengatakan "Siapa yang berani berdoa dengar menutup mata?" (Tantangan ini akan disambut anak dengan antusias, karena anak suka dengan tantangan). Lalu katakan, "Ayo, bagi anak-anak yang berani berdoa dengan menutup mata, coba berdoa sekali lagi dengan menutup mata. Kakak mau lihat siapa anak yang berani?" Saat itulah guru memeriksa apakah semua anak sudah menutup mata atau belum, kemudian baru mulai berdoa. Jangan lupa berikan pujian kepada para anak "pemberani" tersebut. Hal ini akan membuat anak-anak suka berdoa dengan menutup mata. 3. Teknik simulasi suara dan gerakan: ---------------------------------- Cara lain untuk mengajar anak-anak berdoa adalah melalui simulasi permainan suara yang dilakukan sebelum berdoa. Misalnya, dengan cara demikian: a. Semua anak diminta mengulangi satu kalimat doa yang diucapkan guru, misalnya: "Tuhan Yesus terima kasih karena Tuhan telah memberikan kepada kami makanan dan minuman setiap hari. Amin" (ulangilah kalimat itu beberapa kali, sampai anak-anak hafal). b. Semua anak diminta melipat tangannya dengan kedua tangan diangkat tinggi (di atas kepala), sambil mintalah semua anak bersuara seperti suara pesawat terbang "nnggenggg" yang sedang terbang, sambil menarik turun tangan mereka ke bawah (di depan dada mereka), dan kemudian dengan tetap bersuara seperti pesawat terbang mereka diajak menutupkan mata dan menundukkan kepala mereka c. Anak-anak kemudian mengucapkan bersama-sama kalimat yang sudah dihafal tersebut. Penulis sering menggunakan teknik di atas untuk mengajak anak- anak kecil (mulai 1 tahun) berdoa, dan ternyata sangat disukai anak-anak, bahkan dalam satu KKR anak, lebih dari 500 anak kecil dapat berdoa dengan tertib. TAHAP II 1. Mengajarkan berbagai macam doa yang dibutuhkan anak: ---------------------------------------------------- Guru perlu mengajarkan juga berbagai macam pokok-pokok doa yang dibutuhkan anak dalam keseharian hidup mereka. Saat yang tepat untuk memberitahukan pokok-pokok doa apa saja yang harus didoakan adalah pada bagian penerapan cerita/sesudah cerita. Dapat juga diajarkan di sela-sela acara puji-pujian. Cara mengajarkannya masih seperti contoh tahap 1, guru mengatakan potongan-potongan kalimat doa dan anak menirukannya bagian demi bagian dari doa yang diucapkan guru. Anak-anak dapat diajarkan doa-doa seperti berikut: a. Doa saat anak takut karena di rumah sepi, atau suasana gelap: "Tuhan Yesus sahabat kami, temani dan jagailah kami saat ini. Amin." b. Doa memohon ampun karena sudah berbuat salah (misalnya anak berbuat nakal), mungkin bersalah kepada orangtua, saudara atau temannya: "Tuhan Yesus, ampunilah kenakalan saya, karena saya telah berbuat nakal kepada ayah. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Amin." c. Doa meminta sesuatu yang diperlukan: "Tuhan Yesus, yang Baik Hati, Jika Tuhan memperbolehkan, saya hendak meminta ... (sebutkan yang diminta)... Amin." d. Doa sebelum makan: "Tuhan Yesus, terima kasih atas makanan dan minuman pemberian-Mu, Amin" atau "Tuhan Yesus, terima kasih atas makanan hari ini. Ajarlah kami untuk tidak pelit dalam memberi orang lain apa yang kami miliki. Amin." e. Doa sebelum tidur: "Bapa pelindung kami, jagailah malam ini, agar kami sekeluarga dapat tidur nyenyak dan boleh bangun besok pagi dengan sehat. Amin." f. Doa untuk keluarga: "Tuhan yang Maha Kasih, jagailah: papa - mama, kakek-nenek, adik dan kakak, agar selalu sehat, dan dapat bergembira. Amin.", 2. Alat peraga pengingat doa: -------------------------- Gunakan kreasi dalam mengajarkan doa dengan menuliskan doa-doa tersebut pada alat peraga, misalnya: sebuah gambar, sebuah benda (simbol) berbentuk salib, hati atau berbentuk yang lainnya, slip Alkitab dan sebagainya. Misalnya, pengajaran doa makan dapat ditulis dalam bentuk gambar makanan-minuman dengan kalimat doa di bawahnya, pengajaran doa malam sebelum tidur dapat dibuat berupa kalung hati dengan tulisan doanya, pengajaran doa bangun pagi dapat dibuat gambar sebuah jam dan kalimat doanya, dan sebagainya. Tujuannya agar anak selalu ingat, suka/senang dan selalu berdoa. TAHAP III Guru membisikkan doa pada satu anak: ------------------------------------ Tahap ini melatih anak bukan saja lebih berani berdoa, tetapi mulai berani "memimpin doa" diantara teman-temannya. Pada saat berdoa, guru meminta 1 (satu) anak maju ke depan (untuk memimpin doa), guru membisikkan setiap bagian doa kepada anak tersebut, dan anak tersebut mengatakan bagian doa (yang dibisikkan oleh gurunya tersebut) dengan suara keras (sehingga dapat di dengar oleh semua anak lainnya). Dan semua anak yang mendengar suara anak tersebut, menirukan dengan mengucapkan setiap bagian doa tersebut dengan suara keras sampai doa selesai. Jangan lupa sebelum berdoa katakan "ringkasan doa tersebut" dan sesudah doa, ajaklah semua anak mengingat kembali apa yang telah dikatakan mereka? Variasikan juga tema-tema isi doa. Latihlah hal ini selama 3-6 bulan sampai semua anak selalu "siap" bersedia untuk maju memimpin doa. Ini berarti anak sudah berani berdoa. Sesekali guru dapat menawarkan kepada anak yang maju di depan, beranikah berdoa sendiri (cukup 1 - 2 kalimat)? TAHAP IV Kreasi sikap berdoa: -------------------- Lakukan cara doa seperti tahap 2, namun dengan variasi sikap berdoa yang berbeda. Tujuannya adalah agar, anak memahami cara berdoa, tidaklah selalu harus melipat tangan dengan mata tertutup (sikap "resmi"), karena berdoa yang penting adalah kesungguhan hati anak tersebut untuk doa. Sehingga setiap saat di mana pun anak dapat juga berdoa, walaupun mungkin tidak berdoa dengan melipat tangan dan mata tertutup. Beberapa sikap doa yang dapat diajarkan kepada anak kecil, yaitu: 1. Berdoa dengan berlutut. Supaya menarik ambillah gambar anak yang sedang berdoa dengan cara demikian. Ada banyak gambar (di toko- toko buku Kristen) yang dapat dipakai, anak diminta menirukan sikap anak tersebut 2. Variasi yang lain adalah, dengan mengajak semua anak bergandengan tangan dalam satu lingkaran sambil berdoa bersama, terutama untuk doa pembukaan atau penutup Sekolah Minggu, sehingga rasa kebersamaan semakin kuat. Jelaskan juga: 1. Bagaimana sikap berdoa saat anak mau tidur atau pada saat bangun pagi? Bolehkah ia berdoa di kasurnya (sikap sebaiknya bagaimana)? Bolehkah ia berlutut berdoa di sisi pembaringannya (sikapnya sebaiknya bagaimana)? 2. Kapan ia boleh berdoa? Di mana saja ia boleh berdoa? Bagaimana sebaiknya sikap ia berdoa, jika sedang berada di jalan atau di pasar, atau di rumah saat ia kesepian? Jelaskan kepada anak, yang penting adalah isi hatinya yang sungguh-sungguh berdoa, jadi boleh berdoa saat sedang berjalan, naik sepeda, atau pada saat bermain. Bahan diringkas dan diedit dari sumber: Judul Buku : Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Judul Artikel Asli: Kurikulum Mengajarkan Berdoa: Teknik Mengajar Berdoa Secara Bertahap dan Menarik Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999 Halaman : 84 - 91 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR Berikut ini adalah beberapa tips untuk membuat proses belajar berdoa jadi menyenangkan. Tips ini dapat diterapkan oleh orangtua, guru maupun mereka yang sering melayani anak-anak. MEMBUAT PROSES BELAJAR BERDOA MENJADI MENYENANGKAN ================================================== 1. Jadikan doa sebagai sesuatu yang menggembirakan. ------------------------------------------------ Lakukan pendekatan seolah-olah doa dan waktu berdoa menjadi waktu yang menyenangkan. Saat berdoa dengan anak-anak, usahakan agar nada suara Anda enak didengar. Doa adalah hal istimewa, bukan kewajiban yang tidak menyenangkan. Berbicara kepada Allah adalah sesuatu yang nyata dan mengagumkan. Jika anak-anak mulai menolak atau menggerutu, tetaplah tenang. Jangan terlalu serius atau memaksakan hal tersebut. Sebaliknya, tekankan bahwa doa itu menyenangkan karena Allah mengasihi mereka dan rindu untuk berbicara kepada mereka. Jangan paksa mereka berdoa. Sebaliknya, wakililah mereka berdoa. Berdoalah dengan singkat dan sederhana, lalu peluklah mereka, atau apapun yang sesuai dengan kebiasaan Anda. 2. Selingan. --------- Rutinitas itu pasti ada, akan tetapi tidak selamanya rutinitas itu membosankan. Setiap rutinitas jadi membosankan apabila doa itu diulang-ulang tanpa menghayati maknanya. Jangan coba-coba mengusir kebosanan itu dengan menghilangkannya, karena sebenarnya rutinitas mengajarkan disiplin dan memberikan rasa aman pada anak-anak kita. Ada beberapa saran. Sesekali, jangan berdoa dengan anak-anak Anda satu per satu, malahan kumpulkanlah mereka agar mereka berdoa bersama-sama sebagai satu keluarga. Berdoalah di tempat-tempat yang berbeda-beda dan dengan posisi yang berbeda-beda. Anda dapat berdoa bersama sambil berjalan bersama sebelum anak-anak Anda bersiap-siap untuk tidur. Dalam keluarga ataupun dalam SM, Anda dapat juga menggunakan nyanyian sebagai variasi dalam berdoa. Nyanyikanlah berberapa lagu pujian bagi Allah untuk mengisi waktu doa. 3. Ingatkan mereka akan kasih Allah. --------------------------------- Ingatkan mereka betapa Allah sangat mengasihi mereka dan ingin memelihara mereka. Biasakanlah mengatakan kepada anak-anak bahwa saat berdoa adalah saat Allah ingin mendengarkan mereka, menolong mereka, dan memelihara mereka. Buatlah agar mereka senantiasa mengingat bahwa Allah sangat mengasihi mereka. Sama pentingnya apabila kita menyamakan kasih Allah seperti kasih Allah. Apabila mereka menyadari kasih Allah yang tidak berkesudahan bagi mereka, hal itu akan membukakan mata mereka untuk lebih mengenal Allah. 4. Berikan dorongan kepada mereka. ------------------------------- Tanpa mempedulikan sampai mana tahap mereka belajar, berikan semangat dan pujian kepada mereka. Setelah selesai berdoa, berikan pujian kepada mereka. Apabila mereka belajar sesuatu yang baru, pujilah mereka. Apabila mereka melenceng dan berdoa untuk kepentingan mereka sendiri, komentarilah mereka. Sebagai contoh, jika mereka mendoakan sahabat mereka, beritahukan bahwa tindakan mereka itu baik dan sangat menyentuh hati. Beritahu juga bahwa Allah senang apabila kita mendoakan sesama. Jika Anda perlu mengoreksi/mengkritik mereka, tekankanlah kebaikan-kebaikan yang telah mereka perbuat dan koreksilah mereka dengan lembut. Biarkan mereka tahu bahwa mereka melakukan hal yang benar. Apabila kita terfokus untuk memberikan koreksi, bukannya kritik, maka hasilnya akan menjadi lebih baik. 5. Buatlah saat-saat doa menjadi sumber penghiburan. ------------------------------------------------- Gunakan doa sebagai sumber sukacita, berkat, dan penghiburan. Allah itu mahatahu. Tidak sepantasnya Dia diperlakukan seperti polisi yang memaksa mereka untuk berkelakuan baik. Allah tidak ingin agar kita atau anak-anak kita bersikap baik hanya karena Dia mengawasi. Allah ingin kita melakukan kehendak-Nya karena kita mengasihi dan mengimani Dia serta karena kita sadar bahwa Dia mengasihi kita dan menginginkan yang terbaik bagi kita. Apabila anak-anak merasa gembira karena suatu hal, kita dapat meluangkan waktu untuk bersyukur kepada-Nya. Hal ini juga mengingatkan anak-anak bahwa kita dapat berdoa di mana saja dan kapan pun, bukan hanya sebelum makan dan sebelum tidur. Pada saat kita dan anak-anak berdoa untuk suatu hal yang menggembirakan, artinya kita menunjukkan kepada mereka bahwa kekhawatiran Allah sama seperti yang mereka khawatirkan. Begitu pula, jika mereka terluka atau merasa sedih karena suatu hal, kita memeluk mereka dan berdoa, memohon Allah menghibur mereka dan mencarikan jalan keluar untuk mereka. 6. Ingatkan mereka bahwa doa adalah hak istimewa. ---------------------------------------------- Kita perlu mengingatkan anak setiap ada kesempatan tentang kuasa doa. Mereka harus tahu bahwa doa adalah suatu hak istimewa, mengapa kita melakukannya, menekankan alasan, dan motivasi mengapa kita berdoa. Allah mengasihi anak-anak dan ingin agar mereka mengenal Dia. Ajarkanlah bahwa doa merupakan tanggung jawab, hak istimewa dan sukacita kita sebagai orang Kristen. Pada saat anak-anak bertumbuh di dalam doa, mereka akan mulai merasakan hadirat Allah, doa-doa yang dijawab, menikmati hubungan dan apa yang didapat dari hubungan tersebut. Buat mereka tergantung pada doa. Persiapkanlah hal itu dengan kasih dan kreativitas, mendemonstrasikan dan memperkenalkan Allah melalui doa. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Cara Mengajar Anak Anda Berdoa Judul Artikel Asli: Biasakanlah Agar Doa Menjadi Suatu Kegiatan yang Menyenangkan Pengarang : Rick Osborne Penerbit : Gospel Press, Batam Centre, 2002 Halaman : 83 - 86 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR Sehubungan dengan mengajarkan sikap doa kepada anak kelas kecil, minggu ini kami tampilkan pertanyaan anak tentang sikap yang benar saat berdoa. MENGAPA MENUTUP MATA PADA SAAT BERDOA? ====================================== Pertanyaan: ----------- Mengapa kita menutup kedua mata kita pada saat kita berdoa? Jawaban: -------- Kita menutup kedua mata kita terutama untuk tujuan membantu kita melakukan konsentrasi dalam doa kita. Setiap saat kedua mata kita terbuka, kita dapat melihat setiap kejadian di sekeliling kita dan kemudian kita memikirkannya. Kita tidak akan memikirkan sedemikian banyak tentang Allah atau pembicaraan kita dengan Dia. Karena itu, orang-orang menutup kedua mata mereka pada saat mereka berdoa karena dengan demikian, sikap tersebut akan dapat membantu mereka melakukan konsentrasi atas apa yang mereka katakan. Kita dapat berdoa dengan tetap membuka kedua mata kita. Tertutup atau terbuka tidak menjadi masalah bagi Allah. Hai ini dipermasalahkan hanya karena masalah konsentrasi dan menutup kedua mata kita dapat membantu masalah ini. Ayat Kunci: ----------- Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. (Lukas 18:13) Ayat Terkait: ------------- Mazmur 123:1-2; Yohanes 17:1. Catatan untuk Para Orangtua dan Guru: ------------------------------------- Beberapa anak kecil memiliki kesulitan dalam menutup kedua mata mereka. Janganlah hal itu dipermasalahkan. Berusahalah agar mereka menutup kedua matanya dengan tangan-tangan mereka atau anjurkanlah agar kepala dan tangan-tangan mereka diusahakan diam tidak bergerak. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa Penerbit : Betlehem Publishers, Jakarta, 1999 Halaman : 23 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Widya H. <widyahaninta@> >Terima kasih atas kiriman e-binaanak kepada saya. >Walaupun baru berlangganan, tapi sudah banyak bahan yang menjadi >berkat buat saya. Maju terus dalam pelayanannya dan saya dukung >dalam doa. Redaksi: Terima kasih untuk dukungan doanya dan selamat bergabung sebagai anggota e-BinaAnak. Semoga semakin banyak berkat yang Anda terima khususnya untuk kemajuan pelayanan SM Anda. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Guru Kelas Kecil adalah: Orang yang tahu bagaimana membuat hal-hal kecil menjadi berarti =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |