Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/249

e-BinaAnak edisi 249 (6-10-2005)

Pendidikan Kristen dalam PL

   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                     Edisi 249/Oktober/2005
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL           : PAK dalam Perjanjian Lama
    o/ TIPS              : Penerapan Pendidikan Kristen Perjanjian Lama
                            dalam Era Modern
    o/ BAHAN MENGAJAR    : Allah Memberi Sepuluh Perintah
    o/ STOP PRESS!       : Info Domba Kecil: Paket Natal 2005 - Imanuel
    o/ DARI MEJA REDAKSI : Pembukaan Kursus Kelas Virtual Pesta
                            Periode Okt. - Nop. 2005
    o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Dengan memegang prinsip bahwa segala kebenaran adalah milik Allah
  maka kebenaran dalam pendidikan pun seharusnya berpusatkan pada
  Allah. Pendidikan Kristen yang berpusatkan pada Allah akan menjadi
  fondasi bagi pertumbuhan rohani anak yang sehat. Dari padanya akan
  dihasilkan generasi-generasi baru yang memiliki sikap yang benar
  pada Tuhan, hidup menurut jalan-Nya, mengasihi Dia, melayani Dia
  dengan segenap hati dan jiwanya. Apa saja yang perlu kita ketahui
  tentang pendidikan Kristen yang berpusatkan pada Allah?

  Tema "Pendidikan Kristen" akan menjadi fokus e-BinaAnak bulan
  Oktober ini. Ada empat topik penting yang akan dibahas, yaitu:
  1. Pendidikan Kristen dalam PL
  2. Pendidikan Kristen dalam PB
  3. Pendidikan Kristen dan Gereja
  4. Pendidikan Kristen dan Sekolah Kristen

  Sebagai topik pembuka bulan ini, kami sajikan bahan yang berkaitan
  dengan Pendidikan Kristen dalam Perjanjian Lama. Silakan simak
  sajian kami yang berupa sebuah Artikel, Tips, dan Bahan Mengajar.
  Kami informasikan juga Stop Press dari Domba Kecil bagi Anda yang
  ingin mempersiapkan Natal 2005 dengan baik.

  Selamat mengajar dan melayani! Tuhan Memberkati. (Puj)

  Tim Redaksi

         "Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan
    segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita,
      seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita." (Ulangan 6:25)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ulangan+6:25 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

                   -o- PAK DALAM PERJANJIAN LAMA -o-
                       =========================

  LATAR BELAKANG PL: BANGSA, AGAMA DAN BUDAYA YAHUDI

  A. Bangsa Yahudi

  Bangsa yang penuh misteri, kecil tapi kuat, sedikit tapi menyebar ke
  seluruh dunia, menyebar tapi kemurniannya terjaga, kadang tidak
  bertanah air dan tak punya raja, tapi selalu menonjol dan memberi
  pengaruh kuat kepada dunia. Dianiaya, tapi bertahan bahkan
  berkelimpahan. Bangsa yang memiliki identitas yang kuat.

  B. Agama Yahudi

  Penganut agama Yudaisme yang mementingkan ketaatan kepada Hukum
  Agama agar dijalankan dengan penuh ketekunan. Kemurnian
  pengajarannya dijaga dari generasi ke generasi berikutnya untuk
  memberi dasar yang teguh bagi setiap tingkah laku dan tindakan.
  Hukum agama sering diaplikasikan secara harafiah.

  C. Budaya Yahudi

  Yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatiannya pada
  pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang paling utama dan
  terpenting dalam budaya Yahudi. Semua bidang budaya diarahkan untuk
  menjadi tempat dimana mereka mendidik generasi muda, yang kelak akan
  memberi pengaruh yang besar. Obyek utama dalam pendidikan mereka
  adalah mempelajari Hukum Taurat.

  PRINSIP PENDIDIKAN DALAM PERJANJIAN LAMA

  A. Prinsip-prinsip yang Dipegang oleh Bangsa Yahudi

     1. Seluruh kebenaran adalah kebenaran Allah.
     --------------------------------------------
     Kej. 1:1 -- Segala sesuatu telah dijadikan oleh Allah dengan
     tujuan supaya manusia mengenal Allah dan berhubungan dengan-Nya.
     Cara Allah menyatakan diri adalah dengan:
     - Wahyu Umum  : Supaya orang menyadari dan mengakui keberadaan
                     Allah melalui alam, sejarah, hati nurani manusia.
     - Wahyu Khusus: Supaya manusia menerima keselamatan dari Allah.
                     Allah berinkarnasi menjadi manusia dalam diri
                     Yesus Kristus.
     Menurut konsep Yahudi tidak ada perbedaan nilai antara duniawi
     dan rohani, semuanya ada dalam wilayah Tuhan. Itu sebabnya orang
     Yahudi percaya bahwa "seluruh hidup adalah suci".

     2. Pendidikan berpusatkan pada Allah.
     -------------------------------------
     Fokus utama dalam pendidikan Yahudi adalah: Yehova (Hab. 2:10 --
     kegagalan campur tangan Allah adalah kegagalan bangsa.) Bagi anak
     Yahudi tidak ada buku lain yang memiliki keharusan untuk
     dipelajari selain Alkitab (Taurat) untuk menjadi pegangan dan
     pelajaran tentang Allah dan karya-Nya

     3. Pendidikan adalah kegiatan utama dan diintegrasikan dalam
        kehidupan sehari-hari.
     ----------------------------------------------------------
     Dalam Kitab Talmud dikatakan kalau ingin menghancurkan bangsa
     Yahudi, kita harus membinasakan guru-gurunya. Bangsa Yahudi
     adalah bangsa pertama yang memiliki sistem pendidikan Nasional
     (Ula. 6:4-9) Pendidikan mereka tidak hanya secara teori, tetapi
     menjadi kegiatan sehari-hari dalam cara hidup dan keagamaannya.
     Contoh: Kitab Imamat yang mengajarkan semua tata cara hidup dan
     beragama.

  B. Tempat Pendidikan Anak Bangsa Yahudi

  Pendidikan anak Yahudi bermula di rumah. Berpangkal dari peranan
  seorang ibu Yahudi. Tugas kewajiban ibu adalah untuk menjaga
  kelangsungan hidup rumah tangga yang juga terkait erat dengan tugas
  rohani mendidik anak-anaknya, khususnya ketika masih balita. Jauh-
  jauh hari sebelum anak berhubungan dengan dunia luar, anak terlebih
  dahulu mendapat pendidikan dari ibunya sehingga sesudah menginjak
  usia remaja/pemuda ia sudah mempunyai dasar yang benar. Contoh:
  Melalui cerita-cerita sejarah bangsa dan hari-hari peringatan/besar.

  PRINSIP PENDIDIKAN MENURUT ULANGAN 6:4-9

  Ulangan 6:4-9 menjadi pusat pengajaran pendidikan agama Kristen.
  Kitab-kitab lain yang membahas tentang pendidikan bersumber dari
  kitab Ulangan ini.

  1. Ayat 4 ("Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan
     itu Esa!")

     Ayat ini disebut "Shema" atau pengakuan iman orang Yahudi (agama
     Yudaisme) yang artinya "Dengarlah". Yesus menyebut ayat ini
     sebagai hukum yang pertama -- prinsip iman dan ketaatan.
     Memberikan konsep Allah yang paling akurat, jelas dan pendek
     Tuhan adalah unik, lain dengan yang lain. Dia Allah yang hidup,
     yang benar dan yang sempurna. Tidak ada Allah yang lain, hanya
     satu Allah saja. Ayat 4 ini bersamaan dengan ayat 5 diucapkan
     sedikitnya dua kali sehari oleh orang Yahudi dewasa laki-laki.
     Ayat ini diucapkan bersamaan dengan Ula. 11:13-21 dan
     Bil. 15:37-41.

  2. Ayat 5 ("Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan
     dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.")

     Kasih harus menjadi motif setiap hubungan manusia dengan Tuhan.
     Kasih disebutkan pertama karena disanalah terletak pikiran,
     emosi, dan kehendak manusia. Tugas yang Tuhan berikan untuk
     manusia lakukan adalah kasihilah Allah Tuhanmu. Musa mengajarkan
     Israel untuk takut, tapi kasih lebih dalam dari takut.
     - Mengasihi Tuhan artinya memilih Dia untuk suatu hubungan intim
       dan dengan senang hati menaati perintah-perintah-Nya.
     - Mengasihi dengan hati yang tulus, bukan hanya di mulut tapi
       juga dalam tindakan.
     - Mengasihi dengan seluruh kekuatan, memiliki semuanya.
     - Mengasihi dengan kasih yang terbaik, tidak ada yang melebihi
       kasih kita kepada Dia, sehingga kita takluk kepada Dia.
     - Mengasihi dengan seluruh akal budi/pengertian, karena kita
       kenal Dia maka kita mengasihi dan mentaati perintah-Nya.

  3. Ayat 6 ("Apa yang Kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau
     perhatikan.")

     Perintah Tuhan bukanlah untuk didengar dengan telinga saja, tapi
     juga dengan hati yang taat. Sebelum bertindak pikirkanlah lebih
     dahulu perintah Tuhan, maka hidupmu akan selamat.

  4. Ayat 7 ("Haruslah engkau mengajarkan berulang-ulang "kepada
     anakmu" membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
     engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau bangun.")

     Mereka yang mengasihi Allah, mengasihi Firman-Nya dan
     melakukannya dengan meditasi, bertanggung jawab untuk
     merenungkannya dan menyimpannya dalam hati untuk diterapkan
     dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua mempunyai tugas untuk
     mengajarkan Firman-Nya kepada anak-anak dengan didikan dan harus
     dimulai sejak dini dan berulang-ulang. Ayat 7 ini dipakai sebagai
     fondasi kurikulum pendidikan Kristen.

  5. Ayat 8-9 ("Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada
     tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang dahimu, dan haruslah
     engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu
     gerbangmu.")

     Tulisan hukum-hukum belum menjadi milik umum, namun demikian,
     Allah menghendaki mereka melakukannya, supaya mereka terbiasa
     bergaul dengan hukum Allah. Orang Yahudi mengerti perintah ini
     dan melakukannya secara harafiah.

     Mereka mengenal 3 tanda-tanda untuk mengingat hukum Allah:
     a. Zizth     : Dipakai/dipasang pada ujung jubah Iman
                    (Bil. 15:37-41)
     b. Mezna     : Kotak kecil yang berisi Ul. 6:4-9 diletakkan di
                    sebelah kanan pintu
     c. Tephillin : Dua kotak kecil berbentuk kubus masing-masing dari
                    kertas perkamen yang ditulis dengan tangan secara
                    khusus berisi 4 ayat yaitu, Keluaran 13:1-10,
                    Keluaran 13:11-i6, Ulangan 6:4-9, dan Ulangan
                    11:18-21. Satu diikatkan di tangan kiri dan satu
                    di dahi.
     Tanda-tanda ini dipakai pada saat sembahyang di luar hari Sabat.
     Tanda-tanda ini sangat indah sebagai peringatan akan kehadiran
     Allah di rumah dan akhirnya dipraktekkan untuk mengusir setan.
     Tanda-tanda simbolik ini dibuat supaya penekanan pemahaman ayat
     itu menjadi nyata sehingga pengajaran itu akan berlangsung terus-
     menerus.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku  : Silabus PAK Anak
  Penulis     : Dra. Yulia Oeniyati, Th.M.
  Nama Situs  : Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK)
  Alamat Situs: http://www.sabda.org/pepak/pustaka/050836/

______________________________________________________________________
o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/

         -o- PENERAPAN PENDIDIKAN KRISTEN PERJANJIAN LAMA -o-
                           DALAM ERA MODERN
             =============================================

  Bagi orang Israel, pendidikan -- khususnya pendidikan rohani --
  merupakan bagian integral dari perjanjian antara Allah dengan umat-
  Nya. Ulangan 6:4 memuat "Shema", yaitu doa yang diucapkan dua kali
  sehari, setiap pagi dan petang dalam ibadah di sinagoga. Ayat ini
  amat penting karena merupakan pengakuan iman yang sangat tegas akan
  TUHAN (Yahweh) sebagai satu-satunya Allah yang layak disembah:
     "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
     esa!" (Ulangan 6:4)

  Pernyataan ini kemudian langsung dilanjutkan dengan perintah rangkap
  untuk mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan mereka
  (ayat 5), menaruh perintah itu dalam hati (ayat 6), mengajarkannya
  kepada anak-anak mereka secara berulang-ulang (ayat 7),
  mengikatkannya sebagai tanda pada tangan dan dahi (ayat 8), dan
  menuliskannya di pintu rumah dan gerbang (ayat 9).

  Orang Israel menafsirkan perintah-perintah tersebut secara harafiah
  dengan membuat "tali sembahyang" yang diikatkan di dahi atau lengan
  dan berisi empat naskah, salah satunya adalah Ulangan 6:4-9 di atas.
  Ketiga naskah lainnya diambil dari Keluaran 13:1-10, Keluaran 13:11-
  16 dan Ulangan 11:18-21. Di dalam keempat naskah tersebut, kewajiban
  untuk mengajarkan hukum dan pengetahuan tentang Allah kepada anak-
  anak mendapat penekanan yang besar. Hal ini menunjukkan besarnya
  hubungan antara pendidikan rohani dalam rumah tangga dengan ketaatan
  kepada Allah.

  PENERAPAN PENDIDIKAN PL UNTUK ERA MODERN

  Era modern mengubah cara pandang para pendidik Kristen dalam
  mendidik anak. Toleransi tinggi dan keleluasaan tidak terbatas
  cenderung merupakan gaya pendidikan saat ini. Sebenarnya justru
  dalam era modern sekarang, pendidik Kristen harus menerapkan
  beberapa prinsip dalam Perjanjian Lama yang lebih disiplin dalam hal
  pendidikan anak.

  1. Tanggung jawab pendidikan Kristen pertama-tama dan terutama
     terletak pada orangtua, yaitu ayah dan ibu (Amsal 1:8). Banyak
     keluarga Kristen masa kini yang menyerahkan pendidikan rohani
     anak mereka sepenuhnya pada Gereja atau Sekolah Minggu. Mereka
     beranggapan bahwa Gereja atau Sekolah Minggu tentunya memiliki
     "staf profesional" yang lebih handal dalam menangani pendidikan
     rohani anak mereka. Namun, mereka lupa bahwa lama waktu
     perjumpaan antara anak mereka dengan Pendeta, Pastor, Gembala,
     Guru Sekolah Minggu, atau pembimbing rohaninya yang hanya
     beberapa jam dalam seminggu tentunya terlalu singkat untuk
     mengajarkan betapa luas dan dalamnya pengetahuan tentang Allah.
     Satu hal lain yang terpenting adalah Allah sendiri telah
     meletakkan tugas untuk merawat, mengasuh, dan mendidik anak-anak
     ke dalam tangan orangtua. Merekalah yang harus mempersiapkan
     anak-anak mereka agar hidup berkenan kepada Allah. Gereja dan
     Sekolah Minggu hanya membantu dalam proses pendidikan tersebut.

  2. Tujuan utama pendidikan Kristen adalah untuk mengajar anak-anak
     takut akan Tuhan, hidup menurut jalan-Nya, mengasihi Dia, dan
     melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa mereka (Ulangan 10:12).
     Berlainan dengan pendidikan oleh dunia yang bertujuan untuk
     menciptakan generasi muda yang penuh ambisi untuk sukses, mandiri
     dan percaya pada kekuatan diri sendiri, pendidikan Kristen
     mendidik anak-anak untuk memiliki sikap mementingkan Tuhan di
     atas segala-galanya, taat pada Tuhan, dan bergantung pada
     kekuatan Tuhan untuk terus berkarya. Nilai-nilai yang penting
     dalam pendidikan Kristen adalah kasih, ketaatan, kerendahan hati
     dan kesediaan untuk ditegur.

  3. Orangtua yang baik mendidik anaknya dengan teguran dan hajaran
     dalam kasih (Amsal 6:23). Ada teori pendidikan modern yang
     menyarankan agar orangtua jangan pernah menyakiti anak-anak
     mereka, baik secara fisik maupun secara verbal atau melalui kata-
     kata karena hal tersebut dapat menimbulkan kebencian dan dendam
     pada orangtua dalam diri anak-anak. Teori ini menganjurkan
     orangtua untuk membangun anak-anaknya hanya melalui pujian dan
     dorongan. Hal ini bertentangan dengan kebenaran Alkitab yang
     mengatakan bahwa teguran dan hajaran juga dapat mendidik anak
     sama efektifnya dengan pujian dan dorongan, selama semuanya
     dilakukan dalam kasih.

  4. Pendidikan Kristen harus dilakukan secara terus-menerus melalui
     kata-kata, sikap dan perbuatan (Ulangan 6:7). Kata bahasa Ibrani
     yang dipakai dalam ayat ini adalah "shinnantam" yang berasal dari
     akar kata "shanan" yang berarti mengasah atau menajamkan,
     biasanya, pedang atau anak panah. Kata ini dipakai sebagai simbol
     untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang
     seperti orang mengasah sesuatu dengan tujuan untuk menajamkannya.
     Orangtua tidak dapat hanya mengandalkan khotbah atau pelajaran
     Alkitab setiap hari Minggu untuk memberi "makanan rohani" bagi
     anak-anak mereka. Orangtua harus secara rutin dan dalam segala
     kesempatan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada anak-anak
     mereka. Lebih jauh lagi, orangtua harus menjadi teladan yang baik
     bagi anak-anak mereka, bukan hanya melalui perkataan, tapi juga
     perbuatan.

  Tanggung jawab pendidikan Kristen memang bukan tugas yang mudah,
  baik bagi bangsa Israel pada jaman Perjanjian Lama, maupun bagi kita
  pada zaman sekarang. Setiap zaman memiliki kesulitan dan pergumulan
  masing-masing, namun prinsip-prinsip dasar pendidikan Kristen yang
  Alkitabiah tetap bertahan di tengah berbagai teori pendidikan baru
  yang muncul. Jika orang Israel menafsirkan Keluaran 13:9 atau
  Ulangan 6:8 secara harafiah dengan mengikatkan tali sembahyang pada
  lengan dan dahi mereka:
     "Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi
     peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu;"
     (Keluaran 13:9a)

  Maka saat ini kita yang sudah mengerti makna sesungguhnya dari
  perintah ini harus senantiasa merenungkannya dalam pemikiran kita,
  memperkatakannya setiap hari, dan melakukannya dengan segenap
  kemampuan tangan kita.

  Penulis: Daniel Kurniawan Budi Laksono

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/

                -o- ALLAH MEMBERI SEPULUH PERINTAH -o-
                    ==============================

  Untuk Guru SM:
  --------------
  1. Bacalah Keluaran 19-20.
  2. Pelajarilah pasal-pasal tersebut.
  3. Apakah Anda siap bercerita? Mulailah cerita.
  4. Cerita ini penting sekali untuk menjelaskan arti dan maksud
     perintah Allah. Allah memberi perintah atau Taurat supaya manusia
     dapat mengerti bahwa kita orang yang berdosa.
  5. Semua orang berdosa sebab semuanya keturunan Adam. Ketika kita
     semua dilahirkan, kita sudah terpisah dari Allah, itu adalah
     akibat dosa Hawa.

  Katakan kepada Murid-murid:
  ---------------------------
  Carilah sifat-sifat Allah yang dijelaskan dalam cerita hari ini.

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Keluaran 20:1-17

  Cerita:
  -------

  Duabelas anak Yakub dan keturunannya sekarang disebut umat Israel.
  Mereka sudah menjadi bangsa yang besar dan raja mereka ialah Allah.
  Mereka terus berjalan dan akhirnya tiba di gunung Sinai. Allah
  memimpin Musa sampai umat Israel dapat berbakti di gunung itu.

  Allah memanggil Musa agar datang ke puncak Gunung Sinai untuk
  bercakap-cakap. Di situ Allah mengulangi rencana-Nya untuk membawa
  mereka keluar dari Mesir dengan kuasa-Nya yang besar dan dengan
  mujizat. Allah berkata kepada Musa, "Sekarang kalau kamu taat
  kepada-ku dan setia kepada perjanjian-Ku, kamu akan Kujadikan umat-
  Ku sendiri." Musa kembali kepada umatnya dan menceritakan semua yang
  dikatakan Allah kepadanya. Orang banyak itu berkata, "Kami mau
  melakukan segala sesuatu yang dikatakan Tuhan."

  Lalu Allah menyuruh Musa dan bangsanya bersiap-siap. Pada hari
  ketiga, Allah akan turun ke Gunung Sinai dan berbicara kepada umat
  Israel. Pada hari itu terjadi guruh dan petir. Awan yang tebal
  muncul di atas gunung dan terdengarlah bunyi terompet yang sangat
  keras. Semua orang di situ gemetar ketakutan.

  Musa membawa mereka keluar, agar dia dapat bertemu dengan Allah.
  Mereka tidak boleh mendaki gunung itu. Kalau ada orang yang terlalu
  dekat, seketika itu juga dia akan mati. Hanya Musa saja yang boleh
  mendaki gunung itu.

  Lalu Allah berbicara, Dia memberi "Sepuluh Perintah", dikenal juga
  sebagai "Sepuluh Hukum Allah":
     1. Jangan menyembah ilah-ilah lain; sembahlah Aku saja.
     2. Jangan membuat patung.
     3. Jagnan menyebut nama Allah dengan sembarangan.
     4. Hormatilah hari Sabat (saat ini hari Minggu).
     5. Hormatilah ayah dan ibumu.
     6. Jangan membunuh.
     7. Jangan berzinah.
     8. Jangan mencuri.
     9. Jangan berbohong.
    10. Jangan iri hati.

  Tanyakan kepada Murid-murid:
  ----------------------------
  Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita ini?
  Bagaimana sifat-sifat Allah itu dinyatakan?

  Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini:
  -----------------------------------
  1. Allah itu Maha kuasa -- Allah menjadikan guruh, petir, api, awan
     yang tebal, dan gunung itu bergoyang sebelum Dia berbicara kepada
     umat Israel.
  2. Allah itu Mahabesar -- Allah memberikan sepuluh perintah yang
     sempurna dan suci. Perintah itu menolong manusia untuk menyadari
     bahwa kita orang berdosa.

  Aktivitas:
  ----------
  Tulislah setiap perintah Allah pada secarik kertas. Tulislah arti
  perintah itu pada kertas lain. Sesudah selesai dengan pelajaran,
  bagikan kertas itu dan minta para murid mencari dan menjodohkan
  setiap perintah dengan artinya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan:
              Menyatakan Sifat-sifat Allah dan Kebenaran-Nya
  Penulis   : Dell dan Rachel Schultz
  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994
  Halaman   : 78 - 82

______________________________________________________________________
o/ STOP PRESS! ---------------------------------------------------o/

         -o- INFO DOMBA KECIL: PAKET NATAL 2005 -- IMANUEL -o-
             =============================================

  YESUS, Anak Allah, lahir ke dunia. Dia disebut IMANUEL yang berarti
  Allah menyertai kita. Sambut Natal tahun ini bersama anak-anak
  dengan hati percaya dan memegang janji Tuhan bahwa Allah akan
  menyertai kita dalam segala segi kehidupan!

  Kami mengundang para Guru Sekolah dan Sekolah Minggu serta para
  Pelayan Anak untuk mengikuti Presentasi yang akan diadakan pada:
    Hari/Tanggal: Sabtu, 15 Oktober 2005
           Waktu: Pkl. 12.00 - 15.30 WIB
          Tempat: Greenville Maisonette FC-10 Lt. IV
                  Jakarta Barat - INDONESIA

  TOPIK
  * Drama Natal Anak
  * Peraga Cerita Natal
  * Peraga Ayat Hafalan Natal
  * Peraga Lagu Natal
  * Panggung Boneka Natal
  * Aktivitas Natal
  * Ide Hadiah Natal

  Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!

  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
  . Yayasan Domba Kecil                  Tel. (021) 560-2630, 566-8962
    Jl. Tanjung Duren Utara III E/236    Fax. (021) 566-8962
    Jakarta Barat 11470 - INDONESIA      info@dombakecil.org

______________________________________________________________________
o/ DARI MEJA REDAKSI ---------------------------------------------o/

             -o- PEMBUKAAN KURSUS KELAS VIRTUAL PESTA -o-
                       Periode Okt. - Nop. 2005
                 ====================================

  Bagi Anda, hamba Tuhan yang melayani anak-anak dan rindu
  diperlengkapi dengan dasar-dasar teologia yang benar, PESTA kembali
  membuka Kelas Virtual untuk periode Oktober-Nopember 2005, dengan
  menyajikan Kursus DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK). Kelas DIK ini
  terdiri dari 10 pelajaran yang akan membahas tentang doktrin-
  doktrin dasar iman Kristen, dari penciptaan sampai hidup baru.

  Kelas ini akan berlangsung selama 2 bulan, dengan perincian jadwal:
     1 - 31 Oktober  : Pendaftaran dibuka sampai jumlah peserta
                       mencapai 30 orang.
     (Peserta hanya akan diterima setelah menyelesaikan tugas menjawab
      pertanyaan-pertanyaan yang tersedia.)
     1 - 30 November : Diskusi tentang bahan DIK.

  Syarat-syarat untuk menjadi peserta
  ----------------------------------
   1. Mengisi Formulir Pendaftaran Kelas Virtual PESTA (tersedia di
      bagian akhir edisi publikasi kali ini).
   2. Memiliki akses ke internet (minimal seminggu 3 kali).
   3. Belum pernah mengikuti pendidikan teologia formal (STT).
   4. Mengerjakan tugas menjawab semua pertanyaan dalam pelajaran yang
      diberikan.
   5. Berpartisipasi dalam diskusi secara aktif dan positif (taat pada
      peraturan diskusi).
   6. Memiliki sikap sportif dan keterbukaan untuk belajar.
   7. Mempunyai ketekunan untuk mengikuti kegiatan dari awal sampai
      akhir pelajaran.

  Jika Anda tertarik, segeralah mengisi Formulir Pendaftaran yang
  tersedia di Situs PESTA Online di alamat:

  ==>    http://www.pesta.org/formulir.php?jenis=kelas

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

           Ajaran Kristen yang kita sampaikan harus relevan
           untuk hidup sehari-hari dalam dunia modern ini.

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
      http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://www.sabda.org/katalog/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org