Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/202

e-BinaAnak edisi 202 (2-11-2004)

Memiliki Kasih Seperti Kristus

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                    Edisi 202/November/2004
~~~~~~~~~~~
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Apa yang Kristus Ajarkan tentang Kasih
                                  (1Korintus 13)
    o/ TIPS MENGAJAR        : Sungguhkah Saya Mengasihi Anak-anak?
    o/ BAHAN MENGAJAR       : Hari Natal: Mengapa Bukan Seorang Raja?
    o/ STOP PRESS!          : Booklet TELAGA
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Mohon Masukan Ide Perayaan Tahun Anak
    o/ MUTIARA GURU

=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera dalam Yesus Kristus,

  Tema e-BinaAnak bulan November 2004 kami pilih untuk mempersiapkan
  kita menyambut Natal. Sajian ini akan khusus ditujukan bagi guru,
  karena kita akan menyoroti Pribadi Kristus yang sangat ideal untuk
  menjadi teladan bagi seorang guru. Oleh karena itu tema kita bulan
  November adalah YESUS, TELADAN YANG SEMPURNA. Nah, hal-hal apa saja
  yang bisa kita teladani dari Pribadi Yesus?

  Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari Yesus. Namun, kali ini
  kita akan belajar empat hal dari Tuhan Yesus:
     * Memiliki Kasih Seperti Kristus
     * Berdoa Seperti Kristus
     * Menjadi Hamba Seperti Kristus
     * Mengajar Seperti Kristus

  Sebagai topik pertama kita akan belajar bagaimana "Memiliki Kasih
  seperti Kristus". Untuk itu simaklah artikel sajian kami untuk
  mengetahui apakah kita sudah sungguh-sungguh mengasihi seperti yang
  Kristus telah ajarkan kepada kita. Melalui Tips Mengajar Anda akan
  ditantang untuk bertanya kepada diri sendiri hal yang sangat penting
  dalam melayani anak-anak, yaitu apakah Anda mengasihi anak-anak.
  Jika Anda ingin mempersiapkan Bahan Mengajar untuk Natal, silakan
  menyimak bahan yang kami yakin cocok untuk perayaan Natal di SM,
  yaitu "Hari Natal: Mengapa Bukan Seorang Raja?"

  Nah, harapan kami, sajian-sajian kami ini akan menambah semangat
  Anda dalam menyambut Natal tahun ini. Selamat melayani!

  Tim Redaksi

              "Aku memberikan perintah baru kepada kamu,
                  yaitu supaya kamu saling mengasihi;
                 sama seperti Aku telah mengasihi kamu
     demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+13:34 >


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL (1)

                APA YANG KRISTUS AJARKAN TENTANG KASIH
                             (1KORINTUS 13)
                ======================================

  Yesus menitikberatkan ajaran-Nya pada satu perintah yang besar dan
  baru, yaitu perintah untuk saling mengasihi. Pada saat-saat terakhir
  kehidupan-Nya di dunia, Dia mengumpulkan murid-murid-Nya di suatu
  ruang yang lebih tinggi, mengadakan perjamuan yang kita sebut
  Perjamuan Terakhir. Segera setelah makan malam itu usai dan sebelum
  perjamuan peringatan, Yesus menanggalkan jubah-Nya, mengambil kain,
  menuangkan air ke dalam basi, dan membasuh kaki murid-murid-Nya.
  Pikirkan itu! Dia adalah raja, Dia melayani seperti seorang pelayan,
  melayani murid-murid-Nya. Dia menjadikan ajaran-Nya jelas: "Kamu
  menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang
  Akulah Guru dan Tuhan. Jadi, jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang
  adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
  sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu
  juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu" (Yohanes
  13:13-15). Setelah kejadian dramatis yang mengharukan ini, Ia
  memberikan pengajaran yang besar, "Aku memberikan perintah baru
  kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku
  telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi"
  (Yohanes 13:34).

  Perintah untuk saling mengasihi ini bukanlah perintah yang benar-
  benar baru yang hanya ada dalam Perjanjian Baru. Perintah ini sudah
  diberikan di Perjanjian Lama. Dia telah berulangkali menunjukkan
  kasih-Nya kepada umat Israel. Kasih Tuhan ini memberikan contoh
  sehingga mentransendenkan pengertian normal kasih tersebut dan
  menjadikan pengertian seperti itu menjadi suatu pemahaman yang kuno.
  Pada akhir perjalanan hidup-Nya di dunia, Dia memberikan perintah-
  Nya yang terakhir, perintah yang penting karena perintah itu adalah
  yang terakhir, tetapi menjadi lebih penting lagi karena perintah itu
  melambangkan semua yang diinginkan Yesus dari murid-murid-Nya.

  Bagaimana perintah itu diterapkan di dunia saat ini? Dunia ini sudah
  dirusak oleh perselisihan dan pengelompokan. Orang-orang Roma
  menyatukan segala hal dalam suatu birokrasi pemerintahan yang sangat
  besar dan dalam suatu mesin militer yang kuat. Tetapi dalam struktur
  monolitik ini terdapat jurang-jurang yang dalam. Jurang itu antara
  lain adalah perbedaan ras. Orang-orang Yahudi merendahkan orang-
  orang yang bukan Yahudi dan orang-orang Samaria; orang-orang Yunani
  menghina orang-orang Yahudi; orang-orang Roma membenci orang-orang
  Skitia, dan lain-lain. Ada pengelompokan-pengelompokan antara ikatan
  dan kebebasan, karena mungkin hampir separuh dari semua orang yang
  ada adalah para budak. Terdapat perselisihan diantara kelompok-
  kelompok agama, orang-orang Farisi melawan orang-orang Saduki dan
  orang-orang Yahudi melawan para penyembah berhala. Terdapat
  diskriminasi gender; wanita dianggap sebagai warga negara kelas dua.
  Terdapat perbedaan politik; dan saja, ada kelas-kelas sosial dalam
  masyarakat.

  Palestina sendiri adalah pusat dari keekslusifan dari permusuhan
  itu. Dalam sekejap, permusuhan itu meledak melawan Roma. Terdapat
  kebencian yang mendalam antara agama dan partai-partai politik yang
  ada di daerah tersebut. Kebencian antara orang Samaria dan orang
  Yudea adalah perasaan yang umum, dan para pemimpin di Yerusalem
  mengejek orang-orang Galilea. "Mungkinkah sesuatu yang baik datang
  dari Nazaret?" (Yohanes 1:46) adalah kata-kata yang sudah umum
  didengar.

  Dalam situasi ini, Yesus telah mengirim kira-kira empat orang dari
  kedua belas murid-Nya untuk menyampaikan pesan-Nya. Diatas semua
  pesan itu, Dia menempatkan perintah baru untuk mengasihi ini. Dan
  mereka juga mengingatnya. Paulus menggolongkan perilaku mereka
  dengan memberikan perintah agar menempatkan kasih sebagai yang
  terutama (Roma 13:9; Galatia 5:14). Yakobus menyebut perintah untuk
  mengasihi orang lain sebagai "hukum yang tertinggi" (Yakobus 2:8).
  Oleh karena perintah ini adalah dari Raja, hukum dari Raja Surga.
  Perintah ini terpenuhi jika kehendak Tuhan dilakukan di bumi.

  Yesus memberikan perintah kasih ini kepada murid-murid-Nya. Dengan
  berbagai cara pula, Dia ingin agar perintah ini menjadi ciri yang
  utama dari hidup-Nya sendiri dan murid-Nya. Oleh karena itu, sebagai
  pengikut Kristus, kita juga harus memiliki kasih yang sama seperti
  Dia dalam hidup kita. Dengan memiliki kasih seperti Kristus,
  perselisihan dunia dapat dipulihkan dan nama Tuhan semakin
  dimuliakan.

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : What Jesus Taught
  Judul Artikel Asli: What Jesus Taught About Love
  Penulis           : George Alder
  Penerbit          : The Standard Publishing, Ohio, 1965
  Halaman           : 95 - 96


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR

  Salah satu kasih yang dimiliki Kristus adalah kasih terhadap anak-
  anak. Contohnya dapat kita lihat dari Markus 10:16, dimana Yesus
  memeluk anak-anak yang datang kepada-Nya dan meletakkan tangan-Nya
  atas mereka untuk memberkati mereka. Sudahkah Anda yakin, Anda
  memiliki kasih yang sama seperti yang Ia miliki untuk anak-anak?

                 SUNGGUHKAH SAYA MENGASIHI ANAK-ANAK?
                 ====================================

  Dalam suatu kebaktian sore, seorang pemimpin Sekolah Minggu memberi
  kesaksian. Ia mengucap syukur kepada Allah bahwa seorang anak laki-
  laki telah percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatnya pada Sekolah
  Minggu pagi itu. Pemimpin itu mengakhiri kesaksiannya dengan
  mengatakan, "Saya mencintai anak-anak di Sekolah Minggu kami dan
  saya suka sekali bekerja dengan mereka."

  Pemimpin itu telah bekerja di kalangan anak-anak selama berpuluh-
  puluh tahun, dan orang bisa tahu bahwa ia sungguh-sungguh mencintai
  anak-anak. Dan cinta inilah yang dapat kita sodorkan dalam Sekolah
  Minggu tanpa malu-malu. Pemimpin kami itu telah berulang-ulang
  mengatakan bahwa ia lebih senang terhadap guru yang sungguh-sungguh
  mengasihi anak-anak daripada seorang guru yang mempunyai pendidikan
  sebagai guru, tetapi tidak dapat menyatakan cintanya kepada anak-
  anak.

  Jika Saudara mengajar anak-anak, ujilah cinta kasih Saudara kepada
  mereka dengan patokan-patokan berikut ini:

  1. Saya ingin memenangkan anak-anak kepada Kristus.
     ------------------------------------------------
     Anak-anak yang dimenangkan kepada Kristus dapat mempersembahkan
     seluruh hidupnya untuk melayani dan mencintai Yesus. Orang dewasa
     sering berpikir seperti para murid Yesus yang merasa bahwa
     pelayanan Yesus itu harus ditujukan kepada orang dewasa -- bahwa
     mereka itu lebih penting daripada anak-anak. Tetapi Yesus
     mengarahkan perhatian-Nya kepada anak-anak yang datang bersama
     dengan ibu mereka untuk bertemu dengan Dia.

  2. Saya mengindahkan hak dan perasaan anak.
     ----------------------------------------
     Apabila saya berjalan di jalanan, di taman, di dalam sebuah toko,
     saya tidak berjalan bergegas-gegas melewati anak-anak. Saya
     tersenyum kepada mereka dan memperlakukan mereka sebagai orang-
     orang yang mempunyai hak dan perasaan.

  3. Saya memperhatikan anak-anak ketika saya mengunjungi rumah
     mereka.
     ----------------------------------------------------------
     Jika saya mengunjungi rumah teman-teman, saya tidak bersikap acuh
     tak acuh terhadap anak-anak dalam keterburuan saya untuk bergaul
     dan bercakap-cakap dengan orangtua mereka. Saya memberi salam
     kepada anak-anak itu dengan kata-kata yang akrab -- dan dengan
     demikian, saya memperoleh banyak teman kecil yang baru.

  4. Saya lebih sabar dengan anak-anak.
     ----------------------------------
     Saya tidak mengharapkan supaya anak-anak itu duduk diam seperti
     orang besar, menulis atau menggambar sebaik orang besar. Anak-
     anak masih dalam taraf bertumbuh dan belajar. Jika saya kurang
     sabar terhadap anak-anak, mungkin disebabkan karena saya
     mengharap terlalu banyak dari mereka.

  5. Saya berusaha hidup sedemikian rupa supaya anak-anak yang
     mengamati saya itu tak akan tersandung.
     ---------------------------------------------------------
     Yesus menasihati orang dewasa tentang akibat-akibat yang hebat,
     yang menimpa orang-orang yang karena teladannya yang buruk,
     menyebabkan anak-anak jatuh atau tersesat. Seorang anak meniru
     kehidupan orang-orang dewasa yang dalam lingkungannya.

  6. Saya tidak mempermalukan atau menggoda anak-anak.
     -------------------------------------------------
     Seorang dewasa yang sungguh-sungguh mencintai anak-anak tak akan
     "membangkitkan amarah" mereka. Ada orang-orang dewasa yang tidak
     mengindahkan perasaan yang lembut dari anak-anak. Mereka mengatai
     anak-anak itu "malas" atau "nakal" di hadapan anak-anak lain atau
     di depan orang dewasa.

  7. Saya berdoa untuk anak-anak.
     ----------------------------
     Anak-anak adalah cukup penting untuk dicantumkan dalam daftar doa
     saya. Nama mereka dicantumkan bersama pendeta, para pendeta
     perintis, dan anggota-anggota gereja yang sakit.

  8. Saya mendengarkan anak-anak.
     ----------------------------
     Saya tidak akan menyuruh mereka pergi dengan mengatakan "ya, ya",
     tanpa mendengarkan betul-betul apa yang mereka katakan. Kalau
     kita mencintai mereka, maka kita akan meluangkan waktu untuk
     mendengarkan perkataan anak-anak itu dan menjawab pertanyaan-
     pertanyaan mereka serta menunjukkan rasa senang atas hasil yang
     mereka capai.

  9. Saya senang bergaul dengan anak-anak.
     -------------------------------------
     Baru-baru ini, saya mendengar seorang guru Kelas Pratama berkata,
     "Saya sungguh senang bergaul dengan murid-murid saya." Apabila
     saya mencintai anak-anak, waktu yang saya luangkan untuk mereka
     serasa lari cepat. Saya masuk dalam kesenangan mereka, ke dalam
     cara berpikir mereka dan cara melakukan ini dan itu, serta
     menikmati persahabatan mereka.

  Apakah rasa cinta Saudara itu memenuhi patokan-patokan di atas ini?

  Jika tidak, mohonlah kiranya Yesus memberi cinta kasih yang Saudara
  butuhkan untuk mengajar anak-anak.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 1
  Penerbit   : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1987
  Halaman    : 179 - 180


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR

  Bahan mengajar berikut ini merupakan bahan mengajar yang dapat Anda
  gunakan sebagai persiapan untuk penyambutan Natal di SM Anda.

                HARI NATAL: MENGAPA BUKAN SEORANG RAJA?
                =======================================

  Refleksi untuk Orangtua:
  ------------------------
  Dunia sedang menanti. Segala ciptaan pernah dimusnahkan oleh air
  bah. Maka dipersembahkanlah lembu tambun, burung dara, burung
  merpati, dan domba secara teratur untuk membuktikan bahwa hati
  manusia tidak tertuju pada hal-hal lain kecuali kepada Allah. Lalu,
  apa lagi yang akan dituntut berikutnya? Siapa yang tahu? Yang jelas,
  pasti sesuatu yang besar, yakinlah akan hal itu. Karena itu, sesuatu
  atau Seseorang yang mulia dan mengagumkan akan datang sebagai utusan
  Allah. Seorang Raja! Tetapi, mengapa bukan seorang raja?

   Di dunia yang gelap, dingin, dan sunyi di musim dingin, terdengarlah
  tangisan lemah seorang bayi mungil. Tangisan dari sebuah kehidupan
  baru yang berusaha mengisi paru-parunya yang baru dengan udara yang
  berbau jerami, hewan, dan ibunya. Dan keheningan itu dipecahkan oleh
  nyanyian sukacita ribuan malaikat yang menyambut kehadiran sang bayi
  di Betlehem. Para gembala merasakan suatu misteri pengharapan
  memenuhi malam itu dan mereka pun bergegas menuju ke tempat Allah
  hadir. Dengan gemetar sekaligus penuh sukacita, mereka berlari
  menaiki bukit agar menjadi yang pertama bertemu dengan sang Mujizat
  yang hidup. Diakah sang Raja itu?

  Refleksi untuk Seluruh Anggota Keluarga:
  ----------------------------------------
  Allah telah memikirkan sebuah rencana agung. Seluruh dunia pun
  menanti. Beratus-ratus tahun yang lalu, orang-orang yang disebut
  para nabi menubuatkan bahwa Allah akan mengirim seseorang yang akan
  menuntun kita untuk dapat hidup dekat dengan Allah. Sebagian besar,
  orang berharap Allah akan mengirim seorang raja besar. Selama itu,
  orang-orang hanya melihat Allah sebagai tiang api atau semak duri
  yang menyala. Siapa yang lebih pantas mewakili Allah, selain seorang
  raja agung dengan sekelompok besar tentara? Tetapi coba tebak, Allah
  mempunyai suatu rencana yang berbeda, yang mengejutkan setiap orang.
  Pada suatu malam, di musim salju yang amat dingin, Allah datang ke
  dunia sebagai seorang bayi! Allah datang sebagai Bayi Yesus. Ketika
  merayakan Hari Natal, kita tidak hanya merayakan kelahiran Yesus.
  Kita merayakan rencana Allah yang agung.

  Pelajaran:
  ----------

  HARI 1: KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS DINUBUATKAN
  (Lukas 1:5-25)

  1. Apa yang membuat berita tentang kehamilan Elizabet begitu luar
     biasa?
  2. Elizabet telah menunggu begitu lama agar doanya untuk memperoleh
     seorang anak dijawab. Ia sudah putus asa. Ceritakanlah apa yang
     telah kamu doakan paling lama selama ini. Jangan putus asa!
     Bersama dengan Allah tiada yang mustahil.

  HARI 2: KELAHIRAN YESUS DINUBUATKAN
  (Lukas 1:26-38)

  1. Bagaimana reaksi Maria atas berita yang disampaikan oleh
     malaikat?
  2. Apakah berita paling luar biasa yang pernah kamu terima?
     Bagaimana perasaanmu ketika mendengarnya?

  HARI 3: MARIA MENGUNJUNGI ELIZABET
  (Lukas 1:39-56)


  1. Apa yang terjadi ketika Maria mengunjungi Elizabet?
  2. Bila sesuatu yang penting terjadi, kepada siapakah kamu ingin
     menceritakan hal itu? Mengapa?

  HARI 4: YOHANES DILAHIRKAN
  (Lukas 1:57-80)

  1. Apa yang dinubuatkan Zakaria, ayah Yohanes, mengenai rencana
     Allah bagi Yohanes?
  2. Bicarakanlah karunia-karunia yang telah Allah berikan kepada
     masing-masing anggota keluarga Anda. Bagaimana karunia-karunia
     ini dapat dipakai untuk menyebarkan berita tentang kasih Allah di
     dunia?

  HARI 5: YESUS LAHIR DI BETLEHEM
  (Lukas 2:1-20)

  1. Bagaimana para gembala tahu bahwa Yesus adalah Sang Juruselamat?
  2. Ceritakanlah bagaimana kamu mengenal Yesus sebagai Juruselamat!

  HARI 6: YESUS DIBAWA KE BAIT ALLAH
  (Lukas 2:21-38)

  1. Apakah persamaan yang dimiliki Simeon dan Hana?
  2. Orang-orang tua seperti apakah yang terasa berarti bagimu?
     Bagaimana kamu dapat menyatakan perhatianmu kepada mereka
     hari ini?

  Aktivitas Khusus:
  -----------------
  Hiasan Natal

  Sediakan waktu untuk membuat hiasan sederhana bagi pohon Natal Anda.
  Anda dapat menggunakan kertas karton, kertas kado dan pita, atau
  adonan kue dan bahan hiasan kue untuk membuat hiasan-hiasan yang
  unik. Beberapa gagasan di bawah ini dapat dipakai: sebuah mahkota
  dengan tulisan "Raja Yesus," sebuah bola dunia dengan tulisan
  "Yesus," kado kecil bertuliskan "Yesus, hadiah terbesar dari Allah,
  atau sebuah kue ulang tahun dengan kata-kata "Selamat Ulang Tahun
  Yesus."

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Belajar Bersama
  Penulis    : Janice Y. Cook
  Penerbit   : Gloria, Yogyakarta, 1999
  Halaman    : 156 - 157


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ STOP PRESS!

                            BOOKLET TELAGA
                            ==============

  Pembaca yang setia, ada kabar gembira bagi Anda!
  Kini TELAGA telah menerbitkan 6 booklet dari transkrip kaset TELAGA
  yang memiliki topik-topik yang menarik. Keenam booklet itu adalah:
  1. "Menjadi Sahabat buat Suami", 2. "Menjadi Sahabat buat Istri", 3. "Anak dan Televisi dan Video Game", 4. "Bagaimana Membentuk A Boy menjadi A Man", 5. "Melihat Kecocokan dalam Berpacaran", 6. "Membatasi Keintiman Selama Berpacaran"

  Dapatkan segera booklet-booklet tersebut dengan harga yang
  terjangkau di toko-toko buku Kristen yang ada di kota Anda masing-
  masing atau Anda juga bisa memesannya melalui Kantor TELAGA
  (dikenakan ongkos kirim) ke alamat:

                 LBKK - TELAGA
                 Jl. Cimanuk 58 Malang 65122
                 Telp. (0341) 493645

  Pesanan lewat telepon atau email akan dilayani apabila pemesan
  telah lebih dahulu mengirimkan bukti pembayaran (termasuk ongkos
  kirimnya). Untuk memesan lewat email silakan menghubungi:
  ==>   <pesan@telaga.org>


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Helen Sijabat <hlnsrg@>
  > Hai Syalomm....mmm !!!!!!!!
  > Perkenalkan nama saya Helen Sijabat aktif di GKPS (Gereja Kristen
  > Protestan Simalungun) jemaat Tangerang. Sebagai Guru SM dan
  > Bendahara Seksi SM. Email saya hlnsrg@yahoo.com.
  > Teman-teman sepelayanan di SM, saya sampaikankan bahwa tahun 2005
  > akan menjadi Tahun Anak bagi GKPS. Trus...saya mohon bantuan ide-
  > ide atau kreativitas acara dalam rangka perayaan Tahun Anak ini.
  > Kalau bisa kirim via emailku. Terima kasih banyak. GOD BLESS YOU.

  Redaksi:
  Kami senang sekali mendengar rencana gereja Anda untuk menjadikan
  tahun 2005 menjadi Tahun Anak. Hal itu berarti gereja Anda memberi
  prioritas kepada pelayanan anak, dan berarti gereja Anda sedang
  mempersiapkan hari depan yang cerah bagi perkembangan jemaat yang
  sehat. Oleh karena itu sangat penting untuk membuat strategi agar
  dapat memberikan hasil yang maksimal.

  Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan berkunjung ke Situs
  PEPAK, karena di sana ada banyak bahan yang bisa memberikan
  inspirasi untuk ide-ide yang menarik. Inilah alamat Situs PEPAK:
  ==> http://www.sabda.org/pepak/

  Nah, bagi teman-teman lain yang punya ide-ide menarik, silakan
  berpartisipasi dengan menulis surat ke alamat email yang sudah
  diberikan oleh Sdri. Helen di atas.


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU

                   Jika kita sibuk menghakimi orang,
          kita tidak akan punya waktu untuk mengasihi mereka.
                             (Ibu Teresa)

           Kewajiban pertama dari kasih adalah mendengarkan.
                            (Paul Tillich)

              Kebencian melumpuhkan, kasih menyembuhkan
              Kebencian mengacaukan, kasih menyelaraskan
             Kebencian menggelapkan, kasih membawa terang.
                       (Martin Luther King, Jr.)


=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
         Staf Redaksi: Davida, Ratri, Tesa, Kristian, dan Oeni
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
                      http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org