Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/249 |
|
e-BinaAnak edisi 249 (6-10-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 249/Oktober/2005 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : PAK dalam Perjanjian Lama o/ TIPS : Penerapan Pendidikan Kristen Perjanjian Lama dalam Era Modern o/ BAHAN MENGAJAR : Allah Memberi Sepuluh Perintah o/ STOP PRESS! : Info Domba Kecil: Paket Natal 2005 - Imanuel o/ DARI MEJA REDAKSI : Pembukaan Kursus Kelas Virtual Pesta Periode Okt. - Nop. 2005 o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Dengan memegang prinsip bahwa segala kebenaran adalah milik Allah maka kebenaran dalam pendidikan pun seharusnya berpusatkan pada Allah. Pendidikan Kristen yang berpusatkan pada Allah akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan rohani anak yang sehat. Dari padanya akan dihasilkan generasi-generasi baru yang memiliki sikap yang benar pada Tuhan, hidup menurut jalan-Nya, mengasihi Dia, melayani Dia dengan segenap hati dan jiwanya. Apa saja yang perlu kita ketahui tentang pendidikan Kristen yang berpusatkan pada Allah? Tema "Pendidikan Kristen" akan menjadi fokus e-BinaAnak bulan Oktober ini. Ada empat topik penting yang akan dibahas, yaitu: 1. Pendidikan Kristen dalam PL 2. Pendidikan Kristen dalam PB 3. Pendidikan Kristen dan Gereja 4. Pendidikan Kristen dan Sekolah Kristen Sebagai topik pembuka bulan ini, kami sajikan bahan yang berkaitan dengan Pendidikan Kristen dalam Perjanjian Lama. Silakan simak sajian kami yang berupa sebuah Artikel, Tips, dan Bahan Mengajar. Kami informasikan juga Stop Press dari Domba Kecil bagi Anda yang ingin mempersiapkan Natal 2005 dengan baik. Selamat mengajar dan melayani! Tuhan Memberkati. (Puj) Tim Redaksi "Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita." (Ulangan 6:25) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ulangan+6:25 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/ -o- PAK DALAM PERJANJIAN LAMA -o- ========================= LATAR BELAKANG PL: BANGSA, AGAMA DAN BUDAYA YAHUDI A. Bangsa Yahudi Bangsa yang penuh misteri, kecil tapi kuat, sedikit tapi menyebar ke seluruh dunia, menyebar tapi kemurniannya terjaga, kadang tidak bertanah air dan tak punya raja, tapi selalu menonjol dan memberi pengaruh kuat kepada dunia. Dianiaya, tapi bertahan bahkan berkelimpahan. Bangsa yang memiliki identitas yang kuat. B. Agama Yahudi Penganut agama Yudaisme yang mementingkan ketaatan kepada Hukum Agama agar dijalankan dengan penuh ketekunan. Kemurnian pengajarannya dijaga dari generasi ke generasi berikutnya untuk memberi dasar yang teguh bagi setiap tingkah laku dan tindakan. Hukum agama sering diaplikasikan secara harafiah. C. Budaya Yahudi Yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatiannya pada pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang paling utama dan terpenting dalam budaya Yahudi. Semua bidang budaya diarahkan untuk menjadi tempat dimana mereka mendidik generasi muda, yang kelak akan memberi pengaruh yang besar. Obyek utama dalam pendidikan mereka adalah mempelajari Hukum Taurat. PRINSIP PENDIDIKAN DALAM PERJANJIAN LAMA A. Prinsip-prinsip yang Dipegang oleh Bangsa Yahudi 1. Seluruh kebenaran adalah kebenaran Allah. -------------------------------------------- Kej. 1:1 -- Segala sesuatu telah dijadikan oleh Allah dengan tujuan supaya manusia mengenal Allah dan berhubungan dengan-Nya. Cara Allah menyatakan diri adalah dengan: - Wahyu Umum : Supaya orang menyadari dan mengakui keberadaan Allah melalui alam, sejarah, hati nurani manusia. - Wahyu Khusus: Supaya manusia menerima keselamatan dari Allah. Allah berinkarnasi menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Menurut konsep Yahudi tidak ada perbedaan nilai antara duniawi dan rohani, semuanya ada dalam wilayah Tuhan. Itu sebabnya orang Yahudi percaya bahwa "seluruh hidup adalah suci". 2. Pendidikan berpusatkan pada Allah. ------------------------------------- Fokus utama dalam pendidikan Yahudi adalah: Yehova (Hab. 2:10 -- kegagalan campur tangan Allah adalah kegagalan bangsa.) Bagi anak Yahudi tidak ada buku lain yang memiliki keharusan untuk dipelajari selain Alkitab (Taurat) untuk menjadi pegangan dan pelajaran tentang Allah dan karya-Nya 3. Pendidikan adalah kegiatan utama dan diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. ---------------------------------------------------------- Dalam Kitab Talmud dikatakan kalau ingin menghancurkan bangsa Yahudi, kita harus membinasakan guru-gurunya. Bangsa Yahudi adalah bangsa pertama yang memiliki sistem pendidikan Nasional (Ula. 6:4-9) Pendidikan mereka tidak hanya secara teori, tetapi menjadi kegiatan sehari-hari dalam cara hidup dan keagamaannya. Contoh: Kitab Imamat yang mengajarkan semua tata cara hidup dan beragama. B. Tempat Pendidikan Anak Bangsa Yahudi Pendidikan anak Yahudi bermula di rumah. Berpangkal dari peranan seorang ibu Yahudi. Tugas kewajiban ibu adalah untuk menjaga kelangsungan hidup rumah tangga yang juga terkait erat dengan tugas rohani mendidik anak-anaknya, khususnya ketika masih balita. Jauh- jauh hari sebelum anak berhubungan dengan dunia luar, anak terlebih dahulu mendapat pendidikan dari ibunya sehingga sesudah menginjak usia remaja/pemuda ia sudah mempunyai dasar yang benar. Contoh: Melalui cerita-cerita sejarah bangsa dan hari-hari peringatan/besar. PRINSIP PENDIDIKAN MENURUT ULANGAN 6:4-9 Ulangan 6:4-9 menjadi pusat pengajaran pendidikan agama Kristen. Kitab-kitab lain yang membahas tentang pendidikan bersumber dari kitab Ulangan ini. 1. Ayat 4 ("Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa!") Ayat ini disebut "Shema" atau pengakuan iman orang Yahudi (agama Yudaisme) yang artinya "Dengarlah". Yesus menyebut ayat ini sebagai hukum yang pertama -- prinsip iman dan ketaatan. Memberikan konsep Allah yang paling akurat, jelas dan pendek Tuhan adalah unik, lain dengan yang lain. Dia Allah yang hidup, yang benar dan yang sempurna. Tidak ada Allah yang lain, hanya satu Allah saja. Ayat 4 ini bersamaan dengan ayat 5 diucapkan sedikitnya dua kali sehari oleh orang Yahudi dewasa laki-laki. Ayat ini diucapkan bersamaan dengan Ula. 11:13-21 dan Bil. 15:37-41. 2. Ayat 5 ("Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.") Kasih harus menjadi motif setiap hubungan manusia dengan Tuhan. Kasih disebutkan pertama karena disanalah terletak pikiran, emosi, dan kehendak manusia. Tugas yang Tuhan berikan untuk manusia lakukan adalah kasihilah Allah Tuhanmu. Musa mengajarkan Israel untuk takut, tapi kasih lebih dalam dari takut. - Mengasihi Tuhan artinya memilih Dia untuk suatu hubungan intim dan dengan senang hati menaati perintah-perintah-Nya. - Mengasihi dengan hati yang tulus, bukan hanya di mulut tapi juga dalam tindakan. - Mengasihi dengan seluruh kekuatan, memiliki semuanya. - Mengasihi dengan kasih yang terbaik, tidak ada yang melebihi kasih kita kepada Dia, sehingga kita takluk kepada Dia. - Mengasihi dengan seluruh akal budi/pengertian, karena kita kenal Dia maka kita mengasihi dan mentaati perintah-Nya. 3. Ayat 6 ("Apa yang Kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan.") Perintah Tuhan bukanlah untuk didengar dengan telinga saja, tapi juga dengan hati yang taat. Sebelum bertindak pikirkanlah lebih dahulu perintah Tuhan, maka hidupmu akan selamat. 4. Ayat 7 ("Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang "kepada anakmu" membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau bangun.") Mereka yang mengasihi Allah, mengasihi Firman-Nya dan melakukannya dengan meditasi, bertanggung jawab untuk merenungkannya dan menyimpannya dalam hati untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua mempunyai tugas untuk mengajarkan Firman-Nya kepada anak-anak dengan didikan dan harus dimulai sejak dini dan berulang-ulang. Ayat 7 ini dipakai sebagai fondasi kurikulum pendidikan Kristen. 5. Ayat 8-9 ("Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.") Tulisan hukum-hukum belum menjadi milik umum, namun demikian, Allah menghendaki mereka melakukannya, supaya mereka terbiasa bergaul dengan hukum Allah. Orang Yahudi mengerti perintah ini dan melakukannya secara harafiah. Mereka mengenal 3 tanda-tanda untuk mengingat hukum Allah: a. Zizth : Dipakai/dipasang pada ujung jubah Iman (Bil. 15:37-41) b. Mezna : Kotak kecil yang berisi Ul. 6:4-9 diletakkan di sebelah kanan pintu c. Tephillin : Dua kotak kecil berbentuk kubus masing-masing dari kertas perkamen yang ditulis dengan tangan secara khusus berisi 4 ayat yaitu, Keluaran 13:1-10, Keluaran 13:11-i6, Ulangan 6:4-9, dan Ulangan 11:18-21. Satu diikatkan di tangan kiri dan satu di dahi. Tanda-tanda ini dipakai pada saat sembahyang di luar hari Sabat. Tanda-tanda ini sangat indah sebagai peringatan akan kehadiran Allah di rumah dan akhirnya dipraktekkan untuk mengusir setan. Tanda-tanda simbolik ini dibuat supaya penekanan pemahaman ayat itu menjadi nyata sehingga pengajaran itu akan berlangsung terus- menerus. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Silabus PAK Anak Penulis : Dra. Yulia Oeniyati, Th.M. Nama Situs : Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK) Alamat Situs: http://www.sabda.org/pepak/pustaka/050836/ ______________________________________________________________________ o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/ -o- PENERAPAN PENDIDIKAN KRISTEN PERJANJIAN LAMA -o- DALAM ERA MODERN ============================================= Bagi orang Israel, pendidikan -- khususnya pendidikan rohani -- merupakan bagian integral dari perjanjian antara Allah dengan umat- Nya. Ulangan 6:4 memuat "Shema", yaitu doa yang diucapkan dua kali sehari, setiap pagi dan petang dalam ibadah di sinagoga. Ayat ini amat penting karena merupakan pengakuan iman yang sangat tegas akan TUHAN (Yahweh) sebagai satu-satunya Allah yang layak disembah: "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ulangan 6:4) Pernyataan ini kemudian langsung dilanjutkan dengan perintah rangkap untuk mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan mereka (ayat 5), menaruh perintah itu dalam hati (ayat 6), mengajarkannya kepada anak-anak mereka secara berulang-ulang (ayat 7), mengikatkannya sebagai tanda pada tangan dan dahi (ayat 8), dan menuliskannya di pintu rumah dan gerbang (ayat 9). Orang Israel menafsirkan perintah-perintah tersebut secara harafiah dengan membuat "tali sembahyang" yang diikatkan di dahi atau lengan dan berisi empat naskah, salah satunya adalah Ulangan 6:4-9 di atas. Ketiga naskah lainnya diambil dari Keluaran 13:1-10, Keluaran 13:11- 16 dan Ulangan 11:18-21. Di dalam keempat naskah tersebut, kewajiban untuk mengajarkan hukum dan pengetahuan tentang Allah kepada anak- anak mendapat penekanan yang besar. Hal ini menunjukkan besarnya hubungan antara pendidikan rohani dalam rumah tangga dengan ketaatan kepada Allah. PENERAPAN PENDIDIKAN PL UNTUK ERA MODERN Era modern mengubah cara pandang para pendidik Kristen dalam mendidik anak. Toleransi tinggi dan keleluasaan tidak terbatas cenderung merupakan gaya pendidikan saat ini. Sebenarnya justru dalam era modern sekarang, pendidik Kristen harus menerapkan beberapa prinsip dalam Perjanjian Lama yang lebih disiplin dalam hal pendidikan anak. 1. Tanggung jawab pendidikan Kristen pertama-tama dan terutama terletak pada orangtua, yaitu ayah dan ibu (Amsal 1:8). Banyak keluarga Kristen masa kini yang menyerahkan pendidikan rohani anak mereka sepenuhnya pada Gereja atau Sekolah Minggu. Mereka beranggapan bahwa Gereja atau Sekolah Minggu tentunya memiliki "staf profesional" yang lebih handal dalam menangani pendidikan rohani anak mereka. Namun, mereka lupa bahwa lama waktu perjumpaan antara anak mereka dengan Pendeta, Pastor, Gembala, Guru Sekolah Minggu, atau pembimbing rohaninya yang hanya beberapa jam dalam seminggu tentunya terlalu singkat untuk mengajarkan betapa luas dan dalamnya pengetahuan tentang Allah. Satu hal lain yang terpenting adalah Allah sendiri telah meletakkan tugas untuk merawat, mengasuh, dan mendidik anak-anak ke dalam tangan orangtua. Merekalah yang harus mempersiapkan anak-anak mereka agar hidup berkenan kepada Allah. Gereja dan Sekolah Minggu hanya membantu dalam proses pendidikan tersebut. 2. Tujuan utama pendidikan Kristen adalah untuk mengajar anak-anak takut akan Tuhan, hidup menurut jalan-Nya, mengasihi Dia, dan melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa mereka (Ulangan 10:12). Berlainan dengan pendidikan oleh dunia yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang penuh ambisi untuk sukses, mandiri dan percaya pada kekuatan diri sendiri, pendidikan Kristen mendidik anak-anak untuk memiliki sikap mementingkan Tuhan di atas segala-galanya, taat pada Tuhan, dan bergantung pada kekuatan Tuhan untuk terus berkarya. Nilai-nilai yang penting dalam pendidikan Kristen adalah kasih, ketaatan, kerendahan hati dan kesediaan untuk ditegur. 3. Orangtua yang baik mendidik anaknya dengan teguran dan hajaran dalam kasih (Amsal 6:23). Ada teori pendidikan modern yang menyarankan agar orangtua jangan pernah menyakiti anak-anak mereka, baik secara fisik maupun secara verbal atau melalui kata- kata karena hal tersebut dapat menimbulkan kebencian dan dendam pada orangtua dalam diri anak-anak. Teori ini menganjurkan orangtua untuk membangun anak-anaknya hanya melalui pujian dan dorongan. Hal ini bertentangan dengan kebenaran Alkitab yang mengatakan bahwa teguran dan hajaran juga dapat mendidik anak sama efektifnya dengan pujian dan dorongan, selama semuanya dilakukan dalam kasih. 4. Pendidikan Kristen harus dilakukan secara terus-menerus melalui kata-kata, sikap dan perbuatan (Ulangan 6:7). Kata bahasa Ibrani yang dipakai dalam ayat ini adalah "shinnantam" yang berasal dari akar kata "shanan" yang berarti mengasah atau menajamkan, biasanya, pedang atau anak panah. Kata ini dipakai sebagai simbol untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang seperti orang mengasah sesuatu dengan tujuan untuk menajamkannya. Orangtua tidak dapat hanya mengandalkan khotbah atau pelajaran Alkitab setiap hari Minggu untuk memberi "makanan rohani" bagi anak-anak mereka. Orangtua harus secara rutin dan dalam segala kesempatan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada anak-anak mereka. Lebih jauh lagi, orangtua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka, bukan hanya melalui perkataan, tapi juga perbuatan. Tanggung jawab pendidikan Kristen memang bukan tugas yang mudah, baik bagi bangsa Israel pada jaman Perjanjian Lama, maupun bagi kita pada zaman sekarang. Setiap zaman memiliki kesulitan dan pergumulan masing-masing, namun prinsip-prinsip dasar pendidikan Kristen yang Alkitabiah tetap bertahan di tengah berbagai teori pendidikan baru yang muncul. Jika orang Israel menafsirkan Keluaran 13:9 atau Ulangan 6:8 secara harafiah dengan mengikatkan tali sembahyang pada lengan dan dahi mereka: "Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu;" (Keluaran 13:9a) Maka saat ini kita yang sudah mengerti makna sesungguhnya dari perintah ini harus senantiasa merenungkannya dalam pemikiran kita, memperkatakannya setiap hari, dan melakukannya dengan segenap kemampuan tangan kita. Penulis: Daniel Kurniawan Budi Laksono ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ -o- ALLAH MEMBERI SEPULUH PERINTAH -o- ============================== Untuk Guru SM: -------------- 1. Bacalah Keluaran 19-20. 2. Pelajarilah pasal-pasal tersebut. 3. Apakah Anda siap bercerita? Mulailah cerita. 4. Cerita ini penting sekali untuk menjelaskan arti dan maksud perintah Allah. Allah memberi perintah atau Taurat supaya manusia dapat mengerti bahwa kita orang yang berdosa. 5. Semua orang berdosa sebab semuanya keturunan Adam. Ketika kita semua dilahirkan, kita sudah terpisah dari Allah, itu adalah akibat dosa Hawa. Katakan kepada Murid-murid: --------------------------- Carilah sifat-sifat Allah yang dijelaskan dalam cerita hari ini. Ayat Alkitab: ------------- Keluaran 20:1-17 Cerita: ------- Duabelas anak Yakub dan keturunannya sekarang disebut umat Israel. Mereka sudah menjadi bangsa yang besar dan raja mereka ialah Allah. Mereka terus berjalan dan akhirnya tiba di gunung Sinai. Allah memimpin Musa sampai umat Israel dapat berbakti di gunung itu. Allah memanggil Musa agar datang ke puncak Gunung Sinai untuk bercakap-cakap. Di situ Allah mengulangi rencana-Nya untuk membawa mereka keluar dari Mesir dengan kuasa-Nya yang besar dan dengan mujizat. Allah berkata kepada Musa, "Sekarang kalau kamu taat kepada-ku dan setia kepada perjanjian-Ku, kamu akan Kujadikan umat- Ku sendiri." Musa kembali kepada umatnya dan menceritakan semua yang dikatakan Allah kepadanya. Orang banyak itu berkata, "Kami mau melakukan segala sesuatu yang dikatakan Tuhan." Lalu Allah menyuruh Musa dan bangsanya bersiap-siap. Pada hari ketiga, Allah akan turun ke Gunung Sinai dan berbicara kepada umat Israel. Pada hari itu terjadi guruh dan petir. Awan yang tebal muncul di atas gunung dan terdengarlah bunyi terompet yang sangat keras. Semua orang di situ gemetar ketakutan. Musa membawa mereka keluar, agar dia dapat bertemu dengan Allah. Mereka tidak boleh mendaki gunung itu. Kalau ada orang yang terlalu dekat, seketika itu juga dia akan mati. Hanya Musa saja yang boleh mendaki gunung itu. Lalu Allah berbicara, Dia memberi "Sepuluh Perintah", dikenal juga sebagai "Sepuluh Hukum Allah": 1. Jangan menyembah ilah-ilah lain; sembahlah Aku saja. 2. Jangan membuat patung. 3. Jagnan menyebut nama Allah dengan sembarangan. 4. Hormatilah hari Sabat (saat ini hari Minggu). 5. Hormatilah ayah dan ibumu. 6. Jangan membunuh. 7. Jangan berzinah. 8. Jangan mencuri. 9. Jangan berbohong. 10. Jangan iri hati. Tanyakan kepada Murid-murid: ---------------------------- Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita ini? Bagaimana sifat-sifat Allah itu dinyatakan? Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini: ----------------------------------- 1. Allah itu Maha kuasa -- Allah menjadikan guruh, petir, api, awan yang tebal, dan gunung itu bergoyang sebelum Dia berbicara kepada umat Israel. 2. Allah itu Mahabesar -- Allah memberikan sepuluh perintah yang sempurna dan suci. Perintah itu menolong manusia untuk menyadari bahwa kita orang berdosa. Aktivitas: ---------- Tulislah setiap perintah Allah pada secarik kertas. Tulislah arti perintah itu pada kertas lain. Sesudah selesai dengan pelajaran, bagikan kertas itu dan minta para murid mencari dan menjodohkan setiap perintah dengan artinya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan: Menyatakan Sifat-sifat Allah dan Kebenaran-Nya Penulis : Dell dan Rachel Schultz Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994 Halaman : 78 - 82 ______________________________________________________________________ o/ STOP PRESS! ---------------------------------------------------o/ -o- INFO DOMBA KECIL: PAKET NATAL 2005 -- IMANUEL -o- ============================================= YESUS, Anak Allah, lahir ke dunia. Dia disebut IMANUEL yang berarti Allah menyertai kita. Sambut Natal tahun ini bersama anak-anak dengan hati percaya dan memegang janji Tuhan bahwa Allah akan menyertai kita dalam segala segi kehidupan! Kami mengundang para Guru Sekolah dan Sekolah Minggu serta para Pelayan Anak untuk mengikuti Presentasi yang akan diadakan pada: Hari/Tanggal: Sabtu, 15 Oktober 2005 Waktu: Pkl. 12.00 - 15.30 WIB Tempat: Greenville Maisonette FC-10 Lt. IV Jakarta Barat - INDONESIA TOPIK * Drama Natal Anak * Peraga Cerita Natal * Peraga Ayat Hafalan Natal * Peraga Lagu Natal * Panggung Boneka Natal * Aktivitas Natal * Ide Hadiah Natal Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi: . Yayasan Domba Kecil Tel. (021) 560-2630, 566-8962 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. (021) 566-8962 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA info@dombakecil.org ______________________________________________________________________ o/ DARI MEJA REDAKSI ---------------------------------------------o/ -o- PEMBUKAAN KURSUS KELAS VIRTUAL PESTA -o- Periode Okt. - Nop. 2005 ==================================== Bagi Anda, hamba Tuhan yang melayani anak-anak dan rindu diperlengkapi dengan dasar-dasar teologia yang benar, PESTA kembali membuka Kelas Virtual untuk periode Oktober-Nopember 2005, dengan menyajikan Kursus DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK). Kelas DIK ini terdiri dari 10 pelajaran yang akan membahas tentang doktrin- doktrin dasar iman Kristen, dari penciptaan sampai hidup baru. Kelas ini akan berlangsung selama 2 bulan, dengan perincian jadwal: 1 - 31 Oktober : Pendaftaran dibuka sampai jumlah peserta mencapai 30 orang. (Peserta hanya akan diterima setelah menyelesaikan tugas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia.) 1 - 30 November : Diskusi tentang bahan DIK. Syarat-syarat untuk menjadi peserta ---------------------------------- 1. Mengisi Formulir Pendaftaran Kelas Virtual PESTA (tersedia di bagian akhir edisi publikasi kali ini). 2. Memiliki akses ke internet (minimal seminggu 3 kali). 3. Belum pernah mengikuti pendidikan teologia formal (STT). 4. Mengerjakan tugas menjawab semua pertanyaan dalam pelajaran yang diberikan. 5. Berpartisipasi dalam diskusi secara aktif dan positif (taat pada peraturan diskusi). 6. Memiliki sikap sportif dan keterbukaan untuk belajar. 7. Mempunyai ketekunan untuk mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir pelajaran. Jika Anda tertarik, segeralah mengisi Formulir Pendaftaran yang tersedia di Situs PESTA Online di alamat: ==> http://www.pesta.org/formulir.php?jenis=kelas ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Ajaran Kristen yang kita sampaikan harus relevan untuk hidup sehari-hari dalam dunia modern ini. o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |