Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/165 |
|
e-BinaAnak edisi 165 (19-2-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 165/Februari/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Kegembiraan yang Timbul dari Kata-kata o/ TIPS MENGAJAR : Mengajar dengan Kata o/ BAHAN MENGAJAR : Kreasi Mengajar dengan Metode Diskusi o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ucapan Terima Kasih o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam damai dalam kasih Tuhan Yesus, Kata-kata merupakan media yang dipakai oleh guru untuk menyampaikan pengajaran kepada para murid. Kata-kata yang diucapkan guru menjadi pusat perhatian utama dalam seluruh kegiatan belajar. Oleh karena itu keterampilan guru dalam berkata-kata merupakan kunci kesuksesan guru dalam mengajar. Nah, minggu ini sajian kami tentang "Mengajar dengan Kata" akan menolong guru SM untuk mengajar dengan lebih berhasil. Untuk itu nikmati sajian-sajian kami berikut ini: Sebuah Artikel yang berjudul "Kegembiraan yang Timbul dari Pemakaian Kata-kata", sebuah Tips Mengajar yang memberikan saran-saran praktis bagaimana "Mengajar dengan Kata", dan sebuah Bahan Mengajar tentang "Kreasi Mengajar dengan Metode Diskusi". Kami harap semua bahan ini akan dapat melatih keterampilan Anda dalam berkata-kata dan juga menolong murid untuk bisa mengemukakan pendapatnya sendiri. Mari kita terus belajar mengembangkan kemampuan kita dalam mengajar dan melayani. Jika Anda mendapatkan berkat-berkat melalui sajian kami minggu ini, jangan lupa untuk membagikannya kepada kami semua ya. Untuk itu silakan kirimkan berkat Anda ke Redaksi untuk kami muat dalam kolom Kesaksian Guru. Selamat mengajar! Tim Redaksi "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." (Kolose 4:6) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kolose+4:6 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL KEGEMBIRAAN YANG TIMBUL DARI PEMAKAIAN KATA-KATA ================================================ Penggunaan kata-kata yang tepat dapat menggembirakan. Mengetahui bahwa berita kita benar-benar telah dimengerti orang merupakan kesukaan yang luar biasa. Maka pengajar dengan pasti mengetahui bahwa berita tentang kasih Kristus telah tertanam dalam ingatan dan jiwa para pelajarnya. Tanah hati itu telah ditaburi dengan benih yang baik dan pertumbuhan rohani telah mulai. Hal ini tidak terjadi secara kebetulan. Seorang pengajar yang efektif telah belajar menggunakan kata-kata dalam cara yang berarti dan dengan berbuat demikian ia mengalami kegembiraan yang terbit dari penggunaan kata-kata dengan sepatutnya. Ia tidak pernah mengajar tanpa lebih dahulu menyelidiki dengan teliti arti kata-kata yang terdapat dalam ayat Alkitab itu. Berulang kali ia menanyai dirinya, bagaimanakah ia dapat menguraikan arti ayat-ayat itu dalam cara yang paling mudah dimengerti dan paling berarti. Dalam meninjau kembali pengajarannya, pengajar ini akan merasa senang, bila ia telah menggunakan kata-kata yang tepat. Pemandangan alam yang indah-indah dapat dilukiskan bila kita pandai menggunakan kata-kata. Drama suatu peristiwa dapat dibayangkan kembali bila kita memilih kata-kata kita dengan saksama. Pikiran orang dapat diubah dan emosi mereka digerakkan untuk bertindak, bila kita memakai kata-kata yang tepat. Nyatalah, seperti yang telah kita bicarakan dalam bab yang lalu, bahwa kata-kata sendiri hanya merupakan sebagian dari proses komunikasi. Namun, kepentingannya tidak dapat terlampau ditekankan. Kata-kata menjadi alat yang berkuasa dan bila digunakan oleh seorang pengajar yang cerdik pandai dan peka, maka kata-kata itu dapat mengubah hidup seseorang. Dalam hal ini, pengarang tak dapat melupakan seorang guru sastra di perguruan tinggi. Berulang kali guru tersebut menitik-beratkan kegembiraan yang terbit dari kata-kata yang tepat yang disusun dengan sepatutnya. Setelah membaca sebuah kalimat, ia akan berhenti dan berkata, "Kalimat ini indah sekali bukan?" Lalu ia menunggu sejurus lamanya, sementara kekuatan pernyataannya itu turut dirasakan oleh para pelajar. Mudah-mudahan kita tidak pernah kehilangan kegembiraan yang kita rasakan, bila melihat betapa indahnya kata-kata yang dipakai Allah untuk menyatakan kasihNya kepada kita, pada waktu kita memakai dan menguraikan ayat-ayat Alkitab. Bacalah dengan teliti Mazmur 23, atau Yohanes 3:16 atau Wahyu 22. Walaupun dalam ayat-ayat itu ada sesuatu yang hilang dalam proses pengalihan bahasa, namun tak bisa tidak ayat-ayat tersebut akan menggembirakan dan mengharukan hati setiap orang yang membacanya! Dengan segera para pelajar dapat merasakan apakah Saudara menghargai perkataan Alkitab dan reaksi mereka itu akan sesuai dengan sikap Saudara. PENTINGNYA BUKU-BUKU PENOLONG Sebelum kami membahas beberapa kata yang perlu diterangkan, kami rasa ada gunanya bila lebih dahulu kami membicarakan dengan singkat beberapa buku yang perlu sebagai penolong dalam menentukan dan memahami kata-kata Alkitab. Tidak perlu seorang menjadi ahli sejarah atau ahli bahasa agar dapat mengerti kata-kata Alkitab. Dalam kebijaksanaan-Nya, Allah telah memberikan kepada kita bermacam-macam penolong. Bila buku-buku penolong ini digunakan, maka pengajar akan mendapat penjelasan yang baru tentang ayat-ayat Alkitab. Buku-buku penolong ini akan memberi inspirasi dan sukacita serta menimbulkan kegembiraan dalam hati pengajar sebab dia sendiri telah mengadakan penyelidikan. A. Terjemahan Alkitab. ------------------- Mungkin Alkitab sendiri tidak dapat dianggap sebagai suatu buku penolong. Akan tetapi bila perbandingan antara ayat tertentu dengan terjemahan-terjemahan dan penerangan-penerangan itu lebih menjelaskan, maka bahan-bahan itu menjadi buku penolong untuk menjalankan penyelidikan. Bahasa senantiasa berubah. Istilah seperti "Allah taala" kini kurang dipakai dan yang lebih lazim adalah "Allah yang Mahatinggi"; "bala zara'at" telah diganti dengan "kusta". Kesadaran tentang perubahan yang terbit akibat perkembangan bahasa telah mendorong banyak pendeta dan pengajar untuk menggunakan Alkitab terjemahan-terjemahan yang lebih modern. B. Konkordansi ----------- Dalam konkordansi yang baik, tiap-tiap kata yang terdapat dalam Alkitab disusun menurut abjad. Bahan ini menjadi penolong yang makin penting dengan makin banyaknya Alkitab terjemahan baru yang diterbitkan. C. Kamus Alkitab ------------- Dalam kamus Alkitab terdapat keterangan-keterangan mengenai seluk-beluk dan arti dari segala kata yang penting dalam Alkitab. Umpamanya, Saudara mencari kata "Abraham", maka Saudara akan mendapatkan uraian yang lengkap tentang arti nama itu, kisah hidupnya, pentingnya prestasi yang dicapainya dan kedudukannya dalam kisah penebusan yang dibentangkan dalam Alkitab. Juga, Saudara dapat mencari istilah teologi, misalnya mengenai "penebusan", maka Saudara akan mendapatkan artinya yang asli dan banyak lagi ulasan yang berguna tentang pemakaiannya dalam Alkitab. C. Buku Tafsiran -------------- Untuk menguraikan Alkitab ayat demi ayat, pengajar akan memerlukan sebuah kitab tafsiran tentang seluruh Alkitab. Buku tafsiran dipakai bila pengajar berusaha untuk memahami arti ayat- ayat tertentu. Fakta-fakta sejarah, masalah-masalah naskah, dan prinsip-prinsip penafsiran ditampilkan oleh ahli-ahli penafsir Alkitab. Selain bahan-bahan pokok di atas, ada pula gunanya untuk mempunyai sebuah atlas Alkitab, sebuah buku pengantar kepada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebuah buku tentang teologi dan asas kepercayaan dan sebuah buku yang mengikhtisarkan peristiwa-peristiwa sejarah gereja yang penting. Inilah sebagian dari buku-buku yang membantu pengajar dalam menerangkan kata-kata Alkitab. Bahan diringkas dari sumber: Judul Buku : Penginjilan di Sekolah Minggu Penulis : Richard L. Dresselhaus Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 34 - 36 dan 38 - 39 Catatan Redaksi: ---------------- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah mengembangkan berbagai bahan (yang telah disebutkan dalam Artikel di atas) dan alat yang dapat Anda pakai untuk mempelajari Alkitab dengan lebih baik. Secara khusus disediakan berbagai versi (terjemahan) Alkitab dalam bahasa Indonesia untuk dapat dibandingkan dan digali lebih dalam. Untuk itu silakan berkunjung ke dua situs Alkitab berikut ini: 1. Situs SABDAweb ==> http://www.sabda.org/sabdaweb/ -------------- Dalam Situs SABDAweb Anda dapat menjumpai beberapa versi Alkitab yang memudahkan Anda mempelajari dan membandingkan isi, terjemahan maupun kata-kata dari beberapa versi Alkitab. Versi- versi Alkitab yang dapat Anda temui dalam SABDAweb adalah sebagai berikut: a. Alkitab Terjemahan Baru b. Alkitab Kabar Baik (BIS) c. Firman Allah Yang Hidup d. Alkitab Terjemahan Lama e. Kitab Suci Injil f. Alkitab Shellabear g. AV with Strong Numbers h. Bible in Basic English i. Interlinear Greek/Strong j. Westcott-Hort Greek Text k. Textus Receptus Selain versi Alkitab ada beberapa alat penolong lainnya yang dapat Anda akses di situs ini, misalnya konkordansi, kamus, peta, dll. Semua itu dapat Anda temui di halaman: ==> http://www.sabda.org/sabdaweb/tools/ 2. Situs Sejarah Alkitab Indonesia (SAI) ==> http://www.sabda.org/sejarah/ ------------------------------------- Pada umumnya, orang-orang Kristen Indonesia hanya mengetahui adanya satu atau dua versi/terjemahan Alkitab bahasa Indonesia. Padahal sejak awal abad 17 (tahun 1612 di Batavia) hingga saat ini sudah ada paling sedikit 22 versi dan porsi Alkitab yang pernah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu- Indonesia (modern dan kuno, rendah dan tinggi). Situs Sejarah Alkitab Indonesia akan menolong masyarakat Kristen Indonesia untuk mengetahui versi-versi Alkitab yang telah ada -- kapan diterjemahkan, siapa penerjemahnya, mengapa dan bagaimana terjemahan Alkitab tersebut dilakukan, apa perbedaan dan bagaimana perkembangannya, dan apa manfaat dari melakukan studi sejarah Alkitab. Untuk lebih jelasnya, langsung saja kunjungi situs ini. Selain dua situs Alkitab di Atas, saat ini Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) sedang mempersiapkan CD SABDA versi 3.0 yang berisi berbagai versi Alkitab, bahan-bahan biblika, buku-buku, cerita bergambar, dan "rak buku elektronik" yang sarat dengan buku-buku Kristen online. Program ini akan sangat membantu para hamba dan pelayan Tuhan untuk belajar Alkitab dengan alat yang lebih lengkap. Dukungan doa dan dana dari rekan-rekan pembaca sekalian sangat kami harapkan agar CD SABDA versi 3.0 tersebut dapat segera terselesaikan. /Tim Redaksi =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR Dalam proses belajar mengajar, mengulang pelajaran dengan menggunakan kata-kata sendiri akan memperkuat hasil belajar. Jika seorang anak kurang mengerti pelajarannya sehingga tidak mampu mengatakannya dengan kata-katanya sendiri, maka diragukan apakah dia mengerti dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru SM agar kata-kata yang disampaikannya dalam mengajar dapat dimengerti dan menjadi berkat bagi setiap murid. MENGAJAR DENGAN KATA ==================== MENGEMBANGKAN PEMAKAIAN KATA-KATA Beberapa hal dapat menolong kita memakai kata-kata dengan sebaik- baiknya: 1. Murid-murid harus mengerti kata-kata itu. ----------------------------------------- Kata-kata yang melampaui pengertian mereka tidak akan mempunyai arti. Kata-kata baru harus diterangkan dengan seksama. 2. Kata-kata itu harus menarik. ---------------------------- Hanya dengan cara demikian kata-kata yang diucapkan itu akan membangkitkan dan memikat perhatian. 3. Nada suara guru. ---------------- Efek nada suara pada pendengaran dan hal belajar mungkin lebih besar daripada yang kita sadari. Berusahalah selalu untuk memakai suara yang menyenangkan dan mengubah nada suara sesuai dengan jalan cerita. 4. Kurangi suara atau bunyi lain. ------------------------------ Suara dari luar atau hal bicara atau pergerakan dalam ruangan akan mengurangi pengaruh kata-kata guru. Murid tidak mendapat manfaat dari apa yang tidak mereka dengar. MENOLONG MURID MENGATAKAN PELAJARANNYA 1. Pengucapan Pelajaran -------------------- Mengucapkan sebuah ayat hafalan membantu untuk mengingatnya. Namun demikian, pengucapan pelajaran bukan saja terdiri dari menyebut ayat atau bagian pelajaran di luar kepala kata demi kata. Memberikan arti suatu bagian sesuai dengan pengertian murid itu juga termasuk pengucapan pelajaran. Dia dapat memperoleh keterangan dari pekerjaan rumah atau dari penjelasan di kelas. 2. Pertanyaan ---------- Menjawab pertanyaan-pertanyaan, terutama pertanyaan "pikiran," menolong murid untuk mengatakan apa yang telah dipelajari atau apa artinya bagi dirinya. Ketika Yesus menanyakan, "Menurut kamu siapakah Aku ini?" hal itu membuat murid-murid-Nya berpikir. Dan dari pertanyaan itu kita mendapat jawaban Petrus yang indah, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.", 3. Penugasan --------- Berilah tugas untuk Minggu berikutnya. Jangan lupa untuk menanyakan tugas tersebut, sehingga para murid dapat melaporkan apa yang telah mereka pelajari. Misalnya, "Minggu yang akan datang kita akan belajar tentang Yesus, Gembala yang baik. Tugasmu adalah membawa keterangan mengenai domba, baik dewasa ini maupun pada masa Alkitab.", 4. Kesaksian --------- Kesaksian singkat akan memberikan kesempatan kepada murid untuk menyatakan dengan kata-katanya sendiri apa yang telah dilakukan Allah dalam kehidupannya. 5. Pembahasan ---------- Pembahasan akan terjadi apabila sekelompok orang dengan pikiran terbuka bertukar ide, pengetahuan, dan pendapat. Pembahasan akan dibimbing oleh guru dan diarahkan kepada keputusan atau kesimpulan tertentu. Sebuah pembahasan yang baik akan meliputi lebih dari 2 aatau 3 orang dan tidak boleh berakhir dengan perdebatan antara dua belah pihak. Guru tidak boleh membiarkan pembahasan itu menyimpang dari pokok pembicaraannya; ia akan mengawasi lama waktunya; dan meringkaskan kesimpulan yang dicapai. Pembahasan yang direncanakan dan diarahkan dengan baik akan memberi kesempatan yang baik bagi murid-murid untuk mengutarakan pendapat mereka. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Pola Dasar Perkembangan Sekolah Minggu Judul Artikel Asli: Mendengar! Melihat! Mengatakan! Melakukan! Pengarang : AGLC - Teaching Ministries ACCRA, GHANA Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1987 Halaman : 41 dan 44 - 45 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR Diskusi merupakan satu kreasi mengajar dengan kata. Dengan diskusi kita dapat melatih tiap murid untuk berani berkata-kata dan mengeluarkan pendapatnya sendiri. KREASI MENGAJAR DENGAN METODE DISKUSI ===================================== 1. DISKUSI: JIKA AKU ORANG ISRAEL Menilai orang Israel sebagai orang/bangsa yang keras kepala dan tidak taat memang mudah. Namun, bagaimana jika kita sendiri ada di dalamnya? Anak-anak diajak menghayati pergumulan orang Israel. Contoh aplikasi kreasi dalam bercerita: --------------------------------------- Bangsa Israel sangat lelah setelah melakukan perjalanan panjang di padang pasir (gambar bangsa Israel di padang pasir). Mereka sangat haus dan lelah, dan mulai bersungut-sungut kepada Tuhan (gambar orang Israel sedang bersungut-sungut). Mereka mulai berkata, "Wah tahu begini, lebih baik aku tidak ikut keluar dari Mesir, toh kita akan mati kehausan di gurun pasir. Mengapa Allah begitu jahat kepada kita? Kita dibuat-Nya sengsara di gurun. Bukankah lebih enak tinggal di Mesir karena di sana kita dapat makan dan minum? Wah, tidak lama lagi kita semua pasti mati kehausan. Mengapa Tuhan begitu jahat mengeluarkan kita dari Mesir?" Begitulah keluh kesah orang Israel kepada Tuhan. Pertanyaan guru kepada anak: ---------------------------- Apa yang kamu lakukan seandainya kamu seorang Israel dan berada bersama mereka yang kelelahan dan kehausan pada waktu itu? Apakah kamu akan ikut marah dan berkeluh kesah kepada-Nya? Mengapa? Apa yang akan kamu katakan kepada Tuhan? (Anak-anak diminta menulis jawabannya dan mendiskusikannya di kelas.) Guru melanjutkan ceritanya: --------------------------- Lalu, Musa mengangkat tongkatnya dan memukul sebongkah batu, maka keluarlah dari bongkahan batu itu sebuah mata air yang bersih (gambar Musa memukul batu dan keluar air dari dalamnya). Sehingga semua orang dapat minum dari mata air itu. Pertanyaan guru kepada anak: ---------------------------- Apa yang kamu lakukan seandainya kamu orang Israel dan melihat mukjizat itu? Apa yang akan kamu katakan kepada Tuhan? (Anak-anak diminta menulis jawabnya di kertas dan mendiskusikannya di kelas.) Begitu seterusnya .... Guru dapat meneruskan cerita dan pertanyaan berikutnya. 2. DISKUSI: ANDAI AKU ANAK ORANG KAYA Diskusi kali ini mengajak anak-anak menghayati pergumulan seorang kaya. Tentu saja, cerita harus diakhiri dengan penerapan yang mengajarkan sikap yang Tuhan kehendaki dari semua orang yang telah menerima karunia kekayaan. Contoh aplikasi kreasi dalam bercerita: --------------------------------------- Ada seorang yang sangat kaya (guru menunjukkan gambar orang kaya). Pada suatu ketika, ia bertemu dengan Yesus (gambar orang kaya berdialog dengan Yesus) dan bertanya, "Guru, bagaimana caranya aku dapat masuk dalam Kerajaan Surga? Jawab Yesus kepadanya, "Juallah seluruh milikmu dan bagi-bagikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku." Ketika mendengar hal itu ia menjadi sedih sebab ia sangat kaya. Pertanyaan guru kepada anak: ---------------------------- Seandainya kamu menjadi orang kaya dalam cerita itu, apa yang akan kamu lakukan ketika Yesus menyuruhmu menjual seluruh kekayaanmu? (Anak-anak diminta menulis jawabnya dan kemudian mendiskusikannya di kelas.) Guru melanjutkan cerita: ------------------------ Inti perumpamaan itu bukan berarti mengajak kita menjual harta milik kita sehingga menjadi miskin. Tuhan Yesus mengingatkan betapa orang kaya sangat bergantung pada kekayaannya dan tidak menempatkan Tuhan di atas kekayaannya. Pertanyaan guru kepada anak: ---------------------------- Apa yang akan kamu lakukan seandainya kamu menjadi anak dari keluarga orang kaya? Menurutmu, siapakah yang memberikan kekayaan kepada orangtuamu? Apa yang dapat membuat orang hidup bahagia? Kekayaannya yang fana ataukah kalau ia memiliki Yesus? (Anak-anak diminta menulis jawabnya dan mendiskusikannya di kelas.) Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Metode Anak Aktif dalam Bercerita dan Membaca Alkitab Penulis : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta Halaman : 46 - 47 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: mimi halim <mimi20970@> >Syalom, > >Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim Bina-Anak >u/ kiriman artikel2-nya selama ini ke alamat e-mail saya. > >Saya mendapat banyak bimbingan dan masukan yg sgt berarti u/ lebih >meningkatkan mutu pelayanan saya. Semakin saya renungkan dan >pelajari setiap artikel yg ada, saya semakin mengoreksi dan >mengerti lbh baik lagi ttg bbrp hal baru yg dpt saya terapkan di >SM. > >Tuhan memberkati pelayanan kita,Amin. Redaksi: Puji Tuhan untuk setiap berkat yang Sdri. Mimi dan juga rekan-rekan lain dapatkan melalui e-BinaAnak! Semua dukungan Anda semakin mendorong kami untuk memaksimalkan pelayanan kami. Kami juga tidak bosan mengingatkan agar semua berkat yang sudah kita terima dapat kita sebarkan dan bagikan kepada rekan-rekan sepelayanan guru-guru Sekolah Minggu yang lain yang juga sangat membutuhkan. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Rencana pelajaran mingguan saya: Hari ini saya akan menghargai percakapan dengan murid-murid saya, mendengarkan dengan saksama setiap kata. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |