Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/239 |
|
e-BinaAnak edisi 239 (27-7-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 239/Juli/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Hendaklah Kamu Saling Mengasihi Sebagai Saudara o/ TIPS : Menanggapi dengan Kasih o/ AKTIVITAS : Permainan: Aku Mengasihimu o/ STOP PRESS ! : Info Domba Kecil: Sekolah Pelayanan Anak o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Minggu ini topik "Saling Mengasihi" akan menutup rangkaian tema bulan Juli, yaitu "Membangun Persekutuan Antarguru SM". Sejak kecil kita sudah sering mendengar perintah, yaitu supaya kita mengasihi orangtua, kakak, dan adik dalam keluarga kita. Di dalam kehidupan Kristen, keluarga bukan hanya terbatas pada orang-orang yang sedarah sedaging, melainkan juga orang-orang percaya yang seiman dalam Kristus, terlebih rekan-rekan sepelayanan kita. Artikel sajian e-BinaAnak kali ini secara khusus akan mengulas topik di atas, yaitu dasar-dasar untuk bisa saling mengasihi. Pada Kolom Tips, kita akan belajar bagaimana kita harus bersikap dalam menerima kasih yang diberikan orang lain kepada kita. Kami pilihkan pula sebuah aktivitas permainan sederhana yang dapat dijadikan ide untuk mengajar anak supaya saling mengasihi. Nah, segera simak sajian-sajian kami, dan jangan lupa untuk mempraktikkannya! (Ra) Tim Redaksi "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34,35) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+13:34,35 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/ -o- HENDAKLAH KAMU SALING MENGASIHI SEBAGAI SAUDARA -o- =============================================== Istilah "mengasihi sebagai saudara" (philadelphia) menunjukkan kasih yang harus ada di antara saudara-saudara laki-laki dan perempuan di dalam satu keluarga. Jika diterapkan dalam gereja yang berfungsi, istilah itu menyatakan kasih yang harus dipunyai oleh orang-orang Kristen di antara sesama mereka sebagai saudara-saudara di dalam Kristus. Kita juga merupakan satu keluarga -- keluarga Allah! Paulus mengakui hal ini ketika ia berdoa untuk orang-orang Kristen di Efesus: "Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang daripada-Nya semua turunan (keluarga) yang di dalam surga dan di atas bumi menerima nama-Nya." (Efesus 3:14,15; lihat juga 1Petrus 4:17) Istilah "saudara-saudara" (adelphos) digunakan untuk menunjuk pada "keluarga Kristen" ada kurang lebih 230 kali di seluruh Perjanjian Baru, mulai dari Kitab Kisah Para Rasul. Istilah ini tidak hanya digunakan oleh Paulus, tetapi juga oleh para penulis Perjanjian Baru yang lain. Lukas, Yakobus, dan Yohanes memakai istilah ini rata-rata sama banyaknya seperti Paulus. Kata saudara-saudara secara harfiah berarti "dari satu rahim yang sama". Jelas kata itu adalah "istilah keluarga". Apabila dikenakan pada orang-orang Kristen, kata itu berarti "sesama orang percaya", "anggota keluarga Allah", "saudara-saudara di dalam Kristus". Ini berarti kita semua telah "dilahirkan kembali" ke dalam keluarga Allah untuk selama-lamanya. Kita secara erat dihubungkan satu dengan yang lain melalui warisan yang sama. "Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak- anak-Nya, ...." (Efesus 1:5) Kenyataan bahwa Paulus memakai kata-kata "hendaklah kamu saling mengasihi", meningkatkan dan mendukung penekanannya pada kasih sebagai saudara dan hubungan kekeluargaan di dalam gereja. "Saling mengasihi" secara harfiah menunjukkan kasih antara orangtua dan anak, serta antara suami dan istri. Istilah itu dapat diterjemahkan "menunjukkan rasa kasih sayang" atau "mengasihi dengan lembut". Terjemahan bahasa Indonesia Sehari-hari mengatakan, "Hendaklah Saudara-saradara saling mengasihi satu sama lain dengan mesra seperti orang-orang yang bersaudara dalam satu keluarga." Dan Firman Allah Yang Hidup menerjemahkan: "Hendaklah Saudara saling mengasihi dengan kasih persaudaraan dan saling menghormati." Maksud Paulus sudah jelas. Orang Kristen pun harus saling memperhatikan satu sama yang lain, sama seperti masing-masing anggota keluarga yang erat bersatu. Karena kita merupakan satu kesatuan keluarga yang unik. Kita memang "saudara yang terikat oleh satu hubungan darah" karena "oleh darah-Nya (Kristus) kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa" (Efesus 1:7). Orang-orang Kristen mulai sebagai bayi-bayi di dalam Kristus. Kita tumbuh melalui bermacam-macam taraf perkembangan. Pada waktu kita belum dewasa, kita dapat dengan mudah jatuh ke dalam pola-pola kelakuan yang mementingkan diri sendiri. Tetapi pada waktu kita menjadi dewasa, kehidupan kita seharusnya mencerminkan sifat Kristus. Itulah sebabnya, Paulus menasihati para anggota "keluarga orang-orang Filipi" untuk berbuat "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri" (Filipi 2:3,4). Berikut ini langkah-langkah praktis untuk mengembangkan hubungan kasih persaudaraan di gereja Anda: LANGKAH 1 Kemampuan untuk menyatakan kasih kepada sesama orang Kristen dan memperlakukan mereka sebagai saudara di dalam Kristus tidak timbul dengan sendirinya. Seandainya bisa timbul dengan sendirinya, maka kita tidak akan diberi nasihat begitu banyak untuk melakukannya. Langkah pertama yang harus kita ambil ialah menerima secara serius apa yang tercantum dalam Alkitab tentang kasih persaudaraan. Pelajari nasihat-nasihat tambahan berikut ini. Mintalah agar Allah menolong Anda melakukannya dengan sungguh-sungguh, karena hal ini merupakan bagian yang perlu dari berjalan menurut kehendak-Nya. (Baca dalam Alkitab Saudara: 1Tesalonika 4:9,10; Ibrani 13:1-3; 1Petrus 1:22-23; 1Petrus 3:8,9; 2Petrus 1:5-7.) LANGKAH 2 Nilailah sikap dan tindakan Anda terhadap sesama anggota "keluarga Kristen". Sampai taraf mana perasaan dan kasih Anda tergugah untuk setiap saudara Kristen? Perhatikan bahwa pada waktu Paulus menasihati orang-orang Kristen agar "saling mengasihi satu terhadap yang lain dengan kasih persaudaraan", ia juga menasihatkan agar kita "bersukacita dengan orang yang bersukacita" dan "menangis dengan orang yang menangis" (Roma 12:15). Ini tentu saja melibatkan perasaan: perasaan sukacita yang dalam ataupun perasaan sedih yang dalam. Beberapa orang Kristen merasa sulit untuk mengidentifikasikan diri dengan saudara seiman yang lain pada taraf "perasaan". Ada beberapa alasan untuk hal ini. Dan setiap orang Kristen yang merasa sulit untuk menyatakan perasaannya kepada yang lain seharusnya memeriksa hidupnya dengan seksama sambil berusaha menghilangkan apa yang menghalanginya. Pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah saya takut ditolak? -------------------------- Ada orang-orang yang merasa sangat terluka perasaannya oleh orang lain sehingga mereka takut untuk menyatakan perasaan mereka. Mereka tidak bersedia untuk disakiti hatinya lagi. Tentu saja hal ini bukan alasan untuk tidak berhubungan dengan orang lain. Kita harus bertindak ke arah perspektif yang dewasa dalam hubungan secara manusiawi. Orang Kristen harus mau dikritik. Lagipula, kebanyakan orang yang kita capai tidak akan mengecewakan kita. Jangan membiarkan pengalaman buruk merampas apa yang terbaik dari Allah. Bertindaklah atas dasar apa yang Anda ketahui baik untuk dilakukan. 2. Apakah saya mempunyai latar belakang keluarga yang tidak bahagia? ----------------------------------------------------------------- Ada orang yang dibesarkan di lingkungan keluarga dimana pernyataan kasih secara jasmani dan kasih terhadap anggota keluarga yang lain jarang atau barangkali tidak pernah diutarakan. Misalnya, Maria dibesarkan di tengah-tengah satu keluarga dimana pernyataan kasih hampir tidak pernah dinyatakan di antara anggota keluarga. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak saling mengasihi. Mereka hanya tidak memperlihatkannya ke luar atau memperlihatkannya dengan perasaan. Pengalaman Bill, suaminya, justru sebaliknya. Dengan sendirinya, ia selalu mudah menyatakan cinta kasihnya kepada orang lain secara nyata. Tetapi Maria harus mempelajari proses ini sebagai seorang dewasa -- yang sering sulit, tetapi ia telah berhasil dengan baik. Tetapi, tentu saja hal ini memerlukan waktu. Apabila orang yang telah diajar melalui contoh dan kebiasaan untuk menyimpan perasaan mereka di dalam hati dan tidak pernah menyatakannya, maka sikap seperti ini akan terbawa dalam sikap terhadap anggota-anggota lain dalam keluarga Allah. Untuk mengubah pola sikap seperti itu diperlukan waktu. Catatan pertama: Ada orang-orang Kristen yang juga mengalami kesulitan dalam menyatakan perasaannya kepada Allah, karena pengalaman yang negatif di rumah -- terutama dengan ayahnya secara jasmani. Sikap ini sangat mudah diterapkan kepada "Bapa di surga" -- ataupun kepada anggota-anggota lain dari tubuh Kristus. Apabila penjelasan ini menggambarkan keadaan Anda, mintalah pertolongan kepada seorang teman Kristen yang Anda percayai -- seseorang yang tidak akan menghakimi Anda, tetapi mau mendengarkan Anda dengan rasa simpati dan perhatian. Ceritakan perasaan dari dalam lubuk hati Anda yang sedalam-dalamnya. Berdoalah bersama. Catatan kedua: Beberapa orang yang merasa sangat tertekan pada masa kecilnya dan yang telah mengalami trauma istimewa mungkin memerlukan pertolongan profesional. Akar masalah semacam ini tidak bersifat rohani, tetapi psikologis. 3. Apakah saya pada dasarnya pemarah dan pembenci? ----------------------------------------------- Ada orang-orang Kristen yang dikuasai oleh perasaan marah dan benci yang mendalam terhadap orang lain. Mereka biasanya adalah orang-orang yang menekan perasaan marah dan benci pada waktu mereka masih kecil. Mereka sukar sekali menyatakan perasaan- perasaan positif sekalipun terhadap sesama orang Kristen. 4. Apakah saya sering hanya memikirkan diri sendiri saja? ------------------------------------------------------ Ada orang-orang Kristen yang sangat mementingkan diri sendiri dan berpusat pada diri sendiri. Mereka hanya memikirkan diri sendiri saja. Mereka tidak peduli akan saudara-saudaranya di dalam Kristus. Tentu saja, mereka merasa sukar untuk menyatakan "kasih persaudaraan". LANGKAH 3 Jika Anda termasuk macam orang yang digambarkan di atas, mintalah pertolongan kepada seorang anggota tubuh Kristus yang dewasa, seseorang yang Anda percayai. Langkah apa pun yang Anda ambil, mulailah segera bertindak berdasarkan apa yang Anda tahu adalah kehendak Allah. Misalnya, kalau Anda merasa sukar untuk mengatakan kepada sesama orang Kristen bahwa Anda mengasihi dia, paksalah diri Anda untuk bertindak berdasarkan apa yang Anda ketahui sebagai sesuatu yang benar untuk dilakukan. Mulailah dengan memberikan suatu bingkisan kepadanya, atau suatu ucapan penghargaan, atau suatu undangan untuk makan malam. Perasaan sering mengikuti tindakan -- teristimewa apabila Anda merasakan kepuasan dan penghargaan karena tindakan kebaikan Anda. Menyatakan kasih dengan cara yang nyata akhirnya akan menolong Anda mengembangkan perasaan kasih yang dapat Anda nyatakan dengan kata-kata. Catatan: -------- Jika Anda merasa tersinggung dan putus asa atau jiwa Anda tertekan, Anda jangan menarik diri. Anda akan semakin merasa kecewa. Masalah Anda akan menjadi semakin berat. Kebanyakan orang menafsirkan orang yang suka menyendiri sebagai orang yang kurang memerlukan kasih dan perhatian. Yang lebih buruk lagi, mereka menganggap orang seperti itu sebagai orang yang sebenarnya tidak ingin melibatkan diri dengan orang lain. Orang itu akan segera terkucil dari orang-orang yang sebenarnya dapat memberikan pertolongan yang terbesar. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Saling Membangun Penulis : Gene A. Getz Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1976 Halaman : 26 - 33 ______________________________________________________________________ o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/ -o- MENANGGAPI DENGAN KASIH -o- ======================= Inilah kabar baik itu: Iman dan kasih lahir di kaki salib Kristus, dan kedua hal itu terungkap dalam kehidupan manusia biasa seperti kehidupan kita. Dalam suatu organisasi tentunya tidak sedikit konflik yang akan terjadi. Misalnya, salah satu konflik yang sering terjadi biasanya bermula dari sebuah perkataan. Sebenarnya tidak akan menjadi sebuah konflik jika kita dapat menanggapinya dengan penuh kasih. Tetapi, kita tidak selalu yakin tentang apa yang dimaksud dengan tanggapan penuh kasih dalam situasi tertentu. Misalnya, apakah dapat disebut kasih: bila kita mengabaikan perkataan menyakitkan yang dibuat seseorang? Bila kita membuka persoalan itu dan menghadapinya? Bila kita memberitahu seorang sahabat tentang apa yang telah dikatakan orang lain mengenai dia walaupun kita tahu bahwa hal itu akan melukainya? Atau, bila kita diam saja tentang persoalan itu dan terus memberikan perhatian kepada sahabat tersebut? Garis pedoman berikut ini bisa menolong kita untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi tersebut: 1. Pakailah pertimbangan saudara. ------------------------------ Kita harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini bila ada yang timbul dengan menggunakan pertimbangan yang baik yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Allah tidak memberi kita daftar yang tegas tentang hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh untuk dapat kita ikuti. Ia berharap agar kita memakai kebijaksanaan yang kita miliki. Sudah tentu pertimbangan kita tidak sempurna. Kemungkinan kita membuat kesalahan dalam mengasihi. Akan ada saat-saat dimana kita harus berkata, "Jika saya bisa mengulanginya lagi, saya akan melakukan hal yang berbeda." Tetapi, jangan biarkan perasaan takut membuat kesalahan itu melumpuhkan dan menghalangi kita untuk bertindak. Lebih baik melakukan apa yang kita pikir merupakan tindakan mengasihi daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali karena takut menyakiti hati seseorang. 2. Baik itu belum tentu benar. --------------------------- Kadang-kadang kita dituduh tidak mengasihi padahal yang kita lakukan adalah hal yang paling penuh kasih dalam keadaan itu. Bertindak baik belum tentu berarti bertindak penuh kasih. Beberapa orang paling kasar yang saya kenal adalah juga orang- orang yang paling penuh kasih. Mereka adalah orang-orang beriman dimana saya dapat mempercayakan hidup saya kepada mereka, tetapi mereka mengatakan berbagai hal kepada saya yang sungguh mengecilkan saya. Mereka tidak ingin dilukai, tetapi mereka tidak memikirkan soal yang bersifat baik. Walaupun demikian, mereka bersifat penuh kasih. Satu tanggapan yang benar-benar tidak penuh kasih adalah sifat tidak peduli atau hanya memperhatikan diri sendiri. Jika saudara hanya memperhatikan diri saudara sendiri, saudara berada pada pusat dosa. 3. Diam dapat berarti kasih. ------------------------- Hakikat kasih adalah sanggup memperhatikan seseorang ketika reaksi saudara sebenarnya tidak baik atau bahkan sangat menyakitkan. Karena mengasihi, saudara menjaga diri dan tetap diam. Di kemudian hari saudara mungkin perlu mengatakan sesuatu, tetapi sekarang ini saudara diam demi kasih saudara. Mendesak untuk memberikan kata akhir bukan merupakan tanggapan penuh kasih. Hal terakhir yang dikatakan mungkin merupakan hal yang paling buruk. Orang biasanya paling berat mengatakan, "Saya minta maaf." Tetapi bila seseorang mengatakannya, itulah permulaan dari sesuatu yang baru. Perselisihan berakhir, dan hubungan mulai bertumbuh lagi. "Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita." (1Yohanes 4:19) Jikalau kita memiliki iman di dalam Kristus, yang mengasihi dan tidak pernah berhenti mengasihi, maka kita bisa melakukan untuk orang lain seperti apa yang telah Kristus perbuat bagi kita. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Pola Hidup Kristen Penulis Artikel: Oswald Hoffman Penerbit : Kerjasama antara Yayasan Kalam Hidup, Bandung, Penerbit Gandum Mas, Malang, dan YAKIN, Surabaya, 2002 Halaman : 339 - 341 ______________________________________________________________________ o/ AKTIVITAS -----------------------------------------------------o/ -o- PERMAINAN: AKU MENGASIHIMU -o- ========================== Tidak ada alat yang digunakan. Permainan ini bukan permainan kelompok, melainkan perorangan. Waktu yang diperlukan adalah 15 menit. Cara bermain: ------------- Semua peserta duduk melingkar. Dekatilah salah seorang peserta dan katakan, "Saudara, aku mengasihimu. Tapi sayangnya, sampai sekarang aku belum pernah membuatmu tersenyum, apalagi tertawa." Setelah itu, Anda membuat tingkah laku yang lucu. Peserta itu harus melihat Anda. Apabila ia tidak bisa menahan senyum, apalagi sampai tertawa, ia harus menggantikan posisi Anda. Ia harus menggoda peserta lain supaya tertawa. Tetapi, apabila Anda sudah mencoba 3 kali dengan tingkah yang beda- beda, tetapi ia tidak bereaksi sedikit pun, ia lulus dari pencobaan. Selama permainan berlangsung, ia bebas tertawa saat melihat gerakan- gerakan lucu itu. Ayat: ----- "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12) Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 77 Permainan Asyik 2 Penulis : Purnawan Kristanto Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 2001 Halaman : 37 ______________________________________________________________________ o/ STOP PRESS! ---------------------------------------------------o/ -o- INFO DOMBA KECIL: SEKOLAH PELAYANAN ANAK -o- ======================================== MELAYANI ANAK-ANAK SECARA EFEKTIF Bagi Anda... guru-guru Sekolah Minggu, pencinta anak, penginjil anak, dan para ibu rumah tangga, Domba Kecil membuka kelas intensif dengan motivasi dan ide-ide baru untuk melayani anak-anak dalam keluarga, lingkungan, dan gereja. Tanggal: 1 Agustus 2005 s/d 31 Oktober 2005 Waktu : Pkl. 18.00 - 21.00 WIB (setiap Senin dan Kamis) Tempat : Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA TOPIK - Apa kata Firman Allah tentang Pelayanan Anak - Visi Pelayanan Anak - Karakteristik Pelayanan Anak yang Sukses - Figur Pelayanan Anak - Menyusun Program yang Menarik - Konseling Anak - Psikologi Anak - Pelayanan Insidentil - Pelayanan Ulang Tahun - Pelayanan Boneka - Dunia Anak - Ide-ide untuk Balita - Tehnik Bercerita - Audiovisual Aids - Object Lessons - Pelayanan di Tempat Terbuka - Membuat Kurikulum - Memberdayakan Anak - Aktivitas -- Workshop - Praktik -- Workshop - Outbound - Ujian Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi: Bina Latih Pelayanan Anak (BLPA) Telp. (021) 560-2630, 566-8962 Yayasan Domba Kecil Fax. (021) 566-8962 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 info(at)dombakecil.org Jakarta Barat 11470 ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Karena Dia mengasihi melalui saya, saya bisa mengasihi orang lain, bahkan mengasihi mereka yang saya pikir tidak mungkin untuk dikasihi. - William Bright - o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |