Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/225 |
|
e-BinaAnak edisi 225 (20-4-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 225/April/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Menumbuhkan Rasa Peduli akan Orang Lain o/ BAHAN MENGAJAR : Peduli - Apakah Artinya? o/ TIPS : Membangun Karakter Peduli pada Anak o/ DARI MEJA REDAKSI : Server SABDA.org Hidup Kembali o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Perayaan Hari Kenaikan Yesus Kristus o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Pondasi dasar karakter peduli dalam diri seorang anak sebenarnya sudah ada sejak mereka masih sangat dini. Tinggal bagaimana kita membangun di atas dasar itu tembok kepedulian yang kokoh dalam diri mereka. Oleh karena itu, minggu ini kami suguhkan kepada Anda dua Artikel dan satu Tips hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun rasa peduli yang tinggi dalam diri anak-anak didik Anda. Mungkin bahan- bahan yang kami sediakan tersebut masih kurang lengkap untuk membangun karakter peduli dalam diri anak dan murid Anda, tetapi paling tidak dapat membantu Anda untuk memulainya. Selamat mendidik! (Dav) Tim Redaksi "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1Yohanes 3:18) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Yohanes+3:18 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL ------------------------------------------------------o/ -o- MENUMBUHKAN RASA PEDULI AKAN ORANG LAIN -o- ======================================= Rasa peduli adalah ibarat batu bata untuk bangunan yang bernama kasih. Tanpa adanya kepedulian tidak mungkin terdapat rasa kasih pada seseorang. Apa yang dimaksud dengan kepedulian? Kepedulian adalah kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain (empati). Peka yang dibicarakan di sini bukan dalam arti sifat orang yang perhatiannya tertuju ke dalam, kepada dirinya (self-centered) sehingga mudah tersinggung perasaannya, melainkan sifat orang yang perhatiannya tertuju keluar, kepada orang lain, yang mudah merasa iba kepada orang lain (extra-centered sensitivity). Kepekaan dan kepedulian membuat orang melihat keluar dari dirinya, dan menyelami perasaan dan kebutuhan orang lain, lalu menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan untuk orang lain dan dunia di sekelilingnya. Kepekaan dan kepedulian adalah nilai yang sangat penting dipunyai seseorang. Pada nilai ini terkait banyak nilai lainnya, antara lain: kedisiplinan, kejujuran, kerendahan hati, cinta kasih, keramahan, kebaikan hati, kebijaksanaan, dan sebagainya. Kebahagiaan yang dialami seseorang sebagian besar adalah hasil kepekaan dan kepedulian orang tersebut terhadap perasaan, kesempatan, dan kebutuhan orang lain dan dunia di sekitarnya. Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu. Bagi anak kecil yang masih bersifat egosentris, yang cenderung melihat persoalan dari sudut pandang sendiri, memang masih ditemui kesulitan. Namun, bukan berarti bahwa mereka belum perlu belajar, karena secara perlahan-lahan mereka dapat mengerti bahwa orang lain mempunyai sudut pandangnya masing- masing dan kepentingannya masing-masing. Banyak anak sudah mulai dapat bersikap peka dan peduli terhadap orang lain sejak usia sangat dini. Kunci yang paling penting dalam mengajar anak kepekaan dan kepedulian ialah sikap orangtua, pendidik lainnya, atau guru yang tidak cepat menyerah, tetapi bertekun dan berusaha terus, serta tidak mengharapkan hasil dalam waktu singkat. Di samping itu, hal lain yang perlu disadari adalah, dan ini yang paling sukar, kepekaan dan kepedulian harus dimulai dari diri kita sendiri. Kalau kita mau anak bersikap peka dan peduli, kita pun harus bersikap demikian, jangan hanya kita menuntutnya dari anak. Seringkali sebagai orangtua, pendidik lainnya atau guru kita tidak bisa atau tidak mau menempatkan diri di tempat anak-anak kita. Di mata mereka, kita barangkali orang dewasa yang kadang-kadang tidak peduli, tidak toleran, kuatir, marah, cerewet, dan menjengkelkan. GEJALA DAN PENYEBAB Pada umumnya, banyak gejala penyakit disebabkan karena adanya suatu benda asing dalam tubuh manusia, misalnya virus atau bakteri. Namun, dalam banyak masalah anak, penyebabnya ialah justru tidak adanya sesuatu dalam diri anak-anak tersebut, yaitu tidak adanya kepekaan dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain. Kalau dalam diri anak ada kepekaan dan kepedulian, maka gejala egois, memberontak, menjengkelkan, malas, dan tidak jujur dapat dihindarkan atau dikurangi. Oleh sebab itu, kepekaan dan kepedulian adalah obat pencegah dari banyak masalah anak. KACA CERMIN DAN KACA JENDELA Banyak masalah yang dihadapi anak dan banyak ketidakbahagiaan yang dialaminya adalah akibat kecenderungannya untuk melihat pada cermin. Pada kaca cermin yang dilihatnya adalah dirinya sendiri, dan bagaimana orang-orang dan keadaan mempengaruhi dirinya. Maka yang dipikirkannya adalah mengenai dirinya sendiri (terutama hal ini terdapat pada anak remaja) dan apa yang dapat dilakukannya untuk melawan keadaan, melawan orangtua, serta memperalat orang untuk melaksanakan keinginannya. Tujuan kita adalah untuk mengangkat sebagian dari kaca cermin anak- anak kita dan menggantinya dengan kaca jendela. Melalui kaca jendela, yang mereka lihat bukanlah dirinya sendiri, melainkan orang lain dan kebutuhan orang lain. Setiap orang mempunyai daya untuk mengubah kaca cerminnya menjadi kaca jendela. Mengubah kaca cermin menjadi kaca jendela adalah langkah penting untuk dapat bersikap peka dan peduli. Orang yang perhatiannya tertuju kepada orang lain (extra centered) akan bersikap: 1. Lebih sadar akan kepentingan dan kebutuhan orang lain. 2. Berkurang perhatiannya akan kepentingan diri sendiri. Karena perhatiannya tertuju pada orang lain, ia dapat melihat kebutuhan orang lain. Tetapi juga, ia bisa membandingkan orang lain dengan dirinya dan dapat menyadari perbedaannya. Karena ia dapat melihat dirinya dengan lebih baik, ia lebih menghargai kekhususan dirinya. 3. Berkurang kecenderungan untuk ikut-ikutan dengan orang lain dan kurang bergantung pada persetujuan teman sekelompok. 4. Bertambah kesadaran akan keunikan diri sendiri dan karenanya rasa yakin dirinya berkembang. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Ajarlah Mereka Melakukan Penulis : Andar Ismail Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1998 Halaman : 186 - 188 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ Artikel berikut ini sebenarnya ditujukan untuk anak-anak (pra Remaja atau Remaja). Oleh karena itu, bahasa yang dipakai cukup sederhana untuk dipahami oleh mereka. Namun demikian, guru SM dapat juga menggunakannya untuk mengajar anak atau murid yang lebih kecil dengan cara menyampaikannya dengan bahasa yang dimengerti anak-anak dan disertai contoh-contoh praktis. Dalam Bahan Mengajar ini Anda dapat menemukan cara-cara praktis untuk melatih dan membangun karakter peduli dalam diri anak. Selamat mengajar! -o- PEDULI - APAKAH ARTINYA? -o- ======================== Suatu hari, seekor burung dara besar yang bergabung terbang ke jendela rumah kami. Ia jatuh dan tidak bergerak. Tiba-tiba saja turun seekor burung dara lainnya ke dekat burung pertama yang jatuh tadi. Burung dara yang kedua mulai bersuara dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia temani burung yang pertama tadi selama kira-kira dua puluh menit, membujuknya. Lalu, burung dara yang besar itu bangkit berdiri. Suara burung yang lebih kecil itu berubah nyaring seolah- olah menegur. Ia melompat-lompat dan terus bersuara nyaring hingga burung dara yang besar akhirnya mengibaskan sayapnya dan terbang bersama pasangannya itu. Dengan menemani serta menolong pasangannya, burung dara yang kedua tampaknya menunjukkan bahwa ia peduli terhadap pasangannya itu. Peduli adalah soal bagaimana kita memperlakukan sesama kita. Menunjukkan kepedulian, bersikap baik hati, mau berbagi, menolong, dan memberi adalah cara-cara kita untuk menunjukkan bahwa kita peduli. Kalau kamu membagi cokelatmu dengan adikmu atau menolong ayahmu membersihkan dapur, kamu menunjukkan bahwa kamu peduli. Kalau kamu memungut kertas-kertas bekas yang berserakan di lantai ruang kelasmu, kamu menunjukkan kepada gurumu bahwa kamu peduli. Kamu tunjukkan kepada nenekmu bahwa kamu peduli kalau kamu pindah duduk di lantai agar nenekmu bisa duduk di kursimu. Kamu tunjukkan kepada para tetanggamu bahwa kamu peduli kalau kamu antarkan surat kabar mereka ke depan pintu atau membersihkan salju dari depan rumah mereka. Setiap harinya, ada ratusan cara yang bisa kamu pakai untuk menunjukkan bahwa kamu peduli. Dan salah satu hal yang paling menyenangkan soal peduli kepada sesama adalah bahwa kemungkinan besar mereka pun akan membalasnya dengan kebaikan. Kamu mungkin berkata, "Tidak juga. Saya meminjamkan sepeda saya kepada teman saya, tetapi ia malah membengkokkan bempernya, bahkan tanpa minta maaf!" Memang benar bahwa orang tidak selalu memperlakukanmu dengan cara yang sama pedulinya seperti kamu memperlakukan mereka. Tetapi dengan berjalannya waktu kamu akan menemukan bahwa teman-temanmu, keluargamu, dan guru-gurumu biasanya akan menghargai perbuatan- perbuatan baikmu dan membalasnya dengan kebaikan pula. Umpamakanlah kamu melemparkan sebuah bola pantai ke laut. Bolanya akan kembali kepadamu, seberapa keras atau jauh pun kamu melemparkannya. Gelombang akan terus menghempas pantainya, dan tahu- tahu bolamu pun kembali ke pantai. Perkataan dan perbuatan baik adalah demikian, kamu melontarkannya, tiba-tiba seseorang mengucapkan atau melakukan sesuatu untuk menunjukkan bahwa ia peduli kepadamu. Sikap peduli menjadikan dunia lebih baik bagi semua orang. BAGAIMANA KAMU BISA MENUNJUKKAN BAHWA KAMU PEDULI Ada banyak cara agar kamu bisa menunjukkan bahwa kamu peduli. Empat cara penting adalah lewat perkataanmu, perbuatanmu, pemikiranmu, dan pemberianmu. 1. Perkataan yang mengungkapkan bahwa kamu peduli. ----------------------------------------------- Kamu bisa mengucapkan kata-kata yang baik kepada sesama, bahkan kepada orang-orang yang tidak terlalu kamu sukai. Mungkin kamu bertanya-tanya, "Untuk apa saya mengucapkan sesuatu yang baik kepada seseorang yang tidak saya sukai?" Seringkali, kita menyangka bahwa kita tidak suka kepada seseorang, namun yang sesungguhnya tidak kita sukai adalah perbuatannya atau sesuatu tentang dirinya. Kebanyakan orang ingin disukai. Kalau kamu bisa menemukan kata yang baik untuk diucapkan, mungkin kamu tidak akan menyangka akibatnya. Mungkin saja, ia membalasnya dengan perkataan yang baik pula. Terkadang, perkataan yang paling baik adalah perkataan yang tidak kamu ucapkan. Janganlah menjelekkan orang di belakang mereka. Janganlah menyebarkan gosip atau cerita buruk, seandainya pun kamu anggap itu benar. Renungkanlah bagaimana perasaanmu sendiri seandainya orang mengatakan hal-hal yang buruk tentangmu. 2. Perbuatan yang mengungkapkan bahwa kamu peduli. ----------------------------------------------- Kamu bisa membantu dan berbagi. Mungkin kamu bisa membereskan tempat tidur adikmu. Mungkin kamu bisa membantu seseorang yang bergumul dengan PR-nya. Kalau kamu memberi makan hewan peliharaan temannya sementara ia berlibur dengan keluarganya, kamu menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap temanmu sekaligus hewan peliharaannya. Membagi popcorn, mainan, dan waktumu juga menunjukkan bahwa kamu peduli. 3. Pemikiran yang mengungkapkan bahwa kamu peduli. ----------------------------------------------- Memikirkan hal-hal baik tentang sesama bisa menolong mereka, sebab mungkin saja mereka merasakan pemikiran-pemikiran baik yang kamu pikirkan tentang mereka. Dan pemikiran yang mengungkapkan bahwa kamu peduli bisa menuntun kepada perbuatan yang mengungkapkan bahwa kamu peduli: Seringkali kamu melakukan apa yang kamu pikirkan. Pemikiran yang baik tentang orang lain juga bisa membantumu. Ketika kamu memikirkan hal-hal yang baik tentang seseorang, itu membantumu merasa lebih senang dan damai dalam hati. Cobalah! Mungkin kamu sedikit cemburu karena temanmu mempunyai banyak mainan, sementara kamu tidak. Janganlah membuat dirimu lebih cemburu dengan berpikir, "Sungguh tidak adil!" atau "Ia mujur sekali, mengapa aku tidak ya?" Sebagai gantinya, pikirkanlah apa yang kamu sukai tentang temanmu itu. Umpamanya, "Ia seorang teman yang baik sebab ia suka menyediakan tempat duduk bagiku di bus." Atau, "Biasanya ia mau berbagi. Sungguh senang mempunyai teman seperti itu". 4. Pemberian yang mengungkapkan bahwa kamu peduli. ----------------------------------------------- Kamu bisa membelikan mereka kado, tetapi seringkali kado yang kamu buat sendiri itulah yang lebih menunjukkan bahwa kamu peduli. Kamu bisa saja membuatkan kartu untuk saudara sepupumu. Atau kamu bisa saja memberikan sarung tangan bersih dan hangat atau jaket yang sudah kekecilan. Mungkin, kamu dengan ibumu bisa membantu menanamkan pohon di halaman depan tetanggamu -- itu akan menjadi pemberian bagi semua orang yang lewat. Kamu tidak perlu memberikan kado hanya pada hari ulang tahun atau liburan saja. Teruslah memberi di saat kamu senang atau pun di saat kamu susah. Ingatlah, ketika kamu melakukan sesuatu yang baik, itu bisa membuatmu senang. Suasana hatimu mungkin akan menjadi lebih baik setelah kamu memberikan sesuatu kepada seseorang. CARA-CARA LAIN UNTUK MENUNJUKKAN KAMU PEDULI Berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap seseorang. 1. Di rumah -------- a. Membuang sampah. b. Membaca cerita untuk adik. c. Membiarkan orang lain yang memilih saluran televisi. d. Membantu kakek menyemir sepatu. e. Mengatakan kepada adikmu bahwa kamu sayang kepadanya. 2. Di sekolah ---------- a. Tersenyum kepada seseorang yang belum kamu kenal. b. Duduk dengan seseorang yang tidak terlalu kamu sukai dan mencoba lebih mengenalnya. c. Mengatakan "Bagus sekali!" kepada seseorang yang baik lemparannya, tangkapannya, atau larinya. d. Membagi pensil atau kertas. e. Menawarkan diri untuk merapikan buku di rak. 3. Rencanahan dan laksanakanlah suatu pelayanan -------------------------------------------- Suatu ungkapan kebaikan yang kita perbuat bagi orang lain disebut pelayanan. Kamu bisa melakukan pelayanan bagi seseorang di lingkunganmu atau sekolahmu. Renungkanlah seseorang kepada siapa kamu ingin mengungkapkan kebaikan. Mungkin seorang teman baik atau seseorang yang tidak terlalu kamu kenal. Kamu bisa mengumpulkan pakaian bekas dari teman-temanmu dan menyumbangkannya ke tempat penampungan keluarga. Mungkin kamu mempunyai tetangga yang ingin dikunjungi secara teratur. Putuskanlah kepada siapa kamu ingin mengungkapkan kebaikan. Tanyakanlah kepada ayah atau ibumu untuk memastikan itu pantas. Lalu laksanakanlah! 4. Peduli lingkungan ----------------- Lingkungan adalah dunia di sekelilingmu. Rumah dimana kamu tinggal, jalanan yang kamu lewati, dan ruang kelas serta ruang lain di sekolahmu. Udara yang kamu hirup, danau, atau sungai dimana kamu berenang, pepohonan yang kamu panjat, dan dataran tinggi atau gurun yang suka kamu jelajahi. Bicarakanlah dengan keluarga dan teman-teman tentang cara-cara kamu bisa mengungkapkan bahwa kamu peduli lingkungan. Bersama- sama, kamu bisa melakukan banyak hal untuk membantu memelihara dunia tetap bersih dan aman bagi semua orang. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu perbuat: a. Mengumpulkan kaleng, botol, dan wadah plastik untuk didaur ulang. b. Membuat kertas kado dari surat kabar bekas. c. Memunguti sampah di sepanjang jalan tol atau membersihkan lahan kosong (Pastikanlah melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini dengan orang dewasa). d. Menanam atau berkebun. e. Mencarikan rumah bagi hewan yang membutuhkannya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Character Building untuk Anak-Anak Penulis : Barbara A. Lewis Penerjemah : Lyndon Saputra Penerbit : Karisma, Batam, 2004 Halaman : 25 - 35 ______________________________________________________________________ o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/ -o- MEMBANGUN KARAKTER PEDULI PADA ANAK -o- =================================== Agar anak lebih peduli dan sayang kepada orang lain, psikolog Lawrence E. Saphiro, Ph.D. menganjurkan tips berikut ini: 1. Pujilah mereka saat menunjukkan rasa peduli pada orang lain. ------------------------------------------------------------ Jika anak menunjukkan sikap peduli kepada orang lain, katakan bahwa yang ia lakukan benar, dan nyatakan sespesifik mungkin. "Kamu baik sekali, mau berbagi popcorn dengan Tomi. Tadi Mama lihat ia tersenyum. Keliatannya ia senang sekali." Ajarlah juga anak untuk mengingat ketika orang lain bersikap peduli pada mereka. Misalnya, "Ingat betapa ramahnya Sarah kepadamu di hari pertama sekolah, sehingga kamu tidak merasa kesepian?" Dengan melakukan ini, orangtua menguatkan pemahaman anak bahwa tindakan orang lain dapat mempengaruhinya secara emosi. 2. Ajari anak lebih peduli dan bertanggung jawab. ---------------------------------------------- Buatlah peraturan keluarga yang jelas dan konsisten, dan tuntut anak untuk mematuhi peraturan tersebut. Anak usia 5-6 tahun dapat diberi tanggung jawab untuk merapikan tempat tidurnya sendiri, merapikan buku dan meja belajarnya, memberi makan anjing peliharaan, atau membantu menyiapkan peralatan makan. Jika anak dapat melakukannya, pujilah dia dan ucapkan terima kasih padanya. Tapi jangan memberi reward dengan imbalan uang, karena mereka harus tahu bahwa membantu orang lain semata-mata karena membantu itu benar dan terpuji. 3. Ajak anak berbuat baik. ----------------------- Supaya anak berbuat baik, berilah contoh terlebih dulu perbuatan konkret. Misalnya, mengajak anak menengok orang sakit, memberi uang atau makanan kepada peminta-minta, menulis surat ucapan terima kasih kepada nenek yang sudah memberi hadiah, dan sebagainya. Selanjutnya orangtua bisa menyarankan anak menengok temannya yang mungkin sakit. Mengajari anak membukakan pintu sambil mengucap `silakan`, menolong manula atau orang buta menyeberang jalan, menyingkirkan batu dari jalan, meski kelihatan sepele namun bisa mendorong perbuatan yang baik. 4. Libatkan pada kegiatan sosial. ------------------------------ Melibatkan anak dalam kegiatan sosial juga perlu. Misalnya, mengikutsertakan anak dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan, mengajak anak mengumpulkan pakaian layak pakai untuk disumbangkan, membantu tetangga yang sedang hajatan, dan sebagainya. Melalui berbagai kegiatan itu rasa ingin tahu anak terusik dan melahirkan serangkaian pertanyaan. Misalnya, "Mengapa harus mengumpulkan barang-barang bekas?" Orangtua bisa menjelaskan alasan dan tujuannya. Misalnya, "Ini untuk membantu korban banjir, korban gempa." Pertanyaan anak akan terus berkembang, dan penjelasan dari orangtua akan menumbuhkan sikap empati dalam diri anak. Selain pendapat dari Lawrence E. Saphiro, Ph.D. di atas, ada pula tips untuk membangun karakter peduli pada anak yang tidak kalah pentingnya untuk disimak: 1. Berikan teladan. ---------------- Anak adalah duplikasi dari orangtuanya. Jika orangtua berbuat baik, anak biasanya juga akan berbuat baik. Tunjukkan kepedulian kita terhadap orang-orang yang tak mampu. Komitmen kita yang kuat dalam membantu meringankan beban dan penderitaan orang lain akan dapat menular kepada anak-anak. 2. Jangan batasi pergaulan anak. ----------------------------- Seringkali teman yang kesusahan menjadi jembatan yang dapat membukakan mata terhadap hal-hal yang kurang dipedulikan. Barangkali kita menganggap kemiskinan itu berada di luar "dunia" kita. Tak jarang kita tak mengetahui kemiskinan yang sebenarnya sebelum kita melihat teman kita sendiri mengalaminya. Biarkan anak kita berteman dengan siapa saja. Jangan batasi pergaulannya agar ia dapat mengenal temannya dari semua kalangan. 3. Doronglah anak untuk menunjukkan kepeduliannya kepada orang lain. ----------------------------------------------------------------- Memberikan uang kepada pengemis atau pengamen adalah salah satu cara agar anak bisa peduli kepada orang lain. 4. Ajak anak melihat sendiri kehidupan yang lain. ---------------------------------------------- Jika memungkinkan, ajaklah anak melihat sendiri atau mengalami kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupan yang biasa ia jalani. Ajaklah anak kita mengunjungi tempat dimana banyak orang susah yang berkumpul di sana. Dengan begitu, mereka akan melihat ada sisi lain dari kehidupan manusia. Kita pun dapat memberi pemahaman kepada mereka dengan menjelaskan mengapa ada gelandangan yang mengais-ngais sampah, atau makan makanan yang telah dibuang ke tempat sampah, dan sebagainya. Bahan diedit dan dirangkum dari sumber: 1. Nama Situs : CyberWOMAN Alamat URL : http://cyberwoman.cbn.net.id/ Judul Artikel Asli: Ma, Kasihan Sekali Anak itu .... Penulis Artikel : Esi 2. Nama Situs : Republika Online Alamat URL : http://www.republika.co.id/ Judul Artikel Asli: Agar Anak Mempunyai Rasa Empati Penulis Artikel : Kris ______________________________________________________________________ o/ DARI MEJA REDAKSI ---------------------------------------------o/ -o- SERVER SABDA.org HIDUP KEMBALI -o- Sejak 25 Maret 2005 yang lalu hingga minggu ini (4 April 2005) server SABDA.org DOWN, sehingga menyebabkan sebagian aktivitas online YLSA menjadi macet (situs-situs YLSA tidak dapat diakses). Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Tapi, puji Tuhan! mulai 5 April 2005 y.l. server SABDA.org telah HIDUP KEMBALI dan sudah dapat diakses untuk melayani Anda lagi. Untuk itu, kami mohon maaf kepada semua pihak atas kejadian ini dan sekaligus mengucapkan terima kasih, karena kami tahu dukungan doa Anda sangat berharga bagi kami. Bagi Anda yang masih mengalami kendala saat mengakses Situs SABDA.org ataupun situs-situs milik YLSA lainnya, silakan memberitahukan kepada kami untuk segera ditindaklanjuti. Kirimkan pemberitahuan tersebut melalui email ke: <webmaster@sabda.org> Informasi lebih lengkap mengenai tidak dapat diaksesnya server SABDA.org selama beberapa saat ini dapat Anda lihat di Situs SABDA.org di alamat: ==> http://www.sabda.org/informasi.htm ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: Decky Riyanto <deko337> >Bisa bantu gak ya? Menyambut hari Kenaikan Tuhan Yesus, Komisi >Sekolah Minggu Gereja gue mau bikin lokakarya PI (Pekabaran Injil) >yang bisa dilakukan oleh anak2 SM. gue pernah denger katanya ada >metode yang pake pin unik, trus buku tanpa kata dll. gue lagi nyari >lembaga/yayasan Kristen yang bisa nyediain pelatihan, alat2 u/ PI- >nya (traktat, pin, buku dll). >Thanks for your help, God Bless You Redaksi: Bagus sekali kalau pertanyaan ini Anda lemparkan di Milis Diskusi e-BinaGuru. Pasti Anda akan mendapat masukan dari guru-guru SM lain yang bergabung dalam milis tersebut. Anda tertarik untuk bergabung? Silakan kirim e-mail kosong ke: <subscribe-i-kan-binaguru@xc.org> Lembaga yang kami ketahui melayani acara-acara pelatihan untuk SM adalah Yayasan Domba Kecil. Berikut informasinya: Yayasan Domba Kecil Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Jakarta Barat 11470 Telp. (021) 560-2630, 566-8962 Fax. (021) 566-8962 Semoga informasi kami membantu Anda. Yayasan Lembaga SABDA memiliki situs untuk guru Sekolah Minggu (PEPAK = Pelayanan Elektronik Pelayanan Anak Kristen). Jika Anda membutuhkan ide-ide kegiatan seputar hari raya Kristen, silakan berkunjung ke Situs PEPAK di: ==> http://www.sabda.org/pepak/topik/12/ ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Allah mengerti, Allah peduli segala persoalan yang kita hadapi. Dia tidak akan membiarkan kita bergumul sendiri, sebab Dia adalah Allah yang peduli. o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbeth Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |