Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/201 |
|
e-BinaAnak edisi 201 (28-10-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 201/Oktober/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mencintai Diri Sendiri o/ TIPS MENGAJAR : Mengajar Anak untuk Mengasihi Dirinya o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Kita Berharga (2) : Karunia-karunia Berharga o/ STOP PRESS! : Paket Natal 2004 dari Domba Kecil: Bayi Yesus Hadiah yang Mengagumkan o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Sharing Situs Arsip e-BinaAnak o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Salam sukacita dalam kemuliaan-Nya, Tiga buah topik dari tema MENGAJARKAN ANAK MENGASIHI telah kami sajikan, yaitu "Mengasihi Allah", "Mengasihi Keluarga", dan "Mengasihi Teman". Sebagai topik keempat, sekaligus penutup dari tema di atas, maka kami menyajikan topik bagaimana mengajarkan anak "Mengasihi Diri Sendiri". Sebelum mengajar dan menanamkan rasa kasih anak terhadap dirinya sendiri, Anda perlu membaca Artikel sajian kami minggu ini, karena isi artikel ini dapat membantu Anda untuk mengerti arti mengasihi diri sendiri yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Tips Mengajar dan Bahan Mengajar yang kami sajikan, juga kami harapkan dapat memberi masukan bagi pembaca dalam menumbuhkan rasa kasih anak pada diri sendiri. Bagi para guru SM dan pelayan anak yang ingin memeriahkan Natal dengan suasana yang berbeda, kami berikan informasi dari Domba Kecil yang akan membagi-bagikan ide-ide melalui presentasi Paket Natal 2004 yang akan mereka adakan. Ok, simak saja semuanya dalam sajian kami berikut ini! Selamat melayani dan Tuhan memberkati pelayanan pembaca tercinta! Tim Redaksi "Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri." (Amsal 11:17) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+11:17 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ ARTIKEL Sebelum kita mengajar anak-anak untuk mengasihi diri sendiri, maka sebagai orangtua ataupun pendidik kita harus memiliki konsep yang jelas dari Alkitab, mengapa kita harus mengasihi diri kita sendiri. MENCINTAI DIRI SENDIRI ====================== Cinta adalah satu kata yang sulit untuk ditelusuri. Cinta mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang berbeda pada saat yang berbeda. Saya cinta (suka) kacang, cinta sepakbola, cinta cuaca hangat, cinta istri dan anak-anak saya, cinta buku yang baik, cinta pembicaraan yang membangkitkan semangat dan cinta Tuhan. Setiap hal ini mendapatkan jumlah cinta yang berbeda-beda. Walaupun saya menyukai kacang, saya tidak bingung jika saya tidak makan kacang untuk sementara waktu. Saya cinta sepakbola, sehingga setiap hari Minggu siang saya menontonnya di TV. Walaupun demikian, saya akan meninggalkan acara sepakbola itu bila ada kesempatan untuk mengadakan acara bersama seluruh keluarga saya. Cinta saya kepada Allah menyuruh saya agar tidak setiap kali absen dari gereja pada hari Minggu untuk pergi dengan keluarga. Istilah mencintai diri sendiri juga mempunyai arti yang berbeda- beda. Akibatnya timbul banyak kebingungan terhadap peranan diri dalam pengertian Alkitabiah tentang sifat orang. Inilah masalahnya. Mencintai diri sendiri dan mementingkan diri sendiri biasanya merupakan istilah yang sama artinya di dalam Alkitab. Paulus berkata bahwa pada akhir zaman orang akan "mencintai dirinya sendiri" (2Timotius 3:1-5). Sifat mencintai diri sendiri itu akan dibuktikan oleh keasyikan mereka dengan uang, kesombongan mereka, cara mereka memaksakan pendapat mereka sendiri dan menuntut keinginan mereka sendiri, kesenangan mereka untuk menyebarkan desas- desus yang merusak, dan tindakan mereka yang terus-menerus mengejar kebebasan dan kesenangan yang tidak terbatas. Itulah wujud yang jelas dari sifat mementingkan diri sendiri. Tetapi tunggu sebentar -- jangan dulu pergi dan berusaha mencari jalan untuk membuktikan sifat membenci diri Saudara sendiri. Alkitab menunjuk sebuah arti lain-untuk sifat mencintai diri sendiri, satu pengertian yang tidak negatif. Yesus berkata, misalnya, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Matius 22:39), dan Paulus melihat bahwa "tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat" (Efesus 5:29). Kedua ayat ini mengacu pada sifat menjaga diri sendiri -- satu sifat yang perlu dan baik. Sama seperti Saudara dengan sengaja mengurus kebutuhan fisik Saudara, demikian pula Saudara hendaknya berusaha memperhatikan sesama manusia. Sama seperti Saudara menyediakan kebutuhan tubuh Saudara, demikianlah Kristus melindungi dan memelihara Gereja. Sifat mencintai diri sendiri seperti ini tidak ada hubungannya dengan perasaan puas diri atau keasyikan. Jikalau demikian, bagaimana kita seharusnya memikirkan tentang diri kita sendiri? Titik awalnya adalah Allah. Agar bisa mengetahui apa yang harus kita pikirkan tentang diri kita, kita perlu mengetahui pandangan Allah. Ia ingin agar kita memiliki pandangan yang benar, penilaian diri yang benar. Ia ingin kita mengetahui bahwa Ia mengasihi kita dan bahwa kita ini sangat berharga. Martin Luther berkata, "Bukan karena Saudara berharga sehingga Allah mengasihi Saudara; Allah mengasihi Saudara dan karenanya Saudara berharga" Allah memilih untuk menciptakan Saudara dan Ia telah mengasihi Saudara sejak permulaannya. Daud berkata, "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib" (Mazmur 139:13,14a). Tetapi kita, manusia telah mengotori pakaian yang asli. Penilaian diri yang benar berarti bahwa kita takut karena kita berdosa kepada Allah dan tidak jujur terhadap diri kita sendiri. Banyak tokoh Alkitab dapat mencapai kesadaran ini dan mereka menanggapi dengan cara yang sama. Yesaya berkata, "Celakalah aku! ... aku binasa!" (Yesaya 6:5). Ayub berkata, "Aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu" (Ayub 42:6). Petrus berkata, "Tuhan, pergilah daripadaku, karena aku ini seorang berdosa!" (Lukas 5:8). Menanggapi dosa dengan sedih merupakan tindakan yang sangat tepat. Kesalahan yang dibuat banyak orang adalah memindahkan rasa tidak suka mereka terhadap sifat berdosa mereka dengan mempersalahkan kemanusiaan mereka. Menjadi manusia berarti membawa gambar Allah, karena kita diciptakan menurut gambar-Nya. Bergembiralah karena kemanusiaan Saudara. Jagalah diri Saudara baik mental, emosi, fisik, dan rohani. Kemudian, seperti Daud, mintalah agar Tuhan menyelidiki hati dan pikiran Saudara, apakah ada sikap, motif, dan perbuatan yang keliru (Mazmur 139:23,24). Pertobatan seperti itu akan menjaga agar saluran itu bersih dari segala sesuatu yang mungkin menghalangi hubungan Saudara dengan Allah. Hal itu juga akan melenyapkan hal-hal yang mungkin menghalangi pengertian yang jelas tentang nilai Saudara di mata Tuhan. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Pola Hidup Kristen Penerapan Praktis Judul Artikel Asli : Mencintai Diri Sendiri dan Mementingkan Diri Sendiri Penulis Artikel : Larry Kreider Penerbit : Kerjasama antara Gandum Mas, Malang; Yayasan Kalam Hidup, Bandung; YAKIN, Surabaya, 2002 Halaman : 223 - 225 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ TIPS MENGAJAR MENGAJAR ANAK UNTUK MENGASIHI DIRINYA ===================================== Sejak kecil, anak-anak perlu memiliki rasa kasih terhadap dirinya sendiri. Rasa kasih terhadap dirinya sendiri dapat menjadi "filter" terhadap hal-hal negatif yang dapat merusak diri seorang anak. Perkembangan zaman saat ini sangat menuntut para orangtua ataupun pelayan anak untuk semakin gencar menanamkan rasa menghargai diri sendiri dalam diri seorang anak. Pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, minuman keras, ataupun tindak kriminal lainnya merupakan hal nyata yang dapat kita lihat dalam hari-hari kita saat ini. Kita melihat kebanyakan yang terlibat dalam kasus semacam itu justru pemuda, remaja, bahkan anak-anak di bawah umur. Dari banyaknya kasus tersebut, dapat dilihat bahwa mereka melakukan hal tersebut karena kurangnya pemahaman yang benar tentang rasa kasih terhadap diri sendiri. Entah secara sadar atau tidak sadar mereka membawa diri mereka sendiri ke dalam kehancuran, yang seharusnya mereka pelihara dan pertanggungjawabkan kepada Tuhan. Perlu diketahui, anak tidak dapat sadar dengan sendirinya bahwa mereka harus menjauhi hal-hal yang dapat merusak diri mereka sendiri. Peranan orangtua ataupun para pendidiknya sangat penting. Mau tidak mau, jika kita ingin anak-anak kita mengasihi dirinya sendiri, kita juga harus menunjukkan hal yang sama. Tidak sedikit masalah kriminal yang dilakukan seorang anak adalah karena mereka mendapatkan contoh yang salah dari orangtua atau pendidik mereka. Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengajarkan anak mengasihi diri dengan benar: 1. Berikan pengertian kepada anak alasan-alasan berdasarkan Firman Tuhan mengapa mereka harus mengasihi diri mereka. Renungkan beberapa ayat dalam Alkitab yang memuat perintah Tuhan untuk menjaga tubuh kita tetap bersih dan mulia dihadapan-Nya. Misalnya: Lukas 11:36, 12:22; Roma 6:12,13,19, 12:1; 1Korintus 6:15,19,20. 2. Ajak anak membaca kisah-kisah pertobatan dari orang yang pernah terlibat hal-hal yang merusak dirinya sendiri. Misalnya, kesaksian tentang orang yang pernah kecanduan narkotika, perokok berat, pemabuk, dan lain-lain. Biasanya dalam buku tersebut diceritakan tentang akibat buruk yang terjadi atas diri mereka yang hal-hal di atas. Atau, dorong anak untuk membaca beberapa literatur ilmiah praktis mengenai dampak buruk obat-obatan terlarang, merokok, pergaulan bebas, dan lain-lain. 3. Jadilah sahabat mereka. Banyak orang dewasa yang tidak menyadari bahwa anak-anak, khususnya anak-anak remaja, sangat menginginkan pendampingan dari orang dewasa. Bukan sebagai orang yang berkuasa atas mereka, tapi sebagai teman yang dapat dipercaya, tempat mereka dapat mengadukan masalah-masalah yang mereka hadapi (tempat curhat). Janganlah terlalu banyak mengkotbahi mereka, tapi ajaklah mereka berinteraksi (dua arah), bahkan berdebat atau berdiskusi dengan mereka karena juga ingin pendapatnya didengar. 4. Berdoalah untuk anak atau murid Anda. Jangan hanya sekedar memberikan nasihat dan teorinya, tetapi dukunglah mereka dalam doa. Kita tidak dapat selalu mendampingi mereka dalam melakukan segala aktivitasnya. Di saat-saat itulah, berdoa untuk anak Anda merupakan satu cara tepat untuk menjaga dan melindungi mereka dari hal-hal yang dapat merugikan diri mereka. /Davida Dana =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR (1) KITA BERHARGA ============= Mari belajar Firman Tuhan bersama Kak Tina dan murid-muridnya. "Aku nggak pintar kayak kakakku," Mira mengeluh pada Tuti. Tuti berkata, "Ah, tapi kamu kan cantik. Nggak kayak aku, kulitku hitam, badanku pendek. Sebel, deh!" Anto ikut nimbrung, "Badan pendek sih nggak apa-apa. Yang penting bisa bergaul supaya banyak teman." Bagaimana dengan kamu, adakah yang kamu tidak suka dari dirimu sendiri? Apa saja itu, sebutkanlah! Kita semua berharga (Kejadian 1:27-31). Hampir setiap orang tidak suka dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya. Tapi kalau kita terus-menerus memikirkan kekurangan kita saja, biasanya justru dapat merugikan diri sendiri. Misalnya: karena merasa kurang pintar, kita jadi segan belajar; karena merasa tidak bisa bergaul, kita jadi takut berkenalan; karena merasa tidak cantik/ganteng, kita mudah iri pada yang cantik/ganteng; atau karena merasa tidak kaya, kita mudah iri pada yang kaya. Selain itu, biasanya kita jadi sulit mengasihi orang lain terutama mereka yang lebih pintar, lebih kaya, pokoknya yang lebih dari kita. Atau sebaliknya, kita sulit menghargai orang yang kurang pandai atau kurang cakep. Mungkin kita pun jadi segan bergaul dengan mereka. Teman-teman, saat Tuhan selesai menciptakan manusia, Dia menilai kita dengan "sungguh amat baik". Kita ini disebut "peta dan teladan Allah". Maksudnya, kita diciptakan seperti Allah, yaitu punya perasaan, pikiran, dan kemauan. Pada setiap orang, Tuhan memberikan bakat dan karunia. Kita adalah makhluk paling mulia dibandingkan dengan makhluk ciptaan lain. Hebat, bukan? Sayangnya, di antara manusia sendiri seringkali hanya mengasihi orang yang punya kelebihan. Tuhan tidak demikian. Ia mencintai kita apa adanya. Yang namanya manusia memang tidak sempurna dan ada saja kekurangannya. Kamu punya, temanmu punya, orangtuamu punya, pendetamu punya. Bagaimana sebaiknya sikap kita? Walaupun punya kekurangan, kita tidak boleh membenci diri sendiri. Walaupun punya kekurangan, kita tidak boleh menyesali diri. Walaupun punya kekurangan, kita tetap bersukacita. Kasihilah dirimu, hargailah dirimu, meskipun punya kekurangan. Sebaliknya, janganlah sombong karena kelebihan-kelebihan kita. Hargailah juga orang lain meskipun mereka punya kekurangan. Ingatlah selalu, bagaimanapun keadaan kita, Tuhan mencintai kita. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Majalah Anak "Kita" Edisi 77 Penulis Artikel: Kak Tina Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta Halaman : 8 - 9 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ BAHAN MENGAJAR (2) KARUNIA-KARUNIA ISTIMEWA ======================== Alat Peraga: ------------ Bantalan tinta dan kertas. Ayat Alkitab: ------------- Roma 12:6-8 Tema: ----- Setiap orang memiliki karunia-karunia istimewa. Penyampaian: ------------ Tidak ada satu orang pun di antara kita yang serupa satu dengan yang lain. Masing-masing kita diciptakan istimewa oleh Tuhan. Kita bukan saja punya rambut yang berbeda-beda, mata yang berbeda, atau lebih tinggi atau lebih pendek dari orang lain, tetapi sidik jari kita juga berbeda-beda. Perhatikan, saya membuat sidik jari [buat sidik jari dan perlihatkan kepada anak-anak]. Sidik jari ini istimewa. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang memiliki sidik jari yang sama. Masing-masing kita dilahirkan dengan sidik jari sendiri-sendiri. Kita juga dilahirkan dengan bakat-bakat khusus. Pada saat kamu dilahirkan, orangtuamu belum tahu apakah kamu dapat memainkan piano dengan baik, atau menggambar dengan baik, atau menjadi pemain sepakbola yang hebat. Tetapi Tuhan tahu. Tuhan telah memberikan karunia-karunia khusus kepada tiap-tiap orang dan membuat tiap-tiap orang itu istimewa. Tugas kita adalah mengetahui bakat-bakat yang kita miliki, lalu berlatih untuk mengembangkan bakat-bakat kita itu. Tuhan ingin agar tiap-tiap orang itu istimewa. Kita tidak serupa dengan orang lain. Kita tidak boleh meniru-niru orang lain. Tuhan menyayangi kita apa adanya. Kalau kamu berharap dapat melakukan sesuatu sebaik orang lain, atau kamu berharap memiliki sepatu yang bagus seperti milik orang lain, ingatlah bahwa Tuhan menciptakan kamu dengan istimewa. Dan Tuhan mengasihi kamu apa adanya kamu. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu (Buku 1): Sebuah Sumber Ibadah Penulis : Donna McKee Rhodes Penerbit : Gospel Press Halaman : 115 - 116 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ STOP PRESS! PAKET NATAL 2004 DARI DOMBA KECIL: BAYI YESUS HADIAH YANG MENGAGUMKAN ================================== Hadiah terbesar yang pernah Allah berikan kepada manusia adalah bayi Yesus lahir ke dunia untuk menjadi Juruselamat manusia. Woow...!! Ini baru hadiah yang mengagumkan...!! Persiapkan Natal tahun ini bersama anak-anak untuk menerima hadiah Allah yang mengagumkan. Kami mengundang para guru sekolah dan Sekolah Minggu serta pelayan anak untuk mengikuti presentasi yang akan diadakan pada: Hari/Tanggal : Sabtu, 6 November 2004 Waktu : Pukul 12.00 - 15.30 WIB Tempat : Greenville Maisonette FC-10 Lt. IV Jakarta Barat - INDONESIA TOPIK: ------ a. Drama Natal Anak b. Peraga Cerita Natal c. Peraga Ayat Hafalan Natal d. Peraga Lagu Natal e. Panggung Boneka Natal f. Aktivitas Natal g. Ide Hadiah Natal KHUSUS: ------- Peserta grup 10 orang dari 1 gereja akan diberikan 1 Paket Natal lengkap berisi makalah dan kaset pentas drama Natal Anak, Panggung boneka Natal dan Lagu Natal. CATATAN: -------- a. Paket Natal lengkap beserta kaset pentas dapat diperoleh pada saat presentasi. b. Alat Peraga Natal dapat diperoleh pada saat presentasi. Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, hubungi: Yayasan Domba Kecil Tel. (021) 560-2630, 566-8962 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. (021) 566-8962 Jakarta Barat 11470 info@dombakecil.org INDONESIA BCA Kepa 198-3-10236-4 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: >Shalom, >Aku mengucap syukur atas terbentuknya website ini karena memudahkan >aku dalam mencari cerita atau ide-ide lain untuk sekolah minggu dan >situs ini banyak menambahkan wawasanku tentang bagaimana melayani >sekolah minggu. Tuhan Yesus Memberkati. Maju Terus dalam Tuhan. Redaksi: Surat di atas kami kutip dari pengunjung situs arsip e-BinaAnak di: ==> http://www.sabda.org/pulikasi/e-binaanak/ Terima kasih untuk surat Anda :) Kami harap wawasan Anda yang semakin luas dalam melayani anak ini dapat menjadi berkat bagi anak- anak SM Anda. Bagi-bagikan informasi Anda tentang Situs PEPAK dan Publikasi e-BinaAnak kepada rekan-rekan sepelayanan Anda, sehingga mereka pun bisa semakin maju dan berkembang dalam pelayanannya. =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Jika dengan terlalu rajin kita merusak kesehatan kita dan menganggu humor kita yang baik, biarlah kita melepaskannya. -- Montaigne, Essays -- =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, Tesa, Kristian, dan Oeni Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |