Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/18 |
|
e-BinaAnak edisi 18 (12-1-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 018/Januari/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ CERITA : Kisah 57 Sen yang Tak Ternilai Harganya o/ TIPS MENGAJAR : Tips Membuat Rencana Tahunan o/ SERBA SERBI : Tahun Baru o/ DOA : Apakah Doa Itu? o/ DARI ANDA UNTUK ANDA *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Mengawali tahun 2001 ini, BinaAnak akan menyajikan satu kisah mengenai seorang gadis kecil yang sangat rindu agar anak-anak lain dapat memiliki tempat untuk memuliakan Tuhan. Dia dengan diam-diam menabung setiap sen yang dimilikinya. Gadis kecil ini berharap dia dapat membantu perluasan gerejanya sehingga dapat menampung banyak anak Sekolah Minggu. Semoga kisah ini dapat memperbaharui semangat kita dalam melayani anak-anak selama tahun 2001 ini; pemahaman kita akan pentingnya melayani anak-anak; dan sikap kita terhadap Amanat Agung Kristus. Tidak lupa, segenap staf Redaksi mengucapkan: "SELAMAT TAHUN BARU 2001" Kasih Tuhan senantiasa menyertai pelayanan kita di sepanjang tahun 2001 ini. DIA yang akan menambahkan hikmat serta kebijaksanaan kepada kita. Tim Redaksi. http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Maz/T_Maz90.htm 90:12 "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12) ********************************************************************** o/ CERITA KISAH 57 SEN YANG TAK TERNILAI HARGANYA --------------------------------------- Seorang gadis kecil sedang berdiri terisak di dekat pintu masuk sebuah gereja yang tidak terlalu besar. Ia tidak diperkenankan masuk ke dalam gereja tersebut karena "sudah terlalu penuh". Seorang pendeta kebetulan lewat didekatnya dan menanyakan mengapa dia menangis. "Saya tidak boleh masuk ke Sekolah Minggu." jawab si gadis kecil ini. Melihat penampilan gadis kecil yang acak-acakan dan tidak terurus ini, sang pendeta segera mengerti dan bisa menduga mengapa si gadis kecil tadi tidak disambut masuk ke Sekolah Minggu. Segera dituntunnya si gadis kecil ini masuk ke ruangan Sekolah Minggu di dalam gereja dan mencarikannya tempat duduk yang masih kosong untuk si gadis kecil. Si gadis kecil ini tergugah begitu mendalam perasaannya, sehingga malamnya sebelum tidur, dia sempat memikirkan anak-anak lain yang senasib dengan dirinya, yang seolah-olah tidak mempunyai tempat untuk memuliakan Yesus. Ketika dia menceritakan hal ini kepada orangtuanya, yang termasuk orang tak mampu, sang ibu menghiburnya bahwa dia masih beruntung karena mendapatkan pertolongan dari seorang pendeta. Sejak saat itu, si gadis kecil "bersahabat" dengan sang pendeta. Dua tahun kemudian, si gadis kecil meninggal di tempat tinggalnya di daerah kumuh. Lalu orangtuanya meminta bantuan pada pendeta yang baik hati itu untuk melakukan upacara pemakaman yang amat sangat sederhana. Saat pemakaman selesai dan kamar tidur si gadis kecil dirapikan, sebuah dompet usang, kumal dan sobek-sobek ditemukan. Nampak sekali bahwa dompet itu kemungkinan ditemukan oleh si gadis kecil dari tempat sampah. Di dalamnya ditemukan uang receh sejumlah 57 sen dan secarik kertas bertuliskan tangan, yang jelas kelihatan ditulis oleh seorang anak kecil, yang isinya: "Uang ini untuk membantu pembangunan gereja kecil agar gereja tersebut bisa diperluas sehingga lebih banyak anak bisa menghadiri Sekolah Minggu." Rupanya selama 2 tahun, sejak ia tidak boleh masuk ke gereja, si gadis kecil ini mengumpulkan dan menabungkan uangnya sampai terkumpul sejumlah 57 sen untuk maksud yang sangat mulia. Ketika sang pendeta membaca catatan kecil ini, matanya sembab dan ia sadar apa yang harus diperbuatnya. Dengan berbekal dompet tua dan secarik kertas ini, sang pendeta segera memotivasi para pengurus dan jemaat gerejanya untuk meneruskan maksud mulia si gadis kecil ini agar memperbesar bangunan gereja. Namun ceritanya tidak berakhir sampai disini. Suatu perusahaan koran besar mengetahui berita ini dan mempublikasikannya terus- menerus. Sampai akhirnya seorang pengembang membaca berita ini dan ia segera menawarkan suatu lokasi yang berada di dekat gereja kecil itu dengan harga 57 sen, setelah para pengurus gereja menyatakan bahwa mereka tak mungkin sanggup membayar lokasi sebesar dan sebaik itu. Para anggota jemaat pun dengan sukarela memberikan donasi dan melakukan pemberitaan. Akhirnya bola salju yang dimulai oleh sang gadis kecil ini bergulir dan dalam 5 tahun, berhasil mengumpulkan dana sebesar 250.000 dollar, suatu jumlah yang fantastik pada saat itu (pada pergantian abad, jumlah ini dapat membeli emas seberat 1 ton). Inilah hasil nyata cinta kasih dari seorang gadis kecil yang miskin, kurang terawat dan kurang makan, namun peduli pada sesama yang menderita. Tanpa pamrih, tanpa pura-pura. Saat ini, jika anda berada di Philadelphia, lihatlah Temple Baptist Church, dengan kapasitas duduk untuk 3300 orang dan Temple University, tempat beribu-ribu murid belajar. Lihat juga Good Samaritan Hospital dan sebuah bangunan istimewa untuk Sekolah Minggu yang lengkap dengan beratus-ratus (yah... beratus ratus) pengajarnya, semuanya ini untuk memastikan jangan sampai ada satu anakpun yang tidak mendapat tempat di Sekolah Minggu. Di dalam salah satu ruangan bangunan ini, nampak terlihat foto si gadis kecil, yang dengan tabungannya sebesar 57 sen, namun dikumpulkan berdasarkan rasa cinta kasih sesama, yang telah membuat sejarah. Tampak pula berjajar rapi, foto sang pendeta baik hati yang telah mengulurkan tangan kepada si gadis kecil miskin ini, yaitu pendeta DR. Russel H.Conwell, penulis buku "Acres of Diamonds" -- suatu kisah nyata. Kenyataan sejarah yang kolosal ini bisa memberikan petunjuk kepada kita semua, apa yang dapat DIA lakukan terhadap uang 57 sen. Cerita di atas telah diedit kembali dari terjemahan: Judul: 57 cents [Springs of Living Waters] Dari : ombowstring 03, 2000 0757 *********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR Tips Membuat Rencana Tahunan ---------------------------- Merencanakan satu tahun program pengajaran Sekolah Minggu bukanlah hal yang mudah, karena hal ini membutuhkan pemikiran yang mendalam serta melibatkan komitmen dan kerjasama yang baik dari para Guru Sekolah Minggu. Namun, dengan perencanaan program pengajaran yang jelas dan terarah akan memberikan keuntungan yang besar bagi pelayanan anak di Sekolah Minggu. Selain Anak mendapatkan pengajaran Firman Tuhan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, Guru Sekolah Minggu juga menjadi lebih mantap dalam melayani karena telah memiliki perencanaan/persiapan yang matang sebelumnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan Program Pengajaran adalah: 1. Pembagian kelas menurut kelompok usia anak. Hal ini tentunya disesuaikan dengan jumlah anak, ketersediaan GSM, serta tergantung dari fasilitas fisik yang tersedia. 2. Pengumpulan bahan dan materi pengajaran serta buku-buku referensi yang ada. (GSM dapat membuat sendiri materi pengajarannya, atau menyusun materi dengan menggunakan berbagai buku referensi, ataukah menggunakan buku pedoman SM tertentu.) 3. Penentuan tema-tema yang cocok menurut usia anak-anak (pembagian kelas). Bila GSM membuat/menyusun sendiri materi pengajarannya, maka penentuan tema-tema bahan pengajaran yang akan disampaikan selama 1 tahun perlu dipersiapkan secara matang dengan memikirkan kemampuan anak sesuai dengan pengelompokan usianya. 4. Penentuan Metode Pengajaran yang sesuai. Variasi teknik mengajar, penggunaan alat peraga dan jenis aktivitas harus disesuaikan dengan kondisi Sekolah Minggu (kemampuan GSM, ketersediaan alat dan ruang yang memadai). 5. Pengaturan dan penjadwalan guru-guru yang mengajar. Sangatlah penting untuk memastikan apakah seorang Guru mengajar pada kelas yang tepat/sesuai dengan kemampuannya, karena tidak semua Guru bisa menghadapi Anak dari berbagai kelompok usia. 6. Memperhatikan tema-tema khusus seperti: Jum'at Agung, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus, Pantekosta, Natal, Tahun Baru, Hari Anak-anak, dsb. Di bawah ini ada sebuah contoh sederhana susunan bahan pengajaran selama 1 tahun dengan memperhatikan Hari-Hari Raya: 1. Awal tahun ajaran (Juli/Agustus) - Nopember/Desember: Menggunakan kisah-kisah dari Perjanjian Lama 2. Desember: Menggunakan kisah-kisah seputar kelahiran Tuhan Yesus 3. Januari - akhir tahun ajaran: Menggunakan kisah-kisah dari Perjanjian Baru. Bahan pengajaran disampaikan dengan mengikuti urutan cerita dari keempat Injil. Selanjutnya kisah Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus, dan Pentakosta agar disampaikan pada "minggu yang tepat" (sesuai dengan alur materi dan jadwal pengajaran). Rancangan rencana pengajaran juga perlu dibuat detail per minggu (setiap pertemuan). Berikut ini adalah contoh rancangan rencana pengajaran dari Dr. Mary Go Setiawani dalam bukunya "Pembaruan Mengajar": --------------------------------------------------------------------- Minggu: Bulan: Tahun: --------------------------------------------------------------------- Tema : Ayat : Kelas: --------------------------------------------------------------------- Tujuan: --------------------------------------------------------------------- Susunan Waktu Isi Metode Alat peraga Aktifitas --------------------------------------------------------------------- Pendahuluan --------------------------------------------------------------------- Isi Pelajaran --------------------------------------------------------------------- Penerapan ---------------------------------------------------------------------- Selain "hal-hal teknis" di atas, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam penyusunan program pengajaran Sekolah Minggu, yaitu: - Kemampuan dan kualitas Guru Sekolah Minggu - Kemunduran, kehadiran, dan minat anak-anak SM - Kelompok usia yang belum dilayani (misal: Batita) - Cara menjangkau anak-anak yang belum mengikuti SM Kiranya Tips di atas dapat menjadi masukan bagi kita semua. Selamat melayani! Tabel Rancangan Rencana Pengajaran diambil dan diedit dari: Judul buku : Pembaruan Mengajar Penulis : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Yayasan Kalam Hidup Hal : 19 *********************************************************************** o/ SERBA-SERBI Tahukah Anda? ============= PERAYAAN TAHUN BARU Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi maupun orang Kafir yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Orang Kristen ikut merayakan Tahun Baru tersebut dan mereka mengadakan puasa khusus serta ekaristi berdasarkan keputusan Konsili Tours pada tahun 567. Pada mulanya setiap negeri mempunyai perayaan Tahun Baru yang berbeda-beda. Di Inggris dirayakan pada tanggal 25 Maret. Di Jerman dirayakan pada hari Natal sedangkan di Perancis dirayakan pada Hari paskah. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut. Bahan ini diambil dari: Judul buku: Kamus Sejarah Gereja Penulis : Drs. F.D. Wellem, M.Th. Penerbit : BPK Gunung Mulia Hal : 84 *********************************************************************** o/ DOA APAKAH DOA ITU? --------------- Ada banyak pertanyaan anak-anak mengenai "Doa". Pertanyaan anak-anak yang nampaknya sepele ini sebenarnya merupakan pertanyaan yang serius, sehingga kita tidak boleh menganggap remeh pertanyaan anak-anak ini. Kadang pertanyaan yang muncul tiba-tiba merupakan cerminan pemikiran pribadi seorang anak. Oleh karena itu jawaban terbaik adalah berasal dari Alkitab. Walau Alkitab tidak menjawab setiap pertanyaan aneh yang dikemukakan, namun Alkitab memiliki prinsip dan pedoman bagaimana seharusnya kita berdoa. Demikian pula jawaban harus menggunakan kata-kata yang wajar dan menghindari bahasa theologi khusus. Walau memang ada beberapa pertanyaan yang tidak memiliki jawaban sehingga kita perlu berhati-hati untuk menjawabnya. BinaAnak mulai edisi ini akan menyajikan pertanyaan-pertanyaan anak mengenai doa dan bagaimana cara menjawabnya, berikut salah satu pertanyaan anak-anak: P: Apakah DOA itu? J: Doa adalah cara kita berbicara dengan Allah sama seperti kita saling berbicara dengan sahabat-sahabat dan orang tua kita. Doa juga merupakan cara yang diberikan oleh Allah agar kita dapat menyampaikan rasa terima kasih kita kepadaNya dan mengajukan permohonan atas keterlibatanNya dalam kehidupan kita. Doa merupakan bagian penting dari persekutuan kita dengan Allah. Para sahabat saling berbicara satu terhadap yang lain. Sama seperti Allah yang berbicara dengan para sahabatNya. Mereka berkomunikasi. Mereka berdoa. Ayat kunci: Mazmur 54:4 Ayat terkait: Efesus 2:18; Kolose 4:2; 1Timotius 2:1; Wahyu 8:3-4. Pertanyaan Terkait: Mengapa doa itu disebut doa? Siapakah yang berdoa? Catatan untuk Guru SM: Doa bukanlah merupakan tujuan akhir. Tujuan akhir dari doa adalah terjadinya hubungan dengan Allah dengan segala sesuatu yang muncul sebagai akibatnya. Bantulah anak-anak untuk mengerti tentang hal ini dan proses selanjutnya akan menjadi lebih mudah bagi mereka untuk menangkapnya. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa (Terjemahan dari buku "107 Question Children Ask about Prayer") Penerbit : Betlehem Publishers Jakarta Hal : 1 *********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Tata Adinugraha (smu5ptra@mitra.net.id) >Kami sangat mendukung kolom guru, kami sangat senang bila >kita dapat bertukar fikiran tentang visi & misi tentang >pendidikan Kristen di Era milenium ini. Mohon tanggapan >bila ada yang berprofesi sebagai guru Kristen. >Hormat saya, >Tata Adinugraha Redaksi: Terima kasih untuk dukungan Anda bagi pengembangan sumber daya Guru Sekolah Minggu dan Guru Kristen pada umumnya. Selain buletin e-BinaAnak, sekarang terdapat forum diskusi bagi para aktivis pelayanan anak (khususnya Guru Sekolah Minggu), yaitu Milis BinaGuru. Dalam forum ini Anda dapat bertukar pikiran dengan sesama guru mengenai visi dan misi pendidikan Kristen di era Milenium ini, juga berbagai hal mengenai program Sekolah Minggu maupun pelayanan anak lainnya. Untuk dapat bergabung dalam forum diskusi ini silakan mengirim mail kosong ke: < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org > *********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak *********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |