Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/172

e-BinaAnak edisi 172 (8-4-2004)

Kematian Yesus

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                       Edisi 172/April/2004
~~~~~~~~~~~
   o/ SALAM DARI REDAKSI
   o/ ARTIKEL              : Makna Kematian Kristus
   o/ TIPS MENGAJAR        : Metode dalam Mengajarkan Kematian Yesus:
                                 "Boomm Kejutan di Awal Cerita"
   o/ BAHAN MENGAJAR       : Jalan Pulang
   o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Undangan untuk Rekan-rekan di Surabaya
   o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera dalam perlindungan-Nya,

  Isak tangis dan ratapan bercampur dengan gelak tawa dan hinaan.
  Itulah gambaran suasana menjelang kematian Yesus di kayu salib.
  "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
  perbuat." Itulah yang terucap dari bibir Yesus menghadapi orang-
  orang yang begitu membenci, menghina, dan mengejek Dia. Di tengah
  suasana yang memungkinkan Dia untuk menunjukkan kekuasaan dan
  kekuatan-Nya, Yesus dengan penuh kasih-Nya malah mengampuni manusia-
  manusia yang telah menghujat-Nya. Ya, kasih-Nya memang sangat besar.
  Dia dengan sukarela melakukan kehendak Bapa-Nya demi menebus hutang
  dosa kita kepada Bapa di surga. Sekarang apa yang dapat kita
  lakukan? Apakah kita akan menyia-nyiakan anugerah keselamatan itu?

  Kematian Yesus hanya merupakan satu rangkaian peristiwa dari
  anugerah keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita. Kelahiran,
  kematian, kenaikan Yesus, dan turunnya Roh Kudus, merupakan rentetan
  peristiwa yang membawa kita kepada keselamatan yang dijanjikan-Nya.
  Bulan April ini e-BinaAnak akan membahas mengenai peristiwa
  "Kematian Yesus sampai dengan hari Pentakosta". Untuk minggu
  pertama ini kita akan membahas mengenai "Kematian Yesus". Sebuah
  Artikel, Tips Mengajar, dan Bahan Mengajar akan menjadi sajian kami
  minggu ini. Harapan kami sajian tersebut dapat menjadi berkat dan
  menjadi perenungan menjelang hari PASKAH bersama anak-anak Sekolah
  Minggu Anda.

  Selamat mengajar dan memperingati hari PASKAH!

  Tim Redaksi

     "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami,
              supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata
               di dalam tubuh kami." (2 Korintus 4:10)
         < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=2Korintus+4:10 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL

                         MAKNA KEMATIAN KRISTUS
                         ======================

  Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 1:18-31.

  Di dalam Pengakuan Iman Rasuli dipakai tiga perkataan untuk
  menekankan, bahwa Yesus Kristus benar-benar telah mati pada kayu
  salib di bukit Golgota, "Ia disalibkan, mati dan dikuburkan".

  Kematian manusia menjadi hukuman Allah tas dosa (Roma 6:22). Yesus
  telah datang menyamakan diri-Nya dengan kita manusia yang berdosa.
  Ia tidak mati karena dosa sendiri. Justru sebab itu Ia dapat
  menanggung hukuman Allah sebagai pengganti kita. Ia berdiri di
  tempat kita, sehingga Ia menjadi terdakwa di hadapan kursi
  pengadilan Allah. Maka Dialah yang ditimpa oleh hukuman itu, agar
  kita ini dibebaskan dari padanya (2 Korintus 5:18-21).

  Manusia, yang tidak memenuhi Hukum Allah, ditimpa oleh kutuk yang
  membinasakan (Ulangan 27:26). Manusia Yesus sungguh sudah memenuhi
  segala tuntutan Allah. Tetapi selaku pengganti kita, Ia mengalami
  kematian yang terkutuk, supaya kita dilepaskan dari kutuk itu
  (Galatia 3:10-13).

  Demikianlah Yesus mengorbankan diri-Nya. Sepatutnya kita sendiri
  dihukum mati. Tetapi datanglah Penebus yang memberikan hidup-Nya
  sebagai "tebusan" (Markus 10:45; Keluaran 21:28-30). Karena "darah
  Kristus" (= kematian-Nya) maka kita, yang dihukum mati, diberi
  pengampunan, sehingga kita beroleh hidup (Roma 5:9-10).

  Memang, bagi pikiran dan perasaan manusia Berita Salib itu merupakan
  "batu sandungan", (1 Korintus 1:23). Masakan Anak Allah disalibkan,
  sedangkan orang yang sungguh bersalah dibebaskan dan dibenarkan!
  Bukankah Injil itu suatu berita yang bodoh, yang berlawanan dengan
  akal yang waras? (1 Korintus 1:18, 23). Tetapi andaikata Allah
  menjalankan hukum menurut "akal yang waras" itu ... celakalah kita!
  Maka "Injil Salib" sungguh adalah Injil, artinya kabar yang baik!

  Injil itu membuat kita rendah hati: bukalah karena jasa kita
  sendiri, melainkan semata-mata karena jasa kita sendiri, melainkan
  semata-mata karena anugerah Allah dan jasa Yesus Kristus kita
  diselamatkan (1 Korintus 1:30-31). Dalam percaya kepada Yesus
  Kristus, kita belajar mengaku: apa yang dianggap orang menjadi
  kebodohan Allah itu lebih bijaksana dari manusia (1 Korintus 1:25).

  Injil Salib tersimpul dalam perkataan Yesus: "Sudah selesai"
  (Yohanes 19:30). Maksudnya, segala sesuatu sudah selesai, semua
  sudah beres! Oleh kematian Kristus tercapailah tujuan kedatangan-Nya
  di bumi. Perkara antara Allah dengan manusia sudah diselesaikan.
  Kesalahan kita sudah dibereskan. Perdamaian sudah diwujudkan.

  Injil itu mengandung seruan: hendaklah kita menyerahkan diri kita
  ("manusia lama" itu) untuk "disalibkan" bersama Yesus Kristus,
  supaya oleh anugerah dan kuasa Allah bangkitlah kita bersama Dia
  menjadi "manusia baru".

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Intisari Iman Kristen
  Judul Artikel Asli: Salib di Golgota
  Pengarang         : Dr. B.J. Boland
  Penerbit          : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993
  Halaman           : 41 - 42


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR

                METODE DALAM MENGAJARKAN KEMATIAN YESUS:
                     "BOOMM KEJUTAN DI AWAL CERITA"
                ========================================

  Salah satu teknik membuat anak-anak "tertarik" mendengarkan suatu
  cerita adalah dengan menyiapkan suatu "boomm kejutan", yaitu
  aktivitas, acara, ilustrasi, bunyi-bunyian atau cerita pendahuluan.
  Itu semua akan membuat anak "tertarik" dan mendengarkan dengan tekun
  cerita berikutnya. Teknik ini juga penting dipakai untuk mengakhiri
  suatu cerita agar terus meninggalkan kesan yang mendalam. Juga dapat
  untuk menarik perhatian anak-anak yang sudah gelisah (tidak serius
  mendengarkan) cerita. Sehubungan dengan peringatan Kematian Kristus,
  berikut ini beberapa teknik dalam BOOMM kejutan yang dapat Anda
  gunakan.

  CERITA/ILUSTRASI SINGKAT
  ------------------------
  Sering sebelum cerita utama, berikan cerita singkat sebagai
  pengantar cerita. Cerita singkat ini haruslah dipilih yang singkat
  dan mengena dengan tujuan cerita.

  Misal dalam Cerita: "Tuhan Yesus mati di salib"
  Tujuan cerita     : "Betapa setianya Tuhan menebus dosa kita".

  Ceritakan induk ayam yang rela mati terbakar demi melindungi anak-
  anaknya dalam suatu kebakaran. Ayam tersebut melindungi anak-anaknya
  dalam sayapnya. la mati namun anaknya selamat. Cerita pengantar ini
  dapat disajikan secara menarik sebagai berikut:
     "Adik-adik, siapa yang pernah kena api? Jika kena api rasanya
     bagaimana? Suatu saat ada suatu kebakaran di sebuah rumah. Api
     menjilat dan membakar apa saja, meja, kursi, lemari dan apa saja.
     Betapa kagetnya Pak Hasan, pemilik rumah itu, ketika ia melihat
     ayam betinanya yang barusan menetas terlihat mati terbakar,
     hangus. Tapi aneh, ada sesuatu yang bergerak-gerak di bawah sayap
     yang sudah hangus itu. Pak Hasan segera mengangkat bangkai ayam
     tersebut. Hei... sungguh ajaib, nampak beberapa ekor ayam kecil
     yang lucu tampak sehat dan mereka selamat. Pak Hasan terharu.
     Betapa ayam betina ini sudah berkorban untuk anak-anaknya.
     Panasnya api ia terima walaupun sebenarnya ia bisa lari. Namun
     demi, demi anak-anaknya tercinta ia rela mati ...."

  Tapi hati-hati teknik ini akan "membahayakan" cerita sesungguhnya
  jika cerita pengantar ini terlalu panjang atau tidak sesuai dengan
  tujuan cerita.

  KALIMAT PUITIS/PEPATAH
  ----------------------
  Sebagai "penarik" perhatian anak, di awal cerita dapat juga
  diberikan semacam slogan/pepatah atau kalimat yang puitis. Sebagai
  contoh, kita dapat memulai cerita dengan berteriak dengan keras dan
  tegas: "MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA ATAU MATI ....! DARAHKU
          KUPERSEMBAHKAN AGAR ENGKAU MERDEKA!"
  Dengan suara lebih lembut, jelaskan:
     "Adik-adik, para pejuang pada waktu itu bertekad, Indonesia harus
     merdeka, kalau perlu kemerdekaan itu harus ditebus dengan darah!
     Walau harus mati mereka rela, demi kita bisa merdeka ...."
     (Langsung masuk ke cerita inti tentang Kristus yang rela mati
     untuk menebus dosa kita).
  Boleh digunakan peribahasa, pepatah dan lain-lain slogan "bermakna"
  lainnya asal dikuasai benar arti dan maknanya.

  MENDRAMATISASI AWAL CERITA
  --------------------------
  Kebaikan teknik ini langsung menuju kepada inti cerita (tidak
  bertele-tele). Misal cerita tentang penyaliban Tuhan Yesus. Dimulai
  dengan kekasaran dan penghinaan para prajurit kepada Yesus sebelum
  menyalibkan Yesus. Bisa didramatisasi sikap-sikap prajurit tersebut:
     (Bicara keras, lantang, sikap congkak dan bengis) "Maju! Ayo
     maju! Hayooo jalan! Katanya Mesias, lha kok loyo ... cepaattt ...
     (tam bunyi cambuk bergema keras). Hei ternyata kamu manusia biasa
     juga ya? Kenapa kamu mengaku Juru Selamat hah! Dasar tidak tahu
     malu! Ayooo ... jalan!" (dan langsung disambung dengan cerita
     sesungguhnya).

  TOKOH TERSEMBUNYI
  -----------------
  Di awal cerita guru langsung mulai berekspresi sedih dan terisak-
  isak menangis terisak-isak. Lalu dengan suara histeris berkata:
     "Tidak! la tidak boleh mati! Tidak! Tidaaakkkk! Oh.. Tuhan kenapa
     Engkau mati  hu..hu...hu Dulu aku begitu sombong mau mati demi
     Engkau, tetapi nyatanya aku takut.... Tuhan... huu..hu...hu....!
     Tahukah kalian apa yang terjadi dengan guruku .... ?
     Apaaa kalian tidak tahu? .... Baik ... baik akan kuceritakan ....
     waktu itu ...." (Masuk ke cerita tentang kematian Yesus dengan
     teknik seolah-olah Anda adalah saksi mata kejadian itu).
  Di akhir cerita tanyakan pada anak-anak "Siapakah pencerita itu?"
  (jawab yang benar adalah Petrus)

  CERITA D1 DALAM CERITA
  ----------------------
  Kreasi lain adalah dengan "membungkus" suatu cerita dalam "suatu
  cerita tambahan" untuk membuat "sajian" cerita menjadi lebih
  menarik, misal dengan gaya kagum -- suara penuh rasa kagum --
  ceritakan:
     "Malam itu Kiki sedang tidur sendirian di kamarnya. Tiba-tiba....
     glegar....darr...darrr suara kilat menyambar-nyambar. Kiki takut,
     ia segera berdoa: "Tuhan, tolonglah aku !". Kemudian dengan penuh
     penyerahan kepada Yesus, Kiki memejamkan matanya. Tanpa
     disadarinya ia bermimpi sepertinya benar-benar terjadi .... Kiki
     sampai berteriak, "Jangan ...! Jangan kau seret Yesusku sekejam
     itu. Tolonglah bapak prajurit ... tolong! Hentikan! Lihat darah-
     Nya sangat banyak! Pak, ampunilah Dia. Tetapi rupanya prajurit
     itu tidak memperdulikan dia dan ...."

  Masuk ke cerita utama dari Yesus diseret prajurit ke Golgota sampai
  selesainya, kemudian diakhiri dengan:
     "Jangan ... jangan .... !!!" (berteriaklah keras!)
     "Ki ...Kiki kenapa engkau berteriak-teriak terus", Kata Papa Kiki
     yang membangunkan Kiki. Kiki terkejut rupanya ia sedang bermimpi.
     "Papa, tadi Kiki bermimpi seolah-olah Kiki melihat sendiri
     penyaliban Tuhan Yesus di bukit Golgota ...."

  SUARA TIRUAN/BUNYI-BUNYIAN
  --------------------------
  Teknik ini sangat mudah dan sangat disukai anak-anak.
  Banyak bunyi yang dapat ditirukan dalam suatu cerita, misal dalam
  cerita: Tuhan Yesus disesah dan disalib. Bunyi suara:
     - suara cambuk dari prajurit: tar ... tar ... tar ....
     - suara sepatu prajurit: tok ... tok ... tok ....
     - suara orang banyak berbisik-bisik: sstt ... ssstt ....
     - ketika Yesus terjatuh ke tanah: ... brakk ... aaahhh
     - teriakan kasar prajurit: ... Ayo ... Jalan!
     - desah napas pemikul salib: ... Ohh ... ohh ... ohh ....
     - teriakan orang ketakutan: Gelap! ... gelllaaappp!
  Mulailah cerita dengan memberikan bunyi-bunyian suara semacam di
  atas. Dan, diteruskan langsung pada alur cerita yang diinginkan.

  Kreasi Boom kejutan di awal cerita ini sangat banyak. Keberanian
  guru menirukan berbagai macam suara: binatang, alam, atau suara
  orang. Keberanian guru untuk "berakting" sangat menentukan.
  Sebaiknya, boom kejutan ini dilakukan secara "tiba-tiba" di awal
  acara. Dengan volume suara yang cukup keras, sehingga anak-anak
  "tersentak heran" dan tertarik untuk mendengarkan cerita
  selanjutnya.

  Boom kejutan ini dapat juga dilakukan beberapa kali, terutama pada
  saat anak-anak "lesu" (mulai gelisah). Atau, pada saat cerita
  "terasa monoton". Sebaiknya, akhiri juga suatu cerita dengan boom
  kejutan!

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
  Judul Artikel Asli: Boom Kejutan di Awal Cerita
  Penulis           : Drs. Paulus Lie
  Penerbit          : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997
  Halaman           : 36 - 40


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

  Bahan mengajar berikut ini adalah serangkaian renungan untuk enam
  hari berturut dalam rangka memperingati kematian dan kebangkitan
  Yesus. Bisa dipakai untuk renungan di rumah atau dimodifikasi untuk
  pelajaran di Sekolah Minggu.

                             JALAN PULANG
                             ============

  Refleksi untuk Orangtua dan Guru:
  ---------------------------------
  Semeriah apa pun perayaan ini dikomersialkan, kebenaran makna pagi
  Paskah yang pertama tak dapat ditutup-tutupi. Kebenaran tersebut
  kadang tertutup ketika kita berpandangan sempit dengan hanya melihat
  pergumulan dan situasi kita sendiri, namun sesungguhnya kemenangan
  itu tetap ada! Kebangkitan bukan sekedar kisah kemenangan kita atas
  kematian. Namun Paskah adalah kisah tentang Allah yang dengan
  anugerah-Nya terus mengejar kita sampai ke sudut-sudut paling gelap
  dalam kehidupan kita, bahkan sekalipun Dia harus turun ke dunia
  orang mati. Ini menunjukkan betapa berharganya manusia di mata
  Allah. Bagi Allah kita berharga, dan kematian Allah di dalam Yesus
  telah mengangkat hidup kita. Kebangkitan-Nya mengangkat kita ke
  dalam hidup penuh pengharapan dan janji yang indah.

  Kebangkitan adalah peneguhan peristiwa Natal. Allah datang ke dunia
  ini merendahkan diri dalam ketidakberdayaan serta ketelanjangan. Dan
  yang lebih rendah lagi daripada kelahiran-Nya adalah kematian-Nya.
  Yesus benar-benar mati. Tetapi dari kubur itu janji Natal digenapi,
  yaitu bahwa selamanya kita akan memiliki jalan pulang. Janji ini
  menjamin bahwa kita tidak akan berjalan seorang diri. Bahkan saat
  kita menghembuskan napas yang terakhir, kita akan mengalami
  keajaiban kelahiran kembali dan menikmati anugerah kekekalan bersama
  Tuhan.

  Refleksi untuk Seluruh Anggota Keluarga:
  ----------------------------------------
  Musim semi adalah perayaan atas kehidupan baru. Pada musim semi
  binatang melahirkan anak-anaknya, bunga bermekaran, dan salju mulai
  mencair. Tak akan ada kehidupan baru bagi kita tanpa Paskah. Allah
  ingin membawa kita dekat kepada-Nya sehingga kita dapat hidup di
  hadirat-Nya selamanya kelak saat kita meninggalkan dunia ini. Allah
  melakukan hal ini dengan memberi kita Yesus, yang mati di kayu salib
  dan kemudian hidup kembali! Ini membuktikan kepada kita bahwa tak
  sesuatu pun dapat memisahkan kita dari Allah, bahkan kematian
  sekalipun.

  Renungan:
  ---------

  HARI 1: YESUS MEMASUKI YERUSALEM
  (Matius 21:1-17)

  1. Siapakah Yesus menurut orang banyak itu?
  2. Bagaimana kamu dapat menggambarkan Yesus kepada orang lain?

  HARI 2: YESUS DIURAPI: PERJAMUAN MALAM TERAKHIR
  (Matius 26:1-25)

  1. Mengapa Yesus mengatakan bahwa perempuan yang minyak pada kaki-
     Nya telah melakukan "perbuatan yang baik"?
  2. Apakah hal terbaik yang dapat kamu persembahkan kepada Allah?

  HARI 3: GETSEMANI: YUDAS MENGKHIANATI YESUS
  (Matius 26:30-56)

  1. Siapakah murid-murid yang berada bersama dengan Yesus?
  2. Pernahkah kamu merasa begitu ketakutan untuk melakukan apa yang
     seharusnya dilakukan?

  HARI 4: YESUS DI HADAPAN PILATUS
  (Matius 27:1-31)

  1. Mengapa Pilatus berusaha meyakinkan orang banyak agar membebaskan
     Yesus? Mengapa akhirnya ia menyerah pada tuntutan orang banyak?
  2. Bagaimana orang banyak dapat mempengaruhimu dalam mengambil suatu
     keputusan?

  HARI 5: KEMATIAN DAN PENGUBURAN YESUS
  (Matius 27:32-66)

  1. Apa yang Yesus ucapkan sebagai kata-kata-Nya yang terakhir?
  2. Pernahkah kamu merasa seolah Allah meninggalkanmu? Bagaimana
     rasanya?

  HARI 6: KEBANGKITAN YESUS
  (Matius 28:1-20)

  1. Perempuan-perempuan itu melihat Yesus dan menyembah-Nya.
     Apa yang terjadi ketika murid-murid melihat Dia?
  2. Bagaimana kamu memperingati kebangkitan Yesus?

  Aktivitas Khusus:
  -----------------

  JANJI TELUR

  Rebuslah telur yang cukup banyak sediakan krayon untuk setiap
  anggota keluarga. Pada setiap telur buatlah sebuah gambar yang
  mengingatkan Anda akan janji Natal, dan sebuah gambar yang
  mengingatkan bahwa janji itu sudah digenapi melalui kemenangan
  Paskah. Misalnya, Anda dapat menggambar sebuah palungan dan sebuah
  salib, seorang bayi dan seorang raja, sebuah kandang dan kubur
  kosong. Setelah itu, celupkanlah telur-telur tersebut ke dalam
  cairan pewarna yang Anda pilih. Pewarna tadi tidak akan melekat pada
  krayon, sehingga gambar Anda akan menjadi peringatan bahwa Allah
  menepati janji-janji-Nya dan bahwa Yesus hidup.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Belajar Bersama
  Penulis    : Janice Y. Cook
  Penerbit   : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1996
  Halaman    : 171 - 173


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: rosiana adinegoro <tpakarisma@>
  >Undangan!
  >
  >Kami mengundang para guru-guru sekolah minggu, penginjil anak dan
  >semua pelayan anak untuk acara Teachers on the Move:
  >Hari  : Selasa, 20 April 2004
  >Tempat: Irama Mas, Lt 2, Jl. Tegalsari 75, Surabaya,
  >Waktu : 17.30 - 21.00 Wib
  >Topik : Cara-cara efektif penginjilan anak, Contoh kurikulum,
  >        Teknik bercerita, ide balita dan batita. Program dari
  >        Domba Kecil, Jakarta.
  >Biaya : Rp 25.000/orang (pendaftar sebelum 14 April), setelah itu
  >        biaya Rp 30.000.
  >
  >Pendaftaran: Rosi (031) 5615724 atau 081 2321 4339,
  >             Christina 0812163 2863.
  >ikutan yuuuk!

  Redaksi:
  Buat rekan-rekan yang berdomisili di Surabaya, undangan ini
  merupakan kesempatan bagus untuk mengembangkan diri dan pelayanan
  Sekolah Minggu Anda. Jangan lupa ajak teman-teman Anda yang lain.
  Buruan mendaftar ... supaya dapat biaya lebih murah ... :)))
  Untuk Sdri. Rosiana, terima kasih untuk informasinya. GBU!


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                      Fungsi kebijaksanaan adalah
               membedakan antara kebaikan dan kejahatan
                              - Cicero -

                     Guru mempengaruhi kekekalan;
                   ia tidak pernah dapat mengetahui
                     di mana pengaruhnya berhenti
                        - Henry Brooks Adams -


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
                 Staf Redaksi: Davida, Oeni, dan Ratri
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org