Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/178 |
|
e-BinaAnak edisi 178 (19-5-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 178/Mei/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Bermain Musik o/ TIPS MENGAJAR : Mengembangkan Keterampilan Musik Sejak Bayi o/ KESAKSIAN GSM : Kegiatan Menggambar o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Mencari Guru SM Pria o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam kasih Tuhan, Dunia musik adalah dunia yang sangat dekat dengan anak-anak. Oleh karena itu mengembangkan kesenangan mereka dalam bermain musik sangat penting. Selain untuk meningkatkan ketrampilannya, penelitian mengungkap, musik bisa melatih daya nalar dan intelektual seorang anak. Dengan cara penerapan yang tepat, musik dapat meningkatkan kecerdasan dan membuat anak jadi kreatif. Edisi e-BinaAnak minggu ini akan membahas lebih jauh tentang bagaimana mengembangkan keterampilan bermusik seorang anak balita. Ada tahapan-tahapan tertentu dalam mengajarkan musik kepada anak- anak. Tahapan tersebut harus disesuaikan dengan kemampuannya. Banyak pula manfaat yang diperoleh dengan mengajarkan musik kepada anak. Semua informasi ini dapat Anda baca uraiannya dalam Artikel minggu ini yang berjudul "BERMAIN MUSIK". Salah satu cara mengajarkan musik adalah dengan bermain. Permainan bagaimana yang dapat dilakukan? Silakan simak Tips Mengajar untuk menemukan jawabannya. Kami harap sajian minggu ini berguna bukan hanya untuk orangtua, tetapi juga untuk para pelayan anak, khususnya mereka yang terlibat dalam pelayanan anak balita. Jangan lupa juga untuk menyimak satu kesaksian yang menyegarkan dari seorang guru SM yang menceritakan tentang pengalamannya bersama anak-anak dalam menggambar. Selamat mengajar! Tim Redaksi "Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!" (Mazmur 150:3) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+150:3 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL BERMAIN MUSIK ============= Sejak bayi, kenalkan anak dengan musik. Dari kebiasaan mendengarkan musik, anak tertarik untuk bermain musik. Manfaatnya pun banyak. Buat balita, segala benda bisa dijadikan alat musik, dari kaleng- kaleng bekas hingga sapu ijuk. Ketertarikan anak pada permainan musik berawal dari mendengarkan musik. Sebaiknya, sejak bayi sudah dikenalkan dengan musik. Apalagi, penelitian mengungkap, musik bisa meningkatkan kecerdasan dan membuat anak jadi kreatif. Soalnya, dengan mendengarkan/bermain musik akan melatih fungsi otak, yaitu yang berhubungan dengan daya nalar dan intelektual. TAHAP KEMAMPUAN MUSIK Pada bayi, musik merangsang pengindraannya, terutama indra pendengaran. Selain membuatnya mampu mengenali bunyi, ia pun lebih peka terhadap bunyi-bunyian. Pasalnya, dalam mendengarkan musik, bukan hanya melalui telinga, tapi juga lewat perasaan hingga tergugah kepekaannya. Setelah terbiasa mendengarkan nada-nada, biasanya ia ingin menghasilkan nada-nada tersebut. Itu sebab, balita senang memukul- mukul kaleng atau piring di rumah. Ini merupakan langkah awal kemampuan musikalnya. Kemampuan musikal, entah vokal maupun instrumental, dijumpai di usia 2 tahun dan mencapai puncaknya di usia 5 tahun bagi anak perempuan dan 10 tahun bagi anak lelaki. Ini berarti, usia prasekolah saat yang tepat untuk memacu kemampuan musik pada anak. Di usia 3 tahun, biasanya anak sudah bisa menyenandungkan la-la-la dan mengikuti irama, juga menyenandungkan hingga not ke-3. Di usia 4- 5 tahun sudah mengenal ritme, artinya bisa mengikuti irama dengan goyangan badannya; sudah mengenal accord; bahkan, mampu menganalisis nada sampai not ke 5 Tentu lagunya disesuaikan kemampuan anak seusianya, yakni sesuai wilayah nada untuk anak yang usianya tak lebih dari wilayah nada ke 5 Lain hal jika si anak berbakat sekali dan bisa cepat maju, mampu meningkat sampai lagu-lagu yang wilayah nadanya lebih tinggi. MANFAAT Bermain musik melatih koordinasi motorik dan indra, semisal kala memencet tuts piano atau organ, memukul mukul gendang, dan lainnya. Ia pun terlatih peka terhadap bunyi, hingga mampu menyelaraskan irama dengan gerakan tubuh. Terlebih bila vokalnya juga dilatih dengan baik, akan "tercipta" suara yang merdu. Sebaiknya, beri juga wawasan musik seluas-luasnya. Lagu berbahasa asing atau musik klasik pun boleh dikenalkan, asal sesuai wilayah nadanya hingga bisa diikuti. Manfaat lain, memberi kesenangan dan membantu anak mempelajari berbagai keterampilan yang perlu dikuasainya. Secara fisik pun, musik yang baik bisa merangsang anak berkembang lebih baik. Anak juga mampu mengendalikan emosinya karena ia bisa mencurahkan perasaannya lewat musik dan lagu PERAN ORANGTUA Sebaiknya ibu yang mengenalkan musik pada anak, entah vokal ataupun instrumental, karena anak umumnya lebih percaya pada ibu. Tak masalah bila suara ibu sumbang, anak tetap senang. Dengan mengajak anak menyanyi bersama diiringi tepukan tangan saja sudah mengajarkan birama. Jika si prasekolah ingin dikursuskan atau dipanggilkan guru musik, boleh saja. Yang penting, si guru bisa mengajarkan musik sesuai tahapan kemampuan anak Sebab, pelajaran musik pada anak tak boleh menimbulkan beban. Jadi, mengajarkannya harus dengan cara bermain. Lama belajar tak lebih dari 45 menit, seminggu 1-2 kali, tergantung kemampuan anak. Umumnya, anak lebih semangat jika belajar secara kelompok. Ia pun bisa belajar disiplin dan bekerja sama dengan teman. Untuk instrumen musik, yang bisa dimainkan anak prasekolah adalah pianika. Sebaiknya yang bertenagakan baterai. Kalau ditiup, anak jadi malas karena harus pakai media nafas. Atau, piano betulan pun boleh. Tapi kalau harmonika dan gitar, jangan dulu, karena agak susah buat anak. Bahan diedit dari sumber: Judul Majalah : Nakita: Mainan dan Permainan Penerbit : PT Sarana Kinasih Satya Sejati, Jakarta, 2001 Halaman : 38 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR Kapan kita bisa mulai mengembangkan keterampilan anak-anak kita dalam bidang musik? Apakah harus menunggu sampai dia sudah bisa berbicara? Ternyata tidak! Sejak anak kita masih ada dalam kandungan pun kita sudah bisa mulai mengenalkan mereka dengan musik. Apalagi menurut hasil riset, musik bisa membentuk otak janin. Lalu cara apa yang dapat kita pakai untuk mengajarkan musik kepada bayi atau anak balita kita? Dalam tips kali ini kami ulas beberapa permainan yang bertujuan untuk mengenalkan musik kepada anak yang baru lahir sampai yang berusia 2 tahun ke atas. Tips ini bukan hanya untuk orangtua saja, tetapi juga untuk para pelayan anak, khususnya yang mengajar di kelas balita. Selamat mencoba! MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MUSIK SEJAK BAYI =========================================== 1. Nada yang Berganti-ganti (Lahir - 3 Bulan) ------------------------------------------ Hasil riset mengatakan ketika bayi masih berada dalam rahim, mereka mampu membedakan bunyi dari suara manusia. Menurut para peneliti otak, ketika bayi mendengar suara bernada tinggi (misalnya 'seperti orangtua'), denyut nadinya meningkat, menunjukkan bahwa dia merasa aman dan gembira. Kalau Anda berbicara dengan suara bernada rendah, bayi Anda akan merasa tenang dan damai. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ Cobalah mendendangkan sebuah lagu dengan nada tinggi dan kemudian ulangi lagu yang sama dengan nada rendah. Amati reaksi bayi Anda terhadap dua suara yang berbeda. 2. Menyanyi dan Menari (3 - 6 Bulan) --------------------------------- Hasil riset mengatakan menyanyi dan menari dengan bayi Anda merupakan dua hal yang paling baik yang dapat Anda lakukan untuk membantu otaknya membuat 'hubungan tetap'. Bayi menikmati musik dan irama. Ketika mereka masih berada dalam rahim, mereka merasakan irama dari jantung dan mendengar suara darah mengalir ke seluruh badan. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ a. Pegang bayi Anda dekat dengan badan Anda dan bergeraklah berkeliling dalam ruang sambil menyanyikan lagu kesayangan Anda. Lagu apapun boleh asalkan itu lagu yang Anda sukai. Bayi Anda akan merasakan kegembiraan dan hal ini akan membuatnya juga berbahagia. b. Cobalah untuk bergerak berirama dan ucapkan kata-kata "tu, wa, ga, pat" untuk mengiringi Anda bergerak dalam ruangan. c. Anda dapat juga bergoyang, membalik, berjalan dengan jinjit, dan mengambil langkah-langkah yang lebar. 3. Bernyanyi dan Berkata (6 - 9 bulan) ----------------------------------- Semakin awal musik diperkenalkan, seorang anak semakin berpotensi untuk belajar. Anak-anak yang sering diajak berbicara hampir sudah fasih berbicara di usia 3 tahun. Anak-anak yang jarang diajak berbicara mungkin harus berusaha keras untuk dapat berbicara dengan baik. Para peneliti di University of Konstanz di Jerman menemukan bahwa 'memperdengarkan musik menjalin ulang hubungan jaringan saraf dalam otak'. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ a. Pikirkan beberapa lagu favorit Anda dan nyanyikan kepada bayi Anda. b. Apapun lagu yang Anda nyanyikan, bayi Anda akan menikmati mendengarkan kata-katanya. Tidak menjadi masalah dia tidak memahami artinya. c. Bila dalam lagu ada kata yang sudah dikenali oleh anak Anda, nyanyikan kata itu lebih keras ketimbang kata-kata yang lain. d. Sebagai ganti menyanyi, cobalah mengucapkan kata-kata yang sama dengan cara yang berbeda -- berbisik, lembut, keras, dan dengan nada tinggi. e. Baik Anda menyanyikan atau mengucapkan kata-kata, iramanya akan membuka jendela peluang dalam otak bayi Anda. 4. Lagu Mulut (9 - 12 bulan) ------------------------- Lagu, gerakan, dan permainan musikal semasa anak-anak merupakan latihan saraf yang membantu anak-anak belajar pola bicara dan keterampilan gerakan. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ a. Pilih sebuah lagu yang senang didengar bayi Anda. Beberapa lagu populer seperti "Kingkong Badannya Besar", "Happy Ya Ya", "Ikan Koki", dll. Dapat menjadi lagu pilihan bagi Anda. b. Nyanyikan lagu itu dengan cara berbeda. Nyanyikan dengan nada tinggi, suara berbisik, suara menggumam, dan seterusnya. c. Semakin banyak cara bayi Anda mendengar lagu ini, semakin banyak dia akan mencoba untuk meniru Anda dan mengembangkan keterampilannya sendiri dalam berbahasa. 5. Nyanyi Tepuk (12- 15 bulan) --------------------------- Selain untuk memgembangkan keterampilannya, dengan mengajarkan musik kepada balita juga dapat membuat otak mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ a. Lantunkan lagu favorit kepada anak Anda yang baru belajar berjalan dan sekaligus, tepuk perutnya, colek pipinya, atau gosok punggungnya dengan telunjuk Anda seirama dengan sajak dari lagu. b. Selalu akhiri lagu dengan ciuman yang erat. c. Anda juga dapat menyanyikan satu baris lagu dan menepuk hanya satu kata. Misalnya, 'Kingkong badannya besar tapi aneh kakinya ... (jangan menyanyikan kata "pendek" tetapi sebagai gantinya tepuk anak Anda)'. 6. Menyanyi (15 - 18 bulan) ------------------------ Hasil riset mengatakan, semakin awal seorang anak diperkenalkan pada musik, potensinya semakin besar untuk belajar dan menyenangi musik. Kembangkan kemampuan dan kepekaan anak Anda dengan bernyanyi bersamanya. Jangan khawatir mengenai menyanyi selaras atau mengubah kata-kata dari sebuah lagu. Menikmati bernyanyi adalah bagian yang penting. Aktifitas: ~~~~~~~~~~ a. Berikut ini saran beberapa lagu, walaupun lagu apapun yang Anda ketahui dan sukai dapat digunakan: - Kingkong Badannya Besar - Pelangi Alangkah Indahnya - Happy Ya Ya - Burung Pipit yang Kecil - Ikan Koki b. Nyanyikan lagu itu lagi dan tambahkan peragaan. c. Gerakkan tangan anak Anda untuk bertepuk tangan, melambai dan seterusnya. Lakukan gerakannya lebih dahulu dan kemudian biarkan anak Anda melakukannya. e. Nikmati bernyanyi bersama dengan anak Anda kapan pun sepanjang hari -- sewaktu Anda dalam mobil, sedang menunggu antrian di pasar swalayan, atau sedang duduk di ruang tunggu dokter. Kapan pun merupakan waktu yang cocok untuk bernyanyi. 7. Musik Klasik (18 - 21 bulan) ---------------------------- Salah satu jenis musik yang harus diketahui oleh anak balita adalah musik klasik. Musik klasik dapat memperkuat sirkuit otak yang digunakan untuk matematika. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ a. Menarilah dengan iringan musik dan ajak anak Anda untuk bergabung. b. Musik klasik yang lembut dan halus akan membuat anak Anda relaks dan baik sekali diperdengarkan saat akan tidur. 8. Bermain Musik Bersama (21 - 24 bulan) ------------------------------------- Pengalaman dengan musik amat penting bagi pengembangan pembicaraan dan gerakan serta integrasi panca indra. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ a. Perdengarkan berbagai macam musik (dari jenis musik yang Anda dan anak Anda suka mendengarkan) dan tanggapi gerakan dari anak Anda Bila dia bergoyang-goyang, Anda ikut bergoyang. Bila dia melompat, Anda ikut melompat. b. Pegang tangannya dan lakukan gerakan berbeda mengikuti musik. Anda dapat melompat, meluncur, berlari, berputar-putar, dan berjingkat-jingkat. c. Bergeraklah dengan bebas mengikuti musik dan biarkan anak Anda melakukan hal yang sama. Ketika dia melihat bahwa Anda menikmati musik, dia akan menikmatinya juga. 9. Alat Musik (24 bulan ke atas) ----------------------------- Berikan pilihan alat musik bagi anak Anda yang berusia dua tahun atau lebih untuk mengetahui jenis suara berbeda. Aktivitas: ~~~~~~~~~~ a. Mulai dengan drum, balok, balok berpasir, segitiga, dan tongkat. b. Drum: pukul drum di dekat pinggirnya, kemudian di tengah. Suaranya akan lebih tinggi dan lebih rendah. c. Balok berpasir: gosok keduanya untuk mendengar suara menarik seperti kereta api. d. Segitiga: pukul di tempat yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada lebih tinggi dan lebih rendah. e. Tongkat: pukulkan ke permukaan yang berbeda untuk menghasilkan suara berbeda. Memukulkan tongkat di lantai dan kemudian di meja akan mempesonakan anak Anda. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Brain Games (Permainan yang Merangsang Otak): Untuk Bayi, Satu dan Dua Tahun Pengarang : Jackie Silberg Penerbit : Karisma Publishing Group, Batam Centre, 2004 Halaman : 22, 35, 41, 70, 74, 85, 97, 107 ,dan 151 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ KESAKSIAN GSM Kesaksian Sdri. Yanthi berikut ini merupakan tanggapan untuk edisi e-BinaAnak no. 176 yang diposting dalam Milis Diskusi e-BinaGuru tentang "Menggambar dan Mewarnai". Semoga menjadi berkat dan pemicu semangat bagi Anda semua. KEGIATAN MENGGAMBAR =================== >Kebetulan aku juga seneng banget menggambar, jadi aku pengen juga >kasih pengalaman tentang menggambar. Dulu ... aku inget banget, >setiap ada acara Pak Tino Sidin (saat itu umurku sekitar 5 tahun), >Papa selalu menganjurkan aku untuk mengikuti acara tsb. sampai >selesai, tentu dengan usaha juga, Papa menyediakan ini itu untuk >keperluan menggambar. Sederhana aja ... cuma pensil/pensil warna >plus kertas. Tapi jaman sekarang, anak jangan hanya diperkenalkan >menggambar dengan kertas dan pensil saja. Seperti pengalamanku di >sekolah minggu, aku ajak mereka (usia 4-5 thn) untuk menggambar >dengan arang. Waktu pertama kali mereka mengetahui bahwa mereka >akan menggambar dengan arang, mereka sangat kaget. Setahu mereka >arang itu sangat kotor (sampai ada yang berkomentar hiiiiiiii....) >Tapi setelah kami melakukannya, mereka semua sangat menikmati dan >mereka tidak percaya bahwa mereka dapat menggambar dengan arang. >Jadi ... jangan hanya mengandalkan guru di sekolah untuk mengajar >anak menggambar. Karena seperti yang aku tahu di lapangan, banyak >juga guru yang belum mengerti sekali tentang gunanya menggambar >untuk anak-anak. Banyak ortu yang mengganggap bahwa menggambar itu >bukan pelajaran inti dan mereka seringkali kurang mendukung anak >dalam hal ini. Kalaupun ada seringkali dengan ambisi ortu di >belakangnya. > >Jangan menilai suatu gambar anak dengan bagus/jelek. Tapi yang >perlu ditanamkan kepada anak ketika mereka menggambar adalah >tentang kepercayaan diri mereka, ingatlah bahwa ketika mereka >menggambar itu adalah salah satu cara komunikasi dia dengan Sang >Pencipta. > >Kita seringkali tidak bisa menemukan jawaban penyebab mengapa tiba- >tiba si A murung? Kita dapat membacanya dengan gambar yang dia >buat (oleh karena itu kita pun harus banyak belajar bagaimana >membaca gambar anak, menangkap inti dari gambar yang dia maksud, >dan merangsang anak bercerita secara verbal mengenai gambar yang >dia buat). > >Wuiiih ... ternyata banyak juga yang bisa digali dari kegiatan >menggambar ini ya. Kalau aku terusin ... wah ... bisa seharian nih >aku ngetik, soalnya aku seneng banget kalau membahas tentang yang >satu ini. Semoga teman semua gak bosen bacanya ... :) > >Ups....satu lagi ketinggalan, setahu aku sih dan juga pengalaman di >lapangan, kalau anak-anak menggambar khususnya usia TK, jangan >dibiasakan diberi penghapus (ini menyangkut pembelajaran tentang >kepercayaan diri dia lho). > >Keep drawing, >Yanthi Sumber: Milis diskusi e-BinaGuru < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org > Arsip : http://purcell.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaGuru =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: "Mona Marina" <mona_marina@hotmail.com> >Dear all, >Apakah Anda pria Khatolik, terpanggil ikut pelayanan anak, dapat >menyediakan waktu untuk mempersiapkan bahan pengajaran dan mengajar >setiap hari Minggu pagi jam 08.30 - 10.00 ??? > >Bila ya, kami dari Sekolah Minggu Keluarga Kudus Rawamangun >mengundang Anda untuk bergabung bersama kami sebagai kakak pembina. >Sekolah Minggu kami sedang berkembang, sudah memiliki kurikulum, >pembagian kelas, dan schedule pembina. Jumlah kakak pembina 13 >orang, yang secara teratur mendapat training pembina dan pengisian >lain. Bila anda rindu bergabung dalam komunitas yg memiliki 'api' >dan ingin bertemu malaikat2 kecil setiap minggu, hubungi kami. >Tuhan Memberkati > >Rgds >Mona Marina Redaksi: Apakah ada diantara pembaca e-BinaAnak yang terbeban dengan pelayanan ini? Jika ya silakan langsung hubungi alamat e-mail di atas. Uluran tangan dan hati Anda pasti akan memberi banyak berkat bagi pelayanan di Sekolah Minggu Keluarga Kudus Rawamgangun tersebut. Selamat melayani. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Melatih anak adalah profesi, di mana kita harus tahu bagaimana membuang waktu untuk menghematnya. - Jean Jacques Rousseau - =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |