Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/175 |
|
e-BinaAnak edisi 175 (29-4-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 175/April/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Roh Kudus o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Pentakosta o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Kuasa yang Ditambahkan o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : o/ MUTIARA GURU ><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 175/April/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Roh Kudus o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Pentakosta o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Kuasa yang Ditambahkan o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam kasih Tuhan, Pada edisi yang lalu kita telah membahas kebangkitan Tuhan Yesus. Setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus beberapa kali menampakkan diri sebelum akhirnya Ia naik ke sorga. Sesaat sebelum Tuhan Yesus terangkat ke sorga, Ia menjanjikan kedatangan Roh Kudus untuk menjadi penolong bagi kita. Ketika Roh Kudus dicurahkan pertama kali yang kemudian kita kenal dengan Hari Pentakosta, kedatangan-Nya disertai dengan tanda-tanda yang ajaib. Dewasa ini kita sering menjumpai fenomena serupa pada kebaktian-kebaktian dan acara-acara kerohanian dengan pencurahan roh. Banyak yang takjub dan bisa menerima namun tidak sedikit yang belum bisa menerimanya dan masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Siapa Roh Kudus itu sebenarnya? tanda-tanda apa yang menyertai kehadiran-Nya? Bagaimana Alkitab memberikan penjelasan mengenai Roh Kudus? Apakah Roh Kudus masih bekerja hingga saat ini? Jawabannya bisa kita temukan dalam artikel "ROH KUDUS" yang dimuat pada edisi kali ini. Edisi kali ini juga memuat bahan mengajar yang berisi cerita ringan yang dapat membantu mengenalkan Roh Kudus pada anak-anak SM anda. pada bagian lain, bahan mengajar yang berjudul "KUASA YANG DITAMBAHKAN" mengajak kita untuk mengenal apa itu babtisan Roh Kudus, bagaimana kita dapat menerima karunia Roh Kudus, apa saja yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup kita, serta bukti-bukti bahwa Roh Kudus telah bekerja dalam diri seseorang. Selamat Hari PENTAKOSTA! Tim Redaksi "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah para Rasul 1:8) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kisah+1:8 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL ROH KUDUS ========= Pembacaan Alkitab: ------------------ Kisah Para Rasul 2:1-13 Bagian ketiga dari Pengakuan Iman dimulai dengan ucapan: "Aku percaya kepada Roh Kudus." Menurut kesaksian Alkitab, Allah adalah sungguh satu dan esa. Tetapi Ia berada dan bertindak dengan tiga cara: sebagai Allah di atas kita (Allah Bapa), tetapi juga sebagai Allah di tengah-tengah kita (Yesus Kristus), bahkan juga sebagai Allah di dalam kita (Roh Kudus). Jadi Roh Kudus adalah Allah sebagaimana Ia langsung datang bekerja dalam hati dan hidup kita (Yohanes 14:15-18). Kedatangan Roh Kudus, yang sudah dijanjikan oleh Tuhan Yesus, diriwayatkan dalam Kisah Para Rasul 2. Terjadilah tanda-tanda yang mengagumkan (ayat 2-11). Orang tidak mengerti (ayat 12-13). Lalu Petrus mengucapkan khotbahnya, yang berisi pekabaran Injil tentang Yesus Kristus (ayat 14-40, terutama ayat 22.) Pada hari Pentakosta itu berdirilah Gereja Kristen (ayat 41-47). Demikianlah pekerjaan Roh Kudus: Ia membuka hati para pendengar, sehingga mereka percaya kesaksian itu (Yohanes 15:26-27; Kisah Para Rasul 1:8). Sejak waktu itu Roh Kudus bekerja terus, juga di dunia sekarang ini, di antara kita dan di dalam kita. Dengan perantaraan Alkitab dan pemberitaan Gereja, Roh itu meresapkan ke dalam hati kita "apa yang dikaruniakan Allah kepada kita" (1 Korintus 2:12). Artinya: berkat pekerjaan Roh Kudus, kita dihubungkan dengan Yesus Kristus dan mengaminkan pekerjaan-Nya, sehingga kita beroleh bagian dalam keselamatan yang sudah dikerjakan-Nya bagi kita. Roh Kudus selalu memuliakan Yesus Kristus: Ia datang dari pada-Nya dan memimpin orang kepada-Nya (Yohanes 16:13-15). Oleh pekerjaan Roh Kudus, kita "dilahirkan kembali" menjadi "anak-anak Allah", yaitu "manusia baru" yang sudah bangkit bersama-sama dengan Kristus (Yohanes 3:3; Roma 8:14-17). Hidup yang baru itu ternyata dari adanya: "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri" (Galatia 5:22-23). Jadi Roh Kudus bukannya sesuatu "kuasa gaib" yang membuat orang berlaku seperti kerasukan. Kejadian-kejadian seperti "berkata-kata dengan bahasa roh", bertepuk-tepuk tangan, berseru "Haleluya", dsb. Janganlah kita anggap sebagai bukti-bukti utama dari pekerjaan Roh itu! Dan Roh Kudus sekali-kali tidak menghasilkan kekacauan dan perpecahan di dalam jemaat Kristus (1 Korintus 14, terutama ayat 33 dan 40; 1 Korintus 12:12-13). "Bukti-bukti" yang terutama tentang pekerjaan Roh Kudus ialah, bahwa orang sungguh-sungguh mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan yang berkuasa dalam hidupnya sehari- hari, lalu bersatu sebagai anggota-anggota "tubuh Kristus", yaitu Gereja-Nya (1 Korintus 12:1-13). Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Intisari Iman Kristen Pengarang : Dr. B. J. Boland Penerbit : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993 Halaman : 55 - 56 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR PENTAKOSTA ========== Bahan Alkitab: -------------- Kisah Rasul 2:1-13 Tujuan Khusus: -------------- Anak dapat: 1. Menceritakan kembali peristiwa yang dialami oleh para rasul pada Hari Pentakosta pertama itu. 2. Menjelaskan alasan orang banyak tidak mengerti apa yang terjadi atas diri para rasul. 3. Mengetahui bahwa Roh Kudus tetap bekerja pada masa kini. 4. Melakukan tugas sebagai anak Kristen dengan keyakinan bahwa Roh Kudus menyertainya. Ayat Hafalan: ------------- "Barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Kisah Para Rasul 2:21). Materi Pelajaran: ----------------- UNTUK GURU Renungan: Dengan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta, mulailah kini suatu jaman baru yaitu di mana kuasa Roh ada di dunia ini. Apa yang mencirikan adanya jaman baru ini? Peristiwa Pentakosta ditandai dengan banyaknya dan beragamnya bahasa yang digunakan oleh para murid. Orang banyak yang menyaksikan peristiwa ini tercengang karena para rasul dapat menggunakan bahasa yang juga mereka pahami. "Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri kita? Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?" Begitulah yang diucapkan oleh orang banyak tatkala mereka menyaksikan para murid berbicara dalam beragam bahasa. Pentakosta sekali lagi menjadi bukti apa yang dijanjikan Tuhan Yesus sebelum Ia kembali kepada Bapa-Nya. Pentakosta membuat banyak orang membuka mata dan hatinya pada pemberitaan tentang perbuatan Allah yang nyata dalam Yesus Kristus. Adakah peristiwa Pentakosta itu juga membuat mata dan hati kita mau terbuka menerima pemberitaan tentang perbuatan Allah? UNTUK ANAK Cerita Pendahuluan: Di tepi jalan dekat sebuah perhentian bis, ada sebuah panti asuhan anak. Itulah tempat penampungan/penitipan anak-anak yang tidak lagi mempunyai orangtua, atau mereka yang tidak lagi mendapat perhatian dari keluarganya. Teng ... teng ... teng .... Bunyi bel tanda makan terdengar. Satu persatu pintu kamar terbuka, lalu anggota-anggota panti asuhan itu bergegas keluar menuju ruang makan. Masing-masing menempati kursi- kursi yang telah tersedia. Kali ini kelompok kamar 3 bertugas melayani makan. Mereka sibuk di dapur menyiapkan sendok, piring dan hidangan makan siang. Suasana di ruang makan itu menjadi ribut. Masing-masing anak berbicara dan bercanda dengan temannya. Kecuali satu anak yang duduk diam sambil menundukkan kepalanya. Ia tidak ikut bercanda bersama teman temannya. Hanya sekali-sekali ia mengangkat kepalanya, memperhatikan kawan-kawannya. Akhirnya tibalah saat makan siang dimulai. Ibu pimpinan panti asuhan meminta Dora memimpin: teman-temannya berdoa bersama. Dora tersenyum dengan bangga karena siang ini ia mendapat kesempatan memimpin doa bersama. "Teman-teman, mari kita ber .... Belum selesai Dora berkata, tiba-tiba ada suara dari barisan kiri, "Hai Kirana, sekarang waktunya berdoa; jangan tidur!" "Grrrr ...." Gara-gara teriakan Tati, semua anak yang tadinya sudah siap berdoa jadi menertawakan gadis yang bernama Kirana. "Sudah! Ayo, sekarang kita kembali siap berdoa. Dora, kamu segera memimpin doa," tegur Ibu pimpinan panti asuhan. Maka Dora pun mulai berdoa, "Terima kasih Tuhan atas berkat-Mu hari ini. Terima kasih kami boleh mendapat kekuatan tubuh dari makanan yang Engkau berikan hari ini, sehingga pekerjaan yang kami harus lakukan boleh kami selesaikan karena tenaga yang Engkau beri melalui makanan ini. Amin." Sebentar saja semua anak selesai makan. Kelompok kamar 4 bertugas membersihkan meja makan dan mencuci piring. Kirana, gadis pendiam itu adalah anggota kelompok kamar 4. Dengan demikian dia juga harus bertugas membereskan perlengkapan makan siang itu. "Hai dungu, cepat bawa piring-piring kotor itu ke belakang!" perintah Tati, anak kelompok kamar 4 juga. Bergegas Kirana menyusun piring-piring kotor dan membawanya ke belakang. Dora memperhatikan sikap kedua temannya yang kelihatan tidak bersahabat itu. Dalam hatinya ia bertanya-tanya mengapa Tati harus membenci Kirana? Bukankah Kirana itu anak baik? Kirana cuma pendiam dan tidak pandai bergaul. Suasana di dapur cukup ramai. Suara sendok, garpu dan piring yang saling beradu membuat suasana semakin ramai. Sambil bekerja anak- anak kelompok 4 saling bercanda. Sementara Kirana seperti biasanya, cuma diam saja. "Hey, kerjamu lambat sekali! Lihat, berapa piring, yang sudah kamu cuci dan berapa piring yang sudah aku cuci! Kamu sengaja berbuat begitu, supaya kamu cuma kerja sedikit, ya?" bentak Tati kepada Kirana. Dituduh seperti itu, hati Kirana sedih sekali. Badannya, sampai gemetar menahan sedih. Akhirnya, piring yang dipegangnya lepas. Pranggg ... !!! Piring jatuh dan pecah! Kirana jadi gugup. Ia lalu lari meninggalkan dapur sambil menangis. Mendengar laporan keributan di dapur, Ibu pimpinan panti asuhan lalu memanggil Kirana. Dora yang sejak tadi memperhatikan sikap Tati dan Kirana, mengintip dari balik jendela kamar Ibu pimpinan panti asuhan. "Kamu harus hati-hati bila bekerja," kata Ibu pimpinan panti asuhan kepada Kirana. "Kamu tahu, alat-alat itu mahal harganya, bukan? Nah, sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka kamu harus mengganti piring yang kau pecahkan itu dengan piring baru." Sementara itu di luar kamar pimpinan panti asuhan, hati Dora saling berbisik, "Ayo Dora, berbuatlah sesuatu! Bukankah engkau harus menolongnya? .... Tapi aku takut. Aku tidak berani menyampaikan apa yang kuketahui. Jangan-jangan nanti Tati dan teman-temannya akan memusuhiku. Iya, tapi kau harus menolongnya, Dora! Ya, harus! Oh, Tuhan tolong kuatkan langkah kakiku menuju ruangan itu, dan beri aku keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya." Tok, tok, tok. Pintu diketuk. "Siapa itu?" tanya Ibu panti pimpinan asuhan. "Dora, Bu," sahut Dora. "Ya, silahkan masuk," kata Ibu pimpinan panti asuhan lagi. Dengan hati berdebar-debar Dora menghadap Ibu itu. "Ada apa, Dora? Mengapa tiba-tiba engkau ingin bertemu denganku?" tanya Ibu itu lagi. "Begini, Bu," kata Dora. "Ehm maksud saya ini, Bu. Begini ... Sejak siang tadi saya memperhatikan Tati dan Kirana. Saya melihat bahwa Tati seperti tidak menyukai Kirana. Setiap kali Kirana diejek oleh Tati, tapi Kirana diam saja. Sampai akhirnya tadi waktu mereka sedang mencuci piring, Tati kembali mengejek Kirana. Kali ini Tati bukan hanya mengejek tapi juga menuduh Kirana bekerja lambat-lambat agar dia hanya kerja sedikit. Dituduh begitu oleh Tati, saya lihat Kirana menjadi gugup, lalu piring yang sedang dicucinya terlepas dan jatuh sehingga pecah." Ibu pimpinan panti asuhan terdiam sejenak. Setelah itu ia meminta Dora untuk memanggil Tati. Segera Dora keluar ruangan, mencari Tati. Waktu Tati menghadap pimpinan panti asuhan, Dora cuma menunggu di luar. Dari balik jendela Dora memperhatikan ketiga orang itu berbicara. Setelah itu Dora melihat Tati dan Kirana saling bersalaman, bahkan kemudian saling berpelukan. Dari kejauhan Dora tersenyum. "Terima kasih Tuhan, Engkau telah memberikan keberanian padaku untuk mengatakan sesuatu yang benar. Dan terlebih lagi karena Tati dan Kirana boleh berkawan lagi." Demikian doa Dora dalam hati. Cerita Pentakosta: Ceritakan dengan singkat kisah Pentakosta. Tekanan cerita pada murid-murid yang semula ketakutan tetapi kemudian berani bersaksi setelah menerima Roh Kudus. Mereka berani menegor siapa saja yang salah. Mereka berani berkata-kata mengenai Tuhan Yesus. Begitu juga dengan Dora. Karena dipimpin Roh Kudus, ia berani mengatakan yang sebenarnya kepada Ibu pimpinan panti asuhan. Kita pun yakin bahwa Roh Tuhan menyertai kita sehingga kita berani mengatakan hal yang sebenarnya. Bahan diedit dari sumher: Judul Buku : Pedoman Sekolah Minggu untuk Anak Kecil (7 - 9 tahun) Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1994 Halaman : 156-163 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR KUASA YANG DITAMBAHKAN ====================== Persiapan: ---------- Perlihatkan di papan tulis tahap-tahap pertumbuhan seseorang, dimulai dengan gambar seorang bayi, kemudian seorang anak, seorang remaja, dan akhirnya seorang dewasa. Yang harus ditekankan ialah bahwa pemenuhan Roh Kudus termasuk sebagian pertumbuhan Kristen. Renungan: --------- Kita telah berbicara tentang hidup baru dalam Kristus dan sekarang kita dapat bersaksi di depan umum dengan jalan baptisan air. Ketika seseorang dibaptis dalam air, pendeta biasanya mengatakan, "Saya baptis Saudara dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." Kita beribadah kepada Allah yang Esa, tetapi Dia terdiri dari tiga oknum, masing-masing dengan tujuan yang kudus. Roh Kudus telah disebut dalam Kejadian 1:2 (suruhlah seseorang membaca ayat tersebut). Sepanjang Perjanjian Lama, Roh Allah disebut berulang-ulang. Bahkan sebelum murid-murid-Nya mengerti benar-benar arti Roh Kudus, Tuhan telah memberitahukan tentang Penolong yang akan dikirimkan-Nya setelah kebangkitan-Nya. Yohanes 14:16 dalam 'Amplified Bible' menolong kita untuk mengetahui semua tujuan Roh Kudus: "Aku akan minta kepada Bapa, dan la akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain (Penghibur, Penasihat, Pengantara, Pembela, Yang Menguatkan dan Yang Mendampingi), supaya la menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran." Kristus melanjutkan dengan mengatakan dalam ayat berikutnya bahwa Roh Kudus "menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." Roh Kuduslah yang menyadarkan kalian bahwa kalian memerlukan Kristus sebagai Juruselamat kalian. Itulah salah satu tujuan utama-Nya dalam dunia dewasa ini -- untuk menginsafkan manusia akan dosanya. Namun demikian, Kristus telah menyediakan suatu pengalaman yang lebih dalam dengan Dia melalui Roh Kudus. Pengalaman itu sering dinamakan "Baptisan Roh Kudus". Kita percaya bahwa salah satu bukti kepenuhan ini ialah berbicara dalam suatu bahasa surgawi yang tidak kita mengerti dengan pikiran kita sendiri. Kita biarkan Tuhan mengambil alih dan memakai tubuh dan pikiran kita. Baptisan Roh Kudus adalah suatu pengalaman yang menggembirakan dan menggairahkan, tetapi karunia Roh Kudus ini tidak diberikan hanya supaya kita merasa senang. Sebaliknya, Roh Kudus diberikan untuk memberi kuasa kepada kita untuk menjalani kehidupan Kristen yang tak dapat kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri (tunjukkan papan tulis). Sebagaimana seorang bayi memerlukan makanan dari latihan tambahan untuk menguatkan tulang dan pikirannya, agar menolong dia berkembang dalam setiap segi hidup, demikian juga masing-masing kita memerlukan pengisian yang khusus dari Roh Kudus untuk menolong kita tumbuh sebagai orang Kristen. Roh Kudus juga menolong kita untuk berdoa dengan lebih efektif. Kadang-kadang kita tidak tahu untuk apa kita berdoa, tetapi Roh Kudus dapat berdoa melalui kita dalam suatu bahasa yang lain. Kita percaya bahwa berbicara dalam bahasa lidah adalah tanda mula- mula bahwa seseorang telah dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi ujian yang sebenarnya dari pengalaman itu ialah akibat-akibat praktis yang terjadi dalam kehidupan orang tersebut. Paulus menguraikan beberapa buah Roh dalam Galatia 5:22,23 (Firman Allah yang Hidup). "Tetapi apabila Roh Kudus menguasai hidup kita, Ia akan menghasilkan buah- buah ini di dalam diri kita: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, keramahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri." Jika kalian telah meminta Kristus hidup dalam hidup kalian, langkah berikut dalam pertumbuhan Kristen ialah meminta Tuhan memberikan kepenuhan khusus dengan Roh Kudus agar menolong kalian menjadi orang Kristen yang lebih berkuasa dan lebih efektif. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 43 - 44 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Sheilani R.M <martin-sheilani@> >Saya ingin sharring tentang pengalaman di SM minggu kemarin. Saya >ingin sharring karena pengalaman itu sangat berkesan. Saya mengajar >di kelas kecil yang berjumlah 10 orang anak berusia 1 - 5 tahun. >Ada satu anak SM berusia 3 tahun yang tidak masuk karena sudah dua >bulan sakit. Sebut saja namanya Nia. Entah mengapa tiba-tiba >sebelum mengajar saya ingin sekali mengajak anak-anak di kelas saya >untuk menjenguk si Nia, apalagi jarak rumahnya sangat dekat dengan >SM kami. Akhirnya selesai mengajar saya katakan pada anak-anak >bahwa kita akan jalan-jalan ke rumah Nia. Dan mereka sangat >antusias sekali. Anak yang berumur satu tahun pun saya bawa :) ... > >Tiba di rumah teman mereka yang sakit mereka langsung duduk manis >dan menunggu Nia keluar. Dan puji Tuhan! Begitu melihat anak-anak >SM yang datang kerumahnya, Nia langsung tertawa dan melompat-lompat >kemudian mengajak teman-temannya itu berlari-lari dan melihat foto >ulangtahunnya bersama. Setelah puas melihat-lihat foto, saya >langsung meminta anak-anak untuk kembali duduk manis. Si Nia pun >duduk terdiam. Saya tanya apakah ada anak-anak yang ingin berdoa? >Dan Puji Tuhan lagi seorang murid yang berusia 5 tahun mengangkat >tangannya dan mengatakan akan berdoa untuk Nia. Dia pun langsung >berdoa dengan suara yang lantang dan dengan kalimat yang polos, >meminta kepada Tuhan Yesus untuk menyembuhkan Nia agar dapat >kembali ke SM. Mendengar doa yang polos dan penuh kesungguhan hati >ini saya sangat terharu. Saya baru pertama kali mengajak mereka >mengunjungi teman mereka yang sakit. Yang sangat saya inginkan >pengalaman pertama ini menjadi berkat bagi anak-anak SM saya dan >juga bagi Nia dan orangtuanya. Biarlah pengalaman ini membekas >dihati mereka, karena pengalaman ini tidak akan pernah saya lupakan >juga .. :) > >Maaf kalau kepanjangan ... tapi semoga para pembaca mendapat >berkat pula dari sharring saya ini ... :) > >GBU, >Sheila Redaksi: Puji Tuhan! Sharing Anda yang sangat indah ini kiranya dapat menjadi berkat bagi rekan-rekan pembaca e-BinaAnak yang lain. Memang sungguh luar biasa sukacita yang kita dapatkan ketika melihat murid-murid SM mengaplikasikan pengajaran-pengajaran firman Tuhan yang sudah kita bagikan kepada mereka. Dan rasa sukacita itu tidak dapat tergantikan dengan apapun juga. Untuk Sdri. Sheila, terima kasih untuk sharingnya ... :) Bagi rekan-rekan pembaca sekalian, jika ada yang ingin membagikan berkat dan pengalaman dalam melayani di SM, jangan segan-segan untuk mengirimkannya kepada kami di alamat: ==> staf-binaanak@sabda.org =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Formula untuk kebijaksanaan: berbicara singkat dengan sopan; bersikap agresif dengan tersenyum; beri empati secara menyenangkan; bersikap positif secara diplomatis; berbuat benar dengan ramah. -------------------- Rencana pelajaran mingguan saya: hari ini saya akan mempraktekkan formula untuk kebijaksanaan. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, dan Ratri Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |