Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/22 |
|
e-BinaAnak edisi 22 (22-2-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pelayan Anak <>< Daftar Isi: Edisi 022/Pebruari/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mengenal Anak Madya (Umur 9-11 tahun) o/ TIPS MENGAJAR : Pentingnya Literatur Kristen o/ AKTIVITAS : Aktivitas Menarik Untuk Anak Madya o/ DOA : Apakah Allah Menghendaki Kita Berdoa untuk Teman-teman Kita? o/ STOP PRESS : Edisi Khusus PASKAH o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Informasi tentang buku cerita anak *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Mengajar anak Madya (umur 9-11) merupakan hal yang menyenangkan, karena mereka senang belajar hal-hal yang baru. Perkembangan tubuh dan mentalnya membuat dia lebih mandiri dan tidak tergantung pada keluarga seperti waktu mereka masih kecil. Oleh sebab itu mereka juga menyukai kebebasan baru yang diberikan kepadanya. Doronglah setiap anak agar dapat menemukan dirinya sebagaimana Tuhan menciptakan mereka. Jika anda memiliki kesempatan untuk mengajar anak Madya, belajarlah baik-baik dan layanilah mereka dengan serius, karena anda dapat membawa pengaruh besar dalam hidup mereka. Tapi kalau anda mengajar sembarangan dan tidak bertanggung jawab maka pengaruh buruklah yang akan didapatkan. Oleh karena itu mintalah hikmat dan kekuatan dari Tuhan agar anda dapat membimbing mereka dengan benar. Selamat melayani! Staf Redaksi e-BinaAnak "Biarkanlah anak-anak itu datang padaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah." (Markus 10:14) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Mar/T_Mar10.htm 10:14 > *********************************************************************** o/ ARTIKEL MENGENAL ANAK MADYA (UMUR 9-11 TAHUN) ===================================== Ciri-ciri yang menonjol pada anak Madya adalah keberanian, keinginan mencari pengalaman baru, memuja pahlawan, senang mengumpulkan atau mengoleksi benda-benda tertentu, haus buku bacaan dan senang berkelompok dengan teman-teman yang sejenis. Berikut ini kita akan membahas ciri khasnya secara jasmani, mental, emosi, sosial dan rohani serta penerapan praktisnya dalam mengajar Sekolah Minggu. A. CIRI KHAS SECARA JASMANI --------------------------- 1. Pada umumnya keadaan kesehatan cukup baik, tidak mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuh semakin kuat, dan memiliki selera makan yang cukup besar. Ini adalah saat yang tepat bila Sekolah Minggu mengadakan berbagai kegiatan outdoor, seperti: camp, berkemah, atau piknik ke luar kota. Hanya pastikan bahwa ada Tim Kesehatan dan Tim Konsumsi yang mendampingi rombongan saat bepergian. Biasanya pada usia ini anak-anak telah diijinkan pergi menginap satu atau dua hari dengan pengawasan orang dewasa. 2. Pada umumnya mereka cukup aktif dan penuh semangat, serta senang melakukan kegiatan yang sulit dan bersifat menantang. Tapi, ada beberapa perbedaan perilaku antara anak laki-laki dan perempuan. Pada saat bermain, anak laki-laki lebih kasar daripada anak perempuan. Mereka suka melompat atau berlari sambil berteriak- teriak, sedangkan anak perempuan suka berbisik-bisik dan tertawa cekikikan bersama. 3. Pada usia ini pertumbuhan fisik dan psikologis anak perempuan pada umumnya lebih cepat daripada anak laki-laki. Selain terlihat memiliki badan yang lebih besar, anak perempuan juga terlihat "lebih dewasa". Tidak jarang anak perempuan pada usia ini menganggap teman laki-laki sebayanya bersifat kekanak-kanakan, dan sebagian dari mereka sudah mulai timbul ketertarikan pada lawan jenis, khususnya yang lebih tua karena dianggap lebih dewasa. B. CIRI KHAS SECARA MENTAL -------------------------- 1. Suka mengoleksi benda-benda seperti perangko, gambar, stiker, dan benda-benda kecil lainnya. Arahkanlah mereka untuk memiliki hobi yang baik, misalnya menghargai karya seni, membaca buku, dll. 2. Daya kreativitas mereka tinggi. Berikanlah aktivitas belajar yang bersifat kreatif, misalnya penyelidikan Alkitab, cerdas tangkas, diskusi, dsb. 3. Mulai bisa berfikir secara logis. Kini mereka tidak terlalu suka berkhayal (berimaginasi) melainkan bersikap lebih konkret. Untuk itu dalam mengajar gunakan metode yang dapat merangsang pikiran mereka. 4. Memiliki daya ingat yang tajam dan baik. Mereka dapat menghafal nama-nama tokoh maupun tempat yang terdapat dalam Alkitab. Mereka juga dapat menghafal ayat-ayat Alkitab dengan baik. Sayangnya, mereka cepat bosan bila mendengarkan cerita yang sama atau diulang- ulang. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam menyampaikan Firman Tuhan, ajak mereka berpartisipasi supaya tidak bosan. 5. Dapat membaca dengan baik dan pada umumnya anak-anak usia 9-11 tahun haus serta gemar akan berbagai bacaan. Inilah saat yang paling tepat untuk memberikan berbagai jenis buku umum maupun rohani yang baik kepada mereka, misalnya Alkitab yang bergambar atau yang dirancang khusus untuk anak-anak, cerita tokoh Alkitab, cerita-cerita teladan, dll. 6. Pada usia ini ketrampilan seorang anak, perbedaan, kekuatan, serta kelemahan pribadinya mulai terlihat jelas. Ia, sebagaimana orang dewasa, sadar akan hal ini. Anak yang berlaku aneh akan dikucilkan teman-teman sekelompoknya. Guru harus peka terhadap keberadaan setiap anak, bantulah mereka untuk meningkatkan kelebihan-kelebihan yang ada. Sebaliknya bantu juga anak untuk menerima kelemahannya tetapi tetap diterima dan dikasihi sebagaimana mereka adanya. C. CIRI KHAS SECARA EMOSI ------------------------- 1. Suka humor. Pada saat mengajar sertakan humor-humor ringan, tapi jangan sampai keterusan (harus terkendali), karena biasanya mereka cenderung menimpali dan mengembangkan humor anda sehingga suasana menjadi tidak tertib. 2. Kadang-kadang memiliki perasaan yang tersembunyi, namun karena mereka sudah bisa mengendalikan diri (dan menutup-nutupi), mereka bisa berpura-pura seolah tidak ada masalah yang mengganggu diri mereka. Untuk tipe anak yang agresif, perilaku memberontak mereka dapat dengan mudah diketahui dan karenanya mereka cenderung dianggap sebagai anak yang sulit/nakal. Padahal, tidak sedikit anak yang pendiam ternyata menyimpan masalah yang lebih serius dibanding anak yang agresif tsb. Oleh karena itu, berikanlah perhatian yang cukup pada masing-masing anak dan ajaklah mereka untuk terbuka terhadap Tuhan. D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL -------------------------- 1. Anak-anak Madya lebih suka bergaul dengan teman sebayanya dibanding dengan orang tua maupun gurunya. Meski demikian, guru sekolah, guru Sekolah Minggu, dan pemimpin perkumpulannya adalah orang-orang yang dianggapnya penting dan dihormati. 2. Suka bergaul dengan teman sejenis dan ada kecenderungan untuk "anti" dengan lawan jenis (mis.: tidak mau duduk berdampingan). Untuk itu sewaktu mengadakan diskusi, permainan, atau aktivitas kelompok, bagilah menjadi kelompok putra dan kelompok putri. 3. Setia pada kelompoknya dan menganggap kelompoknya sebagai sesuatu yang istimewa. Bagi anak-anak usia 9-11 tahun, pendapat dan sikap kelompoknya terhadap segala sesuatu amat penting. Mereka juga kadang bersikap seolah-olah sedang melakukan sesuatu yang misterius dan terlarang bersama dengan anggota-anggota kelompoknya (padahal sebenarnya tidak, mereka hanya sedang mengekspresikan rasa bangga terhadap kelompoknya). Untuk itu, penting sekali bagi Guru untuk menciptakan semangat persatuan dan kesatuan di dalam kelasnya, bila perlu lakukan berbagai aktivitas yang "misterius". Misalnya: membuat rencana rahasia untuk mengunjugi para pendeta saat hari Natal, atau berpura-pura menjadi sekelompok detektif yang sedang melakukan penelitian sosial (mengerjakan kliping mengenai kondisi anak terlantar, anak jalanan, atau anak yatim piatu) kemudian bersama- sama merencanakan pelayanan sosial bagi anak-anak tsb. 4. Semangat berkompetisi pada anak usia 9-11 tahun tinggi sekali. Pada waktu bertanding, mereka seringkali memperlihatkan interaksi yang bersifat negatif, seperti melontarkan komentar yang bernada permusuhan, berbuat curang, dan berusaha untuk menghalangi atau mendominasi satu sama lain. Dalam taraf tertentu hal ini wajar, namun guru harus dapat menetralisir kalau kompetisi itu menjadi sangat agresif, yaitu dengan memberi pengertian dan peringatan. 5. Suka bergurau, termasuk mungkin menertawakan orang lain. Untuk itu arahkan mereka pada gurauan yang sehat, dan yang tidak melukai atau menyinggung perasaan orang lain. E. CIRI KHAS SECARA ROHANI -------------------------- 1. Sudah mulai memahami konsep keselamatan. Masa ini merupakan masa yang baik untuk mempersiapkan anak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebelum mereka memasuki masa remaja yang bergejolak. Untuk itu ajaklah mereka berbicara tentang keselamatan dengan serius. 2. Memuja tokoh-tokoh pahlawan. Karena itu cerita Alkitab tentang kepahlawanan seperti Daud, Daniel, Debora, dsb. akan menarik perhatian mereka. Tapi, perlu diingat juga bahwa berbagai tokoh komik, film, atau para penyanyi dan bintang film juga bisa menjadi tokoh idola mereka. Guru perlu memperluas wawasannya sendiri terhadap berbagai buku atau film yang digemari anak-anak di lingkungannya. 3. Masa ini merupakan masa untuk membentuk kebiasaan yang baik pada mereka, seperti membaca dan menggali Alkitab, berdoa, melakukan saat teduh, serta bersaksi. 4. Dapat menerima pengajaran Alkitab yang agak mendalam. Ajarlah anak dengan memberikan contoh pengalaman hidup yang nyata dan ajarlah mereka mengaplikasikannya dalam pengalaman hidup pribadi. 5. Memperhatikan keselamatan jiwa orang lain. Untuk itu doronglah mereka membawa keluarga dan teman-teman untuk percaya kepada Tuhan. Untuk itu berikan sedikit ketrampilan praktis bagaimana bersaksi tentang kasih Tuhan kepada orang lain. 6. Keadilan dan kasih sayang merupakan dua hal yang sangat ampuh untuk memenangkan hati anak-anak usia 9-11 tahun ini. Mereka sangat kagum dengan orang-orang yang memiliki prinsip hidup yang tegas yang dapat membimbing mereka ke dalam kebenaran. Demikian ciri khas anak Madya secara jasmani, mental, emosi, sosial dan rohani serta beberapa penerapan praktisnya. Kiranya hal ini dapat menolong anda untuk mengenal dan mengajar anak Madya. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul Buku: Pembaruan Mengajar Penulis : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 21-22 *********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR PENTINGNYA LITERATUR KRISTEN (DALAM PELAYANAN ANAK) Kesukaan anak Madya (9-11 tahun) pada buku-buku merupakan kesempatan yang sangat baik untuk membina kerohanian mereka. Inilah saat yang tepat untuk menanamkan kegemaran dan kebiasaan membaca pada anak, khususnya membaca Alkitab dan buku-buku rohani yang baik. Akan sangat bermanfaat apabila Sekolah Minggu menyediakan berbagai buku, majalah dan komik rohani yang dapat dibaca atau dipinjam oleh anak-anak Sekolah Minggu. Akan lebih baik lagi, bila Sekolah Minggu menerbitkan sendiri majalah atau buletin SM, supaya dapat menjadi alternatif bacaan yang menarik bagi anak-anak, asal dikemas dan dikelola dengan baik. Demikian pula berbagai buku aktivitas, bahan saat teduh, maupun traktat untuk anak-anak usia Madya. Mengingat kemampuan berpikir kritis anak-anak usia 9-11 tahun, Guru Sekolah Minggu harus mempersiapkan diri dengan baik, khususnya dalam memberikan wawasan dan penjelasan mengenai kebenaran Firman Tuhan. Ini merupakan saat yang tepat untuk menanamkan dasar pemahaman yang benar terhadap Alkitab sebagai Firman Tuhan. Paling tidak, Guru SM sendiri harus mengetahui bagaimana proses penulisan dan penyalinan Alkitab, mengapa Alkitab ditulis, siapa saja yang menjadi penulis Alkitab, bagaimana Alkitab diterjemahkan hingga sampai ke tangan kita, dsb. Selain itu, Guru juga dapat mengajak Anak memanfaatkan Alkitab dan buku-buku penunjang lainnya (konkordansi, kamus Alkitab, peta, dsb.) sebagai bahan untuk belajar Firman Tuhan. Mereka pada dasarnya suka meneliti dan menggali sebuah kebenaran, meski tetap membutuhkan pendampingan dari orang dewasa. Bila Guru dapat mengarahkan dengan baik serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, anak akan tumbuh dengan kecintaan akan Firman Tuhan dan mereka akan belajar secara aktif. Buku-buku rohani (fiksi, kesaksian, biografi, tokoh-tokoh Kristen, dsb.) dan buku bacaan sekuler yang baik (tokoh dunia, pengetahuan, sejarah, dsb.) juga sangat bermanfaat bagi perkembangan kepribadian seorang anak. Apa yang dibaca oleh anak-anak ini akan meresap ke dalam dirinya. Oleh karena itu penting sekali Guru mengarahkan dan menyarankan bacaan-bacaan yang baik. Hal ini tentunya tidak bisa terjadi bila Guru sendiri tidak gemar membaca. Di bawah ini ada kesaksian dari beberapa orang Kristen mengenai pentingnya literatur/bahan bacaan yang baik pada masa kanak-kanak: 1. Dulu saya sangat menyukai kertas-kertas bacaan yang saya peroleh dari Sekolah Minggu dan kertas-kertas bacaan tersebut benar-benar berpengaruh di dalam hidup saya. Saya ingin menjadi seperti orang-orang yang saya baca kisahnya pada kertas-kertas tersebut. 2. Saya senang membaca majalah Sekolah Minggu dan buku-buku Kristen walaupun saya tidak sepenuhnya mengerti tentang rencana keselamatan yang disediakan Allah bagi manusia. Saya tidak bisa ingat kapan persisnya saya mulai membaca literatur-literatur itu, tetapi saya ingat benar bahwa cerita-cerita tsb. membuat saya lebih sadar tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak-anak. 3. Perpustakaan gereja kami memiliki beberapa rak panjang yang berisi buku-buku Kristen. Selama musim panas, saya kadang-kadang membaca sampai sepuluh buku setiap minggunya. Ada buku-buku pengabaran Injil bagi anak-anak, sejumlah literatur remaja yang bersifat sekuler namun baik, dan sejumlah besar serial cerita- cerita Kristen bagi anak-anak. Buku-buku tsb. membantu membentuk sebagian besar dari standar hidup saya. 4. Literatur Kristen banyak mempengaruhi hidup saya. Saya telah membaca banyak sekali buku fiksi Kristen dan biografi Kristen, dan kesan yang saya peroleh dari bacaan-bacaan itu memainkan peranan penting di dalam hidup saya. 5. Literatur mempunyai pengaruh yang besar pada diri saya, karena saya membaca apa saja - baik atau buruk. Saya tahu benar bahwa literatur anak-anak mempengaruhi saya sampai suatu taraf tertentu, terutama cerita-cerita anak yang mengisahkan tentang anak-anak yang memutuskan untuk melakukan kehendak Tuhan. Demikian beberapa kesaksian mengenai pentingnya buku rohani dan buku bacaan yang baik bagi anak-anak, kiranya hal ini dapat mendorong Guru Sekolah Minggu untuk menyediakan buku bacaan yang berkualitas pada anak-anak SM. Bahan diambil dan diedit dari: 1. Judul Buku: Penyelidikan Anak Penulis : Myer Pearlman Penerbit : Gandum Mas, Malang. Hal : 46-48 2. Judul Buku: Ketika Anak Anda Bertumbuh Penulis : Margareth Bailey Jacobsen Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 184-212 *********************************************************************** o/ AKTIVITAS AKTIVITAS MENARIK UNTUK ANAK MADYA ================================== Mengingat usia anak madya (9-11 tahun) adalah kelompok usia terakhir di kelas Sekolah Minggu, maka ini adalah kesempatan terakhir pula bagi Guru Sekolah Minggu untuk menanam dan menguatkan iman mereka sebelum mereka memasuki usia pra-remaja. Berikut ini beberapa aktivitas menarik yang dapat membantu mereka mengenal alat-alat yang berguna untuk mempelajari Alkitab sendiri. 1. Belajar menggunakan Kamus Alkitab (Bible Dictionary) ------------------------------------------------------- Perkenalkan kepada mereka salah satu Kamus Alkitab (usahakan yang dilengkapi dengan gambar atau foto berwarna). Jelaskan apa gunanya dan bagaimana menggunakannya dengan memberikan contoh. 2. Belajar dengan menggunakan Peta ---------------------------------- Contoh: Mengikuti perjalanan pelayanan Paulus. Gunakan Peta Alkitab untuk menelusuri kota-kota dimana Paulus pernah datangi lalu bandingkan dengan Peta Umum (dimana lokasinya, dulu namanya apa, sekarang dikenal sebagai kota apa, bagaimana kondisi kota tsb. pada jaman itu, dan bagaimana kondisinya saat ini, dsb.). 3. Belajar dari Buku Sejarah ---------------------------- Terlebih dulu Guru harus memilih peristiwa apa yang akan dibahas, misalnya: Kehidupan Musa. Ajak anak-anak untuk mempelajari dan mencatat dari Alkitab berbagai fakta sejarah mengenai kehidupan Musa, misalnya: nama negara, kota, tempat (Mesir, Pitom & Ramses, Gosyen), sungai (Nil), peristiwa (membangun kota perbekalan), dsb. Lalu ajak anak membaca sejarah mengenai Mesir pada masa itu (siapa yang memerintah, bagaimana kehidupan raja vs budak, dsb) 4. Belajar dengan menggunakan Foto/Gambar ----------------------------------------- Persiapkan beberapa foto/gambar yang anda miliki, seperti: foto Taman Getsemani, Sungai Yordan, Bukit Golgota, dsb. - semua ini bisa didapatkan di toko buku Kristen atau dengan membawa Kamus Alkitab (Bible Dictionary). Ajak anak memainkan permainan: "Di manakah aku?" dengan memberi pertanyaan yang mengarah supaya anak dapat menebak tempat yang anda maksud. Bila anak dapat menjawab dengan benar, tunjukkan foto tempat yang dimaksud. 5. Belajar dengan menggunakan Film ---------------------------------- Seringkali peristiwa yang tertulis di Alkitab "kurang hidup" atau "kurang menarik" karena bahasa yang digunakan tidak seperti karangan novel atau cerita detektif. Dengan melihat film mengenai peristiwa yang tertulis di Alkitab mungkin bisa menolong memperkaya pemahaman anak akan peristiwa tsb. Mis.: film Kehidupan Tuhan Yesus, Musa, dsb. Ada juga film-film yang sifatnya pengajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan sejarah, misal: menjelaskan apakah hujan api dan belerang yang terjadi di Sodom dan Gomora benar-benar terjadi, bagaimana dengan peristiwa air bah, dsb. Selamat mencoba! Tim redaksi *********************************************************************** o/ DOA Pertanyaan anak tentang doa: ============================ Tanya: APAKAH ALLAH MENGHENDAKI KITA BERDOA UNTUK TEMAN-TEMAN KITA? Jawab: Allah secara pasti menginginkan kita berdoa untuk teman-teman kita. Yohanes 17 menceritakan tentang Yesus yang berdoa bagi murid- murid-Nya. Yesus berdoa agar murid-muridnya dipenuhi dengan kegembiraan, menjadi suci, bersatu dan terlindungi dari segala hal yang jahat. Yesus berpikir mengenai pentingnya berdoa bagi sahabat- sahabatnya melalui cara ini. Kita juga dapat berdoa untuk masalah-masalah teman-teman kita, sikap mereka, sedemikian agar mereka menjadi mengenal Yesus, dan dengan demikian menjadi teman-teman yang lebih baik. Inilah sesungguhnya cara yang benar agar mereka tetap dapat menjadi teman kita. Apapun yang dibutuhkan teman-teman kita, kita dapat mendoakannya, dan Allah menyambut baik doa-doa semacam itu. Ayat Kunci : 1 Timotius 2:1 Ayat Terkait: Matius 5:43-48, Yohanes 17:6-26 Pertanyaan Terkait: - Bolehkah kita berdoa untuk kebaikan dan kasih? - Bolehkah kita berdoa agar teman-teman kita tidak berada dalam kesulitan? - Bolehkah kita berdoa untuk anak-anak yang tidak ikut bermain dengan kita? Catatan untuk Guru: - Bimbinglah anak-anak untuk mau mendoakan teman-temannya. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa (Terjemahan dari buku "107 Question Children Ask about Prayer") Editorial & cetak: Dabara Publishers Penerbit : Betlehem Publishers Jakarta No. : 49 *********************************************************************** o/ STOP PRESS EDISI KHUSUS PASKAH ------------------- Redaksi ingin mengajak para pembaca e-BinaAnak untuk berpartisipasi menyiapkan edisi khusus PASKAH 2001, yang kami terbitkan di e-BinaAnak pertengahan bulan Maret. Oleh karena itu bagi anda yang memiliki bahan seputar PASKAH (cerita PASKAH untuk anak, ide permainan dan kegiatan PASKAH, dll), silakan kirimkan kepada redaksi di alamat: <Tabita@sabda.org> Catatan: Mohon dicantumkan sumber yang jelas dari mana bahan tsb. didapatkan. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih. *********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Susanty >Mohon informasi, ada yang tahu buku cerita untuk anak-anak yang >bagus dan mendidik? >Terima kasih. Redaksi: Apabila para pembaca ingin menolong Susanty mendapatkan informasi tentang buku cerita atau buku bacaan yang baik dan mendidik, silakan kirimkan informasi tsb. pada redaksi, karena kami akan salurkan kepada seluruh pembaca agar ikut mendapat berkatnya. *********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaAnak *********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |