Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/177 |
|
e-BinaAnak edisi 177 (13-5-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 177/Mei/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Menggunting dan Menempel o/ TIPS MENGAJAR : Kegiatan Menggunting dan Menempel di SM o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Memelihara Ciptaan Allah (Bagian I dan II) o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Wajah yang Tersenyum o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Anggota Baru o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam kasih Tuhan, Masih dalam tema "Mengembangkan Keterampilan Anak Balita", maka pada edisi minggu kedua ini kami akan membahas kegiatan yang akan menolong anak-anak balita mengembangkan ketrampilannya yaitu dengan kegiatan MENGGUNTING DAN MENEMPEL. Jika dilihat dari tingkat kesulitannya, kegiatan menggunting dan menempel memang lebih sulit untuk diterapkan pada anak balita dibandingkan dengan kegiatan menggambar seperti yang sudah dibahas dalam edisi sebelumnya. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Yang perlu kita tanyakan adalah pada usia berapa kegiatan ini cocok diterapkan, serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika melakukan aktifitas menggunting dan menempel ini? Jawabannya akan kita temukan dalam artikel yang kami sajikan di edisi ini. Selain itu kami juga sajikan Tips Mengajar yang akan menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengajarkan pada anak balita cara menggunting maupun menempel yang benar dan aman. Ada dua Bahan Mengajar yang kami sajikan minggu ini. Bahan Mengajar pertama, "MEMELIHARA CIPTAAN" terdiri dari dua bagian yang merupakan sambungan dari bahan mengajar minggu lalu. Di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas menarik untuk anak-anak SM kelas balita. Sedangkan Bahan Mengajar yang kedua akan menolong kita untuk menjelaskan kepada anak SM mengenai arti sebuah senyuman dalam sebuah cerita yang berjudul "WAJAH YANG TERSENYUM". Kami harap dua bahan ini dapat mendorong Anda untuk menciptakan ide-ide mengajar yang dapat sekaligus mengembangkan keterampilan anak-anak balita di kelas SM Anda. Selamat berkreasi! Tim Redaksi "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:20 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL MENGGUNTING DAN MENEMPEL ======================== Umumnya, aktivitas menggunting dan menempel baru mulai dilakukan kala anak usia 4 tahun. Kendati begitu, sejak usia 3 tahun pun sudah bisa dikenalkan. Namun, karena aktivitas ini berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak, maka jika sejak batita sudah terlatih motorik halusnya, kala belajar menggunting dan menempel akan lebih cepat menguasai. Sediakan gunting khusus untuk anak, jadi aman buat anak. Biasanya dibuat dengan aneka bentuk menarik seperi kucing, kelinci, ataupun burung. Awalnya, biasakan dulu anak dengan kerja mekanik gunting, baru kemudian diberi contoh dengan menggunting sesuatu. Mula-mula, biarkan ia menggunting secara sembarangan (tanpa terarah), karenya yang terpenting ia bisa melakukan aktivitas menggunting dan terbiasa dengan alat itu. Media yang digunting pun sebaiknya yang mudah dulu semisal kertas. Setelah lancar menggunakan gunting, terutama untuk anak usia 5 tahun, barulah diajarkan menggunting terarah, entah menggunting bentuk suatu benda atau menggunting pola binatang. Dari sini anak pun dilatih kemampuan kognisnya. Bukankah saat menggunting, ia sambil berpikir bagaimanan caranya agar bisa menggunting sesuai pola atau garis yang ada di atas kertas? Namun, kita tetap harus mendampingi sekalipun si kecil sudah "mahir" menggunting. Soalnya, gunting adalah benda tajam yang bisa melukai anak jika cara penggunaannya tak tepat. Sambil melatih menggunting, kita bisa sekaligus mengajarkan menempel apa yang diguntingnya. Selain mengasah keterampilan motorik halusnya, anak pun dibangkitkan sisi estetikanya. Misal, kita ajarkan menghias cangkir atau menghias bukunya dengan tempelan- tempelan. Malah jika bakat estetikanya sudah muncul, ia akan punya pendapat dan keinginan sendiri gambar apa saja yang akan ditempelnya, hingga tak jarang ia akan protes, "Bu, enggak bagus kalau warna buku dikasih tempelan bunga warna hijau." Seperti menggunting, dalam menempel pun kita harus tetap mendampinginya, karena lem yang digunakan adalah bahan kimiawi yang sangat berbahaya. Ajarkan pula untuk mencuci tangan dengan sabun setelah menempel dan jelaskan mengapa ia harus melakukannya. Dengan begitu, ia memperolah kosa kata dan pemahaman baru, "Oh, kalau lem itu bahan kimia. Bahan kimia itu beracun. Jadi, enggak boleh masuk ke mulut. Nanti aku bisa sakit." Manfaat lain dari kita selalu mendampingi kala anak atau murid-murid kita menggunting dan menempel adalah mempererat hubungan dan komunikasi kita dengan si anak, sekaligus melatih kesabarannya. Bukankah dalam melakukan aktivitas ini anak dituntut kesabaran cukup tinggi? Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Nakita: Mainan dan Permainan Penerbit : PT Sarana Kinasih Satya Sejati, Jakarta, 2001 Halaman : 72 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR Dalam kurikulum anak balita di SM Anda, biasanya ada beberapa aktivitas yang disarankan untuk dilakukan. Biasanya kegiatan menggunting dan menempel merupakan kegiatan dasar yang harus diadakan. Dan seperti yang Anda tahu, tidak semua anak memiliki kemampuan belajar yang sama. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menolong anak balita melakukan kegiatan menggunting dan menempel di kelas SM mereka. KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL DI SM ======================================= MENGGUNTING 1. Menggunting adalah salah satu tugas yang paling sulit untuk dikuasai oleh anak-anak. Oleh karena itu belilah beberapa gunting yang cocok untuk anak balita (tersedia di toko-toko peralatan sekolah) untuk mengajari mereka bagaimana menggunting. 2. Di kelas sediakan dua atau tiga gunting untuk mereka yang kidal (juga tersedia di toko-toko peralatan sekolah). Semua gunting sebaiknya ukuran panjangnya kira-kira 4 inci (10 cm) dan ujungnya sebaiknya tumpul. 3. Peganglah erat-erat ujung atau sisi-sisi kertas pada saat anak menggunting. 4. Guntinglah kertas tersebut terlebih dahulu lalu biarkan anak-anak melanjutkannya. 5. Gambarlah garis-garis sederhana di luar garis yang seharusnya digunting untuk memudahkan anak menggunting. Hal ini akan membantu anak menggunting serupa dengan bentuk yang diharapkan, meskipun tidak benar-benar persis. 6. Sediakan kertas yang sudah tidak terpakai agar anak-anak bisa berlatih menggunting. Ingat, jangan mengharapkan kesempurnaan. Terimalah semua usaha yang telah mereka lakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Pujian yang diberikan secara khusus dan tulus akan mendorong anak-anak untuk melakukan tugas itu lagi! MENEMPEL Dalam kegiatan menempel, yang paling disukai anak-anak balita adalah bermain-main dengan lem. Berikut ini beberapa tips seputar lem pada saat kita mengakan kegiatan menempel tersebut di SM kita. 1. Suruhlah anak untuk menggunakan sebuah botol lem untuk menuangkan lem pada selembar kertas yang berukuran besar, kemudian mintalah mereka untuk meletakkan kertas yang lebih kecil di atasnya lalu menekan kertas tersebut. 2. Sediakan stik lem bagi anak-anak (tersedia di toko-toko). Lepaskan tutupnya dan masukkan ke dalam lem. Biarkan anak-anak "mewarnai" daerah yang mereka inginkan dengan lem. 3. Tuangkan lem ke dalam wadah yang dangkal. Tambahkan sedikit air. Biarkan anak-anak mengoleskan lem ke bagian yang mereka inginkan dengan menggunakan kuas cat. 4. Untuk mengelem permukaan yang lebih kecil, tuangkan sedikit lem ke dalam wadah. Bagikan kapas kepada masing-masing anak. Mintalah anak untuk memasukkan kapas tersebut ke dalam lem dan kemudian mengoleskannya ke bagian yang mereka inginkan. 5. Jika menggunakan lem botolan, belilah kemasan yang terkecil. Isi kembali dari kemasan yang lebih besar jika lem telah habis. Tips: a. Sesuaikan dengan batas atas lem sehingga lem bisa keluar. b. Mintalah anak untuk meneteskan lem sedikit saja pada kertas. c. Bersihkan dan tutup rapat botol lem tersebut jika telah selesai digunakan. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Sunday School Smart Pages Judul Artikel Asli: Folding, Taping, Gluing, and Cutting Editor : Wes and Sheryl Haystead Halaman : 61 - 62 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR Bahan mengajar minggu ini merupakan dua bagian cerita rangkaian dari bahan mengajar edisi yang lalu (e-BA No. 176). Dua bahan ini kami harap mendorong Anda untuk menciptakan ide-ide mengajar yang dapat sekaligus mengembangkan keterampilan anak-anak balita di kelas SM Anda. Selamat mengajar! MEMELIHARA CIPTAAN (BAGIAN I) ============================= Alternatif penyampaian Firman Tuhan: ------------------------------------ 1. Guru menceritakan kehidupan seorang petani/peternak untuk menghasilkan makanan. 2. Guru menceritakan dari mana asal makanan. Usulan Penggunaan Alat Peraga/Alat Bantu: ----------------------------------------- 1. Pemutaran film (5-7 menit saja) tentang cuplikan kehidupan keluarga petani/peternak. Beberapa VCD Teletubbies memuat film tersebut, misalnya: menggali kentang, memetik buah di kebun, dan sebagainya. 2. Guru membawa berbagai jenis makanan mentah, seperti: wortel, tomat, sawi, kentang, telur, susu, ikan (boleh yang sudah matang, supaya tidak amis baunya). 3. Guru membawa berbagai jenis peralatan/barang yang berguna bagi petani/peternak, misalnya: keranjang buah yang besar, jala ikan /pancing ikan, ember untuk memerah susu, keranjang untuk mengumpulkan telur ayam, sekop untuk menggali kentang, saringan besar untuk mencuci sayur, dan sebagainya. 4. Guru membawa foto/gambar orang yang sedang bekerja, seperti: menanam padi, berkebun, memerah susu, mengumpulkan telur ayam, memetik buah, nelayan sedang menjala ikan, dan sebagainya. Proses Pengajaran: ------------------ (lihat poin 1 &, 2 pada bagian Alternatif Penyampaian Firman Tuhan) 1. Dengan menunjukkan foto/gambar, guru menceritakan kehidupan seorang petani/peternak (apa saja yang dilakukannya sehari-hari). Misalnya: pagi hari memerah susu, lalu mengumpulkan telur, memberi makan sapi dan ayam, siang menjual telur dan susu ke pasar, sore memetik buah dan sayur, lalu menyiapkan makan malam untuk dimakan bersama seluruh anggota keluarga. Tunjukkan betapa senangnya keluarga petani/peternak itu karena Tuhan menyediakan berbagai sumber makanan bagi mereka. 2. Guru bermain tebak-tebakan dengan anak: Bagaimana cara mendapatkan ini? Misalnya: guru membawa gambar ikan, tanyakan pada anak bagaimana cara kita menangkap ikan? Apakah menggunakan: ember? sekop? jala? pancing? (sediakan berbagai peralatan tersebut di depan kelas). Lanjutkan dengan pertanyaan lainnya: untuk mencuci sayur kita menggunakan apa? Ide Aktivitas: -------------- 1. Mewarna gambar seorang anak dengan sepiring makanan di hadapannya. 2. Mewarna/menempel gambar sayur-mayur dan buah-buahan. 3. Permainan: memasangkan gambar yang cocok. Misal: ikan dengan jala, sapi perah dengan ember, dan sebagainya. Acara Khusus: ------------- Makan buah bersama. Guru telah menyediakan buah-buahan (sudah dipotong untuk siap dimakan bersama). Alternatif buah: pisang, apel, melon, pepaya. Bisa juga disertai dengan snacks, seperti: kripik kentang/kripik jagung. Penekanan Pelajaran: -------------------- Tuhan menyediakan berbagai makanan untuk kita semua! MEMELIHARA CIPTAAN (BAGIAN II) ============================== Alternatif Penyampaian Firman Tuhan: ------------------------------------ Bermain peran (3 tokoh) Proses pengajaran beserta alat peraga/alat bantu yang diperlukan: ----------------------------------------------------------------- 1. Tokoh pertama muncul dengan membawa ember air (watering cane) sambil bernyanyi gembira. (Usulan lagu: Siapa Buat "Bunga", atau Lihat Kebunku Penuh Dengan Dunga.) Guru yang memerankan tokoh ini harus berpenampilan ceria dan riang gembira. Ceritakan pada anak bahwa Anda akan menyirami bunga supaya tumbuh dengan baik. Tunjukkan bunga-bunga yang cantik dan berwarna-warni, ceritakan bahwa Tuhan yang menciptakan itu semua dan Tuhan ingin kita memelihara ciptaanNya. (Alokasi waktu: 2-3 menit) 2. Tokoh kedua muncul dengan membawa wortel serta sayuran, sambil menyanyikan lagu: "Kelinciku, Kelinciku, Kau Cantik Sekali" atau "Siapa Buat Kelinci? Saya Tidak Bisa." Bila memungkinkan bawalah kelinci sungguhan (atau boneka kelinci). Ceritakan pada anak bahwa Anda akan memberi makan kelinci karena Anda sayang padanya. Sekali lagi tekankan bahwa Tuhan yang menciptakan kelinci dan Tuhan mau kita sayang pada ciptaan-Nya, ajak anak untuk ikut "mengelus" kelinci sebagai tanda sayang. (Alokasi waktu: 2-3 menit). 3. Tokoh ketiga muncul dengan membawa bola dan pentung/raket. Karakter yang hendak ditampilkan adalah: anak yang nakal, seenaknya sendiri, dan kasar. Dengan sengaja, lemparlah bola pada seorang teman (yang diperankan oleh sesama GSM), pukulkan raket pada baby sitter atau pembantu (juga diperankan oleh sesama GSM). Pilih seorang GSM senior untuk menutup cerita dengan "menegur" serta "memberi nasihat" pada tokoh ketiga, bahwa perbuatannya itu tidak baik. Teman, baby sitter, pembantu, adalah manusia ciptaan Tuhan yang harus kita hormati dan perlakukan dengan baik. Tuhan ingin kita mengasihi orang lain dengan menjaga sikap yang sopan dan baik. Ide aktivitas: -------------- 1. Mewarna gambar 3 tokoh: seorang anak sedang menyiram bunga, seorang anak sedang bermain dengan kelinci/memberi makan kelinci, seorang anak membawa bola dan raket. 2. Memasangkan gambar: bunga dan ember air, kelinci dan wortel, bola, dan raket. Penekanan pelajaran: -------------------- Tuhan ingin kita memelihara semua ciptaan-Nya, termasuk menghormati orang lain dan bersikap baik padanya. Bahan diedit dari sumber: Nama Situs: Situs PEPAK Alamat URL: 1. http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030191/#1-2 2. http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030191/#1-3 Penulis : Meilania (Moderator Milis Diskusi e-BinaGuru) =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR (2) WAJAH YANG TERSENYUM ==================== Ita memperhatikan sampul surat yang baru diterima ibunya. Pada sampul belakang ia melihat sebuah gambar wajah yang tersenyum berwarana kuning tertempel di atasnya. "Bu, mengapa orang menempelkan gambar wajah yang tersenyum pada sampul belakang suratnya?" Ita bertanya kepada ibunya. Renungan Singkat tentang Kegembiraan: ------------------------------------- 1. Pernahkah kamu melihat gambar wajah yang tersenyum berwarna ini? Menurut kamu, mengapa seseorang menempelkan gambar seperti itu pada sampul belakang suratnya? 2. Manakah yang lebih kamu senangi: wajah yang sedih atau wajah yang tersenyum? Mengapa? 3. Menurut kamu, apa yang akan dikatakan ibu kepada Ita? "Mungkin menempelkan gambar wajah yang tersenyum seperti itu merupakan cara lain untuk menyampaikan senyum melalui surat," kata ibu. "Apakah gambar itu membuatmu ingin tersenyum juga?" Ita melihat kembali kepada gambar wajah yang tersenyum itu. Kemudian ia mulai tersenyum. "Ya, betul," kata Ita. Jika kamu tersenyum, temanmu juga akan ikut tersenyum," kata ibu. "Tetapi jika kamu cemberut, temanmu juga dapat ikut menjadi sedih. Tuhan Yesus tentu ingih sahabat-sahabat-Nya bergembira, bukan?" Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu: ---------------------------------------------- 1. Mengapa wajah orang Kristen seharusnya tersenyum? Mengapa kita begitu bahagia? 2. Sudahkah kamu tersenyum kepada Tuhan Yesus hari ini? Apakah kamu tampak bahagia dan tersenyum karena kamu mengasihi Dia? Bacaan Alkitab: --------------- Amsal 15:13, 15, 30 Kebenaran Alkitab: ------------------ Wajah yang gembira membawa sukacita kepada mereka yang melihatnya (Amsal 15:30). Doa: ---- Ya Tuhan Yesus, bila saya melihat gambar wajah yang tersenyum berwarna kuning ini, ingatkan saya untuk memperlihatkan kepada orang lain betapa gembiranya hati saya. Bila ada orang yang ingin tahu mengapa saya selalu tampak gembira, tolonglah saya menceritakan kepada mereka tentang Engkau. Amin! [Red.: Ide aktivitas: 1. Siapkan karton kecil berwarna putih berukuran 10cm x 10cm sejumlah anak SM di kelas Anda. Siapkan juga satu lembar karton ukuran besar sebagai tempat menempelkan karya anak-anak. 2. Di tengah karton yang berukuran kecil buat pola berupa lingkaran dengan diameter 8cm. 3. Bagikan karton-karton berisi gambar lingkaran itu kepada anak- anak SM Anda. 4. Minta mereka menggambari lingkaran itu dengan wajah orang tersenyum. (Anda dapat memberi contoh sebelumnya.) 5. Setelah itu anak-anak dapat mewarnai wajah tersenyum tersebut dengan warna kuning. Warna kuning harus lembut agar gambar wajah tersenyum yang sudah dibuat tadi tidak tertutup. 6. Jika sudah selesai anak-anak boleh menggunting kertas tersebut menurut pola lingkaran wajah yang sudah dibuat tadi. 7. Wajah tersenyum yang sudah digunting, boleh anak-anak SM tempelkan sendiri di karton besar yang sudah disiapkan. Di bawah setiap gambar, tulis nama mereka. Contoh: Senyuman Nina, Rio yang ramah, Kebahagiaan Vivi, atau yang lainnya. Selamat berkreasi! ] Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 20 - 21 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Ekananda Putri S. <nanda@> >Saya kenal pertama dengan binaanak melalui hasil print yang dibuat >oleh teman saya. Karena saya koordinator SM, saya jadi daftar >sendiri untuk berlangganan sendiri bina anak ini. Saya sudah >menerima beberapa edisi dan banyak manfaat juga pengetahun yang >berguna dan menjadi berkat bagi saya. Kiranya binaanak tambah maju >lagi. >nanda. Redaksi: Kami mengucapkan selamat bergabung untuk Anda ... :) Seperti Anda mengenal e-BinaAnak dari teman Anda, kenalkanlah juga e-BinaAnak ini kepada teman-teman Anda yang lain. Berkat yang kita dapatkan memang harus terus mengalir, sehingga orang lain juga mendapatkan berkat yang sama seperti yang Anda alami. Sekali lagi, selamat bergabung dan teruslah melayani demi kemuliaan nama-Nya. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Jika dalam mengajar seorang anak Anda merasa jengkel karena menginginkan kecakapan, cobalah (jika belum pernah mencoba sebelumnya) Anda menulis dengan tangan kiri, dan kemudian ingat bahwa semua anak adalah seperti tangan kiri. -- J.F. Boyse, Tales From Hoffman -- =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |