|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/188 |
|
e-BinaAnak edisi 188 (28-7-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <><
Daftar Isi: Edisi 188/Juli/2004
~~~~~~~~~~~
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL : Bekerja dengan Anak Madya
o/ TIPS MENGAJAR (1) : Penginjilan pada Anak Madya Menurut
Ciri-cirinya
o/ TIPS MENGAJAR (2) : Tugas-Tugas Guru Madya
o/ STOP PRESS! : Info Domba Kecil:
Sekolah Pelayanan Anak (Angkatan IV)
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : e-BinaAnak Versi Cetak
o/ MUTIARA GURU
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI
Salam sejahtera,
Guru-guru anak madya sering dikejutkan oleh murid-murid madya
mereka. Hal ini disebabkan karena anak madya memang berkembang
dengan sangat cepat dan dinamis, baik secara fisik maupun mental,
emosi, dan spiritual. Jika guru-guru madya tidak tanggap terhadap
ciri-ciri perkembangan mereka maka tidak jarang menimbulkan masalah-
masalah yang membuat hubungan dengan murid-murid madya menjadi
terganggu. Nah, untuk menghindarkan hal itu, guru-guru madya perlu
belajar banyak tentang murid-muridnya. Jika Anda berhasil memahami
gejolak yang sedang dialami oleh murid-murid madya Anda, maka Anda
akan dapat menjadi teman-teman yang akrab bagi mereka. Melalui
hubungan yang akrab ini Anda mendapat kesempatan yang sangat indah
untuk menolong mereka bertumbuh dalam hidup rohaninya.
Untuk itu minggu ini, e-BinaAnak menampilkan satu Artikel menarik
yang berjudul "BEKERJA DENGAN ANAK MADYA". Selain itu, dua sajian
Tips Mengajar minggu ini kami harap dapat menjadi pijakan bagi Anda
untuk semakin mengenal murid-murid madya, khususnya bagaimana
menolong pertumbuhan kerohanian mereka. Lengkaplah sajian kami untuk
menolong Anda, guru-guru madya. Selamat mendidik murid-murid madya
Anda!
Tim Redaksi
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu
dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Timotius+4:12 >
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL
BEKERJA DENGAN ANAK MADYA
=========================
Suatu saat, seorang anak memerlukan penghiburan dan pertolongan
Saudara; tapi saat berikutnya, dia "sudah besar" dan menyatakan
kemerdekaannya -- inilah anak madya.
Anak madya ingin belajar dan sangat terbuka terhadap Injil. Ini
merupakan tanggung jawab besar bagi guru maupun orangtua anak Kelas
Madya, sebab anak yang tidak dimenangkan pada waktu ia memasuki usia
madya, mungkin sekali ia tidak akan menjadi seorang Kristen.
MENGENAL MURID
Jika Saudara mau menjangkau murid-murid madya dengan Injil, Saudara
harus mengenal dia. Usia madya meliputi anak-anak dari 10 sampai 12
tahun, atau yang sedang duduk di kelas empat, lima, dan enam Sekolah
Dasar. Beberapa pandangan yang umum mengenai kelompok umur ini dapat
dibuat, tetapi harus diingat bahwa keperluan dan minat murid kelas
empat sangat jauh berbeda dari murid kelas enam. Murid kelas empat
yang baru memasuki Kelas Madya masih seorang anak yang mengagumi dan
menghormati orang dewasa serta mengharapkan bimbingan dan petunjuk,
baik dari orangtua atau guru. Anak laki-laki madya tidak ingin
bergaul dengan anak perempuan madya, begitu pula sebaliknya.
Pemeliharaan dan kerapian pribadi agar tampak menarik, biasanya
disebabkan oleh dorongan orangtua bukan karena keinginannya sendiri.
Bayangkanlah keadaan murid yang sama setelah dua tahun kemudian.
Murid yang sama, sebagai murid kelas enam, tidak hanya sudah
bertumbuh secara jasmani, tetapi juga sudah lebih dewasa. Anak laki-
laki kelas enam mulai "mencintai" teman perempuan dan sebaliknya.
Karena itu, ia mulai lebih memperhatikan fisik dan penampilannnya
sendiri, sebab sekarang mereka ingin tampak "mengesankan" bagi orang
lain. Meskipun mereka masih bergantung pada orangtua untuk memberi
kemantapan dalam hidupnya, mereka ingin mencoba "sayap" mereka
sendiri dalam banyak bidang. Sebagai hasilnya, orangtua sering
secara tidak tepat mengartikan usaha itu sebagai masa pemberontakan.
Sebenarnya, hal itu adalah proses pendewasaan yang wajar, sebab
selama itu, anak-anak madya yang lebih tua mulai menemukan jati
dirinya. Masa "penemuan" ini, muncul pada usia 12 atau 13 tahun dan
berlangsung terus sampai usia belasan tahun. Sayang sekali, sebagian
anak tampaknya tidak menemukan jati dirinya. Guru Sekolah Minggu
harus menyadari bahwa apa yang dinamakan pemberontakan itu, lazimnya
bukanlah satu pernyataan pribadi untuk menentang dia, tetapi lebih
merupakan satu ciri perkembangan murid. Guru harus berusaha menjadi
pengaruh yang mantap bagi murid-murid usia madya dengan
memperlihatkan kehidupan Kristen yang berserah dan nilai penetapan
kebiasaan-kebiasaan baik, misalnya doa dan pembacaan Alkitab yang
dilakukan setiap hari.
Sifat-sifat berikut ini melukiskan sifat anak-anak madya pada
umumnya.
Segi Jasmani
------------
Akan terdapat perbedaan besar dalam ukuran pada anak-anak madya.
Pada umumnya, anak-anak perempuan berkembang lebih cepat, sebab pada
usia ini, anak perempuan lebih besar daripada anak laki-laki. Pada
usia madya, seorang anak perlu diyakinkan bahwa ukurannya -- baik
besar atau kecil -- bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Anak-
anak yang tinggi harus didorong untuk berjalan dan berdiri tegak,
bukannya mencoba menjadi "pendek seperti yang lain". Perawakan yang
kurang baik seringkali muncul pada usia madya, sebab seorang anak
yang pertumbuhannya lebih cepat, selalu membungkuk untuk mencoba
menyembunyikan tinggi badan yang sebenarnya.
Anak madya barangkali menikmati suatu masa memiliki kesehatan yang
baik dalam hidupnya. Dia sudah melalui masa dimana sering terserang
penyakit, seperti yang dialami oleh anak-anak. Untuk itu, sekarang
mereka akan lebih sering hadir di Sekolah Minggu. Ketidakhadiran
yang tak dapat dihindari dalam usia ini lebih banyak diakibatkan
oleh hal-hal yang tak terduga daripada karena sakit. Anak madya
giat, karena itu dia menyukai kesibukan dan selalu menyukai
tantangan. Dia menyukai kegiatan-kegiatan yang memerlukan tenaga --
yang menggunakan otot-otot besar.
Segi Mental
-----------
Anak madya mulai memikirkan hal-hal yang abstrak. Dengan demikian,
beberapa kata yang melukiskan segala sesuatu dapat digunakan apabila
diterangkan dengan teliti. Tetapi ingatlah bahwa anak madya masih
berpikir secara harafiah, sebab itu beberapa istilah agama yang kita
gunakan mungkin membingungkan atau bahkan mengerikan baginya.
Misalnya, jika anak madya itu tidak dibesarkan di lingkungan
Kristen, istilah-istilah seperti "dibasuh di dalam darah" dapat
membuat dia takut. Anak madya masih menjumpai kesulitan hubungan
antara waktu dan jarak. Alat-alat peraga akan menolong menjelaskan
hal-hal tersebut kepada mereka.
Karena pemusatan perhatian anak madya bertahan sekitar 20 menit,
seorang guru kadang-kadang perlu menyediakan pergantian selama jam
pelajaran. Anak madya sangat tertarik pada peristiwa-peristiwa,
orang-orang, dan tempat-tempat yang benar-benar ada atau nyata;
dengan demikian, perhatiannya dapat dipikat dengan lebih mudah jika
cerita-cerita "yang sungguh-sungguh terjadi" lebih banyak
dipergunakan daripada "cerita dongeng". Anak-anak madya menghormati
pahlawan-pahlawan, sebab itu mereka akan tertarik dengan kisah
pahlawan-pahlawan Alkitab.
Kebanyakan anak madya gemar membaca. Ini merupakan saat yang tepat
untuk memimpin mereka pada kebiasaan membaca bacaan yang baik.
Sebuah perpustakaan gereja dengan buku-buku Kristen yang baik untuk
usia madya akan sangat bermanfaat.
Salah satu ciri yang paling penting dari usia madya adalah
kesanggupan untuk menghafal dengan mudah. Para guru madya dapat
memanfaatkan hal ini dengan menekankan hafalan ayat Alkitab, baik
secara pribadi maupun bersama-sama satu kelas.
Segi Sosial
-----------
Anak-anak madya suka "berkelompok". Usia 10-12 tahun cenderung
membentuk persahabatan yang akrab, mengorganisir kelompok-kelompok
kecil, serta memilih nama-nama untuk kelompok-kelompok ini. Mereka
memiliki semangat kerja sama dan roh bersaing yang kuat. Ini dapat
dimanfaatkan dalam pertandingan-pertandingan Sekolah Minggu, seperti
menghafal ayat, kehadirannya di Sekolah Minggu, dan sebagainya.
Sebagian besar anak laki-laki madya kurang suka bergaul dengan anak
perempuan dan sebaliknya. Namun, terdapat perbedaan pandangan
mengenai kemungkinan dipisahnya atau tidak, Kelas Madya untuk laki-
laki dan perempuan. Jika dipisahkan, maka anak madya laki-laki akan
jauh lebih menyukai seorang guru laki-laki daripada seorang guru
wanita dan sebaliknya.
Segi Rohani
-----------
Anak madya sanggup mengerti tanggung jawabnya terhadap Allah dan
dapat memiliki pengalaman yang pasti tentang keselamatan. Para guru
madya harus memberi kesempatan bagi mereka untuk mengambil keputusan
menerima Kristus.
MEWUJUDKAN TUJUAN
Anak-anak madya dapat mengerti patokan-patokan Kristen. Mereka perlu
mengetahui apa yang dipercayai oleh gereja mereka dan alasan
mengenai kepercayaan itu. Segera mereka akan menghadapi pertanyaan-
pertanyaan pada menengah pertama. Mereka memerlukan jawaban dan
latar belakang yang lebih kuat daripada pernyataan "gereja saya
tidak percaya itu".
Selama usia madya, anak-anak itu sedang membentuk kebiasaan-
kebiasaan harian yang dibawa ke dalam kehidupan dewasa. Penting bagi
guru Sekolah Minggu untuk menekankan perlunya berdoa dan membaca
Alkitab setiap hari. Jangan menekankan lamanya melakukan hal
tersebut (15 menit doa, membaca satu pasal sehari dalam Alkitab),
tetapi tekankan pada kebiasaan harian. Adakalanya membaca satu atau
dua ayat dengan saksama akan lebih bermanfaat bagi seorang anak
madya daripada mencoba membaca satu pasal seluruhnya tanpa mengerti
isinya. Pemakaian Buku Kerja Madya akan menjadi satu acara yang baik
bagi para guru untuk mendorong pembacaan Alkitab.
ANEKA TEKNIK
Keanekaragaman merupakan kunci dalam teknik dan metode mengajar bagi
anak madya. Anak madya tetap menyukai cerita-cerita yang menarik.
Namun, mereka ingin ditantang dan didorong oleh metode-metode lain
juga. Kunjungilah kelas empat, lima atau enam di Sekolah Dasar.
Orang banyak akan tercengang melihat banyaknya metode mengajar yang
digunakan. Meskipun mereka di Sekolah Minggu hanya satu jam dalam
seminggu, namun guru harus menjadikan waktu ini menarik dan
menggairahkan. Dengan demikian, anak-anak madya berkeinginan untuk
datang setiap Minggu dan juga akan membawa teman-teman mereka.
Ada banyak buku yang sangat baik tentang metode-metode mengajar.
Pertimbangkanlah penggunaan beberapa teknik ini: pembahasan
(pembahasan antar murid, bukan hanya jawaban untuk satu pertanyaan
yang diajukan guru), sandiwara, lukisan, pelayanan dengan alat
peraga, dan proyek-proyek (seperti membuat peta Palestina dari tanah
liat sehubungan dengan pekerjaan tri wulan mengenai Perjanjian
Lama).
Alat-alat peraga seringkali sangat menolong dalam menyampaikan
pelajaran. Papan tulis adalah alat mengajar yang sederhana dan
efektif. Sebuah papan pengumuman yang rapi dengan berita-berita yang
menarik, menolong dalam mengajar. Peta, tabel, diagram, poster,
gambar, dan model (adalah lebih mudah bagi anak madya untuk mengerti
cerita tentang orang-orang laki-laki yang menurunkan seorang yang
sakit melalui atap, jika mereka dapat melihat gambar atau model
sebuah rumah di Palestina) -- semuanya dapat digunakan untuk
menekankan satu pokok. Namun demikian, ingatlah alat-alat peraga itu
hanya sebagai sarana untuk menolong. Semuanya itu tak dapat
menggantikan persiapan yang saksama.
Guru Kelas Madya membutuhkan bahan sebagai latar belakang dalam
mengajarkan pelajaran itu. Sumber-sumber seperti konkordansi, kamus,
dan atlas harus ada di dalam perpustakaan pribadi guru.
Dalam bekerja dengan anak-anak madya guru harus sungguh-sungguh
menaruh minat dan mengasihi murid. Hal ini hanya diperoleh dengan
jalan mengenali setiap murid dan dengan berdoa sungguh-sungguh
setiap hari untuk setiap anggota kelas.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas - 1996
Halaman : 234 - 236
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR
PENGINJILAN PADA ANAK MADYA
MENURUT CIRI-CIRINYA
===========================
FISIK
Ciri-ciri:
----------
1. Pertumbuhan fisik yang cepat.
2. Semakin dapat beradaptasi dengan tubuh mereka.
3. Perkembangan koordinasi motorik baik.
4. Anak laki-laki tumbuh lebih cepat dalam kekuatan dan ketahanan
jika dibandingkan dengan anak perempuan.
5. Biasanya, anak perempuan memiliki postur dan berat badan yang
lebih bila dibandingkan dengan anak lelaki.
6. Energi dan aktivitas mereka tinggi.
7. Nafsu makan mereka bertambah.
8. Keingintahuan mengenai seks semakin tinggi (terutama pada
anak perempuan).
Metode penginjilan yang bisa diterapkan:
----------------------------------------
1. Buat sistem belajar aktif yang teratur.
2. Tantanglah anak-anak pada usia ini untuk membuat proyek yang
membutuhkan banyak konsentrasi, daya cipta, dan ketrampilan
motorik yang baik.
3. Pekalah terhadap anak yang merasa tidak nyaman dengan penampilan
mereka.
4. Diskusikan dengan orangtua mengenai kemungkinan membahas masalah
seksualitas dan kedewasaan dari sudut pandang Alkitab.
KOGNITIF
Ciri-ciri:
----------
1. Menjadi rasional, dapat berpikir logis, dan masuk akal.
2. Semakin berkembangnya kemampunan mengelompokkan, bercakap-cakap,
dan berpikir kembali.
3. Berpikir dan berfantasi mengenai masa depan; mempertimbangkan
pekerjaan apa yang akan dipilih kelak.
4. Rasa ingin tahu yang tinggi, bertanya terus, dan suka mencoba-
coba.
5. Lebih menyukai hal-hal yang dapat dipelajari dengan mudah.
6. Pemahaman mereka kaku, meskipun kadang "membeo".
Metode penginjilan yang bisa diterapkan:
----------------------------------------
1. Mereka membutuhkan aktivitas yang sesuai dengan tingkat
kemampuannya. Mereka takut gagal dan tidak menyukai kegiatan
yang bersifat "kekanak-kanakan".
2. Mulai memahami orang dan pekerjaan Roh Kudus sebagai penolong
dan penuntun kehidupan orang Kristen.
3. Bisa memahami arti dasar dari baptisan dan perjamuan kudus.
4. Meletakkan dasar-dasar bukti pengajaran dari penciptaan Alkitab.
5. Mengajar anak-anak mengenai cara menggunakan alat bantu Alkitab,
misalnya konkordansi, ensiklopedi, dan kamus.
6. Mendorong untuk mengingat ayat-ayat Alkitab, namun tetaplah
mengeceknya kembali agar dapat dipahami secara lebih nyata dan
dapat diterapkan secara praktis.
7. Berikan kesempatan kepada anak untuk menulis dan memberikan
tanggapan mereka terhadap penerapan cerita Alkitab dan konsep-
konsepnya.
SOSIAL DAN EMOSIONAL
Ciri-ciri:
----------
1. Pengaruh teman sebaya yang kuat akan menggantikan pengaruh dari
orang dewasa.
2. Berani untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
3. Cukup stabil secara emosional, tetapi kadang-kadang tidak
terkontrol. Mereka akan semakin sensitif ketika mendekati masa
puber.
4. Mereka menyukai aktivitas kelompok.
5. Mereka bekerja agar diri mereka dikenal serta membutuhkan
kebebasan.
6. Ingin mengambil keputusan sendiri.
7. Tertantang oleh pertanyaan moral yang mendasar.
8. Mulai menunjukkan konflik awal dengan orangtua.
9. Mulai menentang otoriter dan lebih kritis terhadap orang dewasa.
10. Sangat mengidolakan tokoh pahlawan. Seringkali mereka
mengidolakan tokoh dunia hiburan atau olahraga.
11. Menyukai kompetisi.
Metode penginjilan yang bisa diterapkan:
----------------------------------------
1. Tetaplah melanjutkan aktivitas belajar kelompok.
2. Berikan waktu kepada mereka untuk bersama-sama dengan teman
sejenis mereka, kemungkinan pada situasi di luar kelas.
3. Perhatikanlah kesempatan untuk terlibat dalam percakapan dengan
anak-anak ketika komunikasi dengan orang dewasa semakin
berkurang.
4. Hindarilah sikap menghakimi dalam berhubungan dengan kelompok
ini.
5. Kenalilah sosial budaya/pergaulan mereka. Cari tahu program TV
dan permainan yang mereka sukai.
6. Tuntunan dari orang dewasa sebaiknya dengan cara tidak
menggurui.
7. Libatkan anak-anak kelas 5 dan 6 ke dalam kegiatan pelayanan
yang kreatif.
8. Pergunakan tokoh cerita Alkitab dalam kegiatan mereka.
9. Berikan topik dan permasalahan yang sedang terjadi ke dalam
kurikulum mereka, yang sesuai dengan tingkat kemampuannya,
seperti narkoba, alkohol, seks, perceraian, pelecehan,
kekerasan, perang, dan sebagainya.
10. Berikan wadah bagi perkembangan kelompok mereka dalam gereja
atau kelompoknya.
SPIRITUAL
Ciri-ciri:
----------
1. Suka menceritakan tentang Tuhan secara alamiah kepada teman-
teman.
2. Peningkatan rasa tanggung jawab terhadap aktivitas gereja dan
perasaan memiliki terhadap gereja lokal.
3. Memperdalam pemahaman mereka akan kasih Tuhan.
4. Penerimaan Yesus sebagai Juruselamat pribadi.
5. Bisa mencari tuntunan Tuhan dalam membuat keputusan.
6. Mereka kritis terhadap ketidakharmonisan hidup dalam keluarga
mereka atau pada orang Kristen lain.
Metode penginjilan yang dapat diterapkan:
-----------------------------------------
1. Dorong mereka agar mengajak teman untuk melakukan aktivitas
yang menyenangkan.
2. Bisa membaca dan mempelajari Alkitab di rumah.
3. Berdoa secara teratur.
4. Berikan bahan-bahan bacaan Kristen yang menarik bagi mereka.
5. Berikan kesempatan untuk merencanakan dan memimpin aktivitas
sosial dan rohani kepada seluruh kelompok.
6. Carilah orang lain yang sudah berkeluarga atau masih lajang
untuk bergabung dalam kelompok ini.
7. Tekankan pada pola pemuridan dan hubungan.
Bahan diedit dan diterjemahkan dari sumber:
Judul Buku : Foundations of Ministry
Judul Artikel Asli: The Christian Education of Children
Penulis : Michael J. Anthony
Penerbit : A Bridge Point Book, USA, 1992
Halaman : 147 - 148
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR (2)
Setelah mengetahui ciri-ciri seorang anak madya, maka pada
gilirannya kita, para guru, perlu mengetahui tugas-tugas seorang
guru di Kelas Madya.
TUGAS-TUGAS GURU MADYA
======================
1. Membimbing murid-murid agar mengenal dan mengasihi Allah serta
Firman-Nya.
2. Membimbing pelajaran Alkitab dalam kelas. Persiapan untuk
mengajar sebaiknya dimulai pada awal minggu.
3. Mempunyai daftar murid dalam kelas. Berusaha mengenal mereka
satu persatu.
4. Mengunjungi setiap anggota kelas secara teratur. Melayani
kebutuhan mereka serta keluarganya.
5. Melakukan laporan mingguan (absensi) kelas.
6. Memanfaatkan sistem laporan absensi sebagai dasar membuat
rencana untuk menjangkau, membina, dan mengajar mereka.
7. Bekerja sama dengan para petugas lain di Sekolah Minggu (ketua
departemen, penulis, ketua Sekolah Minggu, dan lain-lain) dalam
menemukan serta membina calon murid dan keluarganya.
8. Mengumpulkan persembahan dan memberikannya kepada orang yang
bertanggung jawab atas persembahan Sekolah Minggu.
9. Ikut serta dalam pertemuan/rapat yang diselenggarakan untuk para
pekerja Sekolah Minggu.
10. Ikut dalam latihan dan belajar agar dapat mengembangkan
kemampuan sebagai guru yang baik.
11. Hendaknya para guru tidak mengajar di kelas yang berbeda tiap
minggu, melainkan tetap mengajar kelas yang sama selama satu
tahun. Dengan demikian, guru akan lebih akrab dengan murid-murid
dan arah pelajaran lebih jelas.
12. Datang lebih awal tiap hari Minggu untuk mempersiapkan ruangan
dan menyambut para murid.
13. Memperhatikan ruangan: Apakah bersih, terang, teratur, dan
ukuran perlengkapan sesuai dengan anak-anak? Perlukah menambah
atau mengurangi meja dan kursi? Cukupkah ruang untuk murid-
murid? Perlukah papan tulis, papan tempel, lemari, rak-rak?
Baik sekali, jika ada seorang pekerja bagi tiap sepuluh orang murid
madya yang terdaftar, supaya setiap anak mendapat perhatian.
Sesuai dengan segi sosial (ciri-ciri anak Madya), lebih baik tiap
Kelas Madya dipisahkan sesuai dengan jenis kelamin dan diajar oleh
guru yang sama jenis kelaminnya. Anak laki-laki diajar oleh seorang
pria, dan anak perempuan oleh seorang wanita.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku: Bagaimana Mengajar Anak Madya (10 - 12 Tahun)
Pengarang : Doris Blattner
Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1986
Halaman : 67 - 69
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ STOP PRESS!
INFO DOMBA KECIL:
SEKOLAH PELAYANAN ANAK (ANGKATAN IV)
====================================
MELAYANI Anak-Anak secara Efektif
Bagi Anda ...
Guru-guru Sekolah Minggu
Para pencinta anak
Penginjil anak
Para ibu rumah tangga
Domba Kecil membuka kelas intensif dengan motivasi dan ide-ide baru
untuk melayani anak-anak dalam keluarga, lingkungan, dan gereja.
PELAKSANAAN
Tanggal : 2 Agustus 2004 s/d 1 November 2004
Waktu : Pkl. 18.00 - 21.00 WIB (setiap Senin dan Kamis)
Tempat : Jl. Tanjung Duren Utara III E/236
Jakarta Barat 11470 - INDONESIA
TOPIK
1. Apa Kata Firman Allah tentang Pelayanan Anak
2. Visi Pelayanan Anak
3. Karakteristik Pelayanan Anak yang Sukses
4. Figur Pelayanan Anak
5. Menyusun Program yang Menarik
6. Konseling Anak
7. Psikologi Anak
8. Pelayanan Insidentil
9. Pelayanan Ulang Tahun
10. Pelayanan Boneka
11. Dunia Anak
12. Ide-ide untuk Balita
13. Teknik Bercerita
14. Audiovisual Aids
15. Object Lessons
16. Pelayanan di Tempat Terbuka
17. Membuat Kurikulum
18. Memberdayakan Anak
19. Aktivitas -- Workshop
20. Praktik -- Workshop
Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan segera diri Anda!!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
Bina Latih Pelayanan Anak (BLPA)
Yayasan Domba Kecil Tel. (021) 560-2630, 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. (021) 566-8962
Jakarta Barat 11470 - INDONESIA info@dombakecil.org
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
Dari: Surya S. <surya@>
>Apakah e-binaanak memiliki versi cetak? Jika iya saya ingin
>berlangganan yang versi cetak saja, karena rumah saya jauh dari
>warnet. Terima kasih
Redaksi:
Maaf sekali, e-BinaAnak tidak diterbitkan dalam bentuk cetak. Semua
edisi dikirimkan dalam bentuk elektronik, yaitu via e-mail. Namun,
jika Anda sulit mengikuti setiap terbitan e-BinaAnak, Anda bisa
datang berkunjung ke situs-situs berikut ini ketika Anda pergi
ke warnet:
1. Situs SABDA.org di alamat:
==> http://www.sabda.org/publikasi/
Semua arsip terbitan e-BinaAnak disimpan di situs ini.
2. Situs PEPAK di alamat:
==> http://www.sabda.org/pepak/
Situs ini menyimpan semua artikel, tips dan bahan-bahan lain yang
diterbitkan di e-BinaAnak yang telah dibagi dalam topik-topik
bahasan.
Melalui situs-situs di atas, selain Anda bisa melihat bahan-bahan
yang telah diterbitkan oleh e-BinaAnak, Anda juga bisa mencetak
bahan-bahan yang Anda inginkan untuk Anda baca di rumah atau Anda
bagikan ke rekan-rekan yang lain. Nah, Anda tidak lagi perlu kecewa
karena Anda masih bisa terus mengikuti terbitan e-BinaAnak meskipun
jarang ke warnet. Tuhan memberkati!
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU
Rencana pelajaran mingguan saya:
Hari ini saya akan menjadi amat berhati-hati
dengan model peran yang saya pegang
untuk murid-murid saya.
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, Kristian, dan Tesa
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |