Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/162 |
|
e-BinaAnak edisi 162 (29-1-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 162/Januari/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar o/ TIPS MENGAJAR : Menolong Anak Belajar Menyusun Doa Sendiri o/ BAHAN MENGAJAR : Pertanyaan Doa Anak: Baikkah Mengeluh kepada Allah? o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ucapan Terima Kasih o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Syalom, Apa saja yang perlu kita ketahui sebelum mengajarkan berdoa untuk anak SM dalam Kelas Besar? Yang jelas mereka sudah tidak perlu lagi diajari tentang sikap dan cara berdoa yang baik seperti ketika mereka ada di Kelas Kecil. Selain itu, masih banyak hal yang perlu Anda ketahui. Untuk itu silakan simak baik-baik edisi e-BinaAnak minggu ini yang membahas mengenai "Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar". Melalui artikel yang kami sajikan, guru akan belajar bagaimana menolong anak mengerti dan menyadari bahwa doa adalah "nafas kehidupan" mereka. Teknik-teknik yang menarik dalam berdoa juga akan dibahas, sehingga anak dapat menikmati waktu-waktu doa mereka dengan bergairah. Melalui Tips Mengajar, guru dapat mengajar anak bagaimana menyusun doa mereka sendiri. Hal ini penting karena anak perlu yakin bahwa doa mereka bukan hanya sekedar kebiasaan rutin, tapi sesuatu yang hidup yang dapat mereka resapi maknanya. Pertanyaan tentang doa yang sering muncul di antara anak-anak Kelas Besar adalah, bolehkah mereka mengeluh kepada Tuhan? Jawabannya? Silakan simak di kolom Bahan Mengajar. Selamat mengajar dan ingat ... "Dia hanya sejauh DOA!" Tim Redaksi "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+12:12 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL MENGAJARKAN BERDOA UNTUK KELAS BESAR ==================================== Bagi anak kelas besar target sasaran mengajarkan berdoa adalah untuk menjadikan doa sebagai "nafas" hidup anak-anak, supaya anak selalu dapat menghayati kehadiran Tuhan "teman hidup"-nya dalam kesehariannya. DOA BAGI PERGUMULAN PRIBADI Anak kelas besar telah tumbuh semakin besar, dengan kesadaran yang luas pada kehidupan, ancaman dan tantangan kehidupan yang menakutkan dirinya. Sekarang ia menyadari hidup tidak seenak yang dibayangkannya, dulu pada masa kecil ia dapat memperoleh semua yang dibutuhkannya relatif mudah, tetapi sekarang apa yang ia butuhkan harus ia upayakan sendiri. Pada masa inilah ia mulai merasakan rasa khawatir, sedih, takut, tertekan, dan lebih rasional dalam menilai sesuatu. Doa-doa Pergumulan pribadi anak seusia ini, misalnya: ----------------------------------------------------- 1. Keberanian anak menerima kenyataan kekurangan dirinya (terutama keberadaan fisiknya), inilah doa penerimaan diri sebagai bagian dari kemampuan dirinya bersyukur atas keberadaan dirinya dan percaya diri. Anak besar dengan lebih kritis membandingkan dirinya, keluarganya dengan diri anak lain dan keluarga anak lain. 2. Tanggung jawab semakin besar sebagai anak besar (beberapa anak menjadi kakak dari adik-adiknya), ia mulai diberi tugas-tugas oleh orangtua dan lingkungannya. Juga tuntutan sekolah semakin berat, tuntutan lingkungannya semakin besar. Keberhasilan guru menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk kewajibannya akan membuat anak ini tumbuh semakin mantap. 3. Kesepian seiring dengan makin besar dirinya, ia tidak lagi menjadi pusat perhatian orang. Dulu semasa kecil orang-orang begitu memperhatikannya sekarang tidak lagi, mungkin adik-adiknya yang menjadi pusat perhatian. Rasa kesepian ini bisa tumbuh menjadi sikap iri pada orang lain, jika tidak tumbuh sikap dewasa dalam menerima diri. 4. Kesedihan, duka akibat kegagalan, kesalahan dan akibat yang ditimbulkannya membuat ia dalam kesulitan. la memerlukan penghiburan, sebab ia mulai malu menangis tidak seperti ketika masih kecil. 5. Dan berbagai masalah konkret: dalam keluarganya, dalam studinya, menjadi pemikirannya. Beberapa kali saya menemukan anak yang prestasi belajarnya kurang ternyata disebabkan karena pengaruh hubungan kedua orangtua yang tidak harmonis! Hal ini menandakan si anak memperhatikan hubungan kedua orangtuanya. Salah satu cara mengajarkan anak kelas besar untuk berdoa ialah melalui doa mengenai pergumulan mereka. Kita tidak mengajari mereka tentang sikap dalam berdoa seperti tutup mata, lipat tangan, tunduk kepala, dll. Tetapi disini kita mengajarkan mereka bagaimana menghayati sebuah doa dan mengerti apa arti doa itu sesungguhnya, khususnya mengenai pergumulan mereka. Banyak cara yang dapat digunakan. Jika guru dapat menciptakan suasana indah di mana anak dapat berdoa dalam pergumulan pribadi mereka, maka anak-anak tersebut akan menjadi murid yang sangat senang berdoa dan tahu cara terbaik untuk melepaskan pergumulan mereka. Karena itulah, penting bagi guru-guru belajar beberapa teknik doa untuk mengajarkan dan membawa anak agar dapat mempergumulkan permasalahannya dengan baik dalam doa, misalnya: 1. Saat Teduh dan Doa Pribadi -------------------------- Guru SM selesai bercerita perlu memberi waktu teduh yang cukup, agar anak-anak memiliki waktu teduh dan kesempatan berdoa secara pribadi. Tentu saja secara rutin hal ini harus dilakukan. Ketika mengajar kelas 6 penulis sangat menekankan waktu teduh ini, hasilnya? Seringkali diakhir acara Sekolah Minggu ada anak meminta didoakan lebih lanjut! Jika guru hendak melakukan hal ini maka guru harus mempersiapkan waktu teduh dengan baik. Siapkan musik instrumen pengiringnya (bisa dengan gitar atau tape), pilih lagu yang sesuai tema dan pilih suasana lagu yang teduh. Kreasi ini dapat dikombinasi dengan doa teduh secara berkelompok, dan diakhir acara mintalah satu anak menutup doa. 2. Guru Mendoakan Anak Diakhir Pelajaran ------------------------------------- Guru dapat mendoakan beberapa anak pada setiap kali pertemuan SM, aturlah jadwal doa guru, misalnya tiap minggu mendoakan 2 anak, maka dalam 10 minggu 20 anak telah didoakan, aturlah jadwal agar jangan ada anak terlewatkan. Guru dapat mendoakan pada saat teduh tetapi paling baik adalah dengan meminta 2 anak tinggal sejenak di kelas dan guru mengajak bicara kedua anak tersebut sejenak (5-10 menit). Kemudian, tanyakan apa yang sedang menjadi pergumulan mereka? Kemudian guru mendoakan mereka satu persatu sesuai pergumulan mereka. Jika diperlukan (melihat keadaan anak) guru dapat menambah waktu untuk satu anak khusus. Bila mendadak guru mendapatkan seorang anak di kelas kelihatannya lesu dan bermasalah (lihat ekspresi anak tersebut selama mengikuti acara SM), maka jadual urutan doa boleh ditunda, demi memberikan pelayanan khusus pada anak yang mendadak bermasalah ini. Penulis beberapa kali melayani anak semacam ini, mereka di kelas terlihat lesu, ternyata sedang bermasalah. Jika memungkinkan, pada saat mendoakan anak, guru dapat meminta anak tersebut berdoa sendiri (jika anak mau), kemudian guru menutupnya dalam doa. Cara ini lebih mengena, karena bagaimana pun yang lebih tahu pergumulan anak tersebut adalah anak itu sendiri! 3. Doa dalam Sebuah Ruang Doa -------------------------- Sesekali Guru dapat membuat ruang doa khusus, cukup dengan bilik kain. Mintalah anak-anak secara bergiliran masuk ke bilik tersebut untuk berdoa. Di dalam bilik tersebut harus ada seorang guru yang sudah menunggu untuk membimbing anak-anak saat berdoa. Jika jumlah anak cukup banyak perlu dibuat beberapa bilik doa. Sementara anak-anak satu per satu didoakan, ada guru yang tetap di kelas untuk melanjutkan acara SM sampai selesai. 4. Anak Membuat Doanya dalam Sebuah Surat -------------------------------------- Kepada setiap anak dibagikan sebuah kertas surat (kreasikan bentuk dan modelnya sehingga menarik, misalnya, kertas tersebut didesain: dalam bentuk tangan yang sedang berdoa, atau bentuk hati, atau bentuk Alkitab terbuka, dan sebagainya). Berilah waktu teduh kepada anak-anak dan mintalah setiap anak menuliskan pergumulannya dalam surat itu. Di akhir kegiatan guru meminta anak mengumpulkan doa tersebut. Guru perlu membacanya untuk dapat mendoakan setiap anak sesuai pergumulannya. Lebih indah, jika guru bersedia mengirimkan balik surat tersebut, diikuti pesan dari guru "kami selalu mendoakan kamu". Tetapi untuk pergumulan yang sangat pribadi guru perlu membesuk anak-anak itu, dan mengajak mereka berdoa bersama. 5. Berdoa di Sekitar Salib ----------------------- Guru dapat membuat sebuah salib yang ditempatkan di tengah kelas. Bisa salib dari kayu, atau membuat formasi salib dari beberapa lilin yang disusun membentuk formasi salib. Anak-anak diminta menuliskan sebuah surat yang berisi pergumulannya, tekadnya atau apa pun yang ingin ia sampaikan kepada Yesus. Kemudian anak meletakkan surat tersebut di salib, kemudian mereka berdoa di sekitar salib. Teknik ini bertujuan menciptakan suasana teduh, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi dalam berdoa. Akan lebih baik lagi, jika surat-surat tersebut diperiksa guru dan didoakan oleh guru, sehingga menjadi bagian dari doa harian guru untuk anak-anaknya! 6. Kalender Doa Mingguan --------------------- Jika guru Sekolah Minggu dapat menyusun daftar pergumulan anak- anak di kelasnya, cukup dalam kelompok pergumulan anak saja, misalnya: pekerjaan ayah, ekonomi keluarga, jadwal tes minggu depan, sifat diri, dan sebagainya. Maka guru dapat membuat kalender doa mingguan, dari Senin sampai Minggu, kalender doa ini dibuat tercetak dengan baik (cukup di fotocopy). Setiap anak diminta membuat komitmen untuk setiap hari mendoakan pokok doa tersebut, waktunya bebas sesuai saat teduh anak-anak. Minggu berikutnya (saat SM) dievaluasi apakah kalender doa tersebut sudah dilaksanakan atau belum. Pada saat itu guru dapat membagikan lagi kalender doa buat satu minggu berikutnya. Agar tidak repot guru dapat membuat kalender doa bulanan, tetapi kelemahannya adalah, seringkali hal-hal terbaru tidak dapat dimasukkan karena sudah terlanjur tersusun. Padahal banyak hal yang kadang perlu disisipkan secara mendadak pada hari Minggu itu, misalnya: jika ada anak yang sakit, jika ada keluarga anak yang kena musibah, dan sebagainya. 7. Kunjungan Doa ------------- Setiap kali guru mengunjungi anak-anak SM, misalnya sakit, atau pembezukan rutin, guru perlu mengakhiri pertemuan dengan berdoa bersama murid tersebut. Jika keluarga anak tersebut ikut dalam perbincangan, jangan lupa melibatkan mereka juga dalam berdoa Kunjungan yang ditutup dengan doa bersama akan mempererat hubungan guru-anak-keluarga anak. Jangan lupa sebelum berdoa tanyakan apa yang ingin dijadikan pokok doa? Seringkali ini yang menjadi pergumulan anak kita. Pengalaman penulis, jika orangtua anak terlibat dalam perbincangan, maka permintaan pokok doa mereka seringkali adalah pergumulan pokok si anak, karena sebagai orangtua mereka lebih dekat dan mengenal keadaan anak tersebut. MACAM-MACAM KREASI BERDOA Untuk mengajarkan berdoa kepada anak-anak kelas besar, beberapa contoh kreasi doa berikut ini dapat Anda gunakan. Kreasi 1: Doakan Teman di Sampingmu ----------------------------------- Setiap anak diminta mendoakan satu anak yang duduk di samping kanannya (atau di sebelah kirinya), dengan demikian setiap anak akan mendoakan satu anak di sampingnya, dan ia sendiri akan didoakan oleh teman lainnya. Mintalah kepada setiap anak untuk menjelaskan kepada teman yang akan mendoakan dia, pokok doa apa yang ia ingin didoakan oleh temannya. Setelah itu secara bersamaan guru mengajak anak berdoa dalam hati, mendoakan teman tersebut. Kreasi lain, guru bisa mengajak anak berdoa bersama-sama dengan bersuara. Lebih indah jika anak diajak berdoa bersama sambil bergandengan tangan satu sama lain, sehingga melalui doa rasa persaudaraan di antara anak-anak dapat semakin dipererat. Kreasi 2: Jaringan Doa! ----------------------- Guru mengajak anak-anak mendoakan pokok doa tertentu pada sepanjang hari dalam minggu itu. Mintalah anak-anak berdoa pada jam tertentu, doa ini cukup dilakukan di rumah masing-masing. Tujuannya adalah membentuk rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anak-anak melalui dukungan doa. Guru dapat mengajak anak-anak menentukan bersama pokok doa yang akan didoakan pada jam tertentu tersebut. Akan lebih menarik jika pokok-pokok doa tersebut dan jam doa yang disepakati bersama ditulis secara menarik pada sebuah kartu doa yang dirancang menarik, sebagai alat untuk mengingatkan anak-anak. Kreasi 3: Suasana Doa Dibentuk dengan Dekorasi Tertentu ------------------------------------------------------- Suasana doa dapat dibentuk semakin indah, misalnya dengan membuat dekorasi tertentu dalam ruangan kelas. Tujuannya adalah agar tercipta suatu suasana yang khusuk dalam berdoa dan dapat membuat suasana menarik sehingga membuat anak terkesan dan tertarik untuk berdoa lebih sungguh-sungguh. Contoh-contoh dekorasi yang dapat dibuat, misalnya: - Dekorasi sebuah formasi salib terbuat dari lilin-lilin. Anak dapat diajak berdoa bersama-sama mengelilingi salib tersebut. - Dekorasi sebuah hati terbuat dari formasi susunan lilin-lilin, dan anak berdoa duduk melingkar dalam formasi hati tersebut. - Dekorasi sebuah kolam, dan anak diingatkan pada peristiwa Yesus di danau Galilea, lalu anak-anak diajak berdoa bersama di sekeliling kolam. - Dekorasi sebuah taman, anak-anak dapat diingatkan peristiwa Yesus berdoa di taman Getsemani dan anak-anak diajak berdoa bersama. - Ruangan didekorasi dengan banyak lampion. Dan masih banyak lagi kreasi dekorasi yang dapat di buat, tentu saja harus disesuaikan dengan pokok pelajaran dari cerita minggu tersebut. Dengan dekorasi, membuat suasana doa menjadi lebih indah. Kreasi 4: Doa dan Selingan Lagu ------------------------------- Guru dapat mengajak anak-anak mendoakan beberapa pokok doa. Diantara perpindahan pokok doa dari satu anak ke anak lainnya, guru dapat mengajak anak menyelingi doa dengan sebuah lagu. Lagu dapat dinyanyikan bersama, atau cukup dinyanyikan oleh singer saja, atau hanya suara tape saja. Dan di akhir doa sebuah lagu dapat dinyanyikan bersama sebagai penutup. Lagu ini akan membuat suasana doa menarik. Kreasi 5. Kreasi Alat Peraga Doa (lilin, hati, surat, bunga, kartu ayat, dan sebagainya) ------------------------------------------------------------------- Anak-anak dapat diminta berdoa sambil memegang salah satu alat peraga. Misalnya, sebelum berdoa anak-anak diminta menuliskan pokok doanya pada sebuah surat, atau pada sebuah kartu diikatkan pada sebatang lilin, sebuah gambar hati, sekuntum bunga. Atau anak-anak dapat berdoa dengan memegang sebuah kartu ayat yang berisi ayat hafalan yang dapat menguatkan hati anak-anak untuk berdoa. Kreasi 6: Macam-macam Jenis Isi Doa ----------------------------------- Ada bermacam-macam jenis doa, misalnya: - Doa yang berisi suatu pujian akan kebesaran dan kemurahan Tuhan. - Doa yang berisi suatu permintaan kepada Tuhan. - Doa pengucapan syukur. - Doa yang berisi sebuah tekad atau janji (hal yang akan dilakukan). - Doa penyesalan dan memohon pengampunan atas dosa yang dilakukannya. Kelima macam pokok doa di atas, dapat diajarkan kepada anak, agar anak-anak mudah mengingat kelima macam pokok doa tersebut, caranya adalah dengan masing-masing diwakili oleh satu jari dari kelima jari di tangan kita! Urut mulai dari jari jempol yang mengingatkan tentang pujian, jari telunjuk mengingatkan tentang permintaan, jari tengah mengingatkan tentang pengucapan syukur jari manis mengingatkan sebuah tekad, dan jari kelingking mengingatkan tentang pengampunan dosa. Bahan diringkas dan diedit dari sumber: Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999 Halaman : 98 - 110 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR MENOLONG ANAK BELAJAR MENYUSUN DOA SENDIRI ========================================== Ada beberapa teknik yang dapat diapkai untuk menolong anak-anak belajar menyusun doa sendiri dan masuk ke dalam suasana doa dalam hatinya untuk dirinya sendiri. 1. Ajaklah anak-anak bersama-sama mengikuti guru mengucapkan doa sederhana kalimat demi kalimat. Guru harus berhati-hati supaya suaranya tetap biasa dan bukanlah "suara khusus" dengan ucapan- ucapan yang tidak berarti. 2. Doa hafalan yang sederhana sangat berguna sebagai pegangan anak, bila ia merasa perlu berdoa sendiri dan juga sebagai contoh yang dapat dipakai untuk membentuk doa yang serupa. Kita harus menjaga supaya anak didik kita sungguh mengerti apa yang sedang didoakan ketika mereka mengucapkannya. Doa yang baru dihafalkan jangan terlalu cepat diucapkan supaya mereka sempat memikirkan apa yang mereka doakan. Doa Bapa kami sebaiknya diajarkan ayat demi ayat sebelum dipakai sebagai keseluruhan oleh anak-anak, supaya setiap ayat dalam doa itu sungguh berarti bagi mereka. 3. Memberi kalimat permulaan untuk disempurnakan secara sederhana oleh masing-masing anak, umpanya: "Ya Tuhan, terima kasih atas ....", 4. Doa berbalas-balasan dapat dipakai oleh anak-anak kecil dengan cara memberikan satu kalimat doa yang boleh diucapkan tiap kali setelah guru menyebut sesuatu yang baru, umpamanya: Guru : Tuhan, Engkau Mahakuasa dan Mahabaik ... Murid : Kami puji nama-Mu, ya Tuhan. Guru : Engkau Pencipta dunia dan segala isinya ... Murid : Kami puji nama-Mu, ya Tuhan. (dst. sampai ditutup oleh guru dengan: Amin!) Dalam kelas besar, peran guru di atas bisa digantikan oleh seorang murid. 5. Berikan waktu teduh beberapa saat dan ajaklah tiap anak berdoa dalam hati mengenai sesuatu yang baru dibicarakan. Hal ini harus dikemukakan secara konkrit sehingga anak-anak dengan mudah dapat mengerti apa yang akan didoakan. 6. Menyusun suatu doa bersama di papan tulis mengenai hal-hal tertentu. Sebaiknya berilah bimbingan mengenai apa yang perlu dimasukkan dalam doa itu sesuai dengan pelajaran yang baru disampaikan. Umpamanya anak-anak diajak menyusun doa yang menyatakan: a. Terima kasih atas kuasa Tuhan yang melepaskan orang dari perbudakan Iblis. b. Pernyataan mau memihak kepada-Nya. c. Minta pertolongan agar dikuatkan untuk melakukan kehendak Bapa dalam hidup sehari-hari. Setelah doa ditulis lengkap dengan pembukaan dan penutupan yang tepat, ajaklah semua anak membacanya bersama-sama dengan penuh khidmat sebagai doa mereka kepada Tuhan. 7. Mengajak anak-anak menulis doa sendiri mengenai sesuatu hal. lalu berikan waktu teduh supaya mereka masing-masing dapat memanjatkan doa yang telah mereka tulis. 8. Mengajak anak-anak menyebut hal-hal dari hidup sehari-hari yang perlu didoakan, umpamanya adik yang sakit. Lalu tiap kali pokok doa dikemukakan oleh seorang kawannya, ajaklah semua anak berdoa bersama di dalam hati mengenai pokok tertentu itu. 9. Mengajak masing-masing anak menyebut pokok-pokok doa seperti no. 6 di atas; kemudian berikan kesempatan kepada salah seorang yang bersedia mendoakan hal itu untuk tampil ke depan dan memimpin kelas dalam doa. 10. Ajaklah anak-anak memakai ayat-ayat hafalan dari Alkitab yang merupakan doa, menjadi doa yang dapat dipakai dalam kelas, diucapkan bersama-sama atau di mana saja, diucapkan dalam hati. 11. Pakailah nyanyian rohani yang bersifat doa sebagai doa dalam kelas dan ajarkan anak-anak mengerti bahwa mereka dapat berdoa sendiri dengan memakai nyanyian tersebut. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Penuntun Guru PAK Sekolah Minggu dan Sekolah Dasar: 1 dan 2 Judul Artikel Asli: Mengajar anak-anak Berdoa Pengarang : Dr. Leatha Humes dan Ny. A. Lieke Simanjuntak Penerbit : PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988 Halaman : 94 - 95 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR PERTANYAAN DOA ANAK: BAIKKAH MENGELUH KEPADA ALLAH? ============================== Pertanyaan: ----------- Baikkah mengeluh kepada Allah? Jawaban: -------- Ya memang baik mengeluh kepada Tuhan. Kita harus jujur mengenai perasaan-perasaan kita, dan kita memang tidak dapat menyembunyikannya dari Allah. Siapapun yang membaca Kitab Mazmur dan Ayub dapat melihat bahwa orang-orang berdoa dan berkata kepada Allah tentang bagaimana perasaan mereka sesungguhnya. Tetapi mereka juga tidak menuduh karena Allah tidak mengendalikan atau mengerjakan sesuatu yang jahat. Mereka bercerita kepada Allah bahwa mereka percaya pada kebaikan-Nya. Demikianlah juga seharusnya kita berdoa. Kita dapat dan memang seharusnya bercerita kepada Allah bagaimana perasaan kita. Demikian pula, kita seharusnya berkata kepada-Nya bahwa kita mengenal Allah dan Dia mendapatkan perhatian terbaik dalam hidup kita. Kita seharusnya mengucap syukur kepada-Nya karena kasih-Nya kepada kita. Allah di pihak kita. Dia ada di samping kita dan menolong kita apabila kita percaya kepada-Nya. Ayat Kunci: ----------- Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat- lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 1:2-3) Ayat Terkait: ------------- Ayub 3:1-10; Mazmur 77:1-21, 102:1-29; Pengkhotbah 7:13-14; Habakuk 1:1-2; 1Petrus 5:7 Catatan untuk Orangtua dan Guru: -------------------------------- Ada suatu perbedaan antara keluhan dan kemarahan kepada Allah. Bimbinglah anak-anak untuk melihat Allah sebagai sekutu (teman) mereka, Bapa yang mengasihi, dan teman baik. Bimbinglah mereka agar keluhan mereka kepada Bapa didasarkan atas iman dalam Allah dan kebaikan-Nya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa Penerbit : Betlehem Publishers, Jakarta, 1999 Halaman : 105 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: <Anita_Natividad/MND/INDOFOOD@> >Terima kasih udah mendaftarkan saya dalam milist ini, walaupun baru >bergabung tapi artikel2nya sungguh merupakan masukan yang berarti >untuk diterapkan di sekolah minggu di gereja saya > >terima kasih >Tuhan Yesus Memberkati > >Swita Redaksi: Kami sangat bersyukur kepada Tuhan untuk berkat yang Anda dapatkan melalui e-BinaAnak. Harapan kami pelayanan Anda semakin maju dan nama-Nya semakin dimuliakan. Selamat bergabung dan kiranya pelayanan Anda semakin diberkati. Oiya, beritahukan rekan-rekan pelayanan Anda supaya mereka juga berlangganan e-BinaAnak, Oke? =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Rencana pelajaran mingguan saya: Hari ini saya akan menghargai percakapan dengan murid-murid saya, mendengarkan dengan saksama setiap kata mereka. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |