Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/184 |
|
e-BinaAnak edisi 184 (6-7-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 184/Juni/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Pelajaran untuk Guru: Menggalang Hubungan di dalam Kelas o/ TIPS MENGAJAR : Hubungan Guru dan Murid o/ AKTIVITAS : Permainan untuk Pengakraban o/ STOP PRESS : Selamat MENEMPUH HIDUP BARU!! o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Surat dari Pengunjung PEPAK o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam kasih Kristus, Jika Anda melihat ada seorang guru yang dihormati, disegani, dan disayangi oleh murid-muridnya, bahkan oleh murid yang bandel sekali pun, maka itu merupakan suatu bukti bahwa guru tersebut telah berhasil membangun hubungan yang baik dengan murid-muridnya. Kedekatan hubungan serta besarnya perhatian yang dia berikan terhadap murid-muridnya, membuatnya menjadi sosok pendidik yang mampu membawa pengaruh yang positif terhadap anak-anak didiknya. Pengaruh positif itu tidak hanya terjadi di luar kelas tapi juga di dalam kelas, khususnya dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar mereka. Nah, bagaimana guru dapat berhasil membangun hubungan dengan murid- muridnya? Apa saja yang harus diperhatikan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, e-BinaAnak kali ini, menyajikan banyak bahan yang berkaitan dengan topik "Membangun Hubungan", yang merupakan topik terakhir dari tema bulan Juni yaitu MENGEMBANGKAN TALENTA GURU. Kiranya semua sajian kami bulan ini dapat menolong Anda untuk betul-betul memaksimalkan talenta yang telah Tuhan berikan kepada Anda sebagai guru Sekolah Minggu. Selamat menjalin hubungan! Tim Redaksi "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku ...." (Yohanes 10:27) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+10:27 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL Untuk mengembangkan talenta dan keterampilan guru dalam hal menggalang hubungan, pengurus SM dapat menyiapkan satu waktu khusus untuk bersama-sama belajar mengenai hal tersebut. Berikut ini contoh materi yang dapat diberikan. PELAJARAN UNTUK GURU: MENGGALANG HUBUNGAN DI DALAM KELAS ================================== Tulislah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini pada beberapa potongan kertas dan bagi-bagikanlah kepada para guru SM/para pelayan anak: Apakah yang paling Saudara ingat ketika pertama kali Saudara mengajar di Sekolah Minggu: 1. ruangan dan perlengkapan di dalam kelas? 2. isi pelajaran? 3. kegiatan kelas? 4. guru dan murid yang Saudara kenal? Catatlah semua jawaban untuk tiap hal di atas itu. Tunjukkanlah bahwa meskipun tiap hal itu penting bagi kesuksesan Sekolah Minggu seluruhnya, namun kebanyakan orang lebih teringat akan gurunya dan sesama muridnya daripada hal-hal lainnya. Kita lebih teringat siapa yang mengajar daripada apa yang diajarkan. Sekolah Minggu memang sungguh-sungguh merupakan hubungan pribadi antara guru dan murid, dan antara murid dengan murid. Hubungan antar staf juga penting. Hubungan yang baik meninggalkan perasaan yang menyenangkan dan positif, sedangkan hubungan yang tidak baik meninggalkan perasaan yang tidak menyenangkan serta negatif. Tugaskanlah tiga orang untuk menyiapkan laporan lima menit mengenai salah satu pokok di bawah ini. Mintalah para pembicara untuk menyediakan alat peraga untuk memperagakan penyajiannya. Berilah bahan berikut ini kepada masing-masing guru yang bertugas sebagai pembicara: PEMBICARA I: DASAR UNTUK HUBUNGAN Para murid akan lebih menanggapi orang yang tulus, yang tidak munafik, yang senang berterus-terang, yang memperlihatkan apa adanya. Murid-murid akan jujur terhadap seseorang yang jujur dengan mereka, dengan dirinya sendiri, dan dengan Tuhan. Murid-murid tidak mengharapkan Saudara sempurna. Mereka menyadari bahwa Saudara seorang manusia dan menunggu Saudara menerima kenyataan itu dan terbuka serta jujur kepada mereka. Peranan guru dan murid kadang-kadang dapat terbalik di dalam kelas dan memberi manfaat yang timbal balik. Sebab itu janganlah takut untuk menerima bantuan dari murid-murid. Mereka sering kali mempunyai pandangan yang dalam mengenai ayat-ayat Alkitab yang dapat dibagikan dengan semua anggota kelas. Dasar yang penting untuk mengembangkan hubungan yang berarti adalah menerima orang lain sebagaimana adanya. Murid akan menanggapi guru yang menghargai mereka, menghargai gagasan dan pendapat mereka, berusaha menempatkan dirinya di pihak mereka, dan berusaha menilai dari segi mereka. Ini berarti kita harus berusaha menimbulkan suasana kelas yang hangat dan menetapkan serta memelihara komunikasi yang baik. PEMBICARA KEDUA: MENGENAI MURID-MURID Untuk menggalang hubungan yang baik dengan murid, Saudara harus mengenal mereka. Beberapa hal yang harus Saudara ketahui tentang murid-murid Saudara adalah: 1. Keluarga --------- Saudara harus mengetahui besar kecilnya keluarga mereka. Bagaimana hubungan murid itu dengan orangtuanya, atau bagaimana hubungan orangtua dengan anak-anaknya? Apakah ia mendapat segala sesuatu yang diingininya ataukah keluarganya serba kurang? Apakah keluarganya menyediakan pendidikan Kristen juga? 2. Gereja ------ Saudara harus mengetahui latar belakang gerejanya dan keluarganya. Apakah ia datang secara tetap? Apa latar belakang ajaran Kristennya? Apakah ia sudah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya? Apakah ia berkembang dalam pengalaman Kristen? Kegiatan gereja apa sajakah yang diikutinya? 3. Sekolah ------- Saudara harus mengetahui dia kelas berapa. Dia di sekolah pandai atau tidak. Kegiatan apa yang diikutinya di sekolah? Dalam hal orang dewasa Saudara harus mengetahui latar belakang pendidikan mereka, gelar yang mereka miliki, dan pendidikan khusus apakah yang mereka terima. 4. Hal-hal Pribadi --------------- Saudara harus mengetahui hari ulangtahun dan umurnya. Apa hobi mereka dan kegemaran lainnya? Bagaimana mereka mengisi waktu senggangnya? Keterangan mengenai murid dapat diperoleh dengan daftar pertanyaan yang disodorkan kepada murid pribadi; dengan mengunjungi rumahnya, lingkungannya, sekolah atau tempat pekerjaannya; tinjauan di dalam maupun di luar gereja; mengadakan pertemuan dengan murid atau orangtuanya. Keterangan ini harus dikumpulkan dalam buku catatan murid dan dipakai dalam mempersiapkan pelajaran, mengunjungi murid, dan menilai pengajaran Saudara. PEMBICARA KETIGA: GURU SEBAGAI PEMBIMBING Tidak semua hubungan guru murid digalang di kelas sewaktu pelajaran. Guru seringkali mempunyai kesempatan untuk memberi bimbingan di luar kelas. Di bawah ini ada beberapa prinsip yang harus Saudara lakukan untuk menjadi pembimbing yang baik. 1. Dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia. -------------------------------------------- Guru yang terlalu banyak bicara akan cepat sekali merusak hubungan. Ini berarti Saudara harus melawan godaan untuk memakai situasi yang sebenarnya yang telah dipelajari dalam konsultasi pribadi sebagai ilustrasi pelajaran, bahkan ketika Saudara berpendapat "nama-nama telah diubah untuk melindungi yang tidak bersalah". 2. Dapat dan mau meluangkan waktu untuk menolong. ---------------------------------------------- Tetapi hindarilah bahaya sebaliknya yaitu memaksakan diri Saudara sendiri pada murid-murid. 3. Jadilah pendengar yang baik. ---------------------------- Tak mungkin Saudara akan mendengarkan jika Saudara terus menerus berbicara. Pusatkanlah perhatian pada apa yang dikatakannya dan ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang bisa menolong memperjelas persoalannya. Dan usahakan jangan sampai Saudara kaget dengan hal-hal yang mungkin Saudara dengar. 5. Waspadalah terhadap kebutuhan atau keinginan untuk mendapat pertolongan. ------------ Murid-murid yang butuh bimbingan tidak selalu akan mencari pertolongan itu. Sebab itu Saudara harus memupuk "indera keenam" untuk menerka apa yang mereka butuhkan, dan jika perlu, mulailah percakapan itu dari pihak Saudara sendiri. 5. Saudara harus menunjukkan rasa kasih atau belas kasihan secara tulus. ------ Tunjukkanlah sikap yang penuh pengertian dan sabar. Murid-murid Saudara, baik tua maupun muda, akan mengenali keikhlasan Saudara. Biarlah mereka tahu bahwa Saudara mengerti perasaan mereka, tetapi usahakan jangan sampai perasaan Saudara terlalu terlibat dalam persoalan mereka. Usahakan jangan sampai memakai keadaan pribadi untuk masalah seseorang, atau membuat keputusan bagi murid yang seharusnya dibuatnya sendiri. 6. Saudara harus menyatakan kerohanian yang dalam dan matang sehingga menimbulkan kepercayaan pada murid-murid. -------------------------------------------------- Kehidupan Saudara sendiri harus berakar teguh dalam firman Allah. Dan Saudara harus menunjukkan kestabilan serta kedewasaan emosi dalam kehidupan pribadi Saudara. 7. Berhati-hatilah dalam mempergunakan Alkitab ketika memberi bimbingan. ---------- Saudara tidak perlu ragu-ragu untuk menyatakan apa yang dikatakan Alkitab sehubungan dengan masalah itu. Tetapi jangan membuat kesalahan yang biasa, yaitu dalam menawarkan jawaban-jawaban yang terlampau dangkal terhadap masalah pribadi yang pelik. 8. Waspadalah terhadap kesempatan Saudara untuk memberi bimbingan. --------------------------------------------------------------- Saudara harus sudah berada di kelas paling sedikit 15 menit sebelum kelas mulai, supaya bisa berbicara dengan murid-murid yang datang lebih pagi. Perhatikanlah juga murid-murid yang seakan-akan tidak mau pergi sewaktu pelajaran usai. Saat berdoa di depan memberikan kesempatan yang baik sekali untuk memberi bimbingan dan berdoa bersama murid-murid. Luangkanlah waktu untuk bercakap-cakap dengan murid Saudara setiap kali Saudara berjumpa dengan mereka. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2 Judul Artikel Asli: Menggalang Hubungan di dalam Kelas Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1986 Halaman : 383 - 385 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR HUBUNGAN GURU DAN MURID ======================= Hubungan pribadi antara seorang murid dengan gurunya memberikan kesan yang mendalam dan tidak terlupakan. Guru membangun standar dalam pikiran muridnya yang secara sadar atau tidak sadar akan dijadikan contoh bagi murid tersebut dalam sikap dan tindakannya. Guru yang membangun hubungan dalam kasih yang konsisten dengan muridnya membuka peluang dimana murid bisa memiliki gaya hidup berdasarkan pada kebenaran Alkitab dan tetap mentaatinya. Berikut ini beberapa cara yang digunakan para guru untuk membangun suatu hubungan: 1. Kata yang paling disukai oleh anak-anak adalah nama mereka sendiri. Guru harus mempelajari nama-nama seluruh murid-muridnya, bukan hanya nama murid yang sering membuat masalah saja. Sebut nama setiap anak setidaknya sekali selama kelas berlangsung. 2. Guru harus mengekspresikan ketertarikan mereka pada aktivitas dan pengalaman masing-masing anak. Anak-anak terkesan pada seorang guru yang bisa memeriahkan permainan bola mereka, menghargai hasil karya mereka, dan mengingat hari ulangtahun mereka dengan memberikan kartu ucapan atau menelepon mereka. 3. Setiap orang senang untuk tetap diingat ketika mereka tidak ada. Para guru sebiknya mencari tahu mengapa muridnya tidak datang dengan mengirim surat atau menelepon murid tersebut. Kehadiran yang tidak rutin menandakan masalah di rumah mereka. 4. Anak-anak membutuhkan perhatian secara pribadi. Guru harus bisa menerima mereka dan mengetahui cara untuk berinteraksi dengan setiap anak. 5. Beberapa pengunjung dewasa yang pertama kali menghadiri gereja menilai jemaat melalui bagaimana mereka diterima. Anak-anak perlu merasa diterima dengan memanggil nama mereka setiap kali mereka sampai di kelas. Pada saat kelas selesai, guru sebaiknya mengingatkan anak-anak agar datang kembali minggu depan. Ingat, kesan pertama orangtua murid kepada Anda adalah pada saat berada di depan pintu kelas -- jadi usahakan tampil ramah dan tidak terburu-buru. 6. Anak-anak berusaha keras untuk membentuk diri mereka sendiri. Guru yang senang memuji dan mendorong murid-muridnya akan membantu murid-muridnya menyadari bahwa mereka tidak hanya disayangi tetapi juga benar-benar bisa disayangi. Hal ini sangatlah penting, meskipun kesulitan yang lebih banyak akan ditemui pada murid-murid yang benar-benar nakal. HUBUNGAN ORANGTUA DAN MURID Hal yang patut disayangkan adalah ketika para orangtua selalu mencurigai seseorang yang menaruh perhatian lebih pada anak mereka. Bagian terpenting dalam membentuk hubungan antara guru dan anak-anak didiknya adalah adanya hubungan kepercayaan antara guru dan orangtua murid-muridnya tersebut. Guru bisa menolong untuk menciptakan hubungan tersebut dengan cara-cara berikut: 1. Kunjungan ke rumah memberi kesempatan kepada guru untuk melihat anak-anak di lingkungan mereka yang sebenarnya. Guru bisa menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui hubungan anak dan orangtuanya dan untuk memperkenalkan bahan-bahan dan metode pengajaran kepada orangtua. 2. Guru bisa mengundang keluarga murid tersebut ke rumahnya sehingga orangtua murid tersebut bisa mengetahui sesuatu tentang diri guru dan keluarganya. 3. Orangtua bisa diundang untuk mengamati kelas. Beberapa orangtua mungkin tidak tahu apa saja yang dilakukan pada saat Sekolah Minggu. Tetapi beberapa orangtua bahkan menawarkan diri untuk membantu. 4. Keluarga murid sebaiknya diundang untuk menghadiri acara-acara khusus dan informasi-informasi tentang pelayanan lainnya di gereja. Banyak orangtua yang tidak pernah mengenal gereja bisa dijangkau melalui pelayanan yang diikuti oleh anak-anak mereka. Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : The Complete Handbook for Children´s Ministry Judul Artikel Asli: Teacher Learner Relationships Penulis : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson Penerbit : Thomas Nelson Publisher, Nashville, U.S.A, 1993 Halaman : 328 - 330 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ AKTIVITAS PERMAINAN UNTUK PENGAKRABAN =========================== A. SALING MENGENAL Persiapan: ---------- 1. Beberapa lembar koran. 2. Permainan ini dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Cara bermain: ------------- Setiap kali permainan diadakan, hanya dua peserta yang terlibat, sedangkan yang lain menjadi penonton. Permainan ini dapat dilakukan berulang-ulang. Setelah itu, dua orang diminta maju ke depan, sebaiknya sejenis, pria dengan pria dan wanita dengan wanita. Selembar koran dihamparkan di lantai dan kedua orang itu berdiri di atasnya. Mereka tetap berdiri di atas koran sambil merobeknya menjadi setengah dan mereka berdua berdiri di atas koran yang tinggal setengah itu. Kemudian koran itu dirobek lagi menjadi seperempat, makin lama kertas itu makin kecil. Kedua peserta itu berdiri semakin dekat sampai mereka berpegangan tangan. Kalau lembaran koran itu tidak dapat dirobek lagi menjadi lebih kecil, maka kedua peserta tersebut harus berusaha mencari akal agar dapat berdiri, mungkin dengan menggunakan sebelah kaki atau berdiri dengan ujung kaki di atas kertas kecil itu. Peserta yang tetap bertahan dan tidak jatuh selama waktu yang ditentukan dinyatakan sebagai pemenang. Tujuan: ------- Mendidik para peserta agar saling mengasihi dan saling menolong (Galatia 5:13). B. SAUL MENGEJAR DAUD Persiapan: ---------- 1. Permainan ini dapat diadakan di dalam atau di luar ruangan. 2. Jumlah pemain 15 - 20 orang. Cara bermain: ------------- Pemimpin memilih tiga orang dari para peserta untuk menjadi Saul, Daud, dan Yonatan. Ketika pemimpin memilih Daud dan Yonatan, orang yang menjadi Saul tidak boleh mengetahui. Yang menjadi Yonatan berusaha melindungi Daud dan berjalan keliling bersama dengan para peserta lainnya dalam lingkaran yang besar. Yang menjadi Saul berada di luar lingkaran, mencari Daud dan Yonatan. Jika Saul dua kali salah menerka siapa yang menjadi Daud, maka ia dihukum. Lama waktu pencarian 30 menit. Tujuan: ------- Agar setiap pemain mengerti lebih mendalam bagaimana hubungan Saul, Yonatan, dan Daud serta belajar dari persahabatan Yonatan dan Daud (Amsal 17:17). Sumber: Judul Buku: 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1994 Halaman : 179-180 dan 181 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ STOP PRESS Selamat MENEMPUH HIDUP BARU!! ============================= Untuk tanggal 2 Juli 2004, segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan: "Selamat MENEMPUH HIDUP BARU!! buat Davida dan Christianto." Tuhan sedang merenda karya yang agung dan mulia bagi kalian berdua. Bahagia selalu dan GBU 4 ever. "Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta." (Kidung Agung 2:4) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kidung Agung+2:4 > [[Cat. Red.: Sdr. Davida adalah pimpinan Redaksi e-BinaAnak.]] =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Nanik L. Trusulaw <nanikl@> >Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus atas sumbangsih yang diberikan >oleh team PEPAK untuk mendukung pelayanan para guru SM se- >Indonesia. Doa saya untuk team PEPAK : Terus maju untuk memuliakan >nama Tuhan Yesus. Tuhan memberkati Redaksi: Puji Tuhan untuk semua berkat yang sudah Anda terima dan terima kasih banyak untuk dukungan doa Anda. Kiranya pelayanan yang kita bersama berikan, baik kepada guru-guru maupun anak-anak, dapat membangun pelayanan anak di Indonesia. Selain melalui doa, jika Anda tertarik untuk berpartisipasi mendukung Tim PEPAK, Anda dapat memberikan informasi yang berguna bagi guru-guru SM atau mengirimkan bahan-bahan seputar pelayanan anak (termasuk kesaksian/sharing) ke Redaksi e-BinaAnak. Kami akan menyalurkannya ke Tim PEPAK untuk diproses dan ditampilkan di Situs PEPAK. Alamat staf Redaksi e-BinaAnak: ==> <staf-binaanak@sabda.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Rencana pelajaran mingguan saya: Hari ini saya akan tetap mengendalikan pikiran dan tindakan saya bagaimanapun keadaannya. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |