Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/17 |
|
e-BinaAnak edisi 17 (19-12-2000)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 017/Desember/2000 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ CERITA NATAL UNTUK ANAK : Malam Istimewa, Pesta Tita dan Ati o/ TIPS NATAL : Hadiah Natal o/ SERBA SERBI : Sejarah Pohon Natal, Tahukah Anda? o/ DARI ANDA UNTUK ANDA *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera Dalam Kristus, Pertama-tama kami minta maaf sebesar-besarnya karena penerbitan e-BinaAnak sempat terhambat beberapa waktu dan baru pada pertengahan Desember ini kami bisa terbit lagi. Mohon dimaafkan,ya? Sehubungan dengan sudah dekatnya hari Natal, maka kami yakin para guru Sekolah Minggu sudah melakukan banyak persiapan Natal. Nah, untuk melengkapi persiapan anda, kami akan sajikan dua cerita Natal yang mungkin dapat anda jadikan alternatif untuk salah satu acara Natal anda dengan anak-anak. Selain itu kami juga sajikan beberapa rangkaian bahan Natal yang dapat menambah wawasan para guru Sekolah Minggu. Semoga sajian kami ini dapat menolong anda untuk semakin merasakan suasana Natal yang bisa anda tularkan kepada anak-anak Sekolah Minggu anda. Tak lupa segenap staf Redaksi e-BinaAnak mengucapkan: SELAMAT HARI NATAL! Kiranya damai Tuhan senantiasa menyertai kita semua. IMMANUEL! http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Mat/T_Mat1.htm 1:23 Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia "Imanuel" - yang berarti: Allah menyertai Kita. (Matius 1:23) *********************************************************************** o/ CERITA NATAL UNTUK ANAK Redaksi: Bagi guru-guru Sekolah Minggu yang masih binggung mencari bahan cerita Natal bagi anak-anak (karena mungkin anda pikir anak-anak Sekolah Minggu sudah hafal dengan cerita kelahiran Tuhan Yesus) maka berikut ini kami pilihkan dua cerita Natal yang mungkin bisa memberi variasi untuk mengajarkan tentang makna dan arti Natal bagi anak-anak. Dua cerita Natal ini kami ambil dari Majalah Kristen untuk Anak-anak: "KITA", yang diterbitkan oleh Lembaga Reformed Injili Indonesia (Edisi Natal, 1995 dan 1996). ================== Cerita (1) MALAM ISTIMEWA ============== [Saran: Ketika guru membacakan/menceritakan cerita ini, untuk membuat anak semakin tertarik maka setiap kali ada adegan binatang berbicara guru bisa menyuruh anak menirukan suara binatang tsb.] Pada suatu malam penuh bintang di Betlehem, semua ternak sedang berkumpul di kandang menikmati makan malam mereka, sama seperti malam sebelumnya. Setelah kenyang mereka mengais jerami dan bersiap untuk tidur, sama seperti malam sebelumnya. Tiba-tiba mereka mendengar suara sayup-sayup dari balik pintu kandang. Seorang laki-laki bernama Yusuf berjalan masuk sambil menuntun seekor keledai. "Siapa yang moooouuuuuuu pindah ke sini ya?" tanya si sapi. "Seorang lelaki rrrrrrrrupanya," sahut si kuda. "Wah, aneh juga, kata si anjing. "Ak..ak..akk aku mau lihat ah." Seluruh penghuni kandang dengan mengendap-endap melihat orang yang baru datang itu. Ternyata bersama orang itu ikut juga seorang ibu. Orang itu menuntunnya duduk di jerami. Setelah itu dia membersihkan sebuah palungan, tempat salah satu penghuni kandang bisa makan. Lalu ia mengisinya dengan jerami bersih. "Apa yang sedang mereka kok..kok..korjakan?" tanya ayam ingin tahu. "Mereka sedang mmmmbbee...ersihkan palungan itu untuk tempat tidur Bayi mereka." sahut Domba. "Bayi itu mmmoooooouu tinggal di kandang ini?" tanya Sapi dengan girang. "Wah, asyik!" Maka lahirlah Bayi itu. Maria ibunya membungkusnya dengan kain yang bersih dan menidurkannya di palungan. Meskipun si Bayi tidak berpakaian indah dan mewah, binatang-binatang di kandang tahu bahwa DIA amat istimewa. "Dia meeeeeeeeooonis sekali," kata Kucing. "Manis, maksudmu," kata Anjing membetulkan. "Wajahnya bercahaya seperti mmmmmbbuuuuulan ya," kata Sapi. "Bolehkah aku ikut melihat?" tanya Tikus. Semua binatang di kandang amat gembira karena kedatangan Bayi itu. Belum pernah mereka melihat Bayi yang begitu menyenangkan seperti DIA. Meskipun Bayi ini mungil, mereka tahu akan terjadi hal yang amat penting pada Bayi ini. Maka mereka melihat dan menanti. Beberapa waktu kemudian, mereka mendengar suara agak gaduh di luar kandang. Rupanya beberapa gembala datang ke situ. Mereka berlutut di bawah Sang Bayi Agung. "Kandang ini menjadi rammmmmmmeeeeeee ya." kata Domba. "Ya, rasanya senang sekali," kata Tikus. "Bayi ini pasti Orang penting nantinya," kata Sapi. "Banyak orang akan datang mmmooooouulihat Dia." Penghuni kandang mulai mengantuk. Tetapi mereka sangat asyik dengan kejadian penting ini. Mereka terus berjaga dan menjaga sang Bayi di dekat mereka. "Hmmmmmmm, malam yang amat istimmmeeewa," kata Sapi dengan bahagia. Memang itu malam yang amat istimewa, tak seperti malam-malam lainnya. Itu adalah malam di mana Yesus lahir. Selamat Natal!! Cerita (2) PESTA NATAL TITA DAN ATI ======================== Pulang sekolah, Tita dan Ati berjalan beriringan menyusuri jalan di pertokotan. Mereka amat menikmati perjalanan pulang ini. Soalnya, toko- toko di sepanjang jalan itu menjual banyak barang menarik. Mereka suka sekali melihat-lihat dari kaca etalase. Cuci mata! Apalagi memasuki bulan Desember ini. Wah, pajangan toko-toko itu makin semarak. Ada lonceng-lonceng perak, pita-pita merah-hijau, bunga kastuba ... indah sekali. Kalau tak ingat perut yang kerincingan, bisa-bisa sampai sore mereka di sana. Siang ini Tita tidak bisa tidur nyenyak. Pikirannya melayang ke toko- toko yang dilewatinya. "Ah, bagaimana kalau aku usul pada Ayah dan Ibu, agar Natal tahun ini kita rayakan lebih meriah? Biasanya kita hanya ke geraja dan berkunjung ke rumah saudara saja. Aku mau usul tahun ini kita undang teman-teman ke rumah.... Aku dan Ati akan menghias rumah dengan meriah dan membuat acara-acara menarik....." Hoa... hemmmm... tak terasa Tita tertidur.... Saat makan malam, "Yah... mmmm .... Tita dan Ati mau usul, boleh nggak?" Tanya Tita ragu- ragu. "Usul apa?" tanya Ayah sambil meletakkan sendok garpunya. "Ngg... begini Yah.... Tita dan Ati mau usul... ngg...." "...bagaimana kalau tahun ini kita rayakan natal lebih meriah..." sambung Ati tak sabar melihat kakaknya ragu-ragu. "Hmm, meriah yang bagaimana?" tanya Ayah. "Kami mau mengadakan pesta kecil, mengundang teman-teman dekat. Boleh Yah, Bu?" tanya Tita dengan penuh harap. Ayah dan Ibu bertatapan sejenak, "Hmmm, kalau ibu sih setuju saja. Biar Ayah dan Ibu juga lebih mengenal teman-teman kalian.", Ayahpun mengangguk-angguk, "Boleh. Yang penting biayanya jangan mahal-mahal, tapi acaranya berkesan buat tamu yang hadir." "Beres Yah, cihuiiii...." kata Ati gembira. "Nah, sekarang habiskan supnya, nanti keburu dingin," Ibu mengingatkan. Kini Tita dan Ati sibuk sekali tiap hari. Mereka memperhatikan hiasan di toko-toko. Menggumpulkan kaset-kaset Natal yang menarik. Mencari permainan-permainan yang biasa dilakukan dalam pesta-pesta Natal. Pokoknya pembicaraan mereka berdua selalu berkisar pesta Natal itu. "Pertama-tama, kita susun dulu menunya." kata Tita sambil memegang notes dan pensil. "Sop sosis, ayam goreng, bakwan jagung, salad, pai apel, hmmmm...." air liurnya terbit membayangkan makanan-makanan itu. "Jangan lupa puding almond," kata Ati menyebut makanan favoritnya. "Nah, sekarang hiasan-hiasannya. Di setiap sudut kita pasang pita merah-hijau seperti di toko roti Marie, bagus kan?" kata Tita. "Ah, ruang tamu kita kan tidak sebesar toko roti Marie, nanti terlalu ramai," sahut Ati. Tak terasa mereka sibuk berdiskusi sampai dua jam. Huh, ternyata merencanakan pesta Natal bukan hal yang mudah. Tapi akhirnya selesai juga. "Hmmm, baik sekali rencana kalian. Semua disusun dengan rinci," kata Ayah memperhatikan notes Tita. "Ya, kalian sudah bisa menjadi panitia yang baik. Tapi, ibu mau bercerita sedikit," kata Ibu sambil mengerling kepada Ayah. "Cerita apa, Bu?" tanya Ati. "Ada sebuah keliarga hendak merayakan ulang tahun pertama putera mereka. Ayah dan Ibu yang berbahagia itu mengundang sahabat-sahabat mereka untuk berpesta. Pesta berlangsung amat meriah. ketika pesta hampir berakhir, seorang tamu bertanya, "Omong-omong, mana bayi kalian? Coba bawa kemari," semua tamu setuju. Tapi, ketika si Ibu menjemput, ia tak menemukan bayi itu di kamarnya. Rupanya karena sibuk berpesta, orang tua bayi itu jadi lupa. Bayinya merangkak dan terjatuh dari tempat tidur, ia terluka parah. "Ih, kasihan sekali bayi itu," kata Ati, "Dia yang berulang tahun, tapi tak ada yang memperhatikannya..." "Mmmmm, Tita mengerti Bu," kata Tita meruning. "Seperti itu juga perasaan Tuhan Yesus ya? Dia yang berulang tahun, tapi Tita tidak memperhatikannya. Tita sibuk merencanakan ini dan itu, Tapi Tuhan Yesus...." Tita memandang Ibu dan Ayah yang tersenyum menatapnya. "Bu, terima kasih untuk cerita Ibu. Kalau begitu, Tita dan Ati akan memperbaiki rencana pesta ini. kami akan membuat acara yang lebih mengingatkan tamu yang hadir mengenai kelahiran Tuhan Yesus." "Tapi... Ibu tetap mau membuatkan sup sosis dan puding almondnya?" tanya Ati. "Tentu saja nak. Makanan istimewa di waktu Natal tidak dilarang. Tapi bukan itu yang terutama," kata Ibu tersenyum geli. (Oleh: Kak Yohana) *********************************************************************** o/ TIPS NATAL HADIAH NATAL ============ a. Hadiah Untuk Teman Wes Haystead dalam bukunya "Mengenalkan Allah Kepada Anak", mengatakan bahwa pemberian hadiah kepada teman atau orang dari kelompok atau kelas merupakan pengalaman yang sangat berarti. Untuk itu beberapa minggu sebelum Natal, berundinglah dengan anak-anak untuk memutuskan siapa yang akan diberi hadiah sebagai kejutan dan hadiah apa yang akan diberikan. Seringkali hadiah dapat berupa sesuatu yang dapat dibuat secara kelompok, misalnya tempat foto, tas, sampul Alkitab, tempat pensil atau kue, dsb. Jika tidak setiap orang dapat berperan dalam membuat hadiah tersebut, lau menghias bungkus hadiah bisa dilakukan bersama- sama. Membuat gambar "cap" (menekankan benda apapun, potongan buah atau potongan sayur ke spon yang diberi tinta, kemudian mengecapkan ke atas kertas untuk menciptakan bentuk) merupakan cara sederhana namun kreatif yang bisa diikuti oleh anak paling kecil sekalipun. Maka pada saat hadiah itu diberikan, semua anak- anak dapat merasakan bahwa mereka telah ikut ambil bagian dalam proyek tersebut. b. Hadiah Terbesar Dari Tuhan Allah Sebelumnya siapkan beberapa hadiah yang telah terbungkus dengan rapi (berisi benda-benda yang disebutkan di bawah), dan letakkan semua hadiah-hadiah tersebut di bawah pohon terang. Acara ini dapat disajikan sebagai salah satu rangkaian acara perayaan Natal. Selanjutnya, saat acara ini dimulai, tanyakan pada anak-anak "Siapa yang suka menerima hadiah, angkat tangan. Hadiah merupakan pemberian dari seseorang yang sangat mengasihi kita. Di sini kita mempunyai beberapa hadiah yang akan kita buka saat ini." (Ambilah hadiah dari bawah pohon terang dan letakkan di meja agar anak- anak dapat melihatnya.) "Tuhan Allah telah menunjukkan kasihNya terhadap kita dengan memberikan kepada kita hadiah-hadiah yang paling indah yang pernah diberikan! Tak seorangpun dapat mengambilnya dari kita. Marilah kita membuka beberapa di antara hadiah-hadiah yang diberikan Allah kepada kita ini." Semua hadiah yang disebutkan di bawah ini dibungkus dengan kertas dan bentuk yang menarik. 1. Hadiah Terbesar (Gambar Yesus dan Kayu Salib) Allah mengaruniakan kepada kita AnakNya, Tuhan Yesus Kristus, supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Terbukti Kristus telah mati untuk kita orang berdosa (Roma 5:8). 2. Hadiah Penghapusan Dosa (Kertas/Kain Putih) Dia akan mengampuni dan menyucikan dosa kita. (1 Yohanes 1:9) 3. Hadiah Menjadi Anak Tuhan (Bayi Yesus di Palungan) Semua orang yang menerima Yesus akan diangkat menjadi Anak Tuhan. (Yohanes 1:12) 4. Hadiah Kesukaan (Bentuk Hati dan Satu Buku Pujian) Tuhan telah memberikan kesukaan kepada kita dan memenuhi hati kita dengan pujian. 5. Hadiah Damai dan Penghiburan (Alkitab) Kristus berfirman bahwa Dia datang supaya kita mempunyai hidup yang berkelimpahan.(Yohanes 10:10b) 6. Hadiah Kehidupan Kekal (Gambar Mahkota). Untuk hadiah yang terakhir ini kita belum memilikinya, tetapi suatu hari kelak kita akan menerimanya. (1 Yohanes 5: 13) Tutuplah acara ini dengan doa agar anak-anak menerima hadiah- hadiah yang disediakan Allah bagi mereka. Bersyukurlah untuk kasihNya sehingga Dia telah memberikan hadiah-hadiah yang indah ini kepada kita. Bagian (a) diambil dan diedit dari: Judul Buku: Mengenalkan Allah Kepada Anak Pengarang : Wes Haystead Penerbit : Yayasan Gloria Hal : 129 Bagian (b) diambil dan diedit dari: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Gandum Mas Hal : 62 *********************************************************************** o/ SERBA-SERBI ASAL USUL POHON NATAL --------------------- Dari mana asal mula tradisi memasang pohon Natal? Kelihatannya tak seorang pun tahu dengan pasti siapa yang memulai tradisi tersebut untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus, namun ada cukup banyak legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri, di antaranya adalah: Pengalaman "supranatural" St. Boniface Menurut sebuah legenda, ada seorang pendeta Inggris bernama St. Boniface yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis. Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tsb dengan pukulan tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara. Martin Luther dan pohon cemaranya Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut. Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Bagi orang-orang yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada jaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25 Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag. Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember. Maka dari itu ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari. Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain "evergreen". Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan "hidup kekal", sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya. =================== TAHUKAH ANDA? ------------- ADVENT: "Adventus" (Bahasa Latin) yang berarti kedatangan Allah. Istilah ini dahulu dipakai dalam kekaisaran Romawi untuk menyambut kedatangan kaisar yang dianggap sebagai dewa, kemudian dipakai oleh pengikut- pengikut Kristus untuk menyatakan bahwa bagi mereka bukan kaisar, melainkan Kristus adalah Raja dan Tuhan. Masa Advent adalah masa persiapan sebelum Natal, yakni masa persiapan untuk menghayati makna kedatangan Kristus, sesuai dengan penantian Mesias oleh umat Israel yang terungkap dalam Alkitab Perjanjian Lama, juga sehubungan dengan kedatanganNya pada akhir Zaman. NATAL: Kata Portugis Natal ini berasal dari bahasa Latin "Natalis", lengkapnya "Dies Natalis", yang berarti Hari Lahir. Masyarakat pra- Kristiani dalam kekaisaran Romawi jaman dahulu menggunakan istilah ini untuk memperingati kelahiran dewa Surya, lengkapnya "dies natalis solis invicti", yang berarti "hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan". Pengertian ini dihubungkan pula dengan penyembahan kaisar sebagai Dewa Matahari. Kaisar (abad ke-3) menetapkan perayaannya pada 25 Desember, demi kehormatannya sendiri sebagai 'tuhan'. Hari ini kemudian 'dikristenisasi' sebagai "dies natalis" Yesus Kristus sebagai Matahari Kebenaran, Terang Dunia yang sebenarnya, Raja Alam Semesta, Tuhan yang sanggup turun dari takhtaNya. Bahan di atas diambil dan diedit dari: Judul Buku: Almanak Kristen Indonesia 1999 Penerbit : Persekutuan Gereja-gereja Di Indonesia *********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: "Naomi" >Dear Redaksi BinaAnak, >Saya sudah sebulan lebih tidak menerima kiriman e-Binaanak, >padahal memasuki bulan Desember ini saya sangat membutuhkan >informasi mengenai seputar persiapan Natal. Apakah e-BinaAnak >dapat membantu saya? Terimakasih ... Tuhan memberkati. >Naomi. Redaksi: Terimakasih untuk perhatian anda. Seperti telah kami sebutkan dalam editorial, bahwa memang e-BinaAnak tidak terbit untuk beberapa waktu. Kami harap edisi Natal ini dapat mengobati kekecewaan anda. Dari: "Agus Wiyanto" <aguswj@> >saya mempunyai artikel tentang pembinaan guru sekolah Minggu. >bagaimana cara mengirimkan dan prosedurnya? >Beberapa diantaranya hasil dari mendampingi dan menatar guru sm. >pdt. Agus Wiyanto Redaksi: Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih untuk kebaikan anda mau membagikan artikel yang dapat berguna bagi guru-guru Sekolah Minggu. Karena itu silakan kirimkan bahan-bahan tersebut kepada kami untuk kami seleksi dan edit. Terima kasih. *********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak *********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |