Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/245 |
|
e-BinaAnak edisi 245 (8-9-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 245/September/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Administrasi Sekolah Minggu o/ ARTIKEL (2) : Pengaturan dan Administrasi Sekolah Minggu o/ BAHAN MENGAJAR : Tim Kerja Keluarga o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Lokakarya Sehari - Multiple Intelegences o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Untuk menunjang agar semua kegiatan pendidikan dan pengajaran bisa berjalan dengan teratur dan rapi, maka Sekolah Minggu harus memiliki sistem organisasi yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut, tema ORGANISASI SEKOLAH MINGGU akan menjadi fokus pembahasan e-BinaAnak di bulan September ini. Secara berurutan topik-topik yang akan disajikan adalah: Minggu 1 : Administrasi SM Minggu 2 : Rapat SM Minggu 3 : Perencanaan Materi SM Minggu 4 : Rekrutmen GSM Sebagai topik pertama, kami sajikan topik tentang Administrasi SM. Apa saja yang perlu Anda perhatikan dalam mengelola Sekolah Minggu dapat Anda simak melalui artikel-artikel yang kami sajikan. Kiranya menjadi berkat bagi pembaca! (Rat) Tim Redaksi "Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!" (Ezra 10:4) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ezra+10:4 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL (1) ---------------------------------------------------o/ -o- ADMINISTRASI SEKOLAH MINGGU -o- =========================== Pengorganisasian sebuah Sekolah Minggu yang baik, tidak hanya meliputi kelas-kelas tertentu dan pengaturan departemen- departemennya. Bagian-bagian ini dapat disamakan dengan anggota- anggota dan sendi-sendi pada tubuh manusia. Tetapi tiap-tiap sendi dan anggota itu sendiri terdiri dari tulang, daging, darah, dan urat syaraf, dan kesemuanya itu juga merupakan bagian-bagian dari seluruh badan. Dalam arti kata, Sekolah Minggu bukan saja mempunyai anggota bagian dan sendi departemen, tetapi ada orang-orang tertentu di Sekolah Minggu yang peranannya sama seperti tulang, otot, dan urat syaraf bagi tubuh jasmani. Yang kami maksud yaitu anggota-anggota pengurus dan staf pengajar, yang bersama-sama memikul tanggung jawab untuk Sekolah Minggu itu. Kedua golongan pekerja ini sama sekali berbeda, meskipun tentu saja berhubungan erat dan saling membantu. Pertama-tama, anggota-anggota pengurus itu mempunyai tanggung jawab dalam mengorganisasi Sekolah Minggu termasuk juga kelancaran jalannya organisasi itu. Selanjutnya tugas mereka ialah mengangkat staf pengajar, serta memberikan bantuan yang mereka butuhkan dalam melakukan pekerjaannya. Pelayanan mereka juga meliputi tugas yang penting, yaitu memperbanyak anggota Sekolah Minggu dan menjangkau masyarakat di sekitarnya dengan berita dan pengaruhnya. Secara umum, mereka harus mempunyai kecakapan memimpin dan ketrampilan di bidang tata usaha. Di lain pihak, anggota pengurus yang bertugas di bidang pendidikan Sekolah Minggu mempunyai tanggung jawab dalam menyusun rencana pelajaran, termasuk merencanakan segala kegiatan dan sesuatu yang akan diajarkan pada acara pembukaan dan penutupan, selama jam pelajaran di kelas, dan di tempat-tempat lain. Mereka juga bertanggung jawab untuk memilih semua guru, mengadakan pelatihan bagi mereka (baik yang sudah menjadi guru maupun calon guru), dan mengatur supaya senantiasa ada persediaan guru-guru yang terdidik untuk memenuhi kebutuhan Sekolah Minggu yang sedang berkembang. Pengawasan atas semua acara pembukaan dan pengajaran di kelas juga menjadi tanggung jawab anggota pengurus tersebut. Mereka juga bertanggung jawab untuk memilih perlengkapan Sekolah Minggu dan memulai serta mengawasi suatu perpustakaan Sekolah Minggu. Dapat dilihat bahwa kedudukan anggota-anggota pengurus dan staf pengajar dalam sebuah Sekolah Minggu mirip sekali dengan kedudukan seorang ayah dan seorang ibu dalam rumah tangga. Bagian administrasi bertanggung jawab dalam pengaturan seluruh Sekolah Minggu, meskipun sebenarnya bagian pendidikanlah yang lebih penting. Bagian administrasi memilih, memperlengkapi, membantu, dan melindungi bagian pendidikan, sedangkan bagian pendidikan berhubungan langsung dengan murid-murid, mengajar, memberi semangat, dan pada umumnya menjadi "ibu" (pengasuh) bagi mereka. PEMIMPIN UMUM Bapa dan kepala seluruh Sekolah Minggu ialah pemimpinnya. Ia tidak hanya mengepalai badan pengurus, tetapi juga mempersatukan dan menguatkan Sekolah Minggu itu, selain juga menjadi kepala staf pengajar. Pada pundak para pemimpinlah terletak tanggung jawab langsung atas suksesnya seluruh Sekolah Minggu. Ia menjadi pengurus umum semua departemen dan memimpin semua kegiatannya. Ia membawahi tiap anggota pengurus dan guru Sekolah Minggu dan mereka bertanggung jawab kepadanya. Sebaliknya ia bertanggung jawab kepada gembala dan majelis gereja. Pemimpin jemaat yang cakap dan bersemangat rohani akan menuntut setiap pemimpin Sekolah Minggu agar ia sungguh-sungguh mempelajari cara-cara yang terbaik untuk menjalankan sebuah Sekolah Minggu yang berhasil, dan agar ia juga mampu menerapkan cara-cara itu di Sekolah Minggunya sendiri. Pemimpin Sekolah Minggu memiliki dua tugas, yaitu mencita-citakan bagaimana seharusnya mutu dan besarnya Sekolah Minggu, serta mengatur langkah-langkah dari minggu ke minggu untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Besarnya Sekolah Minggu juga akan menentukan banyaknya pekerjaan dan tugas-tugas kecil yang akan ia kerjakan. Makin kecil Sekolah Minggu, makin banyak tugas dalam bidang administrasi dan pengajaran yang dapat ia lakukan sendiri. Tetapi makin besar Sekolah Minggu itu, makin ringan pula tanggung jawabnya karena akan ada banyak pekerjaan kecil yang dapat ia serahkan pada bawahannya. Di satu sisi, Sekolah Minggu yang kecil mungkin hanya akan membutuhkan pembantu-pembantu yang menjabat sebagai sekretaris dan bendahara serta beberapa guru. Di lain pihak, jika Sekolah Minggu itu cukup besar, semua tanggung jawab dan tugas di bidang pendidikan dan administrasi dapat dipikul bersama orang-orang lain, dan pemimpin cukup menjalankan pengawasan umum atas Sekolah Minggu tersebut. Bagi Sekolah Minggu yang tak terlalu kecil atau besar, pemimpin harus dapat memutuskan berapa banyak pekerjaan yang dapat ia kerjakan sendiri tanpa mengurangi efektivitasnya sebagai pemimpin. Tetapi dalam memutuskan hal itu, ia pun harus hati-hati supaya tidak mengambil terlalu banyak porsi pekerjaan yang sebetulnya dapat dilakukan orang lain. Kesalahan dalam hal ini akan mengakibatkan adanya pekerja-pekerja yang tak mempunyai pekerjaan, pemimpin yang begitu sibuk sehingga tak lagi mempunyai waktu untuk melihat dan merencanakan kemajuan bagi Sekolah Minggu, dan mungkin juga terbengkalainya beberapa pekerjaan kecil yang sebelumnya ia kira dapat dilakukannya sendiri. Satu-satunya ciri khas yang harus dimiliki seorang pemimpin Sekolah Minggu, terlebih dari semua yang lain ialah kerohanian dan watak yang tidak bercela. Ia harus benar-benar telah bertobat, sungguh- sungguh berserah, dan senantiasa dipenuhi Roh Kristus, karena ia merupakan saluran utama yang mengalirkan hidup Allah ke dalam Sekolah Minggu. Sebagaimana seorang gembala jemaat, demikian juga seorang pemimpin Sekolah Minggu hendaknya adalah seorang Kristen yang rohani, berpengalaman serta mempunyai nama baik di antara orang luar (1Timotius 3:6,7). Syarat non-rohani yang utama bagi pemimpin ialah kemampuan untuk mengetahui cara-cara memperbaiki mutu Sekolah Minggunya secara umum. Ia juga harus mempunyai perencanaan ke depan, mampu mengevaluasi kekurangan-kekurangan, serta memimpin dan memerintah Sekolah Minggunya dengan efisien dan semangat. Semua hal itu biasa disebut kecakapan memimpin atau kemampuan administratif, yang juga meliputi pandangan serta keberanian yang bermutu tinggi. WAKIL PEMIMPIN Tugas wakil pemimpin ialah memegang pimpinan dalam Sekolah Minggu bila pemimpin umum tidak hadir. Hal ini membuat orang sering mengartikan bahwa jabatan wakil pemimpin hanyalah jabatan simbolis saja. Hal itu sebenarnya tak perlu terjadi, karena banyak tugas dapat diserahkan kepada wakil pemimpin sebagai wujud bantuan nyata untuk pekerjaan Sekolah Minggu. Ada kalanya wakil pemimpin dapat bertugas memimpin bagian musik dalam Sekolah Minggu atau menjadi panitera pendaftaran. Melayani sebagai petugas pendaftaran bisa jadi adalah kesempatan yang bagus sekali untuk mengabdikan usaha-usahanya dalam hal memimpin rencana tindak lanjut bagi anggota-anggota yang tak hadir atau calon anggota. Pekerjaan ini akan dibicarakan kemudian. SEKRETARIS Di bawah pemimpin, dalam hal administrasi Sekolah Minggu, pertama- tama terdapat sekretaris. Kedudukannya dekat dengan pemimpin, karena sesudah pemimpin, sekretarislah yang mengetahui seluk beluk administrasi sekolah itu. Pekerjaan sekretaris ialah mengawasi atau mengerjakan sendiri (menurut besarnya sekolah) semua catatan kehadiran dalam pelbagai kelas dan departemen, dan seluruh sekolah, serta mengumumkannya. Jika Sekolah Minggu itu juga menerapkan sebuah sistem penilaian perorangan mengenai kesetiaan murid, sekretarislah yang akan mengatur palaksanaannya. Ia harus menyediakan daftar murid-murid yang berhak naik kelas menurut patokan yang ditetapkan oleh sekolah itu dan memberi ijazah kenaikan kelas kepada mereka. Untuk seluruh sekolah, ia akan menyediakan catatan perbandingan prestasi per- periode, perbandingan dengan prestasi-prestasi sekolah lain dan lainnya. Hal ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dengan sendirinya akan menumbuhkan suatu keinginan di antara semua yang terlibat untuk mencapai sasaran-sasaran baru. Ia juga bertugas menyimpan rincian dan catatan-catatan notulen dari semua rapat kerja badan pengurus dan guru-guru sekolah serta menyelenggarakan kegiatan surat-menyurat yang diperlukan atas nama sekolah. (Ia harus menyiapkan laporan mingguan dan tahunan yang diberikan atau dibacakan kepada seluruh sekolah). Semua ini merupakan tugas yang terberat dan terpenting dari semua tugas Sekolah Minggu. Karena itu tugas ini harus dijalankan oleh seorang pelaksana yang terampil. Ia hendaknya dapat membagi-bagi tugas pekerjaan itu kepada sejumlah pembantu dan bawahannya. BENDAHARA Anggota pengurus yang akan kami masukkan di sini, ialah bendahara. Tugas bendahara Sekolah Minggu yang secara umum dikenal, yaitu menerima dan mengeluarkan dana-dana sekolah, tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan ataupun tanggung jawab utamanya. Apabila segala hal ihwal mengenai keuangan tersebut ditinjau baik-baik, ternyata maksud utama menerima persembahan murid-murid Sekolah Minggu bukan merupakan sebuah kegiatan pengumpulan dana. Rencana keuangan Sekolah Minggu adalah perlu, namun bukan terutama sebagai sumber pendapatan, tetapi sebagai pembentuk watak. Perhatian kita yang terutama bukanlah untuk mengumpulkan uang, tetapi mendidik anak-anak. Dengan pandangan baru ini, diharapkan bendahara akan mengerti, bahwa tanggung jawabnya yang utama ialah bekerja sama dengar pemimpin dan guru-guru dalam hal memberikan pengajaran Alkitab kepada murid-murid tentang hal memberi dan mendidik mereka untuk melakukan kebiasaan yang sesuai dengan Alkitab, yaitu hal persepuluhan dan persembahan. Bendahara harus cakap menyiapkan laporan-laporan pembukuan yang baik serta membuat rincian tepat dari segala hal mengenai dana. Ia harus mempunyai tanggung jawab sebagai pengawas dana Sekolah Minggu. Persembahan khusus untuk usaha-usaha lainnya juga termasuk dalam pengawasannya. Dalam hal pengeluaran dana sekolah, tentu ia harus melakukannya atas instruksi dan kuasa dari pengurus sekolah. Penggunaan uang dengan amat teliti dan laporan berkala yang terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran, hendaknya dapat menjauhkan dia dari segala kemungkinan kecurigaan. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Sekolah Minggu yang Berhasil Judul Artikel Asli: Administrasi Penulis : Ralph M. Riggs Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1978 Halaman : 28 - 35 ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL (2) ---------------------------------------------------o/ -o- PENGATURAN DAN ADMINISTRASI SEKOLAH MINGGU -o- ========================================== Di kaki Gunung Sinai, Musa menghabiskan waktu untuk mendengarkan dan menyelesaikan pertikaian diantara orang-orang Israel. Akhirnya, ayah mertuanya datang kepadanya, "Sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu". Yitro memperingatkan; "takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja" (Keluaran 18:18). Musa melakukan nasihat yang diberikan oleh orang yang lebih tua darinya, ia menunjuk orang-orang cakap dan mengangkat mereka untuk memimpin "seribu orang ... seratus orang ... limapuluh orang, dan ... sepuluh orang" (ayat 25). Masalah- masalah yang sederhana ditangani oleh orang-orang ini; hanya situasi-situasi yang paling sulit saja yang diselesaikan oleh Musa. Dalam waktu yang singkat, orang-orang Israel dapat diatur. Rasul Paulus, dalam suratnya kepada gereja-gereja di Korintus dan Efesus, menggambarkan berbagai jenis karunia rohani dan pelayanan. Dia menulis surat kepada Timotius tentang empat kualifikasi bagi pemimpin, tuntunan untuk menangani kasus kebajikan, dan cara-cara penyembahan. Dia menyuruh Timotius untuk meneruskan semua yang telah ia pelajari kepada orang-orang yang nantinya akan menjadi guru. Paulus tahu bahwa dia akan segera dibawa ke Roma dan dia ingin meyakinkan bahwa orang-orang percaya sudah diatur. Setiap orang Kristen secara tak langsung akan sepakat pada satu hal: tidak satu pun dari kita yang menginginkan gereja berorientasi pada pengaturan sehingga gereja kehilangan kualitas hubungannya. Namun, meskipun demikian, sebagai mempelai Kristus kita harus tetap rapi. Bagian administrasi harus memastikan bahwa gereja mereka berjalan sesuai dengan arahan Alkitab dan menerapkan teknik-teknik pengorganisasian. Di antara berbagai program gereja, pelayanan anak biasanya melibatkan jumlah pekerja sukarela terbanyak. Semakin banyak orang yang terlibat dalam pelayanan ini, semakin banyak kebutuhan suatu divisi dan semakin jelas garis kekuasaan dan tanggung jawab. BAGI DAN TAKLUKKAN Anak-anak perlu dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan usia atau kelas sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Proses belajar tersebut terjadi dalam konteks hubungan antar pribadi -- sehingga anak-anak harus dikelompokkan dengan orang dewasa berdasarkan rasio yang masuk akal. Jika jumlah anak-anak dalam setiap kelompok bertambah sehingga melebihi kapasitas, maka proses belajar akan menurun dan masalah-masalah disiplin mulai muncul. Tidak ada anak -- khususnya anak kecil -- yang harus dipaksa untuk berbuat nakal demi mendapatkan perhatian orang dewasa. Tidak ada orang dewasa yang begitu hebat dapat memberikan pengawasan yang cukup bagi semua anak. Perekrut dan pelatih pelayan anak harus melaksanakan tugasnya sepanjang tahun. Kelas yang terlalu ramai dan tugas untuk melayani anak yang terlalu banyak seringkali memjadi penyebab seorang pekerja mengalami burnout (kelelahan). Pekerja harus direkrut sebelum suatu kebutuhan muncul, buatlah pembagian tugas secara jelas untuk memudahkan setiap bagian dapat berjalan dengan baik. Perencanaan jangka panjang juga harus meliputi jadwal penggunaan fasilitas. Dengan demikian, ruang-ruang tambahan akan tersedia saat kelas-kelas telah berkembang melebihi kapasitasnya. Kurikulum anak- anak yang baik terdiri dari sistem pembelajaran aktif, sedangkan pelajar yang aktif membutuhkan ruangan sesuai dengan usia mereka (semakin muda anak tersebut semakin luas ruangan yang dibutuhkan). DIVISI PEKERJA Tidak ada seorang pun yang dapat mengemudikan kapal dan mendayung pada saat yang sama, jadi para pekerja dalam pelayanan anak harus diberi tanggung jawab dan kekuasaan atas setiap program tersebut. Pekerja yang memiliki talenta atau kemampuan khusus dengan pekerja lainnya dapat membentuk sebuah tim pengajar dengan mengkombinasikan kemampuan mereka dalam memberikan program yang lengkap. Mereka yang memiliki kemampuan administratif dapat melayani sebagai pemimpin bagian untuk membantu dan mengarahkan guru-guru kelas. Koordinator- koordinator divisi umur dapat mengatur pengelompokan bagian-bagian. Seorang kepala atau Ketua Pengajaran Kristen (KPK) dapat mengawasi kerja para koordinator. Pemimpin di tiap tingkat harus bertanggung jawab terhadap daerah pelayanan mereka sendiri dan diberi kuasa untuk membuat keputusan tertentu. Tanggung jawab khusus seperti sumber-sumber, keuangan, dan penyimpanan dapat diberikan kepada pekerja tambahan pada tim pendidikan Kristen. Setiap orang yang sudah pernah menghadiri rapat komisi mengetahui bahwa semakin banyak anggota komisi itu semakin lama rapat tersebut berlangsung dan tidak mungkin semuanya akan diselesaikan. Dengan membagi pelayanan pendidikan ke dalam kelas, bagian dan tingkat bagian, rencana dan pelatihan dapat terjadi dalam dasar "lokal". Pertemuan-pertemuan tim administratif dapat melibatkan KPK, kepala, koordinator, dan pekerja inti. Sering pula KPK mendengar teriakan, "Sebab itulah kami membayar Anda!" Tetapi orang-orang yang ahli dapat menjawab bahwa dia hanya melakukan apa yang Musa lakukan dan yang Paulus nasihatkan. Membagi tanggung jawab dan kekuasaan pelayanan dengan pekerja sukarela tidak hanya membantu mengatasi masalah pengaturan; ini juga membantu dalam membentuk pemimpin. Memberi tanggung jawab kepada seseorang tanpa mendampinginya (atau sebaliknya) dapat membuat pekerja frustasi dan hanya membuat pemimpin tersebut berputar-putar tanpa tujuan. PEMIMPIN Kata Yunani yang digunakan dalam Perjanjian Baru untuk administrator berarti "jurumudi". Demikian pula saat ini, seorang administrator mengawasi peristiwa-peristiwa penting, mengawasi karang-karang yang berbahaya dan mengarahkan kapal ke tujuannya. Kru pada kapal kuno duduk di dayung dan bersandar pada kapal, percaya jurumudi bisa membawa mereka ke tujuan. Saat ini, kepala dari pelayanan anak harus dapat menentukan arah bagi para pendayungnya supaya mereka melihat tanda pelabuhan yang jauh sehingga mereka akan terus mendayung -- karena dengan melihat tujuan, mereka dapat mempercepat dayungannya! Untuk dapat melakukan hal ini, pemimpin harus memimpin, mengatur, mengontrol, dan memastikan para pekerja membagikan visi pelayanan mereka. Tanpa visi ini -- atau "kepemilikan" -- para pekerja dapat dengan mudah kehilangan minat mereka. KEPALA PELAYAN Diagram organisasi biasanya dilihat dari atas ke bawah. Dengan kata lain, beban organisasi terletak pada pekerja yang berada di baris bawah! Namun Alkitab memanggil para pemimpin untuk menjadi pelayan. Jadi, untuk melihat diagram tersebut dalam bentuk yang alkitabiah, baliklah diagram tersebut. Dengan cara seperti ini, Anda dapat melihat bagaimana setiap pemimpin mendukung pekerja "diatas"nya! Berikut ini cara kerjanya: setiap guru melayani murid-muridnya dan sesama guru. Dengan demikian, setiap pemimpin bagian akan mendukung dan mendorong guru-guru yang ada di bawahnya. Setiap koordinator divisi melayani pemimpin departemen. Kepala atau KPK mengarahkan dan membantu para koordinator. Pemimpin ini juga bekerja sama dengan pemimpin program lainnya dalam pelayanan anak, untuk memastikan koordinasi dan menghindari usaha duplikasi. KPK bekerja sama dengan dewan pengurus dan staf pastoral untuk membangun pelayanan pendidikan sehingga pelayanan ini berjalan seiring dengan seluruh pelayanan gereja bagi tubuh Kristus. (t/Rat) Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul Buku : Handbook for Children Ministry Judul Artikel: Organization and Administration Penulis : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson Penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nashville, USA, 1993 Halaman : 240 - 243 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ -o- TIM KERJA KELUARGA -o- ================== Alat Peraga: ------------ Sekawanan semut tanah. Ayat Alkitab: ------------- 1Korintus 12:12-26 Tema: ----- Keluarga-keluarga harus bekerja sebagai tim. Cerita: ------- Saya membawa beberapa ekor hewan pagi ini. Mari kita lihat. Lihat semut tanah ini! Semua semut ini adalah makhluk ciptaan Tuhan. Dan semut-semut ini memiliki tugas-tugasnya sendiri. Semut-semut bekerja keras dalam kumpulannya. Ada semut-semut yang bertanggung jawab mencari makanan. Kadang- kadang mereka mebawa benda-benda yang jauh lebih besar dan lebih berat dari pada tubuh mereka sendiri. Ada sebagian semut yang menggali kamar-kamar baru. Ada semut-semut yang menyingkirkan sampah. Ada semut-semut yang membawa benih-benih. Sementara semut- semut yang lain mengumpulkan makanan. Kawanan semut ini bekerja sama sebagai satu tim. Keluarga-keluarga kita juga perlu bekerja sama sebagai satu tim. Masing-masing keluarga berbeda-beda. Ada keluarga-keluarga dengan ibu, ayah, dan anak-anaknya. Ada keluarga-keluarga dengan kakek, nenek, dan anak-anak. Ada keluarga-keluarga yang terdiri dari ibu saja dengn anak-anak, atau ayah saja dengna anak-anak. Ada keluarga- keluarga yang tidak punya anak. Siapa pun yang ada dalam keluarga itu, atau terdiri dari siapa pun anggota keluarga itu, setiap anggota keluarga harus bekerja sama sebagai satu tim dengan memikul tanggung jawab masing-masing. Kita memiliki keluarga yang tinggal bersama kita, tetapi kita juga adalah anggota dari suatu keluarga penting lainnya. Keluarga itu adalah keluarga Tuhan. Keluarga gereja kita ini bekerja sama di gereja untuk melayani Tuhan. Ada sebagian anggota keluarga gereja yang pandai bermain musik. Ada anggota-anggota yang menjadi guru. Ada anggota-anggota yang menjadi perencana dan pemimpin. Kita semua adalah anggota keluarga Tuhan. Kita harus bekerja sebagai satu tim dalam melayani Tuhan. Menyenangkan sekali menjadi bagian dari suatu keluarga dan bekerja sama sebagai satu tim. Dan, menjadi anggota keluarga Tuhan dengan kasih Tuhan yang agung itu lebih menyenangkan lagi. Doa: ---- Ya, Tuhan, kami bersyukur atas keluarga-keluarga kami. Dan kami juga senang menjadi anggota dari keluarga besar-Mu. Tolong kami untuk dapat bekerja sama sebagai satu tim dalam kasih-Mu. Amin. Sumber: Judul Buku : Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu, Buku Satu: Sebuah Sumber Ibadah Penulis : Donna McKee Rhodes Penerbit : Gospel Press, Batam, 2002 Halaman : 119 - 121 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: "Anna S. Setiyowati" <Anna.Setiyowati(at)> >LOKAKARYA SEHARI - MULTIPLE INTELEGENCES >Bagi guru sekolah maupun GSM >Narasumber: bu Meilania >Pelaksanaan: > Hari/tanggal : Sabtu, 24 September 2005 > Waktu : Pkl. 09.00 - 15.00 > Tempat : Domba Kecil Jln. Tanjung Duren Utara III E/236 > Jakarta Barat > Biaya : Rp 60.000 (termasuk makalah dan Lunch ) >Hubungi Domba Kecil : (021) 560 2630 >salam, >Anna Redaksi: Pastikan rekan-rekan e-BinaAnak yang di Jakarta dapat menghadiri acara lokakarya tersebut. Dan bagi yang menghadiri, jangan lupa untuk mensharingkannya agar rekan-rekan dari kota-kota lain yang tidak dapat hadir juga bisa mendapatkan berkat. Terima kasih sebelumnya. ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Organisasi Sekolah Minggu yang seimbang dan tepat adalah kehendak dan pekerjaan Tuhan sendiri. - Ralph M. Riggs - o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |