Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/181 |
|
e-BinaAnak edisi 181 (10-6-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 181/Juni/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Talenta Mengajar o/ ARTIKEL (2) : Mengajar Sekolah Minggu adalah Menyenangkan o/ BAHAN MENGAJAR : Mengajar: Melakukan Apa yang Dikatakan o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ide Program Perkunjungan SM o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam damai dalam kasih Kristus, Untuk menjadi guru yang baik, jangan pernah berhenti untuk mengembangkan potensi dalam diri Anda. Kami harap setelah menyimak sajian edisi yang lalu, yang membahas tentang talenta "MEMIMPIN", Anda mendapat banyak berkat dan bertekad untuk terus mengembangkan talenta-talenta Anda yang lain. Sebagai kelanjutannya, maka untuk edisi minggu ini Anda akan diajak untuk memikirkan tentang talenta Anda yang lain yaitu talenta "MENGAJAR". Ada dua artikel yang akan kami sajikan. "TALENTA MENGAJAR" adalah judul artikel pertama, yang di dalamnya akan membahas tentang pentingnya mengembangkan talenta mengajar dengan melakukan banyak latihan. Sedangkan artikel yang kedua akan menolong Anda menyadari bahwa mengajar memiliki tujuan agar murid-murid kita belajar. Karena melihat kemajuan yang dicapai murid-murid kita itulah maka mengajar Sekolah Minggu bisa menjadi hal yang menyenangkan dan lebih mendorong kreativitas kita. Simak juga sajian Bahan Mengajar minggu ini, dan selamat belajar! Tim Redaksi "Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar." (Roma 12:7) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+12:7 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL (1) TALENTA MENGAJAR ================ Guru yang menyenangkan menyadari betapa pentingnya latihan mengajar demi kelancaran proses belajar mengajar. Guru yang menyenangkan mencoba untuk mendapatkan semangat agar bisa mengajar dengan baik. "Setiap orang yang berhenti belajar berarti dia sudah tua, berapapun umurnya, dua puluh atau delapan puluh?" Latihan yang terbaik berasal dari contoh. Dalam bukunya yang berjudul "Master Teacher", Edward Kuhlman menulis: "Berbeda dengan suasana di sekolah, dimana murid-murid mencari seorang guru tetapi tidak menemukannya, Yesus justru mencari orang-orang yang akan Dia ajar. Karena mereka yang Dia panggil, Yesus menjadi Gurunya, Guru diatas semua guru. Pada prinsipnya guru ingin mempengaruhi orang lain; dia ingin memberikan pengaruh yang kuat pada lingkungan sekitarnya yang dipercayakan kepadanya. Dia ingin membentuk karakter, membentuk pola perilaku, memberi kesan seorang yang tegas, kuat dan teguh, sama seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap murid-murid-Nya. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya ´untuk menyertai-Nya´ (Markus 3:14). Kemudian dalam kedekatan-Nya itu, Dia mengasuh dan mengembangkan kemampuan mereka dan memperluas pengetahuan mereka." Latihan yang paling efektif yang bisa Anda berikan kepada diri Anda sendiri, selain meneladani cara mengajar Yesus, adalah dengan mencari seorang guru yang profesional yang akan menjadi contoh bagi diri Anda. Ciri-ciri orang tersebut adalah: 1. Lahir baru. 2. Mengasihi orang lain, khususnya anak-anak. 3. Dipersiapkan untuk mengajar. 4. Selalu siap untuk belajar. 5. Bertumpu pada Firman Tuhan. 6. Bergantung pada kuasa doa. 7. Dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Latihan-latihan yang dilakukan secara formal juga sangat penting. Setiap orang memiliki cara sendiri untuk bisa belajar dengan sebaik- baiknya. Temukan cara yang terbaik dan gunakan untuk belajar mengajar. Cara tersebut bisa dengan: 1. Membaca buku tentang mengajar. 2. Mengikuti pelatihan Guru yang diadakan di gereja Anda. Jika gereja Anda tidak mengadakan kegiatan semacam ini, mintalah kepada pengurus gereja bidang pendidikan Kristen atau pimpinan Sekolah Minggu untuk mengadakannya. 3. Mengikuti konvensi-konvensi Sekolah Minggu di daerah Anda. Konvensi ini menyediakan berbagai seminar dengan biaya yang murah. Konvensi ini biasanya mengundang pakar-pakar nasional di bidang Sekolah Minggu dan juga pakar-pakar lokal untuk melatih dan memperlengkapi para pekerja tentang beragam aspek dalam pelayanan Sekolah Minggu. 4. Jika di kota Anda ada seminari atau sekolah teologia, cari tahu apakah mereka mengadakan kursus-kursus bagi guru awam. 5. Teruskan saat teduh pribadi Anda yang nantinya akan memperdalam kehidupan spiritual Anda. 6. Sediakan waktu dalam mempersiapkan materi yang akan Anda berikan untuk membaca bagian tambahan dalam buku panduan Anda. Buku panduan ini berisi berbagai tips mengajar yang akan membantu dalam mengembangkan kemampuan mengajar Anda. 7. Berdoalah minta kepada Tuhan agar melatih Anda menjadi seorang guru yang sesuai dengan kehendak-Nya. Setiap kali saya mendoakan hal ini, Dia telah memberikan pada saya orang-orang dan pengalaman-pengalaman hidup yang terbukti sebagai kesempatan- kesempatan pelatihan yang tidak ternilai harganya. KETAHUI KARUNIA ANDA Setiap orang diberi kelebihan dan kekurangan. Kita berikan kembali kelebihan kita untuk kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Kita datang dan berlutut kepada Tuhan dengan membawa kekurangan kita kepada-Nya sehingga kesucian-Nya dapat dipancarkan dalam kehidupan kita. Saat kita lahir dalam Kerajaan Allah, kita diberi karunia oleh Roh Kudus. Paulus mengatakan bahwa setiap orang Kristen diberi karunia oleh Roh Kudus (1Korintus 12:7). Tujuan dari karunia itu bukan untuk membuat seseorang menjadi egois, tetapi untuk membentuk Tubuh Kristus. Kita menggunakan karunia rohani kita untuk melaksanakan pekerjaan Allah (ayat 8-9). Dalam bukunya yang berjudul "Your Spiritual Gifts", C. Peter Wagner mendefinisikan karunia mengajar sebagai "Kemampuan khusus yang Tuhan berikan kepada anggota-anggota tertentu dari Tubuh Kristus untuk menyampaikan berita yang berhubungan dengan kesehatan dan pelayanan Tubuh tersebut dan anggota-anggotanya dengan cara sedemikian rupa sehingga orang lain akan belajar." Dr. Leslie B. Flynn menjelaskan dalam bukunya yang berjudul "Nineteen Gifts of the Spirit" bahwa, "Karunia mengajar adalah kemampuan supernatural untuk menjelaskan dan menerapkan kebenaran Firman Allah secara efektif." Kemudian Dr. Flynn menjawab pertanyaan, "Jika seseorang memiliki kemampuan untuk mengajar, akankah ia secara otomatis memiliki karunia mengajar seperti yang dimiliki oleh orang Kristen?" Jawabannya adalah tidak secara otomatis; hanya jika Roh Kudus memilih untuk memberikan karunia ini. Dia melanjutkan, "Tetapi ini tidak berarti bahwa Roh Kudus akan melimpahkan karunia mengajar pada seseorang yang telah memiliki talenta itu. Roh Allah yang melakukan dan memberikan karunia itu akan membentuk karunia-Nya dengan kekuatan supernatural didasarkan pada talenta yang telah dimiliki oleh orang tersebut, tetapi tidak selalu." Dr. Flynn kemudian membedakan antara talenta mengajar dan karunia mengajar. Baik talenta maupun karunia mengajar berkaitan dengan memberitakan kebenaran. Guru yang memiliki talenta mengajar dapat memberitakan kebenaran dan memberikan pengetahuan. Tetapi hanya guru yang memiliki karunia mengajar saja yang dapat memberikan pengetahuan selangkah lebih maju dan membantu pertumbuhan rohani murid-muridnya dengan informasi yang diberikan. Orang yang memiliki karunia mengajar bisa benar-benar mentransformasikan kehidupan Yesus Kristus. Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda memiliki karunia mengajar? Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Apakah Anda suka mengajar? Tuhan ingin kita menikmati saat melayani dalam Kerajaan-Nya. Jika Anda benar-benar mengajar dengan penuh sukacita, Anda mungkin memiliki karunia mengajar. 2. Apakah Anda melihat buah dari pengajaran Anda? Apakah Tuhan memberkati pelayanan pengajaran Anda? 3. Apakah ada orang lain yang mendorong Anda dalam mengajar? Ketika merefleksi hidup, saya mengetahui betapa Tuhan telah memimpin saya. Sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara, saya sering menjadi pengasuh bagi adik-adik saya. Pengalaman ini menjadikan saya untuk tetap menjadi pengasuh di luar rumah. Di sekolah saya bermain selama berjam-jam setelah sekolah usai. Saya membantu guru-guru Sekolah Minggu dan guru sekolah. Ide yang membuat saya senang adalah berjalan kaki ke sekolah dan mengamati setiap kelas melalui jendela. Tuhan memberi saya kerinduan tetapi karena saya saat itu belum menjadi orang percaya, saya tidak memiliki karunia mengajar. Ketika saya menjadi orang Kristen, Roh Kudus melimpahi saya dengan karunia mengajar. Hati saya tertambat pada mengajar. Lihatlah pada kehidupan Anda sendiri. Kegiatan-kegiatan apa yang bisa menarik perhatian Anda dengan spontan? Dimanakah Tuhan memberkati Anda? Dimanakah Anda merasa senang dan merasa semuanya tercukupi? Jawaban Anda akan membantu untuk menemukan karunia rohani Anda. Bukalah Alkitab dan bacalah tentang karunia-karunia rohani dalam Roma 12; 1Korintus 12, dan Efesus 4. Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul Buku : Becoming a Treasured Teacher Judul Artikel Asli: Seek to Be Teachable Penulis : Jody Capehart Penerbit : Victor Books, USA, 1992 Halaman : 12 - 18 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL MENGAJAR SEKOLAH MINGGU ADALAH MENYENANGKAN =========================================== Mengajar Sekolah Minggu seharusnya menyenangkan; itulah yang dimaksudkan Allah. "Tidak begitu dalam situasi saya!" terdengar tanggapan dari orang-orang yang berpendapat bahwa mengajar Sekolah Minggu menjemukan. Para mahasiswa dalam sebuah kelas pendidikan Kristen diberi waktu 5 menit untuk menyempurnakan pernyataan berikut, "Saya rasa mengajar Sekolah Minggu merupakan sesuatu yang menyenangkan karena ...." Seorang anggota kelas itu menulis, "Saya belum pernah mengalami bahwa hal mengajar Sekolah Minggu merupakan sesuatu yang menyenangkan. Saya belum pernah hadir dalam suatu kelas Sekolah Minggu yang diajar oleh seorang guru yang berpendapat bahwa mengajar adalah menyenangkan. Akan tetapi saya berpendapat bahwa mengajar Sekolah Minggu seharusnya sesuatu yang menyenangkan." Bagaimana kita dapat menjadikannya demikian? Mengajar atau Belajar --------------------- Kesukaan yang sejati dalam hal mempelajari Alkitab harus dipelihara dalam kelas-kelas kita. Ini terlaksana dengan baik bila para guru menyadari bahwa mengajar Sekolah Minggu bukan sekedar mengembangkan pengetahuan seorang murid tentang Alkitab. Pengetahuan Alkitab, yang dalam sekali pun, bukanlah tujuan satu-satunya dari pengajaran kita. Pengetahuan semacam itu hanya merupakan sarana bagi pelajar untuk mendapatkan kebenaran Alkitab. Melalui kebenaran itu Allah dapat mengubah sikap, keadaan, dan cara hidupnya. Itulah saat kesadaran, saat penemuan, ketika Alkitab menjadi kebenaran bagi kehidupan; satu saat dalam kehidupan pelajar bila dia mengizinkan Alkitab mengadakan perubahan dalam apa yang diucapkan dan yang dilakukannya. Suatu penemuan pribadi selalu menjadikan hal belajar itu menyenangkan bagi pelajar maupun guru. Mengajar Sekolah Minggu adalah pengalaman yang menggembirakan; ketika kehidupan seorang murid berubah karena sesuatu yang dipelajarinya dari Alkitab. Kesenangan itu terbit bila kehidupan seorang diubahkan, pada waktu dia menerapkan Injil dalam kehidupannya melalui usaha-usaha Saudara. Sebagaimana semua pelajaran, demikian pula pelajaran Kristen membangun di atas pengalaman-pengalaman yang lampau. Pelajaran diberikan secara bertahap, bersifat dinamis, berurutan, dan sering kali tanpa henti-hentinya. "Saat kebenaran" mendatangi pelajar oleh karena usaha-usahanya sendiri yang lalu dan pengaruh banyak guru yang setia pada masa yang lampau. Dengarkan percakapan antar anggota keluarga di rumah kami: ---------------------------------------------------------- "Din, apa yang kau pelajari di sekolah tadi?" merupakan pertanyaan pertama yang sering saya ajukan kepada anak saya yang berumur 11 tahun sepulangnya dari sekolah. "Tidak banyak," itulah jawabannya yang biasa. "Bagaimana kau dapat naik ke kelas enam jika sering kali kau tidak belajar banyak?" "Ah, tidakkah Ayah mengerti? Saya belajar sedikit setiap hari, lalu tiba-tiba semuanya merupakan pengetahuan yang sungguh banyak." Anak saya benar. Semuanya itu merupakan sesuatu yang sungguh berarti. Sebaliknya guru Kristen juga menikmati kesukaan dalam hal memberitakan Injil kepada para pelajar dengan keyakinan teguh bahwa pada akhirnya hal itu akan memberikan pengaruh yang berfaedah dalam kehidupan masing-masing pelajar. Metode-metode yang Kreatif -------------------------- Dewasa ini, sebagaimana setiap periode dalam sejarah manusia, bukanlah waktu untuk metode-metode yang usang dan pendekatan- pendekatan yang tidak menarik. Meskipun berita kita itu suci, tak berubah, dan diberikan oleh Allah kepada kita, namun metode-metode kita dengan tetap harus dinilai oleh patokan ini: Apakah metode ini pernah menghasilkan suatu perubahan dalam seseorang? Pada keyakinan-keyakinan kita mengenai kuasa Injil haruslah ditambahkan metode-metode yang meyakinkan dan menarik untuk mengajarkan Alkitab. Pekerjaan kita yakni membuat berita pengajaran kita itu segar, mendorong, merangsang dan mengubahkan kehidupan; itulah yang membuat pengajaran Alkitab itu menyenangkan. Tetapi Bagaimana Kita Memperbaiki Metode-metode Mengajar Kita? -------------------------------------------------------------- Metode-metode mengajar yang bermakna selalu mulai dengan tujuan pelajaran, kerinduan guru untuk membagi-bagikan kebenaran Alkitab, dan kegiatan-kegiatan belajar yang bermakna untuk pelajar. Kelas-kelas Sekolah Minggu, sebagaimana orang-orang yang ada di dalamnya, adalah unik. Dengan demikian pendekatan-pendekatan mengajar kita akan berubah sesuai dengan umur kelas itu. Juga dalam kelas yang sama kita dapat menggunakan bermacam-macam pendekatan. Berusahalah memakai bermacam-macam pendekatan dalam pengajaran, tetapi pastikanlah bahwa pengajaran yang diberikan dalam kelas Saudara berhasil mengubah kehidupan pelajar. Jadi, jika tidak ada seseorang yang belajar sesuatu, maka tidak terjadi pengajaran Kristen. Para guru mengetahui bahwa kebenaran Alkitab berkenaan dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri anggota-anggota kelas. Tetapi metode-metode kita harus cukup efektif untuk menawan perhatian mereka, dan berita kita dianggap sedemikian penting karena berhubungan dengan keperluan anggota-anggota kelas sehingga akan disambut oleh mereka dan akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri mereka sehingga murid-murid itu ingin menjadi seperti Kristus. Cara Yesus ---------- Pengajaran Alkitab abad ke-20 yang efektif bukanlah satu jiplakan dari tehnik-tehnik mengajar yang dipakai Yesus. Andaikata Yesus melaksanakan pelayanan-Nya di dunia dewasa ini, barangkali Dia akan menggunakan setiap metode mengajar yang mungkin: alat peraga modern (proyektor, film, dan sebagainya); kelompok diskusi, drama, panel diskusi, dan bermacam-macam pendekatan mengajar-belajar lainnya. Cara mengajar-Nya bukan sekedar suatu tehnik mengajar melainkan penyataan kasih. Cara Yesus adalah lebih daripada satu daftar kegiatan untuk diterima atau ditolak. Akan tetapi, sesungguhnya Dia memanggil kita kepada satu jalan kehidupan, satu kehidupan yang tidak takut untuk mengatakan kepada pelajar, "Mari, ikutlah menikmati penemuan-penemuan yang saya temukan mengenai anugerah Allah." Kehidupan itu ternyata dalam kegiatan-kegiatan yang bermakna untuk orang-orang lain -- mengasihi, membagi, dan melayani. Kita harus belajar mengasihi seseorang dalam kenyataan, bukan hanya dalam kata-kata yang muluk. Dan hal itu menuntut usaha dari kita. Kita harus belajar mengasihi Ali dan Rusmi yang ada di sekeliling kita, yang kaya dan yang miskin, yang berpendidikan dan yang kurang berpendidikan, yang penurut dan yang nakal, yang menerima pelajaran kita dan yang acuh tak acuh. Karena manusialah Kristus telah datang ke dalam dunia. Kecakapan dan kemauan kita untuk berhubungan dengan orang lain membuat perbedaan di antara pengajaran yang rutin dan pengajaran yang membawa orang kepada keselamatan. Mengajar Sekolah Minggu adalah sesuatu yang menyenangkan karena kita bekerja dengan manusia. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 1 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1987 Halaman : 170 - 172 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR MENGAJAR: MELAKUKAN APA YANG DIKATAKAN ====================================== Refleksi untuk Orangtua dan Guru: --------------------------------- Teman saya, Yerta, yang berumur delapan puluh tiga tahun, melayani para pasien dari Pusat Alzheimer dan kadang-kadang membantu gereja kami dalam pelayanan anak-anak balita. Suatu hari di kantor saya, saya menceritakan kepadanya keprihatinan saya mengenai anak saya yang terbesar, Sarah. Sarah adalah seorang yang perfeksionis sehingga ia kadang-kadang membuat tuntutan yang tidak mungkin bagi dirinya sendiri. Nilai yang bagus, murid teladan, ketua organisasi siswa, segala sesuatu yang menyenangkan, tetapi saya kuatir bahwa Sarah akan kehilangan hal-hal sederhana seperti bermimpi, berkhayal, berpetualang, dan menunggu. Setelah saya selesai berbicara, Yerta melihat ke sekeliling ruangan, memandang ijazah-ijazah saya di dinding dan meja kerja saya yang penuh dengan tumpukan berkas berbagai proyek, lalu mengatakan "apel jatuh tidak jauh dari pohonnya." Mengajar anak-anak bukan berarti menuang informasi ke dalam kepala mereka. Mengajar berarti berpartisipasi aktif dalam proses perubahan diri mereka dan juga perubahan kita sendiri. Kita tidak cukup hanya berdiri dari jauh dan berkata, "Sekarang dengarkan saya dan lakukan seperti yang saya katakan." Kita juga tidak cukup hanya mengerti apa yang harus dilakukan dan dikatakan; kita juga harus memiliki keberanian dan keinginan untuk menjalankan apa yang kita yakini. Mengajar bisa berarti melengkapi anak-anak kita dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk berkembang sebagai warga negara dunia ini dan sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Namun lebih jauh mengajar juga berarti bahwa melalui teladan dan pengalaman, anak-anak kita dapat menemukan keinginan yang timbul dari dalam diri mereka untuk hidup dalam kedamaian dan potensi yang merupakan hak mereka sebagai anak-anak Allah. Refleksi untuk Seluruh Anggota Keluarga: ---------------------------------------- Jika kamu ingin belajar meniup permen karet atau mengemudikan mobil, siapa orang terbaik yang dapat mengajarkannya padamu? Bukankah sangat membantu bila orang itu menunjukkan kepadamu bagaimana caranya melakukan hal-hal itu? Ini hanyalah contoh tentang hal-hal yang kita lakukan, tetapi kita juga belajar tentang siapa diri kita melalui bagaimana kita diperlakukan dan bagaimana kita melihat orang lain diperlakukan. Bila kamu mempunyai seorang adik kecil, sepupu atau tetangga yang masih kecil, kamu akan melihat betapa cepatnya mereka meniru apa saja yang kamu lakukan. Mereka akan mencoba berdandan, berjalan, berbicara dan bertingkah laku persis seperti kamu. Ini membuatmu lebih bertanggung jawab akan setiap perilakumu setiap kali kamu berada di dekat mereka. Dan ini menjadikan kamu seorang guru! HARI 1: AJARKAN FIRMAN ALLAH KEPADA MEREKA (Ulangan 11:1,18-21) 1. Kapan saat yang tepat untuk mengajarkan tentang jalan-jalan Tuhan? 2. Siapa yang mengajarimu tentang iman? HARI 2: AJARKAN TENTANG KEAJAIBAN-KEAJAIBAN ALLAH (Mazmur 78:1-8) 1. Apakah hukum yang Allah berlakukan di Israel? 2. Jika hanya ada satu hal saja yang dapat kamu katakan tentang Allah kepada seseorang, apakah yang akan kamu katakan? Pilihlah seorang yang dapat kamu ajak berbicara mengenai hal itu, mungkin melalui surat, telepon, atau berhadapan langsung. Katakanlah kepada seluruh keluarga mengenai rencanamu itu. HARI 3: YESUS MEMBERI MAKAN LIMA RIBU ORANG (Matius 14:13-21) Yesus baru saja mendengar kabar bahwa saudara sepupu-Nya, Yohanes Pembaptis, dipenggal kepalanya karena keberaniannya berbicara secara terang-terangan agar Herodes, raja wilayah setempat, bertobat. 1. Mengapa Yesus ingin memberi makan orang-orang yang mengikuti Dia? 2. Sebutkan seseorang yang bergantung dan berharap banyak darimu. Bagaimana kamu menyatakan perhatianmu padanya? HARI 4: PERINTAH YESUS YANG TERAKHIR (Matius 28:1-20) 1. Apa yang Yesus minta agar dilakukan oleh para murid setelah Dia pergi? Janji apa yang Dia berikan bersamaan dengan perintah itu? 2. Mengajar bukan sekadar mengatakan sesuatu, melainkan hidup berdasarkan apa yang dikatakan itu. Renungkan bagaimana kamu bertindak atau memperlakukan orang lain. Apa yang dapat orang lain pelajari tentang Kristus melalui cara hidupmu? HARI 5: YESUS MENGAJARKAN FIRMAN ALLAH (Yohanes 7:1,11-18) 1. Menurut Yesus, berasal dari manakah hal-hal yang Dia ajarkan? 2. Menurutmu, siapakah Yesus? HARI 6: PARA RASUL DIPENJARA KARENA MENGAJAR (Kisah Para Rasul 5:17-42) Para rasul telah dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus dan melakukan banyak tanda ajaib dan mujizat. Orang-orang di seluruh Yerusalem datang kepada mereka untuk mendengar apa yang mereka ajarkan dan beritakan, serta untuk mengalami kesembuhan. 1. Apa alasan Petrus untuk terus mengajar? 2. Apakah tekanan yang sedang kamu hadapi sehingga kamu tidak berani bersaksi tentang hidupmu di dalam Kristus kepada orang lain? Diedit dari sumber: Judul Buku : Belajar Bersama Judul Artikel: Mengajar: Melakukan Apa yang Dikatakan Penulis : Janice Y. Cook Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1999 Halaman : 81-85 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: "Retno" <retno@> >Rekan-rekan pemerhati anak SM >Rekan-rekan pengajar Sekolah Minggu >Saya minta masukan/ide untuk program perkunjungan (visitasi) yang >dilakukan pada anak-anak SM. Kira-kira ada gak guidance-nya. Mohon >sumbang saran/sharing-nya. >Terima kasih. GBU >Salam, >Retno Redaksi: Nah, bagi para pembaca yang ingin memberi masukan kepada Sdri. Retno, silakan kirimkan masukan Anda ke Redaksi untuk dapat menjadi berkat bagi Sdri. Retno. ==> <staf-binaanak@sabda.org> Untuk Sdri. Retno, informasi berikut ini bisa juga menjadi referensi bagi Anda, silakan dicatat: e-BinaAnak pernah menerbitkan satu edisi khusus dengan topik "Tugas Berkunjung" (e-BA No. 094/2002). Mungkin Anda bisa mendapat masukan dengan beberapa ulasan dan tips yang disajikan dalam edisi tersebut. Silakan lihat arsipnya di: ==> http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/094/ Selamat belajar. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Rencana pelajaran mingguan saya: Hari ini saya akan mengajar dengan vitalitas yang unik "SAYA," mengenali hak yang sama dari masing-masing murid =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |