Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/222 |
|
e-BinaAnak edisi 222 (1-4-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 222/Maret/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Kebangkitan Yesus o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Yesus Telah Bangkit o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Drama Interaktif: Akhir Cerita o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Buku-buku yang Digunakan e-BinaAnak o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih, Haleluya! Haleluya! Haleluya! Yesus sudah bangkit! Yesus sudah menang! Kemenangan Yesus itu bukan hanya milik-Nya saja, tetapi seperti janji-Nya, kuasa kemenangan-Nya akan menghanguskan seluruh hidup kita yang lama dan menjadikan kita manusia yang baru. Rangkaian kisah-kisah PASKAH dari e-BinaAnak bulan ini kami tutup dengan kisah-kisah Kebangkitan Yesus. Untuk itu silakan simak dua Bahan Mengajar yang merupakan kisah dibalik kebangkitan Yesus dan juga satu Bahan Mengajar yang berupa drama interaktif. Seluruh Bahan Mengajar yang telah kami sajikan selama Maret 2005 kami harap dapat menjadi berkat bagi pelayanan Anda semua. Khususnya, agar anak-anak SM dapat semakin menyadari lagi arti merayakan kematian dan kebangkitan-Nya. Damai sejahtera di dalam Dia! (Dav) Tim Redaksi "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring." (Matius 28:5,6) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:5,6 > ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR (1) --------------------------------------------o/ Cerita Paskah -o- KEBANGKITAN YESUS -o- ================= Maria Magdalena bergegas pulang ke kota. Pikirannya tak tentu lagi. Aduh, mayat Yesus yang sangat dikasihinya itu sudah dicuri. Entah siapa yang mencurinya. Meterai kubur itu sudah rusak. Baru saja sampai kepada Petrus dan Yohanes, Maria berseru sambil menangis tersedu-sedu, "Orang sudah membawa Tuhan dari dalam kubur, kami tak tahu di mana mereka menaruh-Nya." Kedua murid itu terperanjat. Astaga, terlalu! Mereka langsung berangkat ke taman itu. Maria mengikut dari belakang. Mereka melalui jalan lain. Bukan jalan yang ditempuh oleh perempuan-perempuan yang pulang dari taman itu. Karena itu mereka berselisih jalan, tidak bertemu. Makin dekat mereka ke taman Yusuf dari Arimatea itu, makin cepat mereka berjalan dan makin gelisah. Karena Yohanes yang termuda dari yang kedua orang itu, ia lebih cepat berjalan dan sudah lebih dulu masuk ke dalam liang itu. Ia menjenguk ke dalam. Matahari sudah tinggi. Dalam liang itu agak terang sekarang. Yohanes dapat melihat kain kafan yang dipakai membungkus mayat Tuhan Yesus itu. Dia menjadi ragu, masuk atau tidak. Tetapi Petrus, yang juga sudah sampai di situ dengan terengah-engah, tak pernah ragu-ragu. Ia langsung masuk ke dalam liang kubur itu, diikuti oleh Yohanes. Bersama-sama, mereka berdiri di tempat Tuhan Yesus berbaring dulu. Kain kafan itu masih ada. Tidak mungkin pencuri yang telah melakukannya. Tak mungkin pencuri dengan teliti membuka kain-kain pembalut itu dulu sebelum pergi! Dan menggulung kain-kain itu pula dengan demikian rapi! Petrus keheranan. Ia menggelengkan kepalanya. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi. Dengan hati yang amat cemas ia berlari kembali ke kota. Tetapi Yohanes yang mengikuti Petrus dengan matanya, sambil termenung, tiba-tiba mendapat ilham. Ia menengadah ke atas dengan hati yang penuh bahagia karena ia mulai mengerti. Dalam hatinya lahir suatu keyakinan bahwa perkiraannya ini benar. Dan keyakinannya kian lama kian kuat. Tiba-tiba ia mengingat perkataan Tuhan Yesus tentang kebangkitan- Nya. Sekarang ia percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit! Dalam hatinya timbul sukacita yang tak terhingga. Mayat Tuhan Yesus bukan dicuri orang, melainkan Ia sudah bangkit dari kematian! Tiba-tiba ia lari mengejar Petrus untuk memberitakan kabar yang amat menyenangkan itu. Maria Magdalena termangu-mangu di taman itu. Ia tinggal seorang diri. Apa daya? Ia tak tahu apa yang harus diperbuatnya. Entahlah. Ia sudah pusing sekali. Kehabisan akal karena terlalu sedih. Hanya ini yang diketahuinya, Tuhannya yang amat dicintainya tak ada lagi, entah di mana Ia. Sambil menangis tersedu-sedu ia sampai di kubur itu. Ia membungkuk hendak masuk. Air matanya terus mengalir. Dilihatnya dua orang laki- laki, seorang duduk di ujung pada bekas kepala-Nya ditaruh, yang seorang lagi pada bekas kaki-Nya. Dia tidak memikirkan apa yang dikerjakan kedua orang itu di situ. Ia tak dapat berpikir lagi, kepalanya seakan-akan kosong sehingga tak dilihatnya bahwa makhluk- makhluk itu adalah malaikat Allah. Salah satu dari malaikat itu bertanya padanya, "Perempuan, mengapa engkau menangis?" Sambil menangis tersedu-sedu dijawabnya dengan suara yang terputus- putus, "Seseorang sudah mengambil Tuhanku dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Saat dia mangatakan hal itu dia menoleh ke belakang. Ada seorang Laki-laki lagi yang berdiri di situ. Orang itu adalah Tuhan Yesus sendiri, tetapi Maria Magdalena tidak mengetahuinya. Karena air mata yang terus menerus mengalir ke pipinya, tak dilihatnya bahwa yang berdiri di mukanya itu ialah Tuhan Yesus. Kata Tuhan Yesus, "Perempuan, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Karena hatinya teramat hancur, tak dikenalinya suara Tuhan Yesus itu. Ia teramat putus asa. Dia mengira orang itu adalah penjaga taman. Sambil menangis tersedu-sedu ia mengadu kepada orang yang di sangkanya penjaga taman itu, "Tuan, jika engkau yang telah membawa- Nya, katakanlah kepadaku, di mana engkau meletakkan Dia, maka aku akan pergi mengambil Dia." Begitu kata itu diucapkannya, ia memalingkan mukanya ke tempat yang lain, seolah-olah ia tak berharap pertanyaannya itu dapat dijawab orang. Ketika itu Tuhan Yesus mengucapkan sepatah kata saja. Tetapi ini diucapkannya dengan penuh kasih seperti yang hanya Tuhan Yesus dapat mengucapkannya, "Maria!" Barulah Maria Magdalena sadar kembali seperti orang yang bangun dari tidurnya. Seluruh badannya gemetar. Ia berbalik secepat mungkin sambil menangis dan tertawa. "Rabbuni!" ia berseru, "Tuhan! Tuhan yang baik hati." Ia berlari mendapatkan Tuhan Yesus. Ia ingin memeluk-Nya dengan kedua belah tangannya dan memegang-Nya erat-erat, supaya Ia jangan pergi ke mana-mana lagi. Tetapi itu tidak boleh. Karena sekarang Ia bukan lagi seperti dulu. Ia bangkit dari kubur dengan badan yang bukan lagi dari dunia ini dan surga menunggu Dia. Suara-Nya lemah lembut, waktu Ia berkata, "Janganlah pegang Aku, sebab Aku belum naik mendapatkan Sang Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku. Katakan kepada mereka, Aku naik mendapatkan Bapa-Ku dan Bapamu itu, mendapatkan Allah-Ku dan Allahmu itu." Setelah perkataan itu diucapkan-Nya, Tuhan Yesus menghilang lagi. Maria kembali seorang diri. Tetapi mukanya berseri-seri. Dengan penuh sukacita dan rasa bahagia yang tak terperikan ia berlari mendapatkan para murid hendak memberitakan kabar yang baik itu. "Sesungguhnya Ia hidup!" ia berseru, "Aku telah melihat Tuhan!" Semua yang terjadi tadi dikabarkan kepada murid-murid itu, juga semua yang dikatakan Yesus kepadanya. Tetapi dengan sedih mereka mengangkat bahu. Digelengkannya kepalanya. Hatinya tetap sedih karena tak percaya kepada Maria itu. Mereka ingin percaya, tetapi tak berani. Takut kalau-kalau kabar itu tidak benar dan mereka akan kecewa. Tetapi pada hari itu juga Tuhan Yesus sekali lagi memperlihatkan diri-Nya kepada seorang dari kesebelas murid-Nya. Yakni kepada murid yang dari mula-mula sekali sudah mengikut Yesus. Kepada siapa gerangan diberi kehormatan yang amat besar itu? Kepada murid yang merasa dirinya yang terlebih hina, yang terlebih banyak dosanya daripada yang lain. Petrus yang pernah menyangkal Tuhannya sampai tiga kali. Kadang-kadang dipikirnya, masih bolehkah ia menganggap dirinya murid Yesus lagi. Entahlah, apa yang dibicarakan ketika itu antara Yesus dan Petrus. Seorang pun tak hadir pada waktu itu. Yang pasti ialah hanya satu hal bahwa Tuhan Yesus menerima kembali murid-Nya yang tidak setia itu; bahwa sudah diampuni-Nya segala dosa Petrus itu. Mereka sudah berdamai lagi. Karena, ketika Petrus kembali kepada teman-temannya yang lain dan menceritakan bahwa ia sudah melihat Tuhan Yesus itu, seorang pun tak ada yang ragu. Semua terus percaya karena Petrus mengatakannya itu dengan amat terharu dan dengan muka yang amat berseri-seri. Karena Petrus yang mengatakan, "Sesungguhnya Tuhan Yesus sudah bangkit," barulah mereka percaya, barulah mereka tak sedih lagi. Semalam-malaman mereka berkumpul disalah satu rumah di Yerusalem. Tak jemu-jemunya mereka membicarakan mujizat yang amat mengagumkan itu. Tuhannya sudah bangkit dari mati dan kembali kepada mereka! Alangkah rindunya mereka melihat Juruselamatnya dengan mata sendiri. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Cerita-Cerita Alkitab Perjanjian Baru Penulis : Anne De Vries Penerbit : Balai Alkitab dan Badan Penerbit Kristen, Jakarta, 1959 Halaman : 244 - 246 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR (2) --------------------------------------------o/ -o- YESUS TELAH BANGKIT -o- =================== Paskah adalah hari yang istimewa. Bagi orang Yahudi, Paskah adalah hari peringatan terbebasnya mereka dari perbudakan bangsa Mesir. Tapi bagi orang Kristen, Paskah diperingati sebagai tanda terbebasnya orang percaya dari perbudakan dosa dan kematian. Tuhan Yesus Kristus sudah bangkit dan menang atas dosa. Peristiwa Tuhan Yesus yang bangkit telah disaksikan langsung oleh beberapa orang yang dicatat dalam Alkitab. Bagaimana kesan-kesan mereka tentang kebangkitan itu? 1. Prajurit yang Tutup Mulut ------------------------- (Matius 27:62-66, 28:1-15) "Seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan." Aku tak pernah lupa peristiwa yang amat aneh itu. Aku dan teman- temanku bertugas mengawal kubur Yesus, yang sudah mati disalib. Kami berjaga dengan waspada karena imam-imam kepala sudah mengingatkan kemungkinan murid-murid Yesus akan mencuri mayat Guru mereka. Tapi di hari ke-3 terjadi gempa bumi yang amat dahsyat. Dan, sungguh! Aku melihat malaikat turun dari langit menggulingkan batu kubur itu. Aku tidak berbohong! Aku melihat sendiri wajahnya bersinar-sinar seperti kilat. Aku dan teman- temanku seketika itu jatuh pingsan. Setelah siuman, kami segera pergi mengadukan ini kepada imam-imam kepala. Tapi mereka melarang kami menceritakan hal ini dan kami memperoleh banyak uang untuk tutup mulut. 2. Maria dari Magdala ------------------ (Markus 16:1-8) "Kamu mencari Yesus. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini." Pagi itu aku, dan Maria ibu Yakobus serta Salome pergi ke kubur Yesus. Kami sudah menyiapkan rempah-rempah untuk meminyaki mayat- Nya. Tapi kami dapati batu kubur sudah terguling dan mayat Yesus tak ada di sana. Tiba-tiba kami melihat malaikat yang menyilaukan muncul dan berkata, "Jangan takut. Yesus tak ada di sini. Ia sudah bangkit." Kami segera lari keluar dengan rasa takut dan gembira yang amat sangat. Segera peristiwa itu kami ceritakan kepada murid-murid yang lain. 3. Kleopas ------- (Lukas 24:13-35) "Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia." Sore itu aku dan temanku pergi ke Emaus, desa kecil dekat Yerusalem. Seorang laki-laki (kami belum tahu bahwa orang itu adalah Yesus) bergabung bersama kami dan Ia menjelaskan segala sesuatu mengenai Mesias dari Alkitab. Hati kami begitu bergelora mendengar perkataan-Nya. Rasanya kami tak mau berpisah dengan Dia. "Tinggallah dengan kami," desakku, "hari sudah malam." Ia setuju. Waktu makan malam, Ia memecahkan roti dan membagikannya kepada kami. Di situlah aku dan temanku sadar bahwa Ia adalah Yesus! Ya, Yesus sudah bangkit, dan Ia bersama-sama dengan kami sejak tadi! Tapi seketika Ia lenyap dari pandangan kami. Akhirnya malam itu juga kami kembali ke Yerusalem untuk menceritakan kejadian istimewa ini kepada murid-murid yang lain. 4. Tomas ----- (Yohanes 20:24-29) "Jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Waktu teman-temanku mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit, aku tak percaya. "Kalau aku tak berjumpa sendiri dengan-Nya dan mencucukkan jariku pada lubang di tangan dan lambung-Nya, aku tak percaya perkataan kalian." Seminggu kemudian saat kami berkumpul bersama, Yesus muncul! Aku terbelalak melihat-Nya. Dan ... "Tomas!" panggil-Nya, "ini lubang di tangan dan lambung-Ku. Percayalah." Aku tersungkur di hadapan-Nya. "Ya Tuhanku!" Bagaimana mungkin aku tak percaya kebangkitan-Nya?! Aku malu sekali. 5. Petrus ------ (Yohanes 21:1-19) "Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau." Hatiku amat resah, sejak aku menyangkal Yesus tiga kali. Apalagi setelah Ia bangkit, aku bertambah sedih. Aku malu bertemu dengan Tuhan. Memang telah dua kali Yesus menampakkan diri kepada kami. Dalam dua pertemuan itu, aku tak berani menatap-Nya. Aku malu dan merasa amat bersalah! Tapi di tepi danau, Yesus kembali menjumpai kami dan sarapan bersama. Setelah itu, Ia memanggilku secara khusus. "Simon, apakah engkau mengasihi Aku?" tanya-Nya sampai tiga kali. "Ya Tuhan, aku sungguh mengasihi-Mu. Aku mau menjadi hamba-Mu yang setia, sampai aku mati," janjiku kepada-Nya. Aku gembira, Ia tidak marah kepadaku. Ia mengampuni kesalahanku. Terima kasih Tuhan, aku berjanji tak akan pernah menyangkal nama- Mu lagi! Nah, itulah kesan-kesan mereka tentang kebangkitan Yesus! Sayang kita tidak ada bersama mereka waktu itu, ya. Tapi, kita tidak terlalu rugi juga. Sebab, Tuhan Yesus mengatakan satu kalimat khusus bagi kita. Mau tahu? Pecahkanlah sandi di bawah ini! Kunci: 1=A 2=E 3=I 4=U B2RB1H1G31L1H K1M4 Y1NG T3D1K M2L3H1T, N1M4N P2RC1Y1 Bahan diedit dari sumber: Judul Majalah: KITA Edisi 47 Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1997 Halaman : 4 - 6 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR (3) --------------------------------------------o/ -o- DRAMA INTERAKTIF: AKHIR CERITA -o- ============================== Karakter yang diperankan: ------------------------- 1. Narator 2. Yesus 3. Dua orang sebagai tikus Perlengkapan: ------------- Beberapa alat musik seperti drum, bell, atau lonceng. Teks Drama: ----------- [Para tikus masuk dan duduk/berbaring seperti sedang tidur.] Narator : [Narator bersiap-siap meminta anak-anak untuk maju mendekati panggung perlahan-lahan, tanpa bersuara.] "Saat ini kita berada di tempat Yesus dikuburkan, waktunya masih sangat pagi, bahkan subuh. Secara perlahan, tanpa bersuara, majulah ke sini dan carilah tempat untuk duduk. Pelan-pelan, dekatilah dua teman tikus kita yang sedang tidur di depan kubur Yesus." [Lonceng dibunyikan sebagai tanda dimulainya drama.] Tikus (1) : [Bangun dari tidurnya.] "Kau mendengar suara itu?" Tikus (2) : "Suara apa?" [Sambil menguap.] Tikus (1) : "Suara itu. Kedengarannya seperti suara guntur. Tikus (2) : "Tidak. Kembalilah tidur." [Bunyikanlah suara drum agar terdengar seperti suara guntur.] Tikus (2) : "Aku mendegarnya! Aku mendengarnya!" Tikus (1) : "Lihaaaaaaattttt!" [Masukkan efek musik yang dimulai dengan volume agak keras, dan perlahan-lahan melembut untuk mengiringi narator yang sedang berbicara.] Narator : "Ada yang tahu apa yang tikus-tikus itu lihat? Ada yang tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ya, kalian benar -- ini adalah akhir dari cerita Yesus." [Musik berhenti.] Tikus (2) : "Kuburnya sudah kosong!" Yesus : [Berbicara dari belakang panggung sehingga anak-anak hanya akan mendengar suara saja.] "Jangan takut. Yesus, yang dulu mati, sekarang hidup! Pergi dan katakanlah kepada teman-temanmu, Dia sudah bangkit dari kematian, dan sekarang hidup! Pergi dan ceritakanlah hal ini kepada semua orang. Kristus sudah bangkit, Dia bangkit untuk selamanya!" Narator : "Sekarang kalian sudah tahu keseluruhan cerita mengenai Yesus ini. Dengan kebangkitan-Nya, Yesus mengalahkan kuasa dosa dan maut. Dia sudah hidup begitu juga kita. Seperti Yesus, yang sudah bangkit dari kematian oleh kuasa Tuhan, kita juga akan memiliki hidup yang baru. Yesus hidup, begitu juga kita. Itulah janji-Nya pada kita!" [Kedua tikus saling berpandangan, lalu melompat-lompat kegirangan, saling tos dan menari-nari.] Narator : "Dan hari ini ada kata istimewa yang harus kita ucapkan untuk merayakan kemenangan Yesus. Kalian tahu kata apa itu?" [Para tikus berhenti melompat dan menari.] Tikus (1+2): "Haleluya!" Narator : "Benar. Haleluya! Dan setiap saat kau mengatakan ini, katakanlah dengan jelas dan lantang agar semua orang tahu bahwa Yesus sudah bangkit! Mari kita mencobanya. [Serukan "Haleluya" bersama dengan anak-anak.] Tiga kali lagi, teriakkan sekencang mungkin. [Serukan lagi bersama dengan anak-anak.] Sekarang juga, Anda serukan haleluya dengan keras sebanyak tiga kali [arator menunjuk kepada para penonton yang tidak ikut maju ke dekat panggung.] Sekarang pergi dan katakan kepada temanmu. Yesus sudah bangkit! Haleluya! [Tutuplah dengan sebuah pujian yang sudah dipersiapkan sebelumnya kemudian ajak anak-anak untuk berdoa.] Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Program Resources for Lent and Easter: Take Up Your Cross Judul Artikel Asli: The Rest of the Story Penerbit : Augsburg Fortress, Minneapolis - USA, 1990 Halaman : 27 - 28 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: "teddy H. yudha" <yudha9@> >Redaksi yang terhormat, >Sudah sekian lama saya menerima kiriman Anda secara teratur dan >dengan isi yang semakin bernilai. Untuk itu, terima kasih banyak >dan kiranya Tuhan memberkati setiap usaha Anda sekalian dengan >kekuatan dan kemurahan-Nya. > >Beberapa kali saya membaca, mencermati edisi yang lalu, Termasuk >subjek yang di atas. Pertanyaan saya, apakah buku-buku yang disebut >sebagai sumber bahan yang disajikan ini, tersedia? >Dan kalau ya, di manakah (dan bagaimanakah) dapat saya peroleh? >(saya tinggal di Jakarta Selatan.) Mohon info. >Sekali lagi terima kasih. >GBU all. >Teddy Redaksi: Ya, buku-buku yang kami gunakan sebagai sumber dalam edisi-edisi e-BinaAnak tersedia di toko-toko buku Kristen. Khususnya di Jakarta, pasti ada banyak toko buku Kristen yang bisa Anda kunjungi. Namun buku-buku berbahasa Inggris yang kami terjemahkan untuk e-BinaAnak, kemungkinan besar tidak tersedia di toko buku Kristen di Indonesia. Selamat berburu buku-buku :) ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Biarlah sukacita PASKAH menjadi milik kami setiap hari. Penuhi kami dengan semangat untuk berjuang ketika kami menghadapi tantangan-tantangan dunia ini dalam terang kekekalan. Tolonglah kami agar tetap memandang Yesus dan kemenangan yang kami meiliki melalui iman kepada-Nya. Dalam satu nama yang telah menang, bahkan terhadap kematian, Yesus. o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbeth Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |