Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/206 |
|
e-BinaAnak edisi 206 (1-12-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 206/Desember/2004 ~~~~~~~~~~~ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ RENUNGAN : Semoga Sukacita Natal Membarui Hidup Anda o/ KESAKSIAN NATAL : Berharap dan Berdoa o/ AKTIVITAS : Bacalah Buku-buku Natal Bersama Keluarga o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Melatih Kelas Kecil untuk Perayaan Natal o/ MUTIARA GURU =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ SALAM DARI REDAKSI Syalom, Wah, tidak terasa, saat ini kita telah memasuki bulan Desember, bulan umat Kristen memperingati hari Kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat dunia. Tentu sukacita besar akan menyertai hari peringatan istimewa ini. Nah, berkaitan dengan hal tersebut, maka e-BinaAnak edisi Desember akan menyajikan topik-topik Natal. Adapun topik-topik yang telah kami siapkan untuk bulan Desember ini adalah sebagai berikut: * Sukacita Natal * Makna Natal * Kesederhanaan Natal * Kasih Natal * Tahun Baru Sebagai topik pertama bulan ini, "Sukacita Natal" menyajikan Renungan yang menolong kita untuk mengalami Natal yang penuh sukacita di dalam Kristus. Ada Kolom Kesaksian Natal yang khusus kami sediakan di bulan Desember ini. Selain itu, Anda juga dapat menyimak Kolom Aktivitas dimana Anda akan menemukan ide-ide yang dapat dikerjakan untuk memperingati Natal bersama keluarga dengan indah dan penuh sukacita. Supaya Anda tidak penasaran, langsung saja menyimak sajian e-BinaAnak minggu ini. Tim Redaksi "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." (Roma 15:13) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+15:13 > =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ RENUNGAN SEMOGA SUKACITA NATAL MEMBARUI HIDUP ANDA ========================================= Natal adalah masa untuk tertawa dan bersukacita, masa ketika kebahagiaan kita meluap-luap. Tetapi, kita semakin sering mendengar kata-kata sumbang, yaitu bahwa masa Natal telah menimbulkan beban yang berat. Ini menunjukkan ada sesuatu yang salah, entah di mana, karena Kristus tidak pernah bermaksud agar kelahiran-Nya menjadi peristiwa yang mulia. Kekristenan dirancang untuk meneruskan kuasa dari Yesus Kristus kepada setiap pribadi; karena itu, perayaan Natal yang berpusat pada Kristus seharusnya merupakan pengalaman puncak dalam acara satu tahun. Mungkin kita memerlukan lebih banyak imajinasi supaya merasakan kembali pengalaman ini secara pribadi, seperti yang dilakukan orang- orang yang kreatif. Contohnya, pada bulan Desember yang lalu, di depan sebuah pompa bensin digantung sebuah papan yang besar. Di situs tertulis, "Selamat hari Natal dan Tahun Baru bagi semua pelanggan. Dana 150 dolar yang semestinya dipakai untuk membeli kartu-kartu Natal untuk Anda telah diserahkan kepada Pendeta Bill Harrod untuk memeriahkan perayaan Natal di West Dallas." Di negara bagian lain, sebuah jemaat diminta menyumbang pakaian bekas untuk orang-orang yang membutuhkannya. Ada satu keluarga yang menyerahkan pakaian baru, yang dibeli dengan uang yang mereka kumpulkan sepanjang tahun untuk membeli hadiah Natal. Pemberian seperti itu tentunya mencerminkan arti Natal yang sesungguhnya. Cara yang terbaik bagi kita untuk memuliakan Dia ialah dengan meniru teladan-Nya. Tindakan yang berbelas kasihan yang merefleksikan inspirasi yang sudah diberikan-Nya kepada kita, akan mendatangkan kepuasan kebahagiaan yang lebih mendalam daripada memberi atau menerima hadiah yang paling mahal. Sepuluh tahun yang lalu, anak perempuan dari Bapak dan Ibu Carl Hansen di San Bernardino, California meninggal karena penyakit kanker. Ia berusia tujuh tahun. Setelah perjalanan waktu mengikis sebagian dari kesedihan mereka, keluarga Hansen menyadari bahwa anak mereka sudah mengajarkan banyak hal tentang kasih seorang anak, sehingga mereka bermaksud mengabadikan apa yang sudah diajarkan oleh anaknya. Mereka memutuskan, Pak Hansen berpakaian seperti Sinterklas dan mereka akan mengunjungi setiap anak di kota itu yang harus berbaring di tempat tidur, yang tidak dapat melihat Sinterklas di toko-toko. Selama dua tahun, mereka sangat sibuk pada setiap hari Natal, sehingga keluarga Elk membawa hadiah untuk setiap anak yang dikunjungi. Pak Hansen belajar sulap untuk menghibur anak-anak. Mereka mengumpulkan penghibur amatir dan mengadakan pertunjukan pada setiap kunjungan. Di rumah tinggal dan rumah sakit ada banyak anak yang haus akan kasih sayang sehingga keluarga Hansen akhirnya memutuskan untuk membuat kunjungan Natal mereka menjadi suatu proyek sepanjang tahun. Pemazmur berkata, "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala." Orang Kristen yang mula-mula merayakan hari Natal dengan mengingat perbuatan Tuhan dan keajaiban di masa lalu. Natal memang waktu untuk bergembira, tetapi bukan dengan cara yang berlebihan. Menggunakan perayaan kelahiran Yesus sebagai alasan untuk memberi hadiah dan minuman berlebih-lebihan untuk memperoleh keuntungan, sama saja dengan menghina Tuhan dan menyembah berhala. Berapa banyak orang yang kita tahu merasa dibebani dengan pemberian hadiah karena menghabiskan uang melebihi kemampuan mereka? Dalam usaha mereka untuk bersaing dengan tetangga, banyak orang yang berhutang. Lebih baik mereka mengungkapkan semangat Natal dengan cara yang lebih berarti daripada sekadar menghabiskan uang. Ini sebuah contoh yang saya maksudkan: Di Hewlett, Long Island, di lingkungan orang Yahudi dibentuk suatu jemaat, tetapi mereka tidak mempunyai gereja dan berkumpul di sebuah toko. Anggota jemaat semakin bertambah di toko tersebut dan tepat sebelum hari Natal tiba, mereka mulai membangun sebuah gereja. Pada hari Natal dan Tahun Baru, salah seorang tetangga mereka yang bernama Ricky Cardace, seorang Katholik menyerahkan pompa bensinnya kepada teman-temannya, orang Yahudi. Mereka akan menjalankannya dan semua penerimaan pada waktu itu akan dipakai untuk dana pembangunan gereja. Jadi, memberi pada hari Natal dapat melalui berbagai bentuk yang tidak diukur dengan uang. Ini beberapa usulan pemberian yang tidak diukur dengan uang: Hadiah yang Anda buat sendiri lebih dihargai -- sesuatu yang sederhana, seperti kue buah, atau alat pembuka surat, foto rumah seseorang, bayi atau hewan peliharaan, itu akan lebih dihargai. Kami mengenal pasangan yang mengecat serambi dan pintu depan rumah orangtuanya. Bagi yang memberi, hal itu merupakan suatu tindak kasih, sedangkan bagi yang menerimanya, hal itu merupakan suatu persembahan kasih. Pada waktu terjadi krisis keuangan, seluruh anggota keluarga membuat sendiri hadiah untuk masing-masing anggota keluarga. Natal yang istimewa ini merupakan saat yang penuh sukacita dan sejak itu, kebiasaan ini dilakukan rutin setiap tahun. Apabila Anda mengenal seorang ibu yang mau pergi ke gereja atau mengikuti kegiatan lain, tetapi tidak bisa menanggung biaya secara menusiawi, mengapa tidak memberikan selembar cek untuk ongkos mengasuh anak selama beberapa jam untuk tahun berikutnya? Kirimlah kenang-kenangan Natal untuk orang yang tidak mengira akan memperolehnya dari Anda, orang yang sering kita jumpai, tetapi tidak terlalu kita kenal: tetangga yang mengucapkan selamat pagi setiap hari; orang yang membersihkan kantor atau ruang kerja Anda; atau petugas lalu lintas. Terutama orang yang paling menjengkelkan Anda. Mengetahui lebih banyak tentang orang-orang menjadi pengalaman yang memperkaya kehidupan. Alami kunjungan yang menyentuh hati ke rumah sakit, panti asuhan, dan penjara. Membantu keluarga yang kurang mampu juga merupakan pengalaman yang indah. Sering anak-anak memperlihatkan kepada kita cara untuk merayakan Natal dengan kegembiraan yang lebih besar. Murid-murid SMP di New Jersey memutuskan untuk memberikan uang, yang semula mereka kumpulkan untuk hadiah Natal kepada orang yang lebih memerlukannya. Atas bantuan dan nasihat ibu kepala kantor pos setempat, mereka menyumbangkannya untuk pasien yang menderita akibat melemahnya otot. Di salah satu sekolah dasar, anak-anak kelas enam diberitahu bahwa di negara-negara lain, ungkapan rohani pada hari Natal adalah unsur yang terpenting. Sedangkan pemberian hadiah merupakan bagian kecil dari Natal dan sering dirayakan secara terpisah, biasanya diadakan pada hari Sinterklas. Karena anak-anak ini mendapat kesan bahwa hadiah merupakan ungkapan yang paling utama pada hari Natal, maka dapat dimaklumi bila mereka terkejut, dan bertanya, "Kalau begitu bagaimana kita harus merayakan Natal?" Guru mereka menyuruh mereka semua mencari jawabannya di Alkitab: salah seorang murid laki-laki menuliskan jawabannya dari Matius 25:35,40: "Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum ... segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Itu merupakan awal yang baik, kata guru mereka, dan ia menyarankan supaya mereka menemukan saudara mereka yang paling hina di kota mereka sendiri. Mereka melakukannya, dan mulai mengumpulkan sumbangan Natal dalam sebuah kotak yang besar. Pada hari Natal sudah terkumpul cukup uang untuk makan malam dan hadiah untuk dua keluarga. Anak-anak sendiri yang mengantarkan hadiah itu untuk kedua keluarga tersebut. Dalam perjalanan pulang, salah seorang guru melihat seorang anak perempuan menggenggam erat- erat kotak kosong yang digunakan untuk mengumpulkan sumbangan itu. "Saya akan menaruhnya di bawah pohon di rumah," ia menjelaskannya dengan mata berbinar-binar. "Supaya saya mengingat Natal yang paling menyenangkan yang pernah saya rayakan." Semoga Anda dapat mengalami hari Natal yang berpusat pada Kristus seperti itu. Anda akan menyukainya lebih daripada Natal mana pun. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Kisah Nyata Seputar Natal Penerbit : Yayasan Kalam Hidup Bandung 1989 Judul : Semoga Semangat Natal Membarui Hidup Anda Halaman : 164 - 167 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ KESAKSIAN NATAL BERHARAP DAN BERDOA =================== Bagiku, ibu adalah teladan yang paling hebat untuk cinta, kebaikan, kelembutan, dan pengorbanan. Ia adalah satu-satunya guru sejati yang pernah kukenal dalam hal memegang teguh prinsip kejujuran. Ia sangat berarti dalam hidupku. Aku tumbuh dalam sebuah rumah yang dibeli oleh orangtuaku, tepat sebelum aku lahir. Masa kanak-kanakku dipenuhi dengan ekspresi kasih sayang dan cinta yang sangat singkat. Ibuku menyediakan coklat hangat dan kue-kue pada sore ketika hari hujan. Ketika aku membutuhkannya, ia melemparkan senyuman hangat dan tepukan di punggungku. Aku pindah ke tempat yang tak terlalu jauh ketika aku beranjak dewasa. Lokasinya hanya beberapa mil jauhnya dari rumah kami. Aku berharap bisa memberikan kasih sayang kepada anak-anakku, seperti halnya yang kudapatkan dari kedua orangtuaku. Selain itu, anak-anakku bisa merasa aman dan terlindungi, seperti halnya yang kurasakan dari orangtuaku. Tetapi, suatu perubahan terjadi ketika aku berkendaraan di bawah guyuran hujan pada suatu sore di bulan Desember 1989. Semua perasaan nyaman hilang dan larut dalam guyuran air hujan. Waktu itu, ibuku nyaris mati karena penyakit kanker. Natal adalah waktu yang paling disukai oleh ibuku. Kadang-kadang, ia mengeluh tentang kesibukannya pada masa itu. Meskipun demikian, pohon Natal keluarga kami selalu dihiasi dengan hiasan-hiasan kristal yang mahal. Aku tahu bahwa ibuku sangat bangga dengan pohon spesialnya. "Tolonglah, Tuhan," doaku ketika aku berkendaraan di tengah hujan, "tolong biarkan ibuku hidup untuk satu Natal lagi." Aku masuk ke tempat parkir sebuah mal perbelanjaan yang ramai. "Aku belum siap untuk membiarkannya pergi dan aku membutuhkannya di sini." Aku enggan untuk membeli beberapa hadiah saat itu. Tetapi, aku memilih beberapa hadiah untuk suami dan putriku. Tidak seharusnya kubiarkan perasaan kehilangan itu merusak liburan keluargaku. Aku berdiri di tengah-tengah lokasi yang memamerkan hiasan-hiasan Natal. Kupikir, sebuah hiasan Natal bisa menjadi hadiah yang menggembirakan ibuku. Hiasan Natal mungkin bisa menghubungkannya kembali dengan kecintaannya pada Natal. Selain itu, aku berharap agar ibuku mempunyai harapan yang baru. Sekali lagi, aku berdoa agar hadiah Natal bisa memberikan harapan baginya untuk melihat hari yang diberkati ini sekali lagi. Sebuah hiasan di tempat pameran itu menarik perhatian khusus. Dengan senang hati, kuambil hiasan itu dan aku membayarnya di kasir. Aku meletakkannya di atas meja dan membalikkan sisinya. Di bagian belakang hiasan itu, butir-butir mutiara disusun dan membentuk kata "hope" (harapan) Kulihat hiasan itu dengan pandangan tak percaya. Aku yakin bahwa ini suatu tanda bahwa ibuku akan mendapat harapan yang baru melalui hadiah ini. Ia bisa bertahan cukup lama untuk merayakan satu Natal lagi bersama kami. Aku segera membawa hiasan itu ke rumahnya. Bahkan, aku tidak bisa berhenti membungkusnya karena keinginanku yang kuat untuk segera memberikan hadiah itu kepadanya. Aku menggenggam kantong plastik itu di dadaku. Dengan terengah-engah, kuceritakan hal itu kepadanya. Kukatakan pada ibuku tentang makna ´harapan´ itu bagiku. Ia tersenyum ketika mendengarkan ceritaku yang beruntun. Dengan hati- hati, ibuku menggantungkan hiasan yang gemerlapan itu pada pohon Natal yang besar. Pohon Natal itu terletak di sudut ruang keluarga. Tetapi, ´harapan´ ibuku tidak sama dengan harapanku. Ketika Natal semakin dekat, ibuku mengatakan kepadaku bahwa ia ingin meninggal dunia sebelum Natal tiba. Ia takut akan mengalami sakit pada hari Natal sehingga liburan kami pada hari itu dipenuhi dengan kesedihan. Aku meyakinkan ibuku bahwa ayahku, aku, dan anakku ingin bersamanya pada Natal untuk yang terakhir kalinya, baik ia dalam keadaan sakit maupun sehat. Tetapi, ia tetap bertahan. "Aku berharap meninggal dunia sebelum Natal." Dan, itulah yang terjadi. Ibuku meninggal pada 7 Desember 1989. Ia mengakhiri perjuangannya yang panjang melawan kanker. Kukuburkan hiasan sutra dan mutiara bersamanya. Ia meninggalkan putri satu - satunya. Aku merasa sedih sekaligus bingung. Bukankah lewat doa aku bisa menemukan hiasan ´harapan´ sebagai tanda bahwa ia akan bertahan melewati Natal? Pesan apa yang ada di balik mujizat kecil yang kualami pada Natal itu? Akhirnya, aku mulai bisa mengerti makna mujizat itu beberapa bulan setelah kematian ibuku. Dengan kebijakan-Nya, ternyata Tuhan telah menjawab doa ibuku, dan bukan doaku. /Candy Chand -- Antelope, California Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : The Magic of Christmas Miracles Penulis : Jamie C. Miller, Laura Lewis, dan Jennifer Basye Sander Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer -Kelompok Gramedia Jakarta Halaman : 125 - 128 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ AKTIVITAS Sukacita Natal bersama keluarga bisa dirasakan dengan kebersamaan yang indah. Salah satu cara untuk mengisi kebersamaan itu ialah dengan melakukan berbagai aktivitas. Salah satunya dengan cara berikut ini. BACALAH BUKU-BUKU NATAL BERSAMA KELUARGA ======================================== Carilah buku cerita Natal yang bisa dinikmati bersama oleh Anda, keluarga, atau murid-murid Anda selama masa perayaan Natal. Pilihlah buku yang menyampaikan pesan Natal yang sudah bergema hampir dua ribu tahun sejak kelahiran Kristus. Temukan bagaimana para penulis menerapkan arti kedatangan-Nya ke bumi dalam kehidupan kita. Tanyakan pada petugas perpustakaan. Sejumlah buku ditulis dengan suasana Natal atau bagian Natal. Beberapa kumpulan cerita pendek Natal (baik untuk orang dewasa maupun anak-anak) bisa dibeli di toko-toko. Hampir semua buku Natal ini berisi cerita yang menyentuh hati dan membuat orang menyadari kasih Allah. Dalam memilih cerita Natal untuk dibaca bersama keluarga, jadikan itu sebagai kriteria utama Anda. Beritahu petugas perpustakaan Anda mencari buku yang sebagian mengharukan, sebagian menimbulkan senyum, dan terutama memuliakan Allah. Grace Livingston, Hill seorang novelis Kristen yang karyanya diterbitkan pada pertengahan pertama abad ke-20, menulis sejumlah novel pendek yang berhubungan dengan Natal. Koleksi karya Pearl S. Buck dan Charles Dickens termasuk sejumlah seleksi kisah Natal. Begitu Anda menemukan buku untuk masa Natal ini, susun prosedur bagi sesi pembacaan Anda. Kalau anak-anak Anda belum bisa membaca, maka Anda yang harus membacakannya. Kalau mereka sudah bisa membaca, biarlah mereka yang membacanya untuk Anda. Atau lakukan secara bergantian. 1. Mungkin Anda bisa membaca beberapa menit di meja sarapan setelah makan dan sebelum berangkat kerja atau ke sekolah. 2. Mungkin Anda bisa membaca bersama beberapa menit sebelum atau sesudah makan malam. 3. Mungkin Anda ingin membaca cerita setelah pekerjaan rumah dan sebelum tidur. JADIKAN CERITA ITU MENARIK Bahkan, remaja senang mendengar cerita yang dibacakan, setelah mereka merasa terbiasa. Ajak mereka untuk memejamkan mata mereka dan membayangkan adegannya, lengkap dengan musik latar belakang dan efek suara. Ciptakan versi keluarga gaya sandiwara radio. Jaga ketegangannya. Baca beberapa halaman saja sehari, atau bab yang pendek. Bayangkan drama seri. Jangan mendiskusikan cerita itu di tengah pembacaan. Baca saja. Diskusi bisa dilakukan pada saat lain atau setelah seluruh buku selesai dibaca. Cerita yang dibaca bersama pada masa Natal benar-benar sebuah hadiah dari keluarga untuk keluarga. Itu adalah hadiah yang memperkaya pikiran, menghangatkan jiwa, dan mengokohkan dasar untuk komunikasi keluarga. Berapa banyak hadiah lain yang bisa memberi sebanyak itu? Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa Penulis : Jan Dargatz Penerbit : Interaksara, Batam Centre, 1999 Halaman : 120 - 122 =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Sevian <vian@> >Mohon masukan untuk melatih anak-anak kelas kecil (TK - 3 SD) dalam >menari dan membaca puisi untuk Natal. Sudah 4 kali ini berlatih, >tetapi mereka masih belum terlalu menghafalkan gerakan ataupun >kata-katanya. Terima kasih atas pertolongannya. Redaksi: Sdr. Sevian, melatih anak-anak memang memerlukan waktu yang lebih banyak. Selain itu, kesabaran guru SM juga sangat penting. Jika mereka masih belum bisa menghafalkan gerakan dalam menari, mungkin karena gerakan yang diberikan terlalu sulit untuk mereka. Untuk anak kelas kecil, variasi gerakan jangan terlalu banyak. Sedikit variasi, walaupun terus diulang akan membuat anak kelas kecil cepat menghafalkan gerakan yang diberikan. Untuk membaca puisi pun, jika memang sampai mendekati hari H-nya mereka tetap tidak bisa menghafalkan dengan sempurna, sebaiknya Anda perbolehkan mereka untuk memakai teks. Tetapi untuk saat ini, teruslah melatih mereka, jangan putus asa. Tim Redaksi yakin, perjuangan, kesabaran, dan semangat Anda dan rekan-rekan tidak akan sia-sia. Selamat berlatih :)) =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ o/ MUTIARA GURU Allah yang penuh kasih, jangan biarkan hidup saya penuh sesak, Seperti pemilik penginapan di Betlehem, sehingga tidak tersedia ruang bagi-Nya. Sebaliknya, biarkan pintu hati saya selalu tebuka, Siap menyambut Raja yang baru lahir, Izinkan saya mempersembahkan yang terbaik yang saya miliki, Bagi Dia yang telah memberikan segala sesuatu kepada saya. - Rosalyn Hart Finc - =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, Murti Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ =^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |