Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/211 |
|
e-BinaAnak edisi 211 (13-1-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 211/Januari/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Ibadah Keluarga o/ TIPS : Memadukan Ibadah Gereja ke dalam Ibadah Keluarga o/ BAHAN MENGAJAR : Ibadah: Dengan Membawa Hati Kita o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ingin Berlangganan e-BinaAnak o/ MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Ibadah keluarga itu penting. Mengapa? Sebab dalam kebaktian tersebut, hubungan setiap anggota keluarga akan dibangun semakin erat di dalam Tuhan. Selain itu, dengan adanya ibadah keluarga, kerohanian anak akan dibangun dalam fondasi yang benar. Tidak benar jika pembinaan rohani anak-anak hanya diserahkan pada guru agama di sekolah atau guru SM-nya, karena bimbingan rohani di SM tidak dapat dilakukan secara personal dan terus menerus. Ibadah keluarga jika dikenalkan sedini mungkin kepada anak akan memberi manfaat yang besar, khususnya ketika nanti menginjak dewasa. Edisi e-BinaAnak minggu ini akan membahas tentang pentingnya arti ibadah keluarga. Sajian kami ini akan menolong guru-guru SM untuk memberikan pengertian yang benar kepada anak tentang ibadah keluarga dan juga bahan ini dapat menjadi pembahasan menarik untuk didiskusikan dalam pertemuan dengan orang tua murid. Selain Artikel dan Tips, kami juga menyajikan Bahan Mengajar yang dapat Anda bagikan kepada orang tua anak-anak SM Anda. Selamat beribadah bersama keluarga Anda! Tim Redaksi "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:6-7) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ulangan+6:6-7 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/ -o- IBADAH KELUARGA -o- =============== MAKNA IBADAH KELUARGA Seorang dekan Fakultas Sosiologi di Universitas Haver, Dr. Pitirin Sorokin, menemukan bahwa keharmonisan keluarga berhubungan erat dengan ibadah keluarga. Keluarga yang setiap hari mengadakan kebaktian doa, persentasi perceraian terjadi hanya 15 dibanding 1000. Kebaktian keluarga yang sukses memberi sumbangsih yang besar terhadap pembinaan hubungan keluarga dan kerohanian anak. ALASAN UNTUK MENGADAKAN KEBAKTIAN KELUARGA 1. Bimbingan Keluarga ------------------ Membina kehidupan rohani anak, bukan hanya bersandar pada waktu satu minggu sekali di Sekolah Minggu. Pembinaan dalam keluarga jauh lebih penting dan berpengaruh ketimbang yang diberikan oleh gereja. 2. Tanggung Jawab -------------- Alkitab menegaskan tentang tanggung jawab keluarga. Seorang ayah sebagai kepala keluarga, harus lebih bertanggung jawab dalam mendidik anak. Musa mengajarkan kepada orang Israel, "Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu" (Ulangan 6:6-9). Ayat itu jelas memberitahukan bahwa pendidikan agama merupakan tanggung jawab keluarga dan harus dilakukan setiap hari. 3. Pengajaran dari Orangtua ------------------------- Bila orangtua secara serius ingin membekali kehidupan rohani anak, haruslah disampaikan secara terencana dan teratur. Pelajaran kebenaran harus disusun dengan sistematis, jangan hanya asal terima dari pendeta atau guru Sekolah Minggu. 4. Meningkatkan Komunikasi ----------------------- Pada zaman ini, kesibukan dan ketegangan mewarnai kehidupan keluarga. Waktu untuk berkumpul dengan seisi rumah sangat sulit ditetapkan. Oleh karena itu, ibadah keluarga merupakan jembatan untuk menghubungkan seluruh keluarga masuk dalam komunikasi rohani. KEGAGALAN IBADAH KELUARGA 1. Biasa Dibatalkan ---------------- Bila sudah terbiasa suka membatalkan waktu untuk mengadakan ibadah keluarga karena suatu alasan, maka akan sulit untuk diwujudkan kembali. 2. Suasana Mati ------------ Suasana ibadah terlalu rutin dan tidak menarik sehingga, keluarga menjadi bosan. 3. Menyelewengkan Tujuan --------------------- Saat ibadah keluarga sering digunakan sebagai kesempatan untuk menghukum anak, "Mengapa hari ini kamu bertengkar dengan kakak" dan lain-lain. Atau menggunakan Alkitab untuk menghakimi, orangtua membacakan dulu ayat Alkitab sebelum menegur anak. Oleh karena suasana seperti itu, anak selalu menghindar untuk beribadah. 4. Kurang Mengikutsertakan ----------------------- Jika ayah dan ibu yang terus memimpin, dan anak tidak diberi kesempatan, maka anak merasa kebaktian itu tidak ada sangkut pautnya dengan dia dan tidak berminat lagi untuk mengikuti ibadah keluarga. 5. Menuntut Terlampau Tinggi ------------------------- Ada keinginan yang terlampau tinggi atau waktu ibadah terlalu lama. Masing-masing sudah terlalu disibukkan dengan acara sendiri. Belum lagi daya tarik acara televisi yang menarik. Semuanya dirasakan begitu banyak rintangan, sehingga akhirnya ibadah keluarga tidak dapat dilaksanakan. USULAN TENTANG IBADAH KELUARGA 1. Menyadari Prinsip yang Utama ---------------------------- Ibadah keluarga yang baik harus mencakup 3 hal, yaitu: a. Alkitab : Firman Allah sebagai pedoman dan kekuatan dalam kehidupan keluarga. b. Doa : Berbicara dengan Allah dan menyerahkan segala beban. c. Berbagi rasa: Dalam suasana komunikasi yang indah semua merasakan, senang sama dicicipi sulit sama ditanggung. 2. Mengingat Kebutuhan Anak Sesuai dengan Usia ------------------------------------------- Anak yang masih kecil perlu gambar-gambar dari kisah di dalam Kitab Kejadian atau riwayat Yesus pada keempat Injil. Sedangkan bagi anak yang agak besar boleh masuk ke dalam pengajaran pada bagian Kitab Kisah Para Rasul, Surat kiriman Paulus dan Kitab sejarah. 3. Memiliki Tekad yang Bulat ------------------------- Seisi rumah bertekad untuk memilih waktu yang tepat dan menjadikannya sebagai yang diutamakan. Bila waktunya tidak tepat, dapat diubah daripada ditiadakan. Atau bila semua sibuk, tetapkan waktu satu minggu satu/dua kali daripada selalu dibatalkan. 4. Metode Penyelidikan Alkitab --------------------------- Gunakan berbagai metode dalam menyelidiki Alkitab, misalnya dengan membaca Alkitab terjemahan lain sebagai perbandingan. Atau menyelidiki para tokoh, mendengarkan kaset, menonton video rohani, atau boleh juga dipimpin secara bergilir. 5. Mengadakan Doa -------------- Cara berdoa juga perlu bervariasi. Misalnya, dipimpin oleh satu orang, doa bersama, doa pendek sesuai dengan tema, membaca Mazmur sebagai doa, atau memberi kesempatan semua untuk berdoa. Yang penting orangtua mengumpulkan pokok-pokok doa, lebih luas yang didoakan lebih puas jiwa yang mendoakan. Berdoa bukan hanya untuk keluarga sendiri, tetapi juga untuk gereja, para hamba Tuhan, pekerjaan Tuhan, teman sekolah, tetangga, dan lain sebagainya. Isi doa, di dalamnya termasuk doa syafaat, doa syukur, doa pengakuan dosa agar melalui doa, anak mengalami kesungguhan hidup dengan Allah. 6. Membagikan Pengalaman --------------------- Ciptakan suasana yang manis saat setiap orang menceritakan pengalaman dan perasaannya. Ingat bahwa ibadah itu bukan suatu ritual keagamaan, melainkan persekutuan keluarga dimana komunikasi yang indah sangat dibutuhkan. 7. Mengendalikan Waktu ------------------- Paling baik, waktu ditentukan tidak lebih dari 30 menit supaya tidak terasa jemu. Biarkan ibadah keluarga menjadi sesuatu yang dikenang oleh anak-anak sehingga mempengaruhi pertumbuhan rohani mereka. Sebenarnya banyak masalah keluarga dapat diselesaikan dengan mudah jika ada ibadah keluarga. Kristus harus menjadi kepala keluarga. Seluruh keluarga bersukacita mencari Tuhan, berdekat dengan Tuhan. Jika anak dibesarkan dalam keluarga semacam ini, pasti ia tidak akan menyimpang dari imannya, mengasihi dan melayani Tuhan sampai hari tuanya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Menerobos Dunia Anak Penulis : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2000 Hal : 180 - 182 ______________________________________________________________________ o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/ -o- MEMADUKAN IBADAH GEREJA KE DALAM IBADAH KELUARGA -o- ================================================ Berikut ini beberapa saran praktis untuk memadukan ibadah gereja ke dalam kegiatan keluarga Anda sehari-hari. 1. Mulailah percakapan waktu makan malam pada hari Minggu dengan suatu pertanyaan, pembenaran, atau kurang setuju sehubungan dengan khotbah pendeta pada pagi harinya. 2. Carilah ayat-ayat Alkitab sebagai pendukung untuk dibacakan dalam kebaktian keluarga setiap hari dengan didahului, "Aku telah memikirkan pemberitaan Firman oleh pendeta atau pelajaran Sekolah Minggu ....", 3. Berikan kesaksian pribadi kepada keluarga mengenai bagaimana khotbah, nyanyian, atau ayat Alkitab dalam kebaktian ibadah itu yang mengingatkan kembali saat menghadapi suatu keputusan, menghadapi krisis atau pencobaan. 4. Hubungkan kebenaran yang diberitakan dalam ibadah dengan peristiwa atau krisis moral zaman sekarang waktu Saudara menonton televisi atau membaca surat kabar. 5. Letakkan tulisan nats Alkitab yang dipakai dalam khotbah hari Minggu atau dalam pelajaran Sekolah Minggu untuk dibacakan bersama sebelum doa pengucapan syukur waktu hendak makan, atau nyanyikan bersama-sama satu bait lagu yang dinyanyikan dalam kebaktian ibadah hari Minggu. 6. Berilah nasihat kepada keluarga, "Dalam setiap kebaktian ibadah aku menemukan suatu hal yang dapat menolongku, meskipun kebaktian itu terasa membosankan dan semua orang muram. Hari ini, misalnya, aku merasa tertolong oleh ...." Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Penerapan Praktis Pola Hidup Kristen Judul Artikel Asli: Ibadah Keluarga Penulis Artikel : David McKenna Penerbit : Kerjasama antara Gandum Mas, Malang; Kalam Hidup, Bandung; Lembaga Literatur Baptis, Bandung; dan YAKIN, Surabaya, 2002 Halaman : 581 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ -o- IBADAH: DENGAN MEMBAWA HATI KITA -o- ================================ Refleksi untuk Orangtua: ------------------------ Dalam seluruh Kitab Suci, ibadah slalu ditempatkan dalam konteks kebutuhan kita untuk mengenal, mengakui, dan memuji Allah. Jadi, bukan hanya karena Allah ingin disembah, tetapi karena Allah ingin agar kebutuhan kita juga terpenuhi. Dalam ibadah yang benar, kita menghampiri Allah sambil membawa hati kita. Kita menaruhnya pada kaki-Nya, sambil mengerti dan percaya bahwa hati kita akan diterima, dihargai, dipelihara selamanya. Kita tidak diciptakan untuk merasa kecil dan kosong di hadirat Sang Pencipta. Allah mendorong kita untuk datang mendekat kepada-Nya dengan penuh keyakinan dan kelayakan. Dalam ibadah, kita mengangkat suara dengan penuh sukacita, melalui nyanyian dan pujian. Kita memasuki hadirat Allah dengan doa dan permohonan. Firman yang disampaikan menarik kita ke dalam pelukan Allah. Dalam bersukacita atas segala karunia-Nya, kita mengembalikan bagian Allah. Dan kehadiran Kristus semakin nyata dalam acara baptisan dan Perjamuan Kudus sehingga keheningan menyelimuti kita dan menggetarkan emosi kita. Namun, ibadah tidak dapat dibatasi atau didefinisikan dalam satu tindakan pada suatu saat saja. Sekalipun kita tidak sedang berkumpul dalam ibadah secara formal, kita tetap dapat menyembah Allah melalui sikap dan cara hidup kita. Kita memandang tubuh kita sebagai bait Allah yang kudus sehingga kita menghargainya. Demikian pula, hal itu kita praktikkan dalam tindakan kita satu terhadap yang lain, sehingga damai sejahtera menjadi inti ibadah kita. Kita dipanggil untuk menjadi penyembah-penyembah Allah, yang bersukacita karena diciptakan untuk itu. Refleksi untuk Seluruh Anggota Keluarga: ---------------------------------------- Ketika sesuatu yang luar biasa indah terjadi, rasanya kita ingin menyanyi, menari, tersenyum, dan tertawa! Bahkan orang dapat menangis karena terlalu bahagia. Rasanya kita ingin menggenggam tangan seseorang lain dan berkata, "Dengar, ini sangat luar biasa! kamu pasti tidak percaya!" Kita berterima kasih kepada orang yang membuat hal luar biasa itu terjadi dengan cara memeluknya, menelponnya, atau menulis surat kepadanya. Allah meciptakan kita, dunia serta segala yang ada di dalamnya. Allah ingin kita bahagia, dikasihi, dan dipelihara. Allah tak akan pernah meninggalkan kita sendiri dan akan menolong kita menjalani masa-masa yang sukar. Allah itu baik! Bukankah itu perlu dirayakan? Setiap hari Minggu, kita berkumpul dengan teman-teman dan keluarga untuk merayakan hal itu dan kita menyebutnya ibadah. Tetapi kita juga dapat melakukan ibadah setiap hari. Lihatlah ke sekeliling dan pikirkanlah hal-hal yang paling kamu sukai lalu bersyukurlah kepada Allah atas semua itu. Nyatakanlah kebaikan kepada orang lain dan bersyukurlah kepada Allah atas orang- orang luar biasa dalam hidupmu. Berikan kembali cinta kasih dan perhatian yang kamu terima dari keluargamu. Ceritakan pada orang lain tentang kasih Allah yang mengagumkan, itulah cara kita beribadah kepada Allah. Hanya Allah yang layak disembah. Tak seorang pun, di mana pun dan kapan pun dapat dan mau mengasihi kita sedemikian dalam dan memberikan kita begitu banyak seperti Allah. Pelajaran: ---------- HARI 1: IBADAH DALAM HIDUP SEHARI-HARI Keluaran 20:1-17 1. Kesepuluh perintah Allah ini merangkum tanggung jawab kita terhadap Allah dan terhadap sesama kita. Manakah perintah yang berbicara tentang hubungan antara Allah dan diri kita? Dan mana yang berbicara tentang hubungan kita dan sesama. 2. Manakah perintah yang kamu anggap paling sukar untuk dilakukan? HARI 2: PERINTAH UNTUK BERIBADAH 1Tawarikh 16:1-13, 23-26 Untuk mengetahui lebih banyak tentang tabut perjanjian, bacalah Keluaran 25:10-22. Tabut perjanjian amat penting bagi umat Tuhan yang hidp berpindah-pindah itu. Karenanya tabut tersebut selalu diusung oleh orang-orang yang ditunjuk secara khusus selama bangsa Israel dalam perjalanan. 1. Apakah tugas utama imam-imam Lewi? 2. Tuliskan tata cara ibadah di gereja Anda. Mengapa bagian-bagian yang berlainan ini dimasukkan dalam ibadah? Manakah bagian yang paling berarti bagi Anda? HARI 3: SEMBAHLAH TUHAN Mazmur 96 1. Bagaimana dunia ini akan dihakimi? 2. Secara bergiliran, ungkapkan apa yang paling kamu kagumi tentang Allah! HARI 4: IBLIS MENCOBAI YESUS Matius 4:1-11 1. Apa kesamaan yang terdapat dalam setiap tanggapan Yesus kepada iblis? 2. Apa yang kamu pakai untuk bertahan dalam pencobaan? HARI 5: KITA ADALAH BAIT ALLAH 1Korintus 3:16-17 1. Pada masa lalu, bait Allah diartikan sebagi tempat kediaman Allah. Bagaimana bacaan Alkitab di atas mengubah pemahaman kita tentang di mana kita dapat menemukan Allah? 2. Dengan cara apa saja kamu memelihara Bait Allah? HARI 6: YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN Filipi 2:5-11 1. Menurut ayat-ayat ini, dua kata apakah yang menggambarkan keberadaan Yesus sebagai manusia? 2. Dua kata apakah yang akan kamu pakai untuk menggambarkan dirimu sendiri, dan mengapa? Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Belajar Bersama Penulis : Janice Y. Cook Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1999 Halaman : 143 - 145 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: kade antara jaya <kantaraja@> >Salam Kasih Tuhan Yesus >Saya senang sekali medapat selembar fotocopy mengenai BinaAnak, dan >saya ingin lebih banyak tahu bagaimana melayani anak didalam Tuhan >Yesus. Bagaimana caranya saya dapat ikut bergabung dalam milis ini >atau saya berlangganan berita mengenai BinaAnak. >Terima kasih Tuhan memberkati pelayanan ini >Salam Kasih Tuhan >Kade Antara Jaya Redaksi: Puji Tuhan untuk berkat yang sudah Anda dapatkan dari buletin e-BinaAnak. Kami sudah mendaftarkan Anda sebagai anggota e-BinaAnak, dan setiap hari Rabu Anda akan menerima kiriman publikasi ini di mailbox Anda. Harapan kami, e-BinaAnak dapat terus menjadi berkat agar Anda bisa terlibat lebih aktif dalam pelayanan anak dan nama Tuhan semakin dimuliakan. ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Ibadah membentuk nilai-nilai supaya kita tahu ke mana kita pergi dan bagaimana kita dapat sampai ke sana. - Robert Webber - o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida dan Ratri Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2004 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ---------------------------------------------------------------------- Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |